Anda di halaman 1dari 37

9.

Pekerjaan kefarmasian
• Pelayanan kefarmasian pada saat ini telah berubah
paradigmanya dari orientasi obat kepada pasien yang
mengacu pada asuhan kefarmasian (Pharmaceutical Care). 
• Sebagai konsekuensi perubahan orientasi tersebut,
apoteker/asisten apoteker sebagai tenaga farmasi dituntut
untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku
agar dapat berinteraksi langsung dengan pasien.
• Pelayanan kefarmasian meliputi pengelolaan sumber daya
(SDM, sarana prasarana, sediaan farmasi dan perbekalan
kesehatan serta administrasi) dan pelayanan farmasi klinik
(penerimaan resep, peracikan obat, penyerahan obat,
informasi obat dan pencatatan/penyimpanan resep) dengan
memanfaatkan tenaga, dana, prasarana, sarana dan metode
tatalaksana yang sesuai dalam upaya mencapai tujuan yang
ditetapkan (Depkes RI, 2006).
PMK ttg Yanfar
PMK 72-2016….RS
PMK 73 – 2016… Apt

PMK 74 – 2016… Pkm


PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 72 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR PELAYANAN
KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 73
TAHUN 2016 TENTANG STANDAR
PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK

Apotek adalah sarana pelayanan


kefarmasian tempat dilakukan
praktik kefarmasian oleh Apoteker.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR PELAYANAN
KEFARMASIAN DI PUSKESMAS
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disebut Puskesmas adalah unit pelaksana
teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja.
DASAR
UUK 36 / 2009

UU RS 44 / 2009
UU NAKES 36/20-14

PP 51 / 2009 PEKERJAAN KEFARMASIAN

PERMENKES TTG KEFARMASIAN


G P P - WHO
• BERBASIS PHARMACEUTICAL CARE
1. FASILITAS 10. PELAYANAN INFORMASI
2. PERSONALIA 11. KONSELING
3. KEBIJAKAN MUTU 12. PATIENT MEDICATION
4. PELATIHAN RECORD
5. KOMPLAIN & PENARIKAN 13. PELAY.SWAMEDIKASI
PRODUK 14. PROMOSI KESEHATAN
6. DOKUMENTASI/SPO, DLL 15. PENINGKATAN
7. MANAJEMEN PERSEDIAAN PROFESIONALISME
8. PENANGANAN RESEP 16. FARMAKOVIGILANS
9. DISPENSING 17. AUDIT
10
N
A
DI

A I
PU
TE

M UA
M
R IM

KE S
SE
A

ORGANISASI
HRD

AU SIM

K
FINANCING
TE
G RS
A N ED
IA
R J
TE
LEGISLASI, REGULASI & KEBIJAKAN
FAUZI KASIM 2008 11
KE
TE
RS
ED
IA

PENGGUNA & PEMAKAI


AN

PELAYANAN
SDM KEFARMASIAN KUALITAS
PROFESIONAL HIDUP
BERMUTU

INFORMASI
LEGISLASI, REGULASI & KEBIJAKAN

FAUZI KASIM 2008 12


meliputi pembuatan termasuk
pengendalian mutu sediaan
farmasi, pengamanan, pengadaan,
penyimpanan dan pendistribusian
Praktik obat, pelayanan obat atas resep
Kefarma dokter, pelayanan informasi obat
serta pengembangan obat, bahan
sian obat dan obat tradisional harus
ps 108 UUK dilakukan oleh tenaga kesehatan
36/2009 yang mempunyai keahlian dan
kewenangan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Yang dimaksud dengan
“tenaga kesehatan” dalam
ketentuan ini adalah tenaga
kefarmasian sesuai dengan keahlian
dan kewenangannya. Dalam hal
Penjelas tidak ada tenaga kefarmasian,
an tenaga kesehatan tertentu dapat
melakukan praktik kefarmasian
ps 108 secara terbatas, misalnya antara
lain dokter dan/atau dokter gigi,
bidan, dan perawat, yang
dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Pekerjaan Kefarmasian
dilakukan berdasarkan pada
nilai ilmiah, keadilan,
kemanusiaan, keseimbangan,
Pasal 3 dan perlindungan serta
PP 51- keselamatan pasien atau
masyarakat yang berkaitan
2009
dengan Sediaan Farmasi yang
memenuhi standar dan
persyaratan keamanan, mutu,
dan kemanfaatan.
Yang dimaksud dengan :
a. ”Nilai Ilmiah” adalah Pekerjaan Kefarmasian harus didasarkan pada
ilmu pengetahuan dan teknologi yang diperoleh dalam pendidikan
termasuk pendidikan berkelanjutan maupun pengalaman serta etika
profesi.
b. ”Keadilan” adalah penyelenggaraan Pekerjaan Kefarmasian harus
mampu memberikan pelayanan yang adil dan merata kepada setiap
orang dengan biaya yang terjangkau serta pelayanan yang bermutu.
c. ”Kemanusiaan” adalah dalam melakukan Pekerjaan Kefarmasian
harus memberikan perlakuan yang sama dengan tidak membedakan
suku, bangsa, agama, status sosial dan ras.
d. ”Keseimbangan” adalah dalam melakukan Pekerjaan Kefarmasian
harus tetap menjaga keserasian serta keselarasan antara kepentingan
individu dan masyarakat.
e. ”Perlindungan dan keselamatan” adalah Pekerjaan Kefarmasian
tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan semata, tetapi harus
mampu memberikan peningkatan derajat kesehatan pasien
PER – UU - AN
1. REG. DVG. 419/49 1. PP 32/96
2. O.O. K. 541/1937 2. PP 72/’98
3. UU 8/’99 3. PP 38 / 2007
4. UU 35 /’09 4. PP 19 / 2005
5. UU 13/’03 5. PP 23/ 2004
6. UU 36/’09 6. PP 51/2009
7. UU 44/’09 7. PP 20/1962
8. UU 23/2014 8. DLL
9. UU 36/’14
10. DLL

1. PERDA & PER KA.BUP./WALI


2. PERMENKES/SK MENKES
3. EDARAN MENKES
adalah pedoman untuk
melakukan Pekerjaan
Standar Kefarmasian pada
Kefarma fasilitas produksi,
sian distribusi atau
penyaluran, dan
pelayanan kefarmasian
Pek. Kefarmasian dlm Pengadaan
Sediaan Farmasi
Pelak Pek. Kefarmasian dlm Produksi
sanaan Sediaan Farmasi;
Pek.
Pek. Kefarmasian dlm Distribusi
Kefar atau Penyaluran Sediaan Farmasi
masian
Pek. Kefarmasian dlm Pelayanan
Sediaan Farmasi.
SUATU PELAYANAN LANGSUNG
DAN BERTANGGUNG JAWAB
KEPADA PASIEN YANG
Pelayanan
BERKAITAN DENGAN SEDIAAN
Kefarmasian FARMASI DENGAN MAKSUD
M’CAPAI HASIL YG PASTI UTK
M’NINGKATKAN MUTU
KEHIDUPAN PASIEN.
Menyediakan informasi tentang obat-obatan
kepada tenaga kesehatan lainnya
Mendapatkan rekam medis untuk digunakan
pemilihan obat yang tepat
Fungsi Memantau penggunaan obat apakah efektif,
tidak efektif
Yanfar
dalam Menyediakan bimbingan dan konseling
Menyediakan dan memelihara serta
perlin memfasilitasi pengujian pengobatan bagi pasien
dungan penyakit kronis.
thd Berpartisipasi dalam pengelolaan obat-obatan
untuk pelayanan gawat darurat
pasien Pembinaan pelayanan informasi dan pendidikan
bagi masyarakat.
Partisipasi dlm penilaian penggunaan obat dan
audit kesehatan
Menyediakan pendidikan mengenai obat-obatan
untuk tenaga kesehatan.
Fasilitas Kefarmasian
adalah sarana yang
digunakan untuk melakukan
Pekerjaan Kefarmasian.
Fasilitas Dalam menjalankan
Yanfar Pekerjaan kefarmasian pada
Pasal 20 PP Fasilitas Pelayanan
51/2009 Kefarmasian, Apoteker
dapat dibantu oleh Apoteker
pendamping dan/ atau
Tenaga Teknis Kefarmasian
Tempat APOTEK
pek. INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT
Kefar
PUSKESMAS
masian
pada KLINIK
Fasyanfar TOKO OBAT
Pasal 19 PP
51/2009
PRAKTEK BERSAMA
Kriteria Apoteker dalam Pelayanan Kefarmasian
: 1. Persyaratan administrasi a. Memiliki ijazah b. Memiliki STRA c.
Memiliki Serkom d. Memiliki SIPA.
2. Menggunakan atribut praktik antara lain baju praktik, tanda
pengenal.
3. Wajib mengikuti pendidikan berkelanjutan /Continuing Professional
Development (CPD) dan mampu memberikan pelatihan yang
berkesinambungan.
4. Apoteker harus mampu mengidentifikasi kebutuhan akan
pengembangan diri, baik melalui pelatihan, seminar, workshop,
pendidikan berkelanjutan atau mandiri.
5. Harus memahami dan melaksanakan serta patuh thd per UU,
sumpah Apoteker, standar profesi (standar pendidikan, standar
pelayanan, standar kompetensi dan kode etik) yang berlaku.
PENGERTIAN
1. APOTEK : TEMPAT 1. RS : INSTITUSI 1. KLINIK : INSTITUSI 1. PUSKESMAS :
PENGABDIAN PROFESI PELAYANAN PELAYANAN PELAYANAN
APOTEKER
KESEHATAN KESEHATAN KESEHATAN UKP &
2. TEMPAT PERORANGAN PERORANGAN UKM TINGKAT
PELAKSANAAN : PARIPURNA (RAWAT DASAR DAN/ATAU PERTAMA
PEKERJAAN INAP, RAWAT JALAN, SPESLISTIK 2. KEFARMASIAN:
(PELAYANAN ) DAN GAWAT 2. KEFARMASIAN: MENYELENGGARA-
KEFARMASIAN
PENYALURAN DARURAT) MENYELENGGARA- KAN,
PRODUK / SEDIAAN 2. PELAYANAN KAN, MENGOORDINASI-
FARMASI PERACIKAN KEFARMASIAN : MENGOORDINASI- KAN, MENGATUR,
S/D PENYERAHAN, SATU PINTU KAN, MENGATUR, DAN MENGAWASI
MONITORING &
EVALUASI; 3. IFRS: DAN MENGAWASI SELURUH
PELAYANAN FARMASI MENYELENGGA- SELURUH KEGIATAN
KLINIK, DLL RAKAN, KEGIATAN PELAYANAN
MENGKOOR- PELAYANAN FARMASI SERTA
3. UNIT USAHA / DINASIKAN, FARMASI SERTA MELAKSANAKAN
FASILITAS MENGATUR DAN MELAKSANAKAN PEMBINAAN
KEFARMASIAN/
PELAYANAN MENGAWASI PEMBINAAN TEKNIS
KESEHATAN SELURUH KEGIATAN TEKNIS KEFARMASIAN DI
PELAYANAN KEFARMASIAN DI KLINIK
FARMASI SERTA KLINIK
MELAKSANAKAN
PEMBINAAN TEKNIS
KEFARMASIAN
Jenis
APOTEK : RS UMUM KLINIK PRATAMA PUSKESMAS :
KONVENSIO-NAL RS KHUSUS KLINIK UTAMA KECAMATAN
& BERANTAI KELURAHAN/
PUSTU
APOTEK & RS PEMERINTAH KLINIK
SWALAYAN PEMERINTAH KLINIK
RS SWASTA (LABA PEMERINTAH
& NIRLABA) KLINIK SWASTA
APOTEK DI (LABA & NIRLABA) KLINIK SWASTA
POLIKLINIK; RS MENETAP (LABA &
PDS; RUMAH RS BERGERAK PERORANGAN & NIRLABA)
SAKIT BADAN USAHA
RS LAPANGAN PEMERINTAH /
RAWAT JALAN SWASTA
RS KELAS A
RAWAT INAP ( IF )
RS KELAS B RAWAT JALAN
RS KELAS C RAWAT INAP (IF)
RS KELAS D
PERATURAN PERUNDANGAN & KEBIJAKAN
KEFARMASIAN TERKAIT PELAYANAN
• REGLEMENT DVG  SEDIAAN FARMASI & PEKERJAAN
• ORDONASI OBAT KERAS KEFARMASIAN
• UU 35, 36 /’09  PERLINDUNGAN KONSUMEN
• UU 8/’99  OTONOMI DAERAH
• UU 29/04  PSIKOTROPIKA & NARKOTIKA
• UU 5 /’97 & 35/’09  TENAGA KERJA / SERTIFIKASI
• UU 23/2014
• UU 36/’14  PEKERJAAN KEFARMASIAN
• UU 13/’03  PENGAMANAN SEDIAAN FARMASI
• PP 32/96  TENAGA KESEHATAN
• PP 72/’98  PERIZINAN : STRA/SIPA/SIKTTK
• PP 25/’00 /SIA
• PP 51/09  AKREDITASI
• PERMENKES  GENERIK & LABEL, PROMOSI/IKLAN
• PER KA BPOM  OBAT WAJIB APOTEK
• EDARAN  HARGA
 STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN
(1) Dalam menjalankan praktek
kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan
Kefarmasian, Apoteker harus
menerapkan standar pelayanan
kefarmasian.
Ps 21 (2) Penyerahan dan pelayanan obat
berdasarkan resep dokter dilaksanakan
PP oleh Apoteker.
(3) Dalam hal di daerah terpencil tidak
51 / terdapat Apoteker, Menteri dapat
2009 menempatkan TTK yang telah memiliki
STRTTK pada sarana pelayanan
kesehatan dasar yang diberi wewenang
untuk meracik dan menyerahkan obat
kepada pasien.
(1) Dalam melakukan Pekerjaan
Kefarmasian, Apoteker sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 20 harus
menetapkan Standar Prosedur
Pasal Operasional.
23 PP (2) Standar Prosedur Operasional
harus dibuat secara tertulis dan
51- diperbaharui secara terus menerus
2009 sesuai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang
farmasi dan ketentuan peraturan
perundang-undangan
a. mengangkat seorang Apoteker
pendamping yang memiliki SIPA;
b. mengganti obat merek dagang
dengan obat generik yang sama
Wewenang komponen aktifnya atau obat merek
dagang lain atas persetujuan dokter
Apoteker dan/atau pasien; dan
Ps 24 PP 51 /
c. menyerahkan obat keras,
2009
narkotika dan psikotropika kepada
masyarakat atas resep dari dokter
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(1) Apoteker dapat
mendirikan Apotek dengan
modal sendiri dan/atau modal
dari pemilik modal baik
perorangan maupun
Pasal perusahaan.
25 PP (2) Dalam hal Apoteker yang
51 - mendirikan Apotek bekerja
sama dengan pemilik modal
2009
maka pekerjaan kefarmasian
harus tetap dilakukan
sepenuhnya oleh Apoteker
yang bersangkutan.
(1) Fasyan Kefarmasian di TO
dilaksanakan oleh TTK yang memiliki
STRTTK sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(2) Dalam menjalankan praktek
Pasal kefarmasian di TO, TTK hrs
26 PP menerapkan standar pelayanan
kefarmasian di TO.
51- (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai
2009 Fasilitas Pelayanan Kefarmasian di TO
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan standar pelayanan kefarmasian di
TO sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) ditetapkan oleh Menteri.
Pasal 27
Pekerjaan Kefarmasian yang
berkaitan dengan pelayanan farmasi
pada Fasilitas Pelayanan Kefarmasian
wajib dicatat oleh Tenaga
Pasal Kefarmasian sesuai dengan tugas dan
27 & fungsinya.
Pasal 28
28 Tenaga Kefarmasian dalam
PP 51 melakukan Pekerjaan Kefarmasian
-2009 pada Fasilitas Pelayanan Kefarmasian
wajib mengikuti paradigma
pelayanan kefarmasian dan
perkembangan ilmu pengetahuan
serta teknologi.
adalah Pekerjaan
Kefarmasian yang
menyangkut proses
Raha produksi, proses penyaluran
sia dan proses pelayanan dari
Kefar Sediaan Farmasi yang tidak
masi boleh diketahui oleh umum
an sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang
undangan.
Persyaratan Umum (PP 51/09)
• Tenaga, Standar Yanfar, SPO,
Dicatat,
• Perizinan SDM
• Cara Praktik Pelayanan yang
Baik / Standar Pelayanan
Kefarmasian
• Menjaga Rahasia Kedokteran
Kefarmasian
• Mengikuti paradigma pelayanan
kefarmasian dan perkembangan
ilmu pengetahuan serta
teknologi 151018
TERIMA KASIH
tugas
• Masing masing membuat minimal
lima soal dan jawabannya. Serahkan
2 x 24 jam sesudah jam kuliah
berakhir…. Paling lambat jam 20.00
• Kirimkan secara berkelompok
melalui ketua kelas dalam satu file /
folder

Anda mungkin juga menyukai