Anda di halaman 1dari 10

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama

untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif

(Arikunto, 2010). Pada penelitian ini, peneliti ingin memperoleh gambaran

gambaran strategi koping pada penderita Diabetes Mellitus Tipe II di Puskesmas

Leles Kabupaten Garut Tahun 2019.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran

yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep

pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2010). Variabel yang diteliti dalam penelitian

ini adalah strategi koping pada penderita DM tipe II. Adapun sub variabel pada

penelitian ini adalah : (1) Problem Focused Coping (PFC) dan Emotion Focused

Coping (EFC).

28
29

3.3 Definisi Operasional Variabel

Tabel 3.1
Definsis Alat Skala
No Variabel Sub Variabel Operasional Cara Ukur Hasil Ukur
Ukur Ukur

Problem merupakan Mengisi


Fucussed Coping bentuk koping Kuesioner
Kuesioner 1. Adaptif > Ordinal
: pada penderita dengn
Mean
. DM tipe II yang menggunakan
2. Maladaptif
lebih diarahkan Skala Likert
≤ Mean
kepada upaya
untuk
mengurangi
Strategi tuntutan dari
Koping situasi yang
Pada penuh tekanan
1
Penderita
DM Tipe
II
Emotion bentuk koping Kuesioner Mengisi 1. Adaptif > Ordinal
Fucussed pada penderita Kuesioner Mean
Coping : DM tipe II dengn 2. Maladaptif
yang diarahkan menggunakan ≤ Mean
untuk mengatur Skala Likert
respon
emosional
terhadap situasi
yang menekan
Definisi Operasional

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian atau obyek yang akan

diteliti (Notoatmodjo, 2010), Populasi yang ingin diteliti dalam penelitian ini

adalah semua pasien DM Tipe II yang ada saat penelitian di Puskesmas Leles

Kabupaten Garut. Selama tahun 2018 tercatat sebanyak 626 orang penderita DM

Tipe II rata-rata per bulan 52 orang.


30

3.4.2 Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan subyek yang diteliti

yang dianggab mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2010). Adapun teknik

pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling, yaitu

pengambilan secara acak sederhana kepada pasien yang ada diberi nomor urut

dengan cara accidental sampling yaitu yang ada saat penelitian dan memenuhi

kriteria inklusi dengan purposive sampling yaitu pasien yang ada di Puskesmas

Leles ketika peneliti melakukan penelitian, dengan kriteria sampel adalah :

(1) Kriteria inklusi

a) Tidak ada komplikasi penyakit

b) Bersedia menjadi responden

(2) Kriteria eksklusi

a) Mengundurkan diri

b) Tidak bersedia menjadi responden

Untuk perhitungan jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus

proporsi menurut Saryono (2010), menggunakan rumus sebagai berikut :

Z ½α ² PQ
n=

dimana :

n = Besar ukuran sampel

d = Nilai kritis yang diinginkan (0,1)

Zα = Kesalahan tipe I dengan α = 0,05 = 1,96

P = Proporsi = 0,16 (Total penderita = 3.978 kasus, kejadian DM = 626 kasus)

Q =1-P
31

Berdasarkan rumus diatas, maka dapat ditarik sampel atas populasi dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

(1,96)² 0,16 ( 1 – 0,16 )


n=
( 0,1 )²

n = 51,6 ≈ 52

Jadi jumlah sampel yang diambil untuk penelitian adalah sebanyak 52

responden.

3.5. Teknik Pengumpulan Data

3.5.1 Instrumen Penelitian

Untuk pengumpulan data penelitian menggunakan instrumen dalam

bentuk kuesioner yang berisi pernyataan untuk PFC dan EFC masing-masing

sebanyak 26 pernyataan menggunakan Skala Likert. Untuk jawaban dari

pernyataan dikelompokan kedalam Selalu (Sl), Sering (Sr), Kadang-kadang (Kdg)

dan Tidak Pernah (TP). Untuk pernyataan positif diberi skor 4,3,2,1 sedangkan

untuk pernyataan negatif diberi skor 1,2,3,4.

3.5.2 Pengumpulan Data

Adapun langkah-langkah pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1. Mengadakan pendekatan kepada calon responden.

2 Menjelaskan maksud dari penelitian ini, bilamana calon responden bersedia

menjadi responden, peneliti meminta kesediaan calon responden untuk

menandatangani format kesediaan menjadi responden (informed concent).

3. Langkah selanjutnya peneliti membagikan kuesioner strategi koping (PFC

dan EFC) untuk diisi oleh responden


32

4. Selanjutnya kuesioner dikumpulkan untuk dilakukan pengolahan dan

selanjutnya dianalisis.

3.5.3 Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini adalah : (1) data primer diperoleh langsung

dari responden melalui pengisian kuesioner dan (2) data sekunder diperoleh dari

catatan medis puskesmas dan literatur.

3.6. Uji validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk menunjukan kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen apakah instrumen tersebut dapat digunakan sebagai

alat pengumpul data (Saryono, 2010). Uji validitas akan dilakukan di Puskesmas

DTP Kadungora karena memiliki demografi yang mirip dengan Puskesmas Leles

Garut dengan mengambil sampel 20 orang, jumlah kuesisoenr PFC dan EFC

masing-masing sebanyak 26 pernyataan, total 52 pernyataan. Uji validitas

menggunankan rumus pearson product moment dan uju reliabilitas menggunakan

alpha cronbach. Pengolahan data menggunakan SPSS versi 21.

3.7. Pengolahan dan Analisa Data

3.7.1. Pengolahan data

Dalam melakukan analisa, data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan

mengubah data menjadi informasi. Dalam pengolahan data terdapat langkah-

langkah yang harus ditempuh yaitu :


33

(1) Editing

Editing adalah memeriksa data, untuk mengantisipasi hitungan atau

pengukuran yang salah dan perlu diperiksa apakah sesuai dengan yang kita

harapkan atau belum.

(2) Coding

Tahap ini merubah data yang dikumpulkan ke dalam bentuk yang lebih

ringkas. Memberi kode data merupakan kegiatan mengklasifikasikan data,

memberi kode untuk masing-masing variabel terhadap data yang diperoleh

dari sumber data yang telah diperiksa kelengkapannya. Koding untuk PFC :

adaptif = 1 dan maladaptif = 2, sedangkan untuk EFC ; adaptif = 1 dan

maladaptif = 2.

(3) Cleanning

Merupakan kegiatan pengecekkan kembali data yang sudah dimasukkan,

dilakukan bila terdapat kesalahan dalam memasukkan data yaitu dengan

melihat frekuensi dari variabel-variabel yang diteliti dan menilai

kelogisannya.

4 Processing

Data yang telah diberi kode kemudian dimasukkan dalam program komputer,

kemudian diolah untuk mendapatkan hasil yang diinginkan menggunakan

SPSS versi 21.


34

5 Tabulating

Hasilnya diolah kemudian dibuat tabel distribusi frekuensi univariat

mengenai strategi koping berisi jumlah dan prosentase per kategori (Adaptif

dan Maladaptif) baik untuk PFC maupun EFC.

3.7.2. Analisa data Univariat

Analisis univariat dilakukan terhadap dua sub variabel yang pertama sub

variabel PFC dan kedua varaibel EFC bertujuan untuk menggambarkan strategi

koping (PFC dan EFC). Dianalisis menggunakan kaidah seperti ini :

(1) Adaptif, bila skor penilaian > Mean

(2) Maladaptif, bila skor penilaian ≤ Mean

∑Xi
Mean =
N

Mean = Rata-rata

∑Xi = Jumlah skor per responden

N = Jumlah sampel (Arikunto, 2010)

Selanjutnya hasil penilaian untuk strategi koping disajikan dalam bentuk

distribusi frekuensi. Untuk menghitung proporsi digunakan rumus :

X
P= x 100 %
n

Keterangan :

P = Persentase

X = Jumlah per kategori

n = Jumlah responden
35

Semua data hasil prosentase tersebut diatas, kemudian diinterpretasikan

menggunakan skala sebagai berikut (Arikunto, 2010) :

0% : Tidak seorangpun responden

1% - 24% : Sebagian kecil responden

25% - 49% : Hampir Setengahnya responden

50 % : Setengahnya responden

51% - 75% : Sebagian besar responden

76% - 99% : Hampir seluruh responden

100% : Seluruh responden

3.8. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti perlu mendapat rekomendasi dari

institusi terkait dengan mengajukan permohonan ijin kepada institusi, setelah

institusi memberi persetujuan maka peneliti melakukan pendekatan dan etika yang

dianut adalah sebagai berikut :

(1) Informed concent

Memberikan informasi tentang tujuan penelitian baik secara lisan maupun

tulisan berupa lembar persetujuan, serta manfaat penelitian.

(2) Anonymity.

Untuk menjaga kerahasiaan responden, peneliti tidak akan mencantumkan

nama responden, tapi hanya inisialnya saja.

(3) Confidentiality.

Kerahasiaan informasi dijamin peneliti, hanya kelompok tertentu yang akan

dilaporkan sebagai hasil penelitian, dan penelitian tidak akan diketahui oleh

responden.
36

(4) Privacy

Identitas orang yang menjadi responden tidak akan diketahui oleh orang lain.

3.9 Langkah-Langkah Penelitian

Langkah- langkah penelitian ini meliputi pengumpulan data dengan

menggunakan kuesioner yang berisi dengan identitas responden dan lembar

pernyataan mengenai strategi koping (PFC dan EFC).

Adapun langkah- langkah penelitian sebagai berikut:

3.9.1 Tahap Persiapan

Pada tahapan ini peneliti melakukan penelitian dengan cara:

a. Mengajukan outline dan judul penelitian

b. Memilih lahan penelitian

c. Melakukan pendekatan ke tempat penelitian

d. Melakukan studi pendahuluan untuk menentukan masalah penelitian

e. Studi kepustakaan

f. Penyusunan proposal penelitian

g. Menyusun instrumen penelitian dan perbaikan instrumen

h. Seminar proposal penelitian

3.9.2 Tahap Pelaksanaan

Pada tahapan ini penelitian melaksanakan dengan cara :

1. Mendapatkan izin penelitian

2. Melaksanakan penelitian dimulai dengan informed consent

3. Persetujuan responden

4. Penyebaran kuesioner
37

5. Pengecekan kelengkapan kuesioner

6. Melakukan pengolahan data dan analisa data

7. Merumuskan hasil penelitian dan pembahasan

3.9.3 Tahap Akhir

Pada tahapan ini peneliti melaksanakan:

1. Pengumpulan dan pengolahan data

2. Sidang hasil penelitian

3. Menyusun dan melaporkan hasil penelitian

3.9. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan di Puskesmas Leles Garut, pengumpulan data

dilakukan pada bulan Maret-April tahun 2019.

Anda mungkin juga menyukai