Pasal tentang perjalanan Isra’ Rasulullah ﷺdi malam hari dari
Mekkah ke Masjidil Aqsa dan Mi’raj, naiknya Rasulullah ﷺke atas langit ke 7 dan tanda2 kebesaran Allah yang disaksikan oleh beliau. Keterangan yang disampaikan Imam Ibnu Katsir bahwa Al Imam Ibnu Asakir dalam kitab Tarekh Dimas menyebutkan tentang hadits2 Isra’ Miraj itu terjadi di awal2 utusnya Nabi Muhammad ( ﷺkeliru) yang benar adalah yang disebutkan Imam Muhammad Ibnu Ishak, peristiwa Isra’ diwaktu yang bersesuaian dengan tempat ini 10 tahun setelah diutusnya Nabi Muhammad ﷺ, di akhir2 periode Mekkah, Rasulullah ﷺterjadinya Isra’ Mi’raj yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada beliau. Dibawakan beberapa riwayat yang mendukung keterangan ini seperti pernyataan dari Imam Azzuhri yang mengatakan bahwa Nabi ﷺ melakukan Isra’ sebelum berhijrah ke Madinah setahun, karena ada pendapat yang mengatakan Nabi ﷺdi mekkah hanya 11 tahun, Ini juga riwayat yang disebutkan ‘Urwah Ibnu Zubair seorang Tabi’in di bulan Rabiul Awal, ada juga pernyataan dari Ismail As Suddi yang mengatakan “Rasulullah ﷺ menerima kewajiban sholat 5 waktu di Baitul Maqdis ketika malam Isra’ beliau sebelum berhijrah ke Madinah sekitar 16 bulan di bulan Dzulqaddah . Ada pendapat tentang bulan terjadinya Isra’ Miraj, ada ucapan dari Jabir bin Abdullah dan Ibnu Abbas yang menyebutkan “Rasulullah ﷺdilahirkan di tahun gajah, di hari senin tanggal 12 Rabiul Awal dan ditanggal yang sama Rasulullah ﷺdiutus dan ketika itulah Nabi ﷺber isra’ mi’raj dan ditanggal yang beliau ﷺhijrah ke madian” sanadnya ada yang terputus. Ada yang mengatakan di bulan Rajab tanggal 27, ada juga Isra’ Miraj terjadinya di awal malam Jumat pertama di bulan Rajab (diadakan sholat bid’ah yang sangat terkenal yaitu shalat ghaib yang tidak ada sunnahnya). Disebutkan di dalam Al Quran, dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala di Surah Al Isra ayat pertama : ٗصا الَّ ِذيْ ٰب َر ْكنَا َح ْولَه ِ ٓي اَس ْٰرى ِب َع ْب ِد ٖه لَ ْياًل ِّم َن ْال َم ْس ِج ِد ْال َح َر ِام اِلَى ْال َمس َ ْج ِد ااْل َ ْق 'ْْٓ ُسب ْٰح َن الَّ ِذ ص ْي ُرِ َلِنُ ِريَهٗ ِم ْن ٰا ٰيتِنَ ۗا اِنَّهٗ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ْالب
“Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada
malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” Kesimpulan dari kisah Isra’ Miraj dibawakan oleh Imam Ibnu Katsir yang menyimpulkan pernyataan dari Imam Ibnu Ishak, beliau mengatakan “Maka kami akan sebutkan kesimpulan dari ucapan Imam Ibnu Ishak, beliau berkata setelah menyebutkan tentang pembahasan2 yang lalu, Kemudian setelah itu Nabi ﷺdiperjalankan di malam hari oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dari negeri Ilya yang ketika itu Islam telah tersebar di Mekkah. Kata beliau yang dimaksudkan dalam hadits ini yang sampai kepadaku tentang perjalanan Isra’ Rasulullah ﷺdari riwayat sahabat Imam Ibnu Mas’ud, Abu Said Al Hudri, ‘Aisyah, Muawwiyah Ummu Hani binti Abi Thalib, dari Tabi’in Al Hasan Ibnu Hasan Al Basri, Ibnu Syihab Azzuhuri, semuanya menceritakan hal2 yang disampaikan kepadaku tentang keadaan Rasulullah ﷺketika beliau melakukan Isra’ yang disebutkan adanya ujian, dan Tamhis (menyaring orang2 yang beriman), ada perintah dari Allah, pelajaran bagi orang2 yang berakal, petunjuk, rahmat dan keteguhan bagi orang2 yang beriman dan membenarkan Rasulullah ﷺ, Allah Subhanahu Wa Ta’ala memperjalankan hambanya sesuai dengan kehendaknya, supaya Allah perlihatkan kepada Rasulullah ﷺayat2 tanda2 kekuasaannya sesuai dengan kehendaknya, sehingga Rasulullah ﷺmempersaksikan melihat kekuasaan Allah Yang Maha Agung, Maha Kekuasaannya atas segala sesuatu”. “Maka dalam riwayat Abdullah bin Mas’ud kata Ibnu Ishak yang sampai riwayat beliau kepadaku, beliau berkata ‘Rasulullah ﷺdidatangkan kendaraan Buroq, yang ini merupakan kendaraan yang dulu ditunggangi oleh para Nabi yang lain sebelum Nabi Muhammad ﷺ, (disebutkan dalam riwayatnya yang lain warnanya putih, ukurannya antara kedelai dan Bagal ), yang dia meletakkan kakinya diujung pandangannya, kemudian Nabi ﷺ dinaikkan ke kendaraan tersebut yang dia melihat tanda-tanda kebesaran Allah antara langit dan bumi sampai di Masjidil Aqsa. Sampai disana Nabi ﷺmendapati ada para nabi, Nabi Ibrahim, Musa, ‘Isa Alaihimussalam dan sekelompok dari Nabi yang lain dikumpulkan, kemudian Nabi ﷺsholat mengimami mereka, kemudian Nabi ﷺ dibawakan 3 bejana ada yang berisi susu, khamr, dan air biasa. Maka disebutkan Nabi ﷺ, memilih dan meminum susu, malaikat Jibril berkata kepada Nabi “ ﷺkamu telah mendapatkan petunjuk dan umatmu mendapatkan petunjuk”’. Dalam riwayat yang lain, yang dibawakan Imam Ibnu Ishak dari Al Hasan Al Basri (tapi sanadnya terputus atau mursal diakhirnya karena Al Hasan Al Basri tidak bertemu dengan Rasulullah ﷺ, tidak disebutkan perantara beliau dengan Nabi )ﷺbahwa malaikat Jibril membangunkan Rasulullah ﷺdi malam hari dan kemudian membawanya keluar menuju pintu Masjidil Haram, setelah itu malaikat Jibril yang menaikkan Nabi ﷺke Buraq, yang Buraq ini adalah hewan tunggangan yang warnanya putih antara Bagal (kuda dan keledai) dengan keledai, dikedua pahanya terdapat sayap yang akan mendorong kedua kakinya, dia meletakkan kakinya diujung pandangannya dan setelah itu Nabi ﷺpun naik menungganggi kendaraan ini, setelah itu kendaraan ini keluar bersamaku, saya tidak melewatinya dan dia tidak melewati ku. Kata Ibnu Ishak, ditambahkan dalam riwayat lain dari riwayat Qatadah disebutkan bahwa Rasulullah ﷺketika ingin menunggangi Buraq ini, maka Buraq ini bersikap liar, lari sampai kemudian sampai malaikat Jibril meletakkan tangannya diatas kepala hewan ini, dan berkata “Ya Buraq, apakah kamu tidak malu dengan perbuatan mu ini, sungguh demi Allah tidak ada seorang hamba Allah yang pernah menungganggimu yang lebih mulia sebelum Nabi Muhammad ”ﷺ. Kemudian setelah itu Buraq menajdi jinak (disebutkan dia merasa malu sampai keluar keringatnya) setelah itupun dia tenang sehingga ditunggangi Rasulullah ﷺ. Ditambahkan dalam Riwayat Al Hasan Al Basri, maka Rasulullah ﷺpun berjalan yakni menunggangi hewan ini dan Jibril mengikutinya sampai tiba di Baitul Maqdis, yang kemudian beliau mendapati Nabi Ibrahim, Musa, Isa dan Nabi yang lainnya Alaihimussalam, kemudian Rasulullah ﷺmelaksanakan sholat dan mengimami mereka, disebutkan diriwayat ini Nabi ﷺdibawakan kepadanya bejana dan memilih bejana yang berisi susu dan malaikat Jibril mengatakan “Kamu telah mendapat hidayah dan umatmu telah mendapatkan hidayah dan diharomkan pada kalian minuman keras. Setelah itu Rasulullah ﷺkembali ke Mekkah yang kemudian di pagi harinya, beliau memberitakan kisah ini kepada kaum Quraisy, ya tentu saja kaum Quraisy kebanyakan mereka mendustakan Rasulullah ﷺbahkan ada sebagian orang yang murtad setelah keislamannya mendengarkan berita ini. Abu Bakar Ash Shiddiq bersegera untuk membenarkan berita dari Rasulullah ﷺini, beliau berkata “Saya selalu membenarkan wahyu atau berita yang disampaikan oleh Rasulullah ﷺdari wahyu langit dipagi maupun malam hari, apakah aku tidak membenarkan beliau ﷺketika menceritakan tentang Baitul Maqdis, sedangkan berita dari langit saya benarkan”. Kemudian disini bahwasanya Ash Shiddiq bertanya kepada Rasulullah ﷺtentang ciri2 Baitul Maqdis, maka Rasulullah ﷺ menyebutkannya dan ini benar, kemudian disebutkan dalam riwayat ini, maka sejak inilah Abu Bakar Ash Shiddiq Radhiyallahu Ta’ala Anhu dinamakan Ash Shiddiq, seseorang yang kuat akan keyakinannya membenarkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan Rasulnya.