Universitas Brawijaya
205120407111053
Email: andrewmlynst7@gmail.com
Abstrak
Bahasa merupakan salah satu hal yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan. Bilingualisme bukan merupakan
hal yang asing lagi di era sekarang ini. Dewasa ini kebutuhan masyarakat Indonesia ataupun global akan bahasa
asing terus mengalami peningkatan. Seiring dengan berkembangnya globalisasi di era ini, penguasaan bahasa asing
menjadi salah satu kunci untuk tetap mengikuti dan berjalan di dalam koridor perkembangan dunia yang serba
cepat seperti sekarang ini. Banyak studi yang telah menjelaskan tentang betapa penting nya menguasai bahasa
asing. Sejumlah riset pun juga menunjukkan adanya perbedaan kognitif dan jumlah kadar kepekatan warna dari
otak kiri orang-orang bilingualis. Lemahnya kesadaran remaja dalam mengetahui strategi pembelajaran dan
manfaatnya menjadi penghalang atau inhibitor dari proses belajar bahasa asing. Motivasi harus terus dibangun
demi proses pembelajaran bahasa asing yang efektif dan efisien. Artikel ini dibuat untuk menjelaskan cara belajar
atau strategi pembelajaran menurut Oxford dalam proses belajar bahasa asing dan menjelaskan manfaat dari
pembelajaran bahasa asing terhadap kemampuan kognitif seseorang.
mandiri. Para pembelajar juga dapat inferior seorang yang memiliki tendensi untuk
menerapkan hal-hal seperti; menunda dalam berbicara dalam dua bahasa atau lebih menunjukkan
berbicara lebih dan lebih banyak perbedaan kepekatan material abu-abu jika
mendengar, fokus selama belajar, dibandingkan dengan orang yang hanya bisa satu
menghubungkan dan menggambarkan bahasa. Otak bagian kiri lebih dominan dan analitik
materi yang telah dipelajari dengan yang dalam proses logika, sementara otak bagian kanan
akan dipelajari. lebih cenderung kepada sosial dan emosional
meskipun ini hanya kecenderungan dan bukan
3.1.5 Afektif perbedaan mendasar. Fakta bahwa bahasa
Berbicara tentang afektif berarti memerlukan kedua fungsi otak tersebut, dan bahwa
berkaitan dengan emosi, perilaku, motivasi, spesialisasi fungsi otak berubah atau mungkin
dan nilai-nilai selama pembelajaran. berkembang seiring dengan pertambahan usia, telah
Menciptakan lingkungan yang baik dapat melahirkan hipotesis periode kritis. Teori ini
meningkatkan motivasi pembelajar dalam menjelaskan bahwa anak-anak yang belajar bahasa
menjalani pembelajaran. Dengan strategi jauh lebih mudah karena plastisitas otak mereka yang
ini, pembelajar dapat mengontrol emosi sedang berkembang, sehingga kedua fungsi otak
selama proses pembelajaran. Sisi afektif dapat bekerja secara bersamaan. Berbeda dengan otak
pembelajar juga menjadi faktor sukses atau orang dewasa pada umumnya, bahasa biasanya
gagal nya pembelajaran. Pembelajar yang diproses oleh otak bagian kiri. Penelitian terbaru
baik seharusnya tahu cara mengontrol menunjukkan bahwa orang dewasa yang belajar
emosi, motivasi, dan perilaku selama bahasa baru menunjukkan bias emosi yang jauh lebih
pembelajaran berlangsung. Perasaan sedikit dan pendekatan yang lebih rasional ketika
negative dapat menjadikan proses terjadi permasalahan dalam Bahasa kedua dibanding
pembelajaran menjadi stagnan meskipun dengan bahasa asli mereka.
pembelajar merupakan siswa yang secara Seseorang yang bilingual mempunyai pola
konsep dapat menguasai dengan mudah. kemampuan yang variatif dibandingkan dengan
monolingual. Bilingualisme bermanfaat dalam
berpikir secara abstrak dan juga mendorong adanya
3.1.6 Sosial kelentukan kognitif dan mental karena terbiasa dalam
Bahasa sendiri merupakan suatu berpindah dari bahasa satu ke yang lain. Landry
produk dari sistem sosial. Yang berarti (1974) menyatakan bahwa hasil riset yang ia lakukan
strategi ini menggunakan pembelajar lain terhadap anak-anak sekolah dasar di Amerika Serikat,
dalam prosesnya. Belajar Bahasa menggunakan Torrance Test of Creative Thinking
memerlukan manusia lain dan strategi sosial dan diuji untuk fleksibilitas figural dan verbal,
yang sesuai dengan proses pembelajaran. kefasihan dan orisinalitas menunjukkan bahwa anak
Dalam strategi ini pembelajar dapat yang memiliki kemampuan bilingual lebih baik
menanyakan sesuatu atau melakukan dalam skor tes dibandingkan dengan monolingual.
percakapan dengan orang lain atau mungkin Riset juga menunjukkan bahwa kerja otak bilingual
meminta orang lain untuk mengoreksi yang terbiasa menggunakan bahasa lain dapat
seccara langsung. Mempelajari dan menunda munculnya penyakit otak seperti Alzheimer
mengembangkan pemahaman budaya akan dan Demensia.
suatu Bahasa juga dapat menjadi cara untuk
strategi ini.
4. PENUTUP
Bilingualisme dan individu merupakan
3.2 Pengaruh terhadap otak
sebuah studi yang sudah lama menarik minat para
Ada sejumlah bukti yang sampai sekarang
terus menunjukkan perkembangan bahwa peneliti untuk mengkaji lebih tentang pengaruh
pengalaman memiliki efek yang signifikan terhadap maupun cara belajar yang benar. Cara belajar atau
strategi pembelajaran yang dibahas dapat diterapkan
berbagai aspek mulai dari perilaku, psikologis, serta
dalam proses pembelajaran bahasa asing dan dapat
kognitif. Contohnya adalah arsitek, riset
dirasakan manfaat nya asalkan pembelajar tepat
menunjukkan bahwa arsitek mempunyai tingkat
kemampuan visuo-spasial yang lebih tinggi dari dalam menggunakan strategi tersebut.
orang biasa yang bukan arsitek. Contoh lain seperti Berdasarkan dengan pemaparan
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
musisi profesional yang memainkan alat musik
bilingualisme dapat mempengaruhi individu dalam
berdawai yang dimainkan dengan jari-jari tangan kiri
proses logika dan penampilan kognitif. Dalam bidang
mempunyai tingkat kortikal yang tinggi.
kognitif, seseorang yang bilingual cenderung
Sama hal nya seperti bilingual. Individu
yang berbicara lebih dari satu bahasa menunjukkan mempunyai kemampuan yang variatif dalam
perbedaan warna dalam otak bagian kiri. Parietal memecahkan suatu masalah. Bahkan, bilingualisme
juga berpengaruh dalam penundaan penyakit pikun
4
DAFTAR RUJUKAN
Bialystok, Ellen (Dec 2011). Reshaping the mind:
The benefits of bilingualism.
Canadian Journal of Experimental
Psychology Vol 65(4), Dec 2011, 229-235.
Bialystok, Ellen. Craik, Fergus I. N. (2010).
Cognitive and Linguistic Process in the
Bilingual Mind. York University. Rotman
Research Institute of Baycrest. 20-21
Bialystok, Ellen (2009). Bilingualism: The good,
the bad, and the indifferent.
International Symposium on Bilingual
Lecture Vol 12(1). York University.
Cambridge University Press. 3-5.
Bloomfield, Leonard. 1958. Language. New York:
Henry Hold and Company.
Liddicoat, Anthony (1991). Bilingualism : An
Introduction. In: Bilingualism and
Bilingual Education. NLIA Occasional
Paper No. 2; see ED 355 759.
Oxford, Rebecca L (1990). Language Learning
Strategies : What Every Teacher Should
Know. Heinle and Heinle Publishers.
Stern, H. H. (1983). Fundamental Concepts of
Language Teaching. Oxford University
Press Walton Street, Oxford OX2 6DP