Anda di halaman 1dari 2

Jenis Pemeriksaan Setelah Persalinan

WHO merekomendasikan setiap ibu melakukan pemeriksaan setidaknya empat kali setelah melahirkan,
yaitu dalam 24 jam pertama setelah melahirkan, hari ke-3 setelah perawatan, 1 minggu dan 6 minggu
setelah melahirkan. Berikut adalah jenis pemeriksaan pasca melahirkan yang harus dilakukan:

1. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital

Pemantauan ini bertujuan untuk melihat apakah ada komplikasi yang muncul setelah proses persalinan,
mengingat infeksi maupun perdarahan pasca melahirkan sering terjadi dalam rentang waktu ini.

2. Pemeriksaan Rahim

Setelah proses melahirkan, ukuran rahim akan mengecil dan teraba kira-kira setinggi pusar. Proses
mengecilnya rahim atau yang disebut dengan involusi rahim ini akan terus berlangsung selama kurang
lebih 40 hari.Pemeriksaan rahim dilakukan terutama setelah melahirkan hari ke-7 dan setelah selesai
masa nifas melalui pemeriksaan fisik dan ultrasonografi (USG).

3. Pemeriksaan Luka Bekas Jahitan

Luka bekas jahitan perlu diperiksa, baik pada ibu yang melahirkan secara normal maupun secara caesar.
Pemeriksaan luka ini dilakukan saat masa perawatan dan 3-7 hari setelah selesai perawatan.

Pada saat perawatan berlangsung, dokter akan menilai apakan ada rembesan darah pada perban
maupun pembengkakan di sekitar luka.

Setelah selesai menjalani perawatan, jika ibu melahirkan secara normal, maka dokter akan memeriksa
kondisi area vagina dan jahitan (bila ada robekan saat persalinan). Dokter akan menilai masih ada atau
tidaknya iritasi, nanah atau bengkak, dan apakah bagian yang telah dijahit sudah tampak menyatu.

Sementara itu, jika ibu menjalani operasi caesar, dokter akan menilai luka operasi. Apakah sudah
mengering? Adakah cairan yang keluar? Bila ada, apa warna cairan dan apakah cairan tersebut berbau?
Jika kondisi luka operasi baik, biasanya dokter akan melepas perban dan ibu sudah bisa mandi seperti
biasa.

4. Pemeriksaan Saluran Kemih

Kesulitan buang air kecil dan buang air besar bisa saja terjadi pasca melahirkan. Bagi ibu pasca
melahirkan normal, setidaknya dalam 6-8 jam pertama sudah bisa buang air kecil dengan sendirinya.

Sementara pada ibu pasca operasi caesar, dalam 24 jam pertama umumnya menggunakan bantuan
kateter dalam proses berkemih dan akan dilepas setelah 24 jam.

Dokter akan menanyakan apakah ibu mengalami gangguan buang air kecil, seperti tidak bisa menahan
keluarnya air seni, atau gangguan buang air besar seperti konstipasi.
Hal ini terjadi karena berbagai faktor, bisa karena obat anestesi yang digunakan, adanya faktor psikologi
seperti rasa takut akibat bekas luka yang ada, robekan pada daerah anus, maupun kerusakan pada saraf
kandung kemih.

5. Pemeriksaan Payudara

Masalah yang umumnya terjadi pada ibu pasca melahirkan terletak pada payudara. Pada saat menjalani
perawatan pasca melahirkan, beberapa rumah sakit menyediakan konselor laktasi yang dapat
membantu proses menyusui.Umumnya konselor laktasi ini akan memeriksa bentuk payudara, menilai
puting (flat nipple atau tidak), dan mengajari cara menyusui yang baik dan benar terutama bagi ibu baru.
Seminggu setelah perawatan, payudara akan kembali diperiksa untuk menilai adakah pembengkakan
atau infeksi. Karena pada umumnya, satu minggu di awal proses menyusui masih terasa sulit.

6. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan laboratorium, seperti pemeriksaan darah sederhana, dilakukan untuk melihat kadar
hemoglobin pada ibu. Pemeriksaan ini dilakukan terutama pada ibu yang menerima transfusi darah pada
saat persalinan dan 6 minggu setelah melahirkan, untuk melihat ada tidaknya kondisi anemia.Selain itu,
jika ditemukan demam, maka pemeriksaan laboratorium dapat dijadikan pemeriksaan penunjang untuk
mencari sumber infeksi, misalnya pemeriksaan urine.

7. Pemeriksaan Suasana Hati

Mungkin tampak sepele, pemeriksaan kesehatan mental pun tak kalah penting. Kejadian baby blues
atau bahkan depresi pasca persalinan sering kali terjadi dalam dua minggu pertama setelah melahirkan.
Oleh karena itu, pemeriksaan mood dan emosi ibu pun penting.

8. Pemilihan Kontrasepsi

Setelah masa nifas selesai, Anda bisa melakukan diskusi dengan dokter seputar pemilihan kontrasepsi
yang sesuai. Meskipun dengan menyusui secara eksklusif dapat dijadikan sebagai kontrasepsi alami,
tetapi pada beberapa orang, siklus haid bisa kembali normal setelah masa nifas selesai.

Jadi, jangan malu dan ragu untuk bertanya seputar kontrasepsi agar terhindar dari kehamilan yang tidak
direncanakan.

https://www.google.com/amp/s/m.klikdokter.com/amp/3386957/sederet-pemeriksaan-yang-perlu-
dilakukan-pasca-melahirkan

Anda mungkin juga menyukai