DAN
ASUHAN KEPERAWATAN KEGAWATDARURATAN
PADA PASIEN DENGAN LUKA BAKAR
KELOMPOK 2B
Oleh:
A. PENGERTIAN
B. PENYEBAB
Menurut Wong and Whaleys 2003, tanda dan gejala pada luka bakar
adalah :
1. Grade I
Kerusakan pada epidermis (kulit bagian luar), kulit kering
kemerahan, nyeri sekali, sembuh dalam 3 - 7 hari dan tidak ada
jaringan parut.
2. Grade II
Kerusakan pada epidermis (kulit bagian luar) dan dermis (kulit
bagian dalam), terdapat vesikel (benjolan berupa cairan atau
nanah) dan oedem sub kutan (adanya penimbunan dibawah kulit),
luka merah dan basah, mengkilap, sangat nyeri, sembuh dalam 21 -
28 hari tergantung komplikasi infeksi.
3. Grade III
Kerusakan pada semua lapisan kulit, nyeri tidak ada, luka merah
keputih-putihan (seperti merah yang terdapat serat putih dan
merupakan jaringan mati) atau hitam keabu-abuan (seperti luka
yang kering dan gosong juga termasuk jaringan mati), tampak
kering, lapisan yang rusak tidak sembuh sendiri (perlu skin graf).
Usia
Tubuh Bagian (tahun)
1-4 5-9 10-14 Dewasa
.
Kepala 19 % 15 % 13% 10 %
Kaki Kanan 15 % 17 % 18 % 18 %
Kaki Kiri 15 % 17 % 18 % 18 %
D. PATOFISIOLOGI
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Menurut Doenges, 2000, diperlukan pemeriksaan penunjang pada
luka bakar yaitu :
1. Laboratorium
Hitung darah lengkap : Hb (Hemoglobin) turun menunjukkan
adanya pengeluaran darah yang banyak
sedangkan peningkatan lebih dari 15%
mengindikasikan adanya cedera, pada
Ht (Hematokrit) yang meningkat
menunjukkan adanya kehilangan cairan
sedangkan Ht turun dapat terjadi
sehubungan dengan kerusakan yang
diakibatkan oleh panas terhadap
pembuluh darah.
Leukosit : Leukositosis dapat terjadi sehubungan
dengan adanya infeksi atau inflamasi.
GDA (Gas Darah Arteri): Untuk mengetahui adanya kecurigaaan
cedera inhalasi. Penurunan tekanan
oksigen (PaO2) atau peningkatan
tekanan karbon
dioksida (PaCO2) mungkin terlihat
pada retensi karbon monoksida.
Elektrolit Serum : Kalium dapat meningkat pada awal
sehubungan dengan cedera jaringan
dan penurunan fungsi ginjal, natrium
pada awal mungkin menurun karena
kehilangan cairan, hipertermi dapat
terjadi saat konservasi ginjal dan
hipokalemi dapat terjadi bila mulai
diuresis.
Natrium Urin : Lebih besar dari 20 mEq/L
mengindikasikan kelebihan cairan ,
kurang dari 10 mEqAL menduga
ketidakadekuatan cairan.
Alkali Fosfat : Peningkatan Alkali Fosfat sehubungan
dengan perpindahan cairan interstisial
atau gangguan pompa, natrium.
Glukosa Serum : Peninggian Glukosa Serum
menunjukkan respon stress.
Albumin Serum : Untuk mengetahui adanya kehilangan
protein pada edema cairan.
BUN atau Kreatinin : Peninggian menunjukkan penurunan perfusi
atau fungsi ginjal, tetapi kreatinin
dapat meningkat karena cedera
jaringan.
Loop aliran volume : Memberikan pengkajian non-invasif
terhadap efek atau luasnya cedera.
EKG : Untuk mengetahui adanya tanda
iskemia miokardial atau distritmia.
Fotografi luka bakar : Memberikan catatan untuk penyembuhan
luka bakar.
F. PATHWAYS Panas, kimia radiasi,
Kerusakan jaringan
(epidermis,dermis)
Port de entry
Gangguan
Gangguan Merangsang Kerusakan Kapiler Takut Bergerak Mikroorganisme
Integritas
Integritas kulit Syaraf perifer
Permeabilitas
Alarm Nyeri Meningkat Pergerakan Terbatas Resti
RestiInfeksi
Infeksi
Gangguan rasa
Gangguan Rasa Cairan merembes Cairan merembes
Aman
AmanNyaman
Nyaman : Ke Interstisial jaringan sub Gangguan
nyeri Mibilitas Fisi
Fisik
kutan Oedema Vesikulasi
A. Pengkajian
1) Kaji luas, kedalaman luka bakar.
2) Vital sign.
3) Asupan dan keluaran cairan, residu urine saat pertama kali
dipasang cateter.
4) Berat jenis urine, warna urine, pH, kadar glukosa, aseton, protein
serta nilaihemoglobbin.
5) Berat badan, riwayat berat pra-luka bakar, alergi, imunisasi
tetanus, masalah medik serta bedah pada masa lalu, penyakit
sekarang dan penggunaan obat.
6) Tingkat kesadaran, status fisiologik, tingkat nyeri serta kecemasan
dan perilaku klien
Intervensi :
i. Laksanakan dan pertahankan kontrol infeksi sesuai kebijakan ruang
A. PENGKAJIAN
Anamnesa (Wawancara)
1. Identitas pasien
Nama : Tn. S
Umur : 52 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat :-
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Agama : Islam
Diagnosa Medis : Luka Bakar
No. Register Status : 00218xxx
2. Keluhan Utama
Tn. S datang dengan kondisi shock disertai sesak nafas setelah mengalami kebakaran
yang menyebabkan cidera luka bakar pada tangan dan kaki . Tn. S mengeluh merasa
nyeri dan panas pada area luka bakar dan sekitarnya, serta mengeluh kaki tidak bisa
digerakkan akibat adanya cedera luka bakar di kaki
3. Riwayat Alergi
Keluarga mengatakan Tn. S makan seperti biasa, yaitu nasi dengan lauk tempe dan
sayur
7. Kondisi Lingkungan Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Perlukaan/Trauma
Tidak ada
8. Primary Survey
a) Airway (Jalan Napas)
Jalan nafas tidak ada secret, frekuensi nafas tidak teratur, RR 27 x/menit
b) Breathing (Pernapasan)
c) Circulation (Sirkulasi)
Tekanan darah pasien: 100/70 mmHg, nadi 112 x/menit, CRT : <2 detik
Kesadaran composmetis, Reaksi pupil kiri/kanan (+) terhadap cahaya, besar pupil
kanan 2/ kiri 2
e) Eksposure (Paparan)
Kepala Belakang : (-)
Punggung : (-)
Panggul : (-)
Kaki : (-)
1.Sebelum dirawat
Pasien BAB 1x sehari, konsistensi lembek, tidak ada darah
2.Setelah dirawat
Pasien belum BAB
BAK
1.Sebelum dirawat
Pasien biasa BAK 7-8 kali sehari, warna kekuningan, tidak
bercampur darah.
2.Setelah dirawat
Pasien terpasang kateter
C. Olahraga dan aktivitas
Pasien tidak pernah berolahraga, pasien hanya beraktivitas di rumah
D.Istirahat dan tidur
1.Sebelum dirawat
Pasien biasa tidur 8 jam sehari, tidak sering terbangun
2.Setelah dirawat
Pasien mengalami kesulitan tidur
E.Personal higyene
1. Sebelum dirawat
Pasien biasa mandi 2 x sehari menggunakan sabun, gosok gigi
menggunakan pasta gigi.
2. Setelah dirawat
Setelah dirawat pasien belum mandi
Gangguan
integritas kulit
2. 09/03/2021 Ds : - Panas, kimia, Pola Nafas Tidak
09.00 Do : radiasi, listrik Efektif
-Pasien nampak kesulitan
bernafas
-Pernapasan cepat dan Di ruang tertutup
dangkal
- Keadaan umum : Lemah Kekurangan O2
- Kesadaran somnolen
- TD : 100/70 mmHg
- RR : 27 x/ menit Obstruksi jalan
- S : 35,7 derajat C nafas
- Nadi: 112 x/ menit
Gagal nafas
Dehidrasi
Hipovolemia
4. 09/03/2021 Ds : Mengeluh kakinya Panas, kimia, Gangguan
09.00 sulit digerakkan akibat radiasi, listrik mobilitas fisik
terkena luka bakar
Do :
- Keadaan umum : Lemah Luka bakar
- Kesadaran somnolen
- TD : 100/70 mmHg
- RR : 27 x/ menit Kerusakan
- S : 35,7 derajat C jaringan
- Nadi: 112 x/ menit
(epidermis,dermis
)
Takut bergerak
Pergerakan
terbatas
Gangguan
mobilitas fisik
5. 09/03/2021 Ds : Mengeluh nyeri dan Panas, kimia, Nyeri Akut
09.00 panas di area luka bakar radiasi, listrik
Do :
- Keadaan umum : Lemah
- Kesadaran somnolen Luka bakar
- TD : 100/70 mmHg
- RR : 27 x/ menit
- S : 35,7 derajat C Kerusakan
- Nadi: 112 x/ menit jaringan
(epidermis,dermis
)
Merangsang
syaraf perifer
Alarm nyeri
Nyeri akut
D. PRIORITAS DIAGNOSA
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan panas, kimia, radiasi, listrik ditandai
dengan RR : 27 x/ menit
2. Hipovolemia berhubungan dengan panas, kimia, radiasi, listrik ditandai dengan
keadaan umum lemah
3. Nyeri akut berhubungan dengan panas, kimia, radiasi, listrik ditandai dengan
Mengeluh nyeri dan panas di area luka bakar
4.Gangguan intergritas kulit berhubungan dengan panas, kimia, radiasi, listrik ditandai
dengan terjadi kerusakan kulit di daerah yang terkena luka bakar
5.Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan panas, kimia, radiasi, listrik ditandai
dengan mengeluh kakinya sulit digerakkan akibat terkena luka bakar