Anda di halaman 1dari 139

ORGANISASI DAN

MANAJEMEN
Oleh
Team Pengajar
KARAKTERISTIK ORGANISASI
1. Memiliki tujuan tertentu
2. Memiliki orang-orang
3. Mengembangkan struktur agar anggota dapat
melaksanakan pekerjaan dengan mudah
4. Memiliki sistem dan prosedur

⦿ Organisasi : Suatu Kesatuan (entity) sosial yang


dikoordinasikan secara sadar, dengan batasan yang relatif
dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif
terus-menerus untuk mencapai tujuan bersama” (Stephen
Robbins)
MANFAAT ORGANISASI
1. Mengubah kehidupan masyarakat
2. Sebagai penuntun pencapaian tujuan
3. Menawarkan karier
4. Sebagai cagar ilmu pengetahuan
• Dalam organisasi/manajemen tidak hanya
dituntut untuk mengejar TUJUAN SEMATA,
tetapi bagaimana tujuan bisa dicapai dengan
cara
✔ Efektif
✔ Efisien
Mengapa mempelajari manajemen?
⦿ Keperluan hidup masa kini: manajemen
memberi kontribusi pada kehidupan manusia
saat ini dgn memenuhi kebutuhan sehari-hari
⦿ Membangun masa depan: manajemen selalu
berusaha mengembangkan produk dan
praktek baru untuk kesejahteraan manusia
⦿ Mengingat masa lalu: manajemen membantu
manusia mengingat masa lalunya
Pergeseran Paradigma manajemen
• Dari Inward Looking ke Outward Looking
• Dari Produktivitas (productivity) ke Kualitas
(Quality)
• Dari Command ke Empowernment
• Dari Control ke Partisipasi
• Dari Size ke Speed
• Dari Specialisation ke Flexibility, etc
The Shifting Paradigm For Organizational Success

Old Success Factors New Success Factors


– Size – Speed
Semakin besar suatu organisasi Kecepatan dlm merespon customer,
semakin mampu mencapai efisiensi, meluncurkan produk baru ke pasar,
mengangkat capital dan menekan mengubah strategi sesuai dgn tantangan
supplier & customer lingkungan
– Role Clarity – Flexibility
Dengan pembagian tugas, Tuntutan utk tau banyak hal dgn banyak
kewenangan, perbedaan manajer dan pengalaman
pekerja yang jelas orgns. makin efisien – Integration
– Specialization Spesialisasi masih dibutuhkan namun
Dengan pembagian tugas, dan kesuksesan terletak pd kemampuan
spesialisasi untuk meningkatkan berkolaborasi utk menciptakan terobosan
keahlian yang tinggi baru
– Control – Innovation
Peran utama manajemen adl control Creativitas diperlukan utk mencari
utk menjamin palaksanaan pekerjaan sesuatu yg baru, berbeda shg memiliki
yang tepat pada tahapan dan waktu daya saing tinggi.
yang tepat
Pengertian Manajemen
• Kata Manajemen berasal dari bahasa inggris
yaitu manage, atau dalam bahasa indonesia
bisa diartikan yaitu mengendalikan atau
mengelola.
• Manajemen adalah suatu seni mengarahkan
orang lain untuk mencapai tujuan utama
dalam suatu organisasi dalam perusahaan
melalui proses perencanaan (Planning),
pengorganisasian (Organizing), dan mengelola
(Controlling) sumber daya manusia dengan
DEFINISI MANAJEMEN MENURUT AHLI
1. Harold Koontz & Cyril O’Donnel, manajemen adl usaha utk mencapai
suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Manajer :
mengkoordinir sejumlah aktivitas org lain yg meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian
2. R.Kelly, suatu proses khas yg terdiri dari tindakan-tindakan
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yg
dilakukan utk menentukan serta mencapai sasaran yg telah ditentukan
melalui pemanfaatan Sumber daya
3. George Terry: “Proses yg terdiri dari perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, pelaksanaan dan pengawasan dengan memanfaatkan baik
ilmu maupun seni agar dpt mencapai tujuan organisasi yg telah
ditetapkan”
4. Koontz & O’Donnel : “Usaha memanfaatkan orang-orang lain dalam
upaya pencapaian tujuan tertentu suatu organisasi melalui pembagian
tugas, tanggung jawab dan wewenang yang jelas”
5. James F. Stoner : proses perencanaan, pengorganisasian dan
penggunaan SD organisasi lainnya agar mencapai tjuan organisasi yg
telah ditetapkan
ARTI MANAJEMEN
1. Proses kegiatan
2. Suatu ilmu dan seni
3. Profesi (menggunakan keahlian tertentu)
4. Kumpulan orang untuk mencapai tujuan
Pengertian Menurut Ahli
• Menurut Stoner, Ilmu Manajemen merupakan
proses dalam membuat suatu perencanaan,
pengorganisisasian, pengendalian serta
memimpin berbagai usaha dari anggota
entitas atau organisasi dan juga
mempergunakan semua sumber daya yang
dimiliki untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan.
• Menurut George R. Terry, Manajemen adalah
suatu proses yang berbeda terdiri dari
Fungsi Manajemen
1. Memimpin (Leading)
Tugas seorang manajer adalah memimpin orang lain
agar bertindak untuk tujuan organisasi. Fungsi ini
meliputi :
•mengambil keputusan (decision maker);
•melakukan komunikasi (communicating);
•memberikan motivasi (motivating);
•memilih orang-orang (selecting people);
•mengembangkan orang lain (developing people)
melalui penilaian hasil kinerja, pemberian saran serta
latihan atau training.
Fungsi Manajemen
2. Merencanakan (Planning)
Tugas dan kegiatan utama perencanaan meliputi :
•Forecasting atau meramalkan untuk waktu yang akan datang;
•Membuat target dan sasaran (seat goal or targeting);
•Programming (membuat acara) membuat rencana urutan kegiatan
yang diperlukan untuk pencapaian target;
•Schedulling (mengatur urutan waktu pelaksanaan atau time table);
•Budgeting (menyusun rencana anggaran biaya);
•Membuat Standard Operating Procedure (SOP) tentang pelaksanaan
pekerjaan;
•Estabilishing and Interpreting Policies (menetapkan dan menafsirkan
kebijakan-kebijakan pelaksanaan pekerjaan)
Fungsi Manajemen
3. Menyusun (Organizing)
Kegiatan menyusun, mengatur dan menghubungkan suatu pekerjaan
sehingga dilaksanakan lebih efektif dan efisien meliputi :
•Design Organization Structure (Desain Struktur Organisasi),
•Menentukan job description dari masing-masing jabatan untuk
mencapai sararan organisasi;
•Delegating Responsibility and Authority (mendelegasikan tanggung
jawab dan wewenang) menetapkan pertangungjawaban untuk hasil
yang dicapai;
•Estabilishing Relationship (menetapkan hubungan-hubungan yang
membedakan antara atasan dan staff);
•Mendeskripsikan hal-hal yang dianggap efektif sehubungan dengan
pemanfaatan sumber daya manusia guna pencapaian sasaran.
Fungsi Manajemen
4. Mengawasi (Controlling)
Melakukan pengawasan, pengendalian dan
pengamatan meliputi :
•Developing Performance Standard
(perkembangan pekerjaan);
•Measuring Performance (pengukuran hasil
pekerjaan);
•Taking Corrective Action (melakukan tindakan
perbaikan dan mengoreksi kesalahan)
Tingkatan Level Manajemen
Pada umumnya tingkatan atau level manajemen
terdiri dari beberapa bagian yaitu:
•Top Management, terdiri dari Board of Director
atau Chief of Executive, dan Senior Executive
•Midle Management; terdiri dari Departement of
Division Head
•Lower Management; terdiri dari Superintenden,
General Foreman, dan Supervisor
Tingkatan Level Manajemen
• Semakin tinggi tingkat jabatan yang
seseorang, maka kemampuan yang dituntut
harus ada yaitu Konseptual (membuat konsep
tentang arah dan tujuan akhir organisasi yang
ingin dicapai), Menentukan Strategi serta
Menguasai dan memahami konsep secara
Makro.
• Semakin rendah tingkat jabatan seseorang
maka kemampuan yang dituntut harus ada
darinya yaitu dalam hal teknis, operasional,
Pengertian Manajemen
Perusahaan
• Manajemen perusahaan adalah proses
memimpin, pengadministrasian dan
mengarahkan perusahaan. Dalam proses ini
manajemen menggunakan berbagai sumber
daya yang dimiliki perusahaan.
• Jika dilihat dasar manajemen perusahaan
tidak jauh berbeda dengan manajemen yang
lainnya. Perbedaannya hanya terletak pada
fungsi dan tugas dari manajemen. Berikut ini
penjelasan singkat mengenai fungsi dan
Divisi Dalam Perusahaan
1. Human Research
Divisi ini bertugas memberikan saran dan
wawasan untuk menarik, mempertahankan,
mengapresiasi dan mengembangkan karyawan.
Sehingga kualitas tenaga kerja yang berada di
perusahaan tetap terjaga. Istilah lain yang lebih
akrab dari bagia ini adalah bagian HRD.
Divisi Dalam Perusahaan
2. Credit Risk
Departemen credit risk ini menggunakan
manajemen risiko untuk mengawasi dan
melindungi aset perusahaan. Bagian ini harus
memiliki informasi lengkap tentang pasar,
produk, pesaing dan hal lain yang
mempengaruhi perusahaan. Gunanya agar
setiap divisi lain dapat bertindak seefektif
mungkin dan meminimalkan risiko yang ada.
Divisi Dalam Perusahaan
3. Corporate Treasury
Divisi ini mengelola sumber daya keuangan
global perusahaan untuk mencapai tujuannya.
Dalam tugasnya divisi ini bekerja sama dengan
manajemen senior, unit bisnis, dan regulator.
Sehingga mereka bisa memastikan efisiensi
dalam penggunaan dana dan arus perputaran
keuangan perusahaan.
Divisi Dalam Perusahaan
4. Compliance
Jika dalam osis ada bagian kedisiplinan, dalam
perusahaa pun ada. Tim
compliance mengidentifikasi dan memberikan
bimbingan pada pelanggaran kepatuhan dan
mendesain program peraturan yang efektif
dalam mendukung komitmen perusahaan.
Divisi Dalam Perusahaan
5. Firm Risk Management
Divisi ini juga mengembangkan manajemen
risiko untuk digunakan secara khusus pada
kerjasama perusahaan. Firma yang dibuat oleh
perusahaan dikelola sedemikian rupa sehingga
risiko-risiko yang berbahaya bagi perusahaan
dapat diminimalisir.
Divisi Dalam Perusahaan
6. Firm Strategy & Execution
Tim Firm Strategy & Eksekusi (FSE),
membantu dalam pengambilan keputusan untuk
memperkuat bidang jasa keuangan global.
Kelompok ini memberikan nasihat tentang
alternatif strategis dengan menganalisis
dinamika industri di seluruh lini bisnis.
Divisi Dalam Perusahaan
7. Finance
Divisi keuangan bertugas melaporkan keuangan
perusahaan kepada Chief Financial Officer.
Melalui laporan tersebut perusahaan bisa
memperkirakan risiko dengan lebih baik. Divisi
ini adalah penasihat penting untuk bisnis
perusahaan dan tim manajemen senior.
Divisi Dalam Perusahaan
8. Internal Audit
Departemen ini memberikan tinjauan
independen dari kualitas pengendalian internal,
manajemen risiko, dan sistem tata kelola proses
perusahaan. Departemen Internal Audit
merupakan mitra penting untuk manajemen
senior karena mereka melaksanakan tanggung
jawab pengawasan mereka.
Divisi Dalam Perusahaan
9. Market Risk
Tim market risk mengelola semua eksposur
risiko pasar yang timbul dari kegiatan bisnis
perusahaan. Tim ini membantu perusahaan
untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan
keuntungan dengan melihat kesempatan
melalui proses manajemen risiko pada pasar.
Divisi Dalam Perusahaan
10. Operational Risk
Divisi Risiko Operasional bekerja dengan unit
bisnis dan kelompok kontrol untuk membantu
memastikan perusahaan memiliki program yang
transparan, konsisten dan komprehensif untuk
mengelola risiko operasional. Baik itu risiko yang
berasal dari internal perusahaan ataupun
eksternal.
FUNGSI MANAJEMEN (Henry Fayol)
1. Planning (Perencanaan) : menentukan tujuan serta sasaran yg ingin
dicapai
2. Organizing (Pengorganisasian) : pemberian perintah, pengalokasian
SD serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir utk menerapkan
rencana
3. Comanding (Pengarahan) : menumbuhkan semangat pd karyawan
agar dapat bekerja keras dan giat serta membimbing mereka dalam
melaksanakan rencana
4. Coordinating (Pengkoordinasian): menjaga agar aktivitas sebuah
organisasi tetap terus bersinergi dan juga dapat bekerja sama dengan
baik
5. Controlling (Pengendalian) : melihat apakah kegiatan organisasi
sudah sesuai dengan rencana/target
Scientific Management
Key Concepts:
• Metode ilmiah dpt menentukan cara paling tepat untuk
menyelesaikan tugas
• Penekanan pd pekerjaan, seleksi dan pelatihan karyawan
serta kerjasama antara pekerja dgn manajemen

Kontribusi:
• Meningkatkan prduktivitas dan efisiensi organisasi
• Mengenalkan metode ilmiah di tempat kerja
• Sistem imbalan berdasarkan kinerja
• Menekankan kerjasama antar karyawan dan manajer
Keterbatasan manajemen Ilmiah

• Menyederhanakan faktor motivasional


individu
• Pekerja dipandang sbg bagian dari mesin
produksi
• Potensial untuk mengeksploitasi pekerja
• Tidak memperhatikan tugas2 senior
manajemen
• Mengabaikan hubungan organisasi dgn
lingkungannya
Administrative Management
Key Concepts:
• 5 fungsi & 14 prinsip manajemen Fayol (TUGAS-Tulis
Tangan)
• Executive merumuskan tujuan organisasi, melindungi
karyawan dan menjaga komunikasi
• Manajer harus merespon perkembangan/ perubahan

Kontribusi:
• Mamandang manajemen sbg profesi yg dapat diajarkan
dan dikembangkan
• Menekankan pd aspek kebijakan umum dari top-level
manajer
• Menawarkan prinsip / kiat manajemen universal
14 prinsip manajemen Fayol

❖ Division of work
❖ Delegation of Authority
❖ Discipline
❖ Unity of Command
❖ Unity of Direction
❖ Subordination of individual interest to
the general interest
❖ Remuneration
Lanjutan

❖ Centralization
❖ Scalar Chain
❖ Order
❖ Equity
❖ Stability and tenure of personnel
❖ Innitiative
❖ Esprit de Corps
Keterbatasan Administrative Management
Prinsip-prinsip universal yg ditawarkan tdk selalu dpt berhasil
utk semua situasi, faktor lingkungan, teknologi & SDM
turut berpengaruh.

Human Relations
Key Concepts:
• Produktivitas dan perilaku karyawan dipengaruhi oleh kel.
Informal
• Kohesivitas, status dan norma kelompok mempenaruhi
produktivitas
• Manajer hrs memperhatikan kesejahteraan kary.,motivasi
& komunikasi
• Kebutuhan sosial lebih penting dari pd kebutuhan
ekonomis
BIDANG-BIDANG MANAJEMEN
1. Bidang Pemasaran, aspek yang dikaji
❖ Perencanaan produk/jasa
❖ Penetapan harga
❖ Mengembangkan periklanan
❖ Memilih saluran distribusi
2. Bidang Keuangan : mengatur kebutuhan
finansial. Tugas utama : mencari sumber
pendanaan dan mengalokasikan dana yg
diperoleh
3. Bidang Operasional : mengatur kegiatan yg
diperlukan bagi terselenggaranya proses
produksi. Tugas utama
❖ Perencanaan produk
❖ Perencanaan luas produksi
❖ Perencanaan lokasi pabrik
❖ Perencanaan layout mesin-mesin
❖ Perencanaan bahan baku
❖ Perencanaan tenaga kerja
❖ Pengawasan kualitas
4. Bidang Sumber Daya Manusia, meliputi
❖ Penarikan tenaga kerja yg berkualita
❖ Pengembangkan Tenaga kerja yg berkualitas
❖ Mempertahankan tenaga kerja yg berkualitas,
mengelola penahanan dan pergantian, penilaian
kinerja
TUGAS PRESENTASI DAN DEBAT
KELOMPOK
• Jelaskan Perbedaan Antara Teori Manajemen
Fayol and Taylor’s
• Jelaskan Konsep, teori, dan prinsip-prinsip
dari kedua tokoh Manajemen diatas
• PPT
MANAJEMEN DAN
Oleh
MANAJER Team Pengajar
⦿ Manajer :
Orang yang bertanggung jawab atas bawahan
dan sumber daya organisasi lainnya untuk
mengarahkan usaha yang bertujuan
membantu organisasi dalam mencapai
sasaran atau tujuannya
KLASIFIKASI :
1. Menurut tingkatannya dalam organisasi
a. Manajer puncak (top)
b. Manajer madya (middle)
c. Manajer bawah (first line)
2. Menurut sifat aktivitasnya (fungsi dalam
organisasi)
a. Manajer-manajer umum
b. Manajer fungsi (marketing, SDM, Keuangan dll)
TINGKATAN
1. First-line manajer : memimpin dan mengawasi
tenaga operasional (supervisor, kepala departemen,
mandor)
2. Middle manajer : mengawasi beberapa unit kerja
dan menerapkan rencana sesuai dengan tujuan dan
tingkatan yg lebih tinggi (kepala klinik, dekan,
manajer pabrik)
3. Top manajer : menetapkan tujuan, strategi dan
kebijakan perusahaan umum, yg kemudian
diterjemahkan lebih spesifik olej manajer bawahnya
(chief executive officer, president & vice president)
Manajer Fungsional : mempunyai tanggung
jawab hanya atas satu unit kegiatan organisasi

Manajer Umum : mengatur, mengawasi dan


bertanggung jawab atas satuan kerja
keseluruhan/divisi operasi yang mencakup
semua/beberapa kegiatan-kegiatan fungsional
satuan kerja
PERAN – PERAN MANAJER
(Henry Mintzberg, 1960)

1. Peran Interpersonal
✔ Melaksanakan tugas yg melibatkan semua
karyawan di dalam & luar organisasi
✔ Memelihara jaringan hubungan luar
2. Peran informasional
✔ Menerima, mengumpulkan dan
menyebarkan informasi
3. Peran memutuskan
✔ Mengawali & mengawasi proyek baru
✔ Menangani gangguan
✔ Bertanggung jawab untuk membagi SDM
✔ Mendiskusikan dan tawar menawar dengan
kelompok lain
KETRAMPILAN MANAJER :
kemampuan menerjemahkan pengetahuan ke dalam praktek
sehingga tercapai tujuan yg diinginkan

1. Ketrampilan teknis : menggunakan keahlian


khusus dalam tugas
2. Ketrampilan kemanusiaan : bekerjasama
dengan orang lain
3. Ketrampilan konseptual : melihat situasi
secara luas serta mampu memecahkan
persoalan
TUGAS-TUGAS MANAJER
1. Bekerja dengan dan melalui orang lain
2. Memadukan dan menyeimbangkan tujuan yg
saling bertentangan & menetapkan prioritas
3. Bertanggung jawab &
mempertanggungjawabkan
4. Harus berpikir secara analitis & konseptual
5. Mediator
6. Politisi
7. Diplomat
8. Mengambil keputusan sulit
SEJARAH DAN TEORI
MANAJEMEN

Oleh
Team Pengajar
I. MANAJEMEN ILMIAH
• Dimulai akhir abad yang lalu : mencari &
mengembangkan cara-cara baru utk
mengelola suatu perusahaan
PERAN MANAJER
1. Pentingnya peranan manajer dalam menggerakkan
& meningkatkan produktivitas perusahaan
2. Pengangkatan & pemanfaatan tenaga kerja dengan
persyaratannya
3. Tanggung jawab kesejahteraan pegawai
4. Kondisi yg cukup utk meningkatkan produktivitas
kerja
5. Menentukan pilihan kebijakan perusahaan
6. Reformis dalam memperbarui persyaratan kerja,
kondisi kerja, hari standar kerja
7. Tanggung jawab thd kesejahteraan karyawan
8. Pembagian kerja di antara pegawai
PENCETUS
1. Robert Owen (1771-1858) : peranan SDM
sbg kunci keberhasilan perusahaan
2. Charles Babage (1792-1971) : Pembagian
Tenaga Kerja (spesialisasi)
3. Frederick W.Taylor : semakin tinggi
prestasi kerja, akan semakin tinggi upah
yang diterima
4. Henry L.Gant (1891-1919) : Kerjasama
manajer-karyawan, seleksi ilmiah
pegawai, sistem bonus
Sumbangan :
1. Peningkatan produktivitas didukung oleh
sistem pembagian kerja, spesialisasi
2. Efisiensi kerja

Keterbatasan :
1. Penggunaan teknologi mengurangi
penggunaan Tenaga Kerja
2. Tenaga kerja kurang mendapat perhatian
sosial
II. MANAJEMEN KLASIK
1. Henry Fayol (1841-1925) : Bapak Manajemen
Operasional. Kelompok tugas : technical,
commercial, financial, security, Akuntansi,
Tugas manajerial
2. James D.Mooney, kaidah dalam menetapkan
organisasi : koordinasi, prinsip skalar, Prinsip
fungsional (pendelegasian), prinsip staff
3. Mary Parker Follet (1868-1933) :
mekanisme dimana individu beraneka
ragam dapat menggabungkan bakat yg
dimiliki utk mencapai sesuatu yg lebih
baik
4. Chaster I.Barnard (1886-1961) : bawahan
menerima perintah hanya bila mereka
memahami dan mampu serta
berkeinginan utk menuruti atasan
III. PENDEKATAN HUBUNGAN MANUSIA

Dimulai sejak 1930, pupoler tahun 1950 an :


manajemen yg banyak memberikan perhatian
thd hubungan kemanusiaan kepada karyawan
Pendapat : di tempat kerja orang berusaha utk
memuaskan kebutuhan sosialnya,
memberikan reaksi atas tekanan dari
kelompok serta berusaha memenuhi
kebutuhan pribadi
Mayo dkk menyimpulkan :
1. Suasana kelompok, pekerja saling
menciptakan hubungan sosial yg
mendukung
2. Pengawasan lebih partisipatif
Sumbangan :
1. Perhatian thd para karyawan akan
memberikan keuntungan
2. Perhatian manajer thd proses kelompok
utk melengkapi perhatian thd
masing-masing karyawan scr individu
Keterbatasan ;
1. Perbaikan kondisi kerja dan kepuasan
karyawan tidak menghasilkan peningkatan
produktivitas yg relevan
2. Lingkungan sosial hanya salah satu dari
beberapa faktor yg mempengaruhi
produktivitas
IV. PENDEKATAN MANAJEMEN MODERN
Anggapan : manusia memiliki kebutuhan yg
beraneka ragam dan mengalami perubahan
yg begitu cepat shg tidak ada satu
cara/pendekatan yg dapat digunakan pd
seluruh situasi
Konsep utama
1. Teori Perilaku : individu per individu, antar
kelompok-kelompok individu. Antar kelompok
sosial
2. Teori Kuantitatif (management science), dpt
dipertanggungjawabkan keilmiahannya
V. PENDEKATAN SISTEM MANAJEMEN

Manajemen dipandang sbg suatu sistem


terbuka yg berinteraksi dg lingkungannya
Lingkungan merupakan tempat asal sumber
daya sekaligus umpan balik dari pelanggan
PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
1. Dominan
2. Divergence : berkembang melalui jalurnya
sendiri
3. Convergence : aliran mjd sepaham
4. Sintesa : berintegrasi
5. Proliferation : muncul lebih banyak aliran
MANAJEMEN DAN LINGKUNGANNYA

Oleh :
Team Pengajar
Lingkungan organisasi : kekuatan-kekuatan yang
mempengaruhi (langsung/tidak langsung) thd
kinerja organisasi

Lingkungan menurut Robbins & Coulter (1999) :


lingkungan merujuk pada lembaga / kekuatan
yg berada di luar organisasi tsb dan secara
potensial mempengaruhi kinerja organisasi
LINGKUNGAN EKSTERNAL LANGSUNG

Kekuatan yg berada di luar kemampuan/kendali


perusahaan yg mempengaruhi scr langsung
thd kinerja organisasi dan manajemen
1. Pemasok
2. Pelanggan (keinginan berbeda-beda)
3. Lembaga keuangan
4. Pesaing
5. Pemerintah
LINGKUNGAN UMUM PERUSAHAAN

Lingkungan berpengaruh scr tidak langsung thd


kinerja organisasi & hampir semua organisasi
dipengaruhi oleh lingkungan tsb
1. Demografi (umur, peluang kerja)
2. Ekonomi (pendapatan)
3. Alam
4. Politik (kebijakan pemerintah)
5. Sosial & budaya
LINGKUNGAN INTERNAL PERUSAHAAN

Kekuatan yg ada dalam organisasi itu sendiri &


sifatnya dapat dikontrol oleh manajemen
1. Pekerja/karyawan (perbedaan kepentingan)
2. Dewan komisaris
3. Pemegang saham
HUBUNGAN LINGKUNGAN DAN ORGANISASI

James D.Thomson :
• Tingkat perubahan (stabil, dinamis)
• Tingkat homogenitas (sederhana, kompleks)
Strategi menghadapi perubahan lingkungan dan
ketidakpastian :
1. Penyesuaian thd perubahan lingkungan
2. Pemantauan lingkungan scr tidak langsung
3. Mempengaruhi lingkungan langsung
MANAJEMEN DAN GLOBALISASI

Manajer tidak hanya bekerja dlm lingkungan


internal dan eksternal domestik, tetapi jg
mempertimbangkan pengaruh kekuatan global.
Unsur pokok agar bs kompetitif dlm ekonomi
global :
1. Strategi, struktur dan persaingan perusahaan
2. Kondisi permintaan
3. Faktor kondisi
4. Industri terkait dan pendukung
PERENCANAAN

Oleh :
Team Pengajar
PERENCANAAN:
Merupakan salah satu fungsi yg memegang
peran yg sangat penting dan bahkan
sangat menentukan dalam mencapai
tujuan organisasi
HAKIKAT & PENTINGNYA PERENCANAAN

Hakikat : Pemilihan saat ini thd kondisi masa depan yang kita
kehendaki, beserta langkah-langkah yg kita perlukan untuk
mewujudkan kondisi tsb

Perencanaan diartikan : suatu proses menetapkan tujuan dan


sasaran, menentukan pilihan-pilihan tindakan yang akan
dilakukan, & mengkaji cara-cara terbaik untuk mencapai
tujuan masa depan yg telah ditetapkan sebelumnya
Aspek perencanaan :
1. Menyangkut masa yg akan datang
2. Menyangkut tindakan
3. Memiliki serangkaian tindakan pd masa
yg akan datang yg akan diambil oleh
perencana

Perencanaan yang baik merupakan cermin


dari manajemen yg baik. Manajemen dan
organisasi yang baik inilah yg menjanjikan
hasil yang baik
PERANAN PERENCANAAN
1. mengkoordinirkan usaha-usaha
2. Mengatasi perubahan
3. Pengembangan manajer
4. Pengembangan standar kerja
5. Perencanaan mengurangi ketidakpastian
JENIS PERENCANAAN
1. Perencanaan Jangka Panjang (strategis) dan
jangka pendek (operasional)
2. Perencanaan Strategis (alokasi SD, tujuan
organisasi) dan Perencanaan Operasional
(produksi, pemasaran)
3. Perencanaan sekali pakai (anggaran, proyek,
program) dan perencanaan tetap (kebijakan,
prosedur, aturan)
PROSES PENYUSUNAN PERENCANAAN

1. Merumuskan misi dan tujuan. Misi mengidentifikasi


bidang usaha organisasi
2. Memahami keadaan saat ini
3. Mempertimbangkan faktor pendukung dan
penghambat tercapainya tujuan
4. Menyusun rencana, kegiatan utk mencapai tujuan

Dalam perencanaan terkandung suatu aktivitas yg


saling berkaitan utk mencapai tujuan yg telah
ditetapkan
PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN

1. Pendekatan perencanaan inside-out dan outside-in


✔ Perencanaan inside-out : memfokuskan pd apa yg
telah dilakukan namun mengusahakan utk
melakukan yg terbaik yg dpt dilakukan
✔ Perencanaan outside-in :mencoba menganalisa
lingkungan eksternal & membuat perencanaan utk
mengeksploitasi kesempatan dan meminimisasi
permasalahan yang terjadi
2. Pendekatan perencanaan top-down dan
bottom-up.
3. Perencanaan kontingensi : meliputi
perencanaan alternatif yg menyebabkan
tindakan yg dapat diterapkan dan saat
perencanaan orisinil tidak sesuai karena
perubahan keadaan
EFEKTIVITAS PERENCANAAN
Hambatan dalam pengembangan rencana yg
efektif :
1. Penolakan dari dalam diri perencana terhadap
penetapan tujuan dan pembuatan rencana utk
mencapainya
2. Keengganan yg lazim dari para anggota
organisasi/karyawan utk menerima rencana
karena perubahan yang akan ditimbulkan
MANAJEMEN STRATEGIK

Oleh :
Team Pengajar
STRATEGI – Keunggulan Bersaing
Porter
• Asal Kata "strategi" adalah turunan dari kata
dalam bahasa Yunani, stratēgos. Adapun
stratēgos artiya : 'komandan militer' pada zaman
demokrasi Athena.
• Strategi Militer adalah bagaimana menggerakkan
pasukan ke posisi paling menguntungkan
sebelum pertempuran aktual dengan musuh
• Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan
yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan,
perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas
dalam kurun waktu tertentu.
Contoh Keberhasilan Strategi:
• Yamaha dengan skutik Mio-nya Yamaha Membidik pelanggan
perempuan (female bikers) Strategi Yamaha membidik
segmen pasar baru (new market segment)
– Dengan mudah Yamaha memimpin pasar baru itu, yang sudah puluhan
tahun digenggam sang jawara, Honda.
• Ketatnya Persaingan Mentari, Pro XL, Simpati, Esia, Flexi, dll..
– Berbagai strategi di ciptakan untuk merebut konsumen.. …….
MANAJEMEN STRATEGIK
• Strategik : Rencana berskala besar,bertujuan ke masa
depan untuk berinteraksi dengan kondisi persaingan
demi mencapai tujuan perusahaan.
• Manajemen :
– suatu proses
– suatu kolektivitas dan Kreatifitas manusia
– suatu ilmu dan seni
• Pengertian Manajemen Strategik: Satu rangkaian
keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi
dan implementasi rencana yang dirancang untuk
meraih tujuan perusahaan Agar Efektif dan Efisien
MANAJEMEN STRATEGIK
Sembilan tugas penting
1.Merumuskan visi misi dan tujuan perusahaan (maksud,filosofi dan sasaran
perusahaan)
2.Melakukan analisis kondisi & kapabilitas internal perusahaan
3.Menilai lingkungan eksternal,termasuk faktor pesaing
4.Menganalisis pilihan-pilihan yang dimiliki dengan cara menyesuaikan sumber
daya dengan lingkungan eksternal
5.Mengidentifikasi pilihan paling menguntungkan dengan cara mengevaluasi
setiap pilihan berdasarkan misi
6.Menetapkan tujuan jangka panjang & strategi utama
7.Mengembangkan tujuan tahunan & strategi jangka pendek sesuai dengan
tujuan jangka panjang
8.Mengimplementasikan strategi yang telah dipilih melalui alokasi sumber daya
9.Mengevaluasi keberhasilan proses strategi sebagai masukan pengambilan
keputusan dimasa datang
MANFAAT MANAJEMEN STRATEGIK
• Memperkuat perusahaan mencegah
untuk menghadapi masalah
• Interaksi kelompok untuk menghasilkan
pilihan strategi terbaik
• Mempertinggi motivasi SDM
• Mengurangi tumpang tindih kegiatan
• Penolakan terhadap perubahan
berkurang
KONSEP MAP
TUGAS – PERORANGAN
(11 November 2019)
• Membuat Visi Misi Perusahaan
• Tujuan Perusahaan (jangka panjang, jangka
menengah, jangka pendek)
• Membuat Rencana Strategis Dengan Metode
Analisis SWOT berikut dengan perhitungannya
• Strategi SWOT nya
• Jangan yg ada di Internet Perusahaannya (buat
sendiri Original)
MANAJEMEN STRATEGIK
VISI TUJUAN
MISI TARGET-TARGET S.M.A.R.T
STRATEGI CARA PENCAPAIAN TUJUAN
RENCANA KEGIATAN YANG AKAN
TINDAK DILAKUKAN
TETAPKAN TARGET (SMART)
• S SPESIFIC
• M MEARSURABLE
• A ACHIEVABLE
• R REALISTIC
• T TIME
VISI
• Visi merupakan gambaran tentang masa depan (future) yang realistik dan ingin
mewujudkan dalam kurun waktu tertentu.
• Visi adalah pernyataan yang diucapkan atau ditulis hari ini, yang merupakan
proses manajemen saat ini danmenjangkau masa yang akan datang.
– Hax dan Majluf dalam Akdon(2006) menyatakan bahwa visi adalah
pernyataan yang merupakan sarana untuk:
1. Mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan
tugas pokok.
2. Memperlihatkan frameworkhubungan antara organisasi dengan
stakeholders (sumber daya manusia
organisasi,konsumen/citizendanpihak lain yang terkait).
3. Menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan
dan perkembangan
Pernyataan visi,baik yang tertulis atau diucapkan perlu di tafsirkan dengan
baik,tidak mengandung multi makna sehingga dapat menjadi acuan yang
mempersatukan semua pihak dalam sebuah organisasi
VISI Contoh:
VISI INDIKATOR
Unggul dalam prestasi 1. Unggul dalam perolehan UN
2. Unggul dalam persaingan
melanjutkan ke jenjang pendidikan
diatasnya
3. Unggul dalam karya ilmiah remaja
4. Unggul dalam lomba kreatifitas
5. Unggul dalam lomba kesenian
6. Unggul dalam lomba olahraga
• Misi Perusahaan : pernyataan/rumusan umum yang
luas dan bersifat tahan lama, tentang
keinginan/maksud yang harus dicapai organisasi
• Pernyataan misi mencerminkan tentang penjelasan
produk atau pelayanan yang ditawarkan.
• Pernyataan misi harus:
1. Menunjukan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai
oleh organisasi dan bidang kegiatan utama dari organisasi
yang bersangkutan.
2. Secara eksplisit mengandung apa yang harus dilakukan untuk
mencapainya.
3. Mengundang partisipasi masyarakat luas terhadap
perkembangan bidang utama yang digeluti organisasi
PT. ANTAKOWISENA
• PT. ANTAKOWISENA berdiri sejak tahun 1990, adalah
perusahaan perdagangan alat pertanian dan produk-produk
pendukung pertanian seperti : Benih Tanaman/ sayuran,
Pupuk, Pestisida, Polybag, Karung Plastik dan power sprayer
serta peralatan dan perlengkapan pertanian lainnya.

Visi Perusahaan: Menjadi Partner Terbaik Bagi Masyarakat


Pertanian Untuk Mencapai Kesejahteraan yang
berkesinambungan.

Misi Perusahaan: Memberikan Solusi Terbaik Penyediaan


Sarana Agro Input Pertanian, Perikanan, Peternakan,
Perkebunan dan Kehutanan.
PT PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO)

• VISI PERUSAHAAN
Pelayanan dan kepuasan pelanggan sebagai kata kunci
seluruh aktivitas perusahaan harus menjadi budaya dan etika
setiap elemen perusahaan dalam pelaksanaan tugasnya,
sebagaimana yang tercermin dalam visi dan misi perusahaan

• MISI PERUSAHAAN
Mewujudkan visi perusahaan melalui peningkatan realisasi
komitmen perusahaan kepada mitra, pelanggan, kepentingan
nasional, pemilik, masyarakat pelabuhan, dan anggota
perusahaan.
SUCOFINDO
• Misi Perusahaan

Mengurangi risiko pelanggan dalam kegiatan perdagangan, investasi dan


industri dengan memastikan kesesuaian terhadap standard, hukum dan
peraturan yang berlaku.

Visi Perusahaan
• Menjadi Perusahaan inspeksi, testing dan jasa terkait lainnya yang
terkemuka di kawasan ASEAN.
• Menjadi mitra bisnis dalam mitigasi risiko, dengan mengutamakan
pemenuhan komitmen dan kualitas pelayanan yang dapat diandalkan
• Memiliki karyawan dan pegawai yang professional, berpengetahuan serta
bermutu yang dihargai dengan baik
• Memberikan nilai yang optimal kepada pemegang saham dan
memperoleh pendapatan di atas rata-rata industri
Tujuan Perusahaan :

✔ Menentukan apa yang harus dilakukan


✔ Mengembangkan rencana yang efektif
✔ Menentukan sasaran
✔ Menilai hasilnya
JENJANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Tingkat korporasi (dewan direksi dan


eksekutif kepala)
2. Strategi kompetitif
3. Tingkat fungsional
PROSES MANAJEMEN STRATEGI :
1. Analisis lingkungan : mengidentifikasi
peluang yg harus segera mendapat perhatian
serius
2. Misi dan Tujuan Perusahaan :
3. Perumusan strategi, sejumlah tindakan
yg teritegrasi dan terkoordinasi yg
diambil utk mendayagunakan
kompetensi inti serta memperoleh
keunggulan bersaing
4. Penerapan strategi, strategi pengelolaan
bermacam-macam S.D. organisasi dan
manajemen yg mengarahkan &
mengendalikan pemanfaatan sumber
daya perusahaan
5. Evaluasi dan pengendalian, membandingkan
antara hasil-hasil yg diperoleh dengan tingkat
pencapaian tujuan
Tujuan organisasi : sesuatu yg ingin dicapai
dengan segala kemampuan yang dimiliki oleh
organisasi tersebut.
Fungsi :
1. Landasan operasional bagi kegiatan organisasi
2. Tolok ukur/pedoman dalam menilai
keberhasilan
FAKTOR YG MEMPENGARUHI PERUMUSAN TUJUAN

1. Tujuan-tujuan perusahaan sebelumnya


2. Sumber-sumber yg dimiliki perusahaan
3. Sistem penilaian dari eksekutif puncak
4. Kekuatan dalam lingkungan
JENIS-JENIS TUJUAN PERUSAHAAN
1. Profitabilitas
2. Produktivitas
3. Posisi bersaing
4. Pengembangan karyawan
5. Kepemimpinan Teknologi
6. Tanggung jawab sosial
MANAJEMEN BY OBJECTIVE (MBO)

Metode penetapan tujuan secara partisipatif


(Peter Drucker – The Practice of
Management)
Pedoman :
1. Saling bertemu dan membahas sasaran
2. Menetapkan sasaran yg akan dicapai
3. Saling bertemu (evaluasi)
⦿ Hal yang diperhatikan
1. Penetapan tujuan puncak (dapat diukur
dan jelas)
2. Komitmen manajemen puncak
3. Partisipasi
4. Review prestasi
5. komunikasi
⦿ Keunggulan MANAJEMEN BY OBJECTIVE
(MBO) :
1. Proses evaluasi dapat disamakan melalui
pemusatan pd tujuan tertentu
2. Komunikasi yg baik
3. Konsentrasi pd tujuan
4. Kejelasan kegiatan
5. Membantu perencanaan
BIDANG-BIDANG MANAJEMEN
1. Bidang Sumber Daya Manusia, meliputi
❖ Penarikan tenaga kerja yg berkualitas
❖ Pengembangkan Tenaga kerja yg berkualitas
❖ Mempertahankan tenaga kerja yg berkualitas, mengelola penahanan dan pergantian,
penilaian kinerja
2. Bidang Pemasaran, aspek yang dikaji
❖ Perencanaan produk/jasa
❖ Penetapan harga
❖ Mengembangkan periklanan
❖ Memilih saluran distribusi
3. Bidang Keuangan : mengatur kebutuhan finansial. Tugas utama : mencari sumber pendanaan dan
mengalokasikan dana yg diperoleh
4. Bidang Operasional : mengatur kegiatan yg diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Tugas
utama
❖ Perencanaan produk
❖ Perencanaan luas produksi
❖ Perencanaan lokasi pabrik
❖ Perencanaan layout mesin-mesin
❖ Perencanaan bahan baku
❖ Perencanaan tenaga kerja
❖ Pengawasan kualitas
Manajemen Perusahaan

• Memimpin (Leading)
• Merencanakan (Planning)
• Menyusun (Organizing)
• Pelaksanaan (Act)
• Mengawasi (Controlling)
Memimpin (Leading)
Manajemen Perusahaan (1)
•FUNGSI MEMIMPIN (LEADING) DAN PENGENDALIAN (CONTROLLING)
Pemimpin, Kepemimpinan dan Manajemen Kepemimpinan . Pemimpin (Leader) pada dasarnya adalah orang yang mampu menggerakkan sumberdaya (terutama manusia)
untuk bekerja bersama untuk mencapai tujuan. Menurut Jack Welch dalam Slater (2001: 33), pemimpin adalah orang yang memberikan inspirasi dengan visi yang jelas
mengenai bagaimana sesuatu dapat dikerjakan dengan cara yang lebih baik. Pemimpin dan kepemimpinan adalah sesuatu yang tak dapat dipisahkan, merupakan suatu
kesatuan. Seorang pemimpin harus mempunyai jiwa kepemimpinan. Jiwa kepemimpinan ini terbentuk dari suatu proses dari waktu ke waktu hingga akhirnya akan mengkrista
dalam suatu bentuk karakteristik kepemimpinan. Seseorang yang mempunyai jiwa kepemimpinan, dengan usaha yang gigih akan dapat membantu lahirnya penegasan sikap
kepemimpinan pada dirinya (Fahmi, 2012: 16). Robbins (2003: 40) menyatakan bahwa kepemimpinanleadership)
( adalah kemampuan untuk mempengaruhi suatu kelompok
kearah tercapainya tujuan. Sementara Stoner (1996: 161) menyatakan bahwa kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas yang berkaitan dengan
pekerjaan dari anggota kelompok. Dari definisi ini terdapat empat implikasi penting, yaitu:
1.Kepemimpinan melibatkan orang lain–bawahan atau pengikut. Kesediaan mereka untuk menerima pengarahan dari pemimpin, akan membantu dalam menentukan status ata
kedudukan pemimpin dan membuat proses kepemimpinan dapat berjalan. Tanpa bawahan, semua mutu atau kualitas kepemimpinan dari seorang manajer menjadi tidak
relevan.
2.Kepemimpinan melibatkan distribusi kekuasaan yang tidak merata antara pemimpin dan anggota kelompok. Pemimpin biasanya mempunyai kekuasaan yang lebih besar dan
mempunyai wewenang untuk mengarahkan berbagai kegiatan dari anggota organisasi.
3.Kepemimpinan adalah kemampuan menggunakan berbagai bentuk kekuasaan untuk mempengaruhi tingkah laku pengikut dengan berbagai cara. Pemimpin tidak hanya dapat
memerintah bawahan ”apa” yang harus dilakukan, tetapi juga dapat mempengaruhi ”bagaimana” bawahan akan melaksanakan perintahnya.
4.Kepemimpinan adalah mengenai ”nilai”. Seorang pemimpin harus memperhatikan komponen moral dalam melaksanakan kepemimpinannya. Pemimpin harus dapat menjadi
contoh atau guru etika bagi para bawahan atau pengikutnya.
Dalam melaksanakan fungsi kepemimpinan ini, manajemen kepemimpinan sangat diperlukan oleh suatu organisasi. Manajemen kepemimpinan adalah suatu ilmu yang
mengkaji secara komprehensif bagaimana seseorang melaksanakan kepemimpinan dengan mempergunakan seluruh sumberdaya yang dimiliki serta dengan selalu
mengedepankan konsep dan aturan yang berlaku dalam ilmu manajemen (Fahmi, 2012: 2). Salah satu bagian terpenting dalam ilmu manajemen adalah menggunakan seni
dalam menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan seni ini, seorang pemimpin dapat memberikan arahan kepada seseorang untuk melaksanakan suat
pekerjaan secara tepat.
Ilmu manajemen juga mendukung pemimpin dalam melaksanakan konsepthe ” right man in the right place” secara tepat. Konsep ini berarti bahwa dalam menempatkan
seorang karyawan dalam tugas pekerjaan, disesuaikan dengan kemampuan dan kompetensinya. Jack Welch dalam Slater (2001 : 35) tugas seorang pemimpin adalah
menempatkan orang terbaik pada posisi dengan peluang terbaik, mentransfer ide, mengalokasikan sumber daya dan mengalokasikan dana pada bidang yang tepat. Dengan
demikian, manajemen kepemimpinan jelas akan dapat mendukung terlaksananya pekerjaan secara tepat, sehingga pencapaian tujuan organisasi akan dapat dilaksanakan
secara lebih baik.
•Peran Pemimpin
Peran pemimpin padaThe Vijay Sathe’s Modelseperti dalam gambar dibawah, untuk dapat mencapai visi dan misi serta sasaran organisasi/perusahaan atau komunitas
diperlukan serangkaian strategi perencanaan daya reslpon dan kualitasnya. Ini menunjukkan bahwa siapapun yang tergabung dalam komunitas atau kelompok dalam organisa
harus tepat memilih pelaksananya. Selanjutnya dalam model ini seorang pemimpin harus dapat memahami peran seorang pemimpin yaitu menciptakan dan mempertahanka
aktivitas kelompok yang berkaitan dengan tugas yang harus dilaksanakan oleh pemimpin itu sendiri dan seseorang agar kelompok dapat berfungsi secara efektif.
Proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok, menjadi tugas utama dalam mengorganizing sumber daya manus
atau orang-orang yang ada di dalamnya. Untuk itu efektivitas implementasi peran pemimpin harus disertai dengan rancangan proses manajemen dan struktur organisasi
sampai pada terciptanya budaya organisasi yang kondusif, sehingga kualitas orang-orang di dalamnya juga akan mempengaruhi keberhasilan yang akan dicapai.
Manajemen Perusahaan (1)
• Fungsi Utama Kepemimpinan
Pemimpin sesuai dengan perannya, memiliki fungsi utama yang harus dipahami secara mendalam terhadap fungsi yang berhubungan dengan tugas atau bahkan
memecahkan masalah. Keutuhan dan kekompakan kelompok atau social merupakan fungsi selanjutnya yang pada umunya sering diabaikan. Leadership style (gaya
kemimpinan) yang menggambarkan tentang pola tingkah laku pemimpin dalam proses pengarahan juga sebagai salah satu akan mempengaruhi perkerja yan ada.
Menurut Kouzes dan Posner, keberhasilan seorang pemimpin harus dapat memenuhi kaidah sebagai berikut: makna/keter panggilan; visi/arah yang jelas; kemampuan
memeriksa dan menata pola kerja yang sudah ada; kemampuan mengembangkan orang; dan kemampuan mengangkat hati mereka. Sebagai pemimpin, berarti
juga melaksanakan fungsi melayani dengan pengharapan sebagaileading up artinya memimpin ke atas dan berkembang,leading across yang berarti pemimpin
juga memimpin kesamping yang artinya belajar dari orang lain,leading down atau memimpin ke bawah yang maknanya mengembangkan orang-orang di bawah,
dan laininya adalahleading inside.
Dalam dinamika operasional manajemen sering muncul pertanyaan mengapa organisasi/perusahaan atau komunitas perlu adanya pemimpin, menurut Stober dkk secara
filasofis dapat dijelaskan bahwa pada prinsipnya diperlukan seseorang yang memamang memiliki kekhasan yang mampu memandang lebih jauh, lebih dalam, dan
lebih luas. Tujuannya adalah; lebih dalam artinya pemimpin mampu mengenali makna dan merumuskan visi-misi pribadi kemudian potensi itu dimafaatkan secara
maksimum; lebih luas, artinya pemimpin mampu mendapatkantrust dan menginspirasi serta menghasilkan dampak nyata berupa transformasi; lebih jauh, artinya
pemimpin mampu mencari kontribusi jangka panjang sesuai keyakinannya bersama-sama dengan orang yang ada dibawahnya.
Selain diperlukan unsur pemimpin, juga sering muncul pertanyaan mengapa perlu kepemimpinan, karena pada kenyataannya seseorang menjabat sebagai pemimpin,
namun sesungguhnya tidak melaksanakan kepemimpinan. Kepemim pinan pada prinsipnya adalah suatu daya atau pengaruh seorang pemimpin mampu untuk
menggali makna, menemukan visimisi, dapat menginspirasi atau menggerakkan orang, menstranformasi orang dan komunitasnya, serta mengangkat harkat
timnya sepanjang operasional organisasi/perusahaan atau komunitasnya.
• Ciri-Ciri Pemimpin yang Baik
Pemimpin yang baik, yang ideal bagi organisasi, dicerminkan dari ciri-ciri yang dimilikinya. Memilih seseorang untuk dijadikan sebagai seorang pemimpin tidak boleh
dilakukan secara sembarangan. Seseorang yang akan dipilih sebagai pemimpin hendaknya mempunyai ciri-ciri dan sifat-sifat tertentu yang akan dapat
mendukungnya dalam menjalankan roda kepemimpinannya. Menurut George R. Terry dalam Brantas (2009: 136), ciri-ciri seorang pemimpin adalah:
1. Energi: mempunyai kekuatan mental dan fisik.
2. Stabilitas emosi: seorang pemimpin tidak boleh berprasangka jelek, dapat mengendalikan diri, dan tidak boleh cepat marah kepada bawahan, serta mempunyai
kepercayaan diri yang cukup besar.
3. Human relationship: mempunyai pengetahuan tentang hubungan manusia.
4. Personal motivation: keinginan menjadi pemimpin harus besar dan dapat memotivasi diri sendiri.
5. Communication skill: mempunyai kecakapan dalam berkomunikasi.
6. Teaching skill: mempunyai kecakapan untuk mengajarkan, manjelaskan, dan mengembangkan bawahannya.
7. Social skill mempunyai keahlian di bidang sosial, ia suka menolong, suka jika bawahannya maju, peramah, dan luwes dalam bergaul.
8. Technical competent: mempunyai kecakapan menganalisis, merencanakan, mengorganisasi, mendelegasikan wewenang, menyusun konsep, dan mengambil
keputusan.
Manajemen Perusahaan (1)
Kartono (1988: 31) menyatakan bahwa untuk menjadi pemimpin harus mempunyai:
1.Kekuasaan, yaitu kekuatan, otoritas, legalitas, yang memberi wewenang kepada pemimpin untuk mempengaruhi dan menggerakkan bawahan untuk berbuat sesuatu.
2.Kewibawaan, yaitu kelebihan, keunggulan, keutamaan, sehingga mampu mengatur orang lain untuk patuh pada pemimpin dan bersedia melakukan perbuatan-perbuatan
tertentu.
3.Kemampuan, yaitu segala daya, kesanggupan, kekuatan dan kecakapan ketrampilan teknis ataupun sosial yang dianggap melebihi kemampuan angoota biasa.
Zainun (1989: 89) selanjutnya menyatakan bahwa setiap pemimpin akan berhasil memimpin suatu organisasi apabila mempunyai syarat-syarat:
1.Mempunyai kecerdasan yang cukup tinggi untuk memikirkan dan mencarikan pemecahan setiap persoalan yang timbul dengan cara yang tepat, bijaksana dan
memungkinkan untuk dilaksanakan.
2.Mempunyai emosi yang stabil, tidak mudah diombang-ambingkan oleh suasana yang senantiasa berganti-ganti dan dapat memisahkan antara persoalan pribadi, rumah
tangga, dan organisasi.
3.Mempunyai kepandaian dalam menghadapi manusia dan mampu membuat bawahan merasa betah, senang dan puas dalam bekerja.
4.Mempunyai keahlian untuk mengorganisir dan menggerakkan bawahan secara bijaksana dalam meujudkan tujuan organisasi serta mengetahui dengan tepat kapan dan
kepada siapa tanggungjawab dan wewenang didelegasikan.
5.Pemimpin juga harus mempunyai:
a) Keterampilan sosial, yaitu keterampilan untuk memecahkan masalah-masalah yang timbul dalam suatu masyarakat, dan
b) Keterampilan manajemen, yaitu keterampilan dalam menggunakan metode, teknik dan peraltan untuk melaksanakan tugas tertentu (keterampilan
teknikal), kemampuan untuk memahami motivasi dan bekerja sama dengan orang lain (keterampilan manusiawiah), dan kemampuan untuk memahami
kompleksitas organisasi dan bertindak sesuai dengan tujuan menyeluruh organisasi (keterampilan konsepsional).
Pemimpin yang mempunyai ciri-ciri diatas kiranya akan dapat memimpin organisasi dengan baik, tetapi akan sulit untuk mengharapkan bahwa seorang pemimpin akan
mempunyai semua ciri tersebut. Yang penting bagi seorang pemimpin adalah bahwa dalam dirinya terdapat perimbangan yang secukupnya dengan ciri-ciri tersebut. Perlu
diperhatikan juga bahwa dalam berbagai tahapan perkembangan perusahaan akan diperlukan pemimpin-pemimpin dengan watak dan sifat yang berbeda-beda, demikian
pula untuk zaman yang berbeda akan diperlukan pemimpin dengan sifat-sifat yang berbeda pula (Van Der Schroeff, 1990: 153).
•Leadership Characters(Karakter-Karakter Kepemimpinan)
Menurut Atmadja (2012: 18), karakter kepemimpinan adalah kualitas personal dari seorang pemimpin yang terbentuk melalui akumulasi tindakan-tindakan yang mengacu
kepada nilai-nilai moralitas dan etika m ( oral / ethical values) yang diyakini oleh seorang pemimpin. Karakter tidak cukup hanya dibentuk melalui ucapan-ucapan, tetapi
juga melalui pikiran dan tindakan riil c( haracters is values in action). Pemimpin yang memiliki kualitas karakter character
( qualities) yang baik dan kuat adalah pemimpin
yang berpikir, bersikap, dan bertindak mengikuti nilai-nilai inti universaluniversal
( core values) yang baik seperti kejujuran (honesty), keterpercayaan (trustworthiness),
tanggungjawab (responsibility), kepedulian kepada negara (citizenship), dan sebagainya.
Menurut Atmadja (2012: 26) ada lima karakter kepemimpinan yang kemudian dikelompokkan dalam tiga tingkatan sebagai berikut:
1.Dimensi Spiritual (spiritual dimension) atau disebut sebagai Karakter Moral m ( oral character) terdiri dari Selfless (Ikhlas) dan Honesty (Kejujuran).
2.Dimensi Emosional (emotional dimension) atau disebut sebagai Karakter Sosial s(ocial character) terdiri dari Respect (menghargai) dan Empathy (memahami).
3.Dimensi Rasional (rational dimension) atau disebut sebagai Karakter Kinerja p( erformance character) yaitu pursuit of exellence (sikap mental untuk mencapai hasil yang
terbaik).

Manajemen Perusahaan (1)
Leadership Principles (Prinsip-Prinsip Kepemimpinan)
Atmadja (2012: 56) menyatakan bahwa prinsip kepemimpinan adalah kualitas personal yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang mengacu kepada nilai-nilai yang mampu membawanya
mencapai kinerja terbaik dalam rangka mewujudkan misi dan tujuan perusahaan. Prinsip-prinsip kepemimpinan itu diantaranya adalah:
1. Master Chef (peramu talenta)
Disebut “master chef” karena pemimpin harus dapat meramu orang-orang yang dipimpinnya sehingga mereka mampu menjalankan misi dan tugas-tugas organisasi dengan baik. Meramu
berarti pemimpin harus dapat memilih orang-orang terbaik yang dimilikinya kemudian menempatkannya pada posisi, tanggungjawab, dan kewenangan yang sesuai, sehingga akan
menghasilkan kerjasama dan kinerja sinergis yang luar biasa. . Untuk menjadi master chef, kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah mempersiapkan
orang-orang terbaiknya dengan memilih (choose) orang-orang yang tepat, mengembangkan (grooming) kemampuan mereka sesuai kebutuhan organisasi, dan akhirnya
mengarahkan mereka mencapai kinerja terbaik melalui choacing dan mentoring. Proses diatas selanjutnya dilanjutkan dengan menempatkan (placing) orang-orang pilihan tersebut
pada posisi yang tepat, kemudian mencampur (mixing) orang-orang yang berasal dari berbagai latar belakang dan kompetensi tersebut hingga terbentuk kombinasi yang pas dan
selaras, kemudian disinergikan (synergizing) satu sama lain sehingga akan tercapai hasil terbaik.
2. Inspiring by modeling (inspirasi melalui peran panutan)
Cara paling efektif untuk menjalankan kepemimpinan dan mempengaruhi anak buah adalah dengan menjadikan diri pemimpin sebagai model. Caranya adalah dengan mempraktikkan
apa-apa yang diperintahkan tersebut kepada bawahan. Kekuatan mempengaruhi (power of influence) ini ditentukan oleh kemampuan dalam menginspirasi bawahan melalui peran
panutan (role modeling). Role modeling ini diwujudkan dalam dua bentuk yaitu melalui passion dan vision. Passion yaitu peran pemimpin dalam menghidupkan nilai-nilai dan
perilaku yang diyakini dan dikembangkan organisasi. Vision adalah peran pemimpin dalam mengembangkan visi, strategi, model bisnis, ide-ide bisnis, dan kemudian mewujudkannya
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Jadi prinsip inspiring by modeling ini menuntut setiap pemimpin untuk pertama-tama menjadi peran panutan bagi anak buah melalui
nilai-nilai/perilaku dan visi cemerlang yang dia usulkan, lalu menempatkan dirinya sebagai contoh yang dia jadikan senjata untuk menginspirasi anak buah dalam melaksanakan
tugas atau pekerjaannya.
3. Empowerment and Motivation (pemberdayaan dan motivasi)
Kompetensi utama yang harus dimiliki pemimpin adalah kemampuan dalam memberdayakan orang lain (empowerment others). Ia harus dapat menemukan potensi-potensi tersembunyi
anak buahnya dan kemudian memberdayakannya sehingga menghasilkan kinerja yang luar biasa. Pemberdayaan berarti memberikan kewenangan kepada anak buah agar mereka
bisa memberikan keputusan dalam memecahkan persoaalan-persoalan yang mereka hadapi dalam mengambil keputusan. Pemberdayaan saja tidaklah cukup, pemimpin juga harus
dapat memotivasi, misalnya dengan memberikan target-target yang tinggi dan menantang.
4. Productive harmony (harmoni yang produktif)
Productive harmony adalah iklim organisasi dimana keharmonisan antar karyawan terbangun baik, tetapi vitalitas untuk mencapai kinerja unggul tetap dapat diwujudkan dan didorong.
Disini berarti keteduhan, kekeluargaan, saling pengertian, dan harmoni terpelihara subur, tetapi dibalik itu dinamika persaingan untuk mencapai kinerja terbaik antar karyawan juga
tetap bisa dipelihara.
5. Everyone is importance (semua orang adalah penting)
Everyone is importance berarti menganggap bahwa semua orang, semua posisi/jabatan yang ada dalam organisasi/perusahaan adalah penting bagi keberhasilan perusahaan. Semua orang
bekerja bahu membahu menurut porsi dan fungsinya masing-masing. Fungsi dan peran masing-masing orang ini dikolaborasikan dan disinergikan sehingga tercipta kerjasama dan
kekuatan tim yang luar biasa. Ketika setiap karyawan dianggap penting, dihargai, dan memiliki peran yang bernilai bagi organisasi, ia akan menemukan makna (meaning) dari apa
yang mereka kerjakan. Makna bekerja (meaning of work) ini adalah faktor penting penentu kepuasan kerja dan akhirnya kinerja yang dicapai oleh karyawan. Meaning of work tadi
akan melahirkan sense of calling yaitu menganggap bahwa bekerja tidak hanya sekedar kewajiban, tetapi merupakan sebuah penggilan jiwa. Juga akan melahirkan sense of mission,
yaitu menyikapi pekerjaan sebagai misi besar untuk mewujudkan tujuan bersama organisasi. Dengan demikian akan muncullah yang namanya personal commitment yaitu rasa
tanggungjawab untuk bekerja yang muncul dari diri karyawan sendiri dan bukannya dari pemimpin. Makna kerja, panggilan, dan komitmen ini pada akhirnya akan menggugah
partisipasi (participation) karyawan untuk terlibat aktif dalam berbagai inisiatif, tugas, dan program yang diamanatkan pemimpin untuk mewujudkan tujuan organisasi. Jadi semua
karyawan akan bahu-membahu, berkontribusi (contribution) kemajuan organisasi. Pada akhirnya akan muncul rasa memiliki (ownership) kepada organisasi tempat mereka
mengabdikan diri.
6. Guardian (pelindung)
The guardian berarti bahwa pemimpin adalah pelindung. Ia harus bersedia pasang badan bagi anak buahnya ketika mereka menghadapi persoalan-persoalan pelik yang tak dapat mereka
selesaikan sehingga membutuhkan campur tangannya. Untuk itu pemimpin harus punya compassion, yaitu suatu sikap pemimpin yang tidak hanya memikirkan kepentingan dirinya,
tetapi secara tulus memberikan pengabdian kepada anak buahnya. Disamping compassion, pemimpin juga harus mempunyai unsur-unsur yang lain yaitu kerelaan berkorban
Manajemen Perusahaan (2)
• Merencanakan (Planning) (Melingkupi Bidang Sumber
Daya Manusia. Bidang Pemasaran, Bidang Keuangan, dan
Bidang Operasional)
Tugas manajemen perusahaan pada poin ini adalah tugas
mereka yang sangat penting. Tanpa adanya perencanaan
yang matang, maka perusahaan pun tidak akan bisa
berjalan dan terkelola dengan baik. Berikut tugas seorang
manajemen perusahaan dalam poin ini:
– Meramalkan segala kemungkinan di waktu yang akan datang
– Membuat target dan sasaran
– Membuat rencana urutan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai target
– Mengatur urutan waktu pelaksanaan atau time table
– Menyusun rencana anggaran biaya
– Membuat Standard Operating Procedure (SOP) tentang pelaksanaan pekerjaan
– Menetapkan dan menafsirkan kebijakan-kebijakan pelaksanaan pekerjaan.
Manajemen Perusahaan (3)
• Menyusun (Organizing)
Kegiatan mengatur dan menghubungkan suatu pekerja sehingga bisa terlaksana
secara efektif dan efisien merupakan fungsi utama dari poin satu ini. Tugas
tersebut meliputi beberapa hal di bawah ini:
– Merancang Struktur Organisasi
– Menentukan Job description dari masing-masing jabatan untuk mencapai sasaran organisasi
– Mendelegasi tanggung jawab dan wewenang serta menetapkan pertanggungjawaban untuk hasil yang ingin dicapai.
– Menetapkan hubungan yang membedakan antara staf dan juga atasan
– Mendeskripsikan hal-hal yang dianggap efektif sehubungan dengan pemanfaatan sumber daya manusia agar mencapai target atau goals

• Pelaksanaan (Act) (Melingkupi Bidang Sumber Daya Manusia. Bidang


Pemasaran, Bidang Keuangan, dan Bidang Operasional)
Pelaksanaan kegiatan yang telah disusun berdasarkan tahapan organizing
• Mengawasi (Controlling) (Melingkupi Bidang Sumber Daya Manusia. Bidang
Pemasaran, Bidang Keuangan, dan Bidang Operasional)
Fungsi lain dari manajemen perusahaan adalah untuk melakukan pengawasan,
pengendalian, dan pengamatan yang meliputi:
– Perkembangan pekerjaan
– Pengukuran Hasil Pekerjaan
– Melakukan tindakan perbaikan dan mengoreksi kesalahan
TEORI KEPEMIMPINAN
Definisi kepemimpinan
Sebelum memasuki materi kepemimpinan, perlu terlebih dahulu dibedakan
konsep pemimpin (leader) dengan kepemimpinan (leadership). Pemimpin
adalah individu yang mampu mempengaruhi anggota kelompok atau
organisasi guna mendorong kelompok atau organisasi tersebut mencapai
tujuan-tujuannya
Menurut para ahli
•Peter G. Northouse yaitu proses dalam mana seorang individu mempengaruhi
sekelompok individu guna mencapai tujuan bersama
•Stephen Robbins, mendefinisikan kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi suatu kelompok guna mencapai serangkaian tujuan. Kata
“kemampuan”, “pengaruh” dan “kelompok” adalah konsep kunci dari definisi
Robbins.
•Definisi Mullins menekankan pada konsep “hubungan” yang melaluinya
seseorang mempengaruhi perilaku atau tindakan orang lain. Kepemimpinan
dalam definisi yang demikian dapat berlaku baik di organisasi formal,
informal, ataupun nonformal. Asalkan terbentuk kelompok, maka
kepemimpinan hadir guna mengarahkan kelompok tersebut.
Definisi kepemimpinan
• Definisi Mullins menekankan pada konsep “hubungan” yang
melaluinya seseorang mempengaruhi perilaku atau tindakan
orang lain. Kepemimpinan dalam definisi yang demikian dapat
berlaku baik di organisasi formal, informal, ataupun
nonformal. Asalkan terbentuk kelompok, maka
kepemimpinan hadir guna mengarahkan kelompok tersebut.
• kepemimpinan adalah sifat penerapan pengaruh oleh seorang
anggota kelompok atau organisasi terhadap anggota lainnya
guna mendorong kelompok atau organisasi mencapai
tujuan-tujuannya.
Pendekatan dalam Kepemimpinan

• Pendekatan Sifat (Trait Approach atau Quality Approach)


Pendekatan sifat termasuk pendekatan kepemimpinan yang paling tua.
Pendekatan sifat menganggap pemimpin itu dilahirkan (given) bukan
dilatih atau diasah. Kepemimpinan terdiri atas atribut tertentu yang
melekat pada diri pemimpin, atau sifat personal, yang membedakan
pemimpin dari pengikutnya. Sebab itu, pendekatan sifat juga disebut teori
kepemimpinan orang-orang besar.
Peter G. Northouse menyimpulkan sifat-sifat yang melekat pada diri seorang
pemimpin yang melakukan kepemimpinan (menurut pendekatan sifat)
adalah sifat-sifat kualitatif berikut:
• Intelijensi – Pemimpin cenderung punya intelijensi dalam hal kemampuan
bicara, menafsir, dan bernalar yang lebih kuat ketimbang yang bukan
pemimpin.
Pendekatan dalam Kepemimpinan

• Kepercayaan Diri – Kepercayaan diri adalah keyakinan akan kompetensi


dan keahlian yang dimiliki, dan juga meliputi harga diri serta keyakinan
diri.
• Determinasi – Determinasi adalah hasrat menyelesaikan pekerjaan yang
meliputi ciri seperti berinisiatif, kegigihan, mempengaruhi, dan cenderung
menyetir.
• Integritas – Integritas adalah kualitas kujujuran dan dapat dipercaya.
Integritas membuat seorang pemimpin dapat dipercaya dan layak untuk
diberi kepercayaan oleh para pengikutnya.
• Sosiabilitas – Sosiabilitas adalah kecenderungan pemimpin untuk menjalin
hubungan yang menyenangkan. Pemimpin yang menunjukkan sosiabilitas
cenderung bersahabat, ramah, sopan, bijaksana, dan diplomatis. Mereka
sensitif terhadap kebutuhan orang lain dan menunjukkan perhatian atas
kehidupan mereka.
Pendekatan dalam Kepemimpinan
Sementara itu, secara kuantitatif, pendekatan sifat memilah indikator
kepemimpinan yang juga dikenal sebagai The Big Five Personality Factors
sebagai berikut:
•Neurotisisme– Kecenderungan menjadi depresi, gelisah, tidak aman, mudah
diserang, dan bermusuhan;
•Ekstraversi– Kecenderungan menjadi sosiabel dan tegas serta punya
semangat positif;
•Keterbukaan– Kecenderungan menerima masukan, kreatif, berwawasan, dan
punya rasa ingin tahu;
•Keramahan– Kecenderungan untuk menerima, menyesuaikan diri, bisa
dipercaya, dan mengasuh; dan
•Kecermatan– Kecenderungan untuk teliti, terorganisir, terkendali, dapat
diandalkan, dan bersifat menentukan.
Pendekatan dalam Kepemimpinan
Pendekatan Keahlian (Skills Approach)
Pendekatan Keahlian punya fokus yang sama dengan pendekatan sifat yaitu
individu pemimpin. Bedanya, jika pendekatan sifat menekankan pada
karakter personal pemimpin yang bersifat given by God, maka pendekatan
keahlian menekankan pada keahlian dan kemampuan yang dapat dipelajari
dan dikembangkan oleh siapapun yang ingin menjadi pemimpin
organisasi. Pendekatan Keahlian terbagi dua :
1.Keahlian Administratif Dasar. Kepemimpinan banyak didasari oleh tiga
keahlian administrasi dasar yaitu: teknis, manusia, dan konseptual.
Keahlian-keahlian ini berbeda sesuai sifat dan kualitas seorang pemimpin.
a)Keahlian Teknis. Keahlian ini merupakan pengetahuan mengenai dan
kemahiran atas jenis pekerjaan tertentu. Keahlian ini meliputi
kompetensi-kompetensi di area spesialisasi tertentu, kemampuan analitis,
dan kemampuan menggunakan alat dan teknik yang tepat.
Pendekatan dalam Kepemimpinan
b) Keahlian Manusia. Keahlian Manusia adalah pengetahuan mengenai
dan kemampuan bekerja dengan orang lain. Keahlian ini beda
dengan keahlian teknis, di mana keahlian manusia berorientasi
manusia, sementara keahlian teknis berorientasi benda.
c) Keahlian Konseptual. Keahlian konseptual adalah kemampuan untuk
bekerja dengan gagasan-gagasan dan konsep-konsep. Jika keahlian
teknis bicara tentang kerja dengan benda, keahlian manusia bicara
tentang kerja dengan manusia, maka keahlian konseptual bicara
tentang kerja dengan ide atau gagasan. Model Keahlian Baru.
2. Model Keahlian Baru dikenal juga dengan nama Model Kapabilitas.
Model ini menguji hubungan antara pengetahuan dan keahlian
seorang pemimpin dengan kinerja yang ditunjukkan oleh pemimpin
tersebut dalam memimpin.
Timbulnya pemimpin yang baik
Teori Genetis
Para penganut teori ini mengetengahkan pendapat yang mengatakan bahwa seorang
pemimpin akan menjadi pemimpin karena ia telah dilahirkan dengan bakat-bakat
kepemimpinan. Teori ini berpendapat bahwa pemimpin itu dilahirkan (leaders are
born).
Teori Sosial
Merupakan kebalikan inti teori genetis. Teori ini berpendapat bahwa pemimpin itu
dibentuk dan ditempa (leaders are made). Teori ini menganut paham egalitarianistik,
oleh karenanya para penganut teori ini mengetengahkan pendapat yang mengatakan
bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan pendidikan dan
pengalaman yang cukup.
Teori Ekologis
pada intinya seorang hanya akan berhasil menjadi pemimpin yang baik bila ia pada
waktu lahimya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat-bakat itu kemudian
dikembangkan melalui pendidikan yang teratur dan pengalaman-pengalaman yang
memungkinkannya untuk mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang telah dimiliki
itu.
Tipe-Tipe Kepemimpinan
Otokratis
Seorang pemimpin yang menganggap organisasi sebagai milik pribadi, hal ini
menyebabkan tipe pemimpin ini selalu mengidentikan kepentingan pribadi dari pada
tujuan organisasi
Tipe Militeristis
Pemimpin yang menggunakan sistem perintah dalam menggerakan bawahannya,
senang bergantung pada pangkat dan jabatan dalam menggerakan bawahannya,
senang kepada formalitas yang berlebih-lebihan, menuntut disiplin yang tinggi dan
kaku dari bawahan, dan tidak berbeda jauh dengan Otokratis, pemimpin seperti ini
sukar menerima kritikan dari bawahan dan menggemari upacara-upacara untuk
berbagai acara dan keadaan.
Tipe Paternalistis
Pemimpin yang menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa,
biasanya bersikap terlalu melindungi, jarang memberikan kesempatan pada
bawahannya untuk mengambil keputusan dan inisiatif, juga jarang memberikan
kesempatan bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya,
pemimpin tipe ini sering bersikap maha tahu.
Tipe-Tipe Kepemimpinan
Tipe Kharismatis
pemimpin kharismatis mempunyai daya tarik yang sangat besar, yang mengakibatkan
timbulnya rasa kagum dari para pengikutnya, menimbulkan rasa hormat yang begitu
besar dari bawahannya dan pemimpin kharismatis ini selalu memiliki pengikut yang
sangat banyak.
Tipe Laissez Faire
Pemimpin tipe ini dalam memimpin organisasi mempunyai sikap yang permisif, dalam
arti bahwa para anggota organisasi boleh saja bertindak sesuai dengan keyakinan hati
nurani, tapi kepentingan bersama dijaga dengan baik, dalam kenyataan nya organisasi
yang dipimpin oleh pemimpin seperti ini akan berjalan lancar dengan sendirinya
karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang
sudah memahami tujuan, sasaran dan tugasnya dalam organisasi tersebut.
Tipe Demokratis
Pemimpin seperti ini akan selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan
tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadai dari para bawahannya,
senang menerima saran dari para bawahannya
Tipe-Tipe Kepemimpinan
Kepemimpinan Birokrasi
Adalah tipe kepemimpinan dalam organisasi yang diperlukan perusahaan, tepatnya
mengikuti kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya. Ini adalah tugas
pemimpin untuk memastikan bahwa semua aturan dipatuhi oleh karyawan.
Kepemimpinan Partisipatif
Mengarah ke pengembangan kepercayaan dan loyalitas para bawahan kepada
pemimpin, karena pemimpin membawa mereka ke dalam pertimbangan penuh,
menggunakan keterampilan dan pengetahuan mereka dan mengambil masukan
mereka, sebelum tiba pada suatu keputusan. Gaya partisipatif bekerja dengan sangat
baik di mana pemimpin baru saja bergabung dalam organisasi.
Kepemimpinan Transaksional
Kepemimpinan ini bekerja pada prinsip bahwa ketika bawahan menandatangani
kontrak untuk berpartisipasi dalam proyek tertentu, mereka mengikuti semua
keputusan pemimpin mereka sebagai otoritas tertinggi. Jika kinerja bawahan baik,
mereka akan dihargai dan jika kinerja mereka di bawah standar yang diharapkan,
mereka akan terkena sanksi sesuai kontrak tertulis.
Tipe-Tipe Kepemimpinan
Kepemimpinan Transformasional
Pemimpin menjual visinya kepada bawahannya, dengan cara yang paling
menarik. Kepemimpinan dalam organisasi yang bersifat transformasional
memotivasi bawahannya dalam bekerja untuk tugas yang diberikan dengan
antusiasme yang besar. Pemimpin benar-benar peduli untuk kesejahteraan
anak buahnya dan ingin mereka untuk mempelajari hal-hal yang baru dan
sesuai visinya.
Kepemimpinan Melayani
Pemimpin bertindak sebagai seseorang yang membantu orang lain untuk
tumbuh. Dengan bertindak sebagai pemimpin yang melayani, pemimpin
memberikan bawahan kebebasan untuk tumbuh, memelihara semangat
mereka dan juga komitmen secara keseluruhan.
Kepemimpinan Situasional
Hal ini diadopsi oleh seorang pemimpin sesuai dengan situasi yang berlaku.
Beberapa faktor penentu seperti jenis kerjasama yang ada antara anggota tim
dan berbagai sumber daya yang tersedia, dll.
Teori Kepemimpinan
Karakteristik pemimpin sukses terdiri dari :
1. Cerdas
2. Terampil secara konseptual
3. Kreatif
4. Diplomatis dan taktis
5. Lancar berbicara
6. Memiliki pengetahuan tentang tugas kelompok
7. Memiliki keterampilan sosial

Fungsi–Fungsi Kepemimpinan
1. Menyampaikan Informasi
2. Memberikan Perintah
3. Mendelegasikan wewenang
Teori Kepemimpinan
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin
1. Kemampuan mendapatkan kerjasama
2. Kemampuan administrasi
3. Daya Tarik
4. Kemampuan bekerja sama
5. Kemampuan mengasuh
6. Popularitas
7. Kecakapan hubungan antar manusia
8. Partisipasi sosial
9. Cepat tanggap
Dan sifat–sifat yang berhubungan dengan tugas juga penting :
1. Kebutuhan berprestasi
2. Dorongan bertanggung jawab
3. Inisiatif
4. Tanggung jawab dalam mengejar sasaran
Teori Kepemimpinan
Sikap kepemimpinan dalam organisasi yang perlu diterapkan oleh seorang pemimpin,
diantaranya:
Menjalin kedekatan dengan anak buah
Kepemimpinan dalam organisasi akan menjadi lebih efektif jika seorang pemimpin
telah mendapat respek dari anak buah. Hal ini bisa dibangun dengan menjalin
kedekatan dengan mereka, sehingga mereka akan percaya dan mau mengikuti arahan
pemimpin.
Memberikan semangat dan motivasi
Kepemimpinan dalam organisasi bukan hanya soal pangkat dan jabatan, tetapi
kepemimpinan adalah bagaimana seorang pemimpin dapat memberikan semangat
dan motivasi, bahkan untuk setiap hal kecil dari pekerjaan
Memberikan kepercayaan dan tanggung jawab
Kepemimpinan dalam organisasi adalah tentang kepercayaan. Berikan anggota
kepercayaan dan tanggung jawab yang lebih dalam melakukan tugas mereka. Jika ada
hal yang tidak sejalan, jangan langsung menghakimi. Berikanlah feedback agar ke
depannya mereka tidak takut salah dalam mengambil sebuah keputusan.
Teori Kepemimpinan
Proses Pengelolaan Organisasi
Pada intinya, proses pengelolaan organisasi itu adalah pelaksanaan
operasional organisasi berdasarkan kesepakatan-kesepakatan yang dihasilkan
didalam rapat kerja. Jika dalam perjalanannya terjadi sedikit penyimpangan
yang bersifat insidentil harus dimaklumi sebagai warna yang tidak bisa
dihindarkan dari perjalanan organisasi.
Didalam proses mengelola organisasi, ada beberapa fungsi kepemimpinan
yang harus diperhatikan yaitu:
Fungsi Instruktif
Fungsi ini memiliki kaitan yang erat dengan kemampuan komunikasi seorang
pemimpin. Sebuah instruksi agar dapat melaksanakan dengan sebaik-baiknya
harus disampaikan dengan bahasa komunikasi yang baik juga, lugas dan
mudah dipahami.
Teori Kepemimpinan
Fungsi Delegasi
Setiap pemimpin tidak akan sanggup bekerja sendiri tanpa dibantu oleh
orang-orang yang berada distruktur dibawahnya. Untuk itu mendelegasikan
wewenang kepada bawahan akan sangat membantu terciptanya kepemimpinan
yang efektif. Subtansi dari pendelegasian ini adalah pemberian izin kepada
pengurus organisasi yang lain dalam posisi structural tertentu untuk
melaksanakan sebagian dari kewenangan yang diembankan kepadanya.
Fungsi Pengendalian.
Tugas utama dari seorang pemimpin mengendalikan dan mengawasi jalannya
organisasi. Jika terjadi penyimpangan-penyimpangan, maka secepatnya sang
pemimpin harus menegur untuk segera diadakan perbaikan. kerugian yang lebih
besar.
Fungsi Keteladanan
Pemimpin merupakan tokoh panutan utama dilingkungan organisasinya sehingga
seluruh perilaku sang pemimpin akan selalu disoroti dengan kritis. Oleh karena itu
seorang pemimpin dituntut agar selalu menampilkan perilaku terbaik sesuai
dengan kebudayaan dan norma dasar organisasi.
Teori Kepemimpinan
Hal-hal yang menunjang organisasi bisadi katakan baik atau sukses adalah
:
•Kepemimpinan, tanpa adanya pemimpinan yang punya sikap tanggap, tegas,
tanggung jawab, kemampuan yang lebih, dan konsisten dengan tanggung
jawab. sebuah organisasi tidak akan bisa maju dan baik.
•Anggota atau pengurus di masing-masing program, jika kepengurusan tidak
bisa menjalankan tugas dan kewajiban dengan baik organisasi juga tidak akan
maju atau konsisten.
•Tempat atau kantor, sebuah organisasi yang baik juga di tunjukan dengan
adanya sebuah kantor atau tempat ¨punya kantor¨.
•Jaringan, ini juga termasuk salah satu yang menunjang organisasi itu di
katakan baik, banyaknya jaringan yang di bangun ini semakin menunjukan
organisasi itu bisa di katakan organisasi yang baik atau maju.
Teori Kepemimpinan
Hal-hal yang menunjang organisasi bisadi katakan baik atau sukses adalah
:
•Komunikasi dalam organisasi, jika dalam satu ruang organisasi tidak ada
komunikasi yang baik, bahkan tidak ada keterbukaan dalam satu ruang yang
beda pemikiran juga beda tujuan. sehingga tidak ada penyelesaian atau jalan
keluar untuk memecahkan suatu masalah. organisasi itu tidak akan bisa
bekerja dengan maksimal dan hasilnya juga tidak maksimal.
•Managemen, organisasi yang baik managemennya juga harus baik, tersusun
dengan rapi dan terorganisir dengan baik.
•Budaya dalam keorganisasian, yang di maksud dengan budaya disini adalah
kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam organisasi. entah itu kebiasaan yang
baik atau kebiasaan yang tidak baik, seperti tidak ada keseriusan dalam
menjalankan tugas, mengabaikan waktu yang sudah menjadi kesepakatan
¨tidak tepat waktu¨, tidur di waktu jam kerja, dan lain-lainnya.
Teori Kepemimpinan
Cara Mengelola Organisasi
1.Organisasi harus memiliki nilai dan visi, nilai dan visi adalah suatu tujuan yang
akan digunakan sebagai target yang harus dicapai oleh suatu organisasi. Jika
nilai organisasi tidak ada maka organisasi itu akan rusak, karna tidak memiliki
tujuan yang jelas.
2.Misi adalah hal-hal yang harus di lakukan untuk mencapai suatu visi ( tujuan ).
Tanpa ada misi yang jelas maka visi tidak akan pernah tercapai, maka dari itu
visi dan misi sangat berkaitan satu sama lain. Jika tidak memiliki misi maka
organisasi tidak akan pernah mencapai visi yang diinginkan.
3.Aturan, aturan adalah batasan-batasan yang harus dimiliki organisasi. Jika
suatu organisasi memiliki aturan yang jelas maka bisa terjadi penyimpangan
yg dapat merugikan.
Teori Kepemimpinan
Cara Mengelola Organisasi
1.Profesionalisme, profesionalisme adalah bagaimana cara organisasi itu
bertindak.
2.Insentif, insentif adalah bonus atau hadiah.
3.Sumber daya, Jika suatu organisasi kehilangan sumber daya maka organisasi
tersebut tidak akan bisa bergerak dengan bai
4.Rencana kerja, rencana kerja merupakan susunan kegiatan yang akan
dilakukan oleh suatu organisasi
LATIHAN
1. Jawablah soal berikut:
a)Apa yang anda ketahui terkait “management”
b)Apa yang anda ketahui terkait “manajemen klasik”
c)Apa yang anda ketahui terkait “manajemen
perusahaan”
d)Peran dan tanggung jawab manajer
e)Fungsi Manajer
f)Tugas manajer
g)Kepemimpinan seperti apa yang harus dimiliki seorang
manager

Anda mungkin juga menyukai