Anda di halaman 1dari 3

LO 2 skenario 1

Dampak kehilangan gigi


Kehilangan gigi dapat berasal dari karies, penyakit periodontal, trauma, infeksi,
malignansi, atau kegagalan perawatan endodontic dan dapat menimbulkan konsekuensi dari gigi
yang tersisa dan kesejahteraan umum pasien (Dosumu, 2014). Berikut beberapa dampak dari
kehilangan gigi yaitu:
a. Migrasi patologis gigi sisa
Petridis et al melaporkan pergeseran gigi yang berdekatan dan supra-erupsi gigi antagonis
ke area edentulous dalam penelitian mereka. Kehilangan gigi yang dibiarkan terlalu lama
akan menyebabkan migrasi patologis gigi geligi yang tersisa. Migrasi ini juga didukung
oleh penurunan tulang alveolar pada daerah edentulous (Dosumu, 2014) (Wardhana dkk,
2015).
b. Penurunan fungsi pengunyahan
Mastikasi sebagai konsekensi dari kehilangan gigi terjadi pada beberapa pasien dan
mungkin inilah sebab mengapa orang-orang dalam kelompok kondisi ini memberlakukan
pembatasan pola makan pada diri mereka sendiri dan dengan demikian juga berakibat
pada konsumsi diet. Selain itu, kehilangan gigi posterior telah dikaitkan dengan gangguan
mengunyah dan nutrisi yang tidak memadai, pasien memiliki kecenderungan untuk
menyiapkan makanan secara berlebihan dalam upaya membuatnya lunak sehingga
kehilangan nutrisi yang penting (Dosumu, 2014)
c. Gangguan sendi temporomandibular
Karena idealnya oklusi yang baik harus memungkinkan manibula bertranslasi tanpa
hambatan oklusal saat terjadi gerakan fungsional terutama pada segmen posterior
sehingga distribusi beban lebih merata (Wardhana dkk, 2015).
d. Gangguan fungsi bicara
Kehilangan gigi yang berdampak secara fungsional lain dapat berupa gangguan
berbicara. Fungsi bicara akan mengalami penurunan karena gigi memiliki peranan yang
penting dalam proses berbicara. Individu yang mengalami kehilangan gigi terutama pada
gigi di bagian anterior akan sulit mengucapkan beberapa huruf, sehingga akan
mengganggu proses bicara dan berkomunikasi (Sihombing, 2015).
e. Dampak terhadap emosional individu
Dampak emosional adalah perasaan atau reaksi yang ditunjukkan individu sehubungan
dengan kehilangan gigi yang dapat merubah bentuk wajah, tinggi muka dan dimensi
vertikal sehingga menimbulkan reaksi merasa sedih, depresi, kehilangan kepercayaan diri
dan merasa tua (Maulana dkk, 2016).
Daftar pustaka
Carr, B.A., McGivney G.P., Brown, D.T., 2010,Mc Craken’s Removable Partial
Prostodontics 12thedition,Elsevier-Mosby, USA
Dosumu, O.O., Ogunrinde, J.T., Bamigboye, S.A. Knowledge of Consequences of
Missing Teeth In Patients Attending Prostethic Clinic In U.C.H. Ibadan. Annals of Ibadan
Postgraduate Medicine. 2014. 12(1): 42-48
Musri, A., Arum, D.U.N., 2010, Analisis Hubungan Kualitas Hidup Yang Berhubungan
Dengan Kesehatan Mulut dan Status Kecemasan Dengan Status Nutrisi pada Masyarakat Usia
Lanjut, http://www.jurnal.unissula.ac.id
Owal, B., Kayser, A.F., Carlsson, G.E., 1996,Prostodontic Principle and
Management,Mosby-Wolfe, Barcelona
Ulpa, J.R., Priyanto, D., Benyamin, B., Hubungan Kehilangan Gigi PosteriorBilateral
Free End,Terhadap TimbulnyaClickingPada Sendi Temporomandibular,Medali Jurnal Media
Dental Intelektual ,2 (1), 14-17

Anda mungkin juga menyukai