Anda di halaman 1dari 103

PENGARUH TEKNIK PERNAFASAN TERHADAP

NYERI PERSALINAN KALA I DI PMB DALIMA


DAN PMB DJAN LANG KOTA BATAM
TAHUN 2023

SKRIPSI

OLEH :
FITRI HANDAYANI EUNIKE SIMBOLON
NIM: 211015201035

YAYASAN PENDIDIKAN SUMATERA BARAT


UNIVERSITAS SUMATERA BARAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI ILMU KEBIDANAN
TAHUN 2023
PENGARUH TEKNIK PERNAFASAN TERHADAP
NYERI PERSALINAN KALA I DI PMB DALIMA
DAN PMB DJAN LANG KOTA BATAM
TAHUN 2023

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan


Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Kesehatan
Universitas Sumatera Barat

OLEH :
FITRI HANDAYANI EUNIKE SIMBOLON
NIM: 211015201035

YAYASAN PENDIDIKAN SUMATERA BARAT


UNIVERSITAS SUMATERA BARAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PRODI ILMU KEBIDANAN
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Pengaruh Teknik Pernafasan Terhadap Nyeri Persalinan

Kala I di PMB Dalima, S.Keb dan PMB Djan Lang,

Amd.Keb Kota Batam Tahun 2023

Nama : Fitri Handayani Eunike Simbolon

Nim : 211015201035

Telah Berhasil Dipertahankan di Hadapan Dewan Penguji dan Diterima sebagai

Bagian Persyaratan yang diperlukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kebidanan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sumatera Barat.

Batam, Februari 2023

Dewan Penguji

Moderator : …………………………………………… ( )

Penguji I : …………………………………………… ( )

Penguji II : …………………………………………… ( )
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat, kemudahan dan kesehatan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat dalam penyelesaian Program
Studi Kebidanan Program Sarjana.Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak
mendapat bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan
ini penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu dr. Puthi Dwi Untari, MKM selaku ketua Yayasan Pendidikan Sumatera
Barat.
2. Dr. Hj. Nurtati, SE, MM selaku Rektor Universitas Sumatera Barat yang telah
memberikan izin dalam penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Ns. Dini Qurrata Ayuni, SKM. M.Kep selaku dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Sumatera Barat yang telah memberikan izin dalam penyusunan
skripsi ini.
4. Ibu Rahmatul Ulya, M.Keb selaku Ketua Program Studi Kebidanan Program
Sarjana Universitas Sumatera Barat yang telah memberikan izin dan
kemudahan dalam pembuatan skripsi ini.
5. Pembimbing skripsi ibu Dewi Asmawati, S.ST, M.Keb sebagai pembimbing
satu dan ibu Sesmi Nanda Oktavia, S.ST, M.Biomed sebagai pembimbing dua
yang telah memberikan bimbingan, semangat dan dorongan dalam pembuatan
skripsi ini.
6. Ibu Pimpinan PMB Dalima, S.Keb dan PMB Djan Lang, Amd.Keb yang telah
memberikan izin penulis dalam pengambilan data untuk melakukan penelitian.
7. Segenap Dosen Program Studi Sarjana Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Sumatera Barat yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada
penulis.
8. Teristimewa kepada keluarga tercinta yang selalu memberikan perhatian,
mendoakan dan memberikan dorongan baik moril maupun material selama
dalam penyusunan skripsi ini, serta orang-orang yang ikut berpartisipasi dalam
penyelesaian skripsi ini.

Semoga bantuan yang telah diberikan akan mendapat balasan dari Tuhan
Yang Maha Esa. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis bersedia menerima kritikan dan saran dari
semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Besar harapan penulis agar skripsi ini
dapat bermanfaat bagi pembaca serta bisa menambah wawasan bagi pembaca.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Batam, Februari 2023


Penulis

Fitri Handayani Eunike.


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN,…………………………………………………... ii
LEMBAR PERSETUJUAAN.……………………………………………….. iii

ABSTRAK…………...………………………………………………………... iv

KATA PENGANTAR………………………………………………………... vi
DAFTAR ISI………………………………………………………………….. vii

DAFTAR TABEL.…………………………………………………………... viii


DAFTAR SKEMA…………………………………………………………..... x

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….. xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………… 1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….. 4

1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………… 4

1.4 Manfaat Penelitian………………………………………………….. 4

1.5 Ruang Lingkup Penelitian………………………………………….. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Persalinan………………………………………………... 7

2.2 Nyeri Persalinan……………………………………………………..... 9

2.3 Teknik Pernafasan…………………………………………………… 16


2.4 Skala Pengukuran…………………………………………………... 21

BAB III KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Teori……………………………………………………... 22

3.2 Kerangka Konsep………………………………………………….... 23

3.3 Definisi Operasional………………………………………………... 23


3.4 Hipotesis………………………………………………………......... 26

BAB IV METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian……………………………………………………. 27

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………………… 27

4.3 Populasi dan Sampel……………………………………………….. 27

4.4 Metode Pengumpulan Data……………………………………….. 28

4.5 Teknik Pengumpulan Data………………………………………… 29

4.6 Teknik Pengolahan Data…………………………………………... 31

4.7 Analisa Data………………………………………………………… 31

4.8 Etika Penelitian……………………………………………………. 32

BAB V HASIL PENELITIAN

5.1 Hasil Univariat……………………………………………………..


5.2 Hasil Bivariat……………………………………………………

BAB VI PEMBAHASAN

6.1 Analisis Univariat………………………………………………….


6.2 Analisis Bivariat……………………………………………………

BAB VII PENUTUP

7.1 Kesimpulan……………………………………………………………

7.2 Saran…………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRA

N
DAFTAR TABEL

Tabel 3.3 Definisi Operasional…………………………………………….25

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Bersalin…………………

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Nyeri Persalinan Sebelum di Lakukan

Pernafasan………………………………………………………………….

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Nyeri Persalinan Sesudah di Lakukan

Pernafasan……………………………………………………………………

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Nyeri Persalinan Sebelum dan Sesudah


Teknik
Pernafasan…………………………………………………………….

Tabel 5.5 Analisis Perbedaan Tingkat Nyeri Persalinan Sebelum dan

Sesudah dilakukan Teknik Pernafasan……………………………………….


DAFTAR SKEMA

Skema 3.1 Kerangka Teori.....................................................................................22

Skema 3.2 Kerangka Konseptual...........................................................................23

Skema 4.6 Tahap Pengumpulan Data……………………………………………31


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden


(Informed Concent)

Lampiran 2 : Kuesioner Penelitian

Lampiran 3 : Lembar SOP

Lmapiran 4 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 5 : Surat Balasan

Lampiran 6 : Master Tabel

Lampiran 7 : Hasil Pengolahan SPSS

Lampiran 8 : Dokumentasi

Lampiran 10 : Daftar Riwayat Hidup Peneliti


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Persalinan merupakan proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, dan
membran dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari pembukaan
dan dilatasi serviks sebagai akibat kontraksi uterus dengan frekuensi, durasi, dan
kekuatan yang teratur. Mula-mula kekuatan yang muncul kecil, lalu meningkat
sehingga siap untuk pengeluaran janin dari rahim ibu (Rohani, 2015).
Menurut World Health Organization (WHO) 2019 Angka Kematian Ibu
(AKI) / Maternal Mortality Rate merupakan jumlah kematian ibu akibat dari
proses kehamilan, persalinan, dan pasca persalinan yang dijadikan indikator
derajat kesehatan perempuan. Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu
target global Sustainable Development Goals (SDGs) dalam menurunkan angka
kematian ibu (AKI) menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
2030.
Menurut WHO (2019) Angka Kematian Ibu (AKI) didunia yaitu
sebanyak 303.000 jiwa. Angka Kematian Ibu (AKI) di ASEAN yaitu
sebesar 235 per 100.000 kelahiran hidup (ASEAN Secretariat, 2020).
Menurut Data Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) Angka
Kematian Ibu (AKI) di Indonesia meningkat dari 228 per 100.000 kelahiran
hidup pada tahun 2002-2007 menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2007-2012. Angka Kematian Ibu (AKI) mengalami penurunan pada
tahun 2012-2015 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup dan jumlah
kematian ibu di Indonesia pada tahun 2019 yaitu sebanyak 4.221 kasus
(Kemenkes RI, 2019).
Di kota Batam, Angka Kematian Ibu ( AKI ) sangat tinggi yaitu 260 per
100.000 kelahiran jumlah tersebut mendekati angka nasional yang mencapai 307
orang dan yang kebanyakan ibu meninggal di Kota Batam rata-rata pasien rujukan
yang sudah dalam kondisi kritis ( Dinkes Kota Batam, 2020).
Sebagian besar (90%) persalinan disertai rasa nyeri, nyeri persalinan mulai
timbul pada kala I fase laten, yaitu pembukaan serviks sampai 3 cm dan fase aktif,
yaitu pembukaan serviks dari 4 cm sampai 10 cm. Pada fase aktif terjadi
peningkatan intensitas dan frekuensi kontraksi, sehingga respon puncak nyeri
berada pada fase ini (Reeder, 2013).
Murray melaporkan kejadian nyeri pada 2.700 ibu bersalin, 15% mengalami
nyeri ringan, 35% dengan nyeri sedang, 30% dengan nyeri hebat dan 20% disertai
nyeri sangat hebat, Rasa nyeri pada persalinan berdampak pada peningkatan
aktivitas sistem saraf simpatik yang mengakibatkan mual muntah, keringat
berlebihan, dan perubahan tekanan darah, denyut nadi, pernafasan, serta warna
kulit (Gondo, 2013).
Perubahan tingkah laku tertentu juga terlihat seperti peningkatan rasa cemas
dengan pemikiran menyempit, mengerang, menangis, gerakan tangan dan
ketegangan otot diseluruh tubuh yang dapat memperberat persepsi terhadap nyeri
selama persalinan (Bobak, 2015).
Nyeri persalinan juga dapat menyebabkan timbulnya hiperventilasi sehingga
kebutuhan oksigen meningkat, kenaikan tekanan darah, dan berkurangnya
motilitas usus serta vesika urinaria. Keadaan ini merangsang peningkatan
katekolamin yang menyebabkan gangguan pada kekuatan kontraksi uterus
sehingga terjadi inersia uteri. Apabila nyeri persalinan tidak diatasi akan
menyebabkan terjadinya partus lama. Partus lama merupakan 8% penyebab
kematian ibu di dunia. Komplikasi yang dapat terjadi adalah fistula
vesikovaginalis atau rektrovaginalis, sepsis, rupture uteri yang akhirnya dapat
mengakibatkan perdarahan dan syok, bahkan kematian ibu (Wiknjosastro, 2014).
Efek psikologis dan persepsi negative lainnya tercatat mempengaruhi
pengalaman persalinan termasuk kesulitan dan rasa tidak berdaya selama
persalinan untuk wanita dan keluarga mereka. Bila tidak di atasi dengan baik,
nyeri persalinan dapat menjadi lebih sulit, seperti persalinan lama, yang dapat
meningkatkan resiko gawat janin, caput succadenum, kematian janin intra uteri,
skor Apgar rendah dan cidera pada bayi. Persalinan lama pada peningkatan resiko
operasi Caesar, induksi persalinan dan persalinan yang dibantu dengan vakum dan
foreps (Setiawan, 2019).
Proses persalinan identik dengan rasa nyeri yang akan dijalani. Secara
fisiologis nyeri terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi sebagai upaya
membuka serviks dan mendorong kepala bayi kearah panggul. Nyeri pada
persalinan kala I merupakan proses fisiologis yang disebabkan oleh proses dilatasi
serviks, hipoksia otot uterus saat kontraksi, iskemia korpus uteri dan peregangan
segmen bawah rahim dan kompresi saraf di serviks. (Bobak, 2015).

Nyeri pada persalinan merupakan masalah penting dalam asuhan kebidanan,


karena efek yang ditimbulkan oleh nyeri menimbulkan rasa cemas, takut dan
tegang dalam proses persalinan, proses nyeri ini di timbulkan dari kontraksi
uterus, pembukaan serviks, peregangan tulang panggul dan otot vagina. Teknik
pernafasan merupakan salah satu cara untuk mengurangi rasa nyeri pada ibu
bersalin secara nonfarmakologis dengan menarik nafas dalam-dalam pada saat ada
kontraksi melalui hidung sambil menggembungkan perut dan menghembuskan
nafas melalui mulut secara perlahan sambil mengempeskan perut (Wiknjosastro,
2019).

Teknik relaksasi dapat dilakukan untuk mengendalikan rasa nyeri ibu


dengan meminimalkan aktifitas saraf simpatik dalam sistem saraf otonom. Teknik
tersebut dapat mengurangi sensasi nyeri dan mengontrol intensitas reaksi ibu
terhadap rasa nyeri. Hormon adrenalin dan kortisol yang menyebabkan ibu cemas
dan takut akan menurun, ibu dapat meningkatkan konsentrasi dan merasa tenang
sehingga memudahkan ibu untuk megatur pernafasan (Lusianah, 2018).
Berdasarkan data laporan di PMB Dalima, S.Keb Kota Batam Desember –
Januari 2023 menunjukan jumlah pasien yang melahirkan sebanyak 10 orang dan
di PMB Djan Lang sebanyak 15 orang, jumlah keseluruhan 25 orang ibu bersalin.
dan semua lahir pervaginam dan ditangani oleh bidan tersebut. Penelitian
dilakukan di PMB Dalima menggunakan teknik pernafasan karena tindakan ini
mudah tidak mempersulit responden dan tidak memakai biaya. Hal ini di lakukan
peneliti dikarenakan melihat faktor ekonomi masyarakat di sekitar PMB Dalima
dan PMB Djan Lang adalah buruh pabrik. Dengan adanya teknik pernafasan ini
diharapkan dapat meringankan angka kesakitan ibu melahirkan sehingga
persalinan akan lebih mudah dan nyaman.
Maka dari itu untuk selanjutnya tulisan ini akan penulis tuangkan dalam
sebuah karya ilmiah dalam bentuk proposal dengan judul “Pengaruh Teknik
Pernafasan Terhadap Nyeri Persalinan Kala I di PMB Dalima dan PMB
Djan Lang Kota Batam Tahun 2023.”

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah pengaruh teknik
pernafasan terhadap nyeri persalinan kala I di PMB Dalima, S.Keb dan PMB Djan
Lang, Amd.Keb Kota Batam.”

1.3 Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh teknik pernafasan terhadap nyeri persalinan
kala I di PMB Dalima, S.Keb dan PMB Djan Lang, Amd.Keb Kota Batam.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Diketahui nyeri persalinan kala I sebelum penggunaan teknik pernafasan
pada ibu bersalin kala I di PMB Dalima, S.Keb dan PMB Djan Lang,
Amd.Keb Kota Batam.
2. Diketahui nyeri persalinan kala I sesudah penggunaan teknik pernafasan
di PMB Dalima, S.Keb dan PMB Djan Lang, Amd.Keb Kota Batam.
3. Diketahui pengaruh teknik pernafasan terhadap nyeri persalinan kala I di
PMB Dalima, S.Keb dan PMB Djan Lang, Amd.Keb kota Batam.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan, menambah
wawasan dan pengalaman khususnya yang berkaitan dalam pertolongan proses
persalinan, agar dapat diterapkan guna menurunkan rasa nyeri pada saat proses
persalinan.
1.4.2 Manfaat Praktis

a) PMB Dalima, S.Keb dan PMB Djan Lang, Amd.Keb


Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi ilmu baru yang dapat menjadi
ilmu baru yang dapat di terapkan kepada pasien dalam mengatasi nyeri dalam
persalinan dan diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternative
pengelolaan nyeri persalinan.
b) Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi yang dapat
meningkatkan pengetahuan mahasiswa Universitas Barat khususnya Prodi
Kebidanan.
c) Responden
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman pengetahuan tentang
teknik pernafasan terhadap nyeri persalinan terutama kepada ibu bersalin kala
I dalam mengurangi nyeri persalinan.
d) Peneliti
Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai ilmu
pengetahuantambahan dalam mengaplikasikan teori dan keterampilan yang
diperoleh selama kuliah secara langsung dengan memberikan asuhan
kebidanan pada ibu bersalin khususnya penerapan pengaruh teknik perfapasan
untuk terhadap nyeri persalinan kala I dan bagi peneliti selanjutnya,
diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dan bahan acuan serta
kajian untuk melakukan penelitian selanjutnya tentang teknik pernafasan ini
lebih baik lagi.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dilakukan pada ibu bersalin di PMB Dalima, S.Keb Perum. Arira
Garden blok H no 1 depan Rs. Bayangkara Polda. Kelurahan Batu Besar Kec.
Nongsa dan PMB Djan Lang, Amd.Keb Perum. Batara Raya blok J no. 18 Kota
Batam. Waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan Desember 2022 sampai
Januari 2023. Wawancara dilakukan pada pasien ibu bersalin di ruang persalinan.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Pre
Eksperimental dengan one group pretest-posttest design, suatu penelitian yang
dilakukan dengan satu kelompok yang diberi perlakuan tertentu, kemudian di
observasi sebelum dan sesudah perlakuan. Penelitian ini menggunakan
pendekatan cross sectional yaitu dengan cara mengumpulkan data variable
independen dan data variabel dependen yang dilakukan secara bersama atau
sekaligus. Jumlah responden pada penelitian ini sebanyak 25 responden, di PMB
Dalima 10 responden dan di PMB Djan Lang 15 responden dan dilakukan pada
ibu bersalin yang mendapat persetujuan dari ibu bersalin yang di dokumentasikan
dengan menggunakan penyataan informed consent. Penelitian ini hanya mencakup
pengaruh teknik pernafasan terhadap nyeri persalinan kala I.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Persalinan
2.1.1 Pengertian Persalinan
Persalinan adalah suatu proses kelahiran dari hasil konsepsi yang dapat
hidup diluar uterus vagina. Persalinan dapat dikatakan normal apabila berlangsung
tanpa alat dan posisi pada letak belakang kepala. Umumnya proses persalinan
berlangsung dalam kurun waktu 24 jam (Sondakh, 2013).
Persalinan merupakan proses pergerakan keluarnya janin, plasenta, dan
membran dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari pembukaan
dan dilatasi serviks sebagai akibat kontraksi uterus dengan frekuensi, durasi, dan
kekuatan yang teratur. Mula-mula kekuatan yang muncul kecil, lalu meningkat
sehingga siap untuk pengeluaran janin dari rahim ibu (Rohani, 2015).

2.1.2 Tanda - Tanda Persalinan


Menurut Manuaba (2019), Berikut merupakan tanda dan gejala inpartu
(Rohani, 2015):
1. Timbulnya rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering, dan
teratur.
2. Keluar lendir bercampur darah (bloody show) yang lebih banyak karena
robekan kecil pada serviks.
3. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya. Pemecahan membrane
yang normal terjadi pada kala I persalinan. Hal ini terjadi pada 12% wanita,
dan lebih dari 80% wanita akan memulai persalinan secara spontan dalam 24
jam.
4. Pada pemeriksaan dalam, serviks menipis sekitar 50-60% dan pembukaan
sampai 1 cm, dan dengan dimulainya persalinan, biasanya ibu multipara
mengalami penipisan serviks 50-100%, kemudian mulai terjadi pembukaan.
5. Kontraksi uterus mengakibatkan perubahan pada serviks (frekuensi minimal
2 kali dalam 10 menit).
7
2.1.3 Perubahan Psikologis Persalinan Kala I
Adapun perubahan psikologis yang terjadi pada persalinan kala I, menurut
Jannah (2015) dibagi menjadi 2 fase, yaitu :
1. Fase Laten
Pada fase ini, ibu biasanya merasa lega dan bahagia karena masa
kehamilannya akan segera berakhir. Akan tetapi, pada awal persalinan, ibu
biasanya gelisah, gugup, cemas, dan khawatir sehubungan dengan rasa tidak
nyaman karena kontraksi. Ibu biasanya ingin berbicara, perlu ditemani, tidak
tidur, dan ingin berjalan-jalan. Ibu yang dapat menyadari bahwa proses ini wajar
dan alami akan mudah beradaptasi dengan keadaan tersebut.
2. Fase Aktif
Saat kemajuan persalinan sampai fase kecepatan maksimum, rasa khawatir
ibu semakin meningkat. Kontraksi menjadi semakin kuat dan frekuensinya lebih
sering sehingga ibu tidak dapat mengontrolnya. Dalam keadaan ini, ibu dapat
menjadi lebih serius dan ingin didampingi orang lain karena ibu takut tidak
mampu beradaptasi dengan kontraksinya.

2.1.4 Tahapan Persalinan Kala I


Kala I persalinan mulai ketika telah mencapai kontraksi uterus dengan
frekuensi, intensitas, dan durasi yang cukup untuk menghasilkan pendataran dan
dilatasi serviks yang progresif. Kala I persalinan selesai ketika serviks sudah
membuka lengkap (sekitar 10 cm) sehingga memungkinkan kepala janin lewat.
Oleh karena itu, kala I persalinan disebut stadium pendataran dan dilatasi serviks
(Wiknjosastro, 2016).
Menurut Rohani (2015), persalinan kala I dibagi menjadi dua fase, yaitu
fase laten dan aktif.
a. Fase Laten, dimana pembukaan serviks berlangsung lambat dimulai sejak
awal kontraksi yang menyebkan penipisan dan pembukaan secara bertahap
sampai pembukaan 3 cm, berlangsung dalam 7-8 jam.
b. Fase Aktif (pembukaan serviks 4-10 cm), berlangsung selama 6 jam dan
dibagi dalam 3 subfase, yaitu:
1. Periode akselerasi: Berlangsung 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm
2. Periode dilatasi maksimal: Berlangsung selama 2 jam, pembukaan
berlangsung cepat menjadi 9 cm
3. Periode deselerasi: Berlangsung lambat, dalam 2 jam

2.2 Nyeri Persalinan


2.2.1 Pengertian Nyeri Persalinan
Nyeri merupakan suatu kondisi yang tidak mengenakan dan bersifat
subyektif pada tubuh seseorang yang mengalaminya sehingga setiap orang
berbeda dalam hal skala, tingkatannya dan hanya orang tersebut yang
mengetahuinya dan mengevaluasi rasa nyeri yang dirasakannya. (Tetty, 2015).
Nyeri yang di akibatkan oleh kontraksi uterus memerlukan berbagai
penanganan untuk meminimalkan rasa nyeri yang dirasakan oleh ibu sehingga
kenyamanan ibu dapat kembali. Peran seorang bidan pada kondisi tersebut adalah
membantu meredakan nyeri ibu post partum dengan memberikan intervensi dalam
meredakan nyeri (Andarmoyo, 2013).
Rasa nyeri dalam persalinan merupakan manisfestasi dari adanya kontraksi
(pemendekan) otot rahim. Kontraksi inilah yang menimbulkan rasa sakit pada
pinggang, daerah perut dan menjalar kea rah paha. Kontraksi ini menyebabkan
adanya pembukaan mulut rahim (serviks). D engan adanya pembukaan serviks ini
maka akan terjadi persalinan (Judha, dkk., 2013).

2.2.2 Penyebab Nyeri Persalinan


Adapun penyebab rasa nyeri persalinan muncul karena (Judha, 2013):
a. Kontraksi Otot Rahim
Kontraksi otot rahim menyebabkan dilaktasi dan penipisan serviks
serta iskemia rahim akibat kontraksi arteri miometrium. Karena rahim
merupakan organ internal maka nyeri yang timbul disebut nyeri visceral.
Biasanya ibu mengalami rasa nyeri hanya selama kontraksi dan bebas dari rasa
nyeri pada interval antar kontraksi.
b. Regangan Otot Dasar Panggul
Jenis nyeri ini timbul pada saat mendekati kala II. Tidak seperti nyeri
visceral, nyeri ini terlokalisir di daerah vagina, rectum dan perineum, sekitar anus.
Nyeri jenis ini disebut nyeri somatic dan disebabkan peregangan struktur jalan
lahir bagian bawah akibat penurunan bagian terbawah janin.
c. Episiotomy
Pada peristiwa episiotomy, nyeri dirasakan apabila ada tindakan episiotomy,
tindakan ini dilakukan sebelum jalan lahir mengalami laserasi maupun rupture
jalan lahir.
d. Kondisi Psikologis
Nyeri rasa sakit yang berlebihan akan menimbulkan rasa cemas. Takut,
cemas dan tegang memicu produksi hormone prostaglandin sehingga timbul
stress. Kondisi stress dapat mempengaruhi kemampuan tubuh menahan rasa nyeri.

2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan


Menurut Hidayat (2013) faktor-faktor yang mempengaruhi respon nyeri
adalah sebagai berikut:
a) Faktor Fisiologis
1. Keadaan umum
Kondisi fisik yang menurun seperti kelelahan dan malnutrisi dapat
meningkatkan intensitas nyeri yang dirasakan. Dengan demikian dapat dikatakan
di dalam proses persalinan diperlukan kekuatan atau energy yang cukup besar,
karena jika ibu yang mengalami kelelahan dalam persalinan tidak cukup toleran
dalam menghadapi rasa nyeri yang timbul sehingga intensitas nyeri yang
dirasakan semakin tinggi (Hidayat, 2013).
2. Paritas
Intensitas nyeri persalinan pada primipara seringkali lebih berat dari pada
nyeri persalinan pada multipara. Hal itu karena multipara mengalami effacement
(penipisan serviks) bersamaan dengan dilatasi serviks, sedangkan pada primipara
proses effecament biasanya menjadi lebih dahulu dari pada dilatasi serviks. Proses
ini menyebabkan intensitas kontraksi yang dirasakan primipara lebih berat dari
pada multipara, terutama pada kala I persalinan. Hal ini juga berkaitan dengan
pengalaman terdahulu ibu bersalin yang dapat membantu mengatasi nyeri, karena
ibu multipara telah memiliki koping terhadap nyeri (Suparni, 2014).
3. Usia
Usia dapat dikategorikan menjadi resiko rendah dan resiko tinggi (Heriani,
2016). Ibu bersalin resiko rendah memiliki rentang usia ≥20 - ≥35 tahun.
Sedangkan ibu bersalin resiko tinggi adalah yang berusia <20 atau >35 tahun.
Pada ibu yang terlalu muda (<20 tahun), fungsi fisiologisnya belum optimal dan
secara psikologis belum tercapai emosi yang cukup sehingga berdampak dalam
menghadapi nyeri persalinan. Sedangkan pada ibu yang terlalu tua (>35 tahun),
pengaruh proses penuaan dan penurunan kesehatan reproduksi dapat
menimbulkan komplikasi serta kemampuan mengejan berkurang (Hariyani, Murti,
& Wijayanti, 2019).
4. Ukuran janin
Dikatakan bahwa persainan dengan ukuran janin yang besar akan
menimbulkan rasa nyeri yang lebih kuat dari persalinan dengan ukuran janin
normal (Hariyani, Murti, & Wijayanti, 2019)

b. Faktor Psikologis
1. Takut dan cemas
Cemas dapat mengakibatkan perubahan fisiologis seperti spasme otot,
vasokontriksi dan mengakibatkan pengeluaran substansi penyebab nyeri
(kotekolamin), sehingga cemas dapat meningkatkan intensitas yeri yang
diberikan. Sementara perasaan takut dalam menghadapi persalinan akan
menyebabkan timbulnya ketegangan dalam otot polos dan pembuluh darah seperti
ketakutan leher rahim dan hipoksia rahim.
2. Arti nyeri bagi individu
Pengertian dari arti nyeri bagi individu adalah penilaian seseorang terhadap
nyeri yang dirasakan. Hal ini sangat berbeda antara satu orang dengan yang
lainnya, karena nyeri merupakan pengalaman yang sangat individual dan bersifat
subjektif.
3. Kemampuan kontrol diri
Kemampuan ini dapat diartikan sebagai suatu kepercayaan bahwa seseorang
mempunyai sistem kontrol terhadap suatu permasalahan sehingga dapat
mengendalikan diri dan dapat mengambil tindakan guna menghadapi masalah
yang muncul.
4. Fungsi kognitif
Fungsi ini menjelaskan bahwa perbedaan respon seseorang dalam
menghadapi suatu permasalahan atau rangsang berhubungan dengan fungsi
kognitif.
5. Percaya diri
Yang dimaksud percaya diri adalah keyakinan pada diri seseorang bahwa
dia akan mampu menghadapi suatu permasalahan dengan suatu tindakan atau
perilaku yang akan dilakukan, dikatakan pula jika ibu percaya bahwa dia dapat
melakukan sesuatu untuk mengontrol persalinan maka dia akan memerlukan
upaya minimal untuk mengurangi nyeri yang ibu rasakan.

2.2.4 Mekanisme Nyeri Persalinan


Menurut Judha, dkk. (2013), mekanisme secara intrinsic pada nyeri
persalinan kala I seluruhnya terjadi pada uterus dan adnexa selama kontraksi
berlangsung. Beberapa penelitian menyatakan nyeri disebabkan karena:
a. Penekanan pada ujung-ujung saraf antara serabut otot dari korpus fundus
uterus.
b. Adanya iskemik miometrium dan serviks karena kontraksi sebagai
konsekuensi dari pengeluaran darah dari uterus atau karena adanya
vasokontriksi akibat aktivitas berlebihan dari saraf simpatis.
c. Adanya proses peradangan pada otot uterus.
d. Kontraksi pada serviks dan segmen bawah rahim menyebabkan rasa takut
yang memacu aktivitas berlebihan dari system saraf simpatis. Adanya
dilatasi dari serviks dan segmen bawah rahim. Hipotesis nyeri persalinan
kala I terutama disebabkan karena dilatasi serviks dan segmen bawah rahim
oleh karena adanya dilatasi, peregangan dan kemungkinan robekan jaringan
selama kontraksi Rasa nyeri pada setiap fase persalinan dihantarkan oleh
segmen syaraf yang berbeda-beda. Nyeri pada kala I terutama berasal dari
uterus (Judha, dkk., 2013).

2.2.5 Dampak Nyeri Persalinan


Dampak nyeri persalinan, yaitu (Siti, 2013):
a. Penurunan Kontraksi Uterus
Pelepasan hormone yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid yang
di akibatkan oleh nyeri persalinan yang dapat menimbulkan stress dapat
menyebabkan ketegangan otot polos dan vasokontriksi pembuluh darah
sehingga mengakibatkan turunnya kontraksi uterus, sirkulasi utroplasenta,
pengurangan aliran darah ke uterus, serta munculnya iskemia uterus yang
membuat impuls nyeri semakin meningkat.

b. Hipoksi

Pada umumnya persalinan disertai dengan adanya nyeri akibat kontraksi


uterus. Intensitas nyeri selama persalinan dapat mempengaruhi proses
persalinan, dan kesejahteraan janin.

c. Partus Lama
Pada nyeri persalinan menyebabkan timbulnya hiperventilasi yang timbul
akibat nyeri persalinan mengakibatkan kebutuhan oksigen meningkat, kenaikan
tekanan darah, dan berkurangnya motilitas usus. Apabila nyeri tidak di atasi
akan menyebabkan terjadinya partus lama.
2.2.6 Managemen Nyeri Persalinan
a. Managemen Farmakologis
1. ILA (Intra Thecal Labor Anlegesia)
Tujuan utama tidakan ILA (Intra Thecal Labor Anlegasia) adalah untuk
menghilangkan nyeri persalinan tanpa menyebabkan blok motoric,
sakitnya akan hilang tetapi bisa mengejan, yang dapat dicapai dengan
menggunakan obat-obatan anastesi (Afroh, 2013).
2. Pethidin
Merupakan salah satu metode pengurangan rasa sakit yang dilakukan
dengan menyuntikan pethidine di paha atau pantat. Masa kerjanya bisa
mencapai 4 jam dan dapat menimbulkan rasa ngantuk. Efek pethidine,
yang merupakan turunan morfin ini, tidak hanya dirasakan oleh ibu,
tetapi juga oleh janin. Janin ikut mengantuk dan agak lemas. Oleh karena
itu, cara ini sudah jarang digunakan (Andriana, 2017).
3. Entonox
Merupakan metode pengurangan rasa sakit lewat inhalasi atau
penghirupan, menggunakan campuran oksigen nitrogen. Saat kontraksi
datang, ibu dapat menghirup obat ini dengan menggunakan masker yang
bekerja langsung pada otak ibu, dengan mematikan rasa sakit yang
ditangkap oleh otak. Obat bius hirup ini memberikan efek ringan dan
baru bekerja 30 menit setelah digunakan serta tidak berdampak apapun
pada janin (Andriana, 2017).
4. Anastesi Epidural
Merupakan metode yang paling sering dilakukan karena memungkinkan
ibu untuk tidak merasakan sakit tanpa tidur. Obat anastesi disuntikkan
pada rongga kosong tipis (epidural) diantara tulang punggung bagian
bawah. Pemberian obat tersebut harus diperhitungkan agar tidak ada
pengaruhnya pada kala II persalinan, jika tidak maka ibu akan mengedan
lebih lama (Afroh, 2013).
b. Mangemen Non Farmakologis
1. Teknik Yoga Pranayam
Teknik ini dapat mengendalikan nyeri karena dapat meminimalkan
fungsi simpatis dan meningkatkan aktifitas komponen parasimpatik.
Teknik ini mempunyai efek bagi ibu karena dapat membantu ibu.
Demikian ibu dapat menyimpan tenaga dan menjamin pasokan oksigen
untuk bayi dan meningkatkan kemampuan fisik, keseimbangan tubuh,
dan pikiran (Sindhu, 2014).
2. Pengaturan Posisi
Ibu yang sedang menjalanin persalinannya harus mengupayakan posisi
yang nyaman baginya. Posisi yang dapat di ambil antara lain, terlentang
dada lutut terbuka, berjalan dan jongkok. Posisi tersebut dapat membantu
rotasi janin dan posterior ke anterior. Posisi terbuka mencakup
membungkuk ke depan, jika berbaring di atas tempat tidur posisi tangan
lutut, posisi lutut dada (Sindhu, 2014).
3. Massage
Merupakan pemberian tekanan tangan pada jaringan lunak biasanya otot,
tendon atau ligamentum, tanpa menyebabkan gerakan atau perubahan
posisi sendi untuk meredakan nyeri, menghasilkan relaksasi dan
memperbaiki sirkulasi. Selanjutnya rangsangan taktil dan perasaan positif
yang berkembang ketika dilakukan bentuk perhatian yang penuh
sentuhan dan empati, bertindak memperkuat efek massage untuk
mengendalikan nyeri (Medforth, 2013).
4. Konseling
Dalam memberikan suatu informasi, bidan harus menggunakan
kemampuan interpesona dan keterampilan kebidanan untuk mendukung
ibu, hal tersebut bertujuan untuk membantu seseorang mengenali
kondisinya saat ini, masalah yang sedang di hadapi menentukan jalan
keluar dengan mengajarkan ibu untuk tidak pesimis adanya
kemungkinan para ibu mampu mengendalikan dan memilih cara
pengendalian nyeri untuk mengendalikan rasa nyeri yang di deritanya
(Halisa, 2013).
5. Kehadiran Pendamping
Selama proses persalinan, kehadiran pendamping sangatlah diperlukan
bagi ibu, sentuhan, penghiburan, dan dorongan orang yang mendukung
sangat besar dalam membantu ibu saat proses persalinan. Pendamping
ibu saat proses persalinan sebaiknya adalah orang yang perduli pada ibu
dan yang paling penting adalah orang yang di inginkan ibu untuk
mendampingi ibu selama proses persalinan (Halisa, 2013).
6. Aroma Terapi
Pada aroma terapi ini, penggunaan minyak esensial dalam persalinan
dapat meningkatkan strategi koping wanita. Peran utama minyak esensial
tersebut selama persalinan adalah meredakan nyeri, meredakan stress,
membantu memfungsikan uterus dan mencegah keletihan (Medforth,
2013).
7. Nafas Dalam
Teknik nafas ini merupakan bentuk asuhan kebidanan, yang dalam hal
ini bidan mengajarkan kepada ibu bagaimana cara melakukan nafas
dalam, nafas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana
menghembuskan nafas secara perlahan. Selain dapat menurunkan
intensitas nyeri, teknik nafas dalam juga dapat meningkatkan ventilasi
paru dan meningkatkan oksigenasi darah (Medforth, 2013).

2.3 Teknik Relaksasi Pernafasan


2.3.1 Pengertian Teknik Relaksasi Pernafasan

Relaksasi merupakan kebebasan mental dan fisik dari ketegangan dan


stres. Teknik relaksasi memberikan individu kontrol diri ketika terjadi rasa tidak
nyaman atau nyeri, stres fisik dan emosi pada nyeri. Teknik relaksasi merupakan
upaya pencegahan untuk membantu tubuh segar kembali dan beregenerasi setiap
hari dan merupakan alternatif terhadap alkohol, merokok, atau makan berlebihan
(Edelman dan Mandle 1994, dalam Potter dan Perry, 2016).
Menurut Handerson Cristine dalam penelitian Fitriani, R. (2014), teknik
relaksasi nafas dapat mengendalikan nyeri dengan meminimalkan aktifitas
simpatik dalam sistem saraf otonom. Teknik tersebut dapat mengurangi sensasi
nyeri dan mengontrol intensitas reaksi ibu terhadap rasa nyeri. Hormon adrenalin
dan kortisol yang menyebabkan stres akan menurun, ibu dapat meningkatkan
konsentrasi dan merasa tenang sehingga memudahkan ibu mengatur pernapasan
sampai frekuensi pernapasan kurang dari 60-70 x/menit. Kadar PaCo2 akan
meningkat dan menurunkan PH sehingga meningkatkan kadar oksigen dalam
darah.
Teknik relaksasi nafas merupakan teknik relaksasi nafas merupakan bentuk
latihan nafas yang terdiri dari pernapasan abdominal (diafragma) dan pursed lip
breathing (Lusianah, 2013.). Perlakuan teknik relaksasi nafas efektif atau
banyak memberikan pengaruh penurunan tingkat nyeri setelah diberi perlakuan
selama 30 menit (Fitriani, 2015).

2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Teknik Relaksasi Pernafasan


terhadap Nyeri Persalinan
Teknik relaksasi nafas dipercaya dapat menurunkan intensitas nyeri melalui
mekanisme yaitu (Smeltzer dan Bare, 2013):
1. Dengan merelaksasikan otot-otot skelet yang mengalami spasme yang
disebabkan oleh peningkatan prostaglandin sehingga terjadi vasodilatasi
pembuluh darah dan akan meningkatkan aliran darah ke daerah yang
mengalami spasme dan iskemik.
2. Teknik relaksasi nafas dipercayai mampu merangsang tubuh untuk
melepaskan opioid endogen yaitu endorphin dan enkefalin.
3. Mudah dilakukan dan tidak memerlukan alat. Teknik relaksasi nafas
merupakan cara yang paling mudah dilakukan dalam mengontrol ataupun
mengurangi nyeri. Relaksasi melibatkan sistem otot dan respirasi dan tidak
membutuhkan alat lain sehingga mudah dilakukan kapan saja atau sewaktu-
waktu. Selain mudah dilakukan, teknik ini tidak membutuhkan banyak biaya
dan konsentrasi yang tinggi (Trullyen, 2013).
2.3.3 Tujuan dan Manfaat Teknik Relaksasi Nafas
Menurut Lusianah (2013), beberapa tujuan teknik relaksasi nafas yaitu:
a. Meningkatkan ventilasi alveoli
b. Mempertahankan pertukaran gas
c. Mengatur frekuensi dan pola napas
d. Memperbaiki fungsi diafragma
e. Mencegah atelectasis
f. Menurunkan kecemasan
g. Meningkatkan relaksasi otot
h. Mengurangi udara yang terperangkap
i. Meningkatkan inflasi alveolar
j. Meningkatkan mekanisme batuk agar efektif
k. Memperbaiki kekutan otot-otot pernapasan
l. Memperbaiki mobilitas dada dan vertebra thorakalis

Menurut Priharjo (2013), manfaat teknik relaksasi nafas menurut adalah


sebagai berikut:
a. Ketentraman hati.
b. Berkurangnya rasa cemas, khawatir dan gelisah.
c. Tekanan darah dan ketegangan jiwa menjadi rendah.
d. Detak jantung lebih rendah.
e. Mengurangi tekanan darah.
f. Meningkatkan keyakinan.
g. Kesehatan mental menjadi lebih baik

2.3.4 Patofisiologi Teknik Relaksasi Nafas terhadap Nyeri


Teknik relaksasi nafas dalam dapat mengendalikan nyeri dengan memini
malkan aktivitas simpatik dalam sistem saraf otonom. Relaksasi melibatkan otot
dan respirasi dan tidak membutuhkan alat lain sehingga mudah dilakukan kapan
saja atau sewaktu-waktu Brunner & Suddarth (2013) .

Prinsip yang mendasari penurunan oleh teknik relaksasi terletak pada


fisiologi sistem saraf otonom yang merupakan bagian dari sistem saraf perifer
yang mempertahankan homeostatis lingkungan internal individu. Pada saat terjadi
pelepasan mediator kimia seperti bradikinin, prostaglandin dan substansi p yang
akan merangsang saraf simpatis sehingga menyebabkan saraf simpatis mengalami
vasokonstriksi yang akhirnya meningkatkan tonus otot yang menimbulkan
berbagai efek spasme otot yang akhirnya menekan pembuluh darah. Mengurangi
aliran darah dan meningkatkan kecepatan metabolisme otot yang menimbulkan
pengiriman impuls nyeri dari medulla spinalis ke otak dan dipersepsikan sebagai
nyeri (Brunner & Suddarth, 2013).

2.3.5 Penatalaksanaan Teknik Relaksasi Nafas


Ada beberapa posisi relaksasi nafas yang dapat dilakukan menurut Smeltzer
& Bare (2013), yaitu:
a. Posisi relaksasi dengan terlentang
Letakkan kaki terpisah satu sama lain dengan jari-jari kaki agak meregang
lurus kearah luar, letakkan pada lengan pada sisi tanpa menyentuh sisi tubuh,
pertahankan kepala sejajar dengan tulang belakang dan gunakan bantal yang
tipis dan kecil di bawah kepala.
b. Posisi relaksasi dengan berbaring miring
Berbaring miring, kedua lutut ditekuk, dibawah kepala diberi bantal dan
dibawah perut sebaiknya diberi bantal juga, agar perut tidak menggantung.
c. Posisi relaksasi dalam keadaan berbaring terlentang
Kedua lutut ditekuk, berbaring terlentang, kedua lutut ditekuk, kedua lengan
disamping telinga.
d. Posisi relaksasi dengan duduk
Duduk dengan seluruh punggung bersandar pada kursi, letakkan kaki datar
pada lantai, letakkan kaki terpisah satu sama lain, gantungkan lengan pada sisi
atau letakkan pada lengan kursi dan pertahankan kepala sejajar dengan tulang
belakang.

2.3.6 Prosedur Teknik Relaksasi Nafas


Menurut Lusianah (2013) berikut ini adalah langkah-langkah tindakan
dalam melakukan teknik relaksasi nafas :
a) Mengecek program terapi medik klien.
b) Mengucapkan salam terapeutik pada klien.
c) Melakukan evaluasi atau validasi.
d) Melakukan kontrak (waktu, tempat, dan topik) dengan klien.
e) Menjelaskan langkah-langkah tindakan atau prosedur pada klien.
f) Mempersiapkan alat : Satu bantal.
g) Memasang sampiran.
h) Mencuci tangan.
i) Mengatur posisi yang nyaman bagi klien dengan posisi setengah duduk di
tempat tidur atau di kursi atau dengan lying position (posisi berbaring) di
tempat tidur atau di kursi dengan satu bantal.
j) Memfleksikan (membengkokkan) lutut klien untuk merilekskan otot
abdomen.
k) Menempatkan satu atau dua tangan klien pada abdomen yaitu tepat dibawah
tulang iga.
l) Meminta klien untuk menarik napas dalam melalui hidung, menjaga mulut
tetap tertutup. Hitunglah sampai 3 selama inspirasi.
m) Meminta klien untuk berkonsentrasi dan merasakan gerakan naiknya
abdomen sejauh mungkin, tetap dalam kondisi rileks dan cegah lengkung
pada punggung. Jika ada kesulitan menaikkan abdomen, tarik napas dengan
cepat, lalu napas kuat melalui hidung.
n) Meminta klien untuk menghembuskan udara melalui bibir, seperti meniup
dan ekspirasikan secara perlahan dan kuat sehingga terbentuk suara
hembusan tanpa mengembungkan pipi, teknik pursed lip breathing ini
menyebabkan resistensi pada pengeluaran udara paru, meningkatkan
tekanan di bronkus (jalan napas utama) dan meminimalkan kolapsnya jalan
napas yang sempit.

o) Meminta klien untuk berkonsentrasi dan merasakan turunnya abdomen


ketika ekspirasi. Hitunglah sampai 7 selama ekspirasi.Menganjurkan klien
untuk menggunakan latihan ini dan meningkatkannya secara bertahap 5-10
menit. Latihan ini dapat dilakukan dalam posisi tegap, berdiri, dan
berjalan.
p) Merapikan lingkungan dan kembalikan klien pada posisi semula.
q) Membereskan alat.
r) Mencuci tangan.
s) Mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan dan memantau respon
klien.

2.4 Skala Pengukuran Nyeri Kala 1

Nyeri persalinan dirasakan selama ibu memasuki kala pembukaan, semakin


maju pembukaan normalnya nyeri yang dirasakan semakin hebat, semakin
panjang, dan semakin sering dan nyeri semakin tidak dapat dikontrol oleh ibu
yang mengalami masa bersalin. Pada ibu primigravida, lama kala 1 belangsung 13
jam, pada ibu multigravida, kala 1 berlangsung lebih singkat sekitar 7 jam.
(Yuliatun, 2018)

Pengukuran tingkat nyeri dilakukan dengan kuesioner ( skala likert), dengan


rentang nyeri : skor 0 tidak nyeri, skor 1-3 nyeri ringan, skor 4-6 nyeri sedang,
skor 7-9 nyeri berat, skor 10 nyeri sangat berat.
BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1 Kerangka Teori

Kerangka teori dapat dilihat pada bagan dibawah ini :

Tindakan: Teknik
Faktor penyebab : Nyeri Persalinan Relaksasi Napas
a. Kontraksi otot Kala 1 Fase Aktif Dalam
rahim
b. Regangan otot
dasar panggul Otot-otot skelet
c. Episiotomy yang mengalami
spasme terelaksasi
d.Kondisi
Psikologis

Vasodilatasi
pembuluh darah

Aliran darah di
daerah yang spasme
dan iskemik
meningkat

Fisiologi sistem saraf


otonom
mempertahankan
homeostatis
lingkungan internal
individu

Nyeri Persalinan
Kala 1 Fase Aktif
Berkurang

Skema 3.1 Kerangka Teori


Sumber : Judha, dkk. (2013) dan Smeltzer & Bare (2013)
3.2 Kerangka Konseptual
Kerangka konsep merupakan dasar pada penelitian yang dirumuskan oleh
fakta-fakta, observasi dan tinjauan. Kerangka konsep memuat dalil atau konsep-
konsep yang akan dijadikan dasar pijakan untuk melakukan penelitian (Sugiyono,
2017).

Kerangka konsep dalam penelitian ini sebagai berikut :

Variabel Independen Variabel Dependen

Tingkat nyeri
Teknik relaksasi nafas
persalinan kala I
dalam
ibu bersalin

Skema 3.2 Kerangka Konsep penelitian

Keterangan :
Variabel X : Variabel bebas (yang mempengaruhi)

Variabel Y : Variabel Terikat (yang dipengaruhi)

3.3 Defenisi Operasional

Menurut Yuliatun (2018), definisi operasional adalah batasan dan cara


pengukuran variable yang diteliti.
Berdasarkan uraian diatas maka defenisi operasional yang dapat penulis
rumuskan dalam penelitian ini adalah :

No Variabel Definisi Cara Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Operasional Ukur Ukur
1. Nyeri Teknik Intervensi Lembar Dilakukan Nominal
persalinan pernafasan Kuesioner dengan
kala 1 ibu merupakan teknik
bersalin salah satu relaksasi
teknik non- tarik nafas
farmakologi dalam
yang digunakan sesuai
dalam dengan
mengurangi SOP
rasa nyeri
khususnya
dalam
persalinan.
2. Nyeri Rasa nyeri Observasi Kuesioner 1. Tidak Ordinal
Persalinan dalam nyeri jika
persalinan skor 0
merupakan 2. Nyeri
manisfestasi ringan
dari adanya jika skor
kontraksi 1-3
(pemendekan) 3. Nyeri
otot rahim. sedang
Kontraksi jika skor
inilah yang 4-6
menimbulkan 4. Nyeri
rasa sakit pada berat jika
pinggang, skor 7-9
daerah perut 5. Nyeri
dan menjalar sangat
kea rah paha. berat jika
Kontraksi ini skor 10
menyebabkan
adanya
pembukaan
mulut rahim
(serviks).
Dengan adanya
pembukaan
serviks ini
maka akan
terjadi
persalinan
(Judha, dkk.,
2013).

3.4 Hipotesis
Hipotesis adalah suatu pertanyaan asumsi tentang hubhungan antara dua
variabel yang diharapkan bisa menjawab suatu pertanyaan dalam penelitian
(Notoatmodjo, 2017).
• Ha : Ada pengaruh teknik pernafasan terhadap nyeri persalinan kala I di
PMB Dalima dan PMB Djan Lang Kota Batam Tahun 2023.
• Ho : Tidak ada pengaruh teknik pernafasan terhadap nyeri persalinan kala I
di PMB Dalima dan PMB Djan Lang Kota Batam Tahun 2023.
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain


penelitian Pre Eksperimental (Sugiyono 2018). metode penelitian eksperimen
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari
pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
Jenis desain yang digunakan pada penelitian ini adalah pre eksperimental
dengan one group pretest-posttest design, suatu penelitian yang dilakukan dengan
satu kelompok yang diberi perlakuan tertentu, kemudian diobservasi sebelum dan
sesudah perlakuan (Suharman, dkk., 2016).
Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yaitu dengan cara
mengumpulkan data variabel independen dan data variabel dependen yang
dilakukan secara bersama atau sekaligus (Notoatmodjo, 2016).

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


4.2.1 Lokasi Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di PMB Dalima, S.Keb dan PMB Djan
Lang, Amd.Keb Kota Batam.
4.2.2 Waktu penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan di mulai dari pengambilan data sampai
selesai pada bulan Desember – Januari 2023.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian


4.3.1 Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang diteliti dengan
karakteristik tertentu. Populasi dalam penelitian harus sesuai dengan kriteria yang
telah di tetapkan (Nursalam, 2015).
Populasi pada penelitian ini adalah ibu bersalin yang telah bersedia menjadi
responden di PMB Dalima, S.Keb dan PMB Djan Lang sebanyak 25 orang ibu
bersalin kala I di ambil dari PMB Dalima sebanyak 10 populasi dan PMB Djan
Lang sebanyak 15 populasi.

4.3.2 Sampel Penelitian


Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2018). Teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam
penelitian ini adalah non probability sampling berupa accidental sampling yaitu
suatu metode penentuan sampel dengan mengambil responden yang kebetulan ada
atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks penelitian (Notoatmodjo,
2015). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini sebanyak 25 sampel ibu
bersalin yang datang ke PMB di ambil dari PMB Dalima sebanyak 10 sampel dan
PMB Djan Lang sebanyak 15 sampel . Adapun kriteria sampel sebagai berikut:
1. Kriteria inklusi:
a) Ibu bersalin normal kala 1 fase aktif
b) Kehamilan tunggal
c) Usia kehamilan aterm
d) Ketuban utuh
e) Bersedia menjadi responden
2. Kriteria eksklusi
Terdapat riwayat penyakit/komplikasi kehamilan seperti hipertensi,
perdarahan dan riwayat sectio caesarea.

4.4 Metode Pengumpulan Data

4.4.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung atau wawancara
langsung melalui survey awal di PMB Dalima, S.Keb dan PMB Djan Lang,
Amd.Keb dan observasi kepada responden yang bersedia di wawancarai dengan
menggunakan lembar kuisioner yang telah disiapkan.
4.4.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dan di dapat dari instansi
terkait, yaitu pencatatan dan pelaporan yang telah ada sebelumnya yang diperoleh
dari PMB Dalima, S.Keb dan PMB Djan Lang, Amd.Keb Kota Batam. Data
sekunder dalam penelitian ini meliputi:

Data jumlah pasien bersalin di PMB Dalima, S.Keb dan PMB Djan Lang,
Amd.Keb Kota Batam pada bulan Desember – Januari 2023.

4.5 Teknik Pengumpulan Data

4.5.1 Sumber data


Data primer adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti langsung dari
sumber data atau responden (Surahman, dkk., 2016). Data primer pada penelitian
ini diperoleh dengan cara memberikan lembar kuesioner kepada ibu dan
membantu ibu untuk mengisinya.
4.5.2 Tahap pengumpulan data

Menentukan Pengajuan Ethical Subjek Penjelasan


lokasi clearance & Surat penelitian tentang
penelitian izin penelitian memenuhi penelitian

Informed
consent

Penilaian nyeri
Evaluasi Nilai Penjelasan cara
persalinan awal Mengisi
menggunakan
Pre-test dengan skala NRS kuesioner
skala NRS
(Pre-test) Pengumpulan
Evaluasi
hasil Pre dan
nilai
Post Test
Memberikan Post-test
Penilaian nyeri
perlakuan teknik
persalinan akhir
relaksasi napas Analisa Data:
dengan skala
dalam selama
NRS (Post-test)
30 menit Editing,
Coding,
Processin,
Cleaning

Skema 4.5 Tahap Pengumpulan Data


4.6 Teknik pengolahan Data
Menurut Hastono (2016), teknik pengolahan data meliputi :
a. Editing
Editing merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir atau
kuesioner apakah jawaban yang ada di kuesioner sudah lengkap, jelas,
relevan, dan konsisten.
b. Coding
Coding merupakan kegiatan mengubah data berbentuk huruf menjadi data
berbentuk angka/bilangan. Coding digunakan untuk mempermudah pada saat
analisis data dan mempercepat saat entry data.
c. Processing / Entry
Apabila semua kuesioner sudah terisi dengan benar dan sudah dilakukan
pengkodean, maka selanjutnya adalah memproses data agar yang sudah
dientri dapat dianalisis. Pemprosesan data dilakukan dengan cara
memasukkan data kuesioner ke program komputer. Salah satu program yang
sudah umum digunakan untuk entry data yaitu program SPSS for Window.
d. Cleaning
Pembersihan data atau cleaning adalah pengecekan kembali data yang sudah
dientri apakah ada kesalahan atau tidak sehingga data benar-benar bebas dari
kesalahan.

4.7 Analisis Data

Menurut Notoatmodjo (2018), analisis suatu data penelitian, biasanya


melalui prosedur bertahap antara lain :

4.7.1 Analisis Univariat

Analisis univariat adalah cara analisis untuk variabel tunggal (Lapau, 2015).
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
karakteristik masing-masing variabel yang diteliti. Data numerik digunakan nilai
mean, median, standar deviasi, dan minimal maksimal. Peringkasan data hanya
menggunakan distribusi frekuensi dengan ukuran presentase atau proporsi
(Hastono, 2016). Analisis univariat dalam penelitian ini digunakan untuk
menganalisis distribusi frekuensi responden sebelum dan sesudah diberikan
perlakuan teknik pernapasan terhadap nyeri persalinan kala 1.

4.7.2 Analisis Bivariat

Analisis Bivariat digunakan apabila diinginkan untuk menganalisis


pengaruh antara dua variabel yang diidentifikasi dengan menggunakan pengujian
statistik (Hastono, 2016). Analisis Bivariat untuk mengetahui hubungan anta ra
satu variabel independen dengan satu variabel dependen (Lapau, 2015).
Analisis bivariat dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis
pengaruh teknik pernapasan terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif. Uji
statistik yang digunakan yaitu uji T berpasangan, merupakan uji parametrik
(distribusi data normal) yang digunakan untuk mencari hubungan dua variabel
atau lebih bila datanya berbentuk skala numerik (Dahlan, 2014). Pengujian
analisis dilakukan menggunakan program komputer dengan tingkat kesalahan 5%.
Uji hipotesis dikatakan bermakna secara statistik bila didapatkan a < 0,05.

4.8 Etika Penelitian

Etika penelitian masih dalam bentuk usulan. Menurut Vasra (2015), etika
penelitian adalah sebagai berikut:
a. Informed Consent
Setiap responden memiliki hak secara otonomi untuk membuat suatu
keputusan secara sadar untuk berpartisipasi atau tidak dalam suatu penelitian.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti memberikan penjelasan tentang
maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta memberikan formulir
persetujuan tertulis diketahui oleh suami/keluarga.
b. Confidentiality
Kerahasiaan informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijaga oleh
peneliti dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
c. Justice
Semua responden yang terlibat dalam penelitian ini diperlakukan secara adil
dan mendapatkan hak yang sama, tidak ada perbedaan prioritas pada setiap
sampel.
d. Anonimity

Asas anonimitas dalam penelitian yaitu peneliti menjaga nama responden. Hal
ini dapat dilihat pada lampiran bagian master tabel, peneliti hanya
menggunakan nomor responden sebagai kode atau tanda tanpa menyertakan
nama.
e. Respect for Person
Peneliti memberikan reward kepada responden sebagai bentuk penghargaan
atas waktu dan kesediaan menjadi responden.
BAB V
HASIL PENELITIAN

5.1 Analisis Univariat


5.1.1 Gambaran Umum Karakteristik Responden

Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Nyeri Persalinan
Sebelum Dilakukan Teknik Pernafasan di PMB Dalima
dan PMB Djan Lang Tahun 2023

No Usia Frekuensi %
1. < 21 tahun 1 4,0
2. 21-35 tahun 17 68,0
3. >35 tahun 7 28,0
Total 25 100

No Pendidikan Frekuensi %
1. SD 0 0
2. SMP 5 20,0
3. SMA 16 64,0
No 4. D3
Paritas Frekuensi 2 % 8,0
15. S1
Primigravida 112 44,08,0
2 Total
Multigravida 25
14 56,0100
Total 25 100

No Agama Frekuensi %
1. Islam 18 72,0
No
2. Pembukaan
Kristen 7 Frekuensi 28,0 %
1. 4
Total 25 5 100 20,0
2. 5 5 20,0
3. 6 6 24,0
4. 7 5 20,0
5. 8 4 16,0
Total 25 100

No Pendamping Frekuensi %
1. Suami 22 88,0
2. Ibu 3 12,0
Total 25 100

No Pekerjaan Frekuensi %
1. IRT 15 60,0
2. Wiraswasta 10 40,0
Total 25 100
Berdasarkan Tabel 5.1 menunjukkan bahwa Usia mayoritas ibu bersalin

sebanyak 17 orang (68%). Pendidikan mayoritas ibu bersalin SMA sebanyak 16

orang (64%). Agama mayoritas ibu bersalin islam sebanyak 18 orang (72%).

Pekerjaan Mayoritas ibu bersalin IRT sebanyak 15 orang (60%). Paritas mayoritas

ibu bersalin multigravida sebanyak 14 orang (56%). Pembukaan mayoritas ibu

bersalin adalah pembukaan 6 sebanyak 6 orang (24%). Pekerjaan mayoritas ibu

bersalin adalah IRT sebanyak 15 orang ( 60%). Pendamping mayoritas ibu

bersalin adalah suami sebanyak 22 orang (88%).

5.1.2 Distribusi Frekuensi Nyeri Persalinan Sebelum Dilakukan Teknik

Pernafasan

Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Nyeri Persalinan
Sebelum Dilakukan Teknik Pernafasan di PMB Dalima
dan PMB Djan Lang Tahun 2023

No Nyeri Persalinan sebelum F %

di lakukan teknik pernapasan

1. 4-6 atau Nyeri Sedang 8 32,0

2. 7-9 atau Nyeri Berat 16 64,0

3. 10 atau Nyeri Sangat Berat 1 4

Total 25 100.0

Berdasarkan Tabel 5.2 menunjukkan bahwa nyeri dalam persalinan sebelum

di lakukan teknik pernafasan mayoritas pada tingkat 7-9 atau Nyeri Berat

sebanyak 16 orang (64,0%).

5.1.3 Distribusi Frekuensi Nyeri Persalinan Sesudah Dilakukan Teknik

Pernafasan
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Tingkat Nyeri Persalinan
Sesudah Dilakukan Teknik Pernafasan di PMB Dalima
dan PMB Djan Lang Tahun 2023

No Nyeri Persalinan sesudah di F %


lakukan teknik pernafasan

1 1-3 atau Nyeri Ringan 1 4,0


2 4-6 atau Nyeri sedang 19 76,0
3 7-9 atau Nyeri Berat 5 20,0

Total 27 100.0

Berdasarkan Tabel 5.3 dapat diketahui bahwa sesudah dilakukan teknik


pernafasan, mayoritas responden mengalami nyeri sedang atau nyeri pada skala 4-
6 sebanyak 19 orang (76,0%).

5.1.4 Distribusi Tingkat Nyeri Persalinan Sebelum dan Sesudah Dilakukan

Teknik Pernafasan

Tabel 5.4
Distribusi Tingkat Nyeri Persalinan Sebelum dan Sesudah
Dilakukan Teknik Pernafasan di PMB Dalima
dan PMB Djan Lang Tahun 2023
No Variabel Mean N Std. Deviation Std. Error
Mean

Pretest
1 Nyeri
persalinan
sebelum
dilakukan 3,72 25 0,542 0,108
teknik
pennapasan
Posttest
2 Nyeri
persalinan
sesudah
3,16 25 0,473 0,095
dilakukan
tehnik
pennapasan

Berdasarkan Tabel 5.4 menunjukkan bahwa rerata nyeri persalinan sebelum

dilakukan teknik pernafasan sebesar 3,72 dengan standar deviasi sebesar 0,542,

rerata nyeri persalinan setelah dilakukan teknik pernapasan sebesar 3,16 dengan

standar deviasi sebesar 0,473, Data tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat

penurunan tingkat nyeri sessudah dilakukan teknik pernapasan.

5.2 Analisis Bivariat

Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh teknik pernafasan

terhadap penurunan nyeri persalinan kala 1 dengan menggunakan uji statistic yang

sesuai dengan penelitian, yakni uji T berpasangan. Adapun datanya dapat dilihat

pada tabel 5.5 di bawah ini :

Tabel 5.5
Analisis Perbedaan Teknik Pernafasan Terhadap Nyeri Persalinan
Sebelum dan Sesudah Dilakukan Teknik Pernafasan di PMB
Dalima dan PMB Djan Lang Tahun 2023

No Variabel Frekuensi Rerata Perbedaan p-value


±s.d Mean

1. Nyeri persalinan 25 3,72±0,542


sebelum dilakukan
0,56 0,000
2.. teknik pernafasan 25 3,16±0,473

Nyeri persalinan
sesudah dilakukan
teknik pernafasan

Berdasarkan Tabel 4.6, hasil uji statistic T berpasangan diperoleh nilai

sicnificancy p = 0,000 artinya ada perbedaan yang bermakna antara tingkat nyeri

persalinan sebelum dan sesuah dilakukan teknik pernafasan terhadap nyeri

persalinan di PMB Dalima dan PMB Djan Lang Tahun 2023. Tabel ini juga

menunjukkan bahwa rerata nyeri persalinan sebelum dilakukan teknik pernafasan

adalah 3,72 dengan standar deviasi 0,542, sedangkan rerata nyeri persalinan

setelah dilakukan teknik pernafasan adalah 3,16 dengan standar deviasi 0,473.

Perbedaan rerata nyeri persalinan sebelum dan sesudah dilakukan teknik

pernafasan sebesar 0,56. Dengan demikian, menyatakan bahwa ada pengaruh

dilakukan teknik pernapasan terhadap tingkat nyeri persalinan di PMB Dalima

dan PMB Djan Lang (dengan uji T berpasangan p value 0,000).


BAB VI
PEMBAHASAN

6.1 Analisis Univariat

6.1.1 Gambaran Umum Karakteristik Responden


a. Usia

Berdasarkan hasil penelitian, distribusi frekuensi menurut usia,

didapatkan bahwa di PMB Dalima dan PMB Djan Lang responden paling

banyak pada rentang usia 21-30 tahun yaitu sebanyak 17 responden (68%).

Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden berada dalam usia

reproduksi sehat, dan secara fisiologis pada usia tersebut memungkinkan

ibu masih mampu dan kuat menahan nyeri persalinan. Dan paling sedikit

berada di rentang usia <21 tahun yaitu sebanyak 1 orang (4%).

b. Pendidikan

Berdasarkan hasil penelitian, distribusi frekuensi menurut tingkat

penidikan, di dapatkan bahwa di PMB Dalima dan PMB Djan Lang

responden paling banyak adalah berpendidikan SMA sebanyak 16 orang

(64%) dan paling sedikit berpendidikan SPM yaitu sebanyak 5 orang

(20%).

Menurut Purwaningsih (2014), semakin tinggi pendidikan, semakin

baik mekanisme koping ibu dalam menghadapi nyeri persalinan kala 1

fase aktif. Pendapat lain oleh Mandias (2012) yang menyatakan semakin
tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula ia menerima informasi

dan pengetahuan. Sebaliknya, jika tingkat pendidikan seseorang rendah

maka akan menghambat perkembangan perilakunya terhadap penerimaan

informasi dan pengetahuan yang baru. Sesuai dengan teori tersebut, artinya

sebagian besar responden dalam penelitian ini dapat lebih mudah dalam

menerima informasi dan perlakuan yang diberikan dalam mengatasi nyeri

persalinan.

c. Agama
Berdasarkan hasil penelitian, distribusi frekuensi responden
menurut agama , didapatkan bahwa di PMB Dalima dan PMB Djan Lang
Mayoritas islam yaitu sebanyak 18 responden (72%).
Semakin kuat kualitas keimanan seseorang maka mekanisme
pertahanan tubuh terhadap nyeri semakin baik karna berkaitan dengan
phisikologis yang relatif stabil. (smeltzer dan bare 2019)

d. Pekerjaan

Berdasarkan hasil penelitian, distribusi frekuensi responden

menurut pekerjaan, didapatkan bahwa di PMB Dalima dan PMB Djan

Lang yaitu m a y o r i t a I R T sebanyak 15 responden (60%). Menurut

Wiknjosastro (2017), pekerjaan adalah kesibukan yang harus dilakukan

terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarganya.

e. Paritas

Berdasarkan hasil penelitian, distribusi frekuensi responden menurut

paritas, didapatkan bahwa di PMB Dalima dan PMB Djan Lang sebagian

besar ibu adalah multipara yaitu sebanyak 14 responden (56%). Artinya

sebagian besar ibu bersalin telah memiliki pengalaman melahirkan

sebelumnya dan pengalaman mengatasi nyeri pada persalinan sebelumnya.

Sedangkan ibu primipara sebanyak 11 responden (44%). Bagi primipara,


persalinan yang dialaminya adalah yang pengalaman pertama kali dan

ketidaktahuan menjadi faktor penunjang rasa tidak nyaman atau nyeri

(Magfuroh, 2012). Multipara maupun primipara sama-sama menunjukkan

penurunan skala nyeri persalinan setelah dilakukan teknik relaksasi napas

dalam.

f. Pembukaan

Distribusi frekuensi menurut pembukaan persalinan, didapatkan

bahwa dari 25 responden yang mengalami nyeri persalinan kala 1 fase

aktif, pembukaan yang di alami responden pada saat diberi perlakuan

cukup variatif. Dalam penelitian ini terdapat total 5 pembukaan berbeda

yaitu pembukaan 4-8 sebagian besar responden berada pada pembukaan 6

yaitu sebanyak 8 responen (24%) dan paling sedikit pembukaan 8 yaitu 4

responden (16%).

Menurut Fatmawati (2017), sensasi nyeri terutama disebabkan oleh

membukanya mulut rahim, peregangan otot polos merupakan rangsangan

yang cukup menimbulkan rasa nyeri. Sehingga terdapat hubungan erat

antara besar pembukaan mulut rahim dengan intensitas nyeri (makin

membuka makin nyeri).

6.2 Analisis Bivariat

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil tingkat

nyeri persalinan sesudah diberikan perlakuan teknik relaksasi napas dalam,

nilai Mean dari 3,72 turun menjadi 3,16. Nilai Standar Deviasi dari 0,542

menjadi 0,473. Hasil uji statistik T berpasangan diperoleh nilai significancy

ρ = 0,000 (ρ<0,05) artinya ada perbedaan yang bermakna antara tingkat

nyeri persalinan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan teknik

pernapasan . Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan ada

pengaruhpemberian teknik pernafasan terhadap penurunan nyeri persalinan

kala I fase aktif dapat diterima.


Hasil penelitian ini sesuai dengan teori bahwa teknik relaksasi

berfokus pada pengontrolan pernafasan dan memastikan proses pernafasan

berfungsi dengan baik untuk mencapai kondisi rileks. Maksudnya ketika

seluruh sistem saraf, organ tubuh dan panca indra beristirahat untuk

melepaskan ketegangan yang ada, individu pada dasarnya tetap sadar akan

salah satu cara yang paling umum digunakan yaitu control pernafasan

Dengan menarik nafas dalam-dalam, individu mengalirkan oksigen ke

darah yang kemudian di alirkan ke seluruh bagian tubuh. Hasilnya akan

merasa lebih tenang dan stabil. Seorang ibu bersalin yang mampu

melakukan teknik relaksasi nafas dalam selama kontraksi akan merasa lebih

nyaman selama proses persalinannya.

Penggunaan teknik relaksasi nafas alam yang benar dapat

meningkatkan kemampuan ibu dalm mengontrol rasa nyerinya, menurunkan

rasa cemas, menurunkan kadar ketekolamin, menstimulasi aliran darah

menuju uterus, dan menurunkan ketegangan otot (Yuliantun 2015, dalam

Astuti, kk., 2019). Teknik pernapasan merupakan cara yang paling mudah

dilakukan dalam mengontrol ataupun mengurangi nyeri. Relaksasi

melibatkan sistem otot dan respirasi dan tidak membutuhkan alat lain

sehingga mudah dilakukan kapan saja atau sewaktu-waktu. Selain mudah

dilakukan, teknik ini tidak membutuhkan banyak biaya dan konsentrasi

yang tinggi (Trullyen, 2013).

Teknik pernafasan dapat mencapai keadaan relaksasi secara fisiologis

dan kognitif yang ditandai dengan penurunan kadar epinefrin dan

norepinefrin alam darah. Selain dapat menurunkan intensitas nyeri,

pernafasan juga dapat meningkatkan oksigenasi darah sehingga kadar

oksigen dalam darah akan meningkat. (Fitri, dkk., 2019).

Sejalan dengan hasil penelitian oleh Titi Astuti, dkk., 2019 yang

merupakan penelitian kuantitatif dengan desain pre eksperimental. Sampel


berjumlah 64 responden, terdiri dari 32 responden kelompok intervensi dan

32 responden kelompok control. Analisis data menggunakan uji T-

berpasangan. Rata-rata nyeri persalinan kelompok intervensi 4,13

sedangkan pada kelompok kontrol rata-rata nyerinya 5,72. Hasil uji statistic

di dapatkan ada perbedaan nyeri persalinan antara ibu bersalin kelompok

intervensi dengan kelompok kontrol (p-value = 0,000).

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa teknik pernafasan pada ibu

bersalin mampu menurunkan nyeri persalinan kala I.Jenis penelitian

kuantitatf dengan pendekatan quasi eksperiment. Pengambilan sampel

dengan teknik non random assignment yang dibagi menjadi kelompok

kontrol dan intervensi. Analisis data menggunakan uji T berpasangan,

dalam penelitian tersebut diketahui nilai rata-rata nyeri persalinan kala I

fase aktif sebelum dilakukan adalah 5,40. Setelah dilakukan nyeri

mengalami penurunan yaitu 4,07. Terlihat nilai mean perbedaan antara

pengukuran pertama dan kedua adalah 1,33 dengan standar deviasi 1, 163

dengan standar deviasi 1,163. Hasil uji statistic di dapatkan nilai p 0,000 <

0,05 artinya ada hubungan antar teknik pernafasan terhadap pengutrangan

nyeri persalinan kala I fase aktif.

Dari hasil penelitian diketahui bahwa sesudah dilakukan teknik

pernafasan terjai penurunan nyeri persalinan sehingga dapat disimpulkan

bahwa teknik pernafasan berpengaruh terhadap penurunan nyeri persalinan

kala I fase aktif. Teknik pernafasan dapat menurunkan nyeri karena pada

saat ibu mengontrol pernafasan dengan baik, terjadi peningkatan pasokan

oksigen dalam tubuh. Hal ini ditandai dengan perasaan ibu yang lebih

nyaman dan rileks.


BAB VII
PENUTUP

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh teknik

pernafasan terhadap nyeri persalinan kala I di PMB Dalima dan PMB Djan Lang

Kota Batam Tahun 2023 yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Sebelum dilakukan teknik pernafasan, nilai rata-rata intensitas nyeri persalinan

pada ibu bersalin adalah 3,72 dengan standar deviasi 0,542.

2. Sesudah dilakukan teknik pernafasan, nilai rata-rata intensitas nyeri persalinan

pada ibu bersalin adalah 3,16 dengan standar deviasi 0,473.

3. Berdasarkan hasil uji T berpasangan diperoleh nilai significancy ρ = 0,000

(ρ<0,05) artinya ada perbedaan yang bermakna antara tingkat nyeri persalinan

sebelum dan sesudah dilakukan teknik pernafasan. Dengan demikian,

hipotesis yang menyatakan ada pengaruh pemberian teknik pernafasan

terhadap penurunan nyeri persalinan kala I fase aktif dapat diterima


7.2 Saran

1. Bagi PMB Dalima dan PMB Djan Lang

Diharapkan agar teknik pernafasan ini dapat di aplikasikan dalam


penatalaksanaan asuhan persalinan sebagai salah satu alternatif dalam
managemen pengurangan nyeri persalinan bagi ibu bersalin kal I fase aktif
sehingga pasien inpartu dapat beradaptasi dengan tingkat nyeri yang
dirasakan saat bersalin.

2. Bagi Institusi Pendidikan Universitas Barat (Unisbar)


Diharapkan penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber data

untuk penelitian selanjutnya seiring perkembangan teknologi kesehatan yang

semakin maju dan usaha untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa

mengenai metode pengurangan nyeri persalinan nonfarmakologis khususnya

teknik pernafasan.

3. Bagi Peneliti

Diharapkan dapat dilakukan penelitian lebih lanjujt tentang teknik

pernafasan terhadap nyeri persalinan kala I dengan jumlah sampel yang lebih

besar.

4. Bagi Masyarakat

Diharapkan masyarakat terutama ibu bersalin mampu melakukan teknik

pernafasan untuk mengurangi tingkat nyeri persalinan, dimana dari hasil

penelitian diketahui teknik pernafasan dapat menurunkan dan berpengaruh

terhadap tingkat nyeri persalinan.


DAFTAR PUSTAKA

Andarmoyo, S. (2013). Konsep Dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta:Ar-


Ruzz

ASEAN Secretariat. (2021). ASEAN Integration in Services. Jakarta

Bobak, Lowdwermilk, Jasen. 2015. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta:

EGC
Afroh, F., Judha, M., & Sudarti. (2013). Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri
Persalinan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Dahlan,Sopiyudin, 2014. Statistik Untuk Kedokteran Dan Kesehatan Edisi 6.

Fitriana, dkk. (2018). Asuhan Persalinan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.


Fitriani, R. (2014). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap
Respon
Adaptasi Nyeri pada Pasien Inpartu Kala I Fase Laten. Jurnal Kesehatan,

Hastono, Sutanto Priyo. (2016). Analisis Data Pada Bidang Kesehatan. Depok:

PT Raja Grafindo Persada.

Hidayat, A. A. (2013). Riset Keperawatan dan Tehnik Penulisan Ilmiah. Jakarta:


Salemba Medika.

Jannah, Nurul. (2015). Askeb II: Persalinan Berbasis Kompetensi. Jakarta: EGC.

Judha, Muhammad, dkk. (2013). Teori Pengukuran Nyeri dan Nyeri


Persalinan.Yogyakarta: Nuha Medika.

Kementerian Kesehatan RI. (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2018. Jakarta:

Kemenkes RI.

Lapau, Buchari. (2015). Metodologi Penelitian Kebidanan: Panduan Penulisan

Protokol dan Laporan Hasil Penelitian. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor

Indonesia.

Lusianah, dkk. (2013). Prosedur Keperawatan. Jakarta: TIM.

Manuaba. (2019). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB . Jakarta: EGC.


Mohammad Judha. (2013). Asuhan Pertumbuhan Kehamilan, Persalinan,
Neonatus, Bayi dan Balita. Yogyakarta: Nuha Medika.

Notoatmodjo, S. ( 2016). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo. (2018). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT.

Rineka Cipta.

Perry dan Potter. (2016). Keperawatan Fundamental Buku 2 Edisi 7. Jakarta:

Salemba Medika.

Priharjo, R. (2013). Perawatan Nyeri. Jakarta. EGC.

Profil Dinas Kesehatan. (2020). Profil Kesehatan Kota Batam. Batam: Dinas

Kesehatan Kota Batam.

Rohani, dkk. (2015). Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba

Medika.

Smeltzer & Bare. (2013). Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Volume 1. Jakarta:

EGC.

Smeltzer, Suzanne C,. Brenda G Bare. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah Edisi 8. Jakarta : EGC.

Solehati, Tetti, dkk. (2015). Terapi Nonfarmakologi Nyeri Pada persalinan:

Systematic Review. Jurnal Muhammadiyah 3.

Sondakh. (2013). Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru. Malang:


Erlangga.

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiono (2017). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Suparni. (2014). Perbedaan Efektivitas Relaksasi dan Kompres Dingin Terhadap


Intensitas Nyeri Persalinan Kala 1 Fase Aktif. Universitas Diponegoro.
Surahman, dkk. (2016). Modul Bahan Ajar Cetak Farmasi: Metodologi

Penelitian. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan.


Susilawati, Elly. (2017). Pengaruh Metode Relaksasi Pernafasan Terhadap

Intensitas Nyeri pada Persalinan Kala I Fase Aktif. Journal of Midwifery


Science.

Tetty, S. (2015) Konsep dan Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC.

Trullyen, V. L. (2013). Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Terhadap


Intensitas Nyeri pada Pasien Post Operasi Sectio Caesarea. Jurnal
Keperawatan. Tersedia dalam : https://docplayer.info/42852078-Trullyen-
vista-lukmanabstrak.html. Diakses pada 13 Januari 2023

Wiknjosastro, Hanafi. (2019). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Wiknjosastro, Hanafi. (2016). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Word Health Organization (WHO) (2019), Angka Kematian Ibu

Yudiyanta, dkk. (2015). Assessment Nyeri. Jurnal CDK-226.

Yuliatun, (2018). Buku Pijat Effrulage. Jakarta : EGC


LAMPIRAN
INFORMED CONSENT

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Umur :

Alamat:

Bersedia dan mau berpartisipasi menjadi responden penelitian “Pengaruh

Teknik Pernafasan Terhadap Nyeri Persalinan Kala I di PMB Dalima, S.Keb


dan PMB Djan Lang, Amd.Keb Kota Batam Tahun 2023” yang dilakukan
oleh Fitri mahasiswa program studi S-1 Kebidanan Universitas Sumatera Barat

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya tanpa ada paksaan dari
siapapun, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Batam, Februari 2023

Mengetahui,

Peneliti Responden

FITRI HANDAYANI EUNIKE.S


NIM : 211015201035
KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH TEKNIK PERNAFASAN TERHADAP


NYERI PERSALINAN KALA I I PMB DALIMA
DAN PMB JAN LANG KOTA BATAM
TAHUN 2023

1. IDENTITAS RESPONDEN
No. Responden
Nama
Usia
Agama
Pendidikan

Pekerjaan
Alamat
No. Hp
2. DATA KEHAMILAN DAN PERSALINAN
GPA
HPHT
Usia Kehamilan
Pembukaan
HIS
Pendamping Persalinan
3. SKALA NYERI PERSALINAN

Petunjuk pengisian : Responden hanya menunjuk angka berdasarkan skala nyeri 0-10
yang menggambarkan tingkat nyeri yang dirasakan pada saat kontraksi.

Pre-test

Tidak Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat Nyeri


Nyeri Sangat
Berat

Jensen dan Karoly (1986)


Post-test

Tidak Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat Nyeri


Nyeri Sangat
Berat

Jensen dan Karoly (1986)


Keterangan angka :

0 Tidak Nyeri

1-3 Nyeri Ringan: Dapat berkomunikasi dengan baik.

4-6 Nyeri Sedang: mendesis, menyeringai,dapat menunjukkan lokasi


nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah
dengan baik.

7-9 Nyeri Berat: Terkadang tidak dapat mengikuti perintah tetapi


masih merespon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi
nyeri, tidak dapat mendeskripsikannya.

10 Nyeri Sangat Berat : Nyeri begitu kuat, pasien tidak mampu lagi
berkomunikasi.
:

SOP TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM

Standar
Operasional Teknik Relaksasi Napas Dalam
Prosedur

PENGERTIAN Teknik relaksasi napas dalam merupakan suatu bentuk asuhan yang
mengajarkan kepada klien bagaimana cara melakukan napas dalam,
napas lambat (menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana
menghembuskan napas secara
perlahan (Smeltzer & Bare, 2013).

TUJUAN Melakukan teknik relaksasi napas dalam pada kala1 fase aktif
sebagai persiapan persalinan dan mengendalikan nyeri dengan
meminimalkan aktivitas simpatik dalam sistem saraf otonom.

KEBIJAKAN Ibu yang terpilih menjadi responden sesuai kriteria inklusi

dan eksklusi untuk melakukan Teknik relaksasi napas dalam.


PERSIAPAN
Bantal, skala NRS.
ALAT
PERSIAPAN 1. Memberitahu ibu (Informed Consent) tentang tindakan
KLIEN yang akan dilakukan dan fungsinya.
2. Mengajarkan ibu cara menggunakan skala NRS.

3. Mengatur posisi yang nyaman bagi ibu dengan posisi


setengah duduk maupun dengan lying position (posisi
berbaring) di tempat tidur atau di kursi dengan satu bantal.
4. Memberikan kesempatan kepada ibu untuk bertanya

jika ada yang kurang jelas.

53
:

PROSEDUR 1. Melakukan penilaian intensitas nyeri persalinan sebelum


ibu melakukan teknik relaksasi napas dalam dengan cara
meminta ibu menunjuk pada gambar skala NRS bagian pre
test sesuai dengan intensitas nyeri yang dirasakan ibu yang
sudah ada pada lembar kuesioner.
2. Memfleksikan (membengkokkan) lutut ibu untuk
merilekskan otot abdomen.
3. Menempatkan satu atau dua tangan ibu pada abdomen yaitu
tepat dibawah tulang iga.
4. Meminta ibu untuk menarik napas dalam melalui hidung,
menjaga mulut tetap tertutup. Hitung sampai 3 selama
inspirasi.
5. Meminta ibu untuk berkonsentrasi dan merasakan gerakan
naiknya abdomen sejauh mungkin, tetap dalam kondisi
rileks dan cegah lengkung pada punggung. Jika ada
kesulitan menaikkan abdomen, tarik napas dengan cepat,
lalu napas kuat melalui hidung.
6. Meminta ibu untuk menghembuskan udara melalui bibir,
seperti meniup dan ekspirasikan secara perlahan dan kuat
sehingga terbentuk suara hembusan tanpa mengembungkan
pipi, teknik pursed lip breathing ini menyebabkan resistensi
pada pengeluaran udara paru, meningkatkan tekanan di
bronkus (jalan napas utama) dan meminimalkan kolapsnya
jalan napas yang sempit.
7. Meminta ibu untuk berkonsentrasi dan merasakan
turunnya abdomen ketika ekspirasi. Hitung sampai 7 selama
ekspirasi.

41
Menganjurkan ibu untuk menggunakan teknik ini dan
meningkatkannya secara bertahap 5-10 menit.
Melakukan penilaian intensitas nyeri persalinan sesudah ibu
melakukan teknik relaksasi napas dalam dengan cara meminta
ibu menunjuk pada gambar skala NRS bagian post test sesuai
dengan intensitas nyeri yang dirasakan ibu yang sudah ada pada
lembar kuesioner.

Sumber : Lusianah (2013)


Surat Izin Penelitian
Surat Balasan
Surat Balasan
MASTER TABEL

Rekapitulasi Data Kuesioner Pengaruh Teknik Pernafasan Terhadap Nyeri


Persalinan Kala I di PMB Dalima dan Djan Lang
Di Kota Batam Tahun 2023

No Tempat Usia Pendidikan Agama Pekerjaan Paritas Pembukaan Pendamping Nyeri Persalinan
Responen berdasarkan Skala NRS
Pengkajian (tahun) (cm)

Sebelum Sesudah

1. PMB Dalima 26 SMA Islam IRT Primigravida 6 Suami 8 7

2. PMB Dalima 32 SMA Islam IRT Multigravida 7 Suami 6 5

3. PMB Dalima 27 SMA Islam IRT Primigravia 5 Suami 7 6

4. PMB Dalima 24 SMP Islam IRT Primigravida 4 Suami 6 4

5. PMB Dalima 34 SMA Islam Wiraswasta Multigravia 7 Suami 8 6

6. PMB Dalima 29 SMA Islma Wiraswasta Multigravia 8 Suami 6 4

7. PMB Dalima 41 D3 Islam Wiraswasta Multigravida 6 Suami 8 7

8. PMB Dalima 31 SMP Kristen IRT Multigravia 8 Suami 6 4

9. PMB Dalima 29 SMA Kristen IRT Primigravida 4 Suami 6 4

10. PMB Dalima 27 SMP Islam Wiraswasta Multigravida 6 Ibu 7 6

11. PMB Djan 27 SMA Islam Wiraswasta Primigravia 5 Suami 7 5


Lang

12. PMB Djan 36 D3 Islam IRT Multigravida 7 Suami 8 6


Lang

13. PMB5 Djan 30 SMA Kristen IRT Multigravida 7 Suami 7 4


Lang6

14. PMB4 Djan 32 SMA Islam IRT Multigravida 8 Suami 6 5


Lang

15. PMB Djan 26 SMA Islam Wiraswasta Primigravia 4 Suami 4 3


Lang

16. PMB Djan 30 SMA Kristen Wiraswasta Multigravida 6 Suami 7 3


Lang

17. PMB Djan 32 S1 Islam IRT Primigravida 5 Suami 9 5


Lang

18. PMB Djan 25 SMA Kristen IRT Primigravida 5 Suami 10 8


Lang

19. PMB Djan 27 SMA Islam IRT Multigravia 7 Ibu 7 9


Lang

20. PMB Djan 30 SMA Kristen Wiraswasta Primigravida 4 Suami 8 5


Lang

36 Suami 9
21. PMB Djan S1 Islam IRT Multigravia 8
6
Lang

22. PMB Djan 34 D3 Kristen IRT Multigravida 6 Ibu 7 6


Lang

23. PMB Djan 25 SMP Islam Wiraswasta Primigravida 4 Suami 6 4


Lang

24. PMB Djan 24 SMP Islam IRT Primigravida 5 Suami 7 6


Lang

25. PMB Djan 30 SMA Islam Wiraswasta Multigravida 8 Suami 8 6


Lang
HASIL PENGOLAHAN SPSS

Warning # 849 in column 23. Text: in_ID

The LOCALE subcommand of the SET command has an invalid parameter. It could

not be mapped to a valid backend locale.

FREQUENCIES VARIABLES=Usia Pendidikan Agama Pekerjaan Paritas Pembukaan


Pendamping NP_Sebelum NP_Sesudah

/STATISTICS=STDDEV VARIANCE RANGE MINIMUM MAXIMUM SEMEAN MEAN


MEDIAN MODE SUM

/BARCHART FREQ

/ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Notes

Output Created 24-FEB-2023 22:14:34

Comments

Input Data C:\Users\ASUS\Documents\validasi


spss fitri.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data


25
File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.
Cases Used Statistics are based on all cases with
valid data.

Syntax FREQUENCIES VARIABLES=Usia


Pendidikan Agama Pekerjaan Paritas
Pembukaan Pendamping NP_Sebelum
NP_Sesudah

/STATISTICS=STDDEV VARIANCE
RANGE MINIMUM MAXIMUM
SEMEAN MEAN MEDIAN MODE SUM

/BARCHART FREQ

/ORDER=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:03,37

Elapsed Time 00:00:03,22

Statistics

Usia Pendidikan Agama Pekerjaan Paritas Pembukaan

N Valid 25 25 25 25 25 25

Missing 0 0 0 0 0 0

Mean 2,24 3,04 1,28 1,40 1,56 5,92

Std. Error of Mean ,105 ,158 ,092 ,100 ,101 ,276

Median 2,00 3,00 1,00 1,00 2,00 6,00

Mode 2 3 1 1 2 6

Std. Deviation ,523 ,790 ,458 ,500 ,507 1,382

Variance ,273 ,623 ,210 ,250 ,257 1,910

Range 2 3 1 1 1 4

Minimum 1 2 1 1 1 4
Maximum 3 5 2 2 2 8

Sum 56 76 32 35 39 148

Statistics

Nyeri Persalinan Nyeri Persalinan Setelah


Sebelum dilakukan dilakukan Tehnik
Pendamping Tehnik Pernapasan Pernapasan

N Valid 25 25 25

Missing 0 0 0

Mean 1,12 3,72 3,16

Std. Error of Mean ,066 ,108 ,095

Median 1,00 4,00 3,00

Mode 1 4 3

Std. Deviation ,332 ,542 ,473

Variance ,110 ,293 ,223

Range 1 2 2

Minimum 1 3 2

Maximum 2 5 4

Sum 28 93 79
Frequency Table

Usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid < 21 Tahun 1 4,0 4,0 4,0

21-31 Tahun 17 68,0 68,0 72,0

>31 Tahun 7 28,0 28,0 100,0

Total 25 100,0 100,0

Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SMP 5 20,0 20,0 20,0

SMA 16 64,0 64,0 84,0

D3 2 8,0 8,0 92,0

S1 2 8,0 8,0 100,0

Total 25 100,0 100,0

Agama

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Islam 18 72,0 72,0 72,0

Kristen 7 28,0 28,0 100,0


Total 25 100,0 100,0

Pekerjaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid IRT 15 60,0 60,0 60,0

Wiraswasta 10 40,0 40,0 100,0

Total 25 100,0 100,0

Paritas

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Primigravida 11 44,0 44,0 44,0

Multigravida 14 56,0 56,0 100,0

Total 25 100,0 100,0

Pembukaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 4 5 20,0 20,0 20,0

5 5 20,0 20,0 40,0

6 6 24,0 24,0 64,0

7 5 20,0 20,0 84,0


8 4 16,0 16,0 100,0

Total 25 100,0 100,0

Pendamping

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Suami 22 88,0 88,0 88,0

Ibu 3 12,0 12,0 100,0

Total 25 100,0 100,0

Nyeri Persalinan Sebelum dilakukan Tehnik Pernapasan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 4-6 Atau Nyeri Sedang 8 32,0 32,0 32,0

7-9 Atau Nyeri Berat 16 64,0 64,0 96,0

10 Atau Nyeri Sangat Berat 1 4,0 4,0 100,0

Total 25 100,0 100,0

Nyeri Persalinan Setelah dilakukan Tehnik Pernapasan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 1-3 Atau Nyeri Ringan 1 4,0 4,0 4,0

4-6 Atau Nyeri Sedang 19 76,0 76,0 80,0


7-9 Atau Nyeri Berat 5 20,0 20,0 100,0

Total 25 100,0 100,0

Bar Chart
T-TEST PAIRS=NP_Sebelum WITH NP_Sesudah (PAIRED)

/CRITERIA=CI(.9500)

/MISSING=ANALYSIS.

T-Test

Notes

Output Created 24-FEB-2023 22:18:13

Comments

Input Data C:\Users\ASUS\Documents\validasi


spss fitri.sav

Active Dataset DataSet1


Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data


25
File

Missing Value Handling Definition of Missing User defined missing values are treated
as missing.

Cases Used Statistics for each analysis are based


on the cases with no missing or out-of-
range data for any variable in the
analysis.

Syntax T-TEST PAIRS=NP_Sebelum WITH


NP_Sesudah (PAIRED)

/CRITERIA=CI(.9500)

/MISSING=ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00,05

Elapsed Time 00:00:00,06

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Nyeri Persalinan Sebelum


dilakukan Tehnik 3,72 25 ,542 ,108
Pernapasan

Nyeri Persalinan Setelah


dilakukan Tehnik 3,16 25 ,473 ,095
Pernapasan
Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Nyeri Persalinan Sebelum


dilakukan Tehnik
Pernapasan & Nyeri 25 ,508 ,010
Persalinan Setelah dilakukan
Tehnik Pernapasan

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence
Interval of the
Difference

Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower

Pair 1 Nyeri Persalinan Sebelum


dilakukan Tehnik
Pernapasan - Nyeri ,560 ,507 ,101 ,351
Persalinan Setelah dilakukan
Tehnik Pernapasan

Paired Samples Test

Paired Differences

95% Confidence
Interval of the
Difference

Upper t df Sig. (2-tailed)


Pair 1 Nyeri Persalinan Sebelum
dilakukan Tehnik Pernapasan -
,769 5,527 24 ,000
Nyeri Persalinan Setelah
dilakukan Tehnik Pernapasan

GET

FILE='C:\Users\ASUS\Documents\validasi spss fitri.sav'.

NPar Test

Notes

Output Created 28-FEB-2023 10:53:56

Comments

Input Data C:\Users\ASUS\Documents\validasi


spss fitri_1.sav

Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data


25
File

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated
as missing.

Cases Used Statistics for each test are based on all


cases with valid data for the variable(s)
used in that test.
Syntax NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=NP_Sebelum
NP_Sesudah

/MISSING ANALYSIS.

Resources Processor Time 00:00:00,00

Elapsed Time 00:00:00,03

Number of Cases Alloweda 157286

a. Based on availability of workspace memory.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Nyeri Persalinan Nyeri Persalinan


Sebelum Setelah
dilakukan Tehnik dilakukan Tehnik
Pernapasan Pernapasan

N 25 25

Normal Parametersa,b Mean 3,72 3,16

Std. Deviation ,542 ,473

Most Extreme Differences Absolute ,377 ,433

Positive ,263 ,433

Negative -,377 -,327

Test Statistic ,377 ,433

Asymp. Sig. (2-tailed) ,000c ,000c

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.


DOKUMENTASI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENELITI

Nama : Fitri Handayani Eunike Simbolon


Tempat/Tanggal Lahir : Batam/08 Juni 1990

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Status Perkawinan : Belum Menikah

Alamat : Perum.Eden Park, kec.Batam, kel.Baloi Permai

No Hp : 081314725644

Email : simbolonfitri287@gmail.com

Riwayat Pendidikan : 1. SD Eppata (2003)

2. SMP Eppata (2006)

3. SMK Engku Kelana (2009)

4. Universitas Batam (2012)

Anda mungkin juga menyukai