BLOK KARDIOVASKULAR II
NIM : 019.06.0082
I. Pendahuluan
Latar Belakang
II. Pembahasan
Introduksi
c. Asistol
Definisi
Etiologi
(Harrison, 1995)
Epidemiologi
Manifestasi Klinis
Tatalaksana
Peran CPR sangat penting dimana CPR ini dilakukan untuk memberikan
beberapa aliran darah ke miokardium dan system saraf pusat agar defibrilasi dan
resusitasi dapat berhasil dan untuk mempertahankan fungsi organ dalam jangka
panjang.
Dipilih energi apabila bifasik 200 Joule, dan monofasik 360 Joule
Diberi aba- aba dan tidak ada yang bersentuhan dengan pasien
E- A- E- A- E- K- E- K
Keterangan :
Dosis pemberian Amidaron pertama adalah 300 mg, kedua adalah 150 mg.
Pada kondisi Asistole atau PEA merupakan suatu kondisi tidak ada
kelistrikan atau kondisi yang tidak beraturan atau kelihatan beraturan tetapi tidak
ada nadi yang menendakan kondisi henti jantung. Maka harus dilakukan tindakan
CPR dengan pemberian epinefrin setiap 3- 5 menit. Siklus nya adalah berselingan
antara pemberian Epnefrin dan tanpa pemberian apapun, dapat dirumuskan
sebagai berikut :
E- K- E- K- E- K- E- K
Keterangan :
Prognosis
Kematian otak dan kematian permanen dapat terjadi hanya dalam jangka
waktu 8 sampai 10 menit dari seseorang tersebut mengalami henti jantung.
Kondisi tersebut dapat dicegah dengan pemberian resusitasi jantung paru dan
defibrilasi segera (sebelum melebihi batas maksimal waktu untuk terjadinya
kerusakan otak), untuk secepat mungkin mengembalikan fungsi jantung normal.
Resusitasi jantung paru dan defibrilasi yang diberikan antara 5 sampai 7 menit
dari korban mengalami henti jantung, akan memberikan kesempatan korban untuk
hidup rata-rata sebesar 30% sampai 45 %. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa
dengan penyediaan defibrillator yang mudah diakses di tempat-tempat umum
seperti pelabuhan udara, dalam arti meningkatkan kemampuan untuk bisa
memberikan pertolongan (defibrilasi) sesegera mungkin, akan meningkatkan
kesempatan hidup rata- rata bagi korban cardiac arrest sebesar 64% (American
Heart Assosiacion, 2020).
III. Penutup
Kesimpulan
American Heart Association. 2020. Kejadian Penting ; Pedoman CPR dan EGC.
https://cpr.heart.org/-/media/cpr-files/cpr-guidelines-
files/highlights/hghlghts_2020eccguidelines_indonesian.pdf (Dikutip pada
tanggal 17 Desember 2020)
Aru W. Sudoyo, dkk. (2016) Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Jakarta: Pusat
Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Harrison. 1999. Prinsip- Prinsip Ilmu Penyakit Dalam (Harrison’s Principles of
Interna Medicine). Penerbit Buku Kedokteran EGC. Edisi 13.
Kowalak, dkk. 2014. Buku Ajar Patofisiologi. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Tanto, Chris., dkk. 2016. Kapita Selekta Kedokteran. Essentials medicine; Media
Aesculapius. Edisi IV. ISBN 978-602-1 7338-4-4