Anda di halaman 1dari 11

LEMBAGA FARMASI

PUSKESAD Halaman 1 dari 11

PROTOKOL VALIDASI PROSES


KAPLET AMOX 500 MG

NO. PPI : PDB 300.05/ppi

Bentuk Sediaan : Kaplet


Ukuran Batch : 86.938 Kaplet
Skala : Produksi
No. Protokol : P-VPP-01-0-2017
Tanggal : 24-02-2017

Jenis Validasi : Baru / Validasi Ulang


Prospektif
Konkuren
Retrospektif

DISUSUN OLEH :
NAMA JABATAN TANDA TANGAN - TANGGAL

SPV PRODUKSI

TIM VALIDASI

DIPERIKSA OLEH :
NAMA JABATAN TANDA TANGAN - TANGGAL
KAINSTALWASTU

KAINSTALLITBANG

KAINSTALPROD

DISETUJUI OLEH :
NAMA JABATAN TANDA TANGAN - TANGGAL
KAPASTITU
LEMBAGA FARMASI
1. PUSKESAD Halaman 2 dari 11

DAFTAR ISI

1. Ruang Lingkup …………………………………………………………………………………… 3


2. Komposisi ……………………………………………………………………………………….... 3
3. Tujuan …………………………………………………………………………………………...… 3
4. Penanggung jawab …………………………………………………………………………….... 3
5. Pemeriksaan Bahan baku …………………………………………………………………….... 3
6. Deskripsi Alat …………………………………………………………………………………..… 4
7. Sistem Penunjang ……………………………………………………………………………….. 4
8. Kondisi ruangan yang digunakan saat proses pembuatan …………………………………. 4
9. Diagram Alur Proses ……………………………………………………………………………. 5
10. Proses …………………………………………………………………………………………….. 8
11. Kriteria Penerimaan …………………………………………………………………………...... 8
12. Revalidasi ………………………………………………………………………………………... 8
13. Review Dokumen Acuan ……………………………………………………………………….. 8
14. Rencana Pengambilan Sampel ………………………………………………………………... 9

LAMPIRAN

Lamp. 1 Kualifikasi Ruangan Produksi


Lamp. 2 Kalibrasi Peralatan Produksi
Lamp. 3 Kualifikasi Peralatan Produksi
Lamp. 4 Tahap Produksi : Proses Penimbangan
Lamp. 5 Tahap Produksi : Proses Pencampuran
Lamp. 6 Tahap Produksi : Proses Pencetakan
Lamp. 7 Tahap Produksi : Proses Pengemasan Primer
Lamp. 8 Evaluasi
Lamp. 9 Prosedur Pengolahan Induk Kaplet Amox 500
LEMBAGA FARMASI
PUSKESAD Halaman 3 dari 11

1. RUANG LINGKUP

1.1. Prosedur Pengolahan Kaplet Amox 500 (Lampiran 9).


1.2. Pelaksanaan validasi mencakup seleksi dan evaluasi parameter-parameter kritis proses dengan melakukan
uji di setiap tahap proses. Parameter kritis dan pengujian yang dilakukan tercantum dalam protokol validasi
proses. Selama pelaksanaan validasi tidak diperbolehkan melakukan perubahan terhadap protokol validasi
proses yang telah disetujui.
1.3. Kegiatan validasi meliputi :
1.3.1. Pemeriksaan Bahan Baku.
1.3.2. Pemeriksaan Ruangan dan Peralatan.
1.3.3. Rencana Pengambilan Sampel.
1.3.4. Pelaksanaan Proses.
1.3.5. Evaluasi.
1.3.6. Laporan.
1.4. Protokol validasi ini digunakan untuk produksi Kaplet Amox 500 Lafi Ditkesad.

2. KOMPOSISI
Formula :
Ukuran Bets :

Per Kaplet Per Bets


Tahap Komponen
(mg) (kg)
Amoxycillin 3H2O compacted 575,000 50,00
Microcrystalline Cellulose (Avicel) PH 102 57,385 4,99
Pengolahan
Colloidale Silicone Dioxide (Aerosil) “200” 1,380 0,12
Sodium Starch Glycolate (Primojel) 6,500 0,56
Talcum 3,235 0,28
Magnesii Stearas 6,500 0,56
Jumlah 650,000 56,51
Polycellonium 12 μ , print Amox 500
Pengemasan - 1,35 set
HDRD 197 x 500 m

3. TUJUAN

Untuk melakukan validasi kelayakan proses pembuatan Kaplet Amox 500 yang meliputi proses pencampuran,
pencetakan, dan pengemasan primer dari produksi 3 bets Kaplet Amox 500 berturut-turut, yang membuktikan bahwa
proses yang dilakukan mampu menghasilkan Kaplet Amox 500 dengan kualitas yang konsisten dan reprodusibel serta
sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.

4. PENANGGUNG JAWAB

Penjabaran mengenai tugas dan tanggung jawab personel yang terlibat dalam pelaksanaan validasi proses mengacu
pada “Protap Tata Laksana Kualifikasi/ Validasi” No. Dok : QVU 102.00.

Langsung dijabarkan tanggung jawab masing masing bagian

5. PEMERIKSAAN BAHAN BAKU SPESIFIKASI BAHAN AWAL


Daftar bahan awal yang digunakan pada proses pembuatan :

No. Nama Bahan Produsen/ Negara No. Metode Pengujian


BAHAN BAKU

1. Amoxycillin 3H2O compacted DSM (India) LMB 500.01

2. Microcrystalline Cellulose (Avicel) PH 102 ASAHI (Japan) LMT 525.01


3. Colloidale Silicone Dioxide (Aerosil) “200” WACKER LMT 509.01
4. Sodium Starch Glycolate (Primojel) AMISHI (India) LMT 542.01
LEMBAGA FARMASI
1. PUSKESAD Halaman 4 dari 11

5. Talcum TAKEHARA (Japan) LMT 548.01


6. Magnesii Stearas FACI (Singapore) LMT 521.01

BAHAN KEMAS
Polycellonium 12 μ , print Amox 500
7.
HDRD 197 x 500 m

Tahap Proses Langkah IPC


6. Bahan
DESKRIPSI ALAT PERLENGKAPAN DANPeralatan
PERALATAN YANG DIGUNAKAN
Peralatan dan perlengkapan yang digunakan dalam proses pembuatan adalah sebagai berikut :
- Amoxicillinum
Trihydras
“Compacted”
Tahap Proses Nama Peralatan Kapasitas Peralatan No. No. Protap
- Microcrystalline
- Visual
Avery L105Timbangan Langkah I E29-TIMB.AV-01
Penimbangan
Cellulose (Avicel) Timbangan POB 304.01
PH 102 Timbangan Sartorius ED E29-TIMB.SA-01 POB 317.01
Colloidale Silicone8201
-Penimbangan
Dioxide (Aerosil) Avery Weight Tronic E 1205 H06-TIMBEL-011 SOA.701.01
- Sodium Starch
Glycolate Berkel 5476 H06-TIMBBE-01 SOA.702.01
Pencampuran
(Primojel) Mesin Campur Double Cone E25-MXCON-01 POB 307.01
-Pencetakan
Talcum Mesin Cetak Narong E24-CTK-01 POB 302.01
-Mesin Stripping
Magnesii Stearas Mesin Stripping Chen Tai E20-STRIPCT-01 POB 311.01

7. - Amoxicillinum
SISTEM PENUNJANG
Trihydras Serah terima
“Compacted” Peralatan No. Dokumen Tanggal
- Microcrystalline
Kualitas Air
Cellulose (Avicel) L-KK-I-SPA2-0-2017
HVAC
PH 102R. Penimbangan KK-I-STU-0-2016
-HVAC R. Proses
Colloidale Silicone KK-I-STU-0-2016
Dioxide (Aerosil)
- Sodium Starch
Glycolate
(Primojel)RUANGAN YANG DIGUNAKAN Mesin
8. KONDISI Pencampuran Campur SAAT PROSES - PEMBUATAN
Organoleptis (warna, bau,
- Talcum rasa) massa cetak
Langkah II Diperiksa
Ruangan Kelembaban Double Suhu Oleh Tanggal
Cone - Keseragaman kadar campur
Campuran
Penimbangan: 1 akhir (90,0 - 120,0 )%
E-29 ≤ 70 % 20–30°C
- Hasil perolehan (54,76 – 56,51
Pencampuran kg)
Campuran
E-25 1 ≤ 70 % 20–30°C
pencetakan
Ditambahkan
E-24 ≤ 70 % 20–30°C
Magnesii Stearas Mesin
Stripping Pencetakan Langkah - Penampilan fisik kaplet
E-20 ≤ 70 % Cetak 20–30°C
Narong III - Bobot individu kaplet
NRT-25 (614,5 – 668,7 mg)
→ Massa Siap
- Kekerasan kaplet (76N –
Cetak
185N)
- Ketebalan kaplet (5,54 – 5,59
Massa Siap Cetak
mm)
- Keragaman bobot (SBR ≤
6,0%)
- Penetapan kadar Amoksisillin
(90.0-120.0)%
- Disolusi ≥(75+5)%/30 menit
- Kerapuhan kaplet (max 0,3%)
- Waktu hancur kaplet
(≤ 15 menit)
- Hasil perolehan (54,76 –
9. DIAGRAM ALUR PROSES
56,51 kg)

- Kaplet Amox 500 Mesin


Stripping Stripping Langkah - Penampilan fisik strip
- Polycellonium 12μ,
Chen Tai IV - Uji kebocoran
print Amox 500
HDRD 197 x 500 m -  Hasil Perolehan (minimal
84.250)
LEMBAGA FARMASI
PUSKESAD Halaman 5 dari 11
LEMBAGA FARMASI
PUSKESAD Halaman 6 dari 11

9.1 TABEL ALUR PROSES

Bahan Tahap Proses Peralatan Parameter Kritis Pengujian Jumlah Sampel


- Amoxicillinum Trihydras Penimbangan I Timbangan - Penyiapan Jalur - Visual -
“Compacted” penimbangan
- Microcrystalline Cellulose - Kesesuaian jumlah
(Avicel) PH 102 penimbangan
- Colloidale Silicone Dioxide
(Aerosil)
- Sodium Starch Glycolate
(Primojel)
- Talcum
- Magnesii Stearas
- Amoxicillinum Trihydras Pencampuran II Mesin Campur Double Cone - Kecepatan - Organoleptis (warna, bau, rasa)
“Compacted” pencampuran massa cetak
- Microcrystalline Cellulose - Waktu pencampuran
(Avicel) PH 102 - Keseragaman kadar campur Sampling 10 titik, dari bagian
- Colloidale Silicone Dioxide akhir (90,0 - 120,0)% atas (3 titik), tengah (4 titik) dan
(Aerosil) bawah (3 titik) @ 3 gram
- Sodium Starch Glycolate
(Primojel) - Hasil perolehan (54,76 – 56,51 kg)
- Talcum

Tambahkan :
Magnesii Stearas

→ Massa Siap Cetak


LEMBAGA FARMASI
PUSKESAD Halaman 7 dari 11

9.1. TABEL ALUR PROSES (lanjutan)

Bahan Tahap Proses Peralatan Parameter Kritis Pengujian Jumlah Sampel


Massa siap cetak Pencetakan III Mesin Cetak Narong NRT-25 - Kecepatan pencetakan - Penampilan fisik kaplet 500 kaplet dari seluruh periode
Kaplet pencetakan
- Setting Main Pressure - Bobot individu kaplet @ 10 kaplet dari 25 titik sampling
- Setting Pre Pressure (614,5 – 668,7 mg)
- Setting Bobot - Kekerasan kaplet (76N – 185N) @ 10 kaplet dari 3 titik sampling
- Ketebalan kaplet (5,54 – 5,59 mm) @ 10 kaplet dari 3 titik sampling

- Keragaman bobot (SBR ≤ 6,0%) @ 10 kaplet dari 25 titik sampling


- Penetapan Kadar Amoksisilin (90,0 – @ 10 kaplet dari bagian awal,
120,0%) tengah dan akhir.
- Disolusi ≥(75+5)%/30 menit @ 6 kaplet dari 3 titik sampling
- Kerapuhan kaplet (max 0,3%) @ 20 kaplet dari 3 titik sampling
- Waktu hancur kaplet @ 6 kaplet dari 3 titik sampling
(≤ 15 menit)

Hasil perolehan ((54,76 – 56,51 kg)

- Kaplet Amox 500 Stripping IV Mesin Stripping - Temp. Mesin - Penampilan fisik strip
- Polycellonium 12 μ , print Chen Tai - kecepatan mesin
Amox 500 HDRD 197 x - Uji kebocoran @ 10 Strip  10 titik sampling**)
500 m
-  Hasil Perolehan (minimal 84.250 bj) @ 2 strip  3 titik sampling**)
Awal, tengah, dan akhir stripping.

Catatan :
*) Prosedur pengambilan sampel mengacu pada protap “sampling produk”
**) Lihat no. 14 untuk rencana pengambilan sampel Kaplet Amox 500.

Page 4 of 5
LEMBAGA FARMASI
3. PUSKESAD Halaman 8 dari 11

10. PROSES

Pelaksanaan proses berdasarkan atas kesesuaian terhadap Catatan Pengolahan Bets, peralatan dan fasilitas
yang digunakan.

11.1. Kualifikasi Ruangan Produksi (Lampiran 1).


11.2. Kalibrasi Peralatan Produksi (Lampiran 2).
11.3. Kualifikasi Peralatan Produksi (Lampiran 3).
11.4. Langkah I : Penimbangan (Lampiran 4).
11.5. Langkah II : Pengayakan(Lampiran 5).
11.6. Langkah III : Pencampuran (Lampiran 6).
11.7. Langkah IV : Pencetakan (Lampiran 7).
11.8. Langkah V : Pengemasan Primer(Lampiran 8).
11.9. Evaluasi (Lampiran 9).
11.10. Prosedur Pengolahan Induk Kaplet Amox 500 (Lampiran 10).

11. KRITERIA PENERIMAAN

Hasil pengujian terhadap 3 bets berturut-turut memenuhi spesifikasi dan persyaratan yang telah ditentukan.
Hasil uji stabilitas jangka pendek (Accelerated Stability) dan hasil uji stabilitas jangka panjang (Real Time
Stability) produk disertakan tetapi status validasi dapat disimpulkan sebelum hasil uji stabilitas diperoleh. Jika
dalam pelaksanaan validasi terdapat ketidaksesuaian dengan kriteria keberhasilan maka dilakukan pengujian
atau penelusuran penyebab penyimpangan. Hasil pengujian atau penelusuran tersebut dicantumkan dalam
validasi penyimpangan yang terdapat dalam evaluasi masing-masing bets.

12. REVALIDASI
Pelaksanaan validasi ulang mengacu pada pengendalian terhadap perubahan yang terdapat di dalam RIV
Betalaktam Lafi Ditkesad.

13. REVIEW DOKUMEN ACUAN

Diperiksa
No. Dokumen Ada Tidak Tanggal Keterangan
oleh

1. Personal training √

2. Equipment qualification (IQ, OQ) √

Validasi metoda pengujian


3. √
Produk Jadi

4. Protap pengoperasian mesin √

5. Catatan Pengolahan Bets √

6. Rencana pengambilan sampel √

7. Metoda analisa bahan baku √


LEMBAGA FARMASI
PUSKESAD Halaman9 dari 11

8. Metoda analisa bahan kemas √

9. Metoda analisa produk √

14. RENCANA PENGAMBILAN SAMPEL


1. Pencampuran
a. Untuk keseragaman kadar campur akhir
Sampel diambil dari 10 titik sampling
Jumlah sampel masing-masing titik sampling 7,5 gram.
Total jumlah sampel : 10 X 7,5 gram = 75 gram.
Lokasi pengambilan sampel :
Tampak dari samping Tampak dari atas

 
1 4 8

1 4
2 5 7 9
8

3 6 10

Keterangan : 1 : kiri- atas 5 : tengah-tengah 8 : kanan- atas


2 : kiri- tengah 6 : tengah- bawah 9 : kanan- tengah
3 : kiri- bawah 7 : tengah- tengah 10: kanan- bawah
4 : tengah- atas

b. Untuk distribusi ukuran partikel, tap density dan bulk density.


Sampel diambil pada bagian atas, tengah dan bawah.
Total jumlah sampel = 100 gram.
Lokasi pengambilan sampel :
Lokasi dari samping Tampak dari atas

1
1
2

3
LEMBAGA FARMASI
3. PUSKESAD Halaman 10 dari 11

Keterangan : 1 : atas
2 : tengah
3 : bawah

c. Untuk pemeriksaan Kadar Air (Moisture Analyzer)


Sampel diambil @ 1,5 gram pada bagian atas, tengah, dan bawah.
Total jumlah sampel = 4,5 gram.
Lokasi pengambilan sampel :

Lokasi dari samping Tampak dari atas

1
1
2

3

Keterangan : 1 : atas
2 : tengah
3 : bawah

2. Pencetakan
Untuk pengujian fisika dan kimia
 Pemeriksaan Fisik = 500 kaplet dari seluruh waktu pencetakan (diambil dari 10 titik sampling).
 Keseragaman bobot Kaplet: penimbangan @ 10 kaplet sebanyak 10 titik sampling sehingga total
sampel sebanyak 100 kaplet diambil dari sampel pemeriksaan fisik.
 Ketebalan dan Kekerasan kaplet : @ 10 kaplet pada bagian awal, tengah, dan akhir pencetakan.
 Penetapan kadar kaplet : @ 20 kaplet pada bagian awal, tengah dan akhir pencetakan.
 Keragaman bobot : @ 10 kaplet (diambil dari 10 titik sampling selama pencetakan).
 Uji disolusi kaplet : @ 6 kaplet pada bagian awal, tengah dan akhir pencetakan.
LEMBAGA FARMASI
PUSKESAD Halaman11 dari 11

 Kerapuhan kaplet : @ 20 kaplet pada bagian awal, tengah dan akhir pencetakan.
 Waktu disintegrasi : @ 6kaplet pada bagian awal, tengah dan akhir pencetakan.
 Kriteria yang dapat diterima untuk pengujian Fisika dan Kimia mengacu pada batas penerimaan
masing-masing pemeriksaan yang terdapat di MA.

3. Pengemasan Primer
- Sampel pada proses pengemasan primer/stripping diambil dari 3 titik sampling.
Jumlah sampel masing-masing titik sampling adalah 2 strip (untuk uji batas mikroba).
Total jumlah sampel : 6 strip.
- Sampel pada proses pengemasan primer/stripping diambil dari 10 titik sampling.
Jumlah sampel masing-masing titik sampling adalah 10 strip (untuk uji kebocoran).
Total jumlah sampel : 10 strip

Anda mungkin juga menyukai