Pembina
Direktur Jenderal Perbendaharaan
Pengarah
Sekretaris Direktorat Jenderal Perbendaharaan
Ketua Tim
Syafriadi, Kepala Bagian Organisasi dan Tata Laksana
Editor
Sigid Mulyadi
Andhita Vidya Putri
Reviewer
KPPN Jakarta I
KPPN Jakarta II
Kontributor
Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jawa Barat
Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Maluku Utara
Marwanto Harjowiryono
Dengan jumlah pegawai yang mencapai lebih dari 7000 orang maka
peningkatan kapasitas pengelolaan keuangan negara bagi para pejabat/
pegawai menjadi sebuah tantangan untuk diwujudkan Ditjen Perbendaharaan.
Salah satu upaya yang dilakukan Ditjen Perbendaharaan selain melalui
pendidikan dan pelatihan adalah melalui penerbitan Buku Pedoman ini.
Semoga bermanfaat.
Haryana
DISCLAIMER ...................................................................................... v
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN ....................... vii
KATA PENGANTAR.............................................................................. ix
DAFTAR ISI ........................................................................................ xi
BAB XIV Penyelesaian Suspen & Exception Report (ER) ............. 143
1. Penyelesaian Suspen .................................................. 143
2. Penyelesaian Exception Report (ER)............................. 148
1. Latar Belakang
3. Manfaat
4. Ruang Lingkup
Buku ini berisi pedoman yang meliputi tugas dan fungsi yang perlu
dilakukan oleh Kepala Seksi Vera/Vera KI dalam mencapai tujuan organisasi.
Buku ini berisi pedoman secara umum berdasarkan uraian jabatan dan SOP,
serta tugas-tugas lain, tentu saja Kepala Seksi Vera/Vera KI masih dapat
berinovasi dan berkreasi sesuai dengan lingkungan kerja masing-masing.
Pada Bab ini akan dibahas mengenai tugas dan fungsi Kepala Seksi Vera/
Vera KI yang perlu diketahui dan dipahami baik oleh Kepala Seksi Vera/Vera
KI yang baru saja mendapatkan promosi maupun Kepala Seksi Vera/Vera KI
yang telah menduduki jabatannya. Hal yang pertama yang perlu dipahami dan
dihayati oleh Kepala Seksi Vera/Vera KI adalah tentang visi dan misi Direktorat
Jenderal Perbendaharaan, yaitu: “Menjadi Pengelola Perbendaharaan Negara
yang Unggul di Tingkat Dunia”. Dalam rangka mencapai visi tersebut, KPPN
melaksanakan misi:
1. Mewujudkan pengelolaan kas dan investasi yang pruden, efisien, dan
optimal;
2. Mendukung kinerja pelaksanaan anggaran yang tepat waktu, efektif, dan
akuntabel;
3. Mewujudkan akuntansi dan pelaporan keuangan Negara yang akuntabel,
transparan, dan tepat waktu;
4. Mengembangkan kapasitas pendukung sistem perbendaharaan yang
andal, professional dan modern.
Tentu saja misi yang langsung berkaitan dengan tugas dan fungsi Seksi
Verifikasi dan akuntansi adalah misi yang ke-3 yaitu mewujudkan akuntansi
dan pelaporan keuangan Negara yang akuntabel, transparan, dan tepat waktu.
Berikut adalah uraian secara garis besar tugas dan fungsi Seksi Vera
sesuai aturan yang ada.
1. Tugas
2. Uraian Jabatan
a. Dasar Hukum
1) Peraturan
a) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
b) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang
Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara,
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 278/PMK.05/2014
c) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.05/2016
tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan
Keuangan Kementerian/Lembaga atas Perubahan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 177/PMK. 05/2015 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian/
Lembaga
d) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.05/2017 tentang
Pedoman Rekonsiliasi Dalam Rangka Penyusunan Laporan
Keuangan Lingkup Bendahara Umum Negara dan Kementerian
Alur Kegiatan:
e. Poin-Poin Penting
f. Laporan Berkala
a. Dasar Hukum
1) Peraturan
a) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang
Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara,
sebagimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 278/PMK.05/2014
b) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2015 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan
Keuangan Pemerintah Pusat
c) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 221/PMK.05/2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor
216/PMK.05/2015 tentang Tata Cara Penyusunan dan
Penyampaian Laporan Keuangan Bendahara Umum Negara
d) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.05/2016
tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan
Keuangan Kementerian/Lembaga atas Perubahan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 177/PMK. 05/2015 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian/
Lembaga
e) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.05/2017 tentang
Pedoman Rekonsiliasi Dalam Rangka Penyusunan Laporan
Keuangan Lingkup Bendahara Umum Negara dan Kementerian
Negara/Lembaga atas Perubahan Peraturan Menteri Keungan
Nomor 210/PMK.05/2013 tentang Pedoman Rekonsiliasi Dalam
Rangka Penyusunan Laporan Keuangan Lingkup Bendahara
Umum Negara dan Kementerian Negara/Lembaga
> Cat. Hasil verifikasi data excel agar dapat diarsipkan untuk
identifikasi histori permasalahan hasil rekonsiliasi
3) Reset BAR
a) Satker melakukan upload ulang ke aplikasi e-rekon LK apabila ada
data yang perlu diperbaiki. Bagi satker yang telah mendapatkan
BAR harus mengajukan pemohonan reset BAR terlebih dahulu
ke KPPN secara tertulis, yang dapat disampaikan dengan sarana
tercepat (diantar langsung/email/dikirim via pos dan lainnya)
pada hari jam kerja
b) Permintaan reset BAR dapat dilakukan setelah satuan kerja
menyampaikan surat permintaan reset BAR
c) Mencetak BAR sebelum reset sebagai dokumentasi bahwa satker
telah melakukan rekonsiliasi dengan KPPN
d) Melakukan entry data kedalam monitoring permintaan reset BAR
manual Excel guna pendokumentasian reset BAR
Proses Rekonsiliasi
Alur proses rekonsiliasi antara satker (UAKPA) dengan KPPN sesuai SOP
dijelaskan seperti
Alur proses di bawah
rekonsiliasi ini: (UAKPA) dengan KPPN sesuai SOP
antara satker
dijelaskan seperti di bawah ini:
E REKON
1. Satker A 2. ADK Diproses
Secara Periodik oleh PROSES
SATKER sistem
5. KPA Tanda Tangan BAR 3. Hasil Rekon + BAR
terbentuk
7. Satker mendownload HASIL 4. Persetujuan BAR
BAR
REKON
BAR 6. Kasi Vera Tanda
Tangan BAR
KPPN
UAPA
Mencetak
Laporan DIT APK
Mencetak
e- Laporan
MONITORING
MONITORING
UAPPA - E1
Mencetak
KANWIL
Mencetak
UAPPA - W Laporan
Mencetak
KPPN
Rekon
UAKPA
Rekon
a) melaksanakan analisis
b) memberikan persetujuan hasilBAR
penerbitan rekon
apabiladengan cara mengunduh/
data hasil rekon
sudah sama, atau
download, dan meneliti
c) melakukan penolakan data
apabila dari transaksi
hasil per
rekon masih jenis
terdapat rekon
selisih
b) 2) memberikan
Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi :
persetujuan penerbitan BAR apabila data hasil rekon
Kegiatan Rutin yang utama pada level Kepala Seksi Verifikasi dan
sudah sama,
Akuntansi adalahatau
:
a) Melaksanakan monitoring data rekonsiliasi untuk satuan kerja
c) melakukan penolakan apabila dari hasil rekon masih terdapat
lingkup KPPN yang bersangkutan
selisih 27
2) Kasi Vera
a) Memastikan tidak terdapat Status “MENUNGGU TTD KASI
VERA” pada menu Beranda Aplikasi e-Rekon LK
b) Memonitoring penyelesaian rekonsiliasi LK satuan kerja
e. Point-Point Penting
Pada rekonsiliasi sesuai SOP:
1) Rekonsiliasi
a) Rekonsiliasi secara mandiri oleh Satker
b) Dokumentasi seluruh kegiatan pelaksanaan Rekonsiliasi
f. Laporan Berkala
Laporan Monitoring Rekonsiliasi dan penerbitan BAR (bulanan) sebagai
lampiran LKBUN Daerah.
1. Dasar Hukum
a. Peraturan
1) Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah.
2) Peraturan Pemerintah 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang
Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara.
4) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.05/2016
tentang Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan
Keuangan Kementerian/Lembaga atas Perubahan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 177/PMK. 05/2015 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian/
Lembaga
5) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.05/2017 tentang
Pedoman Rekonsiliasi Dalam Rangka Penyusunan Laporan
Keuangan Lingkup Bendahara Umum Negara dan Kementerian
Negara/Lembaga atas Perubahan Peraturan Menteri Keungan
Nomor 210/PMK.05/2013 tentang Pedoman Rekonsiliasi Dalam
b. Pengertian
Yang dimaksud dengan Laporan Keuangan Kuasa BUN Tingkat
UAKBUN Daerah adalah Laporan Keuangan yang disusun oleh KPPN
sebagai Kuasa Bendahara Umum Negara Daerah, yang dalam hal ini
dilakukan oleh Seksi Vera/Vera KI. Sementara ini di sisi lain, apabila
KPPN sebagai satker, maka Laporan Keuangan yang disusun adalah
Laporan Keuangan Tingkat UAKPA, yang dalam hal ini penyusunannya
dilakukan oleh Subbag Umum KPPN.
3. Kegiatan Rutin
5. Poin-Poin Penting
6. Laporan Berkala
a. Laporan Bulanan
b. Laporan Semester
c. Laporan Tahunan (Unaudited)
d. Laporan Tahunan (Audited)
a. Aplikasi SPAN
b. Aplikasi e-Rekon
c. Aplikasi OM SPAN
d. Aplikasi SiLaBUN
1.
Sistematika Laporan Keuangan Tingkat UAKBUN-Daerah
Bulanan/Semesteran/Tahunan :
a. Halaman Depan
b. Daftar Isi
c. Daftar Grafik
d. Daftar tabel
e. Pernyataan Tanggung Jawab
f. Ringkasan Eksekutif
g. Laporan Arus Kas
h. Neraca
i. Catatan atas Laporan Keuangan
j. Lampiran :
Laporan Keuangan yang dicetak dari SPAN:
a Neraca Tingkat (Ledger Kas dan Akrual) per 1 Januari 20XX
b Laporan Arus Kas Tingkat KPPN (Face)
c Neraca Tingkat KPPN (Ledger Kas dan Akrual)
d Laporan Arus Kas per Akun Tingkat KPPN
2. Laporan pengawasan saldo-saldo kas dan utang kepada pihak
ketiga di KPPN, meliputi :
a. Laporan Konsolidasi Saldo Kas KPPN/Buku Putih (dicetak dari
aplikasi SPAN)
b. Rekapitulasi Saldo Kas KPPN dibandingkan dengan Rekening
Koran (manual)
c. Rincian Kas di Bendahara Pengeluaran (manual)
d. Rincian Kas Lainnya dari Hibah (manual)
e. Rincian Kas pada BLU (manual)
f. Rincian Kas Transitoris (untuk KPPN Khusus Pinjaman dan Hibah)
g. Rincian Utang kepada Pihak Ketiga (manual)
1. Dasar Hukum
a. Peraturan
b. Pengertian
3. Lain-Lain
1. Dasar Hukum
a. Peraturan
b. Pengertian
4. Poin Penting
5. Laporan Berkala
a. Aplikasi SPAN
b. Excel
a. Dasar Hukum
1) Peraturan
1) Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
2) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang
Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara
3) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan
4) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 104/PMK.05/2017 tentang
Pedoman Rekonsiliasi dalam Penyusunan Laporan Keuangan
Lingkup Bendahara Umum Negara dan Kementerian Negara/
Lembaga
2) Pengertian
Yang dimaksud dengan Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi
adalah surat pemberitahuan yang ditujukan kepada satker yang
harus dikenakan sanksi karena satker tersebut tidak taat pada aturan
Prosedur atau alur pelaksanaan tugas Penerbitan SP2S sesuai SOP adalah
sebagai berikut:
1) Pelaksana Seksi Vera/Vera KI
a) Mencetak dan meneliti daftar monitoring rekonsiliasi satker yang
sudah/belum melaksanakan rekonsiliasi pada bulan berkenaan
b) Membuat daftar satker yang tidak/terlambat melaksanakan
rekonsiliasi
c) Membuat Surat Pemberitahuan Pengenaan Sanksi (SP2S) sesuai
dengan daftar satker yang tidak/terlambat melaksanakan
rekonsiliasi
d) Menyampaikan SP2S dan daftar satker yang tidak/terlambat
melaksanakan rekonsiliasi kepada Kepala Seksi Vera/Vera KI
2) Kepala Seksi Vera/Vera KI
a) Menerima dan meneliti SP2S serta daftar satker yang tidak/
terlambat melaksanakan rekonsiliasi
b) Memaraf SP2S dan menandatangani daftar satker yang tidak/
terlambat melaksanakan rekonsiliasi
c) Menyampaikan SP2S serta daftar satker yang tidak/terlambat
melaksanakan rekonsiliasi kepada Kepala Kantor
3) Kepala Kantor
a) Menerima dan meneliti SP2S serta daftar satker yang tidak/
terlambat melaksanakan rekonsiliasi
b) Menandatangani SP2S apabila telah sesuai dengan daftar satker
d. Poin-Poin Penting
e. Aplikasi Pendukung
1) SiLaBUN
2) e-Rekon-LK
f. Sanksi
a. Dasar Hukum
1) Peraturan
a) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
b) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 154/PMK.05/2014 tentang
Pelaksanaan Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara
c) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 262/PMK.01/2016 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan
2) Pengertian
Yang dimaksud dengan Surat Pemberitahuan Pencabutan Pengenaan
Sanksi (SP3S) adalah surat pemberitahuan kepada satker yang
sebelumnya telah mendapatkan SP2S dan karena telah menyampaikan
LPJ Bendahara dan/atau melakukan rekonsiliasi, maka pengenaan
sanksi dicabut.
Prosedur atau alur pelaksanaan tugas Penerbitan SP3S sesuai SOP adalah
sebagai berikut:
1) Pelaksana Seksi Vera/Vera KI
a) Mencetak dan meneliti daftar monitoring rekonsiliasi satker yang
sudah/belum melaksanakan rekonsiliasi pada bulan berkenaan
b) Membandingkan daftar monitoring rekonsiliasi dengan daftar
satker yang dikenakan sanksi
e. Aplikasi Pendukung
1) SiLaBUN dan
2) e-Rekon-LK
f. Lain-Lain
1. Dasar Hukum
a. Peraturan
c. Kepala Kantor
d. Klik upload data, maka akan muncul tampilan seperti di bawah ini :
a. Setiap awal tahun melakukan update data satker aktif yang wajib
menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan
dan Bendahara Pengeluaran, dengan cara :
1) Buka alamat : 172.16.2.221/dsp-lpj/companies.php/admin/user/
login lalu masuk dengan user dan password masing-masing KPPN.
Setelah muncul dashboard maka pilih menu Referensi dengan
tampilan sebagai berikut :
3) Lalu edit data satker sesuai DIPA yang diterima pada tahun
anggaran berjalan
4) KPPN membubuhkan stempel “telah divalidasi” pada cetakan
LPJ Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran dan
menyerahkan 1 rangkap Cetakan LPJ Bendahara Penerimaan dan
Bendahara Pengeluaran kepada Satker
5) Membantu permasalahan Satker terkait perekaman data sampai
terbentuknya ADK LPJ Bendahara Penerimaan dan Bendahara
Pengeluaran pada aplikasi SAS user SiLaBI.
b. Melakukan pengecekan email kppn yang digunakan sebagai sarana
pengiriman ADK dan softcopy LPJ Bendahara
c. Mengunduh ADK dan softcopy LPJ Bendahara.
d. Menginformasikan kewajiban penyampaian LPJ Bendahara setiap
awal bulan melalui sarana komunikasi seperti Whatsapp, Web-Web,
SMS, facebook dan sebagainya.
e. Menghubungi Satker yang belum menyampaikan LPJ Bendahara
5. Poin-Poin Penting
6. Laporan Berkala
7. Aplikasi Pendukung
9. Lain-Lain
a. LPJ Bendahara dapat digunakan sebagai alat pantau saldo kas yang
berada di Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan
b. Dibutuhkan pemahaman yang baik dari para Bendahara Penerimaan
dan Pengeluaran tentang kewajiban mereka dalam pengelolaan
penerimaan dan pengeluaran Negara
c. Sosialisasi secara berkala atas setiap perubahan proses bisnis
dalam pelaksanaan tugas Bendahara Penerimaan dan Bendahara
Pengeluaran terutama terkait aplikasi karena adanya update yang
sering dilakukan pada aplikasi SAS dan adanya pergantian penunjukan
Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran
1. Dasar Hukum
a. Peraturan
1) Menerima:
a) Konsep/net Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA
b) Konsep/net Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian
Sisa Pagu DIPA; dan
g. Kepala Kantor
1) Menerima
a) Konsep/net Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA
b) Konsep/net Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian
Sisa Pagu DIPA; dan
c) Surat Pernyataan Koreksi atas Realisasi Anggaran Belanja Negara
dan dokumen pendukung dari Kepala Seksi Vera/Vera KI
5. Poin-poin Penting
6. Laporan Berkala
7. Aplikasi Pendukung
1. Dasar Hukum
a. Peraturan
Jurnal Balik Penyesuaian Sisa Pagu yang selanjutnya disingkat Jurnal Balik
adalah proses jurnal balik atau pembatalan jurnal atas penyesuaian sisa
pagu DIPA yang telah dibuat oleh KPPN.
Prosedur atau alur kegiatan pelaksanaan jurnal balik sesuai SOP adalah
sebagai berikut:
a. Pelaksana Seksi Vera/Vera KI
1) Menerima :
a) Konsep/net Berita Acara Pelaksanaan Jurnal Balik, Berita Acara
Penyesuaian Sisa Pagu DIPA setelah dilakukan jurnal balik, Surat
Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu DIPA
b) Dokumen pelaksanaan jurnal balik atas penyesuaian sisa pagu
DIPA dari pelaksana Seksi Vera/Vera KI
2) Meneliti kesusuaian konsep/net Berita Acara Pelaksanaan Jurnal Balik,
Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA setelah dilakukan jurnal
balik, Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu
DIPA dengan dokumen pelaksanaan jurnal balik atas penyesuaian sisa
pagu DIPA dan ketentuan mengenai penyusunan sisa pagu DIPA
3) Mengembalikan konsep/net Berita Acara Pelaksanaan Jurnal Balik,
Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA setelah dilakukan jurnal
balik, Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu
1) Menerima :
a) Berita Acara Pelaksanaan Jurnal Balik
b) Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA setelah dilakukan jurnal
balik
c) Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA sebelum dilakukan
jurnal balik
d) Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu
DIPA
1) Menerima :
a) Berita Acara Pelaksanaan Jurnal Balik
b) Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA setelah dilakukan jurnal
balik
c) Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA sebelum dilakukan
jurnal balik
d) Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu
DIPA
e) Dokumen pelaksanaan jurnal balik atas penyesuaian sisa pagu
DIPA dari Kepala Kantor
2) Menyampaikan Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian
Sisa Pagu DIPA kepada Satker
3) Menatausahakan:
a) Berita Acara Pelaksanaan Jurnal Balik
b) Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA setelah dilakukan jurnal
balik
c) Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA sebelum dilakukan
jurnal balik
d) Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu
DIPA
e) Dokumenpelaksanaan jurnal balik atas penyesuaian sisa pagu
DIPA sebagai pertinggal KPPN
a. Melakukan proses jurnal balik atas jurnal penyesuaian sisa pagu yang
telah dilakukan
b. Melakukan posting atas jurnal balik pada aplikasi SPAN
c. Meneliti kesuaian konsep/net Berita Acara Pelaksanaan Jurnal Balik,
Berita Acara Penyesuaian Sisa Pagu DIPA setelah dilakukan jurnal
balik, Surat Pemberitahuan atas Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu
DIPA dengan dokumen pelaksanaan jurnal balik atas penyesuaian sisa
pagu DIPA dan ketentuan mengenai penyusunan sisa pagu DIPA
d. Memastikan dokumen pendukung telah lengkap dan benar
e. Membuat Berita Acara Penyesuaian dan Surat Pemberitahuan
Pelaksanaan Penyesuaian Sisa Pagu
f. Mendokumentasikan dan mengarsipkan softcopy dan hardcopy
penyesuaian sisa pagu
4. Poin-Poin Penting
5. Aplikasi Pendukung
1. Dasar Hukum
a. Peraturan
g. Kepala Kantor
Petunjuk Teknis Penerbitan SKTB dan SKP4 pada SPAN lihat Buku
Pedoman Aplikasi SPAN Berbasis Peran Seksi Vera/Vera KI
4. Aplikasi Pendukung
a. Aplikasi SPAN
b. OM SPAN
1. Dasar Hukum :
a. Peraturan
1) Pengambilan data :
a) Ekstrak ADK hasil konversi untuk mengambil file dengan ekstensi
XLSM untuk selanjutnya di upload ke Web ADI;
b) Upload ADK Hasil Konversi ke Modul GL;
c) Setelah proses konversi, ADK SAS akan terkonversi menjadi
ADK Web ADI dan terbentuk pada ftp koreksi, pindahkan file ke
computer SPAN;
d) Cara mencari data di ftp 10.100.193.134, temukan :
- Tahun Anggaran;
- Bulan;
- Tanggal;
- Nama ADK MPHL-BJS (sesuai tanda bukti konversi) dalam
bentuk zip;
- Copy zip dan pindahkan ke computer SPAN (dokumen);
- Buka zip;
- Temukan file ADK Web ADI MPHLBJS.
h) Ini berarti proses upload jurnal ADK Web ADI MPHLBJS tersebut
telah berhasil;
i) Klik Tutup.
4. Poin-Poin Penting
a. Tahapan Pengesahan Hibah
1) pengajuan permohonan nomor register;
2) pengajuan persetujuan pembukaan Rekening Hibah;
3) penyesuaian pagu hibah dalam DIPA; dan
4) pengesahan Pendapatan Hibah Langsung dalam bentuk uang dan
belanja yang bersumber dari hibah langsung.
b. Dengan diterapkanya akuntansi berbasis Akrual, satker tidak lagi
menyajikan pencatatan hibah barang/jasa dalam Laporan Realisasi
Anggaraan (LRA) sebagai transaksi non kas namun disajikan sebagai
aset dalam neraca, sedangkan hibah dalam bentuk jasa akan disajikan
sebagai beban jasa dalam laporan Operasional (LO)
c. Sehubungan dengan hal tersebut diatas terdapat perubahan tata
cara pengisian dokumen MPHL BJS sebelum dan setelah penerapan
akuntansi berbasis Akrual, dimana kolom yang semula diisi akun
belanja barang/modal/jasa untuk pencatatan barang/jasa dari hibah
berubah menjadi kode akun aset untuk hibah barang dan akun beban
jasa untuk hibah jasa
5. Laporan
1. Dasar Hukum
a. Peraturan
Analisis atas Laporan Keuangan Kuasa BUN dan data transaksi keuangan
dilakukan dengan 3 tahap analisis, yaitu:
a. Analisis Laporan Keuangan
2) Analisis Neraca
Analisis yang dilakukan untuk menguji kewajaran nilai saldo setiap
pos pada Neraca adalah sebagai berikut:
a) Memastikan bahwa nilai saldo awal setiap pos neraca sama
dengan nilai saldo akhir pada Laporan Keuangan audited tahun
sebelumnya.
b) Memastikan bahwa nilai aset sama dengan nilai kewajiban
ditambah ekuitas
5. Laporan
1. Penyelesaian Suspen
a. Dasar Hukum
1) Peraturan
a) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.05/2013 tanggal
31 Desember 2013 tentang Bagan Akun Standar;
b) Keputusan Direktur Jenderal Nomor Kep-801/PB/2016 tentang
Penunjukan KPPN Khusus Penerimaan sebagai satuan kerja
Transaksi Khusus Suspen Penerimaan
c) Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-9467/PB/2016
tentang Monitoring Suspen Laporan Realisasi Anggaran, Kas di
Bendahara Pengeluaran, Kas BLU, dan Kas Hibah
d) Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-10642/PB/2016
tentang Petunjuk Teknis Koreksi Suspen Penerimaan dan
Penyusunan Laporan Keuangan Satker Transaksi Khusus Suspen
Penerimaan
e) Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-1542/PB/2017
tentang Permasalahan Koreksi Data Suspen Penerimaan
f) Surat Direktur Transformasi Perbendaharaan Nomor S-6644/PB.8/2014
tanggal 10 Oktober 2014 tentang Analisa Laporan Keuangan
dalam SPAN;
b. Pengertian
Transaksi Suspen adalah perbedaan data antara SAI (data satker) dengan
SiAP (data Kuasa BUN)
c. Ruang Lingkup
1) Ruang lingkup suspen Laporan Realisasi Anggaran, Kas di Bendahara
Pengeluaran, Kas BLU, dan Kas Hibah yang disebabkan oleh satker:
a) Salah input data SPM/SP2D/SP2HL/SP4HL
b) Belum input data SPM/SP2D/SP2HL/SP4HL
c) Salah mengoreksi SP3B-BLU
d) Belum input SSPB dan SSBP
e) Salah input SSPB dan SSBP
f) Revisi DIPA belum di input
Hal yang perlu dilakukan adalah setelah data diperbaiki dan dilengkapai
satuan kerja melakukan rekon ulang melalui aplikasi e-Rekon dan KPPN
melakukan monitoring melalui Menu monitoring TDK (Transaksi Dalam
Konfirmasi)
Petunjuk Teknis
a) Data suspend dari e-Rekon
Cara menelusuri di e-Rekon:
- Login e-Rekon user operator seksi vera;
- Menu monitoring Monitoring suspend pilih kategori;
- Pilih satker yang bersaldo, analisa datanya.
Petunjuk Teknis
Petunjuk Teknis Pengolahan Data Suspend pada SPAN
a) Data suspend dari SPAN
Cara menelusuri di SPAN:
• Login span user seksi vera;
• GL View Standard Permintaan TunggalOK;
• Pilih neraca lajur detail segmen Isi data sesuai permintaan misal
span akrual ledgers Isikode KPPN, dan periode OK Kirim;
• GL View Permintaan Lihat neraca lajur detail segmen
tambahan—dalam bentuk file txt Copy paste ke excel Pada
file excel filter untuk akun ZZZ147 dan akun 498111;
a. Dasar Hukum :
1) Peraturan
Surat Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor S-08848/PB/2015
tentang Batas Waktu dan Sanksi Penyelesaian Exception Report
2) Pengertian
Exception Report adalah transaksi SPM yang telah divalidasi oleh
validator KPPN akan tetapi tidak terbit SP2D nya, invoice tidak
terselesaikan karena penolakan oleh Kasi PD/PDMS atau telah
disetujui namun tidak terbit SP2D nya, atau pembatalan SP2D (void).
c. Petunjuk Teknis
1. Laporan Berkala
Berikut ini adalah Daftar Laporan Berkala sebagai resume dari penjelasan
pada Bab sebelumnya:
Peraturan