Anda di halaman 1dari 3

10 Prinsip-prinsip Etos Kerja Keras dalam Islam

Dalam Islam, umat Muslim dianjurkan untuk kerja keras. Tak asal kerja, ada
sejumlah prinsip-prinsip dan etos kerja yang diperhatikan agar apa yang kita kerjakan
selaras dengan syariat Islam dan mendapatkan ridho dari Allah.

Dalam Al Quran Surat Ar-Ra’ad ayat 11 dijelaskan bahwa Allah tidak akan
merubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri
sendiri. Hal ini secara tegas menjelaskan bahwa manusia diminta untuk berikhtiar,
berusaha untuk mencapai suatu keberhasilan, kesuksesan, baik dunia maupun akhirat.

Dalam sebuah hadits riwayat Al Baihaqi, Nabi Muhammad SAW pernah


bersabda, bekerjalah seolah-olah akan hidup selama-lamanya dan beribadahlah seakan
akan mati besok pagi. Terlepas apakah hadits ini termasuk hadis palsu (dhaif) atau
tidak, setidaknya ungkapan populer ini mengajarkan kepada kita untuk meningkatkan
etos kerja, baik untuk dunia dan akhirat.

Prinsip-prinsip Etos Kerja Keras dalam Islam


Artinya, hidup ini semata-mata tidak hanya untuk akhirat saja, tetapi juga dunia perlu
diperhatikan. Sebab, manusia adalah khalifah di bumi yang harus memperhatikan
aspek duniawi untuk kemaslahatan alam semesta.

Kalau di dunia kita berhasil menjadi khalifah, maka akhirat tentu akan mengikuti.
Kita lahir di dunia tidak lain karena menjalankan tugas dan perintah dari Allah untuk
mengelola bumi dan isinya dengan baik.

Maka, kalau kita jadi wartawan, jadilah penyampai risalah melanjutkan peran para
Nabi yang menyampaikan risalah kebaikan dan kebenaran. Kalau kita jadi dokter,
selalu berupaya dengan niat hati yang tulus mengobati dan menyembuhkan pasien.

Kalau jadi guru, wakafkan diri untuk mendidik dan mencerdaskan anak bangsa, bukan
semata-mata cari kerja dan uang. Kalau jadi polisi, hakim atau advokat (pengacara),
niatlah dan lakukan dengan ikhlas sebagai penegak hukum yang bertumpu pada
keadilan sejati, bukan karena uang.

Niatkan apa saja profesimu, karena Allah. Profesi adalah representasi dari dunia,
Allah representasi dari akhirat. Bekerja dengan ikhlas karena Allah, ini yang mesti
kita lakukan agar berhasil menjadi khalifah fil ardh.

Prinsip-prinsip kerja keras dalam Islam


Ada banyak prinsip etos kerja dalam Islam. Namun, redaksi islamcendekia.com hanya
merangkum 10 prinsip etos yang harus dijalankan, sesuai dengan syariat Islam.

1. Kerja adalah ibadah


Niatlah dalam kerjamu sebagai ibadah, pengabdian kepada Allah. Maka, pekerjaanmu
akan sukses di dunia maupun akhirat.

Ingatkah kamu Al Quran Surat Al An’am ayat 162 yang menyebutkan,


“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah.”
Allah juga berfirman dalam Alquran Adzariat: 56-57, “Tidak akan Aku ciptakan jin
dan manusia, kecuali agar menyembah-Ku.”

2. Kerja adalah amanah


Kita dilahirkan di bumi tidak lain karena sebuah tugas yang harus kita emban dengan
amanah. Maka, apapun profesi kita, kerja lah dengan amanah.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an ayat 30 bahwa Allah menciptakan manusia dari
bumi dan menjadikan manusia pula sebagai pemakmurnya. Karena itu, sebagai
khalifah, manusia harus amanah dalam bekerja.

3. Kerja adalah amal saleh


Manusia terdiri dari berbagai lapis dimensi. Salah satunya, raga dan rohani. Maka,
bekerjalah dengan orientasi untuk beramal saleh kepada sesama manusia, baik itu
menafkahi istri, anak maupun orang yang membutuhkan.

Uang adalah benda material, bersifat duniawi. Kalau ia dibelanjakan untuk kebaikan
maupun untuk amal, uang akan menjadi amal saleh sebagai investasi di akhirat nanti.

4. Kerja keras harus halal


Agama Islam sangat jelas mewajibkan setiap Muslim untuk bekerja dari segala
sesuatu yang halal, dari keringat yang halal.

Seandainya kita pengusaha, pembisnis, wirausahawan, maka usaha kita harus halal,
bebas riba, bebas penipuan atau kecurangan. Hal itu sesuai dengan ajaran Rasulullah
Muhammad SAW. Kerja yang baik adalah kerja dari seorang lelaki dengan
tangannya, dan semua jual-beli yang baik (mabrur, halal).

5. Hindari hal yang diharamkan Allah


Anda tentu tahu, apa pekerjaan yang diharamkan Allah. Misalnya menjual diri,
mencuri, menipu, dll. Semua yang diharamkan, hindarilah, maka kerja kerasmu akan
mendapat ridho dari Allah. Etos kerja ditekankan dalam Islam.

6. Hindari unsur maysir, ghoror, riba dan batil


Dalam Islam, kerja keras harus halal, kembali pada poin di atas. Untuk itu, unsur-
unsur yang diharamkan, seperti maysir, ghoror, riba dan batil tidak diperbolehkan.

Apa itu riba? Misalnya, Anda kerja sebagai pemilik perbankan atau semacam bank
titil. Meminjamkan uang dengan bunga mencekik. Kendati bekerja keras dan
mendapatkan uang banyak, tetapi itu tidak sesuai prinsip-prinsip etos kerja dalam
Islam.

7. Serahkan pekerjaan pada yang cakap


Seorang ahli, layak diserahi sebuah pekerjaan dengan gaji yang sesuai. Karena, dia
punya kecapakan di bidangnya yang layak dihargai.

Allah SWT pernah berfirman bahwa janganlah kamu serahkan kepada orang-orang
yang belum sempurna akalnya dan harta yang dijadikan Allah sebagai pokok
penghidupan.

8. Hak pekerja harus dipenuhi


Hak-hak seorang pekerja harus dipenuhi, janganlah dikurangi, karena itu wajib atau
fardhu hukumnya. Saat ini, banyak manajer atau atasan yang menyunat gaji karyawan
dengan alasan membelikan pakaian, sepatu, dll.

Itu tidak boleh dan haram hukumnya. Usahamu tidak akan mendapat ridho Allah bila
dibiarkan. Misalnya, gaji karyawan yang mestinya Rp 3 juta disunat menjadi Rp 2,7
juta dengan alasan membelikan sepatu atau seragam.

Ini haram dan dosa. Berilah gaji secara utuh, sesuai haknya. Kalau mau beli sepatu
atau seragam, cobalah diskusi dengan baik dengan para karyawan, tidak langsung
main menyunat gaji.

9. Belanjakan harta dari kerja dengan baik


Kalau sudah bekerja keras dan mendapatkan harta, belanjalah sesuai kebutuhan,
hindari sifat boros tanpa ada manfaat. Sebab, boros adan sifat syetan.

Itu bukan berarti membuat Anda kikir atau pelit kepada sesama. Allah berfirman
dalam Alquran Surat Al Furqon ayat 67, “Orang-orang yang membelanjakan harta
tidak berlebihan dan tidak pula kikir, pembelanjaan itu berada di tengah-tengah antara
yang demikian.”

10. Bayar zakat


Kerja keras dari sebuah etos kerja yang baik akan sia-sia bila kita tidak membayar
zakat sesuai dengan perintah Allah. Hal itu sesuai dengan perintah Allah dalam Al-
Qur’an Surat At Taubah ayat 103 untuk mensucikan harta dari hasil kerja keras
dengan zakat.

Prinsip-prinsip etos kerja keras dalam Islam itu mesti dijalankan umat Muslim agar
hidupnya sukses di dunia dan akhirat. Semoga memberikan manfaat dalam kehidupan
sehari-hati maupun untuk kebutuhan studi seperti makalah, penelitian, riset, skripsi,
tesis atau disertasi.

Anda mungkin juga menyukai