Anda di halaman 1dari 2

Ubah Insecure Jadi Bersyukur

Albert Einsten pernah berujar “Jangan terlalu ambil hati dengan ucapan seseorang.
Kadang manusia punya mulut tapi belum tentu punya otak” dan agaknya perkataan itu bisa
kita jadikan prinsip dalam menjalani hidup mulai dari sekarang. Mengingat bagaimana saat
ini netizen semakin tajam dalam melayangkan komentar-komentar jahatnya di sosial media.
Ketikan-ketikan yang mereka anggap biasa aja dapat menghilangkan rasa percaya diri
seseorang dalam sekejap. Lewat satu komentar menyakitkan kepercayaan diri yang dibangun
dengan susah payah dapat hancur begitu saja. Rasa bersyukur yang selama ini dijunjung
tinggi seketika menjadi rasa kurang percaya diri yang tidak bisa dihindari.
Kurang percaya diri atau yang saat ini lebih dikenal dengan insecure, merupakan
perasaan cemas, tidak mampu, dan pesimis pada diri yang membuat seseorang merasa tidak
aman. Kata insecure ini semakin popular semenjak munculnya film garapan Ernest Prakasa
di bioskop yang berjudul “Imperfect”. Penggunaannya ini sudah tidak asing lagi di sosial
media, bahkan sering dijadikan bahan candaan untuk sebagian kalangan. Penggunaan kata
insecure juga terkadang digunakan untuk menyindir orang lain. Oleh karena itu, insecure
sudah dianggap sebagai hal yang wajar dan mulai disepelekan.

Perasaan insecure sebenarnya normal terjadi pada setiap orang. Namun, jika secara
terus menerus ini juga akan membawa dampak buruk. Pada awalnya, orang yang mengalami
hal ini tidak merasa bahwa dirinya demikian, karena mereka merasa bahwa rasa takut dan
cemas adalah hal yang wajar dialami oleh setiap orang. Perasaan ini biasanya diawali dengan
rasa rendah diri dan rasa takut yang berlebihan. Orang yang merasa insecure juga biasanya
sering membandingkan diri dengan orang lain, karena merasa kehidupan orang lain lebih baik
darinya. Jika terus dibiarkan, perasaan insecure ini dengan perlahan akan menggerogoti
kepercayaan diri dan menyebabkan gangguan kesehatan mental pada diri kita. Salah satu
contohnya adalah depresi.

Depresi sendiri memiliki definisi sebagai gangguan kesehatan mental yang mulanya
ditandai dengan perasaan sedih mendalam dan rasa tidak peduli. Depresi ini biasanya tidak
hanya datang untuk numpang lewat saja, tetapi akan mengendap dan menghantui dalam
jangka panjang. Depresi tidak dapat disembuhkan secara total, tetapi masih dapat
dikendalikan. Jika ingin menyembuhkan secara total pun butuh jangka waktu yang cukup
lama dan usaha yang cukup besar. Sayangnya, bahkan setelah disembuhkan pun depresi dapat
datang lagi tanpa disengaja. Oleh karena itu, jika merasakan gejala-gejala awal depresi,
seperti insecure, alangkah baiknya jangan diselepelekan dan coba lakukan hal-hal yang dapat
mengatasi hal tersebut.

Dalam mengatasi rasa insecure dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya
dengan mencoba meningkatkan kepercayaan diri dan bergaul di lingkungan yang membawa
dampak positif untuk diri sendiri. Selain itu, cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan
melakukan kegiatan favorit yang dapat membuat mood menjadi lebih baik atau mengadakan
sesi curhat dengan teman yang dipercaya untuk mengadukan keluh kesah. Jika mungkin
terlalu malu untuk bercerita ke teman, bisa juga coba mencari komunitas peduli kesehatan
mental di sosial media dan lakukan sisi curhat disana. Jika mengalami insecure secara
berkelanjutan dan mulai menggangu aktivitas, maka lakukan konseling ke psikolog atau
psikiater agar dapat memastikan kondisi diri dan dapat menentukan metode yang tepat untuk
mengatasinya.

Insecure memang sesuatu yang umum dan dapat dialami oleh setiap orang, tetapi
jangan disepelekan. Jika sudah terasa gejala sebaiknya lakukan tidakan agar tidak
menimbulkan dampak yang lebih buruk. Jangan sampai melakukan Self-diagnosis yang dapat
membuat kesehatan mentalmu semakin buruk. Hanya kita dapat menciptakan kebahagiaan
bagi diri sendiri. Maka, lakukan hal yang disukai dan percaya dirilah dengan segala hal yang
dimiliki. Mari kita ubah rasa insecure menjadi bersyukur!

Salam Genre!

Remaja Genre! Sehat, Cerdas, Ceria!

Genre Indonesia! Saatnya yang muda yang berencana!

DAFTAR PUSTAKA

Dianovinina, K., 2018. Depresi pada Remaja : Gejala dan Permasalahannya. Jurnal Psikogenesis, 6(1).

Rahmah, R., 2020. Perasaan Insecure pada Masa Covid-19 Mengakibatkan Maraknya Orang Menjual
Produk Kecantikan.

Anda mungkin juga menyukai