Anda di halaman 1dari 70

LAPORAN MAGANG

“GAMBARAN SIKAP WANITA 30-50 TAHUN TERHADAP


PEMERIKSAAN IVA TEST BERDASARKAN DATA POSYANDU
BULAN JANUARI 2022 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAAL
MERAH I”.

Laporan Ini Dibuat Sebagai Syarat Telah Menyelesaikan Mata Kuliah Magang
Peminatan Kesehatan Reproduksi
Oleh :

ELSA JULIA SAGALA


NIM : N1A119190

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
MARET, 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Magang Mahasiswa


Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
yang dilaksanakan di Puskesmas Paal Merah 1 dari tanggal 22 Februari
sampai dengan tanggal 04 April 2022, telah disahkan pada tanggal 30 Maret
2022

Jambi, 30 Maret 2022

Ketua Jurusan, Kepala/Pimpinan Instansi,

Dr. Guspianto, S.KM., M.KM. dr. Repelita Witri


NIP: 197308111992031001 NIP : 196904222002122001

Mengetahui : Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan


Universitas Jambi

Dr. Humaryanto, dr, Sp. OT., M.kes


NIP. 197302092005011001

2
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan Magang Mahasiswa
Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
yang dilaksanakan di Puskesmas Paal Merah 1 dari tanggal 22 Februari
sampai dengan 04 April 2022, telah di presentasikan, diperiksa, dan disetujui
pada tanggal 30 Maret 2022

Jambi, 30 Maret 2022

Pembimbing Akademik Pembimbing Lapangan

Dr. Andy Amir, S.KM., M.kes Dewi Corry, S.KM.


NIP: 196206011988031001 NIP: 196404261994032002

Mengetahui Program Studi

La Ode Reskiaddin, S.KM., M.P.H.


NIP. 199106262019031015

3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmatdan
karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan magang dengan judul
“GAMBARAN SIKAP WANITA 30-50 TAHUN TERHADAP
PEMERIKSAAN IVA TEST BERDASARKAN DATA POSYANDU BULAN
JANUARI 2022 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PAAL MERAH I”.
Laporan magang ini di maksudkan untuk memenuhi mata kuliah magang
1. Dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini tidak lepas dari bantuan,
bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sebagai ungkapan
hormat dan penghargaan tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang telah mmeberi kehidupan serta segala berkah
dan anugerah sehingga memungkinkan penulis untuk melakukan hal-hal
luar biasa dan berguna bagi orang lain.
2. Bapak Dr.dr.Hurmaryanto, SP.OT., M.Kes selaku Dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi.
3. Bapak Dr. Guspianto, S.K.M.,M.K.M selaku Ketua Jurusan Program Studi
Ilmu Kesehatan Masyarakat.
4. Bapak La Ode Reskiaddin, S.KM., M.PH selaku ketua program studi Ilmu
Kesehatan Masyarakat Universitas Jambi.
5. Ibu dr. Hj. Repelita Witri selaku Kepala Puskesmas Paal Merah I yang
telah memberikan izin untuk melakukan magang di Puskesmas Paal Merah
I.
6. Ibu Dewi Corry, S.K.M,Ibu Sri Amizar,AM.Keb,Ibu Rosita,A.Md.Keb,
dan Ibu Bayu Arpudi Yanti, AM.Keb selaku pembimbing lapangan di
Puskesmas Paal Merah I selama dijalankannya kegiatan magang yang
telah banyak memberikan pengarahan, bimbingan, serta pembelajaran
selama proses enam minggu menjalankan kegiatan magang.
7. Bapak Dr. Andy Amir, S.K.M., M.Kes dan bapak Dr.Dwi Noerjoedianto,
S.K.M., M.Kes,CIQaR selaku pembimbing akademik yang memberikan
bimbingan dan arahan dari dimulainya kegiatan magang hingga penulisan
laporan ini.

4
8. Seluruh tenaga kerja beserta jajaran Puskesmas Paal Merah I yang telah
memberikan ilmu dan pelajaran berharga selama proses magang ini.
9. Teman teman saya satu tim magang di Puskesmas Paal Merah I yang
sudah saling membantu dan mendukung.

Dalam penulisan laporan ini saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu penulis
mengharapkan kepada pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang bersifat
membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat
menambah pengetahuan bagi para pembaca dan bermanfaat dalam pengembangan
ilmu kesehatan masyarakat khususnya dalam pemeriksaan iva.
 
 
Jambi, 30 Maret 2022
 
 
Penulis

5
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………………..ii
LEMBAR PERSETUJUAN ……………………………………………………iii
KATA PENGANTAR …………………………………………………………..iv
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..vi
DAFTAR TABEL……………………………………………………………...viii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………ix
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………2
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………2
1.2 Tujuan ……………………………………………………………………….3
1.3 Manfaat ……………………………………………………………………...4
1.4 Ruang Lingkup………………………………………………………………5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Kanker Serviks …………………………………………………..6
2.2 Faktor Risiko Penyebab Kanker Serviks ……………………………………6
2.3 Perilaku Pencegahan Kanker Serviks………………………………………. 7
2.4 Pemeriksaan IVA…………………………………………………………….8
2.5 SADARI……………………………………………………………………..10
BAB III DESKRIPSI TEMPAT MAGANG
3.1 Gambaran Umum Puskesmas Paal Merah 1………………………………...13
3.1.1 Sejarah UPTD Puskesmas Paal Merah I………………………………13
3.1.2 Visi dan Misi UPTD Puskesmas Paal Merah I………………………..15
3.1.3 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Paal Merah I………………….16
3.2 Gambaran Khusus Puskesmas Paal Merah 1………………………………..18
3.2.1 Uraian Tugas Masing-Masing Struktur Organisasi…………………...18
3.2.1 Sumber Daya Manusia………………………………………………23
3.2.2 Sarana dan Prasarana ……………………………………………….24
3.2.3 Data Dasar UPTD Puskesmas Paal Merah I………………………...27
3.2.4 Jenis Pelayanan UPTD Puskesmas Paal Merah I…………………...30
BAB IV HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

6
4.1 Uraian Kegiatan ……………………………………………………………..34
4.2 Pembahasan…………………………………………………………………. 37
4.2.1 Identifikasi Masalah ………………………………………………… 37
4.2.2 Menentukan Prioritas Masalah………………………………………... 39
4.2.3 Akar Penyebab Masalah ……………………………………………… 40
4.2.4 Perumusan Pemecahan Masalah……………………………………… 41
4.2.5 Penyebab Masalah Paling Dominan …………………………………. 41
4.2.6 Alternatif Pemecahan Masalah……………………………………….. 42
4.2.7 Rencana Usulan Kegiatan (RUK)…………………………………….. 43
4.2.8 Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)……………………………….. 44
4.2.9 Kegiatan Intervensi…………………………………………………… 45
4.2.10 Monitoring……………………………………………………………49

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan ………………………………………………………………….51
5.2 Saran ………………………………………………………………………...52
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………...53
LAMPIRAN………………………………………………………………………

7
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Sumber Daya Manusia...............................................................................
Tabel 3. 2 Sarana dan Prasarana UPTD Puskesmas Paal Merah I..............................
Tabel 3. 3 Kelengkapan Ruang Pelayanan di UPTD Puskesmas Paal Merah I..........
Tabel 3. 4 Peralatan Medis di UPTD Puskesmas Paal Merah I..................................
Tabel 3. 5 Data Dasar UPTD Puskesmas Paal Merah I...............................................
Tabel 3. 6 Jumlah Penduduk berdasarkan Kelompok Umur.......................................
Tabel 3. 7 Jumlah Penduduk berdasarkan Mata Pencaharian.....................................
Tabel 4 1 Data Posyandu Wilayah Kerja Paal Merah I...............................................
Tabel 4 2 MCUA Prioritas Masalah............................................................................
Tabel 4 3 MCUA Pemecah Permasalahan..................................................................
Tabel 4 4 Rencana Usulan Kegiatan............................................................................
Tabel 4 5 Rencana Pelaksanaan Kegiatan...................................................................
Tabel 4 6 Susunan Acara Penyuluhan.........................................................................
Tabel 4.7 Hasil Pre-test dan Post-test……………………………………………………………………………45

Tabel 4.8 Uji Normalitas.............................................................................................


Tabel 4.9 Uji Wilcoxson…………………………………………………………………………………………………47

Tabel 4.10 Ranks…………………………………………………………………………………………………………..47

Tabel 4.11 Test Statistics……………………………………………………………………………………………..48

Tabel 4.12 Monitoring…………………………………………………………………………………………………48

8
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta UPTD Puskesmas Paal Merah I………………………………12
Gambar 1.2 Bagan Struktur Organisasi Puskesmas Paal Merah I……………... 15
Gambar 4.1 Diagram Akar Penyebab masalah ………………………………... 38
Gambar 4.2 Penyebab Masalah Paling Dominan………………………………. 40
Gambar 4.3 Alternatif Pemecahan Masalah……………………………………..40

9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kegiatan Magang


Latar Belakang
Magang atau Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah penerapan seorang
mahasiswa atau mahasiswi pada dunia kerja yang sesungguhnya, yang
bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan pekerjaan
serta mendapatkan kesempatan dalam menerapkan kemampuan yang dimiliki.
Magang adalah bentuk pembelajaran yang dilakukan melalui sistem
pembelajaran terpadu berpusat pada mahasiswa yang dilakukan di dunia kerja
dan/atau dunia industri (DUDI).
Magang kesehatan masyarakat merupakan upaya pemahaman,
penghayatan dan latihan keterampilan bagi mahasiswa untuk memperoleh
sikap dan kemampuan profesional Sarjana Kesehatan Masyarakat melalui
pengalaman secara langsung di dunia kerja dan industri dengan
mengintegrasikannya pada pendekatan pemecahan masalah kesehatan secara
sistematis dan holistik sesuai bidang peminatan. Sistem pembelajaran magang
adalah sistim terpadu yang berpusat pada mahasiswa dengan memadukan
proses pembelajaran melalui perkuliahan dan kerja profesional secara
berkelanjutan sebagai kesatuan utuh dalam kurikulum program Sarjana
Kesehatan Masyarakat. Program magang memberikan pengalaman
yang nyata kepada mahasiswa untuk terlibat dalam pembelajaran langsung di
lapangan (experiential learning) agar mendapatkan kemampuan hard-skills
(complex problem solving, analytical skills, dan sebagainya), maupun soft-
skills (etika kerja, komunikasi, kerjasama, dan sebagainya. Di sisi lain, pihak
institusi kerja dan/atau industri akan mendapatkan talenta SDM yang apabila
sesuai nantinya bisa langsung direkrut, sehingga mengurangi biaya
recruitment dan/atau training awal. Mahasiswa yang sudah mengenal dan

10
memahami kondisi tempat kerja akan lebih mantap memasuki dunia kerja
nantinya. Selain itu juga, melalui kegiatan magang ini, diharapkan
pengalaman dan permasalahan program kesehatan masyarakat di dunia kerja
atau dunia industri dapat menjadi masukan bagi perguruan tinggi dalam
updating bahan ajar sehingga topik-topik pembelajaran dan riset di perguruan
tinggi akan semakin relevan. Salah satu tempat
magang yang dapat memberikan pengalaman yang nyata bagi mahasiswa
kesehatan masyarakat adalah puskesmas. Pusat Kesehatan Masyarakat yang
selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif di wilayah kerjanya (Peraturan Menteri Kesehatan RI No 43
tahun 2019, 2019).
Eratnya kaitan antara ilmu kesehatan masyarakat dan puskesmas yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat menjadikan magang di puskesmas merupakan tempat
yang dapat memberikan pengalaman nyata bagi penulis untuk memperoleh
sikap dan kemampuan profesional Sarjana Kesehatan Masyarakat. Oleh
karena itu prodi ilmu kesehatan masyarakat menjalankan magang di
puskesmas bagi mahasiswa prodi ilmu kesehatan masyarakat yang dimana saat
ini penulis memilih Puskesmas Paal Merah 1 sebagai tempat magang penulis
dan telah menjalankan enam minggu kegiatan magang penulis.
1.2 Tujuan Kegiatan Magang
1. Tujuan Umum
Memberikan kesempatan pengalaman kepada mahasiswa untuk mengenal,
memahami dan mengaplikasikan konsep/teori ilmu kesehatan masyarakat
dalam rangka memperkaya pengetahuan, sikap dan keterampilan bidang
ilmu kesehatan masyarakat di dunia kerja dan/atau dunia industri.
2. Tujuan Khusus
a. Mahsiswa memahami gambaran secara umum terkait tugas dan fungsi
dari puskesmas

11
b. Memperoleh dan meningkatkan pengetahuan,keterampilan umum dan
keterampilan khusus dalam bidang Kesehatan Reproduksi di puskesmas
c. Mahasiswa mampu memahami peran,kewajiban serta tanggung jawab
bagaimana sikap profesional dan budaya kerja seorang tenaga kesehatan
masyarakat yag diperlukan dan dibutuhkan di dunia kerja terutama di
wilayah kerja puskesmas
D. Menganalisis dan mengetahui penyebab rendahnya cakupan
pemeriksaan IVA Test di Wilayah kerja puskesmas Paal merah 1

1.3 Manfaat Kegiatan Magang


1. Bagi Mahasiswa
a. Mendapatkan pengalaman nyata dalam melaksanakan program dan
kegiatan upaya kesehatan masyarakat di dunia kerja atau dunia industri.
b. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan diri dengan
mengembangkan wawasan berpikir keilmuan kesehatan masyarakat secara
kreatif, inovatif dan sistematik mulai dari perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan evaluasi.
c. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam upaya pemecahan
masalah kesehatan masyarakat secara praktis.
d. Mendapatkan data dan informasi sebagai bahan melakukan penelitian
untuk penulisan penyelesaian tugas akhir/skripsi.
2. Bagi Institusi Magang
a. Diharapkan memberikan manfaat nyata dalam mendukung pelaksanaan
program dan kegiatan di institusi magang khususnya terkait keilmuan di
bidang kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan dan pendayagunaan
mahasiswa.
b. Diharapkan dapat menjadi bahan elaborasi dalam pengembangan mutu
kinerja dan nilai-nilai kerja di institusi magang melalui upaya pemecahan
masalah secara komprehensif.
c. Diharapkan menjadi bahan masukan (input) pertimbangan dalam
pemanfaatan dan seleksi rekrutmen tenaga ahli kesehatan masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan tenaga di institusi magang.

12
3. Bagi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Jambi
a. Mendapatkan mahasiswa yang memiliki sikap, nilai, perilaku serta
kompetensi kerja di bidang ilmu kesehatan masyarakat sesuai CPL dan
CPMK.
b. Mendapatkan masukan sebagai umpan balik (feedback) dari institusi
magang dalam rangka penyempurnaan kurikulum dan pembelajaran di
bidang ilmu kesehatan masyarakat sesuai tuntutan dan kebutuhan dunia
kerja/industri.
c. Menjalin, memperluas dan memperkuat jejaring kerja sama dengan
institusi magang dari dunia kerja/industri sebagai pengguna lulusan.
d. Meningkatkan upaya promosi perguruan tinggi khususnya Program Studi
Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Jambi kepada masyarakat.

1.4 Ruang Lingkup


Berdasarkan data sekunder yang sudah didapatkan melalui rekapan data
Seluruh Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Paal Merah I. di dapatkan
angka Pemeriksaan Iva yang masih sangat rendah. Ruang Lingkup laporan ini
adalah melakukan studi dan analisis mengenai Pemeriksaan Iva pada Wanita
di Wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah I Kota Jambi.

13
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kanker Serviks
Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah jenis tumor ganas yang
mempengaruhi lapisan permukaan (epitel) dan leher rahim atau mulut
rahim.Penyebab dari kanker serviks adalah infeksi dari Human Vapiloma
Virus (HPV). Kanker serviks terjadi di area reproduksi perempuan yang
merupakan jalan masuk ke uterus,yang berada antara rahim dan lubang
vagina. Kanker leher rahim ialah proses perkembangan sel tak normal pada
leher rahim yang kemudian berubah jadi sel kanker (Triharini et al., 2019)
Wanita yang berisiko tinggi terkena kanker leher rahim menurut (DepKes
(Maulana, 2015) RI, 2009)
1. Wanita yang aktivitas seksual sebelum usia 18 tahun.
2. Berganti-ganti pasangan seksual.
3. Infeksi kelamin yang ditularkan melalui hubungan seksual (IMS).
4. Berhubungan dengan pria yang sering berganti-ganti pasangan.
5. Ibu/saudara kandung yang menderita kanker leher rahim.
6. Hasil pemeriksaan papsmear atau IVA sebelumnya dikatakan abnormal.
7. Merokok aktif/pasif

2.2Faktor Resiko Penyebab Kanker Serviks

1.Faktor risiko yang telah dibuktikan


Infeksi Human Papilloma Virus
Faktor yang paling penting dalam menyebabkan kanker serviks adalah infeksi
Human Papilloma Virus (HPV). HPV merupakan virus yang terdiri dari 150 jenis,
terbagi atas risiko tinggi dan risiko rendah. HPV dapat meular dengan cara skin-
to-skin contact (bersentuhan), sebagai contohnya yaitu hubungan seksual,
termasuk hubungan seksual melalui vagina, anal (anus), dan oral (mulut). Oleh
karena itu, HPV dapat menginfeksi sel pada permukaan kulit, permukaan genital

14
(kelamin), anus, mulut, dan tenggorokan, serta tidak menginfeksi organ dalam
tubuh seperti jantung dan paru.
HPV risiko tinggi seringkali menyebabkan kanker serviks, 70% diantaranya
disebabkan oleh HPV tipe 16 dan 18. Sedangkan HPV risiko rendah jarang
menyebabkan kanker serviks, melainkan kutil di alat kelamin dan anus.
 Melakukan Hubungan Seksual di usia muda < 18 tahun
 Berhanti-ganti pasangan seks
 Melakukan Hubungan seks dengan pria yang sering betganti-ganti
pasangan
 Berusia di bawah 17 tahun saat kehamilan pertama
Wanita yang hamil saat berusia kurang dari 17 tahun memiliki resiko 2 kali
lipat untuk terkena kanker serviks.
 Merokok
Zat-zat yang terkandung dalam rokok dapat diserap oleh paru-paru dan akan
diedarkan ke seluruh tubuh melalui darah. Wanita yang merokok akan beresiko
dua kali lipat dibadingkan dengan wanita yang tidak merokok. Dalam suatu
penelitian disebutkan bahwa zat-zat tersebut dapat membanayakan DNA sel
serviks sehingga berpotensi menyebabkan kaner serviks. Selain itu, merokok juga
dapat menurunkan sistem imunitas tubuh yang berfungsi dalam melawan infeksi,
termasuk infeksi HPV.
 Kurang Menjaga kebersihan kelamin (Pustaka and Rasjidi, 2009)

2.3 Perilaku Pencegahan Kanker Serviks

Secara garis besar pencegahan kanker serviks dapat dibagi menjadi


beberapa tahap, yaitu :

a. Pencegahan Primer
Dalam pencegahan primer ini pencegahan yang dapat
dilakukan yaitu promosi kesehatan dan perlindungan khusus.
Pencegahan primer dilakukan saat individu belum menderita sakit
yaitu berupa: pencegahan dilakukan dengan memberikan
penyuluhan medis dan pendidikan. Faktor penting pada

15
pencegahan primer adalah nutrisi, seseorang dengan gizi yang
bagus tentunya lebih mudah mencegah serangan kanker serviks.
Makanan yang baik untuk dikonsumsi untuk nutrisi tubuh
adalahcaretenoids, vitamin A, retinoids, vitamin C, vitamin E, dan
folat.
Pencegahan primer juga perlu dengan vaksinasi. Vaksin
kanker serviks adalah vaksin yang dikembangkan untuk
melindungi diri terhadap virus tipe Human Papilloma Virus (HPV)
dimana virus ini ditemukan dalam 100% penderita kanker serviks.
Vaksin di rekomendasikan bagi wanita perempuan yang pernah
dan sedang terinveksi HPV, dimana vaksin HPV akan mencegah
sekitar 75% kanker secara keseluruhan dan praktis 100% kanker
serviks, kutil di daerah kelamin, dan perubahan prakanker dari
leher rahim, vagina, serta pukas yang disebabkan oleh 4 tipe HPV
yaitu tipe 6, 11, 16, dan 18.
b. Pemeriksaan Sekunder
 Pencegahan Sekunder – Pasien Dengan Risiko Sedang
Hasil tes Pap yang negatif sebanyak tiga kali berturut-turut
dengan selisih waktu antar pemeriksaan satu tahun dan atas
petunjuk dokter sangat dianjurkan. Untuk pasien (atau partner
hubungan seksual yang level aktivitasnya tidak diketahui),
dianjurkan untuk melakukan tes Pap tiap tahun.
 Pencegahan Sekunder – Pasien Dengan Risiko Tinggi
Pasien yang memulai hubungan seksual saat usia < 18 tahun dan
wanita yang mempunyai banyak partner (multipel partner)
seharusnya melakukan tes Pap tiap tahun, dimulai dari onset
seksual intercourse aktif. Interval sekarang ini dapat diturunkan
menjadi setiap 6 bulan untuk pasien dengan risiko khusus,
seperti mereka yang mempunyai riwayat penyakit seksual
berulang(Pustaka and Rasjidi, 2009)
2.4 Pemeriksaan IVA
 Persiapan Pasien

16
Sebelum menjalani pemeriksaan IVA Test, terlebih dahulu
dilakukan anamnesis untuk menggali ada tidaknya keluhan dan
faktor risiko yang mengarah ke diagnosis kanker serviks.
Selanjutnya, dilakukan informed consent dengan memberikan
edukasi mengenai tindakan dan tujuan serrta meminta
persetujuan pasien. Sebelum melakukan tindakan, pastikan
pasien tidak melakukan hubungan seksual sejak 24 jam sebelum
pemeriksaan dan sudah mengosongkan kandung kemihnya
terlebih dahulu.
 Peralatan
1. Spekulum
2. Lampu
3. Larutan asam asetat 3-5%
4. Kapas lidi
5. Sarung tangan
6. Larutan klorin untuk dekontaminasi peralatan
7. Larutan asam asetat 3-5% dibuat dengan cara sebagai berikut:
- 3%: encerkan asam asetat 25% menggunakan air dengan
perbandingan 1:7. Contoh: 10 ml asam asetat 25% diencerkan
menggunakan 70 ml air.
- 5%: encerkan asam asetat 25% menggunakan air dengan
perbandingan 1:4. Contoh: 10 ml asam asetat 25% diencerkan
menggunakan 40 ml air.
Larutan asam asetat yang sudah diencerkan tidak boleh
disimpan dan hanya boleh digunakan pada hari pembuatan.
[8,12]
 Posisi Pasien
Pasien diposisikan dalam posisi litotomi untuk memudahkan
memasukkan spekulum dan visualisasi serviks.
 Prosedur
1. Pastikan identitas, periksa status dan kelengkapan informed consent pasien

17
2. Minta pasien untuk menanggalkan pakaiannya dari pinggang hingga lutut
dan menggunakan kain yang sudah disediakan
3. Posisikan pasien pada posisi litotomi
4. Tutup area pinggang hingga lutut pasien dengan kain
5. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
6. Bersihkan genitalia eksterna lalu masukkan speculum
7. Posisikan spekulum hingga serviks jelas terlihat
8. Amati apakah ada jaringan kanker atau tidak. Jika terdapat jaringan
kanker, maka pemeriksaan dihentikan
9. Bersihkan serviks dari cairan, darah, dan sekret dengan kapas lidi bersih
10. Amati apakah sambungan skuamo-kolumnar terlihat atau tidak
11. Oleskan kapas lidi yang sudah dicelupkan ke dalam asam asetat 3-5% ke
seluruh permukaan serviks
12. Tunggu selama 1 menit lalu lihat apakah ada daerah yang mengalami
perubahan warna atau tidak
13. Keluarkan speculum
14. Buang sarung tangan, kapas dan bahan sekali pakai lainnya ke dalam
tempat sampah khusus, sedangkan untuk alat-alat yang dapat digunakan
kembali direndam dalam larutan klorin 0,5% selama 10 menit untuk
dekontaminas.
15. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien (Test & Prosedur IVA (Inspeksi
Visual Asam asetat), no date)
2.5 SADARI

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah cara yang efektif untuk


mendeteksi sedini mungkin. Para wanita disarankan untuk melakukannya
sendiri karena mereka sendiri yang benar-benar mengenal struktur payudara
normalnya. Oleh karena itu jika ada benjolan atau ada hal normal lainnya,
maka mereka akan langsung menyadarinya. Pemeriksaan ini sebaiknya
dilakukan secara berkala setiap bulan agar benjolan dapat ditemukan pada
stadium dini dan dapat dilakukan tindakan yang cepat apabila ditemukan
benjolan maupun kelainan lainnya pada payudara. Pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI) dapat dilakukan oleh wanita setelah berusia 20 tahun. Saat

18
yang paling tepat untuk melakukan pemeriksaan ini adalah hari ke 5-7 setelah
menstruasi, dimana payudara tidak mengeras, membesar atau nyeri lagi.
Untuk wanita yang telah menopause dapat melakukan pemeriksaan ini kapan
pun dan disarankan untuk melakukan pemeriksaan ini setiap awal atau akhir
bulan. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dilakukan dalam tiga tahap,
yaitu:

1. Melihat payudara.

a. Pemeriksaan ini dilakukan di depan cermin.

b. Buka seluruh pakaian dari pinggang ke atas dan berdiri di depan cermin
yang besar.

c. Kedua lengan diletakkan disamping tubuh.

d. Perhatikan payudara.

- Apakah bentuk dan ukuran payudara kanan dan kiri simetris?

- Apakah payudara membesar dan mengeras?

- Apakah arah puting tidak lurus ke depan atau berubah arah?

- Apakah puting tertarik ke arah dalam?

- Apakah ada puting yang mengalami luka atau lecet?

- Apakah ada perubahan kulit?

- Apakah kulit menebal dengan pori-pori melebar menyerupai kulit jeruk?

- Apakah permukaan kulit tidak mulus, ada kerutan atau cekungan?

e. Ulangi semua pengamatan diatas dengan kedua tangan lurus keatas.

f. Setelah itu ulangi kembali pengamatan tersebut dengan posisi kedua tangan
terletak di pinggang, dada dibusungkan dan siku tertarik ke arah belakang.

2. Meminjat payudara.

19
a. Dengan kedua tangan, pijat payudara dengan lembut dari tepi ke arah
puting. b. Perhatikan apakah ada cairan atau darah yang keluar dari puting
susu.

3. Meraba payudara.

a. Pemeriksaan dilakukan dalam posisi berbaring.

b. Lakukan perabaan payudara satu persatu.

c. Untuk pemeriksaan pada payudara kanan, letakkan bantal atau handuk yang
dilipat dibawah bahu kanan. Lengan kanan direntangkan disamping kepala
atau diletakkan dibawah kepala.

d. Raba payudara dengan menggunakan tiga atau empat jari tangan kiri yang
saling dirapatkan.

e. Rabaan dilakukan dengan gerakan memutar, naik turun dan pilahpilah dari
tepi payudara hingga ke puting susu.

f. Geser posisi jari, kemudian lakukan lagi dengan gerakan sebelumnya dari
tepi payudara hingga ke puting susu.

g. Lakukan seterusnya hingga seluruh bagian payudara.

h. Lakukan hal yang sama pada payudara sisi lainnya.

i. Perabaan dilakukan dengan tiga tingkat tekanan, yaitu: tekanan ringan


untuk meraba adanya benjolan di permukaan kulit, tekanan sedang untuk
memeriksa adanya benjolan di tengah jaringan payudara dan tekanan kuat
untuk meraba benjolan di dasar payudara yang melekat pada tulang iga.

j. Pemeriksaan dapat menggunakan pelicin agar pemeriksaan menjadi lebih


sensitif.

k. Ulangi langkah-langkah perabaan pada posisi berdiri, sebaiknya dilakukan


pada saat mandi dengan menggunakan sabun.((PULUNGAN and HARDY,
2020)

20
BAB III

DESKRIPSI TEMPAT MAGANG

3.1 Gambaran Umum Puskesmas Paal Merah I


3.1.1 Sejarah UPTD Puskesmas Paal Merah I
UPTD Puskesmas Paal Merah I berada di tepi jalan A.R Saleh Nomor telepon
0822-5183-5151, alamat email uptdpuskesmaspaalmerah1@gmail.com.
UPTD Puskesmas Paal Merah 1 awalnya adalah tanah rawa Hibah milik
Masyarakat yang di bangun pada Tahun 1974,dengan luas wilayah kerja 510
Km2, yang terletak di Kecamatan Jambi Selatan,memiliki wilayah kerja 2
Kelurahan yaitu Kelurahan Paal Merah dan Kelurahan Pasir Putih serta 2
(dua) Puskesmas Pembantu (Pustu) yaitu Puskesmas Pembantu Dharma Sakti
yang terletak di Kelurahan Paal Merah dan Puskesmas Pembantu di
Kelurahan Pasir Putih. Pada Bulan Februari 2016 terjadi pemekaran
Kecamatan di mana Kecamatan Jambi Selatan di mekarkan menjadi
Kecamatan Jambi Selatan dan Kecamatan Paal Merah,sehingga wilayah kerja
UPTD Puskesmas hanya Kelurahan Paal Merah saja dengan Puskesmas
Pembantu Dharma Sakti yang terletak di Kelurahan Paal Merah dengan nama
yang baru yaitu Kecamatan Paal Merah.
Secara geografis UPTD Puskesmas Paal Merah I terletak di Kelurahan
Paal Merah Kecamatan Paalmerah Kota Jambi. Jarak Puskesmas ke ibukota
Kecamatan berjarak 10 Km, ke Kota Jambi 2 Km dan ke ibukota Propinsi 15
Km.

Pada tanggal 1 Januari 2017, Puskesmas Paal Merah I sudah


menerapkan konsep Badan Layanan Umum Daerah. Pola Pengalolaan

21
Keuangan (PPK BLUD) memberikan fleksibilitas berupa keluasan untuk
menerapkan praktik bisnis yang sehat guna meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini sejalan
dengan Peraturan Pemerintah No 74 tahun 2012 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah atas
perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.

UPTD Puskesmas Paal Merah 1 adalah Puskesmas Non Rawat Inap


milik Pemerintah Kota Jambi dengan izin operasional berdasarkan
Keputusan Walikota Jambi Nomor 119 Tahun 2019 Tentang Pemberian
Izin Operasional Pusat Kesehatan Masyarakat Dalam Kota Jambi
Tahun 2019.

Wilayah kerja UPTD Puskesmas Paal Merah I berada di daerah


dataran rendah, sebagian wilayah berupa rawa dan sungai-sungai kecil dengan
ketinggian 10 M di atas permukaan laut. Mata pencarian penduduk sebagian
besar adalah petani yang lainnya sebagai karyawan perusahaan, buruh harian,
pedagang dan pegawai instansi Pemerintah. Hasil pertanian berupa sayur-
sayuran. Kondisi jalan utama berupa aspal, sebagian besar jalan yang berada
di wilayah kerja UPTD Puskesmas Paal Merah I juga sudah di aspal dan di
beton dan sebagian kecil kondisi jalannya masih belum ada pengerasan.

Wilayah kerja Puskesmas merupakan wilayah perkotaan dengan


jumlah penduduk yang cukup padat. Hal tersebut karena banyak
pembangunan perumahan yang hingga saat ini masih terus berkembang
terutama di wilayah Kelurahan Paal Merah.

Selain padatnya pemukiman di wilayah kerja Puskesmas Paal Merah I,


terdapat juga beberapa industri rumah tangga di Kecamatan Paal Merah
Tahun 2019 UPTD Puskesmas Paal Merah I sudah terakreditasi dengan
Sertifikat AKREDITASI UTAMA.

22
PETA UPTD PUSKESMAS PAAL MERAH I KOTA JAMBI

Sumber: (puskesmas paal merah 1, 2021)

Gambar 3.1 Peta UPTD Puskesmas Paal Merah I


Adapun batas-batas wilayah kerja UPTD Puskesmas Paal Merah adalah:

Utara: Kecamatan Paal Merah, wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah II

Selatan: Kecamatan Jambi Selatan, wilayah Kerja Puskesmas Pakuan Baru

23
Timur: Kecamatan Jambi Selatan, wilayah Kerja Puskesmas Kebun Kopi

Barat: Kecamatan Jambi Selatan, wilayah Kerja Puskesmas Kebun Kopi (Pustu
Pasir Putih).

3.1.2 Visi dan Misi UPTD Puskesmas Paal Merah I


a. Visi Puskesmas :
Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu Menuju
Masyarakat Kota Jambi Terkini Tahun 2023.
b. Misi Puskesmas :
1. Memberikan pelayanan kesehatan dengan sarana dan prasarana
yang optimal.
2. Meningkatkan kualitas SDM Tenaga Puskesmas.
3. Meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat serta
linsek untuk ber Prilaku Hidup Bersih dan Sehat.
4. Menjalin kemitraan dan ber Inovasi dalam pengembangan
pelayanan Kesehatan.
3.1.3 Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Paal Merah I
Struktur organisasi UPT Puskesmas Paal Merah I Kota Jambi terdiri
dari :
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala Tata Usaha yang bertanggung jawab membantu, Kepala
Puskesmas dan membawahikegiatan di antaranya Koordinator
Tim Manajemen Puskesmas, Sistim Informasi Puskesmas,
Kepegawaian, Rumah Tangga dan Keuangan
c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Essensial dan Perawatan Kesehatan Masyarakat yang
membawahi:
a) Pelayanan Promosi Kesehatan
b) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c) Pelayanan Kesehatan Keluarga yang bersifat UKM
d) Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
e) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

24
f) Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
g) Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat
d. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Pengembangan yang membawahi Upaya Pengembangan yang
dilakukan Puskesmas antara lain :
a) Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
b) Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
c) Pelayanan Kesehatan Olahraga
d) Pelayanan Kesehatan Kerja
e) Pelayanan Kesehatan Lainnya
e. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP),
Kefarmasian dan Laboratorium, membawahi beberapa kegiatan
seperti :
1) Pelayanan Pemeriksaan Umum
2) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
3) Pelayanan Kesehatan Keluarga yang bersifat UKP
4) Pelayanan Gawat Darurat
5) Pelayanan Gizi yang bersifat UKP
6) Pelayanan Persalinan
7) Pelayanan Kefarmasian
8) Pelayanan Laboratorium
f. Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring
Puskesmas yang membawahi
1) Puskesmas Pembantu
- Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Dharma
Bakti
2) Puskesmas Keliling
- Penanggung Jawab Puskesmas Keliling
3) Jejaring Puskesmas

25
Kepala UPTD

Kepala Tata Usaha

Penanggung jawab
Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung jawab
Jaringan Pelayanan Penanggungjawab
UKM Esensial & UKM Pengambangan UKP kefarmasian & Bangunan, Pra sarana
PKM & Jejaring Mutu
Perkemas Laboratorium dan peralatan
Fasyankes

Koordinator- Koordinator- Koordinator- Koordinator-


koordinator koordinator koordinator Koorinator
Pelayanan Terkait Pelayanan Terkait pelayanan Terkait Pelayanan Terkait

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS PAAL MERAH I

3.2 Gambaran Khusus Puskesmas Paal Merah I


3.2.1 Uraian Tugas Masing-Masing Struktur Organisasi
Bagan Struktur Organisasi Puskesmas Paal Merah I
(Sumber : Profil Puskesmas Paal Merah I,2021)

Gambar 3.2 Bagan Struktur Organisasi Puskesmas Paal Merah I

a. Kepala UPTD Puskesmas mempunyai tugas :


- Menyusun rencana kegiatan/rencana kerja UPT
- Menyusun dan menetapkan kebijakan teknis UPT

26
- Menyusun dan menetapkan kebijakan operasional dan kinerja UPT
- Menyusun dan menetapkan kebijakan mutu pelayanan UPT
- Melaksanakan pelayanan kesehatan perorangan tingkat pertama
- Melaksanakan pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama
- Melaksanakan pembinaan kesehatan masyarakat
- Melaksanakan kegiatan manajemen Puskesmas
- Melaksanakan pengendalian dan pelaksanaan norma, standar,
pedoman dan petunjuk operasional di bidang pelayanan kesehatan
dasar dan kesehatan masyarakat
- Melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kegiatan UPTD
b. Kepala Bidang Tata Usaha mempunyai tugas :
- Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Tata Usaha
- Menyiapkan bahan-bahan pelaksanaan kegiatan di bidang
pelayanan kesehatan masyarakat
- Menyiapkan bahan pelaksanaan pengendalian dan pelaksanaan
norma, standar, pedoman, dan petunjuk operasional di bidang
pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan kesehatan masyarakat
- Menyusun Pedoan Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator
Kerja Puskesmas
- Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat
menyurat, kearsipan, administrasi umum, perpustakaan,
kerumahtanggaan, prasarana, dan sarana serta hubungan
masyarakat
- Melaksanakan pelayanan administrasi dan manajemen UPT
- Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan UPT
- Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub
Bagian Tata Usaha
c. Penanggung Jawab UKM
- Mengkoordinasikan kegiatan UKM UPT Puskesmas
- Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM
- Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu kegiatan UKM

27
- Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas

d.Penanggung Jawab UKP


- Mengkoordinasikan kegiatan UKP UPT Puskesmas
- Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan pelayanan,
kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan pelayanan UKP
- Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu pelayanan UKP
- Melaporkan kepada Kepala UPS Puskesmas
d. Penanggung Jawab Jaringan dan Jejaring
- Mengkoordinasikan kegiatan UKM dan UKP di jaringan pelayanan
kesehatan
- Melakukan monitoring/pemantauan pelaksanaan kegiatan UKM
dan UKP, kepatuhan prosedur dan analisis kegiatan UKM dan UKP
di jaringan pelayanan kesehatan
- Melakukan evaluasi capaian kinerja dan mutu UKM dan UKP di
jaringan pelayanan kesehatan
- Melakukan monitoring dan evaluasi pelayanan kesehatan di
jejaring pelayanan kesehatan
- Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas

e. Pelaksana Perencanaan dan Pelaporan


- Menyiapkan bahan, dokumen, kebijakan, dan hasil kegiatan
dalam penyusunan perencanaan kegiatan UPT
Puskesmas/Perencanaan Tingkat Puskesmas
- Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan Perencanaan dan Pelaporan
- Melakukan analisis bahan perencanaan kegiatan
- Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan Puskesmas
- Menyusun evaluasi dan laporan hasil kegiatan
- Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas

28
f. Pelaksana Keuangan
- Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan
keuangan
- Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan Pengelolaan Keuangan
- Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
- Melaksanakan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian
keuangan
- Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
- Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
g. Pelaksana Umum dan Kepegawaian
- Menyiapkan bahan, dokumen, dan kebijakan perencanaan
kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
- Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan
Kegiatan Kepegawaian, sarana prasarana dan administrasi umum
- Melaksanakan kegiatan pelayanan kepegawaian dan administrasi
umum
- Melakukan analisis kepegawaian, sarana prasarana dan
administrasi umum
- Menyusun Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana pelaksanaan
Kegiatan kepegawaian, sarana dan prasarana dan administrasi
umum
- Melakukan evaluasi dan laporan kepegawaian, sarana prasarana
dan administrasi umum
- Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas
h. Pelaksana UKM
- Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan
UKM
- Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM

29
- Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencana Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
UKM
- Melakukan pencacatan dan pelaporan
- Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak
lanjut
- Melaksanakan rencana tindak lanjut
i. Penanggung Jawab UKP
- Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan di ruang pelayanan
- Bertanggungjawab dalam penyiapan bahan, dokumen, dan
kebijakan
- Perencanaan kegiatan pelayanan
- Bertanggungjawab dalam penyusunan pedoman dan prosedur kerja
setiap jenis pelayanan
- Menyusun rencana kebutuhan sarana kerja, alat kerja dan bahan
kerja
- Melaksanakan pemenuhan indikator mutu, kinerja dan evaluasi
hasil kegiatan pelayanan
j. Pelaksana Kegiatan UKP
- Menyiapkan bahan dan alat pelayanan
- Melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai dengan prosedur yang
berlaku
- Melakukan pencacatan dan pelaporan hasil kegiatan pelayanan
- Melaporkan hasil kegiatan kepada penanggung jawab pelayanan
dan membuat rencana tindak lanjut
k. Penanggung Jawab Pustu
- Bertanggung jawab dalam penyiapkan bahan, dokumen dan
kebijakan perencanaan kegiatan pelayanan di Pustu
- Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja
- Menyusun perencanaan kegiatan, Rencana Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan
- Melaksanakan kegiatan yang sudah di rencanakan

30
- Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan
- Melaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas

l. Pelaksana Pelayanan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas


Keliling
- Menyiapkan bahan dan alat kerja kegiatan
- Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana pelaksanaan
kegiatan dan prosedur yang berlaku
- Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan
- Melaporkan hasil kegiatan kepada Penanggung Jawab
- Membuat rencana tindak lanjut

3.2.2 Sumber Daya Manusia


Tabel 3.1 Sumber Daya Manusia

No. Tenaga Jumlah Status Standar Perhitungan Analisis Kekurangan


Kebutuhan Beban Kerja
1. Dokter Umum 3 ASN = 3 3 3 Cukup
2. Dokter Gigi 2 ASN = 2 1 1 Berlebih
3. Sarjana 1 ASN = 1 2 1 Kurang
Kesehatan
Masyarakat
4. Apoteker 1 ASN = 1 1 1 Cukup
5. Sarjana 1 ASN = 1 2 2 Kurang
Farmasi
6. Sarjana 1 ASN = 1 1 1 Cukup
Keperawatan
7. D3 6 ASN = 3 6 8 Kurang
Keperawatan TKS = 3
Umum
8. D3 1 ASN = 1 1 1 Cukup
Keperawatan

31
Gigi
9. D4 Terapis 1 ASN = 1 0 1 Cukup
Gigi dan Mulut
Ahli
10. D3 Kebidanan 9 ASN = 6 9 9 Cukup
TKS = 3
11. D4 Bidan Ahli 1 ASN = 1 0 1 Cukup
Muda
12. D3 Kesling 3 ASN = 2 2 2 Cukup
TKS = 1
13. D3 Analis 3 ASN = 3 2 2 Berlebih
Kimia
14. D3 Gizi 1 ASN = 1 1 1 Cukup
15. SPK 1 ASN = 1 0 1 Berlebih
16. Sarjana 1 TKK = 1 2 2 Kurang
Akuntansi
17. Sarjana dan 2 TKS = 2 2 4 Kurang
SMA Non
Kesehatan
18. Juru Parkir 1 TKS = 1 1 1 Cukup
19. Penjaga 1 TKK = 1 1 2 Kurang
Keamanan
20. Tenaga 1 TKK = 1 1 2 Kurang
Kebersihan
21. Sopir 1 TKK = 1 1 1 Cukup
JUMLAH 42 ASN = 28 39 47
TKK = 4
TKS = 10
(Sumber:Profil Puskesmas Paal Merah 1,2021)

3.2.3 Sarana dan Prasarana


a. Sarana dan Prasarana UPTD Puskesmas Paal Merah I

32
Tabel 3.2 Tabel Sarana dan Prasarana

No SARANA/ PRASARANA JUMLAH KONDISI KONDISI


BAIK RUSAK
1. Ambulans 1 1 0

2. Puskesmas keliling 1 1 0

3. Kendaraan Roda Dua 2 2 0

4. Listrik 26.000 VA Cukup

5. Air PDAM Cukup


Tedmond = 1
(Sumber:Profil puskesmas Paal Merah 1,2021)
b.Kelengkapan Ruang Pelayanan di UPTD Puskesmas Paal Merah I

Tabel 3.3 Kelengkapan Ruang Pelayanan di UPTD Puskesmas Paal Merah 1


No. Nama Ruang Standar Keterangan

Ruang Kantor

1. Ruang Administrasi Kantor Ada

2. Ruangan kepala Puskesmas Ada

3. Ruang Rapat Ada Dapat digunakan untuk


kegiatan lain dalam mendukung
pelayanan kesehatan ( Ruang
Multifungsi)
Ruang Pelayanan

4. Ruangan pendaftaran dan rekam Ada


medis
5. Ruangan Tunggu Ada

33
6. Ruangan Pemeriksaan Umum Ada

7. Ruangan Tindakan 18 Ada Ruang tindakan juga dapat di


gunakan untuk pelayanan
Gawat Darurat
8. Ruangan KIA, KB dan Imunisasi Ada
9. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut Ada
10. Ruangan ASI Ada
11. Ruangan Promosi Kesehatan Ada Dapat dipergunakan untuk
konsultasi dan konseling
12. Ruang Farmasi Ada -Sesuai dengan Standar
pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas
- Ruang penerimaan resep dapat
di gabungkan dengan ruang
penyerahan obat di rancang
agar tenaga kefarmasian dapat
bertatap muka dengan pasien.
13. Ruang Persalianan Ada
14. Ruangan Rawat Pasca Persalinan Tidak Di Usulkan
15. Laboratorium Ada Sesuai dengan standar
pelayanan Laboratorium di
Puskesmas
16. Ruangan Strerilisasi Ada
17. Ruangan Penyelenggaraan Makanan Ada Dapat memiliki fungsi hanya
sebagai tempat penyajian
makanan
18. Kamar mandi/WC pasien (laki-laki & Ada Di kondisikan untuk dapat di
Perempuan) gunakan oleh penyandang
Harus terpisah disabilitas
19. KM?WC untuk persalinan Ada Di kondisikan untuk dapat di
gunakan oleh penyandang

34
disabilitas
20. KM/WC petugas Ada Di kondisikan untuk dapat di
gunakan oleh penyandang
disabilitas
21. Gudang Umum Ada 1
Pendukung
22. Rumah Dinas tenaga Kesehatan Tidak Merupakan rumah jabatan
ada tenaga kesehatan dan berjumlah
paling sedikit 2 unit
23. Parkir kendaraan roda 2 dan 4 serta Ada 1
garasi untuk Ambulans dan
Puskesmas Keliling
Rata – Rata 98%
(Sumber: Profil Puskesmas Paal Merah I,2021)

c.Peralatan Medis di UPTD Puskesmas Paal Merah I

Tabel 3.4 Peralatan Medis UPTD Puskesmas Paal Merah 1

No
. Ruang Pelayanan Kelengkapan Kelengkapan Keterangan
Data Alat

A. Ruang Pelayanan 100 55,59


B. Peralatan untuk 100 56,03
pelayanan luar
Gedung
C. Jaringan Pelayanan Puskesmas
Puskesmas Keliling 100 28,38
(Sumber:Profil Puskesmas Paal merah I,2021)

3.2.4 Data Dasar UPTD Puskesmas Paal Merah I

a.Rincian Data Jumlah Penduduk Kelurahan Paal Merah I Tahun 2021

35
Tabel 3.5 Jumlah Penduduk Kelurahan Paal Merah I Tahun 2021
N LAKI-
RINCIAN PEREMPUAN TOTAL
O LAKI
1. JUMLAH PENDUDUK 7.329 7.056 14.385
2. BAYI (0-11 BULAN) 143 131 274
3. KN1 126 124 250
4. KN2 126 124 250
5. SURVIVAL INFANT 139 127 266
6. BAYI (6-11 BULAN) 72 65 137
7. BADUTA (0-1 THN) 286 260 547
8. BATITA (0-2 THN) 430 390 819
9. BATITA (18-36 BLN) 573 520 1.093
10. BATITA (18-24 BLN) 358 325 683
11. BALITA (0-4 THN) 717 648 1.365
12. LEBIH 5 TAHUN 6.612 6.408 13.020
13. ANAK BALITA (1-4 THN) 574 517 1.092
14. ANAK PRASEKOLAH (5-6 THN) 287 264 551
15. ANAK KELAS I SD (7 THN) 142 128 270
16. ANAK KELAS II SD (8 THN) 139 127 266
17. ANAK KELAS III SD (9 THN) 137 125 261
18. USIA LEBIH DARI 10 TAHUN 6.154 5.917 12.070
19. ANAK KELAS VI SD (12 THN) 129 120 249
20. ANAK SEKOLAH (7-12 THN) 811 742 1.554
PENDUDUK USIA MUDA (< 15
21. 2.074 1.893 3.967
THN)
PENDUDUK USIA 9 BLN – 15
22. 2.038 1.860 3.898
THN
23. USIA REMAJA (10 – 14 THN) 652 608 1.260
24. USIA REMAJA (15 – 18 THN) 530 517 1.047
25. USIA LEBIH DARI 15 THN 5.255 5.163 10.418
26. USIA KURANG DARI 18 THN 2.358 2.264 4.622
27. USIA LEBIH 18 TAHUN 4.971 4.792 9.763

36
WANITA USIA SUBUR (WUS)
28. 4.119 4.119
(15-49 THN)
29. WUS IMUNISASI (15 – 39 THN) 3.260 3.260
30. WUS TIDAK HAMIL 2.995 2.995
31. WANITA USIA 30 – 50 THN 2.114 2.114
32. PUS 2.302 2.302
33. PUS MISKIN 115 115
34. PUS 4 T 460 460
35. USIA PRODUKTIF (15 – 64 THN) 4.964 4.741 9.704
36. PRA USIA LANJUT (45–59 THN) 989 881 1.869
37. USIA LANJUT (≥ 60 THN) 362 368 730
38. USIA LANJUT RISTI (≥ 70 THN) 119 139 259
39. BUMIL 265 265
40. BULIN 253 253
41. BUFAS 253 253
42. IBU MENYUSUI 513 513
43. BUMIL RESTI (20 % BUMIL) 53 53
44. BAYI RESTI (15 % BAYI) 20 20
(Sumber: Profil Puskesmas Paal Merah I,2021)

UPTD Puskesmas Paal Merah I memiliki wilayah kerja sebesar 510 Km²
dengan jumlah penduduk sebesar 14.385, dengan 38 RT, dan 3.596 KK.

b.Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Kelurahan Paal


Merah Tahun 2021

Tabel 3.6 Jumlah Penduduk Kelompok Umur Kelurahan Paal Merah Tahun 2021
N JENIS KELAMIN Total
KELOMPOK UMUR
O L P L+P
1. 0 – 4 TAHUN 717 648 1.365
2. 5 – 14 TAHUN 1.357 1.252 2.609
3. 15 – 44 TAHUN 2.792 2.819 5.611

37
4. 45 – 64 TAHUN 1.982 1.830 3.812
5. > 65 TAHUN 481 507 988
JUMLAH 7.329 7.056 14.385
(Sumber : Profil Puskesmas Paal Merah I,2021)
Jika di kelompokan berdasarkan umur maka penduduk terbanyak adalah
pada rentang usia 15-44 tahun yaitu sebanyak 14.385 jiwa.

c.Data Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian Kelurahan Paal Merah


Tahun 2021

Tabel 3.7 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Kelurahan Paal


Merah Tahun 2021

N
MATA PENCAHARIAN JUMLAH
O

1. Usia Sekolah 4.622

2. Petani 815

3. Nelayan 0

4. Pengusaha / Wiraswasta 1.628

5. Buruh Bangunan + Tukang 665

6. Pedagang 2.939

7. Pengangkutan / Jasa-jasa / Sopir 867

8. Pengangguran 987

9. Pensiunan 976

10. Pegawai Negeri (Sipil/ABRI) 886

JUMLAH 14.385
(Sumber : Profil Puskesmas Paal Merah I,2021)

38
Berdasarkan data penduduk sesuai mata pencaharian maka didapatkan bahwa
penduduk dengan mata pencaharian yang paling banyak adalah pada Usia Sekolah
yaitu sebesar 4.622 jiwa.

Selanjutnya, Puskesmas Paal Merah I sendiri memiliki beberapa fasilitas


yang mendukung pelaksanaan kegiatan kesehatan yang terdiri atas 1 Puskesmas
Pembantu, 5 Posyandu Usila, 8 Posyandu Balita, 1 Posyandu Remaja, 3 Upaya
Kesehatan Kerja, serta 1 Posbindu yang sangat berperan dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Paal Merah I.

3.2.5 Jenis Pelayanan UPTD Puskesmas Paal Merah I

Jenis upaya pelayanan UPTD Puskesmas Paal Merah I terdiri dari


upaya kesehatan masyarakat esensial yang diselenggarakan oleh setiap
Puskesmas untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal
Kabupatan/Kota bidang kesehatan, serta upaya kesehatan masyarakat
pengembangan yang merupakan upaya kesehatan masyarakat yang
kegiatannya memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan/atau bersifat
ekstensifikasi dan intensifikasi pelayanan, disesuaikan dengan prioritas
masalah kesehatan, kekhususan wilayah kerja dan potensi sumber daya
yang tersedia dimasing-masing Puskesmas. Puskesmas juga
menyelenggarakan upaya kesehaan masyarakat tingkat pertama (UKM)
dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama (UKP).

a. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Essesial yang membawahi


Upaya Essensial yang dilakukan Puskesmas,antara lain :
a. Pelayanan Promosi Kesehatan
b. Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c. Pelayanan Kesehatan Keluarga yang bersifat UKM
d. Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
e. Pelayanan Pencegahan dan Pengendallan Penyakit
f. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
g. Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat

39
b. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan, yang
membawahi Upaya Pengembangan yang dilakukan Puskesmas, antara
lain:
a. Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
b. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
c. Pelayanan Kesehatan Olahraga
d. Pelayanan Kesehatan Kerja
e. Pelayanan Kesehatan Lainnya
c. Penanggung Jawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Kefarmasian
dan Laboratorium,membawahi beberapa kegiatan, seperti :
a. Pelayanan Pemeriksaan Umum
b. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
c. Pelayanan Kesehatan Keluarga yang bersifat UKP
d. Pelayanan Gawat Darurat
e. Pelayanan Gizi yang bersifat UKP
f. Pelayanan Persalinan
g. Pelayanan Kefarmasian
h. Pelayanan Laboratorium
d. Penanggung Jawab Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring
Puskesmas yang membawahi
a. Puskesmas Pembantu
b. Penanggung Jawab Puskesmas Pembantu Dharma Sakti
c. Puskesmas Keliling
d. Penanggung Jawab Puskesmas Keliling
e. Jejaring Puskesmas

UPTD Puskesmas Paal Merah 1 juga melaksanakan pelayanan


rujukan rawat jalan dan rujukan Gawat Darurat. UKM dan UKP yang
dilaksanakan oleh Puskesmas Paal Merah 1 telah dikembangkan melalui
berbagai inovasi untuk menjangkau seluruh masyarakat di wilayah kerja.
Beberapa inovasi UKM yang telah dikembangkan antara lain :

40
a. Pembentukan Kader STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) atau
PJR (Patroli Jamban Rakyat)
b. Pembentukan Kader TB paru (Jumantuk/ Juru Pemantau Batuk)
c. Pembentukan Kader Sismatik (Siswa Pemantau Jentik)
d. Pembentukan Posbindu Mobile dan Kader Posbindu
e. Pemeriksaan IVA Test Mobile dan Kader IVA Test
f. Pembentukan Kader PHBS
g. Pembentukan Kader Kelompok Peduli ASI (KP ASI)
h. Pembentukan Kader Napza (Narkotika dan Zat Adiktif)
i. Pembentukan Kader Jumantik (Juru Pemantau Jentik)
j. Pembentukan 1 Rumah 1 Jumantik
k. Pembinaan Kader Posyandu Balita
l. Pembinaan Kader Posyandu Lansi
m. Pembinaan Kader Upaya Kesehatan Kerja (UKK)

Sedangkan pada pelayanan kesehatan perorangan, terdapat


pelayanan kesehatan dasar non rawat inap seperti pemeriksaan kesehatan
umum dan pemeriksaan kesehatan gigi, serta beraneka ragam layanan
yang ditawarkan kepada pelanggan Puskesmas antara lain :

a. Pelayanan kesehatan Lanjut Usia One Stop Service pada Lansia


b. Pelayanan kesehatan anak (MTBS)
c. Pelayanan kesehatan Ibu dan Anak (KIA) melalui inovasi skrining
kewaspadaan terhadap Pre Eklampsia dengan pemeriksaan Protein
Urine
d. Pelaksanaan kesehatan penyakit menular Tuberkulosis dengan adanya
ruang pelayanan khusus untuk penderita TB Paru dan pelayanan
DOTS
e. Pelayanan kesehatan Infeksi Menular Seksual (IMS) termasuk
pelayanan pemeriksaan HIV
f. Pelayanan Klinik Sanitasi yang melayani konsultasi penanganan
penyakit berbasis lingkungan

41
g. Pelayanan konsultasi gizi dan konseling ASI untuk tatalaksana gizi
pada balita, ibu hamil, ibu menyusui, gangguan metabolik, dan lanjut
usia
h. Pelayanan Gawat Darurat

Selain itu pelayanan kesehatan di Puskesmas juga ditunjang


dengan kelengkapan pelayanan penunjang seperti laboratorium yang
dilengkapi pemeriksaan dengan alat yang canggih seperti Hemato
Analyzer, Sysmex, Rotator dan Pelayanan kefarmasian.

BAB IV

HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Uraian Pelaksanaan Kegiatan Magang

Pelaksanaan magang di Puskesmas Paal Merah 1 Kota Jambi dilaksanakan


selama 6 minggu, yaitu dari tanggal 22 Februari 2022 sampai dengan 4 April
2022. Penulis ditempatkan di bidang Promosi Kesehatan. Adapun kegiatan yang
dilakukan penulis selama magang sebagai berikut :
1. Pembukaan di Dinas Kesehatan Kota Jambi
2. Observasi dan diskusi ke Puskesmas Paal Merah 1

42
Penulis datang observasi ke Puskesmas Paal Merah I sekaligus
mengantar surat izin magang dan melakukan diskusi bersama kelompok
magang mengenai persiapan kegiatan magang.
3. Apel Pagi dan Apel Siang
Apel Pagi dilakukan setiap pagi pada pukul 7.15 WIB dan apel
siang dilakukan setiap menjelang jam pulang (Senin-Kamis = 14.15 WIB,
Jumat = 11.00 WIB, Sabtu = 14.00 WIB) yang dipimpin oleh dr. Repelita
Witri selaku Kepala Puskesmas.
4. Pengarahan oleh Kepala Puskesmas Paal Merah I
Pengarahan oleh Kepala Puskesmas Paal Merah I dilakukan pada
pertemuan pertama yang membahas tentang tata tertib puskesmas,
kegiatan yang akan dilakukan selama magang, pembentukan ketua, wakil
ketua, sekretaris, bendahara kelompok, penempatan ruangan kelompok
magang dan berdiskusi mengenai lama magang di puskesmas.
5. Pengarahan oleh Pembimbing Lapangan
Pengarahan oleh pembimbing lapangan mengenai kegiatan yang
akan penulis lakukan selama magang.
6. Menyusun data PIS-PK seluruh RT Wilayah Kerja Puskesmas
Penulis menyusun data PIS-PK wilayah kerja puskesmas
berdasarkan RT (RT 1-38)
7. Membantu pelayanan di poli-poli yang ada di Puskesmas
- Pendaftaran
Penulis membantu pelayanan pendaftaran dengan mengambil rekam
medis pasien yang diintruksi oleh staff di pendaftaran, juga penulis
menyusun rekam medis pasien berdasarkan urutan abjad yang sudah
ditentukan
- Poli Umum
Penulis dibimbing untuk membantu pelayanan poli umum (tensi,
mengukur berat badan, tinggi badan)
- Poli Gigi
Membantu pelayanan poli gigi (tensi, mengukur berat badan, tinggi
badan), membantu merekap file pengeluaran puskesmas

43
- Poli Imunisasi
Membantu pelayanan poli imunisasi (menimbang bayi, mengukur
tinggi badan, mengawasi bayi saat diimunisasi, mencatat data pasien)
- Poli Kesehatan Ibu dan Anak
Membantu pelayanan poli KIA (tensi, timbang berat badan, ukur tinggi
badan, merekap data pasien, mempelajari usia kehamilan,
mengunjungi rumah ibu hamil)
- Pelayanan Farmasi/Obat
Membantu pelayanan obat/farmasi (memberikan kertas resep dokter
dari pasien kepada staff dan mencatat urutan resep yang ada)
8. Membantu kegiatan vaksinasi di dalam maupun diluar
Kegiatan vaksinasi dilaksanakan didalam dan diluar puskesmas.
Vaksinasi di Puskesmas Paal Merah 1 diadakan setiap hari Senin, Kamis
Sabtu, dan vaksinasi luar yang penulis sudah ikuti yaitu Vaksinasi
Universitas Adiwangsa Jambi (UNAJA), Vaksinasi di Hotel MJ’S,
Vaksinasi RT 11, dan Vaksinasi RT 33.
9. Menyiapkan kuesioner PIS-PK dan jumantik untuk turun lapangan
Mencetak dan memperbanyak kuesioner PIS-PK , blanko jumantik,
poster 12 indikator PIS-PK, dan menyiapkan abate
10. Melapor dan meminta izin kepada Ketua RT 13 Paal Merah
Penulis datang melapor dan meminta izin kepada Ketua RT 13 Paal
Merah untuk melakukan pengambilan data PIS-PK dan jumantik yang
didampingi oleh Ibu Dewi Corry selaku Pembimbing Lapangan dan Ibu
Lina
11. Turun lapangan PIS-PK dan jumantik di RT 13 Paal Merah
Penulis mengambil data PIS-PK dan jumantik di RT 13 Wilayah
kerja Puskesmas Paal Merah 1 (penulis mencatat data KK, cek tensi,
penyuluhan singkat mengenai masalah keluarga, mengecek jentik,
pemberian abate, mengisi blanko jumantik, menempel stiker PIS-PK, dan
pemberian masker)
12. Mentabulasi data PIS-PK di web keluarga sehat dan secara tertulis

44
Penulis menginput data PIS-PK yang telah dikumpulkan sebanyak
60 KK di RT.13 ke website keluarga sehat.
13. Membuat LPT PIS-PK
Setelah menginput data PIS-PK, penulis melanjutkan membuat
LPT PIS-PK yang selanjutnya ditandatangani oleh Ketua RT 13 Paal
Merah
14. Membantu kegiatan posyandu balita, posyandu lansia, UKK
- Posyandu Balita
Membantu staff puskesmas dan kader dalam menimbang berat badan,
mengukur tinggi badan, mengukur lingkar kepala balita. Selain itu,
penulis juga memberikan makanan tambahan balita, bubur dan susu
yang disediakan puskesmas.
- Posyandu Lansia
Membantu staff puskesmas dan kader dalam memanggil pasien,
mengukur tensi, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
lansia.
- UKK
Melakukan pengukuran tensi, mendata warga, serta melakukan
penyuluhan mengenai rokok.
- Puskesmas Pembantu (PUSTU)
Belajar tensi manual dengan bu corry, melakukan tensi pada pasien,
mengisi buku register pasien di pustu, serta memberikan obat yang
ada di pustu untuk pasien.
- Tracing
Mendatangi pasien Covid-19 di wilayah kerja Puskesmas Paal Merah
I untuk mengukur tensi, suhu, kadar oksigen (oximeter) serta memberi
obat dan plastik limbah medis.
15. Membantu staff puskesmas dan kader dalam kegiatan jumantik dan
fogging di RT 18 Paal Merah
Melakukan pendataan jumantik di RT. 16 dan RT 18 dan pemberian abate
16. Bimbingan bersama kepala Puskesmas mengenai “Problem Solving”

45
Penulis mengikuti bimbingan yang dilakukan oleh Ibu Repelita selaku kepala
puskesmas dengan materi problem solving untuk penyempurnaan penulisan
laporan.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Identifikasi Masalah

Berdasarkan data sekunder yang didapatkan melalui data posyandu


yang berada di Wilayah Puskesmas Paal Merah I. Dari data
posyandu tersebut didapatkan beberapa masalah kesehatan yang ada
di Wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah I.

Tabel 4.1 Data Posyandu Bulan Januari

Nama RT Asi Ekslusif Iva Test KB


RT 01 6 - 26
RT 02 - 7 3
RT 03 4 1 8
RT 04 39 1 11
RT 05 - 6 5
RT 06 - - -
RT 07 1 - -
RT 08 - - 1
RT 09 - - -
RT 10 2 - 21
RT 11 13 1 23
RT 12 - 1 2
RT 13 1 - 24
RT 14 - 4 48
RT 15 3 1 37
RT 16 - - 26
RT 17 1 3 22
RT 18 1 - 19

46
RT 19 1 1 28
RT 20 6 3 13
RT 21 1 2 1
RT 22 1 - 7
RT 23 - - 11
RT 24 6 - 21
RT 25 8 - 33
RT 26 3 - 30
RT 27 16 2 6
RT 28 10 1 29
RT 29 - - 25
RT 30 3 1 16
RT 31 - - -
RT 32 - - -
RT 33 - - -
RT 34 - - -
RT 35 8 - 34
RT 36 - - -
RT 37 - - -
RT 38 10 1 16
Jumlah 144 36 546
Sumber:(Data Rekapan Posyandu bulan Januari tahun 2022)

Dari tabel diatas terlihat ada 3 masalah kesehatan yang terdapat di


dalam data posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah I.
Terlihat bahwa angka pemeriksaan Iva di wilayah kerja puskesmas
masih sangat rendah yaitu hanya 36 orang atau 1,7% dari 2114 Wanita
usia 30-50 Tahun, Masyarakat yang memberi ASI eksklusif sebanyak
144 orang atau 28,1% dari 513 ibu yang menyusui , Serta yang
mengikuti KB 546 orang atau 23% dari 2302 pasangan usia subur. Hal
tersebut dikarenakan adanya perasaan malu dan takut dari masyarakat

47
untuk melakukan pemeriksaan IVA tes serta keenganan mengunjungi
fasilitas kesehatan.

4.2.2 Menentukan Prioritas Masalah

Dari data diatas maka akan ditentukan prioritas masalahnya, dalam


menentukan prioritas masalah kesehatan penulis menggunakan metode
MCUA (Multiple Criteria Utility Assesment) untuk menentukan alternative
cara pemecahan masalah terpilih.
Tabel 4.2 MCUA Prioritas Masalah

ASI
No. Kriteria Masalah IVA KB
ESKLUSI
TEST
F
Bobot N BN N BN N BN
1. Pengaruh 4 6 24 7 28 6 24
terhadap
kesehatan
masyarakat
2. Pengaruh 5 8 40 10 50 8 40
terhadap
kesehatan
pasien
3. Teknologi 3 6 18 7 21 6 18
yang
dimiliki
4. Komitmen 2 6 12 5 10 5 10
politik
JUMLAH 94 10 92
9

Berdasarkan Tabel MCUA diatas maka di dapatlah untuk IVA Test


yang menjadi prioritas masalah penulis yang akan diangkat kedalam laporan

48
akhir untuk memenuhi Mata Kuliah Magang 1. Melihat kurangnya partisipasi
wanita dengan rentang usia 30-50 tahun dalam pemeriksaan Iva dengan
jumlah angka pemeriksaan IVA di wilayah kerja puskesmas masih sangat
rendah yaitu hanya 36 orang atau 1,7% dari 2114 Wanita usia 30-50 Tahun.
Hal tersebut dikarenakan adanya perasaan malu dan takut dari masyarakat
untuk melakukan pemeriksaan IVA tes serta keenganan mengunjungi fasilitas
kesehatan , yang nantinya akan berdampak pada kesehatannya, hal itulah yang
menjadi landasan penulis untuk mengangkat tema dan masalah untuk
Pemeriksaan IVA.

4.2.3 Akar Penyebab Masalah

Penentuan prioritas masalah dalam pembahasan terkait rendahnya partisipasi


melakukan pemeriksaan IVA ini dilakukan dengan menggunakan bantuan Fish
Bone,yaitu sebagai berikut :
Metode Manusia
Kurangnya Kesadaran masya
rakat melakukan
Pemeriksaan
IVA tes.
Kurangnya pendekatan personal Tidak ingin mengunjungi
Pelayanan kesehatan
Belum adanya Kurangnya
aturan yang Pengetahuan
tegas Perasaan Masyarakat
malu dan
takut

Kurangnya dukungan keluarga/suami

Kurang gerakan masyarakat sekitar Pelayanan tidak

Kurangnya Berjalan maksimal


partisipasi
dari kader Masa
Proses Pandemi
Lingkungan
Covid-19
4.2.4 Perumusan Pemecahan Masalah

1. Manusia
Gambar 4.1 Fish Bone Kurangnya Sikap
terhadap pemeriksaan IVA Test
49
a. Kurangnya kesadaran masyarakat kurang mendapatkan informasi untuk
melakukan skrining IVA tes
b. Kurangnya Pengetahuan Mayarakat tentang pentingnya pemeriksaan IVA
tes
c. Keengganan masyarakat mengunjungi pelayanan kesehatan
d. Perasaan Malu dan takut karena harus memperlihatkan organ intimnya
kepada orang lain.
2.Metode
a. Kurangnya pendekatan personal
b. Belum adanya aturan yang tegas mengenai pemeriksaan IVA sebagai
deteksi dini kanker serviks
3.Lingkungan
a. Kurangnya dukungan keluarga/ suami terhadap pemeriksaan IVA test
b. Kurangnya partisipasi aktif dari kader
4.Proses
1.Masa pandemi Covid-19 jadi pelayanan tidak berjalan maksimal (Harus
memakai APD yang lengkap)
Akar penyebab wanita usia subur tidak melakukan pemeriksaan IVA adalah :
Perasaan malu dan takut, kurangnya dukungan suami/keluarga, dan
keengganan masyarakat.
4.2.5 Penyebab Masalah Paling Dominan
Setelah berdiskusi lebih dalam dari beberapa faktor penyebab masalah dalam
minimnya partisipasi wanita usia subur untuk melakukan pemeriksaan IVA maka
ditentukan masalah paling dominan yaitu :

Kurangnya
Perasaan malu Keengganan
dukungan
dan takut masyarakat
suami/keluarga

Penyebab Dominan

Kurangnya
dukungan
suami/keluarga

50
Gambar 4.2 Penyebab masalah paling dominan
4.2.6 Alternatif Pemecahan Masalah
1.Altermatif dalam memecahkan

1.Melakukan penyuluhan mengenai apa


itu pemeriksaan IVA dan apa manfaat yang
didapatkan jika melakukan pemeriksaan
Kurangnya Dukungan iva
Suami/keluarga
2.Melakukan pendekatan secara personal
yaitu dengan cara mengunjungi wanita
yang memiliki faktor risiko

3.Melakukan kerjasama dengan kader


Kader ikut berpartisipasi aktif untuk
mengajak dan mengedukasi wanita Usia
30-50 tahun melakukan pemeriksaan IVA

Gambar 4.3 Alternatif Pemecahan Masalah

2.Tabel MCUA Untuk memilih Alternatif pemecahan masalah :


Tabel 4.3MCUA Pemecahan Masalah

NO Kriteria Cara Penyuluhan Pendekatan Kerja sama


personal dengan
kader
Bobot N BN N BN N BN
1. Dapat 5 10 50 9 45 8 40
memecahkan
masalah
dengan
sempurna
2. Mudah 3 8 24 7 21 7 21

51
dilaksanakan
3. Murah 4 7 28 6 24 5 20
biayanya
4. Waktunya 1 6 6 4 4 5 5
singkat
JUMLAH 108 94 86

4.2.7 Rencana Usulan Kegiatan (RUK)


Tabel 4.4 Rencana Usulan Kegiatan
N Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penagg Sumb Mitra Waktu Angg Indika- Sumber
O sasaran -ung er Pelaksa aran tor Biaya
Jawab Daya naan Kinerja
1 Penyuluh Melaku Masyar 30 Tim 9 Org Puskes. 22 Rp. Terlaks Iuran
an kan akat di masyar Magan Paal Maret 1.000 ananya Tim
edukasi Kelura akat g Merah 2022 .000 kegiata Magan
& han datang UNJA I dan n g
Sosialis Paal saat di Kelura penyul Puskes.
asi Merah penyul Puskes. han uhan Paal
tentang wilayah uhan Paal Paal dengan Merah
apa itu Kerja Merah Merah dihadiri I
IVA Puskes. I 30
test dan Paal peserta
Penting Merah
nya I
IVA
test
sebagai
deteksi
dini
kanker
serviks
2 Pre-Test Mengg Masyar 30 Tim 9 Org Puskes. 22 Rp. Pre- Iuran
& Post- unakan akat di masyar Magan Paal Maret 50. Test & Tim
Test Pre- Kelura akat g Merah 2022 000 Post- Magan
Test han mengisi UNJA I dan Test di g
dan Paal Pre- di Kelura isi oleh Puskes.

52
Post- Merah Test & Puskes. han 30 Paal
Test wilayah Post- Paal Paal peserta Merah
untuk Kerja Test Merah Merah penyul I
mengu Puskes. uhan
kur Paal
tingkat Merah
pengeta I
huan
peserta

Setelah analisa yang telah di lakukan untuk pemecahan masalah


kurangnya keikutsertaan dalam pemeriksaan IVA Test, maka penulis
membutuhkan bantuan dari pihak Puskesmas Paal Merah I dan
kelurahan Paal Merah untuk melaksanakan intervensi yaitu berupa
kegiatan penyuluhan mengenai pentingnya pemeriksaan IVA sebagai
deteksi dini kanker serviks.

4.2.8 Rencana Penerapan Kegiatan (RPK)

Tabel 4.5 Rencana Pelaksanaan Kegiatan


N Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penagg Volume Jadw Rincian Lokasi Biaya
O sasaran ung Kegiatan al Pelaksanaa
Jawab n
1 Penyuluh Melakuk Masyara 30 Tim 1 kali 22 1. Acara Aula Rp.
an an kat di masyar Magan Maret formal Kantor 1.000.
edukasi Keluraha akat g 2022 (Kata lurah 000
& n Paal datang UNJA sambutan
Sosialisa Merah saat di dan
si tentang wilayah penyul Puskes. pembukaa
apa itu Kerja uhan Paal n secara
IVA test Puskes.P Merah resmi)
dan aal I 2.
Pentingn Merah I Penyuluha
ya IVA n
test (Penyampa
sebagai ian materi)
deteksi
dini

53
kanker
serviks
2 Pre-Test Menggun Masyara 9 Tim 2 X (Pre 22 1. Mengisi Aula Rp.
& Post- akan Pre- kat di masyar Magan Test di Maret Pre-Test Kantor 48.000
Test Test dan Keluraha akat g awal dan 2022 sebelum lurah
Post-Test n Paal mengisi UNJA Post Test penyuluha
untuk Merah Pre- di di akhir) n
menguku wilayah Test Puskes. 2. Mengisi
r tingkat Kerja dan Paal Pos- test
pengetah Puskes.P Post- Merah Setelah
uan aal Test I penyuluha
peserta Merah I n

4.2.9 Kegiatan Intervensi


a. Penyuluhan
Kegiatan intervensi yang dipilih adalah penyuluhan kesehatan masyarakat dengan
tema meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan cakupan masyarakat
wilayah kerja Puskesmas Paal Merah I. Dalam kegiatan penyuluhan, penulis
mengambil judul “Kanker Serviks & Pemeriksaan IVA” yang memaparkan materi
mengenai Pengertian Kanker Serviks, Gejala Kanker Leher Rahim, Faktor Risiko
Kanker Leher Rahim, Pencegahan Risiko Kanker Leher Rahim, dan Deteksi Dini
Kanker Leher Rahim. Keuntungan melakukan deteksi dini IVA test, dan tempat
dilakukannya test IVA.
Acara penyuluhan diawali dengan pengumpulan peserta mulai dari jam 07.30 –
09.00 WIB, peserta yang hadir berjumlah 19 orang. Acara penyuluhan dimulai
pada pukul 09.00 WIB yang dipandu oleh MC.
Berikut adalah susunan acara kegiatan yang berlangsung :

Tabel 4.6 Susunan Acara


Kegiatan Waktu
Pembukaan oleh MC 09.00-09.05
Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars Jambi 09.06-09.15
Kata Sambutan oleh Ketua Pelaksana 09.15-09.20
Kata Sambutan oleh Dosen Pembimbing Akademik 09.21-09.27
Kata Sambutan oleh Kepala Puskesmas Paal Merah I 09.28-09.32

54
Kata Sambutan oleh Lurah Paal Merah 09.33-09.43
Penyerahan Sertifikat kepada Bapak Lurah 09.44-09.54
Penutupan Acara Formal, dipandu oleh moderator 09.55-10.00
Pemateri I 10.1-10.12
Pemateri II 10.13-10.24
Sesi Tanya Jawab 10.25-10.45
Ice Breaking 10.46-10.56
Pemateri III 11.00-11.10
Pemateri IV 11.11-11.20
Sesi Tanya Jawab 11.21-11.41
Pemberian Door Prize 11.42-11.50
Dokumentasi 11.51-12.00

Kegiatan intervensi didukung dengan beberapa media yaitu :


a. Leaflet/Selebaran : Leaflet adalah sebuah kertas kecil yang
berisikan informasi agar mudah dan praktis untuk dibagikan.
Tujuan utamanya tentu untuk memudahkan penyebaran
informasi, informasi kesehatan yang terdapat pada leaflet ini
adalah materi mengenai perilaku merokok, hipertensi,
pemeriksaan iva, dan pemberantas jentik nyamuk di rumah.
b. Powerpoint : Powerpoint adalah aplikasi yang digunakan untuk
presentasi pemateri. Penulis memilih aplikasi ini karena
memudahkan pemateri mengatur materi yang hendak
disampaikan, membuat audience lebih gampang memahami
materi presentasi karena hanya menampilkan poin-poin utama
yang disuguhkan dalam bentuk slide, dan ,membuat penyajian
materi lebih berkesan dengan menambahkan animasi-animasi di
dalamnya.
c. Video : Video digunakan untuk menampilkan materi dengan
bentuk animasi supaya peserta tertarik untuk melihat dan lebih
memahami materi yang ada.

55
d. Pre-test dan Post-test : Pre-test dan post-test adalah bentuk
evaluasi yang dilakukan terhadap peserta. Kedua bentuk
evaluasi ini digunakan untuk mengukur kompetensi awal dan
kompetensi akhir mereka.
Berikut hasil skor pre-test dan post-test dari 9 peserta tentang materi IVA Test.
Tabel 4.7 Hasil Pre-test dan Post-Test IVA Test.
No PRE-TEST SIKAP POST-TEST SIKAP
IVA TEST IVA TEST
1 4 4
2 5 5
3 4 5
4 4 3
5 4 5
6 5 5
7 5 5
8 5 5
9 2 5

A. Uji Normalitas
Tabel 4.8 Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
PRE-TEST SIKAP IVA TEST ,298 9 ,020 ,752 9 ,006
POST-TEST SIKAP IVA
,459 9 ,000 ,564 9 ,000
TEST
a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan hasil uji normalitas diatas diperoleh nilai Sig.(p-value) pada shapiro-
wilk variabel pre-test sebesar 0,006 dan variabel post-test sebesar 0,000 yang
berarti nilai signifikan < 0,05 sehingga data tidak berdistribusi normal.Sehingga
uji yang dilakukan yaitu non parametric test berupa uji wilcoxson.
B.Uji Wilcoxson

56
Tabel 4.9 Uji Wilcoxson

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum


PRE-TEST SIKAP IVA TEST 9 4,22 ,972 2 5
POST-TEST SIKAP IVA
9 4,67 ,707 3 5
TEST

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa mean atau rata-rata nilai post-test 4,67 di
mana lebih besar dari pada nilai pre-test yaitu 4,22
Tabel 4.10 Ranks

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks


POST-TEST SIKAP IVA Negative Ranks 1a 2,00 2,00
TEST - PRE-TEST SIKAP Positive Ranks 3b 2,67 8,00
IVA TEST Ties 5c

Total 9

a. POST-TEST SIKAP IVA TEST < PRE-TEST SIKAP IVA TEST


b. POST-TEST SIKAP IVA TEST > PRE-TEST SIKAP IVA TEST
c. POST-TEST SIKAP IVA TEST = PRE-TEST SIKAP IVA TEST

Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa negative ranks atau yang menunjukkan
ketidakmajuan sebanyak 1 orang,yang menunjukkan positive ranks atau kemajuan
sebanyak 3 orang sedangkan yang menunjukkan ties atau tidak ada perubahan
sebanyak 5 orang.
Tabel 4.11 Test Statistics
Test Statisticsa
POST-TEST
SIKAP IVA
TEST - PRE-
TEST SIKAP
IVA TEST

57
Z -1,134b
Asymp. Sig. (2-tailed) ,257
a. Wilcoxon Signed Ranks Test
b. Based on negative ranks.

Berdasarkan hasil dari perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test diatas,didapatkan


nilai P value (Asymp.Sig 2 tailed) sebesar 0,0257 yang berarti < 0,05 Sehingga
Ho ditolak yang berarti terdapat perbedaan bermakna antara sebelum dilakukan
penyuluhan (pre-test) dan setelah dilakukan penyuluhan (post-test)

4.2.10 Monitoring
Monitoring dilakukan untuk melihat seberapa jauh kegiatan dilaksanakan
dan melihat apakah indicator keberhasilan telah dicapai.
Tabel 4.12 Monitoring
Rincian
Indikator Standar Hasil Selisih KET.
Kegiatan
Penyuluhan Terlaksanany Terlaksana Penyuluhan (30-19) / 30 Tercapai
a penyuluhan dihadiri oleh X 100% = 63%
dengan 30 19 orang 37%
orang masyarakat
masyarakat
Pre tes-& 15 Peserta Terlaksana 9 orang (15-9) / 15 Tercapai
Post Test mengisi pre- masyarakat X 100% = 60%
test dan post- mengisi Pre 40%
test tes-& Post
Test

58
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dalam pelaksanaan magang ini penulis mendapatkan banyak pengetahuan


secara nyata dalam menerapkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah,
sehingga dapat dipraktekkan secara maksimal dan optimal ketika
melaksanakan magang. Selain itu magang adalah sarana bagi mahasiswa
untuk mengenal dunia kerja nyata sekaligus mengenal lingkungan dan kondisi
kerja yang nantinya akan dihadapi mahasiswa setelah lulus kuliah.

Dari hasil kegiatan kerja praktek yang telah dilaksanakan selama 6 minggu di
UPTD Puskesmas Paal Merah 1 yang dimulai pada tanggal 22 Februari 2022

59
s/d 04 April 2022 penulis mendapatkan banyak pengetahuan secara nyata
dalam menerapkan ilmu, Untuk itu dapat disumpulkan yaitu :

1. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 43 Tahun 2019 yaitu


Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut puskesmas adalah
fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
2. Permasalahan yang didapatkan berdasarkan pembobotan Prioritas masalah
dengan metode MCUA yaitu :
a. Pemberian Asi Esklusif
b. Pemeriksaan IVA
c. Pengguna KB
3. Berdasarkan prioritas masalah yang diambil yaitu Rendahnya Pemeriksaan
IVA yang didapatkan berdasarkan data Posyandu di Wilayah Kerja
Puskesmas Paal Merah 1. Data menunjukkan bahwa Standar Pemeriksaan
IVA hanya 36 -2.114 Usia 30-50 Tahun yang melakukan pemeriksaan
IVA atau hanya sebesar 1,7%. Penyebab masalah yang dominan yaitu
kurangnya pengetahuan terkait pentingnya pemeriksaan IVA, dimana
alternatif yang dilakukan untuk pemeriksaan IVA yaitu dengan
melakukan penyuluhan.
1. Intervensi yang telah diberikan dari proritas masalah adalah melakukan
Intervensi (penyuluhan) yang bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, yang dilaksanakan pada tanggal 25 Maret 2022 di
Kantor Lurah Paal Merah dengan membahas beberapa tema seperti :
Merokok, hipertensi, iva test dan jumantik.
2. Dari intervensi yang dilakukan yaitu penyuluhan pada 19 peserta di
kelurahan paal merah tentang pentingnya pemeriksaan IVA dengan
melakukan pre-test dan post-test pada 9 wanita yang hadir di punyuluhan
didapatkan terjadi kenaikan mean atau rata-rata pengetahuan peserta pada
sebelum penyuluhan dan setelah penyuluhan yaitu dari 4,22 menjadi 4,67.
Selain itu terdapat 3 orang yang mengalami positive ranks atau kemajuan
setelah dilakukan penyuluhan. Dan uji statistik membuktikan ada

60
perbedaan bermakna sebelum dilakukan penyuluhan (pre-test) dan setelah
dilakukan penyuluhan (post-test)

5.2 Saran

Setelah praktek belajar magang yang telah dilakukan di Puskesmas Paal


Merah I, saran dan harapan penulis yaitu :

1. Melakukan Sosialisasi secara berkala dan berkelanjutan untuk mengajak


masyarakat melakukan deteksi dini dengan kanker serviks dengan
pemeriksaan IVA.
2. Menyebarkan informasi lebih terkait pemeriksaan IVA dengan
memanfaatkan puskesmas keliling.
3. Menjalin kerjasama lintas sektor untuk menyebar luaskan pentingnya
pemeriksaan IVA.
4. Mengaktifkan partisipasi kader IVA Test agar lebih aktif mengaja
masyarakat sekitar.
5. Masyarakat yang telah mendapatkan informasi dan edukasi dari
dilakukannya kunjungan dan pendekatan personal serta dilakukan
penyuluhan dan partisipasi aktif dari tenaga kesehatan dan
kader.Masyarakat tersebut harus ikut melakukan pemeriksaan IVA test.

DAFTAR PUSTAKA

Lesmana, T. C. (2022). Pengetahuan Ibu-Ibu tentang Tes IVA. DIMAS: Jurnal


Pengabdian Masyarakat, 4(1).

Maharani, C., Herlambang, H., Enis, R. N., Fitri, A. D., Kusdiyah, E., Harahap,
H., ... & Harahap, A. H. (2021). Pemeriksaan Iva Untuk Deteksi Dini Lesi Pra-
Kanker Di Masa Pandemi Covid-19 Pada Masyarakat Mendalo Indah,
Jambi. Medical Dedication (medic): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
FKIK UNJA, 4(1), 165-169.

Wantini, N. A., & Indrayani, N. (2019). Deteksi dini kanker serviks dengan
inspeksi visual asam asetat (IVA). Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal of Ners

61
and Midwifery), 6(1), 027-034.

Siwi, R. P., & Trisnawati, Y. (2017). Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku


pemeriksaan IVA (inspeksi visual asam asetat) dalam deteksi dini kanker serviks
pada pasangan usia subur. Global Health Science, 2(3), 220-225.

Imelda, F. (2019). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Terhadap Pengetahuan,


Sikap, dan Tindakan Deteksi Dini Kanker Serviks pada Wanita Usia Subur di
Wilayah Kerja Puskesmas Polonia Medan.

Maulana (2015) ‘PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN
KANKER PAYUDARA DAN KANKER LEHER RAHIM’, PERATURAN
MENTERI KESEHATAN, 151(2), pp. 10–17.

PULUNGAN, R. M. and HARDY, F. R. (2020) ‘Edukasi “Sadari” (Periksa


Payudara Sendiri) Untuk Deteksi Dini Kanker Payudara Di Kelurahan Cipayung
Kota Depok’, Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 2(1), pp. 47–
52. doi: 10.33830/diseminasiabdimas.v2i1.756.

puskesmas paal merah 1 (2021) Profil puskesmas Paal merah 1.

Puskesmas Paal merah 1 (2022) Data Posyandu bulan Januari tahun 2022.

Pustaka, S. and Rasjidi, I. (2009) ‘Epidemiologi Kanker Serviks’, III(3), pp. 103–
108.

Test & Prosedur IVA (Inspeksi Visual Asam asetat) (no date).

Triharini, M. et al. (2019) PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELAKUKAN


DETEKSI DINI KANKER SERVIKS MELALUI PELATIHAN METODE
REPRODUCTIVE ORGAN SELF EXAMINATION (ROSE) SEBAGAI UPAYA
DETEKSI DINI PENYAKIT KANKER SERVIKS Kutip sebagai. Available at:
https://e-journal.unair.ac.id/JPMK.

Peraturan Menteri Kesehatan RI No 43 tahun 2019 (2019) ‘Peraturan Menteri


Kesehatan RI No 43 tahun 2019 tentang Puskesmas’, pp. 1–159

62
LAMPIRAN

63
Keterangan

: Penerimaan dan Pengenalan Mahasiswi magang Prodi IKM UNJA bersama dosen pembimbing
Akademik Bapak Dwi dan Kepala Puskesmas Paal Merah I Ibu Repelita

Keteran
gan : keterangan :

Apel pagi dan Apel siang yang dilakukan setiap hari Senam bersama lansia setiap hari sabtu

Keterangan : Bimbingan bersama ibu corry dan Kak Dita untuk persiapan turun lapangan
pengumpulan data PIS-PK dan Jumantik di RT.13 Wilayah Kerja Puskesmas Paal Merah I

Keterangan : Briefing turun lapangan bersama Ibu Repelita

64
Keterangan : Pengenalan dan Pengarahan wilayah RT.13 oleh Bapak Azrin selaku ketua RT.13
Kelurahan Paal Merah

Keterangan : Melakukan pendataan PIS-PK di RT.13 Kelurahan Paal Merah

65
Keterangan : Membantu di poli imunisasi anak

Keterangan : Mengikuti staff puskesmas melakukan vaksinasi di dalam gedung Puskesmas Paal
Merah I

Keterangan : Mengikuti Ibu Corry pergi ke Puskesmas Pembantu sekaligus mempelajari cara
melakukan tensi manual

Keterangan : Mengikuti staff puskesmas melaksanakan posyandu balita

66
Keterangan : Mengikuti staff puskesmas melaksanakan tracing

Keterangan :

Bimbingan bersama bu Repelita Keterangan : Bimbingan Bersama bu corry membahas

Tentang laporan
selaku Kepala Puskesmas

membahas tentang problem solving

Keterangan : Melakukan intervensi penyuluhan kesehatan masyarakat di Kantor Lurah Paal


Merah

67
Keterangan : Mengunjungi dan memberikan penyuluhan serta buku KIA pada ibu hamil

Keterangan : Bimbingan bersama Pak Dwi selaku pembimbing akademik Keterangan : Melaksanakan seminar
magang

yang di dampingi oleh pak dwi, bu repelita,

bu corry dan kak dita.

membahas tentang intervensi penyuluhan, laporan serta seminar magang.

68
Keterangan : Pre-Test dan Post-Test pada kegiatan intervensi penyuluhan mengenai IVA Test

Keterangan : Leaflet Intervensi Penyuluhan Bagian IVA Test

69
Keterangan : Daftar absen peserta penyuluhan kesehatan masyarakat yang diadakan di Kantor Lurah Paal
Merah

Keterangan : Membantu kegiatan Vaksinasi di hotel MJS bersama Staf Puskesmas Paal Merah 1

Keteranagan : Membantu dan memberikan penyuluhan di kegiatan UKK pada kelompok tani bersama Ibu
Corry dan Kak Dita

Mengikuti kegiatan Kelas Ibu Hamil bersama Ibu Nurhawati

70

Anda mungkin juga menyukai