Bab3 Bs
Bab3 Bs
Pf P1 P2
32 V L
2
L1
f persamaan A
D2
dimana:
P1 : tekanan fluida di hulu atau up stream (titik 1)
P2 : tekanan fluida di hilir atau down stream (titik 2)
V : kecepatan rata-rata
L2 – L1 : panjang pipa lurus
∆Pf : pressure drop karena gesekan
Solusi :
Asumsikan bahwa rejim aliran adalah laminar
Lakukan konversi ketinggian 0,0655 m air menjadi satuan tekanan:
kg m
Pf h g (0,0655 m) 996 3 9,80665 2
m s
= 640 kg.m/s2.m2 = 640 N/m2
data yang sudah terkumpul:
μ = 1,13 x 10-3 Pa.s
L2 – L1 = 0,317 m
D = 2,22 x 10-3 m
Pf = 640 N/m2
v = 0,275 m/s
D2 0,275 ( ) (2,22 x 10 3 ) 2
laju volumetrik = v
4 4
= 1,066 x 10-6 m3/s
Karena telah diasumsikan rejim aliran laminar, maka perlu dilakukan perhitungan
balik nilai bilangan Reynold:
Pf R 2 / 2 R L
f dan disusun menjadi:
0,5 V 2
L V 2
Pf 4 f (versi SI) Persamaan B
D 2
L V 2
Pf 4 f (versi British)
D 2 gc
Pf L V 2
Ff 4 f dimensinya adalah energi per satuan waktu
D 2
Perlu diingat bahwa persamaan – persamaan di atas berlaku baik untuk rejim laminar
maupun turbulen. Gabungan persamaan A dan B khusus untuk aliran laminar
menghasilkan persamaan:
Di dalam kurva hubungan faktor gesekan Fanning (f) dengan bilangan Reynolds
persamaan di atas ditunjukkan sebagai garis lurus.
Aliran Turbulen
Dalam rejim turbulen, nilai faktor gesekan Fanning (f) tergantung dari NRe (seperti
juga di rejim aliran laminar). Tapi tak bisa diprediksi secara teoritis atau harus dicari
secara eksperimental. Nilai f selain tergantung NRe juga tergantung nilai kekasaran
permukaan pipa. Dalam aliran laminar, nilai kekasaran pipa tidak banyak
berpengaruh karena gesekan yang terjadi antar lapisan fluida lebih dominan
dibandingkan gesekan fluida dengan dinding pipa.
Nilai faktor kekasaran relatif pipa (ε/D) merupakan perbandingan parameter
kekasaran (ε) terhadap diameter dalam pipa (D). Nilai ε/D merupakan bilangan tak
berdimensi. Dalam beberapa pustaka disimbulkan dengan k/D.
Solusi
Berdasarkan data litertur:
Diameter pipa D = 0,0525 m
Kondisi operasi
υ = 4,57 m/s
ρ = 801 kg/m3
L = 36,6 m
4,6 x 10 5 m
0,00088
D 0,0525 m
nilai ε /D dan NRe digunakan untuk mencari f di kurva sehingga didapat nilai f
sekitar 0,006 , sehingga friction lossnya adalah
Air suhu 4,4 oC mengalir di pipa (commercial steel pipe, panjang L = 305 m)
horizontal dengan laju 150 gal/min. Friction loss F f yang terjadi bisa diatasi dengan
Solusi
Dari literatur
Air suhu 4,4 oC massa jenis = 1000 kg/m3, dan viskositas adalah
gal 1 ft 3 1 min
Debit = 150 (0,028317 m 3 / ft 3 )
min 7, 481 gal 60 s
9,46 x 10 3 m3/s
D2
Luas permukaan pipa = m2 (D tidak diketahui)
4
1 0,01204
velocity υ = (9,46 x 10-3 m3/s) . 2
m/s
D / 4m
2
D2
Solusinya adalah dengan cara trial and error karena nilai υ muncul pada NRe dan f .
Tebakan pertama : asumsikan D = 0,089
4,6 x 10 5 m
0,00052
D 0,089 m
Dari NRe = 8,730 x 104 dan = 0,00052, dari kurva didapat nilai f =
D
0,0051, lalu substitusi ke persamaan berikut :
4,6 x 10 5 m
0,00049
D 0,0945 m
Dari kurva akan didapat f = 0,0052, (dapat dilihat bahwa nilai f tidak
berubah banyak jika NRe berada pada rejim turbulent).
4 (0,0052) (305) (0,01204) 2
F f 59,82
D (2) D4
sehingga didapat nilai D = 0,0954 m. Nilai ini cocok dengan harga tebakan
kedua sehingga nilai D yang diambil adalah 0,0954 m
Jika kecepatan fluida berubah baik arah maupun besarannya, maka akan terjadi
penambahan friksi yang dialami oleh fluida.
Perbesaran tiba-tiba
Ada penambahan losses karena terbentuk arus eddies. Jika perubahan penampang
aliran berlangsung secara perlahan, maka friction loss yang terjadi relatif kecil
Fenomena terlihat di gambar 3.4.
2
A V1
2
hex 1 1
A2 2
2
V
hex K ex 1
2
Jika dalam satuan British, suku kanan dibagi gc dan satuan h adalah ft.lbf/lbm.
dimana:
hex : friction loss karena perbesaran [J/kg]
Kex : koefisien hilang ekspansi [tak bersatuan]
Pengecilan Tiba-tiba
Penambahan friksi disebabkan karena arus eddies. Fenomena terlihat di gambar
3.5.
2
A V
2
hc 0,55 1 2 2
A1 2
2
V2
hc K c
2
Gambar 3.5 Pengecilan Tiba-tiba
Jika satuan British, suku kanan dibagi gc. V2 adalah kecepatan di seksi down
stream atau pipa yang lebih kecil.
Penentuan Koefisien konstraksi dan koefisien ekspansi juga bisa dilakukan
dengan monogram dalam gambar 3.6 dan gambar 3.7.
Gambar 3.6 Koefisien Konstraksi dan Ekspansi Untuk Masukan dan Keluaran
Gambar 3.7 Penentuan Koefisien Ekspansi dan Konstraksi
Jenis valves dan fittings yang biasa digunakan dalam jaringan perpipaan dapat dilihat
pada gambar 3.8, 3.9, dan 3.10.
Total friksi = friksi pipa lurus + perbesaran + pengecilan + fitting & kerangan
Jika V = V1 = V2 artinya sistem perpipaan tersebut melibatkan satu ukuran pipa , maka
persamaan-persamaan di atas bisa disingkat menjadi:
L V1
2
F 4 f D K ex K c K f 2
Solution:
Analisis
buat batas sistem kajian yaitu titik 1 dan titik 2
pada contoh soal ini kita coba membahas masing-masing jenis friksi secara
terpisah
tangki 1 besar sekali sehingga kecepatan penurunan fluida (v1) bisa diabaikan
atau dianggap nol
titik 1 dan titik 2 terbuka sehingga tekanan sama yaitu tekanan atmosferik
sistem tak melibatkan pompa, kecepatan di titik 2 tergantung dari beda ketinggian
antara titik 1 dan 2 (H)
total friction losses sistem terjadi karena 6 faktor;
kontraksi aliran keluaran tangki
friksi pipa lurus 4 inch
friksi elbow 4 inch
konstraksi dari 4 inch ke 2 inch
Data literatur:
air = 0,970 (62,43) = 60,52 lbm/ft3
= 0,347 cp = 0,347 (6,7197x10-4) = 2,33 x 10-4 lbm/ft.s
diameter pipa:
4,026
D3 0,3353 ft ; A3 = 0,0884 ft2
12
2,067
D4 0,1722 ft ; A4 = 0,02330 ft2
12
Persamaan neraca energi mekanik dari titik 1 ke titik 2 adalah
g v12 P P g v22
z1 ( 1 2 ) Ws z 2 F
gc 2 g c 1 2 g c 2 g c
kecepatan fluida di pipa 4 inch dan 2 inch masing masing:
0,223 ft 3 / s
v3 2,523 ft / s
0,0884 ft 2
0,223
v4 9,57 ft / s
0,0233
kontraksi aliran keluaran tangki
A1 sangat luas dibandingkan A3, maka
A
K c 0,55 1 3 0,55 (1 0) 0,55
A1
v32 (2,523) 2
hc K c 0,55 0,054 ft .lb f / lbm
2g c 2 (32,174)
0,00015
0,000448
D3 0,3353
L v 2 20,0 (2,523) 2
Ff 4 f 4(0,0047) 0,111 ft .lb f / lbm
D 2g c 0,3353 2(32,174)
v2 (2,523) 2
hf K f 0,75 0,074 ft .lb f / lbm
2g c 2(32,174)
konstraksi dari 4 inch ke 2 inch
A 0,02330
K c 0,55 1 4 0,55 1 0,405
A3 0,0884
v42 (9,57) 2
hc K c 0,405 0,575 ft .lb f / lbm
2g c 2(32,174)
0,00015
0,00087
D3 0,1722
L v 2 185 (9,57) 2
Ff 4f 4 (0,0048) 29,4 ft .lb f / lbm
D 2g c 0,1722 (2)(32,174)
v2 2 (0,75) (9,57) 2
hf 2 K f 2,136 ft .lb f / lbm
2g c 2(32,174)
P1 P2
0
g 1 (9,57) 2
H 0 0 0 0 32,35
gc 2 (32,174)
Sehingga
H = 33,77 ft (10,3 m) di atas permukaan keluaran discharge.
Solution:
Analisis
buat batas sistem kajian yaitu titik 1 dan titik 2
titik 1 digunakan sebagai titik rujukan
pada contoh soal ini kita coba membahas masing-masing jenis friksi secara
terpisah
tangki 1 dan 2 besar sekali sehingga kecepatan fluida v1 dan v2 sama dan bisa
diabaikan atau dianggap nol
titik 1 dan titik 2 terbuka sehingga tekanan sama yaitu tekanan atmosferik
total friction losses sistem terjadi karena 4 faktor;
kontraksi aliran keluaran tangki 1
friksi pipa lurus 4 inch
friksi 2 elbow 4 inch
ekspansi ke tangki 2
Data literatur:
aliran turbulent
A
K c 0,55 1 2 0,55 (1 0) 0,55
A1
v2 (0,6083) 2
hc K c 0,55 0,102 J / kg
2 2(1,0)
mm. friksi pipa lurus 4 inch
Dari gambar = 4,6 x 10-5 m dan /D = 4,6 x 10-5 / 0,1023 = 0,00045.
untuk NRe = 6,181 x 104 maka nilai = 0,0051.
L = 5 + 50 + 15 +100 = 170 m
L v 2 170 (0,6083) 2
Ff 4 f 4(0,0051) 6,272 J / kg
D 2 0,1023 (2)
nn. friksi 2 elbow 4 inch
Dari tabel didapat K = 0,75 , sehingga
v2 (0,6083) 2
h f 2K f 2(0,75) 0,278 J / kg
2 (2)
oo. ekspansi ke tangki 2
A
K cx 1 1 (1 0) 2 1,0
A2
1
2.
2 2
P P1
v2 v1 g.z 2 z1 2
F Ws 0
Ws W p
-153,93 = -0,65 W p
4,991 (236,8)
kW = m Wp = 1,182 kW
1000
160 ft
25 ft
1
60oF 2 10 ft
Sistem pemompaan air dari danau ke tangki penampung. Pipa in = 3 in, dengan laju
150 gal /min (ρ60’F = 62,3 lb/ft3 dan μ = 1 cP). Total loss energi dari friksi sistem
perpipaan adalah 35 lbf.ft/lbm. Berapa HP pompa dengan efisiensi 55%. Rejim aliran
turbulen.
Solution:
Analisis
tangki dan danau besar sekali sehingga kecepatan fluida di tangki (4) dan danau
(1) sama dan bisa diabaikan atau dianggap nol
titik 1 dan titik 4 terbuka sehingga tekanan sama yaitu tekanan atmosferik
perhitungan neraca energi untuk mencari HP pompa bisa dilakukan dengan
membuat neraca energi diantara beberapa batas, yaitu:
antara titik 1 dan 4
antara titik 2 dan 3
antara titik 2 dan 4
g
h4 h1 F Ws 0
gc
ft
32,2
s 2 160 ft 35 ft .lb f Ws 0
lbm. ft lb
32,2
lb f .s 2
ft .lb f
Ws 195
lbm
tanda (-) berarti kerja dilakukan pompa
A
4
D2
3
4 12
2
0,049 ft 2
gal 1 min 1 ft 3 3
Q 150 x x 0,334 ft
min 60 s 7,481 gal s
0,334
V 6,82 ft
0,049 s
ft .lb f ft 3 lb 1HP 1
Daya 195 x 0,334 x 62,3 x x 13,14 HP
lbm s ft 3 ft .lb f 0,55
550
s
NRe
.v.d
312 6,8 62,3 158.000
4 lbm
6,72 10
1 cP ft .s
1 cP
2
ft 2 ft
2 62,3
32,2 6 ,8 lb 3
in 2
P2 14,7 2 x144 2 10 ft
lbf s 2 s ft
62,3 lb 3
in 1 ft lbm. ft ft 2 32,2 lbm. ft 0,94
32,2 2 lbf .s 2
lbf .s
lbf
2.695 abs
ft 2
Untuk membuat tinjauan di titik 3 perlu data tekanan di titik 3 (P3) yang dicari
dengan cara membuat neraca energi di titik 3 dan titik 4. Titik 3 adalah di ujung pipa
masuk tangki (discharge pipe)
h = 170 ft V2 = 6,8 ft
s
ft.lbf
F = 35
lbm
2.695
1 .
6,8
2
2.120
170 35 Ws
62,3 2 32,2 x 0,94 62,3
ft .lbf
Ws 195
lb
Catatan:
Dari perhitungan dengan 3 cara peninjauan yang berbeda didapat harga Ws yang
sama sehingga daya pompa otomatis juga sama. Hal ini gampang dipahami karena
pompa yang dihitung juga sama hanya tinjauan neraca energi yang berbeda.
2
6 ft
200 ft
1
Pipa 4” sch 40
68 oF 8 ft 250 ft
3 elbow 90 o
1 gate valve
Pipa 6” sch 40; 200 ft
2 elbow 90 o ; 1 open Fully Open
Pipa 6” sch 40; 75 ft
gate valve 2 elbow 90o
1 reducer 6 x 4
Solution:
Analisis
buat batas sistem kajian yaitu titik 1 (permukaan air di danau) dan titik 2
(permukaan air di tangki)
titik 1 digunakan sebagai titik rujukan
pada contoh soal ini kita coba membahas masing-masing jenis friksi dengan
konsep panjang ekivalen
tangki 1 dan 2 besar sekali sehingga kecepatan fluida v1 dan v2 sama dan bisa
diabaikan atau dianggap nol (Ek = 0)
titik 1 dan titik 2 terbuka sehingga tekanan sama yaitu tekanan atmosferik (P =
0)
total friction losses sistem terjadi karena 4 faktor;
kontraksi aliran keluaran danau
friksi pipa lurus 6 dan 4 inch
friksi elbow di 6 inch 4 dan
friksi reducer 6 x 4
perbesaran tiba-tiba ke tangki penampung
Analisis,
Neraca energi point 1 dan 2
g (h2 h1 ) F Ws 0
gc
= 6,92 ft
s
data literatur:
D = 6,065 inc = 0,506 ft
μ = 1 centipoise
ρ = 62,3 lb/ft3
Perhitungan panjang ekivalen sistem perpipaan 6” dari kurva (Gb 3.6 & 3.11)
fff. Masukan dari reservoar ke pipa k = 0,78 L = 27 ft
ggg. 2 elbow L/D = 30, L = 15,2/buah L
= 30,4 ft
hhh. gate valve L/D= 13 L = 6,5
iii. Total panjang ekivalen adalah pipa lurus (200 ft + 75 ft) ditambah panjang
ekivalen dari friksi non pipa lurus (27+30+6,5) ft sehingga menjadi 339 ft.
lbf
= 8,5 ft
lb
6,92 ft 28,89
s 12,73
=
= 15, ft/s
4,026 15,7 62,3
NRe = 12
1 x 0,000672
= 489.000
Perhitungan panjang ekivalen sistem perpipaan 4” dari kurva (Gb 3.6 & 3.11)
jjj. Reducer 6 in ke 4 in k = 0,24 L = 5,6 ft
kkk. 3 elbow 90o , L/D = 30 , L =
10/buah L = 20 ft
lll. 1 gate valve L/D =13 L = 4,4 ft
mmm. perbesaran tiba-tiba K =1 L
= 20 ft
Sehingga panjang pipa 4 inc ekivalen adalah 5,6 + 20 + 4,4 + 20 + 250 menjadi
310 ft.
ε/D = 0,00044
NRe = 489.000 dari kurva didapat nilai f :
ƒ = 0,00437
L V 2
F (4 inc) = 4f
D 2g c
2
15,7 ft
= 4 0,00437
310 ft
s
4,026 ft
2 32,2 ft .lb 2
12
lbf .s
lbf
= 62 ft
lb
lbf
Total friction loss keseluruhan pipa = 8,5 + 62 = 70,5 ft
lb
32,2 ft
-Ws = s 2 200 ft 70,5 ft lbf
ft .lb lb
32,2
lbf .s 2
ft.lbf
= 270,5
lb
625 gal 8,34 lb 0,746 Kw
ft .lbf 1 HP
-Ws = 270,5
lb 33.000 ft .lbf menit 1 gal 1 HP
min
= 31,7 KW
jika efisiensi 60 % maka Wp sebesar 100/60 x 31, 7 = 53,9 KW