Anda di halaman 1dari 26

RANCANGAN AKTUALISASI

PENERAPAN EARLY WARNING SYSTEM SEBAGAI STANDARISASI


DAN PENCEGAHAN KEGAWATAN PADA PASIEN RAWAT INAP VIP
INTERNA RSUD KABUPATEN SINJAI

Disusun Oleh:
NAMA : dr. Ahmad Pathoni Halim
NIP : 19921226 201903 1 016
MENTOR : dr. Idhawati Nahwing
COACH : Hj. Andi Rosnawati, SH., M.Si.

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN I
KEMENTERIAN DALAM NEGERI PUSAT PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA REGIONAL MAKASSAR
2019
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III

PENERAPAN EARLY WARNING SYSTEM SEBAGAI STANDARISASI DAN


PENCEGAHAN KEGAWATAN PADA PASIEN RAWAT INAP VIP INTERNA RSUD
KABUPATEN SINJAI
Nama : Dr. Ahmad Pathoni Halim
NIP : 19921226 201903 1 016
Instansi : Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai
Jabatan : Dokter Umum Ahli Pertama
NDH : 30

Disetujui untuk disampaikan pada seminar Rancangan Aktualisasi Latihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan I Tahun 2019

Makassar, Juli 2019


Menyetujui,
COACH MENTOR

HJ. ANDI ROSNAWATI, SH., M.Si dr. IDHAWATI NAHWING


NIP 19620430 199203 2 001 NIP 19800613 200804 2 001

Mengetahui,
Kepala PPSDM Regional Makassar

Drs. LA ODE M SALMAR, M.Si


NIP. 19590928 198101 1 006

i
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan
tujuan negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, maka
diperlukan upaya untuk membangun karakter aparatur sipil negara
yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat dan pemersatu bangsa.
Sehingga dibentuklah UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatul Sipil
Negara.
Pada Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014, Aparatur Sipil
Negara atau yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. ASN berfungsi sebagai
perencana, sebagai pelaksana sekaligus pengawas dan pengendali
dalam pelaksanaan pembangunan bangsa. Pegawai ASN
melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh pejabat pembina
kepegawaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, memberikan pelayanan publik yang profesional dan
berkualitas serta adil agar tercipta persatuan dan kesatuan.
Peraturan baru tentang ASN yang tertuang dalam Undang-
Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2014, yang secara implisit menghendaki
bahwa ASN yang umum disebut sebagai birokrat bukan sekedar
merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi
pelayanan publik. Maka dari itu sebagai ASN, sangat perlu membuat
rancangan aktualisasi yang sesuai dengan bidang pekerjaan dan
kompetensi yang dimiliki. Adapun yang menjadi konsentrasi dalam
rancangan ini adalah tidak adanya standarisasi kegawatan pasien
pada ruang rawat inap RSUD Kabupaten Sinjai.

1
Berdasarkan hal tersebut di atas, penulis mencoba untuk
membuat rancangan aktualisasi yang berisi tentang gagasan
pemecahan isu yakni Penerapan Early Warning System sebagai
standarisasi dan pencegahan kegawatan pada pasien rawat Inap VIP
Interna RSUD Sinjai.

b. Tujuan dan Manfaat Aktualisasi


Adapun tujuan dan manfaat yang mengarah kepada penyelesaian
permasalahan tersebut adalah:
Tujuan
1. Adanya Early Warning System dapat menjadi standarisasi
kegawatan pada pasien rawat inap RSUD Kabupaten Sinjai
2. Adanya Early Warning System dapat mencegah terjadinya
kegawatan pada pasien rawat inap RSUD Kabupaten Sinjai
3. Adanya Early Warning System dapat mempermudah pelaksanaan
pelayanan di RSUD Kabupaten Sinjai

Manfaat
1. Bagi Penulis
Penulis mampu mengimplementasikan nilai-nilai ANEKA pada
instansi kerja sesuai dengan tupoksinya.
2. Bagi Unit Kerja
Memberikan pelayanan secara maksimal kepada pasien dan
keluarga pasien serta pembesuk.
3. Bagi Masyarakat
Merasakan kemudahan dan meningkatkan rasa percaya kepada
unit kerja sebagai Badan Layanan Unit Daerah

c. Gambaran Umum RSUD Kabupaten Sinjai


Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai merupakan satu satunya
Rumah Sakit milik Pemerintah Kabupaten Sinjai, dan diresmikan pada

2
tahun 1982 dan dibangun di atas tanah seluas 14.496 M2 dengan luas
bangunan 10.147,2 M2. Izin operasional rumah sakit ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Bupati Sinjai Nomor 555 Tahun 2017
tentang perpanjangan izin operasional kepada Rumah Sakit Umum
Daerah Sinjai tanggal 26 mei 2017.
Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan sesuai amanat UU
No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, maka di tahun 2013 RSUD
Sinjai telah mengikuti proses survey akreditasi RS versi 2012. Pada
tahun 2014 sesuai penilaian dari Komite Akreditasi Rumah Sakit
(KARS), RSUD Sinjai mendapatkan sertifikat akreditasi rumah sakit
versi 2012 sebagai bentuk pengakuan bahwa RSUD Sinjai telah
memenuhi standar akreditasi rumah sakit dan dinyatakan lulus tingkat
dasar dengan nomor sertifikat KARS-SERT/32/III/2014 tanggal 26
maret 2014 dan pada tahun 2017 Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai
mendapatkan sertifikasi akreditasi rumah sakit sebagai bukti
pengakuan bahwa RSUD Sinjai telah memenuhi standar akreditasi
rumah sakit dan dinyatakan lulus tingkat Paripurna dengan nomor
sertifikat : KARS-SERT/772/VII/2017 tanggal 21 Juli 2017.

3
Gambar 1 Denah RSUD Kabupaten Sinjai

d. Tugas Pokok dan Fungsi


i. Visi dan Misi RSUD Kabupaten Sinjai
1. Visi RSUD Kabupaten Sinjai
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai, Menjadi Rumah
Sakit Kelas B dengan Standar Paripurna dan Terbaik Dalam
Pelayanan Publik di Sulawesi Selatan.
2. Misi
1) Meningkatkan sumber daya manusia dan budaya kerja
organisasi yang profesional.
2) Meningkatkan sarana dan prasarana menuju peningkatan
kelas Rumah Sakit.
3) Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit sebagai
pelaksana pelayanan publik di bidang kesehatan.
4) Meningkatkan manajemen sumber daya yang lebih efisien
dan akuntabel.

4
Meningkatkan sumber daya manusia dan budaya kerja
organisasi yang profesional artinya dalam mencapai visi,
sumber daya manusia dan budaya kerja organisasi yang
merupakan faktor utama dalam pencapaian fungsi organisasi
harus ditingkatkan.
Meningkatkan sarana prasarana menuju peningkatan kelas
RS berarti dalam mencapai visi, RSUD Kabupaten Sinjai harus
menyesuaikan dan meningkatkan sarana dan prasarana untuk
mendukung kelancaran dan mutu pelayanan baik kebutuhan
sarana dan prasarana aparatur, maupun sarana dan prasarana
kesehatan, alat dan sarana prasarana kedokteran,
Laboratorium, Radiologi dan lain-lain sesuai dengan standar
rumah sakit kelas B.
Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
sesuai standar nasional artinya dalam upaya mencapai visi
rumah sakit dengan standar paripurna, maka RSUD Kabupaten
Sinjai harus berupaya terus menerus meningkatkan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien serta mengevaluasi terus
implementasinya sesuai standar akreditasi.
Meningkatkan manajemen sumber daya yang lebih efisien
dan akuntabel artinya bahwa RSUD Kabupaten Sinjai sebagai
Badan Layanan Umum Daerah didorong untuk meningkatkan
pengelolaan atas sumber daya yang dimilikinya secara lebih
efisien dan akuntabel untuk menghasilkan proses pelayanan
dan kinerja yang maksimal sesuai tujuan BLUD. Dengan
dibentuknya RSUD Kabupaten Sinjai menjadi Badan Layanan
Umum Daerah, maka rumah sakit dituntut untuk dapat
menindak lanjuti dengan menyesuaikan tata kelola terutama
dalam hal keuangan BLUD sesuai peraturan perundang-
undangan menjadi Badan Layanan Umum Daerah.

5
ii. Tugas Pokok dan Fungsi
1. Tugas Pokok
Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 16 Tahun
2007 Pasal 4 Tugas Pokok Rumah Sakit Umum Daerah
Kabupaten Sinjai adalah:
1) Melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan
berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan,
pemulihan dan dilaksanakan secara serasi, terpadu
dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta upaya
rujukan;
2) Melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar
pelayanan rumah sakit;
3) Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh Bupati.

Tugas Pokok Dokter menurut Keputusan Menteri


Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
139/KEP/M.PAN/11/2003 adalah memberikan pelayanan
kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran serta
masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan
kepada masyarakat.

Rincian Kegiatan Dokter Pertama yaitu:

1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat


pertama;
2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat
pertama;
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh Dokter
umum;

6
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh Dokter
umum;
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederahana;
6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang;
7. Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama
pada kecelakaan (P3K) tingkat sederhana;
8. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap;
9. Melakukan Pemulihan mental tingkat sederhana;
10. Melakukan Pemulihan mental kompleks tingkat I;
11. Melakukan Pemulihan fisik tingkat sederhana;
12. Melakukan Pemulihan fisik kompleks tingkat I;
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu;
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
15. Melakukan Pemeliharaan kesehatan anak;
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana;
17. Melakukan pelayanan imunisasi;
18. Melakukan pelayanan gizi;
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan
epidemiologi penyakit;
20. Melakukan penyuluhan medik;
21. Membuat catatan Medik rawat jalan;
22. Membuat catatan Medik rawat inap;
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
25. Menguji kesehatan individu;
26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
27. Melakukan Visum et repertum tingkat sederhana;
28. Melakukan Visum et repertum kompleks tingkat I;
29. Menjadi saksi ahli;
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaan laboratorium;

7
32. Melakukan Tugas jaga panggilan/on call;
33. Melakukan tugas jaga di tempat/rumah sakit;
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan
tingkat sederhana.

2. Fungsi
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai mempunyai
fungsi sebagai berikut:
1) Penyelenggaraan pelayanan medis;
2) Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non
medis;
3) Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan;
4) Penyelenggaraan pelayanan rujukan;
5) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan tenaga medis
bekerjasama dengan instansi terkait;
6) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan;
7) Penyelenggaraan administrasi daerah dan keuangan.

3. Nilai-nilai
Nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh seluruh pihak yang terlibat
dalam penyelenggaraan Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai
adalah:
1) Kejujuran
Kejujuran merupakan nilai dasar utama, dapat
membedakan dan memilih antara hal yang baik dan hal
yang buruk, berani menyampaikan apa adanya dan dapat
di percaya.
2) Kerja keras

8
Kerja keras akan mendorong tumbuhnya kreatifitas dan
inovasi dalam bekerja, tidak mudah menyerah menghadapi
hambatan maupun tantangan.

3) Kerendahan hati
Rendah hati, menyadari kelebihan dan kekurangan, dapat
terbuka dalam menerima saran dan masukan, serta
senantiasa mau belajar.
4) Kesediaan melayani
Kesediaan melayani dengan sabar, tulus, empati dan
ikhlas, akan menjadikan semua pekerjaan menjadi mudah,
nyaman dan menyenangkan.
5) Kompeten
Penguasaan atas ilmu pengetahuan dan ketrampilan
sesuai profesi, untuk dapat melakukan tugas pekerjaannya
dengan kualitas tinggi, dapat di nilai dan dapat di
pertanggung jawabkan.
6) Rasional
Menjalankan tugas pekerjaan dengan berdasar pada data
dan bukti (evidence based), secara sistematis
berkesinambungan (plan-do-check-act).
7) Komitmen
Bersedia berjuang bersama mewujudkan visi dan misi
bersama.
8) Tenggang rasa
Saling menghormati, bisa menerima perbedaan, bisa
memahami perasaan orang lain.

9
e. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai berdasarkan
Peraturan Daerah (Perda) Nomor 16 Tahun 2007 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai adalah sebagai
berikut:
1. Direktur
2. Bagian Tata Usaha, terdiri dari:
a. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan
b. Sub Bagian Kepegawaian
c. Sub Bagian Keuangan
3. Bidang Perencanaan dan Pengembangan Sarana, terdiri dari:
a. Seksi Perencanaan
b. Seksi Pengembangan Sarana dan Prasarana
4. Bidang Pelayanan dan Keperawatan, terdiri dari:
a. Seksi Pelayanan dan Keperawatan
b. Seksi Rekam Medik dan Pelaporan
5. Bidang Pendidikan dan Akreditasi, terdiri dari:
a. Seksi Peningkatan SDM dan Penyuluhan Kesehatan
b. Seksi Akreditasi dan Penelitian Kesehatan
6. Unit Non Struktural, terdiri dari:
a. Satuan Pengawas Intern
b. Komite Medik
c. Instalasi
7. Kelompok Jabatan Fungsional
8. Staf Medik Fungsional

10
II. RANCANGAN AKTUALISASI
Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Sinjai
Identifikasi Isu :
1. Tidak adanya pembatasan jumlah pengunjung pada Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten Sinjai
2. Belum adanya papan daftar pasien di ruangan perawatan RSUD Kabupaten Sinjai
3. Tidak adanya standarisasi kegawatan pasien pada ruang rawat inap RSUD Kabupaten Sinjai
Isu yang Diangkat : Tidak adanya standarisasi kegawatan pasien pada ruang rawat inap RSUD
Kabupaten Sinjai
Gagasan Pemecahan Isu : Penerapan Early Warning System Sebagai Standarisasi dan Pencegahan
Kegawatan Pada Pasien Rawat Inap VIP Interna RSUD Kabupaten Sinjai
Kontribusi
Keterkaitan
Output/Hasil Terhadap Visi Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Substansi Mata
Kegiatan dan Misi Organisasi
Pelatihan
Organisasi
1. Melakukan  Mempersiapkan Terlaksananya Sebelum Kegiatan Kegiatan
melaksanakan
konsultasi serta waktu dan kegiatan melaksanakan konsultasi dan
konsultasi dan
memohon menyesuaikan konsultasi atas konsultasi, saya memohon memohon
petunjuk kepada
petunjuk terkait waktu luang arahan dan menyiapkan petunjuk kepada
atasan
rencana kegiatan atasan untuk petunjuk dari waktu dan diharapkan dapat atasan dapat
memberikan
penerapan EWS konsultasi atasan menyesuaikan menguatkan nilai-
kontribusi pada
kepada atasan rencana mengenai waktu luang Visi RSUD nilai organisasi
Kabupaten Sinjai
serta mencatat kegiatan rencana dengan atasan yakni
yakni Menjadi

11
hasil konsultasi  Menyiapkan kegiatan sebagai bentuk Rumah Sakit kerendahan hati
dalam bentuk rancangan dan penerapan EWS patuh dan Kelas B dengan dan tenggang
Standar
notulen bahan serta adanya hormat kepada rasa.
Paripurna dan
konsultasi yang notulen atasan. (Etika Terbaik Dalam Karena dalam
ingin dipaparkan Publik) Pelayanan Publik melakukan
ke atasan Setelah itu, saya di Sulawesi konsultasi,
Selatan yang
 Melaksanakan menyiapkan secara spesifik diperlukan
konsultasi rancangan dan terkait dengan kerendahan hati
bahan misi pertama untuk menerima
rencana
RSUD Kabupaten
kegiatan konsultasi yang Sinjai yakni saran dan
“Meningkatkan
 Meminta arahan ingin dipaparkan masukan dari
sumber daya
dari pimpinan dengan penuh manusia dan atasan serta
tanggung budaya kerja tenggang rasa
terkait rencana
organisasi yang
kegiatan jawab dan profesional.” untuk menghargai
 Mencatat cermat pendapat orang

masukan dan (Akuntabilitas) lain.

arahan dari Pada saat

pimpinan dalam berkonsultasi


bentuk notulen saya akan
memaparkan
gagasan
kegiatan ini
secara inovatif.

12
(Komitmen
Mutu)
Selanjutnya,
mencatat
masukan dan
arahan dari
pimpinan
dengan benar
dan cermat.
(Akuntabilitas)
2. Melakukan  Menyiapkan Petugas Saya Kegiatan Sosialisasi
sosialisasi lembar ruangan paham menyiapkan sosialisasi tentang cara
tentang tata cara pengisian EWS tentang tata pengisian EWS diharapkan dapat penggunaan
penggunaan sebagai bahan cara pengisian dengan penuh memberikan EWS kepada
EWS kepada sosialisasi lembar EWS rasa tanggung kontribusi pada petugas ruangan
petugas ruangan  Menyampaikan jawab. Visi RSUD dapat
kepada petugas (Akuntabilitas) Kabupaten Sinjai meningkatkan
ruangan terkait Selanjutnya yakni Menjadi nilai-nilai
rencana saya Rumah Sakit organisasi yakni
pelaksanaan menyampaikan nilai komitmen
Kelas B dengan
sosialisasi kepada petugas dan kompeten.
Standar
penggunaan ruangan terkait Karena dengan
rencana Paripurna dan sosialisasi, maka
EWS

13
 Melaksanakan pelaksanaan Terbaik Dalam petugas akan
sosialisasi terkait sosialisasi dan Pelayanan Publik siap untuk
cara pengisian diharapkan bekerja dengan
di Sulawesi
lembar EWS diteruskan ke standar tinggi
Selatan yang
 Memasang di petugas serta dapat
ruangan lain secara spesifik dipertanggung-
dinding
pengumuman sebagai bentuk terkait dengan jawabkan.
tentang tata cara kerjasama Misi keempat
pengisian antar tim. yakni
lembar EWS (Nasionalisme) “Meningkatkan
Selanjutnya, manajemen
saya sumber daya
melaksanakan yang lebih
sosialisasi efisien dan
terkait pengisian akuntabel.”
lembar EWS Karena dengan
dengan disiplin. sosialisasi
(Akuntabilitas) sebelum
Selain pelaksanaan
melaksanakan kegiatan, maka
sosialisasi, saya akan tercipta
memasang di rancangan kerja
dinding yang matang

14
pengumuman sehingga efisien
tentang cara untuk
pengisian dilaksanakan.
lembar EWS
sebagai bentuk
tindakan
antisipatif
kepada petugas
ruangan.
(Akuntabilitas)
3. Melaksanakan  Menerima EWS dapat Petugas Kegiatan Kegiatan
penerapan EWS pasien di ruang diterapkan pada ruangan penerapan EWS melaksanakan
pada pasien di perawatan VIP pasien-pasien di menerima diharapkan dapat penerapan EWS
ruang rawat VIP Interna ruang rawat VIP pasien diawali berkontribusi di ruangan VIP
Interna  Menjelaskan Interna dengan salam pada Interna dapat
maksud dan serta tutur kata peningkatan Visi meningkatkan
tujuan yang ramah dan RSUD Kabupaten nilai kesediaan
pemeriksaan sopan. (Etika Sinjai yakni melayani dan
kepada pasien Publik) Namun, Menjadi Rumah rasional dalam
 Mengukur sebelum Sakit Kelas B bekerja.
tanda-tanda memeriksa Karena dalam
dengan Standar
vital, cek tingkat pasien, saya bekerja melayani
Paripurna dan
kesadaran serta menjelaskan masyarakat, kita
Terbaik Dalam

15
tingkat saturasi maksud dan Pelayanan Publik harus sepenuh
oksigen pasien tujuan di Sulawesi hati dan
 Mengambil pemeriksaan pelaksanaan
Selatan yang
lembar isian sebagai bentuk tugas haruslah
secara spesifik
EWS tanggung berdasarkan pada
terkait dengan
 Menghitung skor jawab. bukti yang valid
masing-masing (Akuntabilitas) Misi organisasi (Evidence based)
pemeriksaan Saya mengukur ketiga yakni

sesuai dengan tanda-tanda vital “Meningkatkan

lembar EWS dengan tekun mutu pelayanan


rumah sakit
 Mencatat hasil dan
pemeriksaan ke profesional. sebagai

dalam tabel (Komitmen pelaksana

EWS Mutu) pelayan publik

Saya memeriksa di bidang

pasien sebagai kesehatan.”

bentuk Dengan adanya

memuliakan penerapan EWS


nilai-nilai diharapkan dapat

kemanusiaan. meningkatkan

(Nasionalisme) mutu pelayanan

Setelah itu, saya RSUD Kabupaten

mengambil Sinjai.

16
lembar isian
EWS dengan
cermat.
(Akuntabilitas)
Lalu menghitung
skor
pemeriksaan
dan menulisnya
dengan jujur.
(Anti Korupsi)
4 Menginterpretasi  Mencocokkan Petugas Saya Kegiatan Interpretasi
hasil skor hasil ruangan dapat mencocokkan menginterpretasi terhadap hasil
pemeriksaan pemeriksaan menginterpretasi hasil hasil pemeriksaan
berdasarkan EWS ke dalam hasil pemeriksaan pemeriksaan sesuai dengan
lembar EWS tabel frekuensi pemeriksaan EWS ke dalam diharapkan dapat lembar EWS
monitoring dan sesuai dengan tabel frekuensi memberikan dapat
respon klinis lembar EWS monitoring dan kontribusi pada meningkatkan
EWS respon klinis peningkatan nilai nilai-nilai
 Memberitahukan dengan disiplin Visi RSUD organisasi yakni
kepada pasien dan jujur. (Anti Kabupaten Sinjai nilai kejujuran
dan keluarga Korupsi) yakni Menjadi dan rasional.
mengenai Selanjutnya Rumah Sakit Dalam artian
rencana tindak memberitahukan bahwa,
Kelas B dengan

17
lanjut kepada pasien Standar menginterpretasi
berdasarkan rencana tindak Paripurna dan hasil pemeriksaan
hasil lanjut dengan sesuai dengan
Terbaik Dalam
pemeriksaan sopan. (Etika lembar EWS
Pelayanan Publik
yang telah Publik) haruslah sesuai
dilaksanakan Pelaksanaan di Sulawesi antara hasil
 Melakukan frekuensi Selatan yang pemeriksaan dan
frekuensi monitoring secara spesifik yang akan
monitoring haruslah terkait dengan didokumentasikan
sesuai hasil dilakukan di dalam berkas
Misi organisasi
pemeriksaan dengan jujur rekam medik.
ketiga yakni
EWS dan mandiri
“Meningkatkan
 Melaksanakan pula. (Anti
mutu pelayanan
respon klinis Korupsi)
rumah sakit
sesuai hasil Selanjutnya
sebagai
yang tertera melaksanakan
pelaksana
pada lembar respon klinis
pelayan publik
EWS sesuai hasil
di bidang
yang tertera
kesehatan.”
dengan rasa
integritas
tinggi.
(Akuntabilitas)

18
5 Mendokumentasi-  Menyiapkan Dokumen Hasil Saya Kegiatan Kegiatan
kan dan berkas rekam Pemeriksaan menyiapkan mendokumentasi- mendokumentasi-
menyimpan medik pasien EWS tersimpan berkas rekam kan dan kan dan
dokumen hasil sesuai dengan di dalam Berkas medik pasien menyimpan menyimpan
pemeriksaan identitas pasien Rekam Medik sesuai dengan dokumen dokumen dapat
EWS yang diperiksa pasien identitas pasien diharapkan dapat meningkatkan
 Menyisipkan sebagai bentuk berkontribusi nilai-nilai
dokumen hasil disiplin dalam pada nilai Visi organisasi yakni
pemeriksaan bekerja RSUD Kabupaten nilai kerja keras
EWS pada (Komitmen Sinjai yakni dalam bekerja.
Berkas Rekam Mutu) Menjadi Rumah Karena
Medik Rawat Selanjutnya Sakit Kelas B menyimpan
Inap saya lembar EWS
dengan Standar
 Menyimpan menyisipkan sesuai dengan
Paripurna dan
Berkas Rekam dokumen identitas pasien
pemeriksaan Terbaik Dalam kedalam Berkas
Medis pada
tempat yang EWS pada Pelayanan Publik Rekam Medis
sesuai berkas rekam di Sulawesi yang tepat
medik dengan Selatan yang memerlukan
cermat dan kecermatan.
secara spesifik
penuh
terkait dengan
tanggung
Misi keempat
yakni

19
jawab. “Meningkatkan
(Akuntabilitas) manajemen
Selanjutnya sumber daya
saya yang lebih
menyimpan efisien dan
berkas rekam akuntabel.”
medis sesuai Karena hal
dengan tempat mendokumentasi-
yang telah kan dan
disediakan menyimpan
dengan teliti berkas dengan
dan tepat. tepat adalah
(Komitmen bentuk tindakan
Mutu) yang akuntabel.
6. Melakukan  Mendiskusikan Tindakan Saya Kegiatan Kegiatan
tindakan masalah dan monitoring dan mendiskusikan melakukan monitoring dan
monitoring dan meminta evaluasi masalah dan tindakan evaluasi dapat
evaluasi kegiatan masukan dari kegiatan meminta monitoring dan meningkatkan
penerapan EWS petugas ruangan terlaksana masukan dari evaluasi nilai organisasi
mengenai petugas penerapan EWS berupa nilai
pengisian ruangan diharapkan dapat kompeten.
lembar EWS sebagai bentuk berkontribusi Sehingga
pada nilai Visi kedepannya

20
 Mencatat kerjasama tim. RSUD Kabupaten petugas dapat
masukan dan (Nasionalisme) Sinjai yakni melaksanakan
saran dari Selanjutnya Menjadi Rumah tugas dengan
petugas ruangan saya mencatat Sakit Kelas B kualitas yang
mengenai masukan dan lebih baik demi
dengan Standar
pengisian saran dari pelayanan yang
Paripurna dan
lembar EWS petugas lebih baik pula.
Terbaik Dalam
 Menarik ruangan dengan
kesimpulan dan teliti. Pelayanan Publik
membandingkan (Akuntabilitas) di Sulawesi
hasil output Setelah itu, saya Selatan yang
pelayanan membandingkan
secara spesifik
pasien sebelum hasil output
terkait dengan
dan sesudah pelayanan
misi ketiga yakni
penggunaan pasien sebelum
“Meningkatkan
EWS dan sesudah
mutu pelayanan
 Membuat penggunaan
rumah sakit
laporan hasil EWS sebagai
sebagai
penerapan EWS bentuk inovasi
pelaksana
 Melakukan dalam bekerja.
pelayanan
konsultasi (Komitmen
publik di bidang
laporan Mutu)
kesehatan.”

21
penerapan EWS Selanjutnya, Karena dengan
kepada atasan membuat adanya
laporan hasil penerapan EWS
penerapan EWS diharapkan
dengan penuh pasien dapat
tanggung ditangani dengan
jawab, dan lebih cepat dan
melaporkan akurat.
hasil penerapan
EWS kepada
atasan sebagai
bentuk
tanggung
jawab.
(Akuntabilitas)

22
23
III. PENUTUP
a. Kesimpulan
i. Peraturan baru tentang ASN yang tertuang dalam Undang-Undang (UU)
Nomor 5 Tahun 2014, yang secara implisit menghendaki bahwa ASN yang
umum disebut sebagai birokrat bukan sekedar merujuk kepada jenis
pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik.
ii. Rancangan aktualisasi perlu dibuat sesuai dengan bidang pekerjaan dan
kompetensi yang dimiliki. Rancangan aktualisasi tersebut diharapkan dapat
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ANEKA pada Aparatur Sipil Negara.
iii. Aktualisasi diharapkan dapat menjadi bentuk pembiasaan atau habituasi pada
sikap dan perilaku Aparatur Sipil Negara sehari-hari ditempat kerja.

24

Anda mungkin juga menyukai