KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
2020
GAMBARAN HASIL CROSSMATCH DENGAN LAMA INKUBASI 30
MENIT DI UDD PMI KABUPATEN MALANG
Laporan tugas akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan
Program Studi Diploma III Teknologi Bank Darah
Jurusan Kesehatan Terapan – Politeknik Kesehatan Malang
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
2020
LEMBAR PERSETUJUAN
Malang, Malang,
…………………......... ………………….......
NIP. NIP.
LEMBAR PENGESAHAN
tanggal……………………….
Dewan Penguji
…………………... ..............................
NIP. NIP.
Mengetahui :
………………………………………
NIP.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rakhmatNya
penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik. Laporan
Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Tugas Akhir
dan sebagai salah satu persyaratan dalam menempuh Ujian Akhir Program di
Program Studi Diploma III Teknologi Bank Darah Malang Jurusan Kesehatan
Terapan Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. Atas terselesaikannya Laporan
Tugas Akhir, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Malang,.....................
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN...............................Error: Reference source not foundi
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
ABSTRAK........................................................ Error: Reference source not foundv
KATA PENGANTAR............................................................................................. v
DAFTAR ISI...........................................................................................................vi
DAFTAR BAGAN............................................................................................... viii
DAFTAR TABEL...................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................x
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian..................................................................................
1.4 ManfaatPenelitian.............................................................................
1.4.1 Teoriti…………………………………………..
1.4.2 Praktis………………………………………………………
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Transfusi Darah…………………………………………………
3.2 Pemeriksaan Pra Transfusi………………………………………
3.3 Pemeriksaan Golongan Darah………………………………………
3.4 Pemeriksaan Crossmatch………………………………………..
3.5 Interpretasi Hasil Crossmatch……………………………………….
3.6 Lama Inkubasi………………………………………………………..
3.7 Kerangka Teori……………………………………………………
3.8 Kerangka Konsep……………………………………………………
BAB III METODOLOGI
Jenis dan Design Penelitian…………………………………………….
Subyek Penelitian…………………………………………………………
Populasi dan Sampel.............................................................................
Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………………….
Fokus Studi……………………………………………………………..
Definisi Operasional ……………………………………………………..
Pengumpulan Data…………………………………………………….
Analisi Data dan Penyajian Data……………………………………………
Etika Penelitian…………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
transfusi darah dan komponen darah tepat apabila dapat mengatasi kondisi
diatasi dengan cara lain. Pemberian transfusi darah harus berpegang pada
prinsip bahwa manfaat yang akan diterima oleh pasien jauh lebih besar
the right blood to the right patient at the right time and the right place”
mendapatkan darah yang sesuai dan aman untuk transfusi darah. Serial
pasien dan donor, uji saring dan identifikasi antibodi donor dan pasien, uji
silang serasi atau yang lebih di kenal dengan Crossmatch Test atau disebut
juga Compatibility testing antara darah donor dan pasien (Gantini, 2014).
menit suhu 37°C (Amiruddin, 2015). Sel dan serum diinkubasi selama 15-
antibodi dengan eritrosit donor maka akan terjadi gumpalan. Reaksi silang
(Syafitri,2014)
prosedur pemeriksaan.
Malang adalah crossmatch dengan masa inkubasi terlalu lama. Hal ini
terjadi karena Hal ini terjadi karena bebrapa faktor termasuk karena faktor
pengaruh hasil crossmatch metode Gel test dengan inkubasi yang terlalu
lama
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dirumuskan masalah penelitian
Malang.
TINJAUAN PUSTAKA
Noviar, 2018).
hidup di tubuh pasien dan tidak menimbulkan kerusakan pada sel darah
antisera-B
situasi yang ekstrim (hanya tersedia waktu 10-15 menit), jika tidak
tiga metode, yaitu metode Slide test atau glass slide, metode Tube test,
2017).
hanya diekspresikan oleh sel eritrosit dan tidak oleh jaringan tubuh
pasien dan denga darah donor yang dilakukan secara invitro. Dimana
dalam pemeriksaan ini kita mengetahui apakah sel darah donor dapat
hidup di dalam tubuh pasien dan mengetahui ada atau tidaknya antibodi
dalam tubuh pasien. Kedua tujuan di atas berkaitan dengan jenis uji
silang serasi mayor dan minor yang akan dibahas lebih lanjut pada
serasi mayor dan pemeriksaan uji silang serasi minor. Pemeriksaan uji
silang serasi mayor adalah serum yang direaksikan dengan sel donor,
dan metode gel. Waktu inkubasi yang dibutuhkan kedua metode ini ±
15-30 menit suhu 37°C (Permenkes 91, 2015). Sel dan serum
tiga kali dan penambahan bovine albumin, serum coombs yang akan
tidak menempel di sel darah merah dan sel tersebut secara bebas
antara sel darah merah donor dengan serum atau plasma pasien,
berbeda (setyati.2010).
Fase I : fase suhu kamar (20°C sampai 25°C) dalam medium saline
antibody).
Fase II : fase inkubasi pada suhu 37°C dalam medium bovine albumin
Fase III: fase antiglobulin test, semua antibodi incomplete yang telah
hemolisis bila golongan darah tidak cocok. Sel dan serum kemudian
dapat dibaca dengan mudah. Metode gel pertama kali digunakan untuk
pemeriksaan rutin pada tahun 1988, saat ini telah digunakan lebih dari
suspensi sel dan serum atau plasma dalam microtube yang berisi gel
(Harmening, 2012).
Gambar 3. Derajat aglutinasi pada pemeriksaan
seluruh sel darah merah pada permukaan microtube dan tidak ada
naik ke bagian atas gel. Pada reaksi negatif seluruh eritrosit berada
pada bagian bawah gel. Pada reaksi yang mixed field, sebagian
(Harmening, 2012).
2.5 Interpretasi hasil Crossmatch
berikut:
cocok antara darah pasien dengan darah donor, maka darah tidak
cocok dengan darah pasien dan darah donor, maka darah tidak
METODOLOGI
ingin melakukan transfusi dan darah donor yang ada di UDD PMI
Kabupaten Malang.
inkompatibel/kompatibel.
melakukan transfusi darah dan darah donor yang sudah lulus uji Infeksi
crossmatch dan darah donor yang sesuai dengan golongan darah pasien.
studi pada penelitian ini adalah hasil crossmatch dengan lama masa
menit di UDD PMI Kabupaten Malang. Data di sajikan dalam bentuk tabel
dan grafik.
3.8 Etika Penelitian
berikut :
darah B+ sebanyak 1 pasien dan 1 kantong darah donor, golongan darah AB+
dengan lama inkubasi 15 menit dapat dilihat pada tabel 3 dan hasil pemeriksaan
hasil crossmatch minor positif dan auto controlnya positif sehingga hasil
crossmatch nya incompatible atau darah tidak cocok antara darah pasien dengan
darah donor, maka darah tidak boleh dikeluarkan. Pada pemeriksaan ini
pasien. Sedangkan pasien lainnya diperoleh hasil mayor negatif, minor negatif
dan auto control negatif sehingga hasil crossmatchnya compatibel atau cocok
antara darah pasien dengan darah donor, maka darah boleh ditransfusikan
kepada pasien.
Tabel 4. Hasil Crossmatch dengan lama inkubasi 30 menit
crossmatch minor positif dan auto controlnya positif sehingga hasil crossmatch
nya incompatible atau darah tidak cocok antara darah pasien dengan darah
donor, maka darah tidak boleh dikeluarkan. Pada pemeriksaan ini kemungkinan
pasien lainnya diperoleh hasil mayor negatif, minor negatif dan auto control
negatif sehingga hasil crossmatchnya compatibel atau cocok antara darah pasien
4.2 Pembahasan
perbedaan pada sampel dengan iodentitas LL. Pada pasien LL hasil crossmatch
inkubasi 15 menit hasil crossmatch nya Incompatibel. Hal ini terjadi karena
kemungkinan terjadi negatif palse. Lama inkubasi pada crossmatch yang sesuai
dengan prosedur ialah 15 menit. Pada saat lama inkubasinya 30 menit artinya
lama inkubasinya diperlama sehingga Jika waktu inkubasi terlalu lama, maka
ikatan antigen dan antibodi yang sudah terjadi, dapat terurai kembali sehingga
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fermadani
(2017) bahwa hasil crossmatch mayor dengan dan tanpa inkubasi semuanya
negatif. Crossmatch minor dengan inkubasi semuanya negatif (100%), tanpa
positif. Hasil uji beda Wilcoxon menghasilkan p = 0,046 (p < 0,05) yang
tepat.
BAB V
5.1 Kesimpulan
berikut:
5.2 Saran
b. Penyusunan Proposal V
c. Seminar Proposal V
II Pelaksanaan rencana
Penelitian (analisis data)
a. Pengumpulan Data V V V
b. Analisis Data V V V
b. Seminar Akhir V
IV Konsultasi Pembimbing V V V V V