Anda di halaman 1dari 9

UTS- Ujian Tengah Semester 30 Maret 2021

Rekayasa Terminal n Bandara Semester Genap 2020/2021


Mulai 7.30 s.d 9.15WIB….. segera upload jawaban!! jika sudah selesai

1) Apa yang anda ketahui tentang terminal….. uraikan secara singkat namun jelas , untuk
menunjukkan suatu terminal.

2) Komponen pada suatu terminal ada beberapa, uraikan dan beri penjelasan pada
komponen tersebut

3) Apa yang anda ketahui tentang Bus Stop, Park and Ride. Coba saudara jelaskan ada
berapa jenis pada penempatan bus stop.

4) Menurut anda , berapa jarak bus stop yang ideal. Coba jelaskan jika ada
rujukan/referensi yang anda ketahui.

5) Coba Saudara jelaskan kapasitas suatu terminal, kemudian apa saja yang mempengaruhi
suatu kapasitas terminal

6) Pada suatu Bandara terdirin dari berapa bagian penting, sebutkan dan jelaskan

7) Menurut saudara bagaimana menentukan Level of Service pada suatu terminal dana pa
saja yang mempengaruhinya.

8) Pada terminal bus, ada berapa jenis yang anda ketahui. Coba uraikan dengan baik.

9) Pada suatu terminal penyeberangan danau misalnya…. Beri gambaran tentang terminal
penyeberangan tersebut, apa saja yang perlu diperhatikan dan jelaskan hal-hal tersebut.

10) Coba anda sebutkan komponen apa saja yang perlu diperhatikan pada terminal atau
stasion keretaapi.

11) Menurut anda, sebaiknya lokasi stasiun keretaapi, terminal bus pada suatu kota dimana
lokasi yang strategis apa din pusat kota (urban), atau di pinggiran kota (rural). Berikan
uraian/alasaan tentang itu dan berikan contohnya jika ada, baik di dalam negeri ataupun
di luar negeri.

PERHATIKAN =======SELAMAT BEKERJA SEMOGA ANDA SUKSES========


------Jawaban dikerjakan secara berurutan sesuai nomor urut soal------
+++++JANGAN LUPA CANTUMKAN NAMA DAN NIM ANDA+++++
SYARIF IKHWAN NUR FADILLAH
D1011181094

1. Terminal adalah salah satu komponen dari sistem transportasi yang mempunyai fungsi
utama sebagai tempat pemberhentian sementara kendaraan umum untuk menaikkan dan
menurunkan penumpang dan barang hingga sampai ke tujuan akhir suatu perjalanan, juga
sebagai tempat pengendalian, pengawasan, pengaturan dan pengoperasian sistem arus
angkutan penumpang dan barang, disamping juga berfungsi untuk melancarkan arus
angkutan penumpang atau barang (Departemen Perhubungan, 1996).

2. Komponen pada terminal bus


a. Bus
Dari lintasan rutenya, bus datang di terminal, kemudian menurunkan penumpang
penumpangnya. Setelah menunggu beberapa lama (tergantung pada jadwal),
selanjutnya bus menaikkan penumpangnya kemudian pergi kembali menelusuri
lintasan rutenya. Terkadang, dengan alasan tertentu, bus terpaksa harus diperbaiki
atau dilakukan perawalan kecil, seperti mengganti ban, mengganti busi ataupun
penyetelan mesin. Untuk bus-bus yang harus berangkat dari terminal di pagi hari,
maka bus harus menginap di tempat penyimpanan khusus.

Dengan demikian, bagi bus fungsi terminal adalah;


1) Tempat bus dapat berhenti
2) Tempat bus menurunkan penumpang
3) Tempat bus menaikkan penumpang
4) Tempat bus mendapat perawatan kecil
5) Tempat bus disimpan untuk sementara
b. Penumpang
Untuk penumpang, kegiatan di terminal dimulai dengan datangnya penumpang,
baik datang dengan bus ataupun datang dengan sarana lainnya. Sesampainya
diterminal, maka penumpang turun dari bus. Jika ingin meneruskan perjalanannya
maka penumpang tersebut harus berganti bus dengan lintasan rute yang sesuai
dengan arah perjalanannya. Sedangkan jika penumpang ingin mengakhiri
perjalanannya dengan berjalan kaki atau dengan menggunakan kendaraan lain,
maka dia keluar dari terminal. Jika dia ingin berpindah pada lintasan rute yang
lain, dia harus membeli tiket dan menunggu kedatangan bus yang diperlukannya.
Setelah itu, ketika bus yang dinanti datang, dia naik ke dalam bus dan akhimya
bus meninggalkan terminal.
Dengan demikian, maka fungsi terminal bagi seorang penumpang adalah :
1) Tempat penumpang turun dan mengakhiri perjalanan dengan bus
2) Tempat penumpang dapat berganti lintasan rute (transfer)
3) Tempat penumpang menunggu bus yang akan dinaikinya
4) Tempat penumpang naik bus
5) Tempat penumpang berganti dengan moda lainnya (becak, mobil atau
berjalan kaki) menuju tujuan akhir perjalanannya.
c. Kiss & Ride
Bagi calon penumpang yang diantar dengan kendaraan oleh orang lain, maka
ketika sampai di terminal, dia segera turun untuk segera membeli tiket sesuai
dengan lintasan, rute dan arah yang dituju. Selanjutnya dia menuju ke platform di
mana bus yang dimaksud berada, dan menunggu beberapa saat sampai bus
dimaksud datang Selanjutnya dia naik ke bus dan bersama bus pergi dari terminal.

Dengan demikian bagi calon penumpang tipe Kiss & Ride, fungsi terminal
adalah :
1) Tempat dia turun dari kendaraan penghantar
2) Tempat kendaraan penghantar datang dan langsung pergi
3) Tempat dapat membeli tiket
4) Tempat dia harus menunggu
5) Tempat dia naik bus dan memulai perjalanannya

d. Park & Ride


Bagi calon penumpang yang menggunakan kendaraan pribadi ke terminal, maka
pada saat di terminal dia memarkir kendaraannya dan masuk ke terminal untuk
membeli tiket, sesuai dengan lintasan rute dan tujuannya. Selanjutnya dia menuju
ke platform di mana bus yang dimaksud berada, dan menunggu beberapa saat
sampai bus dimaksud datang. Kemudian dia naik ke bus dan bersama bus pergi
dari terminal.

Dengan demikian, bagi calon penumpang jenis Park & Ride, fungsi terminal
adalah :
1) Tempat kendaraannya dapat diparkir selama dia melakukan perjalanan
2) Tempat membeli tiket
3) Tempat dia harus menunggu
4) Tempat naik bus dan memulai perjalanannya.
5) Tempat dia mengakhiri perjalanannya dengan bus untuk kemudian
menggunakan kendaraan yang diparkir untuk pulang ke rumah

e. Pejalan Kaki
Bagi seorang pejalan kaki yang ingin menggunakan bus untuk perjalanannya, dia
harus datang ke terminal dengan berjalan kaki. Sesampainya di terminal dia
membeli tiket, sesuai dengan lintasan rute dan tujuannya. Selanjutnya dia menuju
ke platform di mana bus yang dimaksud berada, dan menunggu beberapa saat
sampai bus dimaksud datang. Kemudian dia naik ke bus dan bersama bus pergi
dari terminal.
Dengan demikian, bagi calon penumpang pejalan kaki, fungsi terminal adalah :
1) Tempat membeli tiket
2) Tempat dia harus menunggu
3) Tempat dia naik bus dan memulai perjalanannya.
4) Tempat dia mengakhiri perjalanannya dengan bus untuk kemudian
menggunakan kendaraan yang diparkir untuk pulang ke rumah.
f. Pergerakan

g. Tempat Henti (Shelter)


Tempat henti di perlukan keberadaannya di sepanjang rute angkutan umum agar
gangguan terhadap lalu lintas dapat diminimalkan, oleh sebab itu tempat
pemberhentian angkutan umum harus diatur tempatannya sesuai dengan
kebutuhan.

Pengertian :
1) Tempat Pemberhentian Kendaraan Penumpang Umum (TPKPU) terdiri
dari Halte dan Tempat Pemberhentian Bus.
2) Halte adalah tempat pemberhentian kendaraan penumpang umum untuk
menurunkan dan/atau menaikkan penumpang yang dilengkapi dengan
bangunan.
3) Tempat Pemberhentian Bus (bus stop) adalah tempat untuk menurunkan
dan/atau menaikkan penumpang yang selanjutnya disebut TPB.
4) Teluk Bus (Bus Bay) adalah bagian perkerasan jalan tertentu, yang
diperlebar dan diperuntukkan sebagai TPKPU.
5) Waktu pengisian adalah waktu yang diperlukan untuk naik/turun
penumpang yang dihitung dari saat kendaraan berhenti sampai dengan
penumpang terakhir yang naik atau turun ;
6) Waktu pengosongan teluk bus adalah waktu yang dihitung dari
penumpang terakhir yang turun atau naik sampai dengan kendaraan mulai
bergerak.

Tujuan Perekayasaan Tempat Pemberhentian Kendaraan Penumpang Umum


adalah :
1) Menjamin kelancaran dan ketertiban arus lalu lintas.
2) Menjamin keselamatan bagi pengguna angkutan penumpang umum.
3) Kepastian keselamatan untuk menaikkan dan / atau menurunkan
penumpang.
4) Untuk kemudahan penumpang dalam melakukan perpindahan moda
angkutan umum atau Bus.

3. Bus stop : adalah tempat untuk menaikkan dan menurunkan penumpang bus, biasanya


ditempatkan pada jaringan pelayanan angkutan bus dalam kota.

Park and Ride : kegiatan parkir kendaraan pribadi di tempat parkir dan kemudian


melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus atau kereta api. Banyak ditemukan di
stasiun kereta api di pinggir kota ataupun stasiun shelter busway di pinggir kota.

Ada 3 jenis Penempatan Bus Stop


a. Perhentian di ujung rute (terminal)
Terminal adalah tempat dimana angkutan umum harus memulai atau memutar
untuk mengakhiri perjalannya. Pada lokasi perhentian ini penumpang harus
mengakhiri perjalanannya atau sebaliknya penumpang memulai
perjalanannya.

b. Perhentian terletak di sepanjang rute


Perhentian harus disediakan dengan jarak dan jumlah yang memadai, agar
penumpang diberi kemudahan untuk akses dan juga agar kecepatan angkutan
umum dapat dijaga pada batas yang wajar.

c. Perhentian pada titik dimana dua atau lebih lintasan bertemu


Pada perhentian ini, penumpang dapat bertukar angkutan dengan lintasan rute
lainnya. Pergantian angkutan umum pada titik tersebut dapat disebut transfer
(Aprianto, totok, 2006).
4. Lokasi harus terletak strategis pada lokasi yang berpotensi dengan kesesuaian dengan
jalan layanan, memperhatiakn kenyamanan dan keselamatan penumpang dan calon
penumpang. Ada pun masalah yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan sebagai
berikut :

a. Kedekatan jarak dengan persimpangan yang ada.


Untuk memudahkan mobilisasi warga atau calaon penumpang mengakses
beberapa tujuan sesuai simpang dengan mobil penumpang umum.
b. Kedekatan dengan akses pemukiman.
Warga berjalan tidak lebih dari 200 meter antara rumah mereka dan bus stop
c. Ketersediaan trotoar dan lebar ambang yang memenuhi. Ambang aman
pengembangan bus stop dari keramaian pemukiman adalah 100 meter, dan
ketersediaan trotoar untuk kenyamanan pejalan kaki mengakses fasilitas bus
stop (shelter).
d. Ketersediaan tempat parkir.
Ketersediaan tempat parkir yang memenuhi agar tidak mengganggu aktifitas
lalu lintas yang ada.
e. Bus stop (shelter) harus sedekat mungkin ke tempat daerah tujuan penumpang,
seperti : sekolah, pertokoan, rumah sakit, stasiun, dll.
f. Kedekatan dengan layanan penyeberangan dan pejalan kaki. Warga berjalan
tidak lebih dari 400 meter.

5. Kapasitas Terminal adalah suatu ukuran volume yang melalui terminal atau
sebagian dari terminal. Dan pada dasarnya ada dua konsep dari kapasitas terminal,
pertama kemungkinan arus lalu-lintas maksimum yang melalui terminal akan dapat
terjadi apabila selalu terdapat suatu satuan lalu lintas yang menunggu untuk memasuki
tempat pelayanan segera setelah tempat tersedia. Kedua, volume maksimum yang
masih dapat ditampung dengan waktu menunggu atau kelambatan yang masih dapat
diterima.

Kapasitas terminal juga tergantung pada luas area dan jumlah lajur-lajur
pelayanannya. Lajur itu terdiri dari, lajur kedatangan, lajur tempat parker kendaraan, lajur
pelayanan, lajur tunggu, lajur keberangkatan. Jadi, secara umum kapasitas terminal dapat
diartikan sebagai besarnya volume atau tingkat kedatangan rata-rata kendaraan persatuan
waktu semua lajur bis di dalam terminal.

6. Kompenen Penting di Bandara Udara


a. Air Side (Sisi Udara)
1) Runway
Atau landasan pacu adalah area yang digunakan pesawat terbang untuk
melakukan lepas landas dan pendaratan.
2) Taxiway
Adalah area yang menghubungkan antara runway dan apron, berfungsi
sebagai jalur pesawat berpindahan dari runway ke apron atau sebaliknya.
3) Apron
Adalah area yang digunakan pesawat untuk parkir, mengisi bahan bakar,
kegiatan pemeliharaan pesawat, serta memuat dan menurunkan
penumpang maupun barang. Area ini dibangun berdambingan dengan
bangunan terminal untuk memudahkan kegiatan tersebut atau efisiensi.

b. Land Side ( Sisi Darat)


1) Terminal
Adalah tempat untuk penumpang melakukan pengurusan perjalan udara
seperti pembelian tiket, pemeriksaan, hingga menunggu jadwal
keberangkatan. Di terminal bandara terdapat fasilitas-fasilitas antara lain :
ruang tunggu, restoran, dan berbagai toko.
2) Crub
Merupakan area dimana penumpang naik-turun dari kendaraan untuk
menuju atau meninggalkan terminal bandara.
3) Tempat parkir kendaraan
Para penumpang yang akan menggunakan transportasi udara dapat
memarkirkan kendaraanya di tempat parkir yang telah disediakan.

7. Level of Service adalah sebagai ukuran dari pengaruh yang membatasi akibat peningkatan
volume lalulintas.

Menurut Morlok (1991), tingkat pelayanan ditentukan dalam suatu skala interval yang
terdiri dari 6 tingkatan. Tingkatan-tingkatan ini disebut A, B, C, D, E dan F. Dimana A
merupakan tingkat pelayanan tertinggi.

Yang mempengaruhinya adalah

a. Tingkat pelayanan (tergantung arus)


Hal ini berkaitan dengan kecepatan operasi atau fasilitas, yang
tergantung pada perbandingan antara arus terhadap kapasitas. Oleh karena
itu, tingkat pelayanan pada suatu jalan tergantung pada arus lalulintas.
Definisi ini digunakan oleh Highway capacity Manual, diilustrasikan pada
gambar 1,yaitu:

1) Tingkat pelayanan A - arus bebas


2) Tingkat pelayanan B - arus stabil (untuk merancang jalan antar kota)
3) Tingkat pelayanan C - arus stabil (untuk merancang jalan perkotaan)
4) Tingkat pelayanan D - arus mulai tidak stabil
5) Tingkat pelayanan E - arus tidak stabil (tersendat-sendat)
6) Tingkat pelayanan F - arus terhambat (berhenti, antrian, macet)

b. Tingkat pelayanan (tergantung fasilitas)


Hal ini sangat bergantung pada jenis fasilitas, bukan arusnya. Jalan
bebas hambatan mempunyai tingkat pelayanan yang tinggi, sedangkan
jalan yang sempit mempunyai tingkat pelayanan yang rendah.

8. Ada tiga tipe terminal bus yaitu, Tipe A , Tipe B , dan Tipe C
a. Terminal penumpang Tipe A, yaitu yang berfungsi melayani kendaraan
penumpang umum untuk angkutan antar kota antar propinsi (AKAP), dan
angkutan lintas batas antar negara, angkutan antar kota dalam propinasi (AKDP),
angkutan kota (AK) serta angkutan pedesaan (ADES).
b. Terminal penumpang Tipe B, yaitu yang berfungsi melayani kendaraan
penumpang umum untuk angkutan antar kota dalam propinasi (AKDP), angkutan
kota (AK) serta angkutan pedesaan (ADES).
c. Terminal penumpang Tipe C, yaitu yang berfungsi melayani kendaraan
penumpang umum  untuk angkutan pedesaan (ADES).

9. Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (SDP) mempunyai peran yang


sangat besar dalam menghubungkan daerah-daerah terpencil di Indonesia. Karena
perkembangan keadaan, peran angkutan sungai, danau dan penyeberangan menjadi
penyambung  moda (multimoda) , sehingga membutuhkan perhatian agar perannya 
menjadi lebih baik lagi.

 Yang perlu di perhatikan adalah faktor keselamatan, karena keselamatan adalah


hal yang paling penting dalam melakukan perjalanan.
a. Fasilitas alat-alat penyelamatan
b. Kelayakan kapal
c. Awak kapal
d. Kondisi Dermaga

10. Komponen stasiun kereta api


a. Halaman Depan
1) Terminal Kendaraan Umum
2) Parkir Kendaraan
3) Bongkar Muat Barang
b. Bangunan Stasiun
1) Ruang Depan
2) Loket
3) Fasilitas Administratif
4) Fasilitas Operasional
5) Kantin dan Toilet Umum
c. Peron
1) Tempat tunggu
2) Tempat bongkar muat barang
d. Emplasemen
1) Sepur lurus dan Sepur belok
2) Peron

11. Sebaiknya stasiun kereta atau terminal bus lebih strategis di dalam kota, karena
ada berbagai fakto seperti, kebijakan, operasional, ekonomi, aksesibilitas dan
konektivitas, dan lingkungan . Kesesuaian dengan peruntukan penggunaan lahan berdasar
kan rencana tata ruang wilayah. 246 Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)
merupakan rencana tata ruang yang mengarahkan kebijakan dan strategi pemanfaatan
ruang wilayah nasional. Dalam rangka mewujudkan kebijakan dan strategi tersebut
ditetapkan fungsi dan peran masing-masing wilayah menurut potensi dan kondisi sumber
daya yang dimiliki serta adanya faktor ekstemal yang menjadi salah satu penentu
kebijakan tersebut. Persyaratan penetapan lokasi stasiun juga harus sesuai dengan RTRW
baik nasional maupun daerah, sehingga diperoleh gambaran hirarki fungsi kawasan yang
berkaitan dengan fungsinya sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW) dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL).

Anda mungkin juga menyukai