KEFARMASIAN
By: Dra.Ambarsundari MM.,Apt
Pasal 21
(1)Dalam menjalankan praktek kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan
Kefarmasian, Apoteker harus menerapkan standar pelayanan
kefarmasian
STANDAR PELAYANAN
KEFARMASIAN DI APOTEK
Pasal 4
(1) Penyelenggaraan Standar Pelayanan
Kefarmasian di Apotek harus didukung oleh
ketersediaan sumber daya kefarmasian yang
berorientasi kepada keselamatan pasien.
(2) Sumber daya kefarmasian sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. sumber daya
manusia; dan
b. sarana dan prasarana.
PERMENKES No.9/2017 ttg
APOTEK
Pasal 1
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan
praktek kefarmasian oleh Apoteker.
Pasal 2
Pengaturan Apotek bertujuan untuk:
a. meningkatkan kualitas pelayanan kefarmasian di Apotek;
b. memberikan perlindungan pasien dan masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kefarmasian di Apotek;dan
c. menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian dalam
memberikan pelayanan kefarmasian di Apotek.
Kesatuan alur Pekerjaan kefarmasian
JAMINAN
GMP→ PRODUKSI
Keamanan
GDP ,GSP →
(safety) KUALITAS
DISTRIBUSI DAN
Khasiat HIDUP
PENYIMPANAN
(efficacy) PASIEN
GLP→ Manfaat
Laboratorium (Benefit)
GPP→
PELAYANAN OBAT &
KEFARMASIAN PENGOBAT
AN
minimum persyaratan :
✓ bersih,rapi dan higienis
✓ Luas ruang yang cukup
✓ Kondisi mendukung untuk
penyimpanan, pengemasan ulang,
penyerahan obat termasuk distribusi
dan pengamanannya
✓ Pencahayaan cukup
✓ Terlindung dari paparan sinar
matahari
✓ Tersedia lemari pendingin
✓ Tersedia perlengkapan
penyerahan/peracikan, pembiuatan
obat
✓ Memiliki buku referensi dasar
✓ Memiliki akses langsung ke
masyarakat untuk memberikan
penyuluhan, konseling dan PIO
DIMENSI RELIABILITY (HANDAL) & DIMENSI ASSURANCE
b.dispensing
✓ Pasien yang tepat, mendapatkan obat yang
tepat, dengan dosis yang tepat dan
sediaan yang tepat
✓ Pencegahan terjadinya interaksi obat
✓ Kualitas dan kestabilan obat terjaga
✓ Kadaluarsa
✓ Instruksi obat yang diberikan kepada pasien
benar dan jelas
✓ Pasien sekurang-kurangnya mendapatkan
informasi tentang:
cara pengunaan, memastikan penggunaan
obat yang baik dan benar dan kemungkinan
terjadinya reaksi obat yang tidak
diinginkan (DIMENSI EMPATHY)
DIMENSI ASSURANCE
c. Wadah/kemasan obat
Tujuan :
✓ Untuk menjaga stabilitas dan BABE produk/obat selama digunakan
pasien
Sediaan cairan :
❖ Botol khusus, warna gelap agar tidak mudah terpapar sinar
matahari
DIMENSI RELIABILITY (HANDAL)
d.Pemberian etiket
Persyaratan:
✓ Nama obat dan jumlah obat
✓ Nama generik dan kekuatan obat
✓ Dosis,frekuensi dan lama penggunaan
✓ Tanggal penyerahan obat
✓ Tanggal daluarsa obat
✓ Nama dan alamat dan identitas pasien
✓ Peringatan keselamatan bahaya obat terhadap anak-anak
DIMENSI RESPONSIVENESS (TANGGAP)
Macam-macam instruksi :
✓ Verbal
✓ Verbal dan tulisan tangan yang tertera pada kemasan obat/etiket
✓ Verbal dan tulisan/cetak yang tertera pada kemasan obat
✓ Verbal dan tulisan/cetak + konseling
✓ Verbal dan tulisan/cetak + konseling + bentuk tulisan
✓ Menerapkan Cara pelayanan Kefarmasian yang baik
d. Catatan Pengobatan Pasien
Tujuan :
✓ Fasilitas adanya perhatian kepada pasien (patient care) dan
untuk melaksanakan monitoring dan evaluasi penggunaan obat
(Lihat PMK 73/2016 atau PMK 72/2016)
e. KIE
Tujuan :
✓ Untuk meningkatkan kualitas kesehatan pasien dan upaya
dalam mencegah sakit
Persyaratan:
✓ Tersedianya ruang terpisah
✓ Tersedianya buku referensi/pustaka
✓ Tersedianya protokol bagi apoteker dan tenaga teknis
kefarmasian dalam swamedikasi atau merespon gejala peny
DIMENSI RESPONSIVENESS
5 standards of GPP (FIP approach)
Standard 1
Facility equipment and auxiliary services
Standard 2
Quality Management
Standard 3
Good Pharmacy Practice
Standard 4
Law, Regulations and Ethics
Standard 5
Social and community participation
Standar 4/5 Standar 5/5
Standar Standar
1/5 3/5
Standar 2/5 Hukum, Partisipasi
Mutu Regulasi Dalam
Fasilitas, Kegiatan
Manajemen layanan dan Kode
Peralatan Sosial
Mutu Etik
dan dan
Layanan Kesehatan
(Quality (Quality (Law,
Penunjang Management) Masyarakat
Service) Regulation
s and
(Facility, (Social and
Ethics)
Equipment Community
and Participation)
Auxiliary
Service)
Standar 1/5
Fasilitas Peralatan dan Layanan
Penunjang
(Facility, Equipment and Auxiliary
Service)
1.1 Facility
Separation of
Pharmacist space,
noticeable
Counseling area
Standar 1/1.2
Area pelayanan yang
layak
AREA PELAYANAN YANG LAYAK
Standar 1/ 2. Peralatan Bersih dan Rapih
Timbangan
berat badan
STANDAR 1
2.PERALATAN
2.2.ALAT PENGHITUNG TABLET
Standar 1
2.Peralatan
2.4.REFRIGERATOR PENYIMPANAN OBAT
FARMAKOPE INDONESIA Ed V:
Penyimpanan :
▪ lemari pembeku :( -20° )-(-10° )C
▪ dingin : 2° - 8° C
▪ sejuk : 8° - 15° C
▪ suhu ruang dingin terkendali :
2° - 8° C atau 0°-15°C
▪ suhu ruang : ≤ 30° C
▪ suhu ruang terkendali :
20°-25°C atau 15°-30° C atau
rata2 25°C
▪ hangat : 30°-40°C
▪ Panas berlebih:≥ 40°C
▪ Tempat kering :kelembaban relatif
rata-rata ≤ 40% , atau 45 %
pada suhu ruang terkendali
STANDAR 1
3.Alat bantu pelayanan Kesehatan
3.2.Label Instruksi Pengobatan
ETIKET/KEMASAN
TERMOMETER KULKAS
EXHAUSE FAN, AC & ALAT
PEMADAM KEBAKARAN
EXHAUSE AC PEMADAM
FAN KEBAKARAN
AC
Standar 1
3. Alat Bantu Pelayanan
(Auxiliary Service) Referensi
3.1. Buku Referensi
Standar Farmasi
Standar 2/5
Manajemen Mutu
(Quality Management)
1. KETENAGAAN 2. PENGELOLAAN
SEDIAAN FARMASI
3. ADMINISTRASI
DAN PERBEKALAN
1.Apoteker KESEHATAN LAINNYA
1. Admistrasi umum
yang 1. Perencanaan
2. Administrasi
pelayanan
Profesional 2.
3.
Penerimaan
Pengadaan
3. Resep max 5 tahun
4. Patient Medication
4. Penyimpanan
Record
5. Pengendalian
6. Pelaporan
7. Pemusnahan
Pasal 20
Dalam menjalankan Pekerjaan kefarmasian pada Fasilitas
Pelayanan Kefarmasian, Apoteker dapat dibantu oleh Apoteker
pendamping dan/ atau Tenaga Teknis Kefarmasian.
Pasal 23