Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU

Nama : Nur Adisty

NIM : N011201085

Jurusan/Fakultas : Farmasi

Mata Kuliah : Pancasila

Dosen Pengampu : Drs. Mastam Ladeng, M. M

Hubungan Pancasila dengan Pasal-Pasal UUD 1945 dan Nilai Sila Ke-3
Pancasila dalam Pasal UUD 1945

Pancasila merupakan sebuah pandangan hidup bangsa yang digunakan sebagai


dasar hukum di Indonesia. Ideologi Pancasila sudah terdapat dalam seluruh
bentuk kehidupan rakyat Indonesia yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-
hari. Pancasila adalah suatu landasan dan sumber UUD 1945. Dapat dikatakan
bahwa pokok-pokok pikiran yang tertera dalam UUD 1945 berdasar pada
Pancasila itu sendiri.

Penggunaan Pancasila sebagai dasar penyusunan perundang-undangan


mempunyai dasar ideologi, yuridis, dan historis. Secara ideologi, legitimasi
ideologi Pancasila melalui konsensus bersama bangsa Indonesia mendapati
legitimasi ideologisnya yang menjadikannya sebagai ideologi negara. Secara
yuridis, dipilihnya Pancasila sebagai penyusunan perundang-undangan memiliki
legalitas dari beberapa peraturan perundang-undangan di bawahnya dan
Konstitusi. Lalu, secara historis sekaligus sebagai legitimasi objektif kesejarahan
yang tidak dapat dibantah lagi, dimana kelahiran Pancasila mendahului kelahiran
Indonesia. Sebelum para founding fathers menyampaikan proklamasi
kemerdekaan Indonesia, Pancasila sudah dipikirkan sebagai dasar negara.
Sesuai dengan UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, Pasal 2 menyatakan bahwa Pancasila merupakan sumber
dari segala sumber hukum negara. Berdasarkan Pasal 2 UU No. 12 Tahun 2011
tersebut, maka semua penyusunan materi dalam peraturan UUD 1945, Ketetapan
MPR, Peraturan Presiden, dan sebagainya harus menjadikan Pancasila sebagai
landasannya. Penggunaan Pancasila sebagai sumber hukum sudah dilakukan
sebelum atau tanpa adanya pasal tersebut, karena semua pejabat negara memang
harus menggunakan Pancasila sebagai landasan penyusunan hukumnya.

Sila ketiga Pancasila yaitu “Persatuan Indonesia” berasal dari dua kata yaitu
persatuan (S) dan Indonesia (ket). Kata persatuan tersusun dari kata satu dengan
imbuhan per-/-an kemudian menjadi “persatuan”. Sila ini adalah suatu formulasi
yang mencerminkan paham hidup yaitu paham individualisme, artinya paham
yang dapat berdiri sendiri tanpa adanya paham lainnya. Berikut berupa penjabaran
Pancasila Dalam pasal-pasal UUD 1945, yaitu: Pasal 25A, Pasal 27 ayat (3), Pasal
30 ayat (1) sampai dengan ayat (5), dan pasal lain.
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset. 2016.


Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. Cetakan 1 ed. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset.

Tobroni, F. 2018. ‘Harmonisasi Nilai Pancasila dalam Penyusunan Peraturan


Perundang-Undangan’. Jurnal Majelis: Media Aspirasi Konstitusi. vol. 5. hh.
57-73.

Anda mungkin juga menyukai