Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS DAN PERBANDINGAN PRODUK MAKANAN RINGAN

OREO & GERY

DOSEN PENGAMPU:

DRS. Suryadi, MM

DISUSUN OLEH:

Fathur Rahman Ferdiansyah / 08 2042530085

Intan Ayu Cahyani / 12 2042540046

Lailatul Maf’ulla / 14 2042530072

Wahyu Mutiara Fitri / 27 2042530030

2C Keuangan / Kelompok 4

PROGRAM STUDI D-IV KEUANGAN

JURUSAN AKUNTANSI

POLITEKNIK NEGERI MALANG

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. PERUSAHAAN / JENIS USAHA


Produk Kosmetik
 Produk Utama
PT. MONDELĒZ INDONESIA MANUFACTURING
 Produk Pesaing
PT GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA TBK

B. Latar Belakang
Makanan ringan disebut juga dengan snack food, merupakan produk
pangan yang digemari oleh berbagai kalangan masyarakat dari segala usia. Seiring
meningkatnya perkembangan jaman dan tingkat kesibukan yang meningkat, maka
makanan ringan ini bisa dijadikan makanan alternatif untuk memenuhi kebutuhan
energi sementara. Peluang usaha makanan bukanlah bisnis yang gampang untuk
dikelola. Dalam mengembangkan usaha makanan ringan perusahaan harus
berusaha memahami keinginan konsumen serta meningkatkan kualitas produk
tersebut. Untuk itu dibutuhkan keunggulan manajemen perusahaan untuk
mengelola bisnis dengan ketajaman daya saing yang harus dibangun secara
sistematis.
Industri makanan ringan dan snack saat ini mulai menjanjikan sebagai
bisnis yang memiliki omset penjualan dan penghasilan lebih yang bisa dikatakan
sangat menguntungkan. Karena permintaan pasar yang semakin meningkat, maka
produsen snack kewalahan dalam melayani pesanan dari konsumen. Sebagai salah
satu industri makanan ringan, dan berbagai macam snack. Oreo dan Gery
merupakan makanan ringan yang sudah sangat familiar bagi orang Indonesia.
Beberapa cara pemasaran yang dilakukan Oreo dan Gery salah satunya
menggunakan iklan di TV, dilihat dari iklan-iklan Oreo dan Gery di TV, produsen
biskuit dibawah lisensi Mondelez Indonesia Manufacturing dan Garudafood ini

2
sering menggunakan anak kecil sebagai tokoh penikmat biskuit Oreo dan Gery
tersebut. Selain melalui TV cara pemasaran nya juga melaui twitter, Facebook,
Instagram, dan media sosial lainnya.

C. Rumusan Masalah
1. Apa saja filosofi produk Gery dan Oreo?
2. Apa saja analisis SWOT dari produk Gery dan Oreo?
3. Bagaimana siklus hidup produk (PLC) dari Gery dan Oreo?
4. Apa saja analisis BCG dari produk Gery dan Oreo?
5. Bagaimana segmentasi, targeting, dan positioning pasar dari produk Gery
dan Oreo?

D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh suatu merk atas minat konsumen
pada produk Gery dan Oreo
2. Untuk mengetahui bahwa kualitas produk dapat mempengaruhi tingkat
kepuasan pembelian konsumen terhadap produk Gery dan Oreo
3. Untuk mengetahui filosofi produk Gery dan Oreo
4. Untuk mengetahui analisis SWOT dari produk Gery dan Oreo
5. Untuk mengetahui siklus hidup produk (PLC) dari Gery dan Oreo
6. Untuk mengetahui analisis BCG dari produk Gery dan Oreo
7. Untuk mengetahui segmentasi, targeting, dan positioning pasar dari
produk Gery dan Oreo.

E. Landasan Teori
a) Hasil pembahasan dari penelitian produk Oreo dan Gery
Untuk sejauh ini belum ada penelitian terbaru mengenai produk
dari Oreo dan Gery secara detail, sehingga data yang kami gunakan
masih belum update/ terbaru.

3
b) Konsep yang digunakan
Dalam makalah ini kami mengangkat tema atau judul analisis
produk makanan ringan Oreo dan Gery
c) Pengembangan Materi
Makalah ini kami kembangkan berdasarkan referensi sesuai urutan
dari bapak pembimbing kami yang terdiri dari perbandingan
segmentasi pasar, analisis produk, serta analisis BCG dan PLC.

4
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Deskripsi
 Produk Oreo

Segmentasi Demografis Kalangan umum dan lingkungan


sekitar perumahan dan di pinggiran jalan
dengan membuka lapak (Kedai Oreo)
untuk mempermudah kami memperoleh
informasi pasar.
Segmentasi Geografis Seluruh wilayah Indonesia, mulai
dari kepadatan tinggi sampai yang paling
rendah.
Segmentasi Psikografis Gaya hidup konsumtif, praktis dan
hemat. Juga sangat mandiri dan
berorientasi terhadap nilai harga pasar

Perilaku Tingkat Pemakai tinggi hingga


rendah, loyalitas konsumen, tujuan
penggunaan.

 Produk Oreo

Segmen Demografis Perilaku Psikografis Merek yang


Manfaat digemari
Ekonomis Perempuan Pemakai Sangat mandiri Merek yang
(Harga sesuai biasa/ berorientasi banyak
dengan harga normal terhadap nilai potongan
pasaran) harga pasar harga
Rasa Anak-anak Pecinta rasa Konsumerisme Gerry
(Memiliki rasa sampai manis Craker
enak) orang
dewasa

5
B. Filosofi Produk
 Produk Oreo
Biskuit Oreo diperkenalkan pertama kali pada 6 Maret 1912 oleh
perusahaan Amerika bernama National Biscuit Company (Nabisco). Oreo
berbentuk dua wafer yang digabungkan dan diberi krim di antara keduanya.
Setelah kemunculan nya, biskuit Oreo menimbulkan perdebatan selama ber
dekade-dekade mengenai cara terbaik memakannya. Satu pihak mengatakan
“diputar” atau langsung dimakan adalah cara terbaik menikmati Oreo. Sementara
pihak lain menyebut bahwa mencelupkannya ke susu adalah cara paling sempurna
menikmati nya. Dari 1912 sampai saat ini, diperkirakan sudah ada 491 milyar
Oreo terjual dan menjadi biskuit terlaris pada abad ke-20.
Mengenai asal kata “Oreo” tidak ada orang-orang di Nabisco yang
mengetahuinya lagi. Beberapa percaya bahwa nama biskuit itu diambil dari kata
dalam bahasa Prancis untuk emas, yakni or. Kemasan awal Oreo menggunakan
warna emas. Lainnya mengklaim nama tersebut berasal dari versi percobaan yang
berbentuk bukit yang tidak pernah dipasarkan. Maka, biskuit percobaan itu
diberinya nama menggunakan kata dari bahasa Yunani untuk gunung, yakni oreo.
Beberapa juga berspekulasi bahwa kata Oreo berasal dari gabungan “re” dari
“cream” dan dua “o” dari “chocolate” menjadi o-re-o. Ada lagi yang memberikan
penjelasan sederhana, yakni biskuit itu diberi nama Oreo karena Oreo adalah kata
yang pendek, lucu, dan mudah diucapkan.
Oreo dikenalkan oleh Nabisco pada 6 Maret 1912. Sebenarnya sudah
biskuit mirip Oreo yang bernama Hydrox dan dikenalkan dua tahun sebelumnya.
Oreo menjadi satu dari tiga biskuit yang Nabisco sebut sebagai “The Trio”,
yakni Oreo, Mother Goose Biscuits dan Veronese Biscuit. Setahun kemudian,
nama resmi biskuit ini adalah Oro Biscuit, tetapi diganti Oreo Sandwich pada
1921. Namun, setelah Perang Dunia II, tepatnya pada 1948, namanya diganti
menjadi Oreo Cream Sandwich. Namanya diganti lagi pada 1975
menjadi Oreo Chocolate Sandwich. Nabisco juga mengeluarkan berbagai
varian Oreo. Pada 1920-an, mereka mengenalkan “lemon-filled” Oreo. Selain itu
ada juga biskuit vanilla Golden Oreo dan Chocolate Creme Oreos atau dikenal

6
sebagai Uh-Oh Oreo. Kemunculan Oreo kemudian menimbulkan perdebatan
mengenai cara terbaik memakannya, yakni “diputar atau dicelup.”

 Produk Gery

Merek Gery merupakan merek kedua Garudafood yang diluncurkan pada


tahun 1997 untuk produk biskuit bersalut. Setelah itu, merek Gery meluncurkan
produk confectionery seperti pasta cokelat dan meises cokelat serta jenis biskuit
yang lain seperti malkist crackers, biskuit cokelat dan makanan ringan sereal
(cereal snack). Garudafood selalu mengedepankan inovasi untuk mengembangkan
pasar biskuit bersalut yang potensial.

Berdasarkan data Nielsen dari tahun 2016-2018, Garudafood merupakan


salah satu perusahaan yang pertama memperkenalkan biskuit wafer dan malkist
crackers bersalut dengan kualitas produk yang baik dan berbagai varian rasa yang
diterima oleh konsumen, seperti cokelat, keju, kelapa dan green tea.

C. Analisis SWOT
 Produk Oreo

ANALISIS SWOT PRODUK OREO


Strength (Kekuatan)  Bahan produk yg terjamin sehat
dan higienis
 Memiliki ciri khas tampilan
IN
yang berbeda
T  Harga yang cukup terjangkau
E Weakness (Kelemahan)  Tidak dapat tahan lama
E R  Produknya mudah ditiru
KS N  Tidak cocok bagi konsumen
TE yang tidak suka oreo
R Opportunity (Peluang)  Budaya masyarakat yang
N konsumtif
AL  Tempat yang strategis
 Ciri khas tampilan yang
menarik
Threat (Ancaman)  Produknya mudah ditiru dalam
segi produksinya
 Produk yang tidak tahan lama

7
ANALISIS MATRIKS SWOT PRODUK OREO

Kekuatan Kelemahan
(Strength-S) (Weakness-W)
INTERNAL  Harga produk oreo  Promosi yang kurang
EKSTERNAL yang kompetitif maksimal
 Kualitas produk  Tingkat pendidikan SDM
 Bahan baku yang masih rendah
 Kondisi keuangan  Ragam produk yang
terbatas
 Alat dan mesin yang
sudah tua

Peluang Strategi Strategi


(Opportunity-O) (S-O) (W-O)
 Pertumbuhan  Mempertahankan  Meningkatkan kegiatan
ekonomi harga produk yang promosi
 Sikap masyarakat kompetitif  Meningkatkan kualitas
terhadap produk  Memaksimalkan SDM
makanan ringan
jaringan kinerja  Meningkatkan atau
 Teknologi
agen mengganti teknologi
 Kekuatan pemasok
 Melakukan program alat dan mesin produk
 Kekuatan pembeli
 Pemberdayaan UKM
kemitraan dengan  Mengembangkan
bagi pemerintah perusahaan besar ragam model produk
penyalur dan yang ditawarkan
pemasok
 Melakukan
penetrasi pasar
untuk memperluas
pangsa pasar

Ancaman Strategi Strategi


(Threats-T) (S-T) (W-T)
 Tingginya tingkat  Menjalin kerja sama  Memberikan bonus
persaingan dengan pemasok atau penghargaan
 Faktor politik dan  Menjaga kualitas kepada tenaga kerja
keamanan dalam produk yang berprestasi
negeri  Menjaga harga  Memaksimalkan
 Kenaikan harga produk agar dapat kegiatan promosi
BBM tetap bersaing di
 Regulasi UMR dan pasar
pesangon yang
memberatkan

 Produk Gery

8
ANALISIS SWOT PRODUK GERY
Strenght (Kekuatan)  Memiliki citra baik perusahaan di
konsumen
 Bisa menjadi pelopor untuk
perusahaan lain.
 Memiliki system distribusi yang
baik
 Memiliki standar kualitas yang
tinggi dan memiliki tinggi kliniks
Weaknes (Kelemahan)  Tidak telalu memiliki banyak
varian produk
 Hanya memiliki satu pabrik
produksi
Opportunity (Peluang)  Membuat pasar baru untuk produk
Garuda Food baru.Untuk
meningkatkan kualitas
produk,sehingga produk mereka
menjadi produk lebih tinggi
Threats (Ancaman)  Banyaknya pesaingan baik dari
dalam maupun luar negeri
 Persaingan yang begitu ketat di
berbagai jenis minuman yang lebih
bervariasi.

MATRIKS SWOT PRODUK GERY

Kekuatan Kelemahan
(Strength-S) (Weakness-W)
INTERNAL  Memiliki citra baik  Tidak terlalu memiliki
EKSTERNAL perusahaan di banyak varian produk
konsumen  Hanya memiliki satu
 Bisa menjadi pabrik produksi
pelopor untuk
perusahaan lain.
 Memiliki system
distribusi yang baik
 Memiliki standar
kualitas yang tinggi
dan memiliki tinggi

9
klinik
Peluang Strategi (S-O) Strategi (W-O)
(Opportunity-O)
 Membuat pasar baru  Peningkatan cita  Membuat variasi
untuk produk rasa pada makanan produk sesuai dengan
Garuda Food baru.  Memperhatikan perkembangan
Untuk riset pasar guna  Memperbanyak kerja
meningkatkan untuk sama epada investor
kualitas produk, meningkatkan lokal
sehingga produk strategi
mereka menjadi
produk lebih tinggi
Ancaman Strategi (S-T) Strategi (W-T)
(Threats-T)
 Banyaknya  Melakukan promosi  Melakukan
persaingan baik dari menggunakan penyesuaian harga
dalam maupun luar media online sesuai dengan strategi
negeri seperti di Instagram pemasaran
 Persaingan yang  Melakukan  Lebih berhati-hati
begitu ketat di peningkatan minat dalam bersaing
berbagai jenis atau selera  Melakukan Perbedaan
minuman yang lebih konsumen seperti produk dengan yang
bervariasi. memberi promo lain yang lebih
menarik

D. PLC Produk
 Produk Oreo

PRODUK LIFE CYCLE PT. MONDELĒZ INDONESIA


MANUFACTURING (OREO)

10
Tahap Pengenalan (Introduction) OREO adalah nama dagang dari
sejenis biskuit yang diproduksi oleh
Nabisco, pertama kali pada 1912. Terdiri
dari dua wafer coklat dengan krim putih
di tengahnya. Salah satu cara populer
untuk memakan Oreo adalah dengan
mencelupkannya ke dalam susu. Selain
itu Oreo juga digunakan untuk bahan
baku untuk makanan lain, misalnya
milkshake, dan es krim. Di Indonesia,
Oreo diproduksi oleh PT. Kraft
Indonesia atau Kraft Foods Indonesia.
Berdasarkan pernyataan dari Kim
McMiller, selaku Associate Director of
Consumer Relations, dua tahap proses
digunakan dalam pembuatan biskuit
Oreo. Adonan dasar Oreo dibentuk
menjadi bentuk biskuit yang bulat
dengan menggunakan mesin cetakan roti
yang berputar yang kemudian masuk ke
dalam oven. Sebagian besar produksi

11
Oreo dikerjakan di pabrik Kraft ataupun
Nabisco di Richmond, Virginia. Biskuit
Oreo untuk pasar Asia diproduksi di
Indonesia dan Cina. Sedangkan biskuit
Oreo untuk pasar Eropa diproduksi di
Spanyol.

Pada perkenalan produknya oreo


membuat iklan yang menceritakan
tentang anak-anak yang dalam masa
tumbuh kembang yang sedang bermain
basket, kemudian seorang anak
perempuan yang membawa Oreo dan
mengajak mereka memakannya sambil
memegang segelas susu putih. Kemudian
mereka mengambil biscuit Oreo dan
menggunakan “cara asik makan Oreo”
yaitu dengan diputar, dijilat, dicelup in.
Ketika mereka mencoba mencelupkan
Oreo ke dalam segelas susu yang
dipegang anak perempuan, di bagian
inilah Oreo terlihat menekankan bahwa
produk mereka adalah produk yang
menyatukan kebersamaan pertemanan
anak-anak.

Dibawah ini adalah gambar dari


kemasan pertama yang di keluarkan oleh
oreo, dengan rasa krim vanila.
Tahap Pertumbuhan (Growth)  Setelah laris dengan produknya,
produk oreo kembali mengeluarkan
beberapa varian rasa lagi dengan
harga yang sedikit dinaikkan, Iklan

12
Oreo tidak lagi bersifat
memperkenalkan, melainkan telah
berupaya menjaga loyalitas
konsumen.
 Dengan data diatas bisa kita
simpulkan bahwa produk oreo
mengalami indeks dalam penjualan,
di tahun 2008 mendapat 3.7% naik
keuntungan penjualan sebesar 0,2%
menjadi 3,9% dan pada tahun 2010
biskuit oreo memperoleh angka 5,3%
dengan kenaikan sebesar 1,4% dari
perolehan indeks 2009. berikut
adalah beberapa varian tambahan
produk oreo.
 Dengan nama varian nya:
 Oreo Double Stuff
 Oreo Chocolate Creme
 Oreo Double Delight
 Oreo Strawberry Creme
 Oreo Ice Cream Blueberry Flavour
 Oreo Wafer Rolls Vanilla
 Oreo Wafer Rolls Chocolate
 Oreo Ice Cream Blueberry Flavour
 Golden Oreo Vanilla
 Oreo Ice Cream Orange Flavour
 Oreo Wafer Vanilla
 Oreo Wafer Chocolate
 Oreo Soft Cake
 Oreo Star
Tahap Kedewasaan (Maturity) Kini, usianya telah mencapai satu
abad. Wow! Produk Oreo ini pun dapat
digolongkan sebagai produk yang telah

13
berada pada tahap mature dalam product
life cycle. Mengapa? Alasan Oreo
digolongkan pada tahapan mature
diantaranya:

1. Oreo memiliki jumlah pelanggan


loyal yang tergolong besar karena
hingga saat ini Oreo masih
menjadi salah satu biskuit terlaris
di dunia
2. Untuk menghindari kejenuhan
pelanggan, Oreo menambah
berbagai varian rasa, jenis kue
baru, bahkan kemasan baru
3. Jika dulu segmentasi Oreo
bersifat massal, kini Oreo mulai
membidik segmen keluarga
sebagai segmen potensial untuk
memasarkan produk
4. Sebagai produk makanan, Oreo
tergolong sudah berusia matang

Produk yang berada dalam


tahapan mature ini biasanya semakin
rentan terhadap penurunan penjualan.
Ketika tahap mature berakhir, suatu
produk akan masuk ke tahap decline.
Pada tahap decline, produk perusahaan
mulai ditinggalkan konsumen karena
mereka beralih ke produk lain sehingga
jumlah penjualan dan keuntungan yang
diperoleh produsen atau pedagang akan
menurun drastis atau perlahan tapi pasti

14
dan akhirnya mati.
Tahap Penurunan (Decline) Untuk mempertahankan
eksistensi dan popularitas nya, Oreo
tidak tinggal diam dan mulai melakukan
strategi komunikasi pemasaran yang
berbeda. Beberapa waktu yang lalu, Oreo
pernah menggandeng Ferdy Hasan
sebagai endorser nya yang
mengemukakan bahwa Oreo merupakan
produk yang terpercaya serta sesuai
untuk keluarga dan anak-anak. Selain itu,
Oreo mempertahankan tagline diputar,
dijilat, dicelupin dalam setiap strategi
pemasaran yang dilakukannya sehingga
tertanam di benak konsumen bahwa cara
seru memakan biskuit Oreo adalah
menggunakan cara tersebut. Agar tetap
terlihat menarik, Oreo pun sering
mengadakan undian berhadiah pada
waktu tertentu. Untuk mendekatkan diri
dengan konsumen, pada ulang tahunnya
yang ke-100 Oreo melaksanakan event
Oreo Fun Carnival di Bandung dan
Jakarta. Oreo pun aktif berpromosi di
website, Facebook, dan twitternya. Dan
tidak hanya itu oreo pun akhirnya
bekerja sama dengan wals untuk
menggabungkan varian es krim dengan
biskuit nya, seperti gambar di samping.

 Produk Gery

15
PRODUK LIFE CYCLE PRODUK PT GARUDAFOOD PUTRA PUTRI
JAYA TBK (GERY)

GERY

TAHAP PERKENALAN Melihat prospek Gery yang


(Introducing)
menjanjikan, maka ia pun
dikembangkan sebagai Umbrella
brand. Gery melahirkan sejumlah
submerek yang kelak masing-masing
diarahkan menjadi merek yang
mandiri. Maka lahirlah produk awal
yaitu Gery Wafer Cream. Setelah itu,
baru memproduksi produk lainnya
seperti Gery Wafer Stick, Gery
Saluut, Gery Cokluut, Gery Bismart,
Gery Romeo Juliet, Gery Colek, Gery
Meses, Gery Soes, dan Gery Cracker
Beras.

Produk biscuit meliputi, Gery


Bismart, Gery Bischoc, Gery Cracker
Beras, Gery Refill-E, Gery Snack and
Sereal, Gery Soes, Gery Wafer Cream
Caramel, Gery Cream Coklat Vanila,

16
Gery Wafer Cream Saluut Coklat,
Wafer Cream Coklat, Wafer Cream
Coklat Keju, Gery Chocolatos, Gery
Cokluut, Gery Wafer Stick Coklat,
Gery Wafer Stick Coklat Keju, Gery
Wafer Stick Coklat Susu.
TAHAP PERTUMBUHAN Sepanjang 2006 Gery membukukan
(Growth)
pertumbuhan penjualan hampir dua
kali lipat dibandingkan rata-rata
pertumbuhan kategori produk biskuit.
Padahal bukan perkara mudah
merebut dan me-maintain pangsa di
industri yang tergolong sudah mature
dengan tingkat persaingan yang cukup
tinggi seperti industri biskuit. Menurut
Brand Manager Gery Ferry Haryanto,
setiap tahun pertumbuhan merek ini
rata-rata di atas 50%. Pada 2001
-2002 growth-nya 180%, 2002-2003
115%, 2003-2004 55%, 2005-2006
67%, dan 2006-200740%. Menurut
catatan Mix, industri ini melayani
permintaan pasar (market size) sekitar
Rp 5 triliun per tahun.
TAHAP KEDEWASAAN / Pada kasus Gery, sarana diferensiasi
KEMATANGAN (Maturity)
yang jelas dan sering menjadi faktor
pendorong bagi konsumen. Pada
diferensiasi produk ini dapat
dideferensiasikan berdasarkan jumlah,
dan dimensi berbagai produk dan jasa:
bentuk fitur, mutu, kinerja, daya
tahan, keandalan, mudah diperbaiki,

17
dan lain sebagainya. Pada kasus Gery
ini adalah produk me-too. Diferensiasi
yang dibandingkan terutama pada
komunikasi pemasaran yang konsisten
yaitu melayani kebutuhan target
pasarannya yaitu kalangan anak-anak.
Gery melakukan strategi dengan cara
menggarap pasar anak-anak. Gery
dapat melihat sisi yang berbeda dan
kebanyakan pesaing tidak memahami
hal ini. Padahal pasar anak-anak
menjadi tunggangan bagus terutama
pada pasar wafer. 
TAHAP PENURUNAN(Decline) Beberapa hal yang menjadi
diferensiasi Gery dengan yang lain
adalah:

1. Gery mengemas produk dalam


kemasan yang kecil. Sebagai
contoh, Gery menawarkan
produknya pada harga psikologis
yaitu Rp.500. hal ini memberikan
perbedaan yang signifikan
terhadap pesaing. Hal-hal
semacam ini membuat Gery
semakin lama semakin menguasai
pangsa dan bisa menyaingi Tango
yang lebih lama disbanding
dengan Gery
2. Mengenalkan Gery sebagai
burung kecil berwarna biru lincah
dan lucu. Sehingga dalam hal ini
bagi siapapun yang melihat akan

18
memandang Gery kemudian
mempersepsikan Gery sebagai
sahabat anak-anak dalam bentuk
kartun. Hal ini menjadi bagian
penting untuk Gery dalam
meningkatkan penjualan.
3. Gery sengaja membuat marketing
Gimmick yang merangsang anak-
nak untuk mencobanya.
4. Product Strategy & Branding
Management
5. Pricing Strategy
6. Channel Strategy
7. Promotion Strategy

E. BCG Produk
 Produk Oreo

a) Kategori Question Marks

19
Pada kategori ini ditempati oleh divisi crackers biskuit. Crackers biskuit
yang diproduksi oleh Pt. Mondelēz Indonesia Manufacturing memiliki pangsa
pasar yang relatif rendah. Top Brand Index yang dimiliki oleh produk ini terbilang
kecil berarti kesadaran konsumen terhadap produk pada divisi ini masih kurang.
Akan tetapi, market growth rate yang dimiliki produk pada divisi ini cukup tinggi
terbukti dengan banyaknya jenis produk yang dimiliki oleh satu merek.
Perusahaan masih berusaha menumbuhkan produk-produk pada divisi ini agar
bisa berubah menjadi kategori Stars.

b) Kategori Star

Berdasarkan data Top Brand Awards, pada kategori ini ditempati oleh
divisi biskuit. Market share yang dimiliki divisi ini sangatlah tinggi. Brand biskuit
Biskuat dan Oreo memiliki indeks yang sangat tinggi karena biskuit tersebut telah
melegenda bahkan selama 4 dasawarsa produk tersebut masih tetap berjaya di
pasar. Oleh karena itu, kepercayaan konsumen terhadap rasa dan kualitas
produk ini lah yang menempatkan Biskuat dan Oreo sebagai merek produk biskuit
terbaik di berbagai kategori manapun dalam Top Brand Awards. Selain market
share yang tinggi, market growth rate yang dimiliki pada divisi biskuit juga
sangatlah tinggi terbukti dengan berbagai banyak varian produk yang diberikan
pada divisi biskuit.

c) Kategori Cash Cows

Pada kategori Cash Cows, ditempati oleh divisi cookies, keju dan makanan
kesehatan. Pada divisi makanan kesehatan, Belvita sangat dikenal masyarakat
sebagai produk sereal yang paling terkenal dan paling banyak diminati. Divisi
cookies pun demikian, produknya banyak diminati dan bahkan beberapa
diantaranya menjadi pelopor salah satunya yaitu merek Chips Ahoy!. Untuk divisi
keju, merek Keju Cheddar dan Keju Cake lah yang sangat terkenal karena
merupakan produk dengan cita rasa keju pertama di Indonesia. Oleh karena itu,
ketiga divisi ini memiliki market share yang tinggi namun dengan market growth
rate yang terbilang rendah karena banyak pesaing yang lebih baik diantara mereka
dan juga sulit untuk mengembangkan produk-produknya.

20
d) Kategori Dogs

Pada kategori ini, ditempati oleh divisi coklat. Divisi coklat


hanya mempunyai produk dengan merek Cadbury dan Toblerone. Walaupun
Cadbury dan Toblerone merupakan pelopor coklat batangan, akan tetapi
kesadaran konsumen terhadap produk ini cukup rendah. Menurut hasil
pengamatan, produk ini paling banyak diminati oleh semua. Oleh karena itu,
market share yang dimiliki sangatlah rendah serta market growth ratep un rendah
karena produk ini cukup sulit untuk dikembangkan dan bersaing dengan produk
coklat yang lain.

 Produk Gery

1. Kategori Question Marks

Pada kategori ini ditempati oleh divisi keripik kentangf. Sereal yang
diproduksi oleh PT. GarudaFood, Tbk. memiliki pangsa pasar yang relatif rendah.
Top Brand Index yang dimiliki oleh produk ini terbilang kecil berarti kesadaran
konsumen terhadap produk pada divisi ini masih kurang. Akan tetapi, market
growth rate yang dimiliki produk pada divisi ini cukup tinggi terbukti dengan
banyaknya jenis produk yang dimiliki oleh satu merek. Perusahaan masih

21
berusaha menumbuhkan produk- produk pada divisi ini agar bisa berubah menjadi
kategori Stars.

2. Kategori Star

Berdasarkan data Top Brand Awards, pada kategori ini ditempati oleh
divisi biskuit. Market share yang dimiliki divisi ini sangatlah tinggi. Brand biskuit
memiliki indeks yang sangat tinggi karena biskuit tersebut telah melegenda
bahkan selama 4 dasawarsa produk tersebut masih tetap berjaya di pasar. Oleh
karena itu, kepercayaan konsumen terhadap rasa dan kualitas produk ini lah yang
menempatkan Gery sebagai merek produk biskuit terbaik di berbagai kategori
manapun dalam Top Brand Awards. Selain market share yang tinggi,
market growth rate yang dimiliki pada divisi biskuit juga sangatlah tinggi terbukti
dengan berbagai banyak varian produk yang diberikan pada divisi biskuit.

3. Kategori Cash Cows

Pada kategori Cash Cows, ditempati oleh divisi cokelat, Pada divisi
makanan Kesehatan sangat dikenal masyarakat sebagai produk cokelat yang
paling terkenal dan paling banyak diminati. Divisi kacang pun demikian,
produknya banyak diminati dan bahkan beberapa diantaranya menjadi pelopor.
Oleh karena itu, ketiga divisi ini memiliki market share yang tinggi namun dengan
market growth rate yang terbilang rendah karena banyak pesaing yang lebih baik
diantara mereka dan juga sulit untuk mengembangkan produk- produknya.

4. Kategori Dogs

Pada kategori ini, ditempati oleh divisi susu. Divisi susu hanya
mempunyai produk dengan merek clevo. Walaupun clevo merupakan pelopor
susu kotak, akan tetapi kesadaran konsumen terhadap produk ini sangatlah rendah.
Bahkan untuk kategori coklat pasta pada Top Brand Index, tidak ada merek clevo
tercantum disana. Menurut hasil pengamatan, produk ini paling banyak diminati
oleh kalangan anak-anak saja. Oleh karena itu, market share yang dimiliki
sangatlah rendah serta market growth rate pun rendah karena produk ini sulit
sekali untuk dikembangkan dan bersaing dengan produk susu yang lain.

22
F. Segmentasi Pasar Produk
 Produk Oreo
1. Segmenting

Pasar apapun bentuknya akan terdiri dari banyak pelanggan yang


berpencar dan beraneka ragam dalam tuntutan pembeliannya. Oleh karena itu
tidak ada satupun produsen yang dapat melayani atau memenuhi semua tuntutan
pelanggan. Produsen harus mengarahkan program pemasaran nya hanya pada
pelanggan yang memang menjadi bidikan sasaran pemasaran nya, untuk itu
produsen harus melakukan segmentasi pasar bagi produknya.  Segmentasi pasar
adalah proses pemilahan atau pembagian pasar ke dalam beberapa kelompok
pelanggan (sub-market) yang memiliki karakteristik sama dalam kebutuhan dan
sikap, dan diharapkan akan memberikan respon yang sama terhadap penawaran
yang disampaikan. Dengan melakukan segmentasi pasar produsen akan lebih tepat
dalam mengarahkan program pemasaran nya secara lebih efektif. Produk oreo ini
melakukan strategi diferensiasi kemasan sebagai metode penerapan market
segmentation. Biscuit oreo mengeluarkan produk dengan kemasan yang berlabel
harga Rp 300 dan Rp 1000. Hal ini dilakukan agar produk oreo dapat menembus
warung-warung kecil di pelosok perkotaan dan pedesaan., karena selama ini
akibat harga yang lumayan mahal, oreo hanya sering kali ditemukan di toko atau
swalayan.

2. Targeting

Dalam melakukan pemasaran kita juga harus menentukan target produk


yang akan kita pasarkan. Dalam hal ini produk oreo memilih target pasar
konsumen dengan latar belakang keluarga yang bahagia. Hal ini dilakukan agar
setiap orang dari berbagai tingkat ekonomi dapat menikmati produk yang enak,
serta berkualitas. dengan target pasar yang demikian, diharapkan produk Oreo
dapat menjadi pilihan dari semua orang yang ingin menikmati biscuit yang
berkualitas dengan harga yang sangat terjangkau.

3. Positioning

23
Dalam pemasaran, positioning adalah cara yang dilakukan
oleh marketer untuk membangun citra atau identitas di benak konsumen untuk
produk, merek atau lembaga tertentu. Positioning adalah membangun persepsi
relatif satu produk dibanding produk lain. Kemampuan untuk mengidentifikasi
peluang positioning merupakan ujian yang berat bagi seorang marketer.
Keberhasilan satu positioning biasanya berakar pada berapa lama produk tersebut
mempunyai keunggulan bersaing. Beberapa hal mendasar dalam membangun
strategi positioning satu produk antara lain: positioning pada fitur spesifikasi
produk, positioning pada spesifikasi penggunaan produk, positioning pada
frekuensi penggunaan produk, positioning pada alasan mengapa memilih produk
tersebut dibanding pesaing, positioning melawan produk
pesaing, positioning dengan melakukan pemisahan kelas produk,
dan positioning dengan menggunakan simbol budaya/kultur. Tulisan ini akan
membahas brand positioning sebuah brand biscuit yang sudah lama beroperasi.
OREO.

PT kraft Food sebagai pemilik brand market produk Oreo melakukan


strategi positioning produknya sebagai berikut.

a. Oreo mengkomunikasikan kepada masyarakat bahwa produk yang di


buatnya berdasarkan standar mutu yang sangat ketat, diolah dengan bahan
pilihan sehingga biscuit oreo merupakan biscuit yang berkualitas dan
menyehatkan bagi keluarga.
b. Oreo senantiasa menjaga agar komunikasi pemasaran mereka tetap
konsisten, hal ini dilakukan dengan cara melakukan iklan secara berkala di
media massa.
c. Brand oreo terus menjaga kepribadian produknya nya sebagai biscuit anak
yang menyehatkan dan menyenangkan.

 Produk Gery
Segmen Demografis Perilaku Psikografis Merek yang
Manfaat digemari
Ekonomis Perempuan Pemakai Sangat mandiri Merek yang

24
(Harga sesuai biasa/ berorientasi banyak
dengan harga normal terhadap nilai potongan
pasaran) harga pasar harga
Rasa Anak-anak Pecinta rasa Konsumerisme Gerry
(Memiliki rasa sampai manis Craker
enak) orang
dewasa

TARGETING PT.Garuda Putra Jaya Tbk


PT.Garuda Putra Jaya Tbk ini dalam strategi pemasarannya menggunakan
Multiple Segment,dimana pendekatan ini berdasarkan target pasar yang sesuai
seperti : Demografi,Psikografi, lingkungan dll

POSITIONING PT Garuda Putra Jaya Tbk


Dimana perusahaan ini menggunakan salah satu strategi untuk menjaga posisi
produknya supaya tidak mudah tersaingi yaitu salah satu caranya menggunakan
slogan/promosi
“ Gery Salut Tebal Nikmatnya”,Sehingga dengan begitu maka akan lebih
diingat oleh konsumen

25
BAB III

PENUTUP

A) Kesimpulan
Dari kegiatan Penelitian dalam produk Gery dan Oreo dapat ditarik
simpulan bahwa Segmentasi pemasaran produknya adalah untuk kalangan
ekonomi menengah ke bawah serta baik untuk dikonsumsi oleh berbagai kalangan
usia. Pemasaran “Gery dan Oreo” pun sudah dalam ruang lingkup yang luas,
sehingga memudahkan pemasaran. Target yang ingin dicapai produk Gery dan
Oreo yaitu mampu memberikan kualitas produk yang unggul dan mampu
menciptakan kepuasan pelanggan supaya usaha tersebut dapat bertahan dalam
jangka waktu yang panjang. Setelah terciptanya kepuasan untuk pelanggan, maka
citra baik atas produk itu pun akan tercipta.

B) Saran

Saran untuk produksi Oreo dan Gery adalah:

1. Perlu melakukan inovasi produk baru yang bisa meningkatkan minat


pembeli dan meningkatkan citra produk.
2. Tetap mempertahankan eksistensi dan kualitas rasa agar kepercayaan
pelanggan akan produk semakin bertambah.
3. Mencoba memasarkan produk ke luar negeri supaya lek dikenal oleh
dunia
4. Menambah karyawan yang terampil guna memenuhi target produksi
untuk memperluas usaha.

26

Anda mungkin juga menyukai