PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
memiliki tujuan dimana sudah jelas tertulis dalam Al-Quran Surat At-Thalaq ayat
12 yakni,
ۙ اَل ٰلّهُالَّ ِذي َْخلَ َق َس ْب َع َس ٰم ٰوت ٍَّو ِم َنااْل َرْ ضِ م ِْثلَهُنَّ ۗ َي َت َن َّزاُل اْل َمْ ُر َب ْي َن ُه َّنلِ َتعْ لَم ۤ ُْوااَ َّنال ٰلّ َه َع ٰلى ُكلِّ َشيْ ٍء َق ِد ْي ٌر
اط ِب ُكلِّ َشيْ ءٍعِ ْلمًا َ وَّ اَ َّنال ٰلّ َه َق ْداَ َح
"Allah yang menciptakan tujuh langit dan dari (penciptaan) bumi juga
serupa. Perintah Allah berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwa Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan ilmu Allah benar-benar meliputi segala
sesuatu."
beribadah kepada-Ku."
Setiap kegiatan manusia di muka bumi ini tidak boleh terlepas dari
perintah-perintah dan aturan agama Islam yang telah ditetaokan, hal tersebut
Begitu juga dalam kegiatan pemenuhan kebutuhan manusia, terdapat banyak cara,
baik dengan bekerja sebagai karyawan maupun mencari rejeki dengan berdagang
telah dicontohkan oleh Rasulullah, dimana beliau sejak berusia 12 tahun telah
didukung dengan sifat fathanah dan siddiq yang dimilikinya mampu membuat
yangjujur dan terpercaya. Hal ini patut dijadikan contoh dalam bisnis yang
berkembang sekarang.
Bisnis telah mengantongi izin sejak awal munculnya Islam. Hal tersebut
kehalalannya, salah satunya seperti yang tertera dalam QS. al-Baqarah ayat 275
yang berbunyi:
Ayat diatas dengan tegas memberikan seruan kepada kaum muslimin bahwa
jual beli (bisnis) dihalalkan oleh Allah, baik dalam bentuk jual beli barang
dagangan maupun jual beli di bidang jasa. Sementara itu, Allah mengharamkan
segala bentuk transaksi yang mengandung riba. Riba merupakan bentuk mal
praktek bisnis yang memuat unsur bathil, fasad dan dhalim yang pada akhirnya
manusia untuk memperoleh pendapatan atau penghasilan atau rizki dalam rangka
daya ekonomi secara efektif dan efisien. Adapun sektor-sektor ekonomi bisnis
tersebut meliputi sektor pertanian, sektor industri, jasa, dan perdagangan (Muslich
2004)
cara perolehan dan pendayagunaan hartanya (ada aturan halal dan haram)
Untuk memulai dan menjalankan bisnis tentu tidak boleh lepas dari etika,
Allah.Dalam ekonomi Islam visi misi bisnis tidak hanya berorientasi pada
maksimalisasi laba seperti halnya pada kaum kapitalis yang berprinsip dengan
biaya rendah dapat menghasilkan keuntungan yang besar, melainkan visi misi
bisnis Islami lebih mengedepankan manfaat dari suatu produk serta keberkahan
terjadi pergeseran etika dalam berbisnis, misalnya banyak pelaku bisnis yang
rasa solidaritas serta tanggung jawab, sehingga terjadilah persaingan yang tidak
Pada saat ini jumlah perusahan bisnis kuliner di Kota Kendari, Sulawesi
seperti restoran, cafe, rumah makan dan sebagainya. Dapat dilihat binsis
kuliner. Selain itu pangsa pasar dalam bisnis kuliner ini mampu menembus semua
kalangan baik yang masih anak-anak maupun yang sudah dewasa, baik di dalam
negeri maupun luar negeri dan bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah
Bisnis kuliner merupakan jenis usaha yang marak dan banyak yang
ditawarkan di Kota Kendari mulai dari yang sangat sederhana sampai yang
sangat unik dengan tampilan yang berbeda. Rumah makan Kampung Bakau
merupakan salah satu wisata kuliner di pinggiran teluk Kota Kendari yang
yang bagus untuk berfoto. Seperti spot foto pemandangan Masjid Al –Alam
tiba di lokasi Rumah Makan Kampung Bakau hanya memakan waktu sekitar
10 menit dari pusat Kota Kendari baik menggunakan kendaraan roda dua maupun
kendaraan roda empat. Pelaku bisnis kuliner terkadang menyimpang dari etika
bisnis dan tidak mengindahkan hal-hal seperti kejujuran dalam mengatakan asal
usul produk tidak ramah kepada konsumen yang sekedar tanya-tanya serta tidak
merupakan suatu hal yang wajar, akan tetapi hak pembeli harus tetap dihormati,
keuntungan dalam bentuk materil yang diperoleh serta seberapa banyak barang
Kampung bakau. Maka dari itu penulis mengambil judul skripsi yaitu: “Etika
Bisnis Kuliner Dalam Perspektif Islam (Studi Pada Wisata Kuliner Kampung
Bakau)”
2. Rumusan Masalah
a. Bagi Penulis
b. Bagi Praktisi
Bakau
c. Bagi Akademik
TINJAUAN PUSTAKA
Islam bukan hanya sebuah agama yang dianut oleh manusia, tetapi Islam
dalam kehidupanmanusia telah diatur menurut hukum Islam, salah satunya adalah
aspek dalam etika bisnis yang telah diatur dalam Islam. Islam mengatur bahwa
etika berbisnis yang benar tidak bisa dipisahkan dengan hal-hal penting lainnya.
Filosofi Islam mengajarkan tentang etika dalam berbisnis selain beberapa konsep
bisnis penting lainnya. Inti dari etika bisnis islam menggunakan konsep Tauhid
Secara etimologi, etika (ethics) yang berasal dari bahasa Yunani “Ethikos”
beragam arti : pertama, sebagai analisis konsep-konsep terhadap apa yang harus,
mesti, tugas, aturanaturan moral, benar, salah, wajib, tanggung jawab dan lain-
Ketiga, aktualisasi kehidupan yang baik secara moral. Etika merupakan filsafat
tentang moral. Jadi sasaran etika adalah moralitas. Moralitas adalah istilah yang
dipakai untuk mencakup praktek dan kegiatan yang membedakan apa yang baik
dan apa yang buruk, aturan-aturan yang mengendalikan kegiatan itu dan nilai
yang tersimpul didalamnya, yang dipelihara atau dijadikan sasaran oleh kegiatan
ketaatan, tetapi lebih menunjuk kepada bentuk karakter atau sifat-sifat individu
seperti kebajikan, kasih sayang, kemurahan hati dan sebagainya, yang semuanya
kepada tiga pengertian juga; Pertama, etika digunakan dalam pengertian nilai-niai
dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu
kumpulan asas atau nilai-nilai moral atau kode etik. Ketiga, etika sebagai ilmu
tentang baik dan buruk. Menurut Ahmad Amin memberikan batasan bahwa etika
atau akhlak adalah ilmu yang menjelaskan arti yang baik dan buruk, menerangkan
apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia kepada lainnya, menyatakan tujuan
yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan
Dalam ajaran Islam, istilah yang paling dekat berhubungan dengan istilah
adalah sesuatu apa yang diusahakan manusia untuk mencapai kemuliaan sesuai
pekerti, kebiasaan , kesatriaan dan keperwiraan, agama Kata khuluq dari kholuqo
sangat dengan khalq dari kholaqo yang berarti; menjadikan, menciptakan. Dari
dan kholuqo yang berarti berperangai, ternyata perangai atau kebiasaan (akhlak)
tidak akan terbentuk kecuali ada kehendak dan i'tikad manusia dalam
yang terpuji disebut sebagai salihat dan tindakan yang tercela disebut sebagai
seringkali digunakan yaitu al-tijarah dan dalam bahasa arab tijaraha, berawal dari
kata dasar tajara, tajran wa tijarata, yang bermakna berdagang atau berniaga. At-
berarti seseorang yang mahir dan cakap yang mengetahui arah dan tujuan yang
diupayakan dalamusahanya. Dalam penggunaannya kata tijarah pada ayat-ayat di
yaitu pada surat Al-Baqarah: 282. Kedua, dipahami dengan perniagaan dalam
pengertian umum.
Dari penjelasan di atas, terlihat bahwa term bisnis dalam Al-Qur’an tijarah
pada hakikatnya tidak semata-mata bersifat material dan hanya bertujuan mencari
lebih meliputi dan mengutamakan hal yang bersifat immaterial dan kualitas.
Aktivitas bisnis tidak hanya dilakukan semata manusia tetapi juga dilakukan
antara manusia dengan Allah SWT, bahwa bisnis harus dilakukan dengan
bisnis tidak boleh dilakukan dengan cara penipuan, kebohongan, hanya karena
Dalam hal ini, ada dua definisi tentang pengertian perdagangan, dari dua
sudut pandang yang berbeda, yaitu menurut mufassir dan ilmu fikih :
keuntungan;
dengan harta secara suka sama suka, atau pemindahan hak milik dengan
adanya penggantian
mencari keuntungan.
Dalam hal ini, etika bisnis Islam adalah merupakan hal yang penting dalam
Husein Syahata (2002), bahwa etika bisnis Islam mempunyai fungsi substansial
menancapkan metode berbisnis dalam kerangka ajaran agama. Kode etik ini
juga menjadi simbol arahan agar melindungi pelaku bisnis dari risiko.
b. Kode ini dapat menjadi dasar hukum dalam menetapkan tanggungjawab para
pelaku bisnis, terutama bagi diri mereka sendiri, antara komunitas bisnis,
SWT.
c. Kode etik ini dipersepsi sebagai dokumen hukum yang dapat menyelesaikan
yang terjadi antara sesama pelaku bisnis dan masyarakat tempat mereka
bekerja. Sebuah hal yang dapat membangun persaudaraan (ukhuwah) dan
Eropa tahun 1980-an dan menjadi fenomena global di tahun 1990-an jika
sebelumnya hanya para teolog dan ahli agama yang membicarakan masalah-
masalah moral dari bisnis, sejumlah filsuf mulai terlibat dalam memikirkan
masalah-masalah etis di sekitar bisnis, dan etika bisnis dianggap sebagai suatu
tanggapan tepat atas krisis moral yang meliputi dunia bisnis di Amerika serikat,
akan tetapi ironisnya justru negara Amerika yang paling gigih menolak
kesepakatan Bali pada pertemuan negara-negara dunia tahun 2007 di Bali. Pada
negara maju yang menjadi sumber penyebab global warming agar dibatasi,
Amerika menolaknya.
moral bisnis Islam yang mencakup akhlak mulia, Allah SWT akan melapangkan
hatinya dan akan membukakan pintu rezeki di mana pintu rezeki akan terbuka
dengan akhlak mulia tersebut, akhlak yang baik itu adalah modal dasar yang akan
melahirkan praktik bisnis yang etis dan moralis. Salah satu dari akhlak yang baik
dalam bisnis Islam adalah kejujuran, sebagian dari makna kejujuran adalah
ِإ َّنLَ ف، ق ِّ ِ َعلَ ْي ُك ْم ب: لَّ َمL ِه َو َسLلَّى هللاُ َعلَ ْيLص
ِ ْدLالص َ ِوْ ُل هللاLا َل َر ُسLَ ق: ا َلLَهُ قL َي هللاُ َع ْنLض
ِ ع َْن َع ْب ِد هللاِ ب ِن َم ْسعُوْ د َر
َوِإ َّن ْالبِ َّر يَ ْه ِديْ ِإلَى، ِّق يَ ْه ِديْ ِإلَى ْالبِر
َ ص ْد
ِّ ال
َك َّذابًا
Artinya:
seseorang ke Surga. Dan apabila seorang selalu berlaku jujur dan tetap memilih
jujur, maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh
kalian berbuat dusta, karena dusta membawa seseorang kepada kejahatan, dan
berdusta dan memilih kedustaan maka akan dicatat di sisi Allâh sebagai pendusta
(pembohong)”. (HR.Bukhari)
hak-hak Allah dan manusia, serta menjaga muamalahnya dari unsur yang
Berani dalam hal ini adalah berani mengambil risiko dan keputusan bisnis
serta bekerja keras untuk mewujudkan apa yang telah diputuskan. Setiap usaha
pasti terdapat risiko yang harus dihadapi. Seorang pebisnis hendaknya tanggap
bekerja untuk meraih apa yang diinginkan, dalam Islam bekerja merupakan
kewajiban kedua setelah ibadah. Oleh karena itu apabila bekerja dilakukan dengan
ikhlas maka bekerja pada suatu pekerjaan akan bernilai ibadah. Pada dasarnya apa
yang kita lakukan pasti dimintai pertanggungjawaban oleh Allah SWT. Pebisnis
muslim memang harus memiliki etos kerja yang tinggi untuk menghidupi diri
Etika kerja dalam Islam mengharuskan bahwa gaji dan bayaran serta
spesifikasi dari sebuah pekerjaan yang akan dikerjakan hendaknya jelas, disetujui
pada saat mengadakan kesepakatan awal. Hal ini juga mengharuskan bahwa gaji
yang telah ditentukan dan juga bayaran-bayaran yang lain hendaknya dibayarkan
pada saat pekerjaan itu telah selesai tanpa ada sedikit pun penundaan dan
Artihnya:
Juga di jelaskan adanya perbedaan di antara para pekerja atas dasar kualitas dan
kuantitas kerja yang dilakukan terdapat dalam Al-Quran surah Al-‘Ahqaf ayat 19:
َّاع ِملُ ْوا ۚ َولِي َُو ِّف َي ُه ْماَعْ َمالَهُمْ َو ُه ْماَل ي ُْظلَم ُْو َن
َ َولِ ُكلٍّد ََر ٰج ٌت ِّمم
Artihnya:
"Dan setiap orang memperoleh tingkatan sesuai dengan apa yang telah
mereka kerjakan, dan agar Allah mencukupkan balasan perbuatan mereka, dan
Ini memberikan bukti bahwa gaji yang didapatkan oleh para pekerja tidak
harus sama dan rata.Sesuai dengan etika kerja dalam Islam, seorang pekerja
haruslah berlaku adil dan jujur terhadap apa yang menjadi tugas dan kerjanya.
wenangan pada mereka, dan gaji hendaknya ditentukan atas dasar konsultasi dan
Mencari dan mendapatkan orang yang jujur sangatlah sulit pada zaman
membuat kejujuran menjadi mahal harganya, mahal untuk dibeli maupun mahal
untuk dijual. Kejujuran juga mahal untuk dibeli atau dimiliki. Proses seleksi
penerimaan karyawan tak jarang menuntut syarat kejujuran, bahkan tidak sedikit
materi tentang kejujuran dan pelatihan tersebut mengeluarkan biaya yang tidak
kekayaan, bukti-bukti tentang hal ini sudah sering kita liat setiap hari. Di pasar,
keuntungan lebih besar, dan ada juga produk-produk yang ternodai oleh
ketidakjujuran pedagangnya mulai dari makanan, minuman, produk pertanian,
Ketidakjujuran tidak hanya terjadi pada produk yang dibuat, akan tetapi
juga pada para pebisnis atau pedagang yang bersangkutan. Sering kali para
pedagang itu menjual produk dengan kualitas buruk, tetapi dikatakan berkualitas
baik. Ini sudah jelas menipu para pembeli, bagi para konsumen yang pandai
mungkin mereka bisa membedakan barang yang berkualitas dan tidak berkualitas.
Sebagai seorang pebisnis muslim, wajib bagi kita untuk berkata jujur dalam
berbisnis atau berdagang. Dalam agama Islam telah diperintahkan untuk berkata
jujur, siapa pun orangnya. Baik tua muda, pria wanita, pengangguran, karyawan,
pebisnis, atau apapun profesinya maka wajib berkata jujur, dan dalam berbisnis
Rasulullah SAW selalu mengajarkan kita untuk jujur, baik kepada rekanan bisnis,
manusia untuk jujur, tulus/ikhlas dan benar dalam semua perjalanan hidupnya,
dan ini sangat dituntut dalam bidang bisnis. Kejujuran bukan hanya diperintahkan,
namunia dinyatakan sebagai keharusan yang mutlak dan absolut. Islam juga
perbuatan. Bentuk niat dari sebuah pekerjaan akan sangat menentukan takaran
keikhlasan seseorang.
Hal ini sesuai dengan yang dipraktekkan oleh Rasulullah SAW, barang
seorang pebisnis jadilah pebisnis yang jujur, karena pebisnis muslim yang jujur
akan dekat dengan Allah SWT. Dan Allah SWT akan memasukkannya ke dalam
دارقطني::اكم وال::ه والح:: ِة » رواه ابن ماج:و َم ْال ِق َيا َم:ْ :هداء – َي::ديقين و الش::يين و الص::ع النب:: م:ال ُّش َهدَ ا ِء – وفي رواية
وغيرهم
Artinya:
berbagai bentuknya yang tidak dibatasi jumlah kepemilikan harta, barang dan jasa
pendayagunaan yang dikenal dengan istilah halal dan haram, untuk menjadi
pelaku bisnis yang sukses sesuai dengan maksud ajaran Islam yakni mendapatkan
muamalah yang selalu berkaitan erat dengan prilaku manusia dalam kehidupan
sehari-hari terkadang manusia berpikir semaunya, lupa diri dan tidak beretika
dalam melakukan bisnis, sehingga terjadilah kezaliman ditengah masyarakat yang
tidak terkendali. Maka konsep etika bisnis sangat sesuai untuk dijadikan pijakan
dasar sehingga akan kembali tercipta keadilan dan kejujuran serta kebaikan pada
masyarakat dan khususnya umat Islam. Oleh karenanya Nabi Muhammad SAW
SAW bersabda:
ْ ُأل
ِ ار َماَأل ْخ
الق ِ ِإ َّن َمابُعِث ُت َت ِّم َم َم َك
Ketika peradaban bangsa Arab pada masa jahiliyah sangat jauh dari akhak
mabukan, serta usaha-usaha bisnis yang curang, dan manusia tidak lagi mengenal
Allah SWT, maka Allah SWT mengutus Muhammad SAW sebagai Nabi dan
Rasul untuk menjadi suri tauladan bagi sekutu alam, serta membuatperubahan
yang signifikan dibidang akhlak sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran
لَ َق ْد َكا َنلَ ُكمْ فِي َْرس ُْواِل ل ٰلّ ِهاُسْ َوةٌ َح َس َن ٌةلِّ َم ْن َكا َن َيرْ جُواال ٰلّ َه َو ْال َي ْو َمااْل ٰ خ َِر َو َذ َك َرال ٰلّ َه َك ِثيْرً ا
Artinya:
"Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kunci sukses dalam mengelola suatu bisnis, keempat hal tersebut merupakan sikap
yang sangat penting dan menonjol dari Nabi Muhamad SAW dan sangat dikenal
dunia bisnis.
a. Ṣiddīq (jujur/Benar)
keseimbangan emosional adalah sikap yang sangat penting dalam hal bisnis.
berdasarkan ajaran Islam. Tidak ada berlawanan atau pertentangan yang disengaja
antara ucapan dan perbuatan. Selalu bersikap jujur maka akan dicatat oleh Allah
Oleh sebab itu, salah satu karakter pebisnis yang penting dan di ridhai oleh
Allah SWT ialah kejujuran. Begitu pentingnya kejujuran bagi kehidupan disegala
aspek terutama dalam kegiatan bisnis yang berkaitan dengan orang lain. Seorang
pebisnis yang jujur akan merasa bahagia kelak dia dapat bekumpul bersama para
bersabda,
dibangkitkan pada hari kiamat) bersama para nabi, shiddiqiin dan syuhada.”
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (Al-Mustadrak ‘Alal Majmu’ Al-Fatawa, 1/163) &
b. Amᾱnah (Terpercaya)
waktu sikap ini juga sangat dianjurkan dalam aktifitas bisnis, kejujuran dan
amᾱnah mempunyai hubungan yang sangat erat, karena jika seseorang telah
melebihi haknya dan tidak melebihi hak orang lain (Irawan, 2017)
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran surah An-Nisa’ ayat 58:
ۤ ٰ
ۗ اس))))))))))ا َ ْن َت ْح ُك ُم ْوابِا ْل َعدْ ِل َ ِا َّناللّ َه َيْأ ُم ُر ُك ْما َ ْن ُتَؤ دُّواااْل َ ٰم ٰنتِا ِٰلىاَهْ لِ َها ۙ َوا َِذ
ِ اح َك ْم ُت ْم َب ْي َنال َّن
ٰ ٰ
س ِم ْي ًع ۢا َبصِ ْي ًرا
َ ِا َّناللّ َهنِ ِع َّما َي ِع ُظ ُك ْم ِب ٖ)ه ۗ ِا َّناللّ َه َكا َن
Artihnya:
Melihat.”
c. Faṭᾱnah (Cerdas)
memilki visi, pemimpin yang cerdas mengerti akan suatu produk dan jasa serta
yang dimaksud di sini bukan hanya kecerdasan intelektual tapi juga kecerdasan
emosional dan kecerdasan spritual seperti yang dikatakan Ary Ginanjar yaitu
seutuhnya dan memiliki pola pikiran tauhid serta berprinsip kerena Allah SWT.
diterima dari Allah SWT untuk disampaikan kepada ummatnya dengan tidak
cerdas, kerja tim, dan koordinasi. Tablīgartinya menyampaikan sesuatu. Hal ini
berarti bahwa orang yang memiliki sifat tablīg harus komunikatif dan
argumentatif. Jika kita dititipi amᾱnah oleh orang lain maka harus disampaikan
kepada orang yang berhak menerimanya, karena sudah menjadi kewajiban sebagai
keberkahan dari Allah SWT di dunia dan di akhirat. Aturan bisnis Islam
menjelaskan berbagai hal yang harus dilakukan oleh para pebisnis muslim dan
ُ َو َك ٰذلِ َك َج َع ْل ٰن ُكمْ اُم ًَّة َّو َس ًطالِّ َتک ُْو ُن ْوا
ۗ ِهي ًْدا::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::::ش َهدَٓا َء َعلَىال َّناسِ َو َي ُك ْو َنالرَّ س ُْول ُ َعلَ ْي ُكمْ َش
ۗ ُ ْولَ ِم َّم ْن َّي ْن َقلِب َُع ٰلى َعقِ َب ْي ِه ۗ َو ِا ْن َكا َن ْتلَ َك ِبي َْر ًة ِااَّل َعلَىالَّ ِذ ْي َن َهدَ ىاهّٰلل:::::::::::::::االقِ ْباَل لَّ ِت ْي ُك ْن َت َعلَ ْي َه ۤا ِااَّل لِ َنعْ لَ َم َم ْن َّي َّت ِبعُالرَّ ُس
ْ اج َع ْل َن
َ َو َم
َو َما َكا َنال ٰلّ ُهلِيُضِ ي َْع ِا ْي َما َن ُك ْم ۗ ِا َّنال ٰلّ َه ِبال َّناسِ لَ َرء ُْوفٌرَّ ِح ْي ٌم
Artinya:
"Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) "umat
pertengahan" agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul
(Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Kami tidak menjadikan kiblat
siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang berbalik ke belakang. Sungguh,
(pemindahan kiblat) itu sangat berat, kecuali bagi orang yang telah diberi
petunjuk oleh Allah. Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sungguh,
yang adil dan pilihan, karena mereka akan menjadi saksi atas segala perbuatan
mereka sendiri bagi orang-orang yang menyimpang dari kebenaran baik di dunia
maupun di akhirat.
Hadis Rasulullah SAW yang berkenaan dengan etika bisnis Islam antara lain :
Diriwayatkan dari Rifa’ah bin Rafi’ bahwa Nabi SAW pernah ditanya
dengan tangannya dan setiap jual beli yang baik” (HR. Al-Bazzar dan dianggap
bersabda:
( :ص َد َق َو َب َّي َناب ُْو ِر َكلَ ُه َمافِ ْي َب ْيع ِِه َم َاوِإ ْن َك َذ َب َو َك َت َما ُم ِح َق ْت َب َر َك ُة َب ْيع ِِه َما ِ ْال َبي َْعان ِِب ْال ِخ َي
َ ار َمالَ ْم َي َت َفرَّ َقا َفِإ ْن
م ّتفقعليه
Artinya: “Orang yang bertransaksi jual beli masing-masing memilki hak
berpisah. Jika keduanya jujur dan terbuka, maka keduanya akan mendapatkan
keberkahan dalam jual beli, tapi jika keduanya berdusta dan tidak terbuka, maka
tidak boleh dilakukan dengan cara kebathilan dan kedzaliman, tetapi dengan cara
atas dasar sukarela atau keridhoan, baik dalam untung ataupun rugi ke
tika dalam membeli atau menjual. Adapun firman Allah pada Al-Quran
Artinya:
harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam
perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan
Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa dalam aturan perdagangan Islam
melarang adanya penipuan di antara kedua belah pihak seperti para penjual dan
pembeli dan harus ridha serta sepakat dalam melaksanakan berbagai etika yang
dilakukan oleh para pedagang Muslim dalam melaksanakan jual beli. Sehingga
perdagangan seorang muslim akan maju dan berkembang pesat lantaran selalu
mendapatkan berkah dari Allah SWT di dunia dan di akhirat. Etika perdagangan
pengkajian ini adalah untuk dapat mengetahui bahwa apa yang diteliti sekarang
tidak sama dengan penelitian terdahulu. Oleh sebab itu, untuk menghindari hal-hal
yang tidak diinginkan seperti plagiasi, maka penulis mempertegaskan perbedaan
Evi Susanti, Penerapan Etika Bisnis Islam Dalam Usaha Mebel Di CV Jati
penelitian ini memperlihatkan bahwa etika atau perilaku yang diterapkan oleh CV
Jati Karya ini mayoritas mereka sudah menerapkan etika bisnis yang sesuai
dengan ajaran Islam. Hal tersebut dapat dilihat pada masalah harga, produk dan
kualitas barang yang mereka jual. Para pembeli di mebel CV Jati Karya ini
mendapat harga yang ekonomis, tidak murah dan tidak mahal. Mengenai
tidak ada yang menggunakan sumpah serta tidak pernah mengingkari dalam hal
perjanjian, mereka juga ramah dan sopan terhadap pembeli sehingga para pembeli
merasa puas dan nyaman untuk membeli barang dimebel ini. Namun belum
seratus persen maksimal. Seperti masih ada karyawan/i yang kurang ramah dan
sopan terhadap pembeli, barang yang terkadang masih ada cacat fisik namun akan
Persaingan Usaha (Studi Pada Pasar Butung Makassar) Universitas Islam Negeri
Bagi Pedagang Muslim Dalam Persaingan Usaha sudah berjalan karena dari hasil
penelitian terhadap pedagang ada yang sudah mengetahui tentang etika dan
bahwa rezeki telah diatur oleh Allah SWT dan masing-masing telah ada
bagiannya. Oleh karena itu, para pedagang tidak selalu memikirkan persaingan
dan menganggap bahwa dalam berdagang pasti ada untung rugi dan semua itu
Customer Retention (Studi Kasus Pada Bank BPD DIY Cabang Syariah)
Square sebesar 0,725 yang berarti bahwa customer retention pengaruhnya dapat
tanggung jawab, kebenaran sebesar 72,5%, dan sisanya yaitu 27,5% dapat
variabel dalam penelitian ini yaitu keadilan, kehendak bebas, tanggung jawab,
karena itu untuk meningkatkan customer retention dalam suatu perusahaan, dapat
dilakukan dengan cara meningkatkan penerapan etika bisnis Islam dalam setiap
kegiatan bisnis.
Olivia Sinarta dan Dhyah Harjanti, Penerapan Etika Bisnis Pada PT X,
konsep etika bisnis ini diterapkan oleh PT X. Penerapan etika bisnis dalam PT X
ini sendiri masih bisa digolongkan cukup baik walaupun masih ada beberapa hal
yang masih belum diterapkan perusahaan dengan baik, seperti prinsip kelestarian
lingkungan hidup dan ada beberapa distributor yang masih kurang memiliki
sempurna.
TABEL 1.1
Penelitian Terkait
No Jenis Referensi Nama Peneliti Judul Penelitian Persamaan dan Perbedaan
1 Skripsi Evi Susanti Penerapan Etika Persamaannya yaitu
Bisnis Islam Dalam menerapkan etika bisnis
Usaha Mabel DI CV Islam,perbedaannya pada objek
Jati Karya penelitian. Peneliti meneliti
Palembang pada usaha Rumah Makan
Wong Solo cabang Batoh
sedangkan Evi Susanti Pada
Usaha Mebel.
2 Skripsi Irna Sari Penerapan Etika Persamaannya yaitu
Bisnis Bagi menerapkan etika bisnis Islam
Pedagang Muslim dan nilai kejujuran,
Dalam Persaingan perbedaannya peneliti meneliti
Usaha (Studi Pada pada usaha Rumah Makan
Pasar Butung Wong Solo cabang Batoh
Makassar). sedangkan Irna Sari dalam
Persaingan Usaha.
rata penulis melihat implementasi etika bisnis Islam hanya dari penerapan nilai
kejujuran, sedangkan dalam penelitian ini penulis akan melihat implementasi etika
bisnis Islam
2.7 Kerangka Pemikiran
yang diteliti secara logis dan rassional, sehingga jelas proses terjadihnya
(Hamidi 2004)
tujuan berbisnis dalam transaksi yang dilakukan oleh para pedagang. Dengan
RM KAMPUNG BAKAU
1.Jujur (Shiddῖq}
2.Dapat Dipercaya (Amanᾶh)
3.Cerdas (fatanaᾶh)
4.Ramah dan Komunikatif (Tablῖgh)
ANALISIS DESKRIPTIF
KUALITATIF
(ṣiddīq), dapat dipercaya (amᾱnah), ramah dan komunikatif (tablīg), dan cerdas
(faṭᾱnah). Inilah yang akan menjadi unsur pokok untuk mengukur praktik
penerapan etika bisnis Islam apakah ada diterapkan atau tidak diterapkan di
METODE PENELITIAN
sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti menekankan sifat
realitas yang membangun secara sosial, hubungan erat antara peneliti dan subjek
tulisan, dan tingkah laku yang diamati dari orang-orang. Alasan digunakannya
peneliti dapat melihat individu secara holistik (utuh), sehingga hasil yang
metode ini individu yang diteliti dapat diberi kesempatan agar secara
Hasil penelitian lebih bersifat kontekstual dan kasuitik, yang berlaku pada waktu
dan tempat tertentu sewaktu penelitian dilakukan. Oleh karena itu, dalam
penelitian kualitatif tidak dikenal istilah sampel. Sampel pada penelitian kualitatif
disebut informan atau subjek penelitian. Informan atau subjek yang dipilih untuk
informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Yang menjadi informan atau
subjek penelitian adalah karyawan Rumah Makan Kampung Bakau dan konsumen
yang terdiri dari 1 orang manager, 1 orang karyawan dan 10 orang konsumen.
ialah data yang berasal dari sumber asli atau pertama. Data ini tidak tersedia
dalam bentuk terkompilasi ataupun dalam bentuk file-file. Data ini harus
orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita jadikan sebagai
(Sugiyono 2010).
terarah dengan informan, pegawai dan pihak yang dapat di anggap dapat
memberikan informasi mengenai berbagai hal yang releven dengan
penelitian.
deskriptif kualitatif. Data yang di peroleh akan di analisis secara deskriptif yaitu
cari infomasi mengenai hal-hal yang di anggap memiliki relevansi dengan tujuan
penelitian.
Teknik analisis data menurut Milles dan huberman Arikunto (2010) dalam
Dalam penelitian ini dengan adanya penyajian dan data penelitian dapat
1. Etika bisnis islam adalah seperagkat nilai tentang baik, buruk benar,
salah dan halal haram dalam dunia bisnis berdasarkan pada prinsip-
2. Bisnis kuliner adalah salah satu jenis usaha yang dilakukan seseorang
Ahmad .M. 2006. Etika Bisnis Dalam Islam. Jakarta Timur: Pustaka Al-Kautsar.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. 1st ed.
Darmawati. 2013. “Etika Bisnis Dalam Perspektif Islam Ekspolerasi Prinsip Etis
Irawan. 2017. “Penerapan Etika Bisnis Islam Pedagang Sembako Di Pasar Sental
Sinjai.”
Ismail Izzati. 2015. “Penerapan Etika Bisnis Islam.” Universitas Negri Islam
Malang.
Kountur. 2012. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi Dan Tesis. Jakarta:
ppm.
Media Group.
Muslich. 2004. Etika Bisnis Islami : Landasan Filosofis, Normatif, Dan Substansi
Globetshiets.
Ramdan. 2013. Etika Bisnis Dalam Islam. Jakarta: Bee Media Indonesia.
Yusanto dan Karebet. 2002. Menggagas Bisnis Islami. Jakarta: Gema Insani
Press.