Anda di halaman 1dari 2

Resume : Differential Effects of Low Light Intensity on Broccoli Microgreens Growth and Phytochemicals

Microgreens merupakan sayuran yang muncul beberapa tahun terakhir karena kandungan fitokimia yang lebih
tinggi seperti vitamin C, karotenoid, dan flavonoid, dibandingkan dengan sayuran biasanya. Microgreens brokoli (Brassica
oleracea L. var. Italica) menjadi sayuran kaya akan fitokimia terutama glukosinolat dibandingkan dengan spesies Brassica
lainnya. Intensitas cahaya menjadi faktor penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman termasuk sintesis
fitokimia.
Percobaan dilakukan di sebuah artificial light plant factory, Universitas Pertanian China Selatan. Benih brokoli
sebanyak 20g disemai dengan terlebih dahulu disterilkan dan direndam selama 5 jam. Media semai menggunakan cawan
semai dengan jumlah sesuai perlakuan dengan 3 ulangan dan disimpan di rak yang dilengkapi LED pada suhu 22-24˚C
dan kelembaban 60-65%. Setelah disemai, benih disimpan di tempat gelap selama 4 hari di bawah lampu LED (12jam
terang/12jam gelap) dengan empat intensitas cahaya total (30, 50, 70, 90 μmol.m−2 s −1 ). Parameter pertumbuhan dihitung
dengan kadar air sayuran segar. Fitokimia ditentukan dengan analisis Klorofil (Chls) dan Kandungan Karotenoid, analisis
Kandungan Protein Larut, analisis kandungan gula larut, analisis Kandungan Asam Amino Bebas, analisis Kandungan
Flavonoid, analisis Kandungan Vitamin C, dan analisis Penentuan Isi Glukosinolat.
Dalam penelitian yang dilakukan, intensitas cahaya mempengaruhi beberapa hal pada pertumbuhan microgreens
brokoli, diantaranya: Intensitas cahaya 50 µmol·m−2·s−1 merupakan intensitas cahaya yang sesuai untuk pertumbuhan
microgreens brokoli. Intensitas cahaya 50 µmol·m−2·s−1 memiliki nilai tertinggi pada bobot segar, bobot kering, dan kadar
air dibandingkan intensitas cahaya 30, 70, dan 90 µmol·m−2·s−1. Intensitas cahaya mempengaruhi kandungan Chl a, Chl
b, dan Chl a+Chl b. Intensitas cahaya yang lebih tinggi maka bermanfaat untuk akumulasi kandungan Chls. Intensitas
cahaya 70 µmol·m−2·s−1 memiliki hasil yang lebih baik dalam akumulasi fitokimia pada mikrogreens brokoli. Namun, pada
kandungan karotenoid mengalami penurunan dalam meningkatnya intensitas cahaya (dari 0,09 menjadi 0,07 mg/g FW).
Perbedaan intensitas cahaya mempengaruhi kandungan glukosinosat. Semakin meningkatnya intensitas cahaya maka
kandungan glukosinosat akan meningkat. Kluster 30 dan 50 µmol·m−2·s−1 dan kluster 70 dan 90 µmol·m−2·s−1 menunjukkan
respon yang berlawanan. Kluster 30 dan 50 µmol·m−2·s−1 menunjukan bobot segar, bobot kering, kadar air, dan panjang
hipokotil lebih besar, sedangkan kluster 70 dan 90 µmol·m−2·s−1menunjukan respon parameter fitokimia (flavonoid, TGSL,
4-MGBS, TIGSL, dan seterusnya) lebih besar. Kluster 70 µmol·m−2·s−1 menunjukan lebih banyak fitokimia dibandingkan
tiga kluster lainnya.
Kurang dari 100 μmol.m−2 s −1 cukup baik untuk pertumbuhan microgreens di lingkungan cahaya buatan. Dalam
studi ini, di bawah iradiasi kurang dari 90 μmol.m−2 s −1 (30, 50 dan 70 μmol.m−2 s −1 ) pengobatan memiliki efek
mempromosikan pada pertumbuhan sayuran brokoli, meningkatkan FW dan panjang hipokotil, dibandingkan dengan yang
di bawah 90 μmol.m−2 s −1 . Peningkatan intensitas cahaya biru menekan pemanjangan hipokotil pada enam kecambah
sayuran termasuk kecambah brokoli. Sedangkan pada intensitas cahaya memainkan peran penting dalam akumulasi
protein larut, gula larut dan asam amino bebas. Pada sayuran brokoli, kandungan protein terlarut lebih tinggi pada iradiasi
30, 50 dan 70 μmol.m−2 s −1 tetapi menurun tajam pada iradiasi 90 μmol.m−2 s −1 . Demikian pula, kandungan protein
terendah di tatsoi diamati di bawah intensitas cahaya yang lebih tinggi (400 dan 500 μmol.m−2 s −1 ). Ini menunjukkan bahwa
intensitas cahaya yang lebih tinggi dapat mengurangi kandungan protein terlarut, dan mekanismenya perlu penelitian lebih
lanjut. Sementara itu, analisis peta panas menunjukkan pemisahan bersih antara kelompok intensitas cahaya tinggi dan
kelompok intensitas cahaya rendah, menunjukkan respon yang berlawanan dalam hal karakteristik pertumbuhan dan
kandungan fitokimia. Intensitas cahaya 100 μmol.m−2 s −1 dianggap sebagai stres cahaya rendah untuk beberapa tanaman
lapangan (yaitu, beras, jagung, gandum) dan beberapa tanaman hortikultura (yaitu, ketimun, lada, tomat, sayuran berdaun).
Microgreens brokoli dengan iradiasi dibawah 50𝜇mol − m−2 .s −1 menghasilkan bobot segar dan kering terbesar.
Kandungan protein, gula, asam amino, flavonoid dan vitamin C lebih tinggi pada iradiasi 70 𝜇mol − m−2 .s −1 . Intensitas
cahaya optimal untuk pertumbuhan dan akumulasi fitokimia pada produksi microgreen brokoli yang baik dengan
menggunakan iradiasi 70 𝜇mol − m−2 .s −1 .
Nama Anggota Kelompok 1 :
Erfransdo – 150510180110
Evi Entang Fatimah – 150510180150
Isnaini Dzatie Bahjatien – 150510180156
Naufal Rafiqa Berliana – 150510180221

Anda mungkin juga menyukai