Anda di halaman 1dari 184

PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS

SEKSI VERIFIKASI DAN AKUNTANSI


PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS
SEKSI VERIFIKASI DAN AKUNTANSI
Tim Penyusun

PEDOMAN PELAKSANAAN TUGAS


SEKSI VERIFIKASI DAN AKUNTANSI

Pembina
Direktur Jenderal Perbendaharaan

Pengarah
Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Ketua Tim
Syafriadi, Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana

Editor
Sigid Mulyadi
Andhita Vidya Putri
Reviewer
KPPN Jakarta I
KPPN Jakarta II

Kontributor
Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat
Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku Utara

Bagian Organisasi dan Tata Laksana


Sekretariat Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Direktorat Jenderal Perbendaharaan i


DISCLAIMER

“ Buku ini disusun berdasarkan peraturan


yang masih berlaku. Apabila terdapat
perubahan peraturan atau dicabutnya
peraturan atau adanya peraturan baru,
maka agar berpedoman pada
peraturan terbaru

tersebut.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan iii


Sambutan
Direktur Jenderal Perbendaharaan

Peran penting KPPN adalah melaksanakan kewenangan perbendaharaan


dan Bendahara Umum Negara (BUN), penyaluran pembiayaan atas beban
anggaran, serta penatausahaan penerimaan dan pengeluaran anggaran melalui
dan dari kas negara berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Agar peran di atas terlaksana dengan baik, Kantor Pusat Ditjen


Perbendaharaan telah menerbitkan peraturan ataupun surat dinas yang
memberikan pedoman dalam melaksanakan tugas.

Kebijakan dan peraturan yang beragam yang menjadi dasar dalam


pelaksanaan tugas dan fungsi KPPN akan lebih mudah dipedomani oleh
pejabat/pegawai KPPN baik yang baru dilantik ataupun yang baru menempati
posisinya apabila terkompilasi dan disusun dalam sebuah buku.

Dalam prosesnya, penyusunan buku pedoman pelaksanaan tugas KPPN


ini telah mengacu pada beragam peraturan dan kebijakan yang berlaku. Materi
yang tercantum didalamnya juga telah disesuaikan dengan kondisi riil yang
dijalankan.

Karena itu, saya menyambut baik upaya Kantor Pusat Ditjen


Perbendaharaan untuk menyusun Buku Panduan Pelaksanaan Tugas KPPN.
Saya harapkan buku ini tidak hanya akan bermanfaat bagi pejabat/pegawai
KPPN tetapi bisa berguna bagi seluruh pejabat/pegawai Ditjen Perbendaharaan.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan v


Dengan demikian, pada gilirannya kualitas pelaksanaan tugas dan fungsi
Ditjen Perbendaharaan akan semakin meningkat dan akan bermuara pada
pencapaian visi yaitu Menjadi Pengelola Perbendaharaan yang Unggul di
Tingkat Dunia.

Jakarta, September 2017

Direktur Jenderal Perbendaharaan

Marwanto Harjowiryono

vi Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


Kata Pengantar

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas


terbitnya Buku Pedoman Pelaksanaan Tugas KPPN ini. Bahwasanya setiap
pekerjaan membutuhkan pedoman agar hasil kerja sesuai dengan kualitas yang
ditetapkan. Begitu juga dengan pelaksanan tugas di KPPN.

Dengan jumlah pegawai yang mencapai lebih dari 7000 orang maka
peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan negara bagi para pejabat/
pegawai menjadi sebuah tantangan untuk diwujudkan Ditjen Perbendaharaan.
Salah satu upaya yang dilakukan Ditjen Perbendaharaan selain melalui
pendidikan dan pelatihan adalah melalui penerbitan Buku Pedoman ini.

Penyusunan Buku Pedoman ini merupakan salah satu inovasi yang


bertujuan memudahkan para pejabat/pegawai KPPN di seluruh Indonesia
dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya, disamping itu buku ini merupakan
upaya pemetaan dan inventarisasi berbagai tugas dan peraturan terkait KPPN,
dimana dengan sebuah buku yang komprehensif memuat intisari berbagai
aturan pelaksanaan tugas dan fungsi terupdate tentunya akan lebih mudah
dipedomani dibandingkan harus mencari dan membaca masing-masing aturan
pelaksanaan itu sendiri.

Sejalan dengan semangat Perbendaharaan Go Green, khususnya untuk


mengurangi penggunaan kertas maka buku ini juga hadir dalam bentuk
electronic book (e-book). Diharapkan dengan bentuk e-book para pembaca

Direktorat Jenderal Perbendaharaan vii


sekalian dapat menyimpannya di gawai sehingga memudahkan untuk dibaca
setiap saat.

Selamat menikmati buku ini. Diharapkan Buku Pedoman pelaksanaan


tugas KPPN ini dapat dijadikan salah satu rujukan bagi seluruh pejabat/
pegawai Ditjen Perbendaharaan dalam peningkatan kinerja sesuai dengan
tugas dan fungsi yang diemban.

Semoga bermanfaat.

Jakarta, September 2017

Sekretaris Ditjen Perbendaharaan

Haryana

viii Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


Daftar Isi

DISCLAIMER ...................................................................................... v
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN ....................... vii
KATA PENGANTAR.............................................................................. ix
DAFTAR ISI ........................................................................................ xi

BAB I Pendahuluan ................................................................... 1


1. Latar Belakang .............................................................. 1
2. Tujuan .......................................................................... 3
3. Manfaat ........................................................................ 3
4. Ruang Lingkup .............................................................. 4

BAB II Tugas Dan Fungsi ........................................................... 5


1. Tugas............................................................................ 6
2. Uraian Jabatan .............................................................. 7
3. Daftar SOP Pelaksanaan Tugas ..................................... 8

BAB III Pelaksanaan Rekonsiliasi ............................................... 11


1. Pelaksanaan Tugas Rekonsiliasi Internal Kuasa
Bendahara Umum Negara (BUN) ................................. 11
2. Pelaksanaan Tugas Rekonsiliasi Eksternal Tingkat
UAKPA dengan KPPN ................................................... 16

BAB IV Penyusunan Laporan Keuangan Kuasa Bun Tingkat Unit


Akuntansi Kuasa Bun Daerah.......................................... 39
1. Dasar Hukum............................................................... 39
2. Prosedur atau Alur Kegiatan ........................................ 41
3. Kegiatan Rutin ............................................................ 42
4. Kegiatan yang Mendukung .......................................... 43
5. Poin-poin Penting ........................................................ 43
6. Laporan Berkala .......................................................... 44
7. Aplikasi yang Digunakan ............................................. 44

Direktorat Jenderal Perbendaharaan ix


8. Sistematika Laporan Keuangan ................................... 45
9. Nama dan ID Laporan yang dicetak dari SPAN ............ 46

BAB V Penyusunan Laporan Kinerja Pada Kppn........................ 49


1. Dasar Hukum .............................................................. 49
2. Prosedur atau Alur Kegiatan ........................................ 50
3. Lain-lain ..................................................................... 50

BAB VI Penyusunan Dan Analisa Laporan Keuangan Harian


Tingkat Kuasa Bun .......................................................... 51
1. Dasar Hukum .............................................................. 51
2. Prosedur atau Alur Kegiatan ........................................ 52
3. Kegiatan Rutin Harian ................................................. 53
4. Poin Penting ................................................................ 53
5. Laporan berkala........................................................... 53
6. Aplikasi yang Digunakan ............................................. 53
7. Lain - lain ................................................................... 54

BAB VII Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi


(SP2S) & Pencabutan Pengenaan Sanksi (SP3S) .......... 55
1. Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi
SP2S) ......................................................................... 55
2. Penerbitan Surat Pemberitahuan Pencabutan Pengenaan .
Sanksi (SP3S).............................................................. 59

BAB VIII Penerbitan Daftar Laporan Pertanggungjawaban (Lpj)


Bendahara Penerimaan/Pengeluaran............................. 63
1. Dasar Hukum .............................................................. 63
2. Prosedur atau Alur Kegiatan ........................................ 64
3. Kegiatan Rutin Harian ................................................. 74
4. Kegiatan yang Mendukung .......................................... 75
5. Poin-poin Penting ........................................................ 77
6. Laporan Berkala .......................................................... 78
7. Aplikasi Pendukung ..................................................... 80
8. Sanksi.......................................................................... 81
9. Lain - Lain .................................................................. 81

x Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


BAB IX Penerbitan Surat Pemberitahuan Atas Pelaksanaan
Penyesuaian Sisa Pagu Dipa........................................... 83
1. Dasar Hukum .............................................................. 83
2. Prosedur atau Alur Kegiatan ........................................ 84
3. Kegiatan Rutin Harian ................................................. 90
4. Kegiatan yang Mendukung........................................... 92
5. Poin-poin Penting ........................................................ 92
6. Laporan Berkala .......................................................... 92
7. Aplikasi Pendukung ..................................................... 92

BAB X Penerbitan Berita Acara Pelaksanaan Jurnal Balik ...... 93


1. Dasar Hukum .............................................................. 93
2. Prosedur atau Alur Kegiatan ........................................ 97
3. Kegiatan Rutin Harian ................................................. 99
4. Poin-poin Penting......................................................... 99
5. Aplikasi Pendukung...................................................... 99
6. Lain-lain...................................................................... 100

BAB XI Penerbitan Surat Keterangan Telah Dibukukan (SKTB) &


Surat Keputusan Persetujuan Pembayaran Pengembalian
Pendapatan (SKP4).......................................................... 101
1. Dasar Hukum .............................................................. 101
2. Prosedur atau Alur Kegiatan ........................................ 102
3. Kegiatan Rutin Harian ................................................. 106
4. Aplikasi Pendukung...................................................... 106

BAB XII Mekanisme Pengelolaan Hibah Langsung ..................... 107


1. Dasar Hukum .............................................................. 107
2. Prosedur atau Alur Kegiatan ........................................ 109
3. Kegiatan Rutin Harian ................................................. 121
4. Poin-poin Penting......................................................... 121
5. Laporan ...................................................................... 126
6. Aplikasi yang Digunakan ............................................. 127

BAB XIII Analisis Laporan Keuangan.............................................. 129


1. Dasar Hukum .............................................................. 129

Direktorat Jenderal Perbendaharaan xi


2. Prosedur atau Alur Kegiatan ........................................ 130
3. Kegiatan Rutin Harian ................................................. 140
4. Poin-poin Penting......................................................... 141
5. Laporan ...................................................................... 141

BAB XIV Penyelesaian Suspen & Exception Report (ER) ............. 143
1. Penyelesaian Suspen .................................................. 143
2. Penyelesaian Exception Report (ER)............................. 148

BAB XV Laporan Berkala, Aplikasi Pendukung, Dan Lain-Lain .. 151


1. Laporan Berkala .......................................................... 151
2. Aplikasi Pendukung ..................................................... 153
3. Poin-Poin Penting ....................................................... 156

Referensi ......................................................................................... 159

xii Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016


tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan, tugas KPPN adalah melaksanakan kewenangan
perbendaharaan dan bendahara umum Negara, penyaluran pembiayaan
atas beban anggaran melalui dan dari kas Negara berdasarkan peraturan
perundangan-undangan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, KPPN terdiri atas beberapa seksi.


Terdapat perbedaan pembagian seksi antara KPPN tipe A1 dengan KPPN tipe
A2. Pada KPPN tipe A1 terdiri dari Subbagian Umum, Seksi Pencairan Dana
(PD), Seksi Manajemen Satker dan Kepatuhan Internal (MSKI), Seksi Bank,
dan Seksi Verifikasi dan Akuntansi (Vera), serta Kelompok Jabatan Fungsional.
Sedangkan pada KPPN tipe A2 terdiri dari Subbagian Umum, Seksi Pencairan
Dana dan Manajemen Satker (PDMS), Seksi Bank, dan Seksi Verifikasi, Akuntansi,
dan Kepatuhan Internal (Veraki), serta Kelompok Jabatan Fungsional. Dengan
demikian, pada Seksi Verifikasi dan Akuntansi, terdapat perbedaan antara
KPPN tipe A1 dengan KPPN tipe A2, yaitu pada KPPN tipe A2 ditambah fungsi
Kepatuhan Internal karena mempertimbangkan perbedaan beban kerja.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 1


Salah satu tugas Seksi Verifikasi dan Akuntansi KPPN adalah menyusun
Laporan Keuangan Kuasa BUN daerah Tingkat KPPN. Kita patut bersyukur
pada Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara (LKBUN) tahun 2016
mendapat predikat opini WTP. Tentu hal ini menjadi beban berat karena
Kepala Seksi Vera/Vera KI dituntut untuk dapat mempertahankan bahkan
meningkatkan kualitas Laporan Keuangan Tingkat Kuasa BUN-Daerah
(LK-KBUN-D). Agar dapat meningkatkan kualitas LK-KBUN-D, Seksi Vera/
Vera KI diharapkan dapat meningkatkan kualitas yang menjadi tugas dan
fungsinya, yaitu melakukan verifikasi dokumen pembayaran dan rekonsiliasi
data laporan keuangan, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Selain
itu tugas pembinaan pertanggungjawaban bendahara, rekonsiliasi rekening
pemerintah, penyusunan laporan saldo rekening pemerintah, pencatatan
pengesahan hibah langsung dalam bentuk barang, serta penerbitan dokumen
pengembalian penerimaan, diharapkan juga dapat dilakukan dengan baik dan
sesuai peraturan yang telah ditentukan.

Uraian pelaksanaan tugas dan fungsi Kepala Seksi Vera/Vera KI secara


legal telah tercantum dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor
811/KM.1/2017 tentang Uraian Jabatan bagi Jabatan Struktural Instansi
Vertikal di Lingkungan Direktorat Jenderal Perbendaharaan. Namun demikian,
dalam rangka mewujudkan pelaksanaan tugas dan fungsi Seksi Vera/Vera
KI secara efektif dan efisien serta untuk meningkatkan kinerja para pejabat/
pegawai di Seksi Vera/Vera KI agar semakin optimal, maka disusun “Buku
Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi dan Akuntansi” yang diharapkan
dapat menjadi pedoman praktis serta memberi kemudahan bagi para
pejabat/pegawai di Seksi Vera/Vera KI yang baru dilantik ataupun yang baru
ditempatkan dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

2 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


2. Tujuan

Buku Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi dan Akuntansi ini


disusun sebagai acuan dan pedoman bagi para pejabat/pegawai Seksi Vera/
Vera KI dalam menjalankan tugas, fungsi dan kewenangannya sehari-hari. Buku
petunjuk ini merupakan awalan sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut
menyesuaikan dengan tujuan lain yang hendak dicapai atau menyesuaikan
dengan berbagai perubahan.

Buku pedoman pelaksanaan tugas ini bertujuan untuk membantu


para pejabat/pegawai Seksi Vera/Vera KI dalam menyusun rencana aksi
dan berbagai tahapan kegiatan yang harus disusun baik yang bersifat teknis
maupun non teknis untuk mewujudkan layanan Seksi Vera/Vera KI yang efektif
kepada seluruh stakeholders.

3. Manfaat

Adapun manfaat yang diharapkan dari buku pedoman ini adalah:


a. Memberikan pedoman bagi Kepala Seksi Vera/Vera KI yang baru
dilantik maupun bagi pegawai yang baru menempati posisi pada
Seksi Vera/Vera KI dalam merumuskan berbagai langkah strategis
pelaksanaan tugas dan wewenangannya;
b. Mewujudkan pelaksanaan tugas dan fungsi KPPN secara lebih efektif
dan efisien serta untuk peningkatan kinerja para pejabat/pegawai
KPPN agar semakin optimal;
c. Memberikan informasi mengenai peraturan, kebijakan, maupun surat
dinas terkait pelaksanaan tugas dan wewenang Seksi Vera/Vera KI;
d. Mengupayakan pemetaan dan inventarisasi berbagai tugas dan
peraturan yang terkait pada Seksi Vera/Vera KI dalam rangka
penyempurnaan proses revisi dan harmonisasi peraturan selanjutnya;

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 3


e. Memberikan Pedoman dalam menyusun berbagai rencana aksi dan
tahapan kegiatan, baik yang bersifat teknis maupun non teknis , untuk
mewujudkan dan meningkatkan koordinasi yang efektif dan efisien
kepada seluruh stakeholders;
f. Meningkatkan kinerja layanan di tingkat KPPN kepada para pemangku
kepentingan baik internal maupun eksternal Kementerian Keuangan;
g. Mencapai target kinerja sesuai dengan yang telah ditetapkan.

4. Ruang Lingkup

Buku ini berisi pedoman yang meliputi tugas dan fungsi yang perlu
dilakukan oleh Kepala Seksi Vera/Vera KI dalam mencapai tujuan organisasi.
Buku ini berisi pedoman secara umum berdasarkan uraian jabatan dan SOP,
serta tugas-tugas lain, tentu saja Kepala Seksi Vera/Vera KI masih dapat
berinovasi dan berkreasi sesuai dengan lingkungan kerja masing-masing.

4 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


BAB II
TUGAS DAN FUNGSI

Pada Bab ini akan dibahas mengenai tugas dan fungsi Kepala Seksi Vera/
Vera KI yang perlu diketahui dan dipahami baik oleh Kepala Seksi Vera/Vera
KI yang baru saja mendapatkan promosi maupun Kepala Seksi Vera/Vera KI
yang telah menduduki jabatannya. Hal yang pertama yang perlu dipahami dan
dihayati oleh Kepala Seksi Vera/Vera KI adalah tentang visi dan misi Direktorat
Jenderal Perbendaharaan, yaitu: “Menjadi Pengelola Perbendaharaan Negara
yang Unggul di Tingkat Dunia”. Dalam rangka mencapai visi tersebut, KPPN
melaksanakan misi:
1. Mewujudkan pengelolaan kas dan investasi yang pruden, efisien, dan
optimal;
2. Mendukung kinerja pelaksanaan anggaran yang tepat waktu, efektif, dan
akuntabel;
3. Mewujudkan akuntansi dan pelaporan keuangan Negara yang akuntabel,
transparan, dan tepat waktu;
4. Mengembangkan kapasitas pendukung sistem perbendaharaan yang
andal, professional dan modern.

Tentu saja misi yang langsung berkaitan dengan tugas dan fungsi Seksi
Verifikasi dan akuntansi adalah misi yang ke-3 yaitu mewujudkan akuntansi
dan pelaporan keuangan Negara yang akuntabel, transparan, dan tepat waktu.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 5


Setelah visi dan misi organisasi, hal yang perlu dipahami berikutnya
oleh seorang Kepala Seksi Vera/Vera KI adalah tugas dan fungsi Seksi Vera/
Vera KI. Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan, Seksi Verifikasi dan Akuntansi mempunyai tugas melakukan
verifikasi dokumen pembayaran, rekonsiliasi data laporan keuangan,
penyusunan Laporan Keuangan Kuasa Bendahara Umum Negara (BUN) tingkat
Unit Akuntansi Kuasa Bendahara Umum Negara (UAKBUN) Daerah, pelaporan
realisasi dan analisis kinerja anggaran, pembinaan pertanggungjawaban
bendahara, rekonsiliasi data rekening pemerintah, penyusunan laporan saldo
rekening pemerintah, pencatatan pengesahan hibah langsung dalam bentuk
barang, penerbitan dokumen pengembalian penerimaan.

Berikut adalah uraian secara garis besar tugas dan fungsi Seksi Vera
sesuai aturan yang ada.

1. Tugas

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016


Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan, Seksi Verifikasi dan Akuntansi mempunyai tugas sebagai
berikut:
a. Melakukan verifikasi dokumen pembayaran,
b. Rekonsiliasi data laporan keuangan,
c. Penyusunan Laporan Keuangan Kuasa Bendahara Umum Negara (BUN)
tingkat Unit Akuntansi Kuasa Bendahara Umum Negara (UAKBUN)-
Daerah,
d. Pelaporan realisasi dan analisis kinerja anggaran,
e. Pembinaan pertanggungjawaban bendahara,
f. Rekonsiliasi data rekening pemerintah,

6 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


g. Penyusunan laporan saldo rekening pemerintah,
h. Pencatatan pengesahan hibah langsung dalam bentuk barang, serta
i. Penerbitan dokumen pengembalian penerimaan.

2. Uraian Jabatan

Sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor 811/KM.1/2017 tentang


Uraian Jabatan bagi Jabatan Struktural Instansi Vertikal di Lingkungan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan, Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi
mempunyai uraian jabatan sebagai berikut:
a. Melakukan jurnal penyesuaian saldo awal
b. Melakukan verifikasi dan tindak lanjut terhadap dokumen sumber
pengeluaran negara
c. Melakukan rekonsiliasi internal antara Seksi Verifikasi dan Akuntansi
dengan Seksi Bank dan Seksi Pencairan Dana dalam rangka penyusunan
LK-BUN Tingkat Kuasa BUN KPPN
d. Melaksanakan penyusunan LK-BUN Tingkat Kuasa BUN KPPN
e. Melakukan rekonsiliasi dengan satuan kerja
f. Menerbitkan Surat Peringatan Penyampaian Laporan Keuangan (SP2LK)/
Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi (SP2S)/menerbitakan Surat
Pemberitahuan Pencabutan Pengenaan Sanksi (SP3S)
g. Menerbitkan Surat Keterangan Telah Dibukukan (SKTB)/Surat
Persetujuan Pembayaran Pengembalian (SP3)/Surat Keputusan
Persetujuan Pembayaran Pengembalian Pendapatan (SKP4) atas
permintaan dari Pengguna Anggaran atau pihak lain
h. Melakukan pembinaan dan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban
bendahara instansi
i. Monitoring data suspen dan tindak lanjutnya
j. Membuat laporan analisis Laporan Keuangan

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 7


k. Melakukan Monitoring Exception Report dan tindak lanjutnya
l. Melakukan pencatatan pengesahan hibah langsung dalam bentuk barang
m. Melakukan pelaporan realisasi dan analisis kinerja anggaran
n. Melakukan rekonsiliasi data rekening pemerintah
o. Melakukan penyusunan laporan saldo rekening pemerintah

3. Daftar Sop Pelaksanaan Tugas

Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor


KEP-287/PB/2015 Tentang Standar Operasional Prosedur Pada Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara, Daftar SOP Seksi Verifikasi dan Akuntansi
adalah sebagai berikut:
a. KP.15 001 Rekonsiliasi Internal Kuasa BUN Pada KPPN
b. KP.15 002 Rekonsiliasi Tingkat UAKPA dengan KPPN
c. KP.15 003 PenyusunanLaporanKeuangan Tingkat Unit Akuntansi Kuasa
Bendahara Umum Negara Daerah (LK UAKBUN-Daerah)
d. KP.15 004 Penyusunan Laporan Kinerja Pada KPPN
e. KP.15 005 Penyusunan dan Analisa Laporan Keuangan Harian Tingkat
Kuasa BUN
f. KP.15 006 Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi (SP2S)
Pada KPPN
g. KP.15 007 Penerbitan Surat Pemberitahuan Pencabutan Pengenaan
Sanksi (SP3S) Pada KPPN
h. KP.15 008 Penerbitan Daftar LPJ Bendahara Penerimaan/Pengeluaran
Pada KPPN
i. KP.15 009 Penerbitan Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian
Sisa Pagu DIPA Pada KPPN
j. KP.15 010 Penerbitan SKTB dan SKP4 Pada KPPN

8 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


k. KP.15 011 Penerbitan Surat Konfirmasi Penerbitan SKTB dan Koreksi
Transaksi Penerimaan Negara Pada KPPN Mitra Satuan Kerja Penerima
Setoran
l. KP.15 012 Penerbitan Berita Acara Pelaksanaan Jurnal Balik Pada KPPN
m. KP.15 013 Penyusunan Laporan Analisis Data Statistik Laporan Keuangan

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 9


BAB III
PELAKSANAAN REKONSILIASI

1. Pelaksanaan Tugas Rekonsiliasi Internal Kuasa Bendahara


Umum Negara (BUN)

a. Dasar Hukum

1) Peraturan
a) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
b) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang
Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 278/PMK.05/2014
c) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.05/2016
tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan
Keuangan Kementerian/Lembaga atas Perubahan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 177/PMK. 05/2015 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian/
Lembaga
d) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.05/2017 tentang
Pedoman Rekonsiliasi Dalam Rangka Penyusunan Laporan
Keuangan Lingkup Bendahara Umum Negara dan Kementerian

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 11


Negara/Lembaga atas Perubahan Peraturan Menteri Keungan
Nomor 210/PMK.05/2013 tentang Pedoman Rekonsiliasi Dalam
Rangka Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara
Umum Negara dan Kementerian Negara/Lembaga
2) Pengertian
Rekonsiliasi internal secara teknis dapat diartikan sebagai pencocokan
data transaksi keuangan yang ada di submodul-submodul (AP, GR,
CM) dengan data transaksi yang ada di submodul GL (General Ledger)
pada Aplikasi SPAN.

b. Prosedur Atau Alur Kegiatan

Pelaksanaan rekonsiliasi internal sesuai SOP dapat diuraikan sebagai


berikut:

1) Melakukan rekonsiliasi internal pada SPAN atas Saldo Utang (AP-GL)


dan Saldo Piutang (GR-GL) secara harian serta saldo Kas/Bank (CM-
GL) secara bulanan
2) Mencetak laporan rekonsiliasi internal pada SPAN (dalam format
PDF)
3) Meneliti laporan rekonsiliasi internal
4) Menganalisis dan melakukan konfirmasi ke Seksi PD/PDMS atau Seksi
Bank dalam hal terdapat perbedaan antara GL dengan Subledger
5) Menerima hasil konfirmasi dari Seksi PD dan/atau Seksi Bank dan
menatausahakan hasil rekonsiliasi internal dalam bentuk softcopy

Alur Kegiatan:

1) Mengakses Aplikasi SPAN pada komputer SPAN dengan alamat http://


core.span.depkeu.go.id:4444/
2) Login dengan User Operator / Kasi Vera

12 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


3) Masuk ke Menu XXX_GL_VIEW => Permintaan (XXX : Kode KPPN)
4) Pada menu Oracle Aplication Klik Kirim Permintaan Baru => OK
5) Filter Menu Find isi dengan SPAN Internal Reconciliation (AP-GL) =>
Rekon Internal Modul PM dan GL => OK
6) Filter Menu Find isi dengan SPAN Internal Reconciliation (AR-GL) =>
Rekon Internal Modul GR dan GL => OK
7) Cetak dengan opsi cetakan pdf
8) Meneliti laporan rekonsiliasi internal
9) Menganalisa dan melakukan konfirmasi ke seksi PD/PDMS atau seksi
Bank dalam hal terdapat perbedaan antara GL dan Subledger
10) Menerima hasil konfirmasi dari Seksi PD/PDMS dan/atau Seksi Bank
untuk ditatausahakan oleh pelaksana Seksi Vera/Vera KI.

c. Kegiatan Rutin Harian

Rekonsiliasi internal dilakukan dengan menggunakan aplikasi SPAN


secara harian dengan permintaan data H+1.

Hal-hal yang dilakukan Seksi Vera/Vera KI dalam pelaksanaan tugas


Rekonsiliasi Internal adalah:
1) Melakukan rekonsiliasi internal Saldo Utang (AP-GL), Saldo Piutang
(GR-GL), dan saldo Kas/Bank (CM-GL) pada SPAN
2) Mencetak laporan/data rekonsiliasi internal pada SPAN (dalam format
PDF)
3) Meneliti laporan/dat rekonsiliasi internal
4) Menganalisis dan melakukan konfirmasi laporan/data rekonsiliasi
internal ke Seksi PD/PDMS atau Seksi Bank dalam hal terdapat
perbedaan antara GL dengan Subledger.
5) Menerima hasil konfirmasi dari Seksi PD dan/atau Seksi Bank dan
menatausahakan hasil rekonsiliasi internal.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 13


Teknis operasional pelaksanaan rekonsiliasi internal menggunakan
aplikasi SPAN, baik rekonsiliasi internal Saldo Utang, Saldo Piutang, dan
Saldo Kas/Bank dapat dilihat pada Buku Pedoman Aplikasi SPAN Berbasis
Peran Seksi Vera/Vera KI

d. Kegiatan Yang Mendukung

Penandatanganan dokumen hasil rekonsiliasi internal dilakukan sebagai


berikut:
1) AP-GL disiapkan oleh Kepala Seksi Vera/Vera KI dan disetujui oleh
Kepala Seksi PD
2) GR/AR-GL disiapkan oleh Kepala Seksi Vera/Vera KI dan disetujui
oleh Kepala Seksi Bank
3) CM-GL disimpan dalam bentuk Pdf

e. Poin-Poin Penting

1) Rekonsiliasi Internal CM-GL adalah rekonsiliasi saldo kas bank pada


modul CM dengan data Kas pada KPPN Modul GL. Mencocokan saldo
pada buku putih dengan Kas pada KPPN di Neraca Kas dapat dijadikan
opsi selain mencetak satu persatu pada menu rekonsiliasi internal
SPAN.
2) Rekon internal AP-GL baru dapat dilakukan H+2 tanggal rekonsiliasi
dikarenakan posting pada modul GL dilakukan pada pukul 24.00 WIB
H+0 sedangkan transaksi terakhir pada subledger PM masih dapat
dilakukan sampai dengan pukul 09.00 WIT H+1 sehingga data final
baru dapat dihasilkan setelah posting pada modul PM H+1 dan dicetak
pada H+2.
3) Setelah dilakukan rekonsiliasi internal secara sistem, yaitu melalui
modul-modul yang ada pada aplikasi SPAN, hasil cetakan (format Pdf)

14 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


tersebut di download dan dicetak untuk dilakukan analisis terhadap
cetakan laporan tersebut.
4) Apabila dari hasil analisis tersebut ditemukan perbedaan antara GL
dan Subledger, perlu dilakukan konfirmasi kembali ke seksi Pencairan
Dana (PD/PDMS) atau ke Seksi Bank, dengan menerbitkan Nota
Dinas Perbaikan yang ditandatangani oleh Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi.
5) Kegiatan rekonsiliasi internal harus dilakukan agar validitas data
dalam rangka penyusunan laporan keuangan tetap terjaga.
6) Pengambilan data rekonsiliasi internal dapat dilakukan secara
terjadwal sesuai dengan petunjuk teknis pengambilan Laporan yang
ada di Buku Pedoman Aplikasi SPAN Berbasis Peran Seksi Vera/Vera
KI.

f. Laporan Berkala

Arsip hasil rekonsiliasi internal per tanggal per subledger.

g. Aplikasi Yang Digunakan

Sebagian besar tugas Seksi Vera/Vera KI dilaksanakan dengan


menggunakan aplikasi SPAN. Secara teknis telah diterbitkan buku manual
tentang Pedoman Aplikasi SPAN Berbasis Peran Seksi Vera/Vera KI.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 15


2. Pelaksanaan Tugas Rekonsiliasi Eksternal Tingkat UAKPA
dengan KPPN

a. Dasar Hukum

1) Peraturan
a) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang
Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara,
sebagimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 278/PMK.05/2014
b) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Pusat
c) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 221/PMK.05/2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
216/PMK.05/2015 tentang Tata Cara Penyusunan dan
Penyampaian Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara
d) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.05/2016
tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan
Keuangan Kementerian/Lembaga atas Perubahan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 177/PMK. 05/2015 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian/
Lembaga
e) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.05/2017 tentang
Pedoman Rekonsiliasi Dalam Rangka Penyusunan Laporan
Keuangan Lingkup Bendahara Umum Negara dan Kementerian
Negara/Lembaga atas Perubahan Peraturan Menteri Keungan
Nomor 210/PMK.05/2013 tentang Pedoman Rekonsiliasi Dalam
Rangka Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara
Umum Negara dan Kementerian Negara/Lembaga

16 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


f) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
PER 56/PB/2016 tentang Pedoman Analisis Laporan Keuangan
Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kuasa Bendahara Umum
Negara Tingkat Kantor Pelayanan Pebendaharaan Negara dan
Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Koordinator Kuasa
Bendahara Umum Negara Tingkat Kantor Wilayah
g) Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-04841/PB/2016
hal Pelaksanaan Rekonsiliasi Eksternal bulan Januari Mei
h) Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-06288/PB/2016
hal Penegasan Pelaksanaan Rekonsiliasi dan Penyusunan LK
Melalui E-Rekon LK
i) Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-05599/PB/2016
hal Juknis Rekonsiliasi bulan Juni 2016 dan LKKL Tahun 2016
j) S u r a t Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
S-05568/PB/2016 hal Pedoman Rekonsiliasi Semester I TA 2016
k) Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
S-08886/PB/2016 hal Petunjuk Teknis Pelaksanaan Rekonsiliasi
Eksternal dan Penyusunan LKBUN D bulan Oktober dan November
2016
l) Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-07238/PB/2016
hal Juknis Rekon Agustus dan LKKL Revisi
m) Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-5107/PB/2017
hal Pelaksanaan Rekonsiliasi Eksternal Tingkat KPPN Bulan
Januari Sampai Dengan Mei 2017
n) Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan S-5836/PB/2017 hal
Pedoman Rekonsiliasi, Penyusunan, dan Penyampaian Laporan
Keuangan Semester I Tahun 2017
o) Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan S-6838/PB/2017 hal
Pelaksanaan Rekonsiliasi Tingkat UAKPA Bulan Juli 2017
p) Surat Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan Nomor
S-2048/PB.1/2017 hal Petunjuk Umum Pelaksanaan PMK Nomor

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 17


262/PMK.01/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi
Vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan
q) Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor
S-02530/PB.6/2015 tentang Pelaksanaan Rekon Eksternal
Tingkat KPPN
r) Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor
S-05760/PB.6/2015 hal Pengenaan Sanksi Administratif atas
Keterlambatan Pelaksanaan Rekonsiliasi
s) Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor
S-0808/PB.6/2016 hal Pelaksanaan Rekonsiliasi Bulanan antara
KPPN dan UAKPA Serta Penyusunan LK BUN TA 2016
t) S u r a t D i r e k t u r A k u n t a n s i d a n P e l a p o r a n K e u a n g a n
S-09357/PB.6/2016 hal Perbedaan Hasil Rekonsiliasi akibat Ralat
Melalui Mekanisme Penyesuaiaan SP3B BLU.
2) Pengertian
Rekonsiliasi eksternal adalah proses pencocokan data transaksi
keuangan yang diproses dengan beberapa sistem/subsistem yang
berbeda berdasarkan dokumen sumber yang sama antara UAKPA
dengan KPPN.

b. Prosedur Atau Alur Kegiatan

Berikut adalah prosedur atau alur kegiatan rekonsiliasi eksternal


1) Pelaksana Seksi Vera/Vera KI
a) Mengunduh dan menganalisa file excel bentukan hasil rekonsiliasi
dari Aplikasi e-Rekon
b) Jika hasil rekonsiliasi tidak ada perbedaan, maka ditindaklanjuti
dengan approval rekonsiliasi pada Aplikasi e-Rekon. Jika terdapat
perbedaan pada hasil rekonsiliasi, maka detil tindak lanjut
mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor
104/PMK.05/2017 tentang Pedoman Rekonsiliasi dalam

18 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara Umum
Negara dan Kementerian Negara/Lembaga.
c) Melakukan validasi pada Menu Daftar pada Aplikasi e-Rekon
d) Melakukan penatausahaan softcopy BAR dan Laporan Hasil
Rekonsiliasi (LHR)
2) Kepala Seksi Vera/Vera KI
a) Setelah BAR ditandatangani secara elektronik oleh KPA Satuan
Kerja, Kepala Seksi Vera/Vera KI menandatangani BAR
b) Apabila diperlukan dalam suatu kondisi tertentu, dapat melakukan
reset BAR dan/atau termasuk atas permintaan satker
Prosedur atau alur kegiatan e-Rekon, yaitu sebagai berikut:
1) Level Operator
a) Mengakses Situs e-Rekon LK di
http://e-rekon-lk.djpbn.kemenkeu.go.id/
b) Login menggunakan User Operator

c) Mengakses Menu => Beranda


Halaman Beranda akan muncul ketika pengguna berhasil login
dan memuat tampilan monitoring rekonsiliasi seluruh satker di
wilayah KPPN. Data yang ditampilkan meliputi satuan kerja, status,
upload ke, tanggal upload dan tanggal BAR diurutkan berdasarkan

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 19


kode satker, tampilan seperti pada gambar di bawah berikut ini

d) Bila terdapat status “ANALISA HASIL REKON” agar dilakukan


verifikasi data rekonsiliasi

20 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


e) Unduh hasil rekonsiliasi
Dengan mengklik untuk memastikan tidak terdapat perbedaan
antara data SAI dan SiAP

f) Bila terdapat perbedaan agar menyampaikan pesan pada menu


pesan e rekon untuk segera diperbaiki
g) Klik gambar surat untuk mengirim pesan kesalahan kepada
satker dan akan tampil

> Cat. Hasil verifikasi data excel agar dapat diarsipkan untuk
identifikasi histori permasalahan hasil rekonsiliasi

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 21


h) Bila tidak terdapat perbedaan dapat dilakukan persetujuan level
operator dengan meng “klik” gambar status “ANALISA HASIL
REKON” akan berubah menjadi ‘MENUNGGU TTD KPA”
i) Mendokumentasikan hasil BAR dengan menu cetak BAR

j) Mendokumentasikan hasil rekonsiliasi menu Download Excel


22 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


k) Mendokumentasikan hasil rekonsiliasi dengan Download ZIP

2) Level Kasi Vera


a) Login menggunakan User Kasi Vera
Ditampilkan dalam gambar sebagai berikut:

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 23


b) Tampilan Menu Beranda

c) Bila terdapat status “MENUNGGU TTD KASI VERA” maka lakukan


verifikasi data rekonsiliasi dengan mengklik gambar printer pada
kolom aksi

24 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


d) Pastikan data rekonsiliasi telah sama dengan melihat detil hasil
rekon (klik gambar printer)

e) Lakukan persetujuan dengan meng ”klik” tanda persetujuan


pada menu beranda
f) Pastikan tidak terdapat lagi pesan “MENUNGGU TTD KASI VERA “
pada kolom aksi

3) Reset BAR
a) Satker melakukan upload ulang ke aplikasi e-rekon LK apabila ada
data yang perlu diperbaiki. Bagi satker yang telah mendapatkan
BAR harus mengajukan pemohonan reset BAR terlebih dahulu
ke KPPN secara tertulis, yang dapat disampaikan dengan sarana
tercepat (diantar langsung/email/dikirim via pos dan lainnya)
pada hari jam kerja
b) Permintaan reset BAR dapat dilakukan setelah satuan kerja
menyampaikan surat permintaan reset BAR
c) Mencetak BAR sebelum reset sebagai dokumentasi bahwa satker
telah melakukan rekonsiliasi dengan KPPN
d) Melakukan entry data kedalam monitoring permintaan reset BAR
manual Excel guna pendokumentasian reset BAR

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 25


e) Membuat tanda terima Surat reset BAR dan mendisposisikan
untuk di setujui Kepala Seksi Vera/Vera KI
f) Kepala Seksi Vera/Vera KI menerima tanda terima reset BAR dan
melakukan verifikasi terhadap permintaan reset BAR melalui
Menu => Konfigurasi => Reset BAR => Pilih Periode Rekonsiliasi
=> menekan pilihan Reset BAR pada kolom “pilih”

g) Melakukan pencetakan ulang BAR dengan sub menu penyelesaian


reset bar Beranda =>Konfigurasi=>Permintaan reset BAR=>Reset
BAR

26 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


c. Kegiatan Rutin Harian :

Proses Rekonsiliasi

Alur proses rekonsiliasi antara satker (UAKPA) dengan KPPN sesuai SOP
dijelaskan seperti
Alur proses di bawah
rekonsiliasi ini: (UAKPA) dengan KPPN sesuai SOP
antara satker
dijelaskan seperti di bawah ini:

E REKON
1. Satker A 2. ADK Diproses
Secara Periodik oleh PROSES
SATKER sistem
5. KPA Tanda Tangan BAR 3. Hasil Rekon + BAR
terbentuk
7. Satker mendownload HASIL 4. Persetujuan BAR
BAR
REKON
BAR 6. Kasi Vera Tanda
Tangan BAR
KPPN

UAPA
Mencetak
Laporan DIT APK
Mencetak
e- Laporan

MONITORING
MONITORING

UAPPA - E1
Mencetak
KANWIL
Mencetak
UAPPA - W Laporan
Mencetak
KPPN
Rekon
UAKPA
Rekon

1) Operator KPPN (Petugas FO Seksi Vera/Vera KI)


1) Operator
KegiatanKPPN (Petugas
Rutin yang utama padaFO
levelSeksi Vera/Vera
Operator adalah : KI)
a) melaksanakan analisis hasil rekon dengan cara
Kegiatan rutin yang utama pada level Operator adalah :
mengunduh/download, dan meneliti data transaksi per jenis rekon

a) melaksanakan analisis
b) memberikan persetujuan hasilBAR
penerbitan rekon
apabiladengan cara mengunduh/
data hasil rekon
sudah sama, atau
download, dan meneliti
c) melakukan penolakan data
apabila dari transaksi
hasil per
rekon masih jenis
terdapat rekon
selisih

b) 2) memberikan
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi :
persetujuan penerbitan BAR apabila data hasil rekon
Kegiatan Rutin yang utama pada level Kepala Seksi Verifikasi dan
sudah sama,
Akuntansi adalahatau
:
a) Melaksanakan monitoring data rekonsiliasi untuk satuan kerja
c) melakukan penolakan apabila dari hasil rekon masih terdapat
lingkup KPPN yang bersangkutan

selisih 27

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 27


2) Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi :
Kegiatan rutin yang utama pada level Kepala Seksi Verifikasi dan
Akuntansi adalah :
a) Melaksanakan monitoring data rekonsiliasi untuk satuan kerja
lingkup KPPN yang bersangkutan
b) Menyetujui hasil rekonsiliasi yang sudah ditandatangani oleh KPA,
sehingga menghasilkan tandatangan elektronik (barcode) dan
status BAR siap download
c) Melakukan reset BAR atas permintaan satker
d) Melakukan rekonsiliasi ulang apabila:
• Terdapat data double pada hasil rekon.
• Terdapat data transaksi yang belum terposting.
e) Melakukan monitoring data suspen dan menindaklanjuti apabila
terdapat data suspen
3) Menu Admin
Melakukan pengadministrasian user dan password untuk level satker
dan KPPN

Alur proses rekonsiliasi antara satker (UAKPA) dengan KPPN melalui


e-Rekon adalah sebagai berikut:
1) Pelaksana
a) Monitoring penyelesaian rekonsiliasi UAKPA
b) Memastikan e- rekon LK tidak ada lagi status “ANALISA HASIL
REKON” melalui Menu Proses Rekon
c) Mendokumentasikan hasil rekonsiliasi (data hasil rekon excel/
BAR)
d) Memastikan Menu Monitoring Rekap Perjenis Rekon sudah tidak
terdapat selisih dengan mendownload excel rekap perjenis rekon
(bila terdapat selisih pastikan bahwa selisih tersebut adalah selisih

28 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


dengan penjelasan memadai)
e) Pengecualian data selisih untuk pendapatan pajak karena bukan
transaksi yang wajib direkonsiliasikan
f) Memastikan tidak terdapat Data Suspend pada menu Monitoring
=> Monitoring Suspend dengan filter per Belanja/Pengembalian
Belanja/Pendapatan/Pengembalian Pendapatan/Pendapatan
pajak (kesalahan BA/ES I pendapatan pajak)/Kas BLU/Kas di
Bendahara Pengeluaran/Kas Hibah (bila terdapat suspen agar
segera memastikan penyebabnya dan membuat nota dinas kepada
Kasi Vera untuk dilakukan perbaikan kepada seksi terkait)
g) Menyelesaikan monitoring rekonsiliasi UAKPA dengan mencatat
tanggal/waktu penyelesaian rekonsiliasi satuan kerja sebagai
bahan pembuatan SP2S
h) Melakukan koordinasi/mengontak PIC rekon satker terkait
penyelesaian rekonsiliasi dan perbaikan rekonsiliasi
i) Memonitoring validitas LK satker dengan Menu Daftar=> Saldo
Tidak Normal/Aset Belum Diregister/Realisasi Tanpa Pagu/
Pengembalian Belanja/Jurnal Tidak Lazim / Listing Transaksi /
Neraca Tidak Balance / Jurnal Umum Penyesuaian
j) Memastikan permintaan reset BAR telah diselesaikan/diteruskan
ke Kasi Vera
k) Memonitoring penyampaian LK bulanan dan capaian kinerja
Satuan kerja
l) Mengarsipkan hard copy BAR serta LK bulanan Satuan kerja

2) Kasi Vera
a) Memastikan tidak terdapat Status “MENUNGGU TTD KASI
VERA” pada menu Beranda Aplikasi e-Rekon LK
b) Memonitoring penyelesaian rekonsiliasi LK satuan kerja

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 29


dalam wilayah kerjanya pada Menu Beranda dengan filter
Periode Rekonsiliasi
c) Memastikan seluruh satuan kerja telah melakukan rekonsiliasi
dan menyelesaikan perbaikan sebelum periode rekonsiliasi
berakhir dengan melihat monitoring penyelesain rekonsiliasi
UAKPA manual/excel
d) Memantau data Supend pada Menu Monitoring Suspend
e) Memonitoring penyampaian LK bulanan dan capaian kinerja
Satuan kerja
f) Memastikan permintaan Reset BAR telah diselesaikan

d. Kegiatan Yang Mendukung


Pada saat ini kegiatan rekonsiliasi eksternal antara UAKPA dengan KPPN
menggunakan aplikasi e-Rekon-LK. Dasar penggunaan aplikasi e-Rekon-
LK untuk proses rekonsiliasi eksternal adalah Surat Direktur Jenderal
Perbendaharaan No. S-5568/PB/2016 tentang Pedoman Rekonsiliasi,
Penyusunan dan Penyampaian laporan Keuangan Semester I tahun 2016.
Pada pelaksanaan rekonsiliasi dengan menggunakan aplikasi e-Rekon,
kegiatan-kegiatan yang mendukung untuk dilakukan adalah:
1) Membuat monitoring
2) Membuat tanda terima Surat reset BAR dan mendisposisikan untuk di
setujui Kepala Seksi Vera/Vera KI
3) Membuat monitoring permintaan reset BAR manual Excel

e. Point-Point Penting
Pada rekonsiliasi sesuai SOP:
1) Rekonsiliasi
a) Rekonsiliasi secara mandiri oleh Satker
b) Dokumentasi seluruh kegiatan pelaksanaan Rekonsiliasi

30 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


c) Monitoring pelaksanaan Rekonsiliasi
d) Pencetakan BAR dengan tanda tangan elektronik
2) Laporan Keuangan
a) Penyatuan data LKKL mulai dari UAPPAW, UAPPAE1, dan UAPA
b) Pencetakan Laporan Keuangan mulai dari UAKPA, UAPPAW,
UAPPAE1, dan UAPA
3) Validasi data dan Tracing Data laporan keuangan KL
4) Rincian atas LK

Pada rekonsiliasi dengan menggunakan Aplikasi e-Rekon:


1) Rekonsiliasi dilakukan dengan mencocokan data pagu belanja,
belanja, pengembalian belanja, estimasi PNBP, PNBP, Pengembalian
PNBP Pengembalian Pajak (SPM KP/IB), Mutasi uang persediaan,
saldo kas di BP, Saldo kas pada BLU, dan saldo kas lainya di K/L dari
Hibah antara SAI dan SPAN
2) Dikecualikan dari rekonsiliasi menggunakan e-Rekon LK adalah
transakasi penerimaan PNBP yang volumenya sangat banyak karena
dibukukan secara terpusat oleh satker tertentu serta pada satker yang
memiliki sistem yang terhubung dengan SIMPONI, antara lain :
a) Pendapatan perpajakan pada Ditjen Pajak dan Bea Cukai
Kementerian Keuangan
b) Akun423214 dan 423226 pada Ditjen AHU Kementerian KUM-
HAM
c) Akun 423219 dan 423511 pada Kantor Pusat Badan Pertanahan
Nasional
d) Akun 423217 pada Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama
e) Akun421411 dan 421421 pada Biro Keuangan Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 31


3) Kebijakan penerbitan BAR :
a) Apabila data SAI dan SPAN sama maka BAR diterbitkan
b) Apabila data SAI dan SPAN berbeda karena kesalahan data dan/
atau permasalahan pada SPAN, maka BAR diterbitkan dengan
penjelasan yang memadai atas perbedaan tersebut
c) Apabila data SAI dan SPAN berbeda karena kesalahan data dan/
atau permasalahan pada aplikasi E Rekonsiliasi LK, maka BAR
diterbitkan dengan penjelasan yang memadai atas perbedaan
tersebut
d) Apabila sata SAI dan SPAN berbeda karena kesalahan data SAI,
Satker wajib melakukan perbaikan data laporan keuangan
berdasarkan hasil LHR dan melakukan upload ulang dengan
memperhatikan batas akhir masa rekonsiliasi. BAR diterbitkan
apabila sudah tidak ada perbedaan
e) Apabila perbedaan tidak diakui satker, KPA membuat surat
pernyataan. Berdasarkan surat pernyataan tersebut BAR
diterbitkan dengan diberikan penjelasan perbedaan secara
memadai
4) Memastikan Hasil Rekonsiliasi tidak terdapat perbedaan data antara
SiAP dan SAI dengan menggunakan Menu => Monitoring => Rekap
Perjenis Rekon
5) Memastikan seluruh satuan kerja telah melakukan rekonsiliasi
dengan mendownload Excel monitoring rekon menggunakan Menu =>
Beranda => Periode (dipilih sesuai periode laporan)
6) Memastikan satuan kerja telah menyelsaikan proses rekonsiliasi
sampai dengan status BAR SIAP DOWNLOAD pada Menu => Beranda
=> Periode (periode laporan sebelumnya)

32 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


7) Memastikan tidak terdapat data suspend pada Menu Beranda=>
Monitoring=> Monitoring Suspend
a) Jika terdapat data suspend pada Belanja
Penyebab :
- Terdapat salah/belum mencatat atas SP2D dari ADK SAIBA Satker
yang di upload ke e-rekon
- Belum melakukan posting
Penyelesaian :
- Perbaikan pencatatan SP2D danmelakukan posting ulang pada
aplikasi SAIBA, lalu upload ulang di e-rekon
b) Jika terdapat data suspend pada pendapatan dan pengembalian
belanja
Penyebab :
- Terdapat salah/belum mencatat atas SSBP dan SSPB (e billing)
pada ADK SAIBA Satker yang sudah di upload ke e-rekon
- Belum melakukan posting
Penyelesaian :
- Perbaikan pencatatan SSBP dan SSPB (e billing) dan melakukan
posting ulang pada aplikasi SAIBA, lalu upload ulang di e-rekon
c) Jika terdapat data suspend pada Kas di Bendahara Pengeluaran
Penyebab :
- Pada ADK SAIBA Satker yang sudah di upload ke e-Rekon terdapat
perbedaan saldo awal Kas di Bendahara Pengeluaran antara data
SAIBA dan saldo awal pada data e-rekon
- Pada ADK SAIBA Satker yang sudah di upload ke e-rekon terdapat
salah pencatatan atas SP2D UP, Setoran UP/TUP dan GU nihil
- Pada ADK SAIBA Satker yang sudah di upload ke e-rekon belum
mencatat SP2D UP, Setoran UP/TUP dan GU nihil yang sudah terbit
- Belum melakukan posting secara sempurna

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 33


Penyelesaian :
- Perbaikan saldo awal pada aplikasi SAIBA
- Perbaikan pencatatan SP2D dan melakukan posting ulang pada
aplikasi SAIBA, lalu upload ulang di e-Rekon
8) Pelaksanaan upload data aplikasi e-Rekon LK mengikuti ketentuan
terkait jadwal upload ADK Rekonsiliasi e-Rekon LK
9) ADK SAIBA untuk di upload pada aplikasi e-Rekon LK adalah kumulatif
10) Memastikan kualitas LK satuan kerja dengan
a) Menu =>Daftar => Saldo Tidak Normal
(Terdapat saldo tidak pada posisi saldo debet/kredit seharusnya)
Penyebab :
- Pada ADK SAIBA Satker yang sudah di upload ke e-rekon
terdapat perbedaan saldo awal di Neraca pada data SAIBA
dan saldo awal pada data e-Rekon
- Satker salah melakukan jurnal
Penyelesaian :
- Perbaikan saldo awal pada aplikasi SAIBA
- Perbaikan pencatatan jurnal dan melakukan posting ulang
pada aplikasi SAIBA, lalu upload ulang di e-rekon
b) Menu =>Daftar => Aset Belum Diregister
(Terdapat transaksi aset/persediaan yang tidak sesuai ketentuan)
Penyebab :
- Pada ADK SAIBA Satker yang sudah di upload ke e-rekon,
terdapat belanja aset yang sudah tercatat SP2D di SAIBA
namun tidak mencatat Aset tersebut pada aplikasi persediaan
dan SIMAK-BMN atau sebaliknya
- Pada ADK SAIBA Satker yang sudah di upload ke e-rekon,
terdapat belanja aset yang sudah tercatat sp2d di SAIBA dan
sudah mencatat aset tersebut pada aplikasi persediaan dan

34 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


SIMAK-BMN namun nilai yang tercatat berbeda antara SAIBA
dan SIMAK-BMN
- Pada ADK SAIBA Satker yang sudah di upload ke e-rekon,
belum mengirimkan data dari aplikasi persediaan dan SIMAK
BMN ke aplikasi SAIBA
- Satker salah melakukan jurnal
Penyelesaian :
- Perbaikan saldo awal pada aplikasi SAIBA
- Perbaikan pencatatan jurnal dan melakukan posting ulang
pada aplikasi SAIBA, lalu upload ulang di e-Rekon
- Melakukan pengiriman ulang data dari SIMAK-BMN ke SAIBA
c) Menu =>Daftar => Realisasi Tanpa Pagu
(Terdapat transaksi yang pagunya terkoreksi/revisi)
Penyebab :
- Pada ADK SAIBA Satker yang sudah di upload ke e-Rekon,
terdapat kesalahan pencatatan program, output, kegiatan
yang tidak terdapat pada pagu satker di SP2D yang diinput ke
SAIBA
Penyelesaian :
- Perbaikan pencatatan SP2D dan melakukan posting ulang
pada aplikasi SAIBA, lalu upload ulang di e-Rekon
- Apabila terdapat kesalahan saat pengajuan SPM, maka Satker
terlebih dahulu melakukan koreksi SPM ke seksi PD, lalu
diperbaiki di SAIBA , setelah itu upload ulang ke e-Rekon
d) Menu =>Daftar => Pengembalian Belanja
(Terdapat pengembalian belanja yang tidak sesuai CoA belanja
awal)
Penyebab :
- Pada ADK SAIBA Satker yang sudah di upload ke e-rekon,

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 35


terdapat kesalahan pencatatan program, output, kegiatan
yang tidak terdapat pada daftar di SSPB yang diinput ke
SAIBA
Penyelesaian :
- Perbaikan pencatatan SP2D dan melakukan posting ulang
pada aplikasi SAIBA, lalu upload ulang di e-Rekon
- Apabila terdapat kesalahan saat pengajuan SSPB, maka Satker
terlebih dahulu melakukan koreksi SPM ke seksi PD, lalu
diperbaiki di SAIBA, setelah itu upload ulang ke e-Rekon
e) Menu =>Daftar => Jurnal Tidak Lazim
(Terdapat jurnal yang tidak dilakukan sesuai posting rule)
Penyebab :
- Pada ADK SAIBA Satker yang sudah di upload ke e-rekon,
terdapat kesalahan dalam melakukan penjurnalan pada
aplikasi SAIBA
Penyelesaian :
- Perbaikan pencatatan jurnal dan melakukan posting ulang
pada aplikasi SAIBA, lalu upload ulang di e-Rekon
f) Menu =>Daftar => Listing Transaksi
(Daftar transaksi yang terindikasi bermasalah)
g) Menu =>Daftar => Neraca Tidak Balance
( Data Aset tidak sama dengan utang ditambah ekuitas)
Penyebab :
Belum melakukan posting secara sempurna pada aplikasi SAIBA
Penyelesaian :
Melakukan posting ulang pada aplikasi SAIBA, lalu upload ulang di
e-Rekon
h) Menu =>Daftar => Jurnal Umum Penyesuaian
(Data jurnal Umum yang tidak sesuai ketentuan)

36 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


Penyebab :
- Pada ADK SAIBA Satker yang sudah di upload ke e-rekon,
terdapat kesalahan dalam melakukan penjurnalan di jurnal
umum pada aplikasi SAIBA
Penyelesaian :
- Perbaikan pencatatan jurnal dan melakukan posting ulang
pada aplikasi SAIBA, lalu upload ulang di e-rekon
i) Terhadap ralat SP3B BLU KPPN melakukan penyesuaian dengan
penjurnalan pada buku besar akural dan buku besar kas secara
manual atau melalui upload web adi terhadap segmen anggaran
dari “kode jenis anggaran 7” ke “kode jenis anggaran 2”
j) Username dan password seluruh satker dikelola oleh KPPN serta
melayani permintaan username dan password satker
k) Untuk kebutuhan capaian IKU rekonsiliasi KPPN, sebelum
melakukan reset BAR KPPN harus mencetak BAR yang akan di-
reset dan mendokumentasikan BAR tersebut dalam daftar satker
yang telah melakukan rekonsiliasi dengan KPPN

11) Perlu dilakukan rekonsiliasi ulang apabila terdapat gangguan sistem


sebelum status BAR siap download, contohnya pdf tidak terbentuk,
excel hasil rekonsiliasi kosong atau double, dan lain-lain.

f. Laporan Berkala
Laporan Monitoring Rekonsiliasi dan penerbitan BAR (bulanan) sebagai
lampiran LKBUN Daerah.

Penyusunan Monitoring Rekonsiliasi yang dilakukan secara periodik


dan dilaporkan ke Kanwil sebagai lampiran Laporan Keuangan UAKBUN
Daerah, secara bulanan, semesteran dan tahunan, dengan jadwal waktu
yang ditentukan lebih lanjut melalui surat Direktur Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 37


g. Sanksi

Satuan Kerja yang belum mendapatkan persetujuan KPPN berarti data


satuan kerja belum memenuhi persyaratan penerbitan BAR. Misal Satker
melakukan pengunggahan ADK pada hari terakhir pengunggahan ADK,
yaitu tanggal 12 Juli 2XO. Apabila sampai dengan batas akhir rekonsiliasi
masih belum mendapat persetujuan KPPN sehingga belum memperoleh
status "Menunggu Tanda Tangan KPA" di aplikasi e-Rekon & LK, Satker
tersebut dikenakan sanksi administratif.

Dalam rangka pengenaan sanksi, KPPN menerbitkan SP2S (Surat


Pemberitahuan Pengenaan Sanksi) kepada Satuan Kerja yang terkena
sanksi. Pengenaan sanksi tersebut tidak membebaskan Satuan Kerja dari
kewajiban menyelesaikan rekonsiliasi. Sanksi diberikan dalam bentuk
pengembalian SPM yang diajukan satuan kerja, kecuali untuk:
a. SPM LS Belanja Pegawai;
b. SPM LS kepada pihak ketiga; dan
c. SPM Pengembalian.

h. Aplikasi Yang Digunakan

Aplikasi e-Rekon-LK yang berbasis web dengan alamat www.e-rekon-lk.


djpbn.kemenkeu.go.id.

Agar dapat mengetahui dan memahami semua menu beserta fungsinya


pada aplikasi e-Rekon-LK, petunjuk teknis atau manual operasional
aplikasi e-Rekon-LK dapat diunduh dari aplikasi tersebut, dengan cara
sebagai berikut:
1) Masuk ke aplikasi e-Rekon-KL, dan pilih tombol ‘?’ yang ada di sisi
kanan atas, sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini
2) Setelah kita klik tombol ‘?’ tersebut akan muncul pada layar seperti
gambar di bawah dan kemudian pilih tombol ‘Manual’, yaitu tombol
paling bawah.

38 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


BAB IV
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
KUASA BUN TINGKAT UNIT AKUNTANSI
KUASA BUN DAERAH

1. Dasar Hukum

a. Peraturan
1) Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah.
2) Peraturan Pemerintah 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang
Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara.
4) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.05/2016
tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan
Keuangan Kementerian/Lembaga atas Perubahan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 177/PMK. 05/2015 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian/
Lembaga
5) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.05/2017 tentang
Pedoman Rekonsiliasi Dalam Rangka Penyusunan Laporan
Keuangan Lingkup Bendahara Umum Negara dan Kementerian
Negara/Lembaga atas Perubahan Peraturan Menteri Keungan
Nomor 210/PMK.05/2013 tentang Pedoman Rekonsiliasi Dalam

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 39


Rangka Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara
Umum Negara dan Kementerian Negara/Lembaga
6) Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
KEP-287/PB/2015 tentang Standar Operasional Prosedur Pada
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara.
7) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.
8) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 221/PMK.05/2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
216/PMK.05/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penyampaian Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara.
9) Surat Ditjen Perbendaharaan Nomor S-6193/PB/2017 tanggal 13
Juli 2017 hal Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan
Keuangan Kuasa BUN Daerah dan Koordinator Kuasa BUN Kanwil

b. Pengertian
Yang dimaksud dengan Laporan Keuangan Kuasa BUN Tingkat
UAKBUN Daerah adalah Laporan Keuangan yang disusun oleh KPPN
sebagai Kuasa Bendahara Umum Negara Daerah, yang dalam hal ini
dilakukan oleh Seksi Vera/Vera KI. Sementara ini di sisi lain, apabila
KPPN sebagai satker, maka Laporan Keuangan yang disusun adalah
Laporan Keuangan Tingkat UAKPA, yang dalam hal ini penyusunannya
dilakukan oleh Subbag Umum KPPN.

40 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


2. Prosedur atau Alur Kegiatan

Prosedur atau alur kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Kuasa BUN


menurut SOP adalah sebagai berikut:
a. Pelaksana Seksi Verifikasi dan Akuntansi
1) Apabila terdapat perbedaan data antara sub ledger dari Seksi
Pencairan Dana dan Seksi Bank serta Seksi Vera, maka perlu
dilakukan jurnal penyesuaian melalui WEB ADI atau jurnal manual
SPAN
2) Melakukan konsolidasi laporan keuangan dari aplikasi SPAN
3) Mencetak dan menganalisis Laporan Arus Kas (LAK), Laporan
Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Operasional (LO), Laporan
Perubahan Ekuitas (LPE), Laporan Perubahan SAL (LPSAL), dan
Neraca dari Aplikasi SPAN
4) Menyusun LK UAKBUN-Daerah Halaman Muka (LO, LPE, Neraca,
LRA, LPSAL, dan LAK)
5) Membuat Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) berdasarkan LK
UAKBUN-Daerah Halaman Muka
6) Membuat Pernyataan Tanggung Jawab
7) Membuat Lampiran LK UAKBUN-Daerah sesuai Surat Direktur
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
8) Membuat surat pengantar LK UAKBUN-Daerah dalam rangkap 4
9) Meneruskan LK UAKBUN-Daerah beserta lampirannya kepada
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi/Verifikasi.

b. Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi


1) Memeriksa LK UAKBUN-Daerah, memaraf Pernyataan Tanggung
Jawab dan surat pengantar, kemudian meneruskan kepada Kepala
Kantor.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 41


2) Apabila masih terdapat kesalahan pada Pernyataan Tanggung
Jawab dan surat pengantar dikembalikan ke pelaksana untuk
diperbaiki.
c. Kepala Kantor
1) Menerima LK UAKBUN-Daerah beserta lampirannya kemudian
menandatangani Pernyataan Tanggung Jawab dan surat pengantar
LK UAKBUN-Daerah.
2) Menyampaikan kepada Pelaksanan Subbag Umum untuk diproses
lebih lanjut.
d. Subbagian Umum
1) Menerima dan menggandakan LK UAKBUN-Daerah beserta
lampirannya.
2) Menyampaikan hardcopy dan softcopy LK UAKBUN-Daerah (dalam
format pdf) kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan.
3) Menyampaikan softcopy LK UAKBUN-Daerah (dalam format
pdf) kepada Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan, dan
Direktorat Pengelolaan Kas Negara.
4) Menatausahakan LK UAKBUN-Daerah beserta lampirannya
sebagai pertinggal KPPN.

3. Kegiatan Rutin

a. Melakukan permintaan data transaksi keuangan dari SPAN dengan


ketentuan :
1) Jenis laporan yang diminta sesuai dengan Surat Direktur Akuntansi
dan Pelaporan Keuangan ditambah jenis laporan pendukung
lainnya.
2) Waktu permintaan data sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Mengunduh dan mencetak jenis laporan yang diminta pada hari
berikutnya.

42 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


c. Menyusun laporan keuangan sesuai dengan sistematika yang telah
ditentukan sebagai berikut :
1) Membuat pernyataan tanggung jawab (SOR) dan ringkasan
eksekutif
2) Mengisi template LAK, neraca KUN, dan CaLK
3) Membuat catatan penting lainnya
4) Membuat laporan manual
d. Menganalisa laporan keuangan menggunakan kertas kerja sesuai
dengan Surat Direktur Transformasi Perbendaharaan Nomor
S-6644/PB.8/2014 hal Pedoman Analisis Laporan Keuangan dalam
SPAN dan Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-56/PB/2016.
e. Mencetak laporan dan kertas kerja hasil analisa.
f. Mengirim softcopy laporan dalam bentuk Pdf ke Kanwil DJPG dan
Kantor Pusat.
g. Mengirimkan hardcopy laporan ke Kanwil DJPG.

4. Kegiatan Yang Mendukung

a. Melakukan pemantauan potensi Exception Report melalui SPAN dan


OMSPAN secara berkala, minimal satu minggu sekali. Konfirmasikan
dengan seksi terkait jika terdapat kejanggalan.
b. Melakukan analisa LK BUN sesuai format yang telah ditentukan
minimal 1 minggu sekali.
c. Menganalisa neraca lajur.

5. Poin-Poin Penting

Untuk menghasilkan laporan keuangan yang baik diharapkan Seksi Vera/


Vera KI melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 43


a. Memastikan Seksi Bank dan/atau Seksi Pencairan Dana tidak
melakukan ralat/koreksi penerimaan dan atau pengeluaran pada
close period
b. Meski tidak terdapat sanksi, tetapi apabila ada keterlambatan, akan
dilakukan pengurangan nilai dari Kanwil DJPBN
c. Sebagai catatan bahwa LKBUN Daerah yang disusun KPPN akan dinilai
oleh Kanwil masing-masing. Adapun unsur-unsur yang dinilai adalah:
1) Ketepatan waktu penyampaian sesuai ketentuan (penyampaian
softcopy melalui email)
2) Akurasi Data/Kualitas Laporan
3) Partisipasi
4) Beban Kerja
5) Estetika

6. Laporan Berkala

a. Laporan Bulanan
b. Laporan Semester
c. Laporan Tahunan (Unaudited)
d. Laporan Tahunan (Audited)

7. Aplikasi Yang Digunakan

a. Aplikasi SPAN
b. Aplikasi e-Rekon
c. Aplikasi OM SPAN
d. Aplikasi SiLaBUN

44 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


8. Sistematika Laporan Keuangan

1.
Sistematika Laporan Keuangan Tingkat UAKBUN-Daerah
Bulanan/Semesteran/Tahunan :
a. Halaman Depan
b. Daftar Isi
c. Daftar Grafik
d. Daftar tabel
e. Pernyataan Tanggung Jawab
f. Ringkasan Eksekutif
g. Laporan Arus Kas
h. Neraca
i. Catatan atas Laporan Keuangan
j. Lampiran :
Laporan Keuangan yang dicetak dari SPAN:
a Neraca Tingkat (Ledger Kas dan Akrual) per 1 Januari 20XX
b Laporan Arus Kas Tingkat KPPN (Face)
c Neraca Tingkat KPPN (Ledger Kas dan Akrual)
d Laporan Arus Kas per Akun Tingkat KPPN
2. Laporan pengawasan saldo-saldo kas dan utang kepada pihak
ketiga di KPPN, meliputi :
a. Laporan Konsolidasi Saldo Kas KPPN/Buku Putih (dicetak dari
aplikasi SPAN)
b. Rekapitulasi Saldo Kas KPPN dibandingkan dengan Rekening
Koran (manual)
c. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran (manual)
d. Rincian Kas Lainnya dari Hibah (manual)
e. Rincian Kas pada BLU (manual)
f. Rincian Kas Transitoris (untuk KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah)
g. Rincian Utang kepada Pihak Ketiga (manual)

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 45


3. Daftar Berita Acara Penyesuaian/Berita Acara Koreksi (manual)
4. Kertas Kerja Hasil Analisis Laporan Keuangan sesuai Peraturan Dirjen
Perbendaharaan Nomor PER-56/PB/2016 tentang Pedoman Analisis
Laporan Keuangan Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Kuasa
BUN Tingkat KPPN dan Unit Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Koordinator Kuasa BUN Tingkat Kantor Wilayah (KPPN Khusus
Pinjaman dan Hibah serta KPPN Khusus Penerimaan dikecualikan)
5. Rekening Koran akhir periode
6. Berita Acara Penyesuaian/Berita Acara Koreksi yang terbit selama
satu tahun (tahunan)

9. Nama Dan Id Laporan Yang Dicetak Dari SPAN

Nama Laporan Pada


Uraian Laporan ID Laporan
Aplikasi SPAN
a. Laporan Arus Kas SPAN LAPORAN ARUS SPGLR00255
(Face) Tingkat KAS (FACE)
KPPN
b. Neraca Tingkat SPAN NERACA SPGLR00276
KPPN (Ledger Kas) TINGKAT KPPN DAN
KANWIL
c. Laporan Realisasi SPAN LRA TINGKAT SPGLR00264
Anggaran Tingkat KUASA BUN
KPPN (Face)
d. Laporan Perubahan SPAN LAPORAN SPGLR00116
Saldo Anggaran PERUBAHAN SALDO
Lebih Tingkat ANGGARAN LEBIH
Kuasa BUN KPPN
e. Laporan SPAN LAPORAN SPGLR00115
Operasional OPERASIONAL
Tingkat Kuasa BUN
KPPN

46 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


f. Laporan Perubahan SPAN LAPORAN SPGLR00117
Ekuitas Tingkat PERUBAHAN EKUITAS
KPPN
g. Neraca Tingkat SPAN NERACA SPGLR00276
KPPN (Ledger TINGKAT KPPN DAN
Akrual) KANWIL
h. Laporan Arus Kas SPAN LAK PER SPGLR00258
per Akun Tingkat AKUN TINGKAT
KPPN KPPN,KANWIL DAN
PUSAT
i. Laporan Realisasi SPAN LRA SPGLR00260
Pendapatan dan PENDAPATAN NEGARA
Hibah Tingkat DAN HIBAH MENURUT
KPPN Menurut AKUN
Akun
j. Laporan Realisasi SPAN LRA BELANJA SPGLR00263
Anggaran Belanja TINGKAT KUASA BUN
Menurut Sumber MENURUT SD (Ikhtisar
Dana, Fungsi, Sub 1- MENURUT SUMBER
Fungsi, Program, DANA, FUNGSI, SUB
Kegiatan FUNGSI, PROGRAM,
KEGIATAN)
k. Laporan Realisasi SPAN LRA BELANJA SPGLR00263
Anggaran Belanja TINGKAT KUASA
Menurut Bagian BUN MENURUT SD
Anggaran, Eselon (Ikhtisar 2- MENURUT
I, Satker dan BAGIAN ANGGARAN,
Kewenangan ESELON I, SATKER, DAN
KEWENANGAN)
l. Laporan Realisasi SPAN LRA BELANJA SPGLR00263
Anggaran Belanja TINGKAT KUASA BUN
Menurut Bagian MENURUT SD (Ikhtisar
Anggaran dan Jenis 3- MENURUT BAGIAN
Belanja ANGGARAN DAN JENIS
BELANJA)

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 47


m. Laporan Realisasi SPAN LRA BELANJA SPGLR00263
Anggaran Belanja TINGKAT KUASA BUN
Jenis Belanja MENURUT SD (Ikhtisar
4- MENURUT JENIS
BELANJA)
n. Laporan LAPORAN SPCML00051
Konsolidasi Saldo KONSOLIDASI SALDO
Kas KPPN/Buku KAS KPPN (BUKU
Putih PUTIH)
o. Laporan Perubahan SPAN LAPORAN SPGLR00274
dan Posisi Kas PERUBAHAN DAN
Detail Tingkat POSISI KAS TINGKAT
KPPN KANWIL DAN PUSAT

Penggunaan aplikasi SPAN dalam rangka pengambilan laporan keuangan


tersebut mengikuti petunjuk yang ada di Buku Pedoman Aplikasi SPAN
Berbasis Peran Seksi Vera.

48 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


BAB V
PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PADA KPPN

1. Dasar Hukum

a. Peraturan

1) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan


Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
2) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.05/2014 tentang
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah
4) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang
Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara
5) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan

b. Pengertian

Yang dimaksud dengan Laporan Kinerja adalah Laporan yang secara


substansi menggambarkan progress capaian kinerja satuan kerja mitra
kerja KPPN.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 49


2. Prosedur atau Alur Kegiatan

Prosedur atau alur pelaksanaan tugas Penyusunan Laporan Kinerja pada


KPPN menurut SOP adalah sebagai berikut:
a. Pelaksana Seksi Vera/Vera KI (FO)
1) Menerima ADK Kinerja dari Satker
2) Melakukan pemindaian virus terhadap ADK Kinerja
3) Mengunggah ADK Kinerja ke portal File Transfer Protocol (FTP)
b. Pelaksana Seksi Vera/Vera KI/Vera KI (MO)
1) Mengunduh ADK Kinerja dari Portal FTP
2) Mengunggah ADK Kinerja pada SPAN dengan mengisi parameter
yang telah ditentukan
3) Mengembalikan ADK Kinerja ke Satker apabila ADK tidak berhasil
diunggah dalam SPAN
4) Memastikan proses unggah berhasil dengan menemukan jurnal
kinerja yang telah diunggah pada SPAN
5) Melakukan posting atas jurnal kinerja
6) Mencetak laporan kinerja pada SPAN
7) Menyampaikan laporan Kinerja kepada Kepala Seksi Vera/Vera KI
c. Kepala Seksi Vera/Vera KI
1) Menerima dan meneliti Laporan Kinerja dari Pelaksana Seksi
Vera/Vera KI
2) Melakukan analisis Laporan Kinerja Satker

3. Lain-Lain

a. Saat ini pelaksanaan tugas Penyusunan Laporan Kinerja belum


dilakukan karena pelaksanaan tugas tersebut hanya terkait dengan
upload data e-Rekon dan masih menunggu petunjuk teknis.
b. Laporan Kinerja merupakan salah satu alat yang dapat digunakan
untuk mengukur capaian kinerja dari masing-masing satuan kerja
mitra KPPN dan digunakan untuk membuat ADK rekon

50 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


BAB VI
PENYUSUNAN DAN ANALISA LAPORAN
KEUANGAN HARIAN TINGKAT
KUASA BUN

1. Dasar Hukum

a. Peraturan

1) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara


Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.05/2014 tentang
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah
3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang
Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara
4) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan

b. Pengertian

Laporan Keuangan Harian Tingkat Kuasa BUN adalah Laporan Keuangan


Tingkat Kuasa BUN Daerah yang disusun dan disajikan di luar jadwal
penyusunan Laporan Keuangan Kuasa BUN tiap bulan. Penyusunan
Laporan Keuangan Harian dilakukan untuk kepentingan manajerial
dalam rangka sebagai bahan penentuan kebijakan dan deteksi dini atas
kesalahan dan ketidaknormalan data transaksi pada periode berjalan.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 51


2. Prosedur atau Alur Kegiatan

Prosedur atau alur pelaksanaan tugas Penyusunan dan Analisa Laporan


Keuangan Harian Tingkat Kuasa BUN menurut SOP adalah sebagai berikut:
a. Pelaksana Seksi Vera/Vera KI
Dalam rangka keperluan manajerial, KPPN dapat menyusun Laporan
Keuangan harian, melalui:
1) Memastikan validitas Neraca Percobaan (Trial Balance)
2) Melakukan proses rekonsiliasi internal pada SPAN sesuai dengan
SOP Rekonsiliasi Internal Kuasa BUN
3) Mencetak laporan-laporan keuangan harian, antara lain: LAK,
LRA, LO, LPE, dan Neraca tingkat satker dan/atau KPPN
b. Kepala Seksi Vera/Vera KI
1) Meneliti dan menganalisis laporan-laporan keuangan harian,
antara lain: LAK, LRA, LO, LPE, dan Neraca tingkat satker dan/atau
KPPN
2) Melakukan konfirmasi kepada Seksi PD/PDMS dan/atau Seksi
Bank dalam hal terdapat kesalahan atas laporan-laporan keuangan
harian
3) Untuk keperluan manajerial, menyampaikan laporan keuangan
harian kepada Kepala Kantor
c. Kepala Kantor
1) Menerima dan meneliti laporan harian dari Kepala Seksi Vera/
Vera KI
2) Menerima dan meneliti Laporan Kinerja dari Pelaksana Seksi
Vera/Vera KI
3) Untuk keperluan manajerial, menyampaikan laporan keuangan
harian kepada Kanwil Ditjen Perbendaharaan melalui Subbag
Umum

52 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


3. Kegiatan Rutin Harian

a. Memastikan validitas Neraca Percobaan (Trial Balance)


b. Melakukan proses rekonsiliasi internal pada SPAN sesuai dengan SOP
Rekonsiliasi Internal Kuasa BUN
c. Mencetak laporan-laporan keuangan harian, antara lain: LAK, LRA, LO,
LPE, dan Neraca tingkat satker dan/atau KPPN
d. Meneliti dan menganalisis laporan-laporan keuangan harian, antara
lain: LAK, LRA, LO, LPE, dan Neraca tingkat satker dan/atau KPPN
e. Melakukan konfirmasi kepada Seksi PD/PDMS dan/atau Seksi Bank
dalam hal terdapat kesalahan atas laporan-laporan keuangan harian

4. Poin Penting

Tujuan Penyusunan dan Analisa Laporan Keuangan Harian Tingkat Kuasa


Bendahara Umum Negara (Kuasa BUN) adalah untuk mendeteksi dini
terhadap validitas data agar dapat cepat dilakukan koreksi/perbaikan
yang diperlukan

5. Laporan Berkala

Laporan Keuangan Harian yang dibuat sesuai kebutuhan dalam rangka


kepentingan manajerial Kepala Kantor.

6. Aplikasi Yang Digunakan

a. Aplikasi SPAN
b. Excel

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 53


7. Lain-Lain

a. Laporan Keuangan Harian ini paling utama adalah untuk kepentingan


manajerial bukan bersifat akuntabilitas/pertanggungjawaban
b. Penggunaan aplikasi SPAN dalam rangka pengambilan laporan
keuangan tersebut mengikuti petunjuk yang ada di Buku Pedoman
Aplikasi SPAN Berbasis Peran Seksi Vera

54 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


BAB VII
PENERBITAN SURAT PEMBERITAHUAN
PENGENAAN SANKSI (SP2S) & PENCABUTAN
PENGENAAN SANKSI (SP3S)

1. Penerbitan Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi (SP2S)

a. Dasar Hukum

1) Peraturan
1) Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang
Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara
3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan
4) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.05/2017 tentang
Pedoman Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan
Lingkup Bendahara Umum Negara dan Kementerian Negara/
Lembaga
2) Pengertian
Yang dimaksud dengan Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi
adalah surat pemberitahuan yang ditujukan kepada satker yang
harus dikenakan sanksi karena satker tersebut tidak taat pada aturan

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 55


yang ada. Ketidaktaatan satker berupa terlambat/tidak melakukan
rekonsiliasi dengan KPPN dan terlambat/tidak menyampaikan LPJ
Bendahara.

b. Prosedur atau Alur Kegiatan

Prosedur atau alur pelaksanaan tugas Penerbitan SP2S sesuai SOP adalah
sebagai berikut:
1) Pelaksana Seksi Vera/Vera KI
a) Mencetak dan meneliti daftar monitoring rekonsiliasi satker yang
sudah/belum melaksanakan rekonsiliasi pada bulan berkenaan
b) Membuat daftar satker yang tidak/terlambat melaksanakan
rekonsiliasi
c) Membuat Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi (SP2S) sesuai
dengan daftar satker yang tidak/terlambat melaksanakan
rekonsiliasi
d) Menyampaikan SP2S dan daftar satker yang tidak/terlambat
melaksanakan rekonsiliasi kepada Kepala Seksi Vera/Vera KI
2) Kepala Seksi Vera/Vera KI
a) Menerima dan meneliti SP2S serta daftar satker yang tidak/
terlambat melaksanakan rekonsiliasi
b) Memaraf SP2S dan menandatangani daftar satker yang tidak/
terlambat melaksanakan rekonsiliasi
c) Menyampaikan SP2S serta daftar satker yang tidak/terlambat
melaksanakan rekonsiliasi kepada Kepala Kantor
3) Kepala Kantor
a) Menerima dan meneliti SP2S serta daftar satker yang tidak/
terlambat melaksanakan rekonsiliasi
b) Menandatangani SP2S apabila telah sesuai dengan daftar satker

56 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


yang tidak/terlambat melaksanakan rekonsiliasi
c) Menyampaikan SP2S serta daftar satker yang tidak/terlambat
melaksanakan rekonsiliasi kepada Subbagian Umum
4) Pelaksana Subbagian Umum
a) Menerima SP2S serta daftar satker yang tidak/terlambat
melaksanakan rekonsiliasi dari Kepala Kantor
b) Menyampaikan SP2S:
• Asli untuk satker yang bersangkutan
• Tembusan untuk Seksi Vera/Vera KI
• Tembusan untuk Kepala Seksi Pencairan Dana
• Tembusan untuk Kepala Kanwil DJPG cq. Bidang PAPK
• Tembusan untuk petugas CSO/Front Office berupa daftar satker
yang tidak/terlambat melaksanakan rekonsiliasi, sebagai alat
pengujian penerimaan SPM UP/GUP dan LS Bendahara Satker
yang bersangkutan
c) Menatausahakan SP2S serta daftar satker yang tidak/terlambat
melaksanakan rekonsiliasi sebagai pertinggal KPPN

c. Kegiatan Rutin Harian

1) Mencetak dan meneliti daftar monitoring rekonsiliasi satker yang


sudah/belum melaksanakan rekonsiliasi pada bulan berkenaan
2) Membuat daftar satker yang tidak/terlambat melaksanakan
rekonsiliasi

d. Poin-Poin Penting

1) Dalam rangka meminimalkan terbitnya SP2S, Seksi Vera/Vera KI agar


proaktif mengingatkan satker yang belum menyampaikan LPJ atau
melakukan rekonsiliasi untuk segera menyampaikan/melakukannya

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 57


sebelum batas akhir periode yang ditentukan.
2) Meskipun tidak ada laporan berkala terhadap penerbitan SP2S, namun
perlu dilakukan pencatatan dan penatausahaan yang baik terhadap
SP2S tersebut dan bila perlu dilakukan pentabulasian sehingga dapat
digunakan analisis dan dasar untuk melakukan pembinaan kepada
satker yang bersangkutan secara intensif agar lebih patuh terhadap
pengiriman LPJ Bendahara maupun pelaksanaan rekonsiliasi.

e. Aplikasi Pendukung

1) SiLaBUN
2) e-Rekon-LK

f. Sanksi

Pengenaan sanksi administratif bagi satuan kerja yang tidak/terlambat


melakukan rekonsiliasi sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan,
maka KPPN akan mengembalikan SPM yang telah diajukan satker.

Pengembalian SPM tersebut, dikecualikan terhadap SPM Langsung Belanja


Pegawai. SPM Langsung kepada Pihak Ketiga, dan SPM Pengembalian.

Pengenaan sanksi administratif tersebut tidak membebaskan satuan


kerja untuk melakukan rekonsiliasi.

Pengenaan sanksi administratif dilakukan dengan menerbitkan SP2S.

Akibat terbitnya SP2S, maka akan terjadi penundaan penerbitan SP2D


oleh Seksi Pencairan Dana atas SPM UP/TUP/GUP dan LS Bendahara.

58 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


2. Penerbitan Surat Pemberitahuan Pencabutan Pengenaan
Sanksi (SP3S)

a. Dasar Hukum

1) Peraturan
a) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
b) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang
Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara
c) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan
2) Pengertian
Yang dimaksud dengan Surat Pemberitahuan Pencabutan Pengenaan
Sanksi (SP3S) adalah surat pemberitahuan kepada satker yang
sebelumnya telah mendapatkan SP2S dan karena telah menyampaikan
LPJ Bendahara dan/atau melakukan rekonsiliasi, maka pengenaan
sanksi dicabut.

b. Prosedur atau alur kegiatan yang harus dilakukan sesuai aturan

Prosedur atau alur pelaksanaan tugas Penerbitan SP3S sesuai SOP adalah
sebagai berikut:
1) Pelaksana Seksi Vera/Vera KI
a) Mencetak dan meneliti daftar monitoring rekonsiliasi satker yang
sudah/belum melaksanakan rekonsiliasi pada bulan berkenaan
b) Membandingkan daftar monitoring rekonsiliasi dengan daftar
satker yang dikenakan sanksi

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 59


c) Membuat SP3S kepada satker yang telah melaksanakan rekonsiliasi
d) Menyampaikan SP3S dan daftar monitoring rekonsiliasi satker
kepada Kepala Seksi Vera/Vera KI
2) Kepala Seksi Vera/Vera KI
a) Menerima dan meneliti SP3S dengan daftar monitoring rekonsiliasi
satker dari pelaksana Seksi Vera/Vera KI
b) Memaraf SP3S dan menyampaikan kepada Kepala Kantor
3) Kepala Kantor
a) Menerima dan meneliti SP3S dengan daftar monitoring rekonsiliasi
satker dari Kepala Seksi Vera/Vera KI
b) Menandatangani SP3S dan menyampaikan ke Subbagian Umum
4) Pelaksana Subbagian Umum
a) Menerima SP3S dan daftar monitoring rekonsiliasi satker dari
Kepala Kantor
b) Menyampaikan SP3S kepada:
• Asli untuk satker yang bersangkutan
• Tembusan untuk Seksi Vera/Vera KI
• Tembusan untuk Kepala Seksi Pencairan Dana
• Tembusan untuk Kepala Kanwil DJPBN cq. Bidang PAPK
• Tembusan untuk petugas CSO/Front Office berupa daftar satker
yang tidak/terlambat melaksanakan rekonsiliasi, sebagai alat
pengujian penerimaan SPM UP/GUP dan LS Bendahara Satker
yang bersangkutan
c) Menatausahakan SP3S serta daftar satker yang tidak/terlambat
melaksanakan rekonsiliasi sebagai pertinggal KPPN

c. Kegiatan Rutin Harian

1) Mencetak dan meneliti daftar monitoring rekonsiliasi satker yang


sudah/belum melaksanakan rekonsiliasi pada bulan berkenaan
2) Membandingkan daftar monitoring rekonsiliasi dengan daftar satker

60 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


yang dikenakan sanksi
d. Poin-Poin Penting

Dalam rangka menjaga kredibilitas nama KPPN dalam memberikan


layanan terbaik buat stakeholder, maka:
1) Memastikan penerbitan SP3S segera setelah satker memenuhi
kewajiban penyampaian LPJ/Rekonsiliasi
2) Memastikan SP3S sampai ke Seksi Pencairan Dana

e. Aplikasi Pendukung

1) SiLaBUN dan
2) e-Rekon-LK

f. Lain-Lain

Meskipun tidak ada laporan berkala terhadap penerbitan SP3S, namun


perlu dilakukan pencatatan dan penatausahaan yang baik terhadap SP3S
tersebut sebagaimana pula yang dilakukan terhadap SP2S, dan bila perlu
dilakukan pentabulasian sehingga dapat digunakan analisis dan dasar
untuk melakukan pembinaan kepada satker yang bersangkutan secara
intensif agar lebih patuh terhadap pengiriman LPJ Bendahara maupun
pelaksanaan rekonsiliasi.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 61


62 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi
BAB VIII
PENERBITAN DAFTAR LAPORAN
PERTANGGUNGJAWABAN (LPJ) BENDAHARA
PENERIMAAN/PENGELUARAN

1. Dasar Hukum

a. Peraturan

1) Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan


Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-162/PMK.05/2013
tentang Kedudukan Dan Tanggung Jawab Bendahara Pada Satuan
Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara juncto
Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-230/PMK.05/2016
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor :
PMK-162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan Dan Tanggung Jawab
Bendahara Pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara
3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang
Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara
4) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor
PER-03/PB/2014 tentang Petunjuk Teknis Penatausahaan,
Pembukuan Dan Pertanggungjawaban Bendahara Pada Satuan
Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Serta

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 63


Verifikasi Laporan Pertanggung jawaban Bendahara
5) Surat Direktur Pengelolaan Kas Negara Nomor S-1855/PB.3/2015
hal Verifikasi Data LPJ Bendahara TA.2015 menggunakan SiLaBUN
Web
b. Pengertian

Yang dimaksud dengan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara


adalah Laporan berkala sebagai pertanggungjawaban atas pengelolaan
uang yang ada di bendahara, baik bendahara penerimaan maupun
bendahara pengeluaran.

2. Prosedur Atau Alur Kegiatan

a. Pelaksana Seksi Vera/Vera KI:

1) Menerima ADK berikut hardcopy LPJ Bendahara Penerimaan/


Pengeluaran dari Satker
2) Melakukan verifikasi LPJ Bendahara Penerimaan/Pengeluaran
melalui aplikasi pada KPPN dan sesuai dengan ketentuan mengenai
pertanggungjawaban bendahara, antara lain dengan menguji:
a) Saldo Awal
b) Kesesuaian saldo uang di rekening bank
c) Kesesuaian jumlah uang di brankas
d) Kebenaran perhitungan (penambahan/pengurangan)
e) Kesesuaian saldo UP (Bendahara Pengeluaran)
f) Kesesuaian penyetoran ke kas negara
g) Kepatuhan bendahara dalam penyetoran penerimaan Negara
(Bendahara Penerimaan)
h) Kepatuhan bendahara dalam penyetoran pajak
i) Meneliti ijin rekening bendahara

64 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


3) Apabila telah sesuai, dilakukan unggah ADK LPJ Bendahara
Penerimaan/Pengeluaran pada aplikasi KPPN
4) Berdasarkan hasil verifikasi :
a) Melakukan pengembalian LPJ Bendahara Penerimaan/
Pengeluaran apabila terdapat kesalahan dalam verifikasi LPJ
Bendahara pada huruf c) angka 1) s.d 6)
b) Membuat surat teguran kepada Bendahara Penerimaan
apabila terdapat ketidakpatuhan bendahara dalam penyetoran
penerimaan Negara
c) Membuat surat teguran kepada Bendahara Pengeluaran apabila
terdapat ketidakpatuhan bendahara dalam penyetoran ke kas
Negara
d) Apabila terdapat rekening yang belum mendapat ijin dari Kuasa
BUN, melakukan proses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
e) Menyusun Daftar LPJ Bendahara Penerimaan/Pengeluaran
apabila berhasil diverifikasi dan sesuai ketentuan mengenai
pertanggungjawaban bendahara (apabila diperlukan) pada bulan
berkenaan
f) Menyampaikan Daftar LPJ Bendahara Penerimaan/Pengeluaran
kepada Kepala Seksi Vera/Vera KI

b. Kepala Seksi Vera/Vera KI

1) Melakukan monitoring penyampaian LPJ Bendahara Penerimaan/


Pengeluaran melalui aplikasi SiLaBUN Web pada KPPN
2) Menerima Daftar LPJ/surat pengembalian LPJ/surat teguran
Bendahara Penerimaan/Pengeluaran dari pelaksana Vera/Vera KI
3) Meneliti kesesuaian Daftar LPJ/surat pengembalian LPJ/surat teguran
Bendahara Penerimaan/Pengeluaran dengan ketentuan mengenai
pertanggungjawaban bendahara

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 65


4) Memaraf Daftar LPJ/surat pengembalian LPJ/surat teguran Bendahara
Penerimaan/Pengeluaran apabila sesuai dengan ketentuan mengenai
pertanggungjawaban bendahara
5) Menyampaikan Daftar LPJ/surat pengembalian LPJ/surat teguran
Bendahara Penerimaan/Pengeluaran kepada Kepala Kantor

c. Kepala Kantor

1) Melakukan monitoring penyampaian LPJ Bendahara Penerimaan/


Pengeluaran Satker
2) Menerima Daftar LPJ/surat pengembalian LPJ/surat teguran
Bendahara Penerimaan/Pengeluaran dari Kepala Seksi Vera/Vera KI
3) Meneliti kesesuaian Daftar LPJ/surat pengembalian LPJ/surat teguran
Bendahara Penerimaan/Pengeluaran dengan ketentuan mengenai
pertanggungjawaban bendahara
4) Menandatangani Daftar LPJ/surat pengembalian LPJ/surat teguran
Bendahara Penerimaan/Pengeluaran apabila sesuai dengan ketentuan
mengenai pertanggungjawaban bendahara
5) Menyampaikan Daftar LPJ/surat pengembalian LPJ/surat teguran
Bendahara Penerimaan/Pengeluaran kepada Subbagian Umum

d. Pelaksana Subbagian Umum

1) Menerima Daftar LPJ/surat pengembalian LPJ/surat teguran


Bendahara Penerimaan/Pengeluaran
2) Menyampaikan Daftar LPJ Bendahara Penerimaan/Pengeluaran
kepada Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan paling lambat tanggal
15 bulan berikutnya
3) Menyampaikan surat pengembalian LPJ/surat teguran Bendahara
Penerimaan/Pengeluaran kepada Satker

66 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


4) Menatausahakan Daftar LPJ/surat pengembalian/surat teguran
Bendahara Penerimaan/Pengeluaran sebagai pertinggal KPPN
Secara detail pelaksanaan verifikasi atas LPJ adalah sebagai berikut:

a. Pelaksanaan verifikasi atas LPJ Bendahara Penerimaan


1) Menguji saldo awal dengan cara membandingkannya dengan saldo
akhir bulan sebelumnya
2) Menguji kesesuaian saldo di rekening bank dengan cara
membandingkannya dengan salinan rekening koran bendahara.
3) Menguji kesesuaian jumlah uang di brankas dengan cara
membandingkannya dengan Berita Acara Pemeriksaan Kas dan
Rekonsiliasi
4) Menguji kebenaran perhitungan dengan cara :
a) Menguji saldo Buku Kas Umum (BKU) sama dengan saldo akhir
Buku Pembantu (BP) Kas ( I.A ) dan sama dengan saldo akhir Buku
Pembantu selain BP Kas ( I.B )
b) Menguji apakah saldo akhir sama dengan saldo awal ditambah
penambahan dikurangi pengurangan
c) Menguji apakah saldo akhir BP Kas (tunai dan bank) ( I.A.1 ) sama
dengan saldo akhir BP Kas ( III.1 )
d) Menguji apakah Jumlah Kas ( II.3 ) sama dengan Jumlah Kas ( III.2)
e) Menguji apakah jumlah Setoran atas penerimaan yang sudah
menjadi hak negara bulan ini ( IV.4 ) sama dengan Penyetoran
menurut Pembukuan Bendahara ( V.1 )
f) Menguji kebenaran perhitungan penambahan/pengurangan
5) Menguji kesesuaian penyetoran ke Kas Negara dengan membandingkan
jumlah penyetoran yang dilakukan Bendahara dengan jumlah
penerimaan negara yang ada dalam Konfirmasi Penerimaan Negara
6) Menguji kepatuhan bendahara dalam penyetoran penerimaan

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 67


negara (penerimaan yang disetor minimal sebesar saldo akhir bulan
sebelumnya)
7) Menguji kepatuhan bendahara dalam penyetoran pajak (bila ada)
(jumlah yang disetor minimal sebesar saldo akhir bulan sebelumnya)
8) Meneliti ijin pembukaan rekening bendahara

Hasil verifikasi atas LPJ Bendahara Penerimaan :


1) Apabila ditemukan kesalahan dalam pengujian pada angka a), b), c), d)
dan e) maka KPPN membuat surat pengembalian LPJ (Format I
PER-03/PB/2014)
2) Apabila ditemukan ketidakpatuhan dalam penyetoran penerimaan
negara dan pajak (bila ada) maka KPPN dapat memberikan surat
teguran kepada Bendahara Penerimaan (Format II PER-03/PB/2014)
3) Apabila ditemukan adanya rekening yang belum mendapat ijin dari
Kuasa BUN, KPPN memproses sesuai ketentuan yang berlaku.

b. Pelaksanaan verifikasi atas LPJ Bendahara Pengeluaran

1) Menguji saldo awal dengan cara membandingkannya dengan saldo


akhir bulan sebelumnya
2) Menguji kesesuaian saldo uang di rekening bank dengan cara
membandingkannya dengan salinan rekening koran bendahara
3) Menguji kesesuaian jumlah uang di brankas dengan cara
membandingkannya dengan Berita Acara Pemeriksaan Kas dan
Rekonsiliasi
Note: jika jumlah uang yang tercantum dalam pembukuan adalah
pecahan, maka jumlah uang yang tercantum pada Berita Acara
Pemeriksaan Kas disesuaikan dengan jumlah fisik uang pada brankas

68 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


Menguji kebenaran perhitungan (penambahan/pengurangan):
a) Menguji saldo BKU sama dengan Saldo Akhir BP Kas, BPP dan
Uang Muka ( I.A ) dan sama dengan Saldo Akhir selain BP Kas, BPP
dan Uang Muka ( I.B )
b) Menguji apakah saldo akhir sama dengan saldo awal ditambah
penambahan dikurangi pengurangan
c) Menguji apakah Saldo Akhir BP Kas (tunai dan bank) ( I.A.1 ) sama
dengan saldo akhir BP Kas ( III.1 )
d) Menguji apakah Jumlah Kas ( II.3 ) sama dengan Jumlah Kas ( III.2)
e) Menguji apakah jumlah Saldo UP ( IV.1 ) sama dengan Saldo Akhir
BP UP ( I.B.1 )
f) Menguji apakah jumlah Kuitansi UP ( IV.2 ) sama dengan jumlah
kuitansi ( I.B.2 )
4) Menguji kesesuaian saldo UP yang tertuang dalam LPJ Bendahara
dengan data Pengawasan UP yang ada di KPPN.
5) Menguji kesesuaian penyetoran ke Kas Negara dengan membandingkan
jumlah penyetoran yang dilakukan Bendahara dengan jumlah
penerimaan negara yang ada dalam Konfirmasi Penerimaan Negara.
6) Meneliti kepatuhan bendahara dalam penyetoran pajak (pajak disetor
minimal sebesar saldo akhir bulan sebelumnya)
7) Meneliti ijin status rekening bendahara

Hasil verifikasi atas LPJ Bendahara Pengeluaran :


1) Apabila ditemukan kesalahan dalam pengujian pada angka a), b), c),
d), dan e) maka KPPN membuat surat pengembalian LPJ Bendahara
Pengeluaran (Format I PER-03/PB/2014)
2) Apabila ditemukan ketidakpatuhan dalam penyetoran penerimaan
negara, KPPN dapat memberikan surat teguran kepada Bendahara
Pengeluaran (Format II PER-03/PB/2014)

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 69


c. Pelaksanaan Verifikasi LPJ Bendahara menggunakan aplikasi
SiLaBUN Web

1) Aplikasi SiLaBUN Web dapat diakses secara online menggunakan


alamat http://SiLaBUN.perbendaharaan.go.id/dsp-lpj selanjutnya
login menggunakan user dan password masing-masing KPPN.
2) Unggah ADK LPJ Bendahara yang dihasilkan oleh aplikasi SiLaBI
3) Memastikan data LPJ Bendahara telah berhasil diunggah dan
memverifikasi LPJ Bendahara melalui menu hasil validasi
d. Penyampaian hasil verifikasi dan laporan

1) Atas LPJ Bendahara yang telah diverifikasi dan dinyatakan benar,


KPPN memproses lebih lanjut untuk penyusunan Daftar LPJ Bendahara
Penerimaan (Format III PER-03/PB/2014) dan Daftar LPJ Bendahara
Pengeluaran (Format IV PER-03/PB/2014). Daftar LPJ dapat dicetak
melalui aplikasi SiLaBUN Web menu Report >> Rekap LPJ, maupun
secara manual
2) Atas LPJ Bendahara yang telah diverifikasi dan ditemukan kesalahan,
KPPN mengembalikannya kepada bendahara yang bersangkutan
dengan tembusan KPA
3) Daftar LPJ Bendahara disampaikan kepada Kantor Wilayah Ditjen
Perbendaharaan setempat paling lambat tanggal 15 (lima belas) bulan
berikutnya

70 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


Adapun secara teknis penggunaan aplikasi SiLaBUN dapat dijelaskan
sebagai berikut:
a. Buka web SiLaBUN dengan alamat : 172.16.2.221/dsp-lpj/companies.
php/admin/user/login, maka akan muncul tampilan seperti ini :

b. Masuk dengan user dan password masing-masing KPPN, maka akan


muncul tampilan seperti ini

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 71


c. Klik menu upload sampai tampilan seperti di bawah ini :

d. Klik upload data, maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini :

72 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


e. Browse dan pilih dimana file di simpan, klik open dan kemudian klik
upload. Setelah kotak approve berwarna hijau maka klik approve

f. Tunggu sampai muncul notifikasi “Load dan Insert Data LPJ


Penerimaan/Pengeluaran berhasil”, seperti tampilan di bawah ini :

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 73


g. Setelah itu menu akan kembali ke Dashboard. Isikan parameter tahun
dan bulan lalu klik tampilkan

h. Klik kotak “Hasil Validasi” untuk meneliti data LPJ Bendahara


Penerimaan/Pengeluaran nya
i. Kalau data LPJ Bendahara Penerimaan maupun Bendahara
Pengeluaran sudah berhasil di upload semua atau paling lambat
tanggal 15 bulan kerja berikutnya, maka KPPN membuat Daftar LPJ
Bendahara Penerimaan/Pengeluaran

3. Kegiatan Rutin Harian

a. Melakukan monitoring penyampaian LPJ Bendahara pada aplikasi


SiLaBUN Web tiap awal bulan
b. Menerima ADK beserta hardcopy LPJ Bendahara baik yang disampaikan
secara langsung maupun melalui email.
c. Melakukan verifikasi dan kelengkapan LPJ Bendahara
d. Melakukan upload ADK LPJ Bendahara ke dalam aplikasi SiLaBUN
Web dengan menggunakan user operator
e. Melakukan verifikasi hasil validasi pada aplikasi SiLaBUN Web

74 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


f. Membuat laporan Daftar LPJ Bendahara Penerimaan dan Daftar LPJ
Bendahara Pengeluaran setelah tanggal 15 pada bulan berikutnya.
g. Menyampaikan Laporan Daftar LPJ Bendahara Penerimaan dan
Daftar LPJ Bendahara Pengeluaran kepada Kantor Wilayah Ditjen
Perbendaharaan setempat paling lambat tanggal 15 pada bulan
berikutnya.
h. Menerbitkan surat teguran bagi bendahara yang tidak patuh
melakukan penyetoran penerimaan negara
i. Menerbitkan Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi (SP2S) bagi
Satker yang terlambat atau belum menyampaikan LPJ Bendahara
sampai dengan tanggal 10 pada bulan berikutnya.

4. Kegiatan Yang Mendukung

a. Setiap awal tahun melakukan update data satker aktif yang wajib
menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan
dan Bendahara Pengeluaran, dengan cara :
1) Buka alamat : 172.16.2.221/dsp-lpj/companies.php/admin/user/
login lalu masuk dengan user dan password masing-masing KPPN.
Setelah muncul dashboard maka pilih menu Referensi dengan
tampilan sebagai berikut :

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 75


2) Setelah itu klik Satuan Kerja sampai tampilan berubah seperti di
bawah ini :

3) Lalu edit data satker sesuai DIPA yang diterima pada tahun
anggaran berjalan
4) KPPN membubuhkan stempel “telah divalidasi” pada cetakan
LPJ Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran dan
menyerahkan 1 rangkap Cetakan LPJ Bendahara Penerimaan dan
Bendahara Pengeluaran kepada Satker
5) Membantu permasalahan Satker terkait perekaman data sampai
terbentuknya ADK LPJ Bendahara Penerimaan dan Bendahara
Pengeluaran pada aplikasi SAS user SiLaBI.
b. Melakukan pengecekan email kppn yang digunakan sebagai sarana
pengiriman ADK dan softcopy LPJ Bendahara
c. Mengunduh ADK dan softcopy LPJ Bendahara.
d. Menginformasikan kewajiban penyampaian LPJ Bendahara setiap
awal bulan melalui sarana komunikasi seperti Whatsapp, Web-Web,
SMS, facebook dan sebagainya.
e. Menghubungi Satker yang belum menyampaikan LPJ Bendahara

76 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


sebelum batas akhir penyampaian LPJ Bendahara.
f. Melayani konsultasi aplikasi LPJ Bendahara (SiLaBI)
g. Melakukan pengarsipan LPJ Bendahara secara bulanan.

5. Poin-Poin Penting

a. Setiap awal bulan mengingatkan para bendahara agar menyampaikan


LPJ Bendahara secara tepat waktu
b. Aktif memberikan edukasi kepada para bendahara
c. Melakukan monitoring penyampaian LPJ Bendahara setiap hari untuk
mengantisipasi keterlambatan penyampaian LPJ Bendahara.
d. Teliti dalam melakukan verifikasi LPJ Bendahara
e. Beberapa poin penting yang harus diperhatikan oleh KPPN dalam
melakukan verifikasi LPJ Bendahara Penerimaan dan Bendahara
Pengeluaran :
1) Membandingkan data rekening bendahara antara yang di input
oleh Satker dengan data pada PBN Open (Seksi Vera dapat
meminta hak akses modul rekening pada aplikasi PBN Open
kepada Direktorat Pengelolaan Kas Negara)
2) Membandingkan Saldo Awal dalam LPJ dengan Saldo Akhir LPJ
bulan sebelumnya
3) Meneliti kebenaran nilai uang di Rekening Bank dengan nilai yang
tercantum pada Rekening Koran pada lampiran LPJ
4) Meneliti Nilai Setoran Pajak dengan Nilai pada Konfirmasi
Penerimaan Negara pada lampiran LPJ
5) Membandingkan Nilai UP UAKPA pada LPJ Bendahara Pengeluaran
dengan Kartu Pengawasan UP dan TUP dan membandingkan nilai
UAKPA pada LPJ Bendahara Penerimaan dengan Data Penerimaan
Bendahara Penerimaan

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 77


6) Meneliti kepatuhan Bendahara Penerimaan dan Bendahara
Pengeluaran dalam menyampaikan LPJ Bendahara Penerimaan
dan Bendahara Pengeluaran ke KPPN

6. Laporan Berkala

a. Daftar LPJ Bendahara Penerimaan dan Daftar LPJ Bendahara


Pengeluaran (bulanan)
b. Daftar Monitoring Penyampaian LPJ Bendahara (bulanan)
c. Daftar Monitoring Penerbitan SP2S (bulanan)

Atas pelaksanaan tugas laporan pertanggungjawaban bendahara, KPPN


membuat Laporan Daftar Rekapitulasi LPJ Bendahara Penerimaan dan
Bendahara Pengeluaran ke Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan
paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya melalui aplikasi SILABUN
dengan cara :
a. Buka web SiLaBUN : 172.16.2.221/dsp-lpj/companies.php/admin/
user/login lalu pilih Report dan pilih Rekap LPJ seperti tampilan di
bawah ini

78 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


b. Setelah muncul tampilan seperti di bawah ini, isikan bulan dan
tahun Rekapitulasi LPJ Bendahara Penerimaan dan Rekapitulasi LPJ
Bendahara Pengeluaran. Pilih bentuk PDF lalu cetak

c. Sebelum melakukan pencetakan Daftar Rekapitulasi Bendahara


Penerimaan dan Daftar Rekapitulasi Bendahara Pengeluaran, isikan
terlebih dahulu pejabat penandatangan daftar tersebut. Caranya pada
dashboard SiLaBUN pilih menu Referensi lalu pilih Pejabat

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 79


d. Setelah muncul menu Referensi Pejabat lalu klik Tambah Referensi
Pejabat. Isikan data pejabat penandatangan Daftar Rekapitulasi
LPJ Bendahara Penerimaan dan Daftar Rekapitulasi Bendahara
Pengeluaran lalu simpan

7. Aplikasi Pendukung

a. Untuk memudahkan dan mempercepat proses penyampaian LPJ


Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran maka ADK LPJ
bisa dikirim melalui email
b. Aplikasi SAS untuk pembuatan ADK dan cetakan LPJ Bendahara
Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran
c. Aplikasi SiLaBI (satker)
d. Aplikasi SiLaBUN Web (KPPN) dengan alamat :
http://SiLaBUN.perbendaharaan.go.id/dsp-lpj
atau
172.16.2.221/dsp-lpj/companies.php/admin/user/login

80 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


8. Sanksi

Berdasarkan PMK Nomor 162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan dan


Tanggungjawab Bendahara pada Satuan Kerja Pengelola APBN dan
Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-03/PB/2014, atas keterlambatan
penyampaian LPJ Bendahara maka diberikan sanksi berupa penundaan
penerbitan SP2D atas SPM UP. TUP, GU dan LS Bendahara melalui
penerbitan SP2S

9. Lain-Lain

a. LPJ Bendahara dapat digunakan sebagai alat pantau saldo kas yang
berada di Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan
b. Dibutuhkan pemahaman yang baik dari para Bendahara Penerimaan
dan Pengeluaran tentang kewajiban mereka dalam pengelolaan
penerimaan dan pengeluaran Negara
c. Sosialisasi secara berkala atas setiap perubahan proses bisnis
dalam pelaksanaan tugas Bendahara Penerimaan dan Bendahara
Pengeluaran terutama terkait aplikasi karena adanya update yang
sering dilakukan pada aplikasi SAS dan adanya pergantian penunjukan
Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 81


82 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi
BAB IX
PENERBITAN SURAT PEMBERITAHUAN ATAS
PELAKSANAAN PENYESUAIAN
SISA PAGU DIPA

1. Dasar Hukum

a. Peraturan

1) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara


Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
2) PMK 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang
Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara
4) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan
5) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-21/PB/2014
tentang Mekanisme Penyesuaian Sisa Pagu Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran Atas Setoran Pengembalian Belanja Pada Pelaksanaan
Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN)

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 83


b. Pengertian

Yang dimaksud dengan penyesuaian Sisa Pagu DIPA adalah pengembalian


pagu DIPA yang sebelumnya berkurang karena ada belanja beban DIPA
tersebut yang kemudian pagu DIPA tersebut disesuaikan kembali
akibat adanya pengembalian belanja atas beban APBN yang disebabkan
oleh kelebihan pembayaran termasuk kelebihan hasil temuan aparat
pemeriksa yang disetorkan ke rekening kas Negara dalam tahun anggaran
berjalan.

2. Prosedur Atau Alur Kegiatan

Prosedur atau alur pelaksanaan tugas Penerbitan Surat atas Pelaksanaan


Penyesuaian Pagu DIPA sesuai SOP adalah sebagai berikut:

a. Pelaksana Subbag Umum


1) Menerima dan mengagendakan Surat Pernyataan Koreksi atas
Realisasi Anggaran Belanja Negara dari Satker dengan dilampiri
dokumen pendukung berupa:
a) SSPB / BPN dan billing
b) Nota Konfirmasi Penerimaan Negara
2) Menyampaikan Surat Pernyataan Koreksi atas Realisasi Anggaran
Belanja Negara berikut dokumen pendukung kepada Kepala
Subbagian Umum

b. Kepala Subbag Umum

Menerima dan meneliti Surat Pernyataan Koreksi atas Realisasi


Anggaran Belanja Negara berikut dokumen pendukung, dan
menyampaikannya kepada Kepala Kantor

84 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


c. Kepala Kantor

1) Menerima dan meneliti Surat Pernyataan Koreksi atas Realisasi


Anggaran Belanja Negara berikut dokumen pendukung dari Subbag
Umum
2) Memberikan disposisi Surat Pernyataan Koreksi atas Realisasi
Anggaran Belanja Negara
3) Menyampaikan Surat Pernyataan Koreksi atas Realisasi Anggaran
Belanja Negara berikut dokumen pendukung kepada Kepala Seksi
Vera/Vera KI

d. Kepala Seksi Vera/Vera KI

1) Menerima dan meneliti disposisi Surat Pernyataan Koreksi atas


Realisasi Anggaran Belanja Negara berikut dokumen pendukung
2) Memberikan disposisi Surat Pernyataan Koreksi atas Realisasi
Anggaran Belanja Negara
3) Menyampaikan Surat Pernyataan Koreksi atas Realisasi Anggaran
Belanja Negara berikut dokumen pendukung kepada pelaksana Seksi
Vera/Vera KI

e. Pelaksana Seksi Vera/Vera KI

1) Menerima disposisi Surat Pernyataan Koreksi atas Realisasi Anggaran


Belanja Negara berikut dokumen pendukung berupa SSPB dan Nota
Konfirmasi Penerimaan Negara dari Kepala Seksi Vera/Vera KI
2) Meneliti kesesuaian data Bagan Akun Standar pada aplikasi SPAN
dengan Nota Konfirmasi Penerimaan Negara dan data DIPA
3) Melakukan penyesuaian sisa pagu DIPA pada SPAN melalui
penjurnalan manual atau upload web sesuai dengan petunjuk teknis
tentang penyesuaian sisa pagu DIPA

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 85


4) Alur Kegiatan penyesuaian sisa pagu pada SPAN menggunakan cara
jurnal manual dibagi menjadi aktifitas garis besar sebagai berikut :
a) Pembuatan jurnal penyesuaian sisa pagu menggunakan jurnal manual
Aplikasi SPAN
b) Melakukan pengecekan, validasi, perubahan, atau hapus jurnal
penyesuaian sisa pagu satker yang telah terbentuk dalam Aplikasi
SPAN
c) Melakukan posting (bukukan) atas jurnal penyesuaian sisa pagu
satker dalam Aplikasi SPAN.

* Penyesuaian sisa pagu dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:


1 Dengan Jurnal Manual
Pembuatan jurnal penyesuaian sisa pagu dengan jurnal manual
mengikuti petunjuk yang terdapat pada ftp: 10.100.93.134/
BAHAN 2B/Seksi Vera/Vera KI, dengan poin penting:
a. Jurnal penyesuaian sisa pagu perlu dilakukan pada Buku
Besar Akrual maupun Kas, oleh karena setoran pengembalian
belanja satker juga dibukukan pada Buku Besar Akrual
maupun Kas. Dan juga koreksi atas setoran pengembalian
belanja satker juga dibukukan pada Buku Besar Akrual
maupun Kas.
b. Sebagai bahan untuk membuat jurnal manual di SPAN
diperlukan pembuatan file notepad. Notepad tersebut berisi
konsep Debit dan kredit serta jumlah nominal pagu yang
disesuaikan. Perubahan kombinasi segmen COA hanya terjadi
pada segmen anggaran dari ‘kode jenis anggaran 7’ ke ‘kode
jenis anggaran 2’.

86 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


2 Dengan menggunakan Web Adi
Petunjuk manual penyesuaian sisa pagu pada SPAN dibagi menjadi
aktifitas yang secara garis besar adalah sebagai berikut :
a) Pengecekan pada aplikasi SPAN oleh seksi vera atas kebenaran
pembukuan setoran satker sesuai bukti dokumen sumber setoran
oleh satker
b) Persiapan template Web Adi untuk melakukan jurnal penyesuaian
sisa pagu satker tersebut (jika jurnal penyesuaian sisa pagu
menggunakan
c) Pembuatan jurnal manual penyesuaian sisa pagu dan/atau membuat
jurnal penyesuaian sisa pagu menggunakan template Web Adi dan
melakukan upload Web Adi ke dalam Aplikasi SPAN
d) Melakukan pengecekan, validasi, perubahan, atau hapus jurnal
penyesuaian sisa pagu satker yang telah terbentuk dalam Aplikasi
SPAN
e) Melakukan Posting (Bukukan) atas jurnal penyesuaian sisa pagu
satker dalam Aplikasi SPAN

d) Membuat konsep/net Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA dan


Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu DIPA
e) Menyampaikan:
- Konsep/net Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA
- Konsep/net Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan
Penyesuaian Sisa Pagu DIPA; dan
- Surat Pernyataan Koreksi atas Realisasi Anggaran Belanja Negara
dan dokumen pendukung kepada Kepala Seksi Vera/Vera KI

f. Kepala Seksi Vera/Vera KI

1) Menerima:
a) Konsep/net Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA
b) Konsep/net Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian
Sisa Pagu DIPA; dan

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 87


c) Surat Pernyataan Koreksi atas Realisasi Anggaran Belanja Negara
dan dokumen pendukung
2) Meneliti kesesuaian konsep/net Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu
DIPA dan Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa
Pagu DIPA dengan Surat Pernyataan Koreksi atas Realisasi Anggaran
Belanja Negara dan dokumen pendukung dan ketentuan mengenai
penyesuaian sisa pagu DIPA
3) Mengembalikan konsep/net Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA
dan Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu
DIPA kepada Pelaksana Seksi Vera/Vera KI apabila tidak sesuai dengan
Surat Pernyataan Koreksi atas Realisasi Anggaran Belanja Negara dan
dokumen pendukung dan ketentuan mengenai penyesuaian sisa pagu
DIPA untuk dilakukan jurnal balik sesuai dengan SOP Penerbitan
Berita Acara Jurnal Balik.
4) Menandatangani Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA dan
memaraf Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa
Pagu DIPA apabila sesuai dengan Surat Pernyataan Koreksi atas
Realisasi Anggaran Belanja Negara berikut dokumen pendukung dan
ketentuan mengenai penyesuaian sisa pagu DIPA
5) Menyampaikan:
a) Konsep/net Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA
b) Konsep/net Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian
Sisa Pagu DIPA; dan
c) Surat Pernyataan Koreksi atas Realisasi Anggaran Belanja Negara
dan dokumen pendukung kepada Kepala Kantor

g. Kepala Kantor
1) Menerima
a) Konsep/net Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA
b) Konsep/net Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian
Sisa Pagu DIPA; dan
c) Surat Pernyataan Koreksi atas Realisasi Anggaran Belanja Negara
dan dokumen pendukung dari Kepala Seksi Vera/Vera KI

88 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


2) Meneliti kesesuaian konsep/net Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu
DIPA dan Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa
Pagu DIPA dengan Surat Pernyataan Koreksi atas Realisasi Anggaran
Belanja Negara dan dokumen pendukung dan ketentuan mengenai
penyesuaian sisa pagu DIPA
3) Mengembalikan konsep/net Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu
DIPA dan Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa
Pagu DIPA kepada Pelaksana Seksi Vera/Vera KI apabila tidak sesuai
dengan Surat Surat Pernyataan Koreksi atas Realisasi Anggaran
Belanja Negara dan dokumen pendukung dan ketentuan mengenai
penyesuaian sisa pagu DIPA
4) Menandatangani Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA dan
memaraf Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa
Pagu DIPA apabila sesuai dengan Surat Pernyataan Koreksi atas
Realisasi Anggaran Belanja Negara berikut dokumen pendukung dan
ketentuan mengenai penyesuaian sisa pagu DIPA
5) Menyampaikan Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA, Surat
Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu DIPA, dan
Surat Pernyataan Koreksi atas Realisasi Anggaran Belanja Negara dan
dokumen pendukung kepada Subbag Umum

h. Pelaksana Subbag Umum

1) Menerima Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA, Surat


Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu DIPA, dan
Surat Pernyataan Koreksi atas Realisasi Anggaran Belanja Negara dan
dokumen pendukung dari Kepala Kantor
2) Menyampaikan Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian
Sisa Pagu DIPA kepada Satker
3) Menatausahakan:

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 89


a) Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA
b) Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu
DIPA; dan
c) Surat Pernyataan Koreksi atas Realisasi Anggaran Belanja Negara
dan dokumen pendukung sebagai pertinggal KPPN

3. Kegiatan Rutin Harian

a. Penyesuaian sisa pagu DIPA oleh KPPN :

1) Berdasarkan dokumen yang disampaikan oleh satker maka Kepala


Seksi Vera/Vera KI melakukan penelitian surat pernyataan beserta
dokumen pendukung dan menugaskan pelaksana Seksi Vera/Vera KI
untuk melakukan penelitian berdasarkan Bagan Akun Standard dan
melakukan jurnal pernyesuaian
2) Untuk mendapatkan konfirmasi setoran detail Bagian akun SPAN
dapat mengunduh laporan aplikasi SPAN / OM SPAN pada menu
Modul Penerimaan sub menu Konfirmasi penerimaan
3) Penyesuaian sisa pagu dilakukan dengan cara Penjurnalan secara
manual pada menu Jurnal enter GL_VERA_USER aplikasi SPAN atau
Penjurnalan melalui upload web adi
4) Setelah penyesuian pagu dilakukan posting jurnal dan menerbitkan
Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA
5) BA Penyesuaian sisa pagu DIPA disampaikan ke KPA untuk selanjutnya
dilakukan penyesuian sisa pagu DIPA pada aplikasi SPM satuan kerja
6) Terhadap setoran pengembalian belanja yang telah dilakukan
penyesuaian sisa pagu, maka DIPA dapat digunakan kembali untuk
pelaksanaan kegiatan pada satker pada tahun berjalan
7) Tata cara pembayaran atas pengembalian belanja yang telah dilakukan
penyesuaian pagu DIPA berpedoman PMK 190/PMK.05/2012

90 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
8) Tata cara dan petunjuk penjurnalan penyesuaian sisa pagu dan
Penjurnalan melalui upload web adi dapat diunduh pada ftp:
10.100.93.134/BAHAN 2B/Seksi Vera/Vera KI

b. Adapun secara teknik pelaksanaan penyesuaian sisa pagu DIPA


dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Kuasa Pengguna Anggaran mengajukan pernyataan penyesuaian sisa


pagu kepada KPPN. Petunjuk manual penyesuaian sisa pagu pada
cetakan ini terkait petunjuk teknis pelaksanaan menggunakan Aplikasi
SPAN dengan kondisi khusus bahwa satker melakukan setoran
pengembalian belanja pada bank persepsi KPPN mitra kerjanya.
2) Penyesuaian sisa pagu dalam aplikasi SPAN dapat dilakukan dengan 2
cara :
- Staf vera melakukan jurnal manual penyesuaian sisa pagu dengan
jurnal manual (jurnal enter);
- Staf vera melakukan jurnal penyesuaian sisa pagu menggunakan
tools Web Adi. Petunjuk manual penyesuaian sisa pagu ini hanya
mengatur teknis jurnal penyesuaian sisa pagu menggunakan tools
Web Adi.

Petunjuk manual penggunaan aplikasi SPAN dalam melaksanakan


kegiatan penyesuaian pagu DIPA dapat dilihat pada Buku Pedoman
Aplikasi SPAN Berbasis Peran Seksi Vera/Vera KI

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 91


4. Kegiatan Yang Mendukung

a. Untuk mendapatkan konfirmasi setoran detail Bagian akun SPAN


dapat mengunduh laporan aplikasi OM SPAN pada menu Modul
Penerimaan sub menu Konfirmasi penerimaan
b. Penjurnalan penyesuaian sisa pagu dan Penjurnalan melalui upload
web adi dengan mengikuti petunjuk yang dapat diunduh pada ftp:
10.100.93.134/BAHAN 2B/Seksi Vera/Vera KI

5. Poin-poin Penting

a. Memastikan sisa pagu sebelum dan sesudah penyesuaian


terdokumentasi dengan baik agar dapat ditelusuri kembali apabila
diperlukan.
b. Pengembalian belanja tidak secara otomatis mengembalikan atau
mengakibatkan penyesuaian pagu. Penyesuaian pagu DIPA dapat
dilakukan KPPN selama ada permintaan dari satuan kerja yang
bersangkutan

6. Laporan Berkala

Membuat surat pemberitahuan atas pelaksanaan penyesuaian pagu ke


satker, tembusan ke Kanwil DJPBN dan pertinggal KPPN

7. Aplikasi Pendukung

a. Aplikasi SPAN / OM SPAN


b. Web Adi
c. MPN G-2

92 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


BAB X
PENERBITAN BERITA ACARA
PELAKSANAAN JURNAL BALIK

1. Dasar Hukum

a. Peraturan

1) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara


Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
2) Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka
Pelaksanaan APBN
3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang
Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara
4) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.
5) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-21/PB/2014
tanggal 22 Juli 2014 tentang Mekanisme Penyesuaian Sisa Pagu DIPA
atas Setoran Pengembalian Belanja pada Pelaksanaan SPAN

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 93


b. Pengertian

Jurnal Balik Penyesuaian Sisa Pagu yang selanjutnya disingkat Jurnal Balik
adalah proses jurnal balik atau pembatalan jurnal atas penyesuaian sisa
pagu DIPA yang telah dibuat oleh KPPN.

2. Prosedur Atau Alur Kegiatan

Prosedur atau alur kegiatan pelaksanaan jurnal balik sesuai SOP adalah
sebagai berikut:
a. Pelaksana Seksi Vera/Vera KI

1) Menerima dokumen pelaksanaan jurnal balik atas penyesuaian sisa


pagu DIPA dari Kepala Seksi Vera/Vera KI berupa:
a) Konsep/net Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA sebelum
dilaksanakan jurnal balik, konsep/net Surat Pemberitahuan atas
Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu DIPA, serta Surat Pernyataan
Koreksi atas Realisasi Anggaran Belanja Negara berikut dokumen
pendukung; atau
b) Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA dan Surat Pemberitahuan
atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu DIPA dalam hal
terdapat kesalahan pada penyesuaian sisa pagu DIPA yang telah
dilaksanakan di KPPN setelah diterbitkannya Surat Pemberitahuan
atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu DIPA.
2) Melakukan proses jurnal balik atas jurnal penyesuaian sisa pagu yang
telah dilakukan
Alur kegiatan dalam proses jurnal balik atas jurnal penyesuaian sisa
pagu dilakukan seperti proses jurnal penyesuaian sisa pagu pada bab
sebelum ini, namun dalam proses jurnal balik atas jurnal penyesuaian
sisa pagu pada pengisian kolom budget type (kode anggaran) yang
semula “2 (allotment)” diubah menjadi “7 (pengembalian belanja)”.

94 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


3) Melakukan posting atas jurnal balik pada aplikasi SPAN
4) Membuat konsep/net:
a) Berita Acara Pelaksanaan Jurnal Balik
b) Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA setelah dilakukan jurnal
balik
c) Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu
DIPA
5) Menyampaikan:
a) Konsep/net Berita Acara Pelaksanaan Jurnal Balik, Berita Acara
Penyesuaian Sisa Pagu DIPA setelah dilakukan jurnal balik, Surat
Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu DIPA
b) Dokumen pelaksanaan jurnal balik atas penyesuaian sisa pagu
DIPA kepada Kepala Seksi Vera/Vera KI

b. Kepala Seksi Vera/Vera KI

1) Menerima :
a) Konsep/net Berita Acara Pelaksanaan Jurnal Balik, Berita Acara
Penyesuaian Sisa Pagu DIPA setelah dilakukan jurnal balik, Surat
Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu DIPA
b) Dokumen pelaksanaan jurnal balik atas penyesuaian sisa pagu
DIPA dari pelaksana Seksi Vera/Vera KI
2) Meneliti kesusuaian konsep/net Berita Acara Pelaksanaan Jurnal Balik,
Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA setelah dilakukan jurnal
balik, Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu
DIPA dengan dokumen pelaksanaan jurnal balik atas penyesuaian sisa
pagu DIPA dan ketentuan mengenai penyusunan sisa pagu DIPA
3) Mengembalikan konsep/net Berita Acara Pelaksanaan Jurnal Balik,
Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA setelah dilakukan jurnal
balik, Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 95


DIPA dengan dokumen pelaksanaan jurnal balik atas penyesuaian sisa
pagu DIPA dan ketentuan mengenai penyusunan sisa pagu DIPA
4) Menandatangani:
a) Berita Acara Pelaksanaan Jurnal Balik
b) Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA setelah dilakukan jurnal
balik
c) Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA sebelum dilakukan
jurnal balik
5) Memaraf konsep/net Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan
Penyesuaian Sisa Pagu DIPA
6) Menyampaikan konsep/net:
a) Berita Acara Pelaksanaan Jurnal Balik
b) Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA setelah dilakukan jurnal
balik
c) Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA sebelum dilakukan
jurnal balik
d) Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu
DIPA
e) Dokumen pelaksanaan jurnal balik atas penyesuaian sisa pagu
DIPA kepada Kepala Kantor
c. Kepala Kantor

1) Menerima :
a) Berita Acara Pelaksanaan Jurnal Balik
b) Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA setelah dilakukan jurnal
balik
c) Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA sebelum dilakukan
jurnal balik
d) Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu
DIPA

96 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


e) Dokumen pelaksanaan jurnal balik atas penyesuaian sisa pagu
DIPA dari Kepala Seksi Vera/Vera KI
2) Meneliti kesuaian konsep/net Berita Acara Pelaksanaan Jurnal Balik,
Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA setelah dilakukan jurnal
balik, Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu
DIPA dengan dokumen pelaksanaan jurnal balik atas penyesuaian sisa
pagu DIPA dan ketentuan mengenai penyusunan sisa pagu DIPA
3) Mengembalikan konsep/net Berita Acara Pelaksanaan Jurnal Balik,
Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA setelah dilakukan jurnal
balik, Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu
DIPA dengan dokumen pelaksanaan jurnal balik atas penyesuaian sisa
pagu DIPA dan ketentuan mengenai penyusunan sisa pagu DIPA
4) Menandatangani:
a) Berita Acara Pelaksanaan Jurnal Balik
b) Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA setelah dilakukan jurnal
balik
c) Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA sebelum dilakukan
jurnal balik
d) Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu
DIPA
5) Menyampaikan konsep/net:
a) Berita Acara Pelaksanaan Jurnal Balik
b) Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA setelah dilakukan jurnal
balik
c) Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA sebelum dilakukan
jurnal balik
d) Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu
DIPA

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 97


e) Dokumen pelaksanaan jurnal balik atas penyesuaian sisa pagu
DIPA kepada Subbag Umum
d. Pelaksana Subbag Umum

1) Menerima :
a) Berita Acara Pelaksanaan Jurnal Balik
b) Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA setelah dilakukan jurnal
balik
c) Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA sebelum dilakukan
jurnal balik
d) Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu
DIPA
e) Dokumen pelaksanaan jurnal balik atas penyesuaian sisa pagu
DIPA dari Kepala Kantor
2) Menyampaikan Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian
Sisa Pagu DIPA kepada Satker
3) Menatausahakan:
a) Berita Acara Pelaksanaan Jurnal Balik
b) Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA setelah dilakukan jurnal
balik
c) Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA sebelum dilakukan
jurnal balik
d) Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu
DIPA
e) Dokumenpelaksanaan jurnal balik atas penyesuaian sisa pagu
DIPA sebagai pertinggal KPPN

98 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


3. Kegiatan Rutin Harian

a. Melakukan proses jurnal balik atas jurnal penyesuaian sisa pagu yang
telah dilakukan
b. Melakukan posting atas jurnal balik pada aplikasi SPAN
c. Meneliti kesuaian konsep/net Berita Acara Pelaksanaan Jurnal Balik,
Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA setelah dilakukan jurnal
balik, Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu
DIPA dengan dokumen pelaksanaan jurnal balik atas penyesuaian sisa
pagu DIPA dan ketentuan mengenai penyusunan sisa pagu DIPA
d. Memastikan dokumen pendukung telah lengkap dan benar
e. Membuat Berita Acara Penyesuaian dan Surat Pemberitahuan
Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu
f. Mendokumentasikan dan mengarsipkan softcopy dan hardcopy
penyesuaian sisa pagu

4. Poin-Poin Penting

Untuk memudahkan pencarian jurnal balik tersebut pada saat diperlukan,


detil jurnal agar lebih spesifik dan unik serta didokumentasikan dengan
baik

5. Aplikasi Pendukung

a. Aplikasi SPAN dipergunakan oleh KPPN dalam rangka pelaksanaan


Jurnal Balik.
b. Excel web adi
c. Excel monitoring penyelesaian sisa pagu

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 99


6. Lain-lain

Teknik penggunaan aplikasi SPAN terkait dengan pelaksanaan jurnal


balik tersebut dapat dilihat pada Buku Pedoman Aplikasi SPAN Berbasis
Peran Seksi Vera/Vera KI

100 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


BAB XI
PENERBITAN SURAT KETERANGAN TELAH DIBUKUKAN
(SKTB) & SURAT KEPUTUSAN PERSETUJUAN
PEMBAYARAN PENGEMBALIAN PENDAPATAN (SKP4)

1. Dasar Hukum

a. Peraturan

1) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara


Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata
Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara
3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang
Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara;
4) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.
5) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.05/2017 tentang Tata
Cara Pembayaran Atas Transaksi Pengembalian Penerimaan Negara.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 101


b. Pengertian

1) Surat Keterangan Telah Dibukukan ( SKTB ) adalah surat Keterangan


yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Perbendaharaan bahwa
pendapatan dan/atau penerimaan negara telah dibukukan oleh
Direktorat Jenderal Perbendaharaan.
2) Surat Keputusan Persetujuan Pembayaran Pengembalian Penerimaan
(SKP4) adalah dokumen yang berfungsi sebagai dasar pengembalian
pendapatan dan/atau penerimaan.
3) Surat Ketetapan Keterlanjuran Setoran Penerimaan Negara
(SKKSPN) adalah surat ketetapan yang diterbitkan oleh Pengguna
Anggaran/KPA atau KPPN Khusus Penerimaan yang menetapkan
adanya pengembalian atas penerimaan negara kepada yang berhak
dan berfungsi sebagai dasar penerbitan surat perintah membayar
pengembalian penerimaan negara.

2. Prosedur Atau Alur Kegiatan

Prosedur atau alur penerbitan SKTB adalah sebagai berikut:


a. Subbag Umum

1) Menerima dan mengagendakan Surat Permintaan Pengembalian


Penerimaan Negara dari satker dengan dilampiri dokumen pendukung
berupa:
a) Salinan bukti setor penerimaan negara yang telah dikonfirmasi
oleh BUN/Kuasa BUN Pusat/Kuasa BUN di daerah
b) Surat ketetapan pengembalian
c) Salinan bukti kepemilikan rekening tujuan
d) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak
2) Menyampaikan Surat Permintaan Pengembalian Penerimaan Negara
Berikut dokumen pendukung kepada Kepala Kantor

102 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


b. Kepala Kantor

1) Menerima Surat Permintaan Pengembalian Penerimaan Negara


berikut dokumen pendukung dari SubbagUmum
2) Memberikan disposisi Surat Permintaan Pengembalian Penerimaan
Negara
3) Menyampaikan Surat Permintaan Pengembalian Penerimaan Negara
berikut dokumen pendukung kepada Kepala Seksi Bank

c. Kepala Seksi Bank

1) Menerima disposisi Surat Permintaan Pengembalian Penerimaan


Negara berikut dokumen pendukung dari Kepala Kantor
2)
Meneliti kelengkapan dokumen permintaan pengembalian
penerimaan Negara sesuai dengan ketentuan mengenai pengembalian
penerimaan Negara
3) Meneliti data transaksipenerimaan Negara melalui pengecekan
penerimaan (inquiry receipt) pada SPAN berdasarkan lampiran Surat
Permintaan Pengembalian Penerimaan Negara dan/atau menerbitkan
nota konfirmasi penerimaan negara.
4) Menerbitkan Surat Permintaan Penerbitan SKTBdan koreksi transaksi
penerimaan Negara, apabila berdasarkan hasil penelitian data
transaksi penerimaan Satker Penerima di luar wilayah kerja KPPN
Mitra Bank/Pos Persepsi
5) Menyampaikan Surat Permintaan Pengembalian Penerimaan Negara
disertai semacam nota penjelasan berikut dokumen pendukung
kepada Kepala Seksi Vera/Vera KI apabila dokumen lengkap, setoran
dibukukan pada KPPN setempat

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 103


d. Kepala Seksi Vera/Vera KI

1) Menerima Surat Permintaan Pengembalian Penerimaan Negara


berikut dokumen pendukung dari Kepala Seksi Bank
2) Meneliti kelengkapan Surat Permintaan Pengembalian Penerimaan
Negara
3) Menyampaikan Surat Permintaan Pengembalian Penerimaan Negara
Berikut dokumen pendukung kepada pelaksana Seksi Vera

e. Pelaksana Seksi Vera/Vera KI

1) Menerima Surat Permintaan Pengembalian Penerimaan Negara


Berikut dokumen pendukung dari Kepala Seksi Vera
2) Mencetak SPAN Buku Besar dan daftar penerimaan A3 pada aplikasi
SPAN
3) Menerbitkan SKTB sesuai dengan Surat Permintaan Pengembalian
Penerimaan Negara
4)
Menyampaikan SKTB beserta dokumen permintaan
pengembalianpenerimaan Negara, SPAN Buku Besar dan Daftar
Penerimaan A3 kepada Kepala Seksi vera

f. Kepala Seksi Vera/Vera KI

1) Menerima SKTB beserta dokumen permintaan pengembalian


penerimaan Negara, SPAN Buku Besar dan Daftar Penerimaan A3 dari
Pelaksana Seksi vera
2) Meneliti kesesuaian SKTB, dokumen permintaan pengembalian
penerimaan Negara, SPAN Buku Besar dan Daftar Penerimaan A3
serta ketentuan mengenai pengembalian penerimaan negara
3) Memaraf SKTB apabila sudah sesuai dengan dengan ketentuan

104 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


4) Menyampaikan SKTB beserta dokumen permintaan pengembalian
penerimaan Negara, SPAN Buku Besar dan Daftar Penerimaan A3
kepadaKepala Kantor

g. Kepala Kantor

1) Menerima SKTB dan konsep beserta dokumen permintaan


pengembalian penerimaan Negara, SPAN Buku Besar dan Daftar
Penerimaan A3 dari Kepala Seksi Vera/Vera KI
2) Meneliti SKTB, dokumen permintaan pengembalian penerimaan
Negara, SPAN Buku Besar dan Daftar Penerimaan A3 serta ketentuan
mengenai pengembalian penerimaan negara
3) Mengembalikan SKTB apabila tidak sesuai, dokumen permintaan
pengembalian penerimaan Negara, SPAN Buku Besar dan Daftar
Penerimaan A3 serta ketentuan mengenai pengembalian penerimaan
Negara
4) Menandatangani
5) Menyampaikan SKTB, dokumen penerimaan negara, SPAN Buku
Besar dan Daftar Penerimaan A3, kepada sub Bagian Umum untuk
dikirimkan kepada satker atau Direktorat Sistem Perbendaharaan.

h. Pelaksana Subbag Umum

1) Menerima SKTB dokumen penerimaan negara, SPAN Buku Besar dan


Daftar Penerimaan A3 dari Kepala Kantor
2) Menyampaikan SKTB dokumen penerimaan negara, SPAN Buku Besar
dan Daftar Penerimaan A3 kepada satker atau Direktorat Sistem
Perbendaharaan.menyampaikan ke satker
3) Mengarsipkan SKTB dokumen penerimaan negara, SPAN Buku Besar
dan Daftar Penerimaan A3

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 105


3. Kegiatan Rutin Harian

a. Menerima Surat Permintaan Pengembalian Penerimaan Negara


berikut dokumen pendukung dari Subbag Umum
b. Meneliti kelengkapan dokumen permintaan pengembalian
penerimaan Negara secara administrasi
c. Mencetak Buku Besar dan Daftar Penerimaan A3
d. Menerbitkan SKTB dan dokumen pendukung lainnya
e. Menyampaikan SKTB dan dokumen pendukung lainnya kepada satker

Petunjuk Teknis Penerbitan SKTB dan SKP4 pada SPAN lihat Buku
Pedoman Aplikasi SPAN Berbasis Peran Seksi Vera/Vera KI

4. Aplikasi Pendukung

a. Aplikasi SPAN
b. OM SPAN

106 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


BAB XII
MEKANISME PENGELOLAAN
HIBAH LANGSUNG

1. Dasar Hukum :

a. Peraturan

Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 99/PMK.05/2017 tentang


Administrasi Pengelolaan Hibah
b. Pengertian

1) Pendapatan Hibah Langsung


Adalah hibah yang diterima langsung oleh K/L, dan/atau pencairan
dananya dilaksanakan tidak melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan
Negara yang pengesahannya dilakukan oleh Bendahara Umum
Negara/Kuasa Bendahara Umum Negara.
2) Surat Pengesahan Pengembalian Pendapatan Hibah Langsung yang
selanjutnya disingkat SP3HL
Adalah surat yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa BUN untuk
mengesahkan pengembalian hibah langsung kepada Pemberi Hibah.
3) Berita Acara Serah Terima yang selanjutnya disingkat BAST Adalah
dokumen serah terima barang/jasa sebagai bukti penyerahan dan
peralihan hak/kepemilikan atas barang/jasa/surat berharga dari
Pemberi Hibah kepada penerima hibah.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 107


4) Surat Pernyataan Telah Menerima Hibah Langsung yang selanjutnya
disingkat SPTMHL Adalah surat pernyataan tanggung jawab penuh
atas Pendapatan Hibah Langsung dan/atau belanja yang bersumber
dari hibah langsung/belanja barang untuk pencatatan persediaan dari
hibah, belanja modal untuk pencatatan aset tetap/aset lainnya dari
hibah, dan pengeluaran pembiayaan untuk pencatatan surat berharga
dari hibah.
5) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak yang selanjutnya disingkat
SPTJM Adalah surat pernyataan yang dibuat oleh Pengguna Anggaran/
Kuasa Pengguna Anggaran yang menyatakan bertanggungjawab penuh
atas pengelolaan seluruh Pendapatan Hibah Langsung/pengembalian
Pendapatan Hibah Langsung dan belanja yang bersumber dari hibah
langsung/belanja barang untuk pencatatan persediaan dari hibah/
belanja modal untuk pencatatan aset tetap/aset lainnya dari hibah/
pengeluaran pembiayaan untuk pencatatan surat berharga dari hibah.
6) Surat Perintah Pengesahan Pendapatan Hibah Langsung Bentuk
Barang/Jasa/Surat Berharga yang selanjutnya disingkat SP3HL-
BJS Adalah surat yang diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa
Pengguna Anggaran atau pejabat lain yang ditunjuk untuk diajukan
pengesahan Pendapatan Hibah Langsung bentuk barang/jasa/surat
berharga ke DJPR.
7) Memo Pencatatan Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat
Berharga yang selanjutnya disingkat MPHL-BJS Adalah surat yang
diterbitkan oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran atau
pejabat lain yang ditunjuk untuk mencatat/membukukan Pendapatan
Hibah Langsung bentuk barang/jasa/surat berharga dan belanja
barang untuk pencatatan persediaan dari hibah/belanja modal
untuk pencatatan aset tetap/aset lainnya dari hibah/pengeluaran
pembiayaan untuk Pencatatan surat berharga dari hibah.

108 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


8) Persetujuan Memo Pencatatan Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa/
Surat Berharga yang selanjutnya disebut Persetujuan MPHL-BJS
Adalah surat yang diterbitkan oleh KPPN selaku Kuasa BUN Daerah
sebagai persetujuan untuk mencatat Pendapatan Hibah Langsung
bentuk barang/jasa/surat berharga dan belanja barang untuk
pencatatan persediaan dari hibah, belanja modal untuk pencatatan
aset tetap/aset lainnya dari hibah, dan pengeluaran pembiayaan
untuk pencatatan surat berharga dari hibah.

2. Prosedur Atau Alur Kegiatan

Pencatatan Hibah Dalam Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga di KPPN


sebagai berikut :
a. PA/KPA mengajukanMemo Pencatatan Hibah Langsung Bentuk
Barang/Jasa/Surat Berharga(MPHL-BJS) atas seluruh belanja barang
untuk pencatatan persediaan dari hibah/belanja modal untuk
pencatatan aset tetap atau aset lainnya dari hibah/pengeluaran
pembiayaan untuk pencatatan surat berharga dari hibah dan
Pendapatan Hibah Langsung bentuk barang/jasa/surat berharga baik
dari luar negeri maupun dari dalam negeri sebesar nilai barang/jasa/
surat berharga seperti yang tercantum dalam SP3HL-BJS pada tahun
anggaran berjalan kepada KPPN mitra kerjanya (dilakukan minimal
satu hari (H+1) setelah tanggal penerbitan nomor register hibah oleh
DJPPR)
b. Atas belanja barang untuk pencatatan persediaan dari hibah/belanja
modal untuk pencatatan aset tetap atau aset lainnya dari hibah, PA/
KPA membuat dan menyampaikan SP3HL-BJS & MPHL-BJS secara
bersamaan ke KPPN, dengan dilampiri:
1) Surat Penetapan nomor register Hibah;
2) BAST;
3) SPTMHL.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 109


c. Atas dasar SP3HL-BJS & MPHL-BJS sebagaimana dimaksud, KPPN
mengesahkan SP3HL-BJS dan Persetujuan MPHL-BJS dalam rangkap
3 (tiga), dengan ketentuan:
1) lembar ke-1, untuk PA/KPA;
2) lembar ke-2, untuk DJPPR dilampiri dengan pengesahan SP3HL
BJS ; dan
3) lembar ke-3, untuk pertinggal KPPN.
Dokumen Persetujuan MPHL-BJS merupakan pengesahan KPPN
atas pengakuan pendapatan dan sekaligus belanja dari Hibah
Langsung BJS. Dokumen Persetujuan MPHL-BJS berfungsi sebagai
alat kontrol dalam melakukan rekonsiliasi data dengan DJPR
terkait rekonsiliasi pendapatan hibah, dan rekonsiliasi data
dengan Unit Akuntansi Satker/Kementerian/Lembaga Penerima
Hibah terkait dengan rekonsiliasi belanja yang dibiayai dari Hibah
Langusung BJS.
d. Atas dasar Persetujuan MPHL-BJS, KPPN membukukan belanja
barang untuk pencatatan persediaan dari hibah/belanja modal untuk
pencatatan aset tetap atau aset lainnya dari hibah dan Pendapatan
Hibah.
Pencatatan dilakukan di Aplikasi SPAN.
e. Atas dasar Persetujuan MPHL-BJS yang diterima dari KPPN, PA/
KPA membukukan belanja barang untuk pencatatan persediaan dari
hibah/belanja modal untuk pencatatan aset tetap atau aset lainnya
dari hibah.
Pencatatan dilakukan di Aplikasi SAIBA.
f. KPPN berwenang mengembalikan MPHL-BJS dan menolak
melanjutkan proses Persetujuan MPHL-BJS apabila dalam hal
penelitian dan pengujian MPHL BJS tidak memenuhi syarat.

110 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


Prosedur pengesahan Hibah Barang/Jasa/Surat Berharga (BJS)
dilaksanakan oleh Seksi Vera/Vera KI KPPN, dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Satuan Kerja menyampaikan surat permohonan pengesahan SP3HL
BJS dan MPHL-BJS beserta dokumen pendukung dan Aplikasi Data
Komputer (ADK) ke KPPN mitra kerjanya;
b. Pelaksanaan di Front Office Seksi Verifikasi dan Akuntasi KPPN:
1) Melakukan pengujian atas SP3HL-BJS yang meliputi:
a) Memeriksa kesesuaian nomor register antara surat penetapan
nomor register dengan SP3HL-BJS;
b) Memeriksa kesesuaian Penerima dan Pemberi Hibah dalam
surat penetapan nomor register dengan SP3HL-BJS;
c) Memastikan jumlah belanja dalam SP3HL-BJS tidak melebihi
perjanjian Hibah dalam surat penetapan nomor register;
d) Menyampaikan surat permohonan pengesahan SP3HL-BJS ke
Kepala Seksi Vera.
2) Melakukan penelitian atas MPHL-BJS yang meliputi:
a) Memeriksa kelengkapan lampiran MPHL-BJS;
b) Memeriksa kebenaran penulisan, termasuk tidak boleh cacat
dalam penulisan;
c) Meneliti kesesuaian tanda tangan KPA pada MPHL-BJS;
d) Mencocokan nomor register pada MPHL-BJS dengan nomor
register yang dicantumkan dalam surat penetapan nomor
register.
3) Melakukan pengujian atas MPHL-BJS dengan cara menguji:
a) Kesesuaian pencantuman pendapatan dan belanja pada
MPHL-BJS dengan surat penetapan nomor register;
b) Kesesuaian nilai uang MPHL-BJS dengan nilai perjanjian
Hibah pada surat penetapan nomor register;

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 111


c) Kesesuaian jenis dan jumlah barang/jasa/surat berharga pada BAST
dengan surat penetapan nomor register.
• Konversi ADK MPHL-BJS di Aplikasi Konversi
- Login Aplikasi Konversi
- Jalankan Menu File > Konversi > ADK SPM

• Lakukan proses Konversi ADK SPM

- Scan Barcode KIPS


- Ambil ADK MPHL-BJS
- Scan Barcode MPHL-BJS
- Klik Tombol Excel

112 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


• Hasil konversi akan di upload otomatis oleh Aplikasi Konversi di
alamat FTP 10.100.93.134
• Download ADK hasil konversi dengan nama ADK sesuai yang
tercetak di tanda bukti konversi
• Ekstrak ADK hasil konversi untuk mengambil file dengan ekstensi
XLSM untuk se lanjutnya di-upload ke Web ADI
• Selain bukti konversi dan ADK hasil konversi, Aplikasi Konversi
menghasilkan cetakan:
- Tanda bukti konversi
- Persetujuan MPHL-BJS
c. Pelaksanaan di Seksi Verifikasi dan Akuntansi KPPN

1) Pengambilan data :
a) Ekstrak ADK hasil konversi untuk mengambil file dengan ekstensi
XLSM untuk selanjutnya di upload ke Web ADI;
b) Upload ADK Hasil Konversi ke Modul GL;
c) Setelah proses konversi, ADK SAS akan terkonversi menjadi
ADK Web ADI dan terbentuk pada ftp koreksi, pindahkan file ke
computer SPAN;
d) Cara mencari data di ftp 10.100.193.134, temukan :
- Tahun Anggaran;
- Bulan;
- Tanggal;
- Nama ADK MPHL-BJS (sesuai tanda bukti konversi) dalam
bentuk zip;
- Copy zip dan pindahkan ke computer SPAN (dokumen);
- Buka zip;
- Temukan file ADK Web ADI MPHLBJS.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 113


2) Melengkapi data pada jurnal MPHL-BJS
a) Buka file ADK Web ADI dari ADK dengan contoh nama
“MPHLBJS2015032637567022.xlsm”.

b) Isian yang perlu dilengkapi adalah parameter “Tanggal Akuntansi “


dan Periode”.
- Tanggal Akuntansi : adalah tanggal MPHLBJS akan
dibukukan
- Periode : adalah bulan MPHLBJS akan
dibukukan
- Jurnal Pembalik : dikosongkan
- Periode Tanggal Pembalik : dikosongkan
c) Pada isian parameter Tanggal Akuntansi klik 2x;
d) Jika muncul isian User name dan Password, lengkapi dahulu;
e) Pilih responsibility “xxx_GL_VERA_USER”;
f) Lengkapi tanggal,bulan,tahun dan bulan, tahun periode
sebagaimana di atas.

Penting : “Catat nama jurnal”.

114 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


Direktorat Jenderal Perbendaharaan 115
3) Proses Upload Jurnal ADK Web ADI, yaitu :
a) Klik menu Add-in;
b) Disisi kiri atas tayangan, klik menu Oracle;
c) Klik menu Upload.

d) Muncul Tabel “Upload Jurnal”;


e) Parameter yang diubah adalah “Flexfield Deskriptif”, yaitu pilih
“Import Tanpa Validasi”;

116 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


f) Tekan Upload;

g) Jika Muncul informasi :


- ID GRUP dipopulasikan dengan nilai yang dihasilkan system
(tertera nomor);
- Baris 18 berhasil di upload;
- ID Permintaan Impor Jurnal (tertera Nomor);

h) Ini berarti proses upload jurnal ADK Web ADI MPHLBJS tersebut
telah berhasil;
i) Klik Tutup.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 117


4) Mencari Jurnal Hasil Upload ke dalam aplikasi SPAN
Melakukan “copy” atas nama Jurnal pada ADK MPHL-BJS, untuk
mencari jurnal ke dalam SPAN

a) Masuk ke dalam Aplikasi SPAN


b) Pilih responsibility “xxx_GL_VERA_USER”;
c) Klik menu jurnal;
d) Klik menu Enter;
e) Lengkapi parameter-parameter sebagai berikut :
- Jurnal : diisi Nama jurnal
- Buku Besar : diisi text : SPAN Accrual Ledger
- Sumber : diisi text : Manual
- Katagori : diisi text : Penyesuaian
- Periode : diisi bulan pembukuan jurnal;
- Pembukuan : diisi text : Tidak dibukukan

118 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


f) Klik Temukan
5) Pembukuan jurnal MPHL-BJS
a) Muncul Batch Jurnal yang akan diposting pada Tabel “Masukkan
Jurnal”;
b) Untuk melihat dan meninjau kembali jurnal yang terbentuk, pada
batch jurnal dimaksud, tekan menu “Peninjauan Jurnal”;

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 119


c) Cek Header Jurnal dan Detail Jurnal, jika jurnal tidak tepat, dapat
dilakukan delete (proses kembali, tergantung permasalahan di jurnal
dimaksud);
d) Jika sudah benar, maka dapat dilakukan posting dengan cara klik menu
“Bukukan”.

6) Pelaksanaan Pencatatan di Aplikasi SPAN telah selesai, Pengesahan


SP3HL BJS dan Persetujuan MPHLBJS ditandatangni oleh Kepala Seksi
Vera/Vera KI KPPN
7) Mendistribusikan Persetujuan MPHLBJS, ditujukan kepada :
a) Kuasa Pengguna Anggaran
b) Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko cq.
Direktorat Evaluasi Akuntansi dan Setelmen
8) Membuat Berita Acara Jurnal Penyesuaian MPHL-BJS, dan
ditandatangani oleh :
a) Kepala Kantor; dan
b) Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi.

120 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


3. Kegiatan Rutin Harian

a. Menerima SP3HL BJS dan MPHL BJS berserta dokumen pendukung


b. Memastikan kelengkapan serta kebenaran dokumen pendukung
SP3HL BJS dan MPHL BJS
c. Melakukan upload MHL BJS kedalam aplikasi SPAN
d. Mendokumentasikan dan menatausahakan pertinggal dokumen MHL
BJS
e. Membuat monitoring penyelesaian MPHL BJS
f. Membuat Monitoring Sisa Kas Hibah di Kemneterian/LembagaSeksi
PD

4. Poin-Poin Penting
a. Tahapan Pengesahan Hibah
1) pengajuan permohonan nomor register;
2) pengajuan persetujuan pembukaan Rekening Hibah;
3) penyesuaian pagu hibah dalam DIPA; dan
4) pengesahan Pendapatan Hibah Langsung dalam bentuk uang dan
belanja yang bersumber dari hibah langsung.
b. Dengan diterapkanya akuntansi berbasis Akrual, satker tidak lagi
menyajikan pencatatan hibah barang/jasa dalam Laporan Realisasi
Anggaraan (LRA) sebagai transaksi non kas namun disajikan sebagai
aset dalam neraca, sedangkan hibah dalam bentuk jasa akan disajikan
sebagai beban jasa dalam laporan Operasional (LO)
c. Sehubungan dengan hal tersebut diatas terdapat perubahan tata
cara pengisian dokumen MPHL BJS sebelum dan setelah penerapan
akuntansi berbasis Akrual, dimana kolom yang semula diisi akun
belanja barang/modal/jasa untuk pencatatan barang/jasa dari hibah
berubah menjadi kode akun aset untuk hibah barang dan akun beban
jasa untuk hibah jasa

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 121


d. Pendapatan hibah BLU dalam bentuk barang/jasa tidak lagi dilaporkan
dalam laporan realisasi Anggaran (LRA) melainkan hanya dalam
Laporan Operasional, sehubungan dengan hal tersebut tidak lagi
dilakukan pengesahan melalui SP2B/SP3B sehingga tidak diperlukan
Revisi DIPA terkait hibah barang/jasa satker BLU
e. Pengiriman Dokumen Hibah
Mengirimkan seluruh dokumen sumber pengesahan Hibah langsung
berupa SP4HL, Sp3HL, SP2HL, SPHL, MPHL BJS dan Persetujuan MPHL
BJS kepada :

Direktur Evaluasi, Akuntansi, dan Setelmen


Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko
Kementerian Keuangan
Gedung Frans Seda Lantai 7 Jl. Dr. Wahidin Nomor 1
Jakarta Pusat 10710
Atau disampaikan melalui email ke alamat: aklap.eas@gmail.com

f. Pengesahan Hibah Langsung satker likuidasi diatur dengan ketentuan


sebagai berikut :
1) Dokumen SP2HL/MPHL-BJS disampaikan ke KPPN oleh satker
baru yang ditunjuk atau satker hasil penggabungan yang
ditetapkan setelah proses likuidasi;
2) Dokumen SP2HL/MPHL-BJS disampaikan ke KPPN dengan
menggunakan kode satker baru yang ditunjuk atau satker hasil
penggabungan yang ditetapkan setelah proses likuidasi;
3) KPPN mitra kerja menerima SP2HL/MPHL-BJS sampai dengan
batas waktu yang ditetapkan;
4) Satker baru yang ditunjuk oleh satker hasil penggabungan
yang ditetapkan setelah proses likuidasi menyampaikan
surat pemberitahuan kepada Direktorat Jenderal Pengelolaan

122 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


Pembiayaan dan Resiko (DJPPR), mengenai :
a) perubahan kode satker dari kode satker lama yang dilikuidasi
menjadi kode satker baru yang ditunjuk atau satker hasil
penggabungan yang ditetapkan setelah proses likuidasi, dan
b) pengajuan pengesahan hibah untuk selanjutnya akan
dilaksanakan oleh satker baru yang ditunjuk oleh satker hasil
penggabungan yang ditetapkan setelah proses likuidasi
c) surat pemberitahuan sebagaimana disebutkan di atas
ditembuskan kepada KPPN mitra kerja satker baru yang
ditunjuk atau satker hasil penggabungan yang ditetapkan
setelah proses likuidasi.
g. Pengecualian proses Hibah KPU, berdasarkan surat Menteri
Keuangan Nomor S-161/MK.WMK/2015 tanggal 17 April 2015 hal
Pembukaan Rekening Penampungan Dana Hibah Langsung dalam
Pelaksanaan Pilkada Serentak, KPU diberikan dispensasi dalam
hal perubahan urutan proses pengajuan permohonan persetujuan
pembukaan rekening, seharusnya dalam pengajuan permohonan
persetujuan pengajuan pembukaan rekening wajib dilampiri dengan
salinan penerbitan nomor register hibah, namun salinan dimaksud
disampaikan setelah rekening penampungan dana hibah langsung
dibuka.
Seluruh proses lainnya terkait pengelolaan dan hibah langsung tetap
mengacu pada prosedur sebagaimana dimaksud.
h. Prosedur pengelolaan dana dan rekening penampungan dana hibah
langsung adalah sebagai berikut :
1) Hibah dari Pemerintah Daerah dituangkan dalam sebuah Naskah
Perjanjian Hibah Daerah (NPHD)
2) Penerima Hibah mengajukan permohonan Penerbitan Nomor
Register Hibah atas NPHD kepada Direktorat Jenderal Pengelolaan

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 123


Pembiayaan dan Resiko (DJPPR)
3) Setelah memperoleh nomor register hibah, penerima hibah
mengajukan permohonan persetujuan pembukaan rekening
Penampungan Dana Hibah Langsung kepada KPPN.
4) Terhadap dana hibah yang telah diterima, penerima hibah
mengajukan permohonan Revisi DIPA kepada Kanwil Ditjen
Perbendaharaan sehingga hibah yang diterima dapat dicatat
dalam DIPA dan diakui sebagai bagian dari APBN.
5) PA/ KPA membuat dan menyampaikan Surat Perintah Pengesahan
Hibah Langsung (SP2HL) kepada KPPN
i. Juknis Pengembalian Hibah Langsung kepada pemberi hibah, sebagai
berikut :
1) KPPN menerbitkan SPHL sesuai dengan ketentuan pada pasal 14
Perdirjen Perbendaharaan Nomor PER-81/PB/2011 tentang Tata
Cara Pengesahan Hibah Langsung Bentuk Uang dan Penyampaian
Memo Pencatataan Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa/Surat
Berharga dan PMK nomor PMK154/PMK.05/2014 tentang
Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara;
2) KPPN menerbitkan persetujuan MPHL-BJS sesuai dengan
ketentuan pada petunjuk teknis pengesahan hibah barang/
jasa/surat berharga sebagaimana diatur dalam surat Direktur
SITP nomor S-9636/PB.8/2015 tanggal 13 November 2015 hal
Penyampaian Petunjuk Teknis pengesahan hibah barang/jasa/
surat berharga pada SPAN dan surat Direktur APK dengan atas
nama Dirjen Perbendaharaan nomor S-9676/PB/2015 tanggal 16
Nopember 2015 hal Pengesahan Hibah Langsung Bentuk Barang
dan Jasa;

124 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


3) KPPN menerbitkan SP3HL sesuai dengan ketentuan pada pasal
16 Perdirjen Perbendaharaan nomor Per-81/PB/2011 dan PMK
nomor 154/PMK.05/2014, dengan menggunakan akun sebagai
berikut:
a) Pengembalian hibah/ sisa dana hibah atas pengakuan/
pengesahan pendapatan hibah pada tahun anggaran berjalan
menggunakan akun 43113X/ 43123X
b) Pengembalian hibah/ sisa dana hibah atas pengakuan/
pengesahan pendapatan hibah pada tahun anggaran berjalan
menggunakan akun 311911
4) Dalam hal pengesahan hibah langsung uang, pengesahan hibah
langsung barang/jasa/surat berharga dan/ atau pengesahan
pengembalian sisa hibah langsung uang terkait dengan satker
dilikuidasi yang dilakukan proses pengesahannya oleh satker
baru yang ditunjuk atau satker baru hasil penggabungan yang
ditetapkan setelah proses likuidasi. KPPN menerbitkan SPHL ,
Persetujuan MPH-BJS dan/atau menerbitkan SP3HL sesuai dengan
ketentuan diatas dengan menggunakan kode satker baru yang
ditunjuk atau satker baru hasil penggabungan yang ditetapkan
setelah proses likuidasi;
5) Kode Bagian Anggaran BUN Pengelolaan Hibah, kode Unit Eselon
I. kode lokasi dan kode satker yang digunakan dalam penerbitan
SP3HL sebagaimana dijelaskan diatas adalah : 999.02.0151.977263
j. Pencatatan Penyetoran sisa kas hibah dalam bentuk uang ke kas
negara, sebagai berikut :
1) Satuan kerja menyetorkan sisa HLU yang telah disahkan ke kas
negara
2) Penyetoran ke kas negara agar dilakukan melalui MPN-G2
menggunakan akun 815131 (Penerimaan Penyetoran Dana Hibah

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 125


Langsung yang Telah Disahkan) dengan menggunakan kode BA,
Eselon I, dan Satuan kerja penyetor.
3) Atas penyetoran tersebut, satuan kerja penyetor segera
menyampaikan surat pemberitahuan ke KPPN mitra kerjanya
yang isinya paling kurang memuat: tanggal penyetoran, kode dan
uraian akun yang digunakan pada saat penyetoran, nomor NTPN,
dan nomor register hibah langsung dimaksud.
4) Dengan dilampiri salinan surat setoran/ Bukti Penerimaan Negara
(BPN) dan salinan nomor register dari DJPPR.
5) Berdasarkan surat tersebut maka KPPN mitra kerja satuan kerja
melakukan:
- Menelusuri kode segmen bank hibah langsung tersebut
dengan mengacu pada informasi nomor register satuan kerja
tersebut;
- Memastikan setoran tersebut telah diterima di kas negara dan
dibukukan;
- Membuat jurnal Web-ADI pada cash ledger dengan mendebet
akun 825131 (Pengeluaran Penyetoran Dana Hibah Langsung
yang Telah Disahkan) dan mengkredit akun 111822 (Kas
Lainnya di K/L dari Hibah) sesuai segmen bank hibah satker
terkait.
- Meminta satuan kerja membukukan surat setoran tersebut
pada aplikasi SAIBA minimal versi 3.2. Hal ini untul
mengurangi saldo kas hibah di Kementerian Negara/Lembaga
di dalam Neraca.

5. Laporan

Laporan Pengelolaan Hibah Langsung

126 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


6. Aplikasi yang digunakan

Aplikasi SPAN dipergunakan oleh KPPN dalam rangka pelaksanaan


pencatatan Hibah Langsung dalan Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga. Adapun
secara teknis operasionalisasi aplikasi SPAN dapat dilhat di Buku Pedoman
Aplikasi SPAN Berbasis Peran Seksi Vera/Vera KI

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 127


128 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi
BAB XIII
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

1. Dasar Hukum

a. Peraturan

1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara


2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara
3) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
4) Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan
5) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 238/PMK.05/2011tentang
Pedoman Umum Sistem Akuntansi Pemerintahan
6) Peraturan Menteri Keuangan 215/PMK.05/2015 tentang Perubahan
atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat
7) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214 Tahun 2013 tentang Bagan
Akun Standar
8) Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER 56/PB/2016
tentang Pedoman Analisis Laporan Keuangan Unit Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Kuasa Bendahara Umum Negara Tingkat Kantor

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 129


Pelayanan Pebendaharaan Negara dan Unit Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Koordinator Kuasa Bendahara Umum Negara Tingkat
Kantor Wilayah
b. Pengertian :

Telaah Laporan Keuangan adalah Suatu kegiatan memeriksa Laporan


Keuangan oleh penyusun Laporan Keuangan untuk meyakini keandalan
Laporan Keuangan yang disusunnya.

2. Prosedur Atau Alur Kegiatan

Analisis atas Laporan Keuangan Kuasa BUN dan data transaksi keuangan
dilakukan dengan 3 tahap analisis, yaitu:
a. Analisis Laporan Keuangan

Langkah pertama yaitu dengan melakukan analisis kewajaran dari


laporan-laporan yang dihasilkan oleh aplikasi SPAN. Analisis kewajaran
tersebut dilakukan dengan cara memperhatikan normalitas saldo yang
disajikan, kebenaran perhitungan matematis, kesinambungan antar
laporan, dan kebenaran nilai konsolidasian.

1) Analisis Laporan Arus Kas (LAK)


Analisis yang dilakukan untuk menguji kewajaran nilai akun dan saldo
kas pada LAK adalah sebagai berikut:
a) Memastikan bahwa nilai saldo awal pada kolom saldo sampai
dengan periode berkenaan sama dengan nilai akumulasi saldo
rincian per jenis kas pada laporan keuangan audited tahun
sebelumnya;
b) Memastikan bahwa nilai saldo akhir kas hasil perhitungan saldo
awal kas ditabah arus kas bersih sebelum penyesuaian ditambah

130 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


akumulasi koreksi pembukuan ditambah SILPA sama dengan nilai
akumulasi saldo rincian per jenis kas;
c) Memastikan bahwa nilai yang muncul pada akumulasi koreksi
pembukuan merupakan koreksi saldo kas yang dilakukan oleh
KPPN, dapat disajikan rinciannya dan dilengkapi berita acara
koreksinya;
d) Memastikan bahwa nilai yang muncul pada koreksi SILPA berasal
dari SP2D pembayaran pengembalian pendapatan tahun anggaran
yang lalu dan SP3HL pengembalian sisa hibah tahun anggaran
yang lalu
e) Memastikan bahwa seluruh akun pendapatan pada arus kas
bernilai positif
f) Memastikan bahwa pada arus kas tidak terdapat lagi akun
pendapatan suspense (akun 498111)
g) Memastikan bahwa akumulasi pendapatan BLU dikurangi
akumulasi belanja BLU sama dengan perubahan kas BLU dan
apabila berbeda maka terdapat koreksi kas BLU dalam akumulasi
koreksi pembukuan

2) Analisis Neraca
Analisis yang dilakukan untuk menguji kewajaran nilai saldo setiap
pos pada Neraca adalah sebagai berikut:
a) Memastikan bahwa nilai saldo awal setiap pos neraca sama
dengan nilai saldo akhir pada Laporan Keuangan audited tahun
sebelumnya.
b) Memastikan bahwa nilai aset sama dengan nilai kewajiban
ditambah ekuitas

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 131


c) Memastikan bahwa nilai saldo akhir setiap pos neraca bernilai
positif.

3) Analisis Kesinambungan antara LAK dengan Neraca


Analisis dilakukan untuk menguji kesinambungan nilai saldo kas
antara LAK dengan Neraca adalah sebagai berikut:
a) Memastikan bahwa nilai saldo awal kas pada LAK sama dengan
nilai akumulasi saldo akhir pos kas pada Neraca (kecuali kas di
bendahara pengeluaran) tahun sebelumnya
b) Memastikan bahwa nilai saldo akhir kas pada LAK sama dengan
nilai akumulasi saldo akhir pos kas pada Neraca (kecuali kas di
bendahara pengeluaran) tahun berjalan
c) Memastikan bahwa nilai saldo akhir kas transitoris ditambah nilai
selisih akun 828111 dengan 818111 pada LAK sama dengan nilai
saldo akhir Kas Dalam Transito pada Neraca

b. Analisis Neraca Lajur Detail

1) Analisis Neraca Lajur Detail Per Satker Per Akun


Analisis ini dilakukan untuk menguji ketepatan penggunaan kode
satker maupun kode akun atas transaksi keuangan yang diproses oleh
Kuasa BUN. Analisis dilaukan baik pada buku besar akrual maupun
buku besar kas.
a) Analisis Neraca Lajur Detail Per Satker Per Akun Buku Besar
Akrual Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan
analisis:
- Memastikan bahwa akun 1111XX, akun 1112XX, akun
1113XX, dan akun 1114XX tercatat pada kode satker KPPN
selaku Kuasa BUN
- Memastikan bahwa akun 1111XX, akun 1112XX, akun

132 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


11113XX, dan akun 1114XX tidak bersaldo negatif
- Memastikan bahwa akun 11161X, akun 111822, dan akun
111911 tidak tercatat pada kode satker KPPN selaku Kuasa
BUN
- Memastikan bahwa akun 11161X, akun 111822, dan akun
111911 pada setiap kode satker tidak bersaldo negatif
- Memastikan bahwa akun 212145, akun 212191, dan akun
219913 tercatat pada kode KPPN selaku Kuasa BUN
- Memastikan bahwa aun 212145, akun 212191 tidak bersaldo
positif
- Memastikan bahwa akun 219913, akun 219941, dan akun
219944 bersaldo nihil
- Memastikan bahwa seluruh akun pendapatan bersaldo negatif
- Memastikan bahwa akun pendapatan suspense bersaldo nihil
- Memastikan bahwa akun 423956 dan 43XXXX hanya tercatat
pada kode satker milik BA 999.02
- Memasikan bahwa akun 423958 hanya tercatat pada kode
satker milik BA 999.08
- Memkastikan bahwa akun 41XXXX hanya tercatat pada kode
satker milik BA 015 dengan eselon I DJP dan DJBC
- Memastikan bahwa seluruh akun belanja dan transfer
bersaldo positif
- Memastikan bahwa tidak terdapat lagi akun pembiayaan
(7XXXXX) dan akun transitoris (8XXXXX)
- Memastikan bahwa seluruh akun pendapatan, akun belanja,
dan akun transfer tidak tercatat pada kode satker KPPN
selaku Kuasa BUN
- Memastikan bahwa tidak terdapat lagi kode satker suspense.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 133


b) Analisis Neraca Lajur Detail Per Satker Per Akun Buku Besar Kas
- Memastikan bahwa akun 1111XX, akun 1112XX, akun
1113XX, dan akun 1114XX tercatat pada kode satker KPPN
selaku Kuasa BUN
- Memastikan bahwa akun 1111XX, akun 1112XX, akun 1113XX
dan akun 1114XX tidak bersaldo negatif
- Memastikan bahwa akun 111822 dan akun 111911 pada
setiap kode satker tidak bersaldo negatif
- Memastikan bahwa akun 11161X, akun 81511X, akun
81551X, aun 82511X, dan akun 82551X tidak tercatat pada
kode satker KPPN selaku Kuasa BUN
- Memastikan bahwa nilai penjumlahan akun 11161X, akumn
81511X, akun 81551X, dan akun 82551X bersaldo positif
- Memastikan bahwa akun 212145, akun 212191, 81711X, dan
akun 82711X tercatat pada kode KPPN selaku Kuasa BUN
- Memastikan bahwa nilai penjumlahan akun 212145, akun
212191, akun 81711X, dan akun 82711X bersaldo negatif
- Memastikan bahwa akun 816111 sama dengan nilai 826111
- Memastikan bahwa akun 817911 sama dengan nilai akun
827911
- Memastikan bahwa akun 816211 bersaldo nihil
- Memastikan bahwa akun 219913, akun 219941, dan akun
219944 bersaldo nihil
- Memastikan bahwa akun 815121 hanya tercatat pada satker
BLU
- Memastikan bahwa apabila terdapat akun 815131 maka
terdapat juga akun 825131 pada kode satker yang sama dan
dengan nilai yang sama
- Memastikan bahwa seluruh akun pendapatan bersaldo negatif

134 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


- Memastikan bahwa akun pendapatan suspense bersaldo nihil
- Memastikan bahwa akun 423956 dan 43XXXX hanya tercatat
pada kode satker milik BA 999.02
- Memastikan bahwa akun 423958 hanya tercatat pada kode
satker milik BA 999.08
- Memastikan bahwa akun 41XXXX hanya tercatat pada kode
satker milik BA 015 dengan eselon I DJP dan DJBC
- Memastikan bahwa seluruh akun belanja dan transfer
bersaldo positif
- Memastikan bahwa seluruh akun penerimaan pembiayaan
(71XXXX) dan penerimaan transitoris (81XXXX) bersaldo
negatif
- Memastikan bahwa seluruh akun pengeluaran pembiayaan
(72XXXX) dan pengeluaran transitoris (82XXXX) bersaldo
positif
- Memastikan bahwa seluruh akun pendapatan, akun belanja,
akun transfer tidak tercatat pada kode satker KPPN selaku
Kuasa BUN
- Memastikan bahwa tidak terdapat lagi kode satker suspense

c) Analisis Kesinambungan Antar Buku Besar


- Memastikan bahwa akun-akun kas yaitu akun 1111XX, akun
1112XX, akun 1113XX, dan akun 1114XX memiliki nila saldo
yang sama antara buku besar akrual dengan buku besar kas
- Memastikan bahwa akun-akun kas yaitu akun 111822 dan
akun 111911 memiliki nilai saldo sama antara buku besar
akrual dengan buku besar kas pada setiap kode satker
berkenaan
- Memastikan bahwa nilai saldo akun 11161X pada buku besar

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 135


akrual sama dengan nilai akumulasi saldo akun 11161X, akun
81511X, akun 81551X, akun 82511X, dan akun 82551X pada
buku besar kas pada setiap kode satker berkenaan
- Memastikan bahwa nilai akumulasi saldo akun 212145, akun
212191, dan akun 219941 pada buku besar akrual sama
dengan nilai aumulasi saldo akun 212145, akun 212191, akun
219941, akun 81711XX, dan akun 82711X pada buku besar
kas
- Memastikan bahwa nilai saldo akun 219913 pada buku besar
akrual sama dengan nilai aumulasi saldo akun 219913, akun
816111, dan aun 826111 pada buku besar kas
- Memastikan bahwa nilai saldo akun 219944 pada buku besar
akrual sama dengan nili akumulasi saldo akun 219944, akun
817911, dan akun 827911 pada buku besar kas.

2) Analisis Neraca Lajur Detail Per Bank Per Akun


Analisis neraca lajur detail per bank per akun dilakukan untuk
menguji ketepatan rincian saldo akun kas per kode bank atas
transaksi keuangan yang diproses oleh Kuasa BUN. Analisis
dilakukan hanya pada buku besar kas.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan analisis
neraca lajur detail per bank per akun:
a) Memasikan keselarasan jenis akun kas dengan jenis kode
banknya
• Memastikan bahwa akun-akun kas yang tercatat pada kode
bank “B” hanya akun 111412, akun 111431, akun 111432,
dan akun 111433
• Memastikan bahwa akun-akun kas yang tercatat pada kode
bank “E” hanya akun 111423, akun 111461, akun 111462,

136 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


akun 111463, dan akun 111469
• Memastikan bahwa akun-akun kas yang tercatat pada kode
bank “F” hanya akun 111421
• Memastikan bahwa akun-akun kas yang tercatat pada kode
bank “I” hanya akun 111121
• Memastikan bahwa akun-akun kas yang tercatat pada
kode bank “K”, “M”, dan “N” hanya akun 111422 dan akun
111441
• Memastikan bahwa akun-akun kas yang tercatat pada kode
bank “O” hanya akun 111214
• Memastikan bahwa akun-akun kas yang tercatat pada kode
bank “X” hanya akun 111911
• Memastikan bahwa akun-akun kas yang tercatat pada kode
bank “5” hanya akun 111822
b) Memastikan bahwa akumulasi saldo aun-akun kas sebagaiman
disebutkan pada hurud (a) tida bernilai negatif pada seluruh
kode bank
c) Memastikan bahwa akun pendapatan hibah (43XXXX) hanya
tercatat pada kode bank “5”
d) Memastikan bahwa aun pendapatan BLU (424XXX) hanya
tercatat pada kode bank “X”

c. Analisis Akurasi Saldo dan Jurnal Transaksi

Analisis tahap pertama dan kedua hanya bertujuan untuk menguji


kewajaran nilai saldo, penggunaan kode akun, penggunaan kode satker,
dan penggunaan kode bank. Apabila ditemukan ketidakwajaran pada
analisis tahap pertama dan kedua, maka dapat ditindaklanjuti dengan
melakukan analisis lanjutan terhadap jurnal transaksi yang terbuku di
buku besar SPAN. Begitu juga dengan nilai saldo yang dianggap wajar

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 137


perlu juga diuji akurasinya dengan membandingkan dengan catatatan
eksternal.

1) Analisis Akurasi Saldo


Analisis akurasi saldo dilaukan untuk menguji kebenaran saldo pos-
pos Neraca. Beberapa metode analisis untuk menguji aurasi saldo:
a) Analisis Akurasi Saldo Kas KPPN
- Memastikan bahwa saldo Kas KPPN per rekening menurut
LAK/Neraca sama dengan saldo kas KPPN per rekening
menurut Buku Putih
- Memastikan bahwa saldo Kas KPPN per rekening menurut
Buku Putih sama dengan saldo Kas KPPN per rekening
menurut Rekening Koran Bank atau apabila berbeda hanya
disebabkan oleh kelebihan pelimpahan atau kesalahan
perbankan lannya yang dapat dijelaskan.
b) Analisis Akurasi Saldo Kas di Bendahara Pengeluaran, Kas pada
BLU, dan Kas Lainnya di K/L dari Hibah Langsung
- Memastikan mutasi akun 111611 pada buku besar akrual
sama dengan total mutasi akun 81511X dan 82511X pada
buku besar kas atau apabila tidak sama hanya disebabkan
koreksi akun 111611 yang dapat dijelaskan
- Memastikan mutasi akun 111613 pada buku besar akrual
sama dengan total mutasi akun 81551X dan 82551X pada
buku besar kas atau apabila tidak sama hanya disebabkan
koreksi akun 111613 yang dapat dilaskan
- Memastikan mutasi aun 111822 sama dengan total mutasi
akun 43XXXX, akun 5XXXXX, dan 825131 pada kode bank
“5” atau apabila tidak sama hanya disebabkan koreksi aun
111822 yang dapat dijelaskan
- Memastikan mutasi akun 111911 sama dengan total mutasi

138 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


aun 424XXX, akun 525XXX, dan 537XXX pada kode bank
“X” atau apabila tidak sama hanya disebabkan koreksi akun
111911 yang dapat dijelaskan
- Memastikan saldo akun 111611, akun 111613, akun 111822,
dan akun 111911 pada catatat Kuasa BUN sama dengan
catatatan satker.
c) Analisis Aurasi Saldo Utang Kepada Pihak Ketiga
- Memastikan bahwa apabila nilai utang kepada pihak ketiga
pada Neraca hanya berasal dari retur, maka nilanya sama
dengan data rincian retur pada OMSPAN ditambah data
rincian retur yang diadministraskan secara manual oleh KPPN
- Memastikan bahwa apabila masih terdapat utang kepa
bana pihak ketiga yang berasal dari koreksi penerimaan
pemindahbukuan yang belum terbit SP2D penggantinya, maka
nilainya sama dengan data rincian permintaan pengembalian
penerimaan dari bank yang belum diproses.

2) Analisis Jurnal Transaksi


Analisis jurnal transaksi merupakan analisis lanjutan apabila dalam
analisis tahap pertama dan kedua ditemukan ketidakwajaran
nilai saldo, penggunaan kode akun, penggunaan kode satker, dan
penggunaan kode bank.
Analisis ini dilakukan dengan mencari kesalahan jurnal transaksi yang
nantinya ditindaklanjuti dengan melaukan koreksi. Kesalahan jurnal
transaksi dapat terjadi pada transaksi yang dibukukan pada buku
besar pembantu maupun transaksi yang dibukukan langsung pada
buku besar dengan jurnal manual.
Analisis jurnal transaksi dapat dilaukan dengan dua metode, yaitu
dengan memanfaatkan menu “Funds” atau menu “Analisis Perkiraan”
pada Aplikasi SPAN.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 139


3. Kegiatan Rutin Harian

Melakukan analisis dan identifikasi permasalahan sedini mungkin


sehingga dapat menghasilkan rekomendasi perbaikan kualitas laporan
keuangan maupun data transaksi keuangan dengan tiga jenis pendekatan
yaitu:
a. Pendekatan pengaruh permasalahan terhadap Laporan
Keuangan
1) Permasalahan yang berpengaruh langsung pada pos-pos yang
disajikan di Laporan Keuangan Kuasa BUN
2) Permasalahan yang tidak berpengaruh langsung pada pos-pos
yang disajikan di Laporan Keuangan Kuasa BUN, namun berkaitan
dengan ketepatan penggunaan kode satker dan kode akun

b. Pendekatan sumber transaksi


1) Permasalahan yang bersumber pada transaksi yang diproses oleh
modul CM
2) Permasalahan yang bersumber pada transaksi yang diproses oleh
modul GR
3) Permasalahan yang bersumber pada transaksi yang diproses oleh
modul PM
4) Permasalahan yang bersumber pada transaksi yang diproses
dengan perekaman jurnal pada modul GL

c. Pendekatan jangkauan tindak lanjut


1) Permasalahan yang dapat ditindaklanjuti dengan koreksi oleh
pihak internal
2) Permasalahan yang hanya dapat ditindaklanjuti dengan bantuan
pihak eksternal

140 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


4. Poin Penting

Analisis yang dilakukan setidaknya meliputi:


a. Analisis terhadap unsur-unsur Laporan Keuangan Kuasa BUN,
yang meliputi:
1) Analisis internal atas laporan arus kas
2) Analisis internal atas neraca
3) Analisis kesinambungan antar laporan
b. Analisis terhadap data yang dikelola Kuasa BUN:
1) Analisis ketepatan pencatatan kode satker
2) Analisis ketepatan pencatatan kode akun
3) Analisis ketetapan saldo-saldo kas milik satker yang merupakan
bagian dari unsur pembentuk fisik SAL, yaitu:
a) Saldo kas di Bendahara Pengeluaran
b) Salod kas pada Badan Layanan Umum
c) Saldo kas lainnya di K/L dari Hibah

5. Laporan

Laporan Hasil Analisa Laporan Keuangan

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 141


142 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi
BAB XIV
PENYELESAIAN SUSPEN & EXCEPTION REPORT (ER)

1. Penyelesaian Suspen

a. Dasar Hukum

1) Peraturan
a) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.05/2013 tanggal
31 Desember 2013 tentang Bagan Akun Standar;
b) Keputusan Direktur Jenderal Nomor Kep-801/PB/2016 tentang
Penunjukan KPPN Khusus Penerimaan sebagai satuan kerja
Transaksi Khusus Suspen Penerimaan
c) Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-9467/PB/2016
tentang Monitoring Suspen Laporan Realisasi Anggaran, Kas di
Bendahara Pengeluaran, Kas BLU, dan Kas Hibah
d) Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-10642/PB/2016
tentang Petunjuk Teknis Koreksi Suspen Penerimaan dan
Penyusunan Laporan Keuangan Satker Transaksi Khusus Suspen
Penerimaan
e) Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-1542/PB/2017
tentang Permasalahan Koreksi Data Suspen Penerimaan
f) Surat Direktur Transformasi Perbendaharaan Nomor S-6644/PB.8/2014
tanggal 10 Oktober 2014 tentang Analisa Laporan Keuangan
dalam SPAN;

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 143


g) Petunjuk teknis operasional penyelesaian Transaksi Khusus Suspen
penerimaan dapat di baca pada Surat Dit APK Nomor
S-10642/PB/2016 tanggal 23 Desember 2016 dan PER-16/PB/2014
tentang Tata Cara Koreksi Data Pada Transaksi Keuangan pada SPAN

b. Pengertian

Transaksi Suspen adalah perbedaan data antara SAI (data satker) dengan
SiAP (data Kuasa BUN)

c. Ruang Lingkup
1) Ruang lingkup suspen Laporan Realisasi Anggaran, Kas di Bendahara
Pengeluaran, Kas BLU, dan Kas Hibah yang disebabkan oleh satker:
a) Salah input data SPM/SP2D/SP2HL/SP4HL
b) Belum input data SPM/SP2D/SP2HL/SP4HL
c) Salah mengoreksi SP3B-BLU
d) Belum input SSPB dan SSBP
e) Salah input SSPB dan SSBP
f) Revisi DIPA belum di input

Hal yang perlu dilakukan adalah setelah data diperbaiki dan dilengkapai
satuan kerja melakukan rekon ulang melalui aplikasi e-Rekon dan KPPN
melakukan monitoring melalui Menu monitoring TDK (Transaksi Dalam
Konfirmasi)
Petunjuk Teknis
a) Data suspend dari e-Rekon
Cara menelusuri di e-Rekon:
- Login e-Rekon user operator seksi vera;
- Menu monitoring Monitoring suspend pilih kategori;
- Pilih satker yang bersaldo, analisa datanya.

144 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


Cara penyelesaian data suspend pada SPAN :
Penyebab data suspend dan solusinya :
- Data SAI lebih besar dari data SiAP
• Penyebab: Data SAI belum semua masuk ke e-Rekon, karena
proses penarikan data dari SPAN ke e-Rekon perlu waktu 1-2
hari;
• Solusi: menunggu data SPAN semua masuk ke e-Rekon, bila
sudah masuk, dilakukan rekon ulang;
- Data SAI Lebih besar dari data SiAP
• Penyebab : ada transaksi belum diinput ke SAIBA, atau ada
salah pencatatan kelebihan nominal transaksi;
• Solusi: Satker memperbaiki data di SAIBA sesuai dengan data
di SiAP dan melakukan rekon ulang;
- Data SAI sama dengan data SiAP
• Penyebab : satker salah akun atau adanya perbedaan saldo
awal antara SAIBA dan SiAP;
• Satker memperbaiki akun di SAIBA, bila karena saldo awal,
satker harus melakukan jurnal untuk menyamakan data saldo
awal dengan e-Rekon.
2) Ruang lingkup suspen penerimaan:
a) Setoran penerimaan yang tidak teridentifikasi atau tidak diakui
oleh satuan kerja maka langkah yang diambil adalah:
• Atas penerimaan yang telah diterima oleh kas negara namun
tidak teridentifikasi entitas penyetornya dan atau tidak diakui
oleh K/L, diakui/dicatat sebagai penerimaan Bendahara
Umum Negara
• Pencatatan suspen penerimaan sebagaimana angka 1 tersebut
pada KPPN Khusus Penerimaan sebagai Satker Khusus
Suspen khusus Penerimaan (kode satker 999984, kode BA/
unit 901.99 kode kewenangan KP)

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 145


b) Penyelesaian atas suspen penerimaan dilakukan terhadap suspen
transaksi pendapatan, pengembalian belanja, dan/atau penerimaan
transitoris, dengan kondisi sebagai berikut:
• Transaksi setoran penerimaan yang tidak teridentifiksi dalam
SPAN karena Chart Of Account (COA) / Bagan Akun Standar tidak
lengkap yang meliputi:
- Suspen kode satker (SPAN mereklasifikasi menjadi ZZZXXX
menggunakan kode akun sesuai setoran)
- Suspen kode BA EsI (SPAN mereklasifikasi menjadi ZZZ ZZ
menggunakan kode akun sesuai setoran) dan
- Suspen kode akun (SPAN mencatat dengan akun 498111)
• Transaksi setoran dengan Kode COA lengkap namun tidak diakui
oleh satker K/L pada saat rekonsiliasi antara UAKPA dengan
KPPN yang dibuktikan dengan surat pernyataan tidak mengakui
transaksi penerimaan dari KPA satker yang bersangkutan sesuai
ketentuan yang berlaku.

Petunjuk Teknis
Petunjuk Teknis Pengolahan Data Suspend pada SPAN
a) Data suspend dari SPAN
Cara menelusuri di SPAN:
• Login span user seksi vera;
• GL View Standard Permintaan TunggalOK;
• Pilih neraca lajur detail segmen  Isi data sesuai permintaan misal
span akrual ledgers  Isikode KPPN, dan periode OK  Kirim;
• GL View Permintaan Lihat neraca lajur detail segmen
tambahan—dalam bentuk file txt Copy paste ke excel  Pada
file excel filter untuk akun ZZZ147 dan akun 498111;

146 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


b) Data suspend dari OM SPAN
Mencari data suspend di Aplikasi OMSPAN
• Klik menu yang berada di sudut kiri atas;
• Pilih menu data suspend;
• Muncul data suspend dengan tiga pilihan:
- Suspend Pengembalian Belanja (menampilkan daftar suspend
belanja per satker);
- Suspend Satker Penerimaan (menampilkan daftar suspend
satke runtuk penerimaan);
- Suspend AkunPenerimaan (menampilkan daftar suspend
akun untuk penerimaan)
- Untuk suspend satker penerimaan dan suspend akun
penerimaan kita pilih status belum dikoreksi dan tanggal
SP2D sesuai periode yang dicari selanjutnya klik terapkan
filter.
c) Cara penyelesaian data suspend pada SPAN atau OMSPAN
Atas temuan data suspend tersebut seksi vera menelusuri data
tersebut pada SPAN BUKU BESAR Daftar Transaksi. Atas data tersebut
seksi vera menelusuri dengan dokumen sumbernya. Atas data
tersebut seksi vera mengirimkan permohonan koreksi atas temuan
data suspend tersebut kepada seksi bank.

d. Aplikasi yang digunakan

1) Aplikasi SPAN dipergunakan oleh KPPN dalam rangka memperbaiki


transaksi keuangan yang terindikasi suspend
2) e-Rekon-LK

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 147


2. Penyelesaian Exception Report (ER)

a. Dasar Hukum :

1) Peraturan
Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-08848/PB/2015
tentang Batas Waktu dan Sanksi Penyelesaian Exception Report
2) Pengertian
Exception Report adalah transaksi SPM yang telah divalidasi oleh
validator KPPN akan tetapi tidak terbit SP2D nya, invoice tidak
terselesaikan karena penolakan oleh Kasi PD/PDMS atau telah
disetujui namun tidak terbit SP2D nya, atau pembatalan SP2D (void).

b. Prosedur Atau Alur Kegiatan

1) Sesuai dengan surat Direktur APK Nomor S-08848/PB/2015


disebutkan bahwa KPPN harus memastikan agar tidak ada transaksi
yang muncul pada exception report masing-masing sebelum jadwal
penutupan periode tanggal 13 bulan berikutnya. Dalam hal tanggal
13 jatuh pada hari libur, maka proses penutupan dilakukan pada hari
kerja sebelumnya.
2) Exception report yang disebabkan oleh pemrosesan data invoice yang
tidak terselesaikan juga mengakibatkan munculnya perhitungan
utang yang tidak tepat pada neraca LKBUN.
3) Penyelesaian transaksi yang muncul pada exception report modul
Payment Management (PM) dilakukan oleh Seksi Pencairan Dana
sedang pada exception report modul Cash Management (CM) dan
Government Reciept (GR) dilakukan oleh seksi Bank
4) Ketaaatan terhadap jadwal Open/Close period pada SPAN sangat
penting untuk keperluan cut off data pelaporan pada SPAN

148 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


5) Exception report menjadi komponen dalam penilaian kualitas Laporan
Keuangan UAKBUND KPPN yang akan diakumulasi berdasarkan
jumlah transaksi yang masuk exception reports setiap bulannya.
6) Petunjuk lebih lanjut proses monitoring exception report pada SPAN
berpedoman pada lampiran surat Direktur APK Nomor S-08848/
PB/2015.

c. Petunjuk Teknis

Petunjuk Teknis Pengolahan Data Exception Report pada SPAN


Data Exception Report dapat diperoleh dari 3 sumber :
1) Data dari Kantor Pusat (melalui email);
2) Data dari OM SPAN dengan cara:
Login OM SPAN  pilih menu Unduh Pelaporan SPAN  pilih
Exception Report 1 (untuk mengunduh Laporan Exception Report
Utang, Piutang dan Cash Management dan pilih Exception Report 2
(untuk mengunduh Laporan Exception Report) — filter data — pilih
Status, Nomor NTPN atau tanggal SP2D.
3) Data dari SPAN dengan cara :
a) Pilih menu GL View;
b) Permintaan  Permintaan baru  OK;
c) Permintaan tunggal  OK;
d) Jalankan permintaan, pilih dan isi
e) Pilih SPAN Subledger Periode Close Exception Report by KPPN –
OK;
f) Pilih SPAN all ledgers pilih Cash Management/Utang/Piutang,
isi periode, kode KPPN
g) OK.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 149


150 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi
BAB XV
LAPORAN BERKALA, APLIKASI PENDUKUNG,
DAN LAIN-LAIN

1. Laporan Berkala

Berikut ini adalah Daftar Laporan Berkala sebagai resume dari penjelasan
pada Bab sebelumnya:

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 151


152 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi
2. Aplikasi Pendukung

Berikut ini adalah daftar aplikasi yang digunakan dalam membantu


pelaksanaan tugas Seksi Vera/Vera KI

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 153


154 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi
Direktorat Jenderal Perbendaharaan 155
3. Poin-Poin Penting

a. Pengambilan data rekonsiliasi internal dapat dilakukan secara


terjadwal sesuai dengan petunjuk teknis pengambilan laporan yang
ada di Buku Pedoman Aplikasi SPAN Berbasis Peran Seksi Vera/Vera
KI.
b. Agar dapat mengetahui dan memahami semua menu beserta fungsinya
pada aplikasi e-Rekon-LK, petunjuk teknis atau manual operasional
aplikasi e-Rekon-LK dapat diunduh dari aplikasi tersebut.
c. Penggunaan aplikasi SPAN dalam rangka pengambilan laporan
keuangan mengikuti petunjuk yang ada di Buku Pedoman Aplikasi
SPAN Berbasis Peran Seksi Vera/Vera KI.
d. Dalam rangka penyusunan laporan kinerja, sebenarnya dalam aplikasi
SPAN dan e-Rekon-LK terdapat menu untuk mencetak laporan kinerja
ini, namun data input yang berasal dari satker belum ada data kinerja,
sehingga menu tersebut ketika dijalankan tidak terdapat data yang
disajikannya, alias kosong (blank).
e. Meskipun tidak ada laporan berkala terhadap penerbitan SP2S dan
SP3S, namun perlu dilakukan pencatatan dan penatausahaan yang
baik terhadap SP2S dan SP3S tersebut dan bila perlu dilakukan
pentabulasian sehingga dapat digunakan analisis dan dasar untuk
melakukan pembinaan kepada satker yang bersangkutan secara
intensif agar lebih patuh terhadap pengiriman LPJ Bendahara maupun
pelaksanaan rekonsiliasi.

156 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


f. Perlunya kerjasama yang baik antara KPPN sebagai Kuasa BUN dengan
Satker mitra kerja KPPN masing-masing sehingga LPJ Bendahara
Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran bisa disampaikan secara
benar dan tepat waktu.
g. Pengembalian belanja tidak secara otomatis mengembalikan atau
mengakibatkan penyesuaian pagu. Penyesuaian pagu DIPA dapat
dilakukan KPPN selama ada permintaan dari satuan kerja yang
bersangkutan.
h. Dalam rangka tertib administrasi, penatausahaan dokumen SKTB dan
SKP4 serta dokumen pendukung, agar tetap dibuat pengawasan atas
permintaan pengembalian penerimaan negara tersebut, karena ada
kalanya prosesnya membutuhkan waktu yang cukup lama.
i. Untuk memudahkan pencarian jurnal balik tersebut pada
saat diperlukan, detil jurnal agar lebih spesifik dan unik serta
didokumentasikan dengan baik.
j. Analisis/Telaah Laporan Keuangan suatu kegiatan yang harus
dilakukan untuk menjaga keandalan Laporan Keuangan. Jika perlu,
agar Kertas Kerja telaah laporan keuangan dilampirkan dalam
lampiran pendukung laporan keuangan di tiap jenjang laporan
keuangan.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 157


REFERENSI

Peraturan

1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan


Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
2. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata
cara Pembayaran dalam Rangka Pelaksanaan APBN.
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.05/2013 tentang
Kedudukan Dan Tanggung Jawab Bendahara Pada Satuan Kerja
Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214 Tahun 2013 tentang Bagan
Akun Standar
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang
Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara.
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.05/2014 tentang
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 159


9. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013
tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat
10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 221/PMK.05/2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 216/PMK.05/2015
tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan
Bendahara Umum Negara.
11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.05/2016 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan
Kementerian/Lembaga atas Perubahan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 177/PMK. 05/2015 tentang Pedoman Penyusunan dan
Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga
12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 230/PMK.05/2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.05/2013
tentang Kedudukan Dan Tanggung Jawab Bendahara Pada Satuan
Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.
14. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.05/2017 tentang Tata
Cara Pembayaran Atas Transaksi Pengembalian Penerimaan Negara
15.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 99/PMK.05/2017 tentang
Administrasi Pengelolaan Hibah
16. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.05/2017 tentang
Pedoman Rekonsiliasi Dalam Rangka Penyusunan Laporan Keuangan
Lingkup Bendahara Umum Negara dan Kementerian Negara/
Lembaga atas Perubahan Peraturan Menteri Keungan Nomor
210/PMK.05/2013 tentang Pedoman Rekonsiliasi Dalam Rangka
Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara Umum Negara
dan Kementerian Negara/Lembaga

160 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


17. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 811/KM.1/2017 tentang Uraian
Jabatan bagi Jabatan Struktural Instansi Vertikal di Lingkungan
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
18. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-81/PB/2011
tentang Tata Cara Pengesahan Hibah Langsung Bentuk Uang dan
penyampaian Memo Pencatatan Hibah Langsung Bentuk Barang/
Jasa/Surat Berharga.
19. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-03/PB/2014
tentang Petunjuk Teknis Penatausahaan, Pembukuan, dan
Pertanggungjawaban Bendahara pada Satuan Kerja Pengelola
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta Verifikasi Laporan
Pertanggungjawaban Bendahara.
20. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-16/PB/2014
tentang Tata Cara Koreksi Data Pada Transaksi Keuangan pada SPAN
21. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Noor PER-21/PB/2014
tentang Mekanisme Penyesuaian Sisa Pagu Daftar Isian Pelaksanaan
Anggaran Atas Setoran Pengembalian Belanja Pada Pelaksanaan
Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN)
22. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-56/PB/2016
tentang Pedoman Analisis Laporan Keuangan Unit Akuntansi dan
Pelaporan Keuangan Kuasa Bendahara Umum Negara Tingkat Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara dan Unit Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Koordinator Bendahara Umum Negara Tingkat Kantor
Wilayah
23. Keputusan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor KEP-287/PB/2015
Tentang Standar Operasional Prosedur Pada Kantor Pelayanan
Perbendaharaan Negara
24.
Keputusan Direktur Jenderal Nomor Kep-801/PB/2016 tentang
Penunjukan KPPN Khusus Penerimaan sebagai satuan kerja Transaksi
Khusus Suspen Penerimaan

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 161


Surat-Surat

1. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-3870/PB/2014


tentang Penegasan Proses MPHL BJS.
2. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-7357/PB.3/2014
tentang Persetujuan Pembukaan Rekening Hibah.
3. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-08848/PB/2015
tentang Batas Waktu dan Sanksi Penyelesaian Exception Report.
4. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-9678/PB/2015
tentang Pengesahan Hibah Langsung Bentuk Barang/Jasa
5. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-6332/PB/2015
tentang Pengesahan dan/atau Revisi DIPA BLU atas Pendapatan Hibah
BLU dalam bentuk Barang/Jasa.
6. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-04841/PB/2016
tentang Pelaksanaan Rekonsiliasi Eksternal bulan Januari Mei
7. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-05442/PB/2016
tentang Prosedur Pencatatan Pengembalian/Penyetoran Sisa Kas
Hibah Langsung Uang (HLU) yang Telah Disahkan ke Kas Negara.
8. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-06288/PB/2016
tentang Penegasan Pelaksanaan Rekonsiliasi dan Penyusunan LK
Melalui e-Rekon LK.
9. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-8886/PB/2016 hal
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Rekonsiliasi Eksternal dan Penyusunan
Laporan Keuangan Kuasa BUN Daerah Tingkat KPPN Bulan Oktober
dan November 2016.
10. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-5568/PB/2016
tentang Pedoman Rekonsiliasi, Penyusunan dan Penyampaian laporan
Keuangan Semester I tahun 2016.

162 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


11. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-04841/PB/2016
tentang Pelaksanaan Rekonsiliasi Eksternal bulan Januari Mei.
12. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-05599/PB/2016
tentang Juknis Rekonsiliasi bulan Juni 2016 dan LKKL Tahun 2016.
13. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-05568/PB/2016
tentang Pedoman Rekonsiliasi Semester I TA 2016.
14. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-08886/PB/2016
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Rekonsiliasi Eksternal dan
Penyusunan LKBUN D bulan Oktober dan Nopember 2016.
15. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-07238/PB/2016
tentang Juknis Rekon Agustus dan LKKL Revisi.
16. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-11000/PB/2016
tentang Pedoman Rekonsiliasi dan Penyusunan Laporan Keuangan
Kementerian/Lembaga Tahun 2016 unaudited.
17. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-9467/PB/2016
tentang Monitoring Suspen Laporan Realisasi Anggaran, Kas di
Bendahara Pengeluaran, Kas BLU, dan Kas Hibah
18. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-10642/PB/2016
tentang Petunjuk Teknis Koreksi Suspen Penerimaan dan Penyusunan
Laporan Keuangan Satker Transaksi Khusus Suspen Penerimaan
19. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-1608/PB/2017 hal
Penyesuaian Penyampaian Laporan Keuangan Tingkat UAP-BUN dan
UAKP-BUN Tahun 2016 Unaudited
20. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-5107/PB/2017
tentang Pelaksanaan Rekonsiliasi Eksternal Tingkat KPPN Bulan
Januari Sampai Dengan Mei 2017
21. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-5836/PB/2017
tentang Pedoman Rekonsiliasi, Penyusunan, dan Penyampaian
Laporan Keuangan Semester I Tahun 2017

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 163


22. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-6193/PB/2017
tanggal 13 Juli 2017 tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian
Laporan Keuangan Kuasa BUN Daerah dan Koordinator Kuasa BUN
Kanwil
23. Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-6838/PB/2017
tentang Pelaksanaan Rekonsiliasi Tingkat UAKPA Bulan Juli 2017
24. Surat Sekretaris Ditjen Perbendaharaan Nomor S-2048/PB.1/2017
tentang Petunjuk Umum Pelaksanaan PMK Nomor 262/PMK.01/2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan.
25. Surat Direktur Pengelolaan Kas Negara Nomor S-1855/PB.3/2015
tentang Verifikasi Data LPJ Bendahara TA.2015 menggunakan
SiLaBUN Web
26. Surat Direktur Pengelolaan Kas Negara Nomor S-5766/PB.3/2015
tentang Tanggapan BPK atas Pembukaan Rekening Penampungan
Dana Hibah Langsung Pilkada serentak 2015.
27. Surat Direktur Pengelolaan Kas Negara Nomor S-340/PB.03/2017 hal
Penyampaian Laporan Keuangan Tahun 2016 Unaudited
28. Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor
S-10521/PB.6/2015 tentang Penyampaian Dokumen Pendapatan
Hibah Langsung TA 2015.
29. Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor
S-10896/PB.6/2015 tentang Pedoman Penyusunan Laporan
Keuangan Unit Akuntansi Kuasa BUN Daerah.
30. Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor
S-02530/PB.6/2015 tentang Pelaksanaan Rekon Eksternal Tingkat
KPPN.
31. Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor
S-2976/PB.6/2015 hal Pedoman Penyusunan dan Penyampaian
Laporan Keuangan Tingkat UAKBUN-Daerah Tahun Anggaran 2015.

164 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


32.
Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor
S-05760/PB.6/2015 tentang Pengenaan Sanksi Administratif atas
Keterlambatan Pelaksanaan Rekonsiliasi.
33. Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor
S-163/PB.6/2016 tentang Pengesahan Hibah Langsung Satker
Likuidasi dan pengesahan Pengembalian Hibah kepada Pemberi
Hibah.
34. Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor
S-183/PB.6/2016 tentang Proses Pengesahan Hibah Langsung dan
Pengesahan Pengembalian Hibah Langsung Uang kepada Pemberi
Hibah.
35. Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor
S-5597/PB.06/2016 hal Penyiapan Saldo Awal Dalam Rangka
Penyusunan Laporan Keuangan Kuasa BUN Daerah Tingkat KPPN dan
Kanwil Ditjen Perbendaharaan Semester I Tahun 2016.
36. Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor
S-0808/PB.6/2016 tentang Pelaksanaan Rekonsiliasi Bulanan antara
KPPN dan UAKPA Serta Penyusunan LK BUN TA 2016.
37. Surat Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Nomor
S-09357/PB.6/2016 tentang Perbedaan Hasil Rekonsiliasi akibat
Ralat Melalui Mekanisme Penyesuaiaan SP3B BLU.
38. Surat Direktur Transformasi Perbendaharaan Nomor
S-4935/PB.8/2014 tanggal 13 Agustus 2014 tentang Petunjuk Teknis
Mekanisme Penyesuaian Sisa Pagu DIPA pada Pelaksanaan SPAN.
39. Surat Direktur Transformasi Perbendaharaan Nomor
S-6644/PB.8/2014 hal Pedoman Analisis Laporan Keuangan dalam
SPAN.
40. S u r a t D i r e k t u r T r a n s f o r m a s i P e r b e n d a h a r a a n N o m o r
S-09636/PB.8/2015 tentang Petunjuk Teknis HIBAH.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan 165


Referensi Lainnya

1. Buku Pedoman Aplikasi SPAN Berbasis Peran Seksi Vera/Vera KI


2. Manual aplikasi e-Rekon-KL
3. Manual aplikasi SiLaBUN.

166 Pedoman Pelaksanaan Tugas Seksi Verifikasi Dan Akuntansi


www.djpbn.kemenkeu.go.id
Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Jakarta 2017

Anda mungkin juga menyukai