12-Article Text-6-1-10-20181226
12-Article Text-6-1-10-20181226
1 Juni 2017
ABSTRAK
Latar Belakang: Daun nangka mengandung beberapa senyawa kimia yang diketahui memiliki
efek anti diare. Berdasarkan efek farmakologi tersebut, salah satu sediaan farmasi yang dapat
diformulasikan adalah tablet. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan tablet ekstrak daun
nangka (Artocarpus heterophyllus L.) dengan variasi pengikat polivinilpirolidon (PVP) yang
memenuhi persyaratan evaluasi fisik tablet. Metode: Ekstrak kental daun nangka diperoleh
dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, kemudian didestilasi vakum hingga
didapatkan ekstrak kental. Pembuatan tablet ekstrak daun nangka dibuat dengan tiga formula dan
memvariasikan konsentrasi bahan pengikat PVP sebesar 2%, 3% dan 4%. Metode yang
digunakan pada pembuatan tablet adalah granulasi basah. Sebelum dicetak granul harus
memenuhi syarat evaluasi fisik yang meliputi kecepatan alir, sudut diam dan kompresibilitas.
Kemudian dilakukan evaluasi fisik tablet yang terdiri dari keseragaman bobot, keseragaman
ukuran, kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, rendemen
ekstrak yang diperoleh sebesar 14,93%. Dari evaluasi fisik granul ketiga formula telah memenuhi
persyaratan, ditinjau dari evaluasi fisik tablet yang meliputi keseragaman bobot, keseragaman
ukuran, dan kekerasan, ketiga formula telah memenuhi syarat. Sedangkan uji waktu hancur hanya
formula I dan II dengan konsentrasi PVP 2% dan 3% yang telah memenuhi syarat.
dan flavonoid yang terkandung di baik, sedangkan menurut Rowe dkk (2009)
dalam daun nangka (Anas dkk, 2016). PVP dengan konsentrasi 0,5%-5%
Sebagai antidiare, senyawa tanin digunakan sebagai pengikat yang baik pada
berfungsi menciutkan permukaan usus tablet. Mengingat penggunaan PVP
(Adnyana dkk, 2014), sedangkan sebagai pengikat mampu menghasilkan
flavonoid menghambat motilitas usus tablet yang memenuhi syarat evaluasi fisik
serta mengurangi sekresi air sertabelum adanya penelitian terdahulu
(Carlo,et.al.,1993). Untuk penggunaan tentang penggunaan PVP pada sediaan
daun nangka sebagai obat antidiare yang tablet ekstrak daun nangka, maka penulis
lebih praktis, daun nangka dapat dibuat melakukan penelitian pembuatan tablet
sediaan farmasi seperti tablet. Tablet ekstrak daun nangka dengan variasi
merupakan bentuk sediaan yang praktis konsentrasi PVP 2%, 3% dan 4% sebagai
dan efektif karena mudah dikonsumsi, bahan pengikat.
tepat dosis, stabil, kompak, dan mudah Penelitian ini bertujuan untuk
dibawa (Siregar,2010). Dalam formulasi memformulasikan ekstrak daun nangka
suatu tablet selain zat aktif ada juga (Artocarpus heterophyllus L.) dengan
beberapa bahan tambahan yang penambahan PVP sebagai pengikat
digunakan, salah satu bahan tambahan sehingga menjadi tablet yang memenuhi
yang dimaksud yaitu bahan pengikat. syarat secara fisik, melitputi keseragaman
Bahan pengikat be rfungsi untuk bobot, keseragaman ukuran, kekerasan,
memudahkan pembuatan bentuk sediaan, kerapuhan, dan waktu hancur.
memperbaiki sifat fisiktablet,dan
menambah kohesivitas serbuk yangakan METODE PENELITIAN
dibuat tablet (Siregar, 2010). Jenis penelitian ini adalah
Pada penelitian ini, bahan pengikat eksperimental terhadap beberapa formula
yang digunakan adalah polivinil pirolidon tablet yang mengandung ekstrak daun
(PVP).PVP dapat meningkatkan kekerasan nangka (Artocarpus heterophyllus L.)
tablet dan membuat tablet menjadikompak dengan variasi PVP (Polivinilpirolidon)
(Siregar, 2010). Keunggulan PVP yaitu konsentrasi 2%, 3%, dan 4% sebagai
dibandingkan dengan pengikat lain yaitu pengikat pada tablet secara granulasi
dapat berfungsi sebagai pengikat yangbaik basah. Pembuatan tablet yang
untuk granulasi basah, granulasi kering,dan mengandung ekstrak daun nangka akan
kempa langsung (Folttmann, et.al., 2008). dievaluasi granul yang meliputi waktu
Penggunaan pengikat PVP 2% dalam alir, sudut diam, dan kompresibilitas.
formulasi tablet ekstrak daun teh Serta evaluasi sifat fisik tablet yang
menghasilkan tablet yang memenuhi syarat meliputi keseragaman bobot,
evaluasi fisik tablet (Suryaningsih, 2011). keseragaman ukuran, kekerasan,
Menurut penelitian Susilowati dan kerapuhan dan waktu hancur.
Christanto (2010) PVP pada konsentrasi Ekstraksi dilakukan dengan metode
3% menghasilkan sifat fisik tablet yang maserasi menggunakan etanol 96%
4 Explotab 5% 5% 5% Penghancur
5 PVP 2% 3% 4% Pengikat
6 Mg Stearat 1% 1% 1% Pelincir
Keterangan: Memenuhi syarat, granul masuk dalam kategori sangat baik dengan sudut
diam <250
Hasil Evaluasi Sifat Fisik Tablet Ekstrak daun nangka meliputi keseragaman bobot,
Daun Nangka (Artocarpusheterophyllus L.) keseragaman ukuran, kekerasan, kerapuhan
dan waktu hancur tablet.
Evaluasi sifat fisik tablet ekstrak
18 8 6 9
19 6 7 8
20 8 8 10
∑ 131 139 157
X 6,55 6,95 7,85
MS 3 MS 3 MS 3
Jumlah
TMS 0 TMS 0 TMS 0
Hasil Evaluasi Sifat Fisik Granul dengan kecepatan alir 4-10 g/detik,
Ekstrak Daun Nangka (Artocarpus sedangkan formula III memiliki kategori
heterophyllus L.) sifat alir baik dengan kecepatan alir 1,6-4
a. Kecepatan Alir g/detik. Hal ini menunjukkan bahwa
Berdasarkan hasil evaluasi bisa kecepatan alir granul ketiga formula sudah
dilihat kecepatan alir granul formula I, II, memenuhi syarat.
dan III yaitu 4,69 gram/detik, 4,54 Dari evaluasi kecepatan alir ini
gram/detik dan 3,31 gram/detik. Menurut menunjukkan bahwa adanya perbedaan
Aulton (2002), sifat alir granul terbagi konsentrasi pengikat dapat mempengaruhi
menjadi 4 kategori yaitu sangat baik, baik, kecepatan alir granul. Semakin
cukup, dan sangat sukar. Berdasarkan bertambahnya konsentrasi PVP maka
standar Aulton tersebut formula I dan II kecepatan alirnya akan semakin baik. Dari
masuk dalam kategori sifat alir cukup baik ketiga formula, formula III memiliki
kecepatan alir yang lebih cepat dibanding 2 (2010) granul dengan menggunakan
formula lainnya karena pengikat PVPyang pengikat PVP yang dievaluasi
digunakan lebih banyak yaitu 4%. Menurut menghasilkan sudut diam 24,110.
Parikh (2005) PVP bisa meningkatkan Perbedaan besar kecilnya sudut diam
ukuran partikel sehingga bisa dapat dipengaruhi oleh penambahan PVP
menghasilkan sifat alir yang baik. Semakin sebagai pengikat dengan konsentrasi
kecil ukuran granul akan meningkatkan berbeda, karena semakin besar
daya kohesinya yang membuat granul konsentrasinya akan membuat sudutdiam
menggumpal dan dapat menghambat waktu semakin kecil. Hal ini dikarenakan PVP
alir (Lachman dkk, 1994). Pengujan sifat dapat meningkatkan ukuran partikel yang
alir granul ini berkaitan dengan menyebabkan ukuran dan bentuk granul
keseragaman bobot yang akan dibuat. menjadi lebih besar serta fines yang
Granul dengan sifat sangat sukar mengalir terbentuk akan lebihsedikit, sehingga
akan menghambat proses pengisian ruang partikel akan mengalir melalui lubang
cetak sehingga akan membuat bobot tablet corong dengan gaya kohesi yangkecildan
menjadi bervariasi (Siregar, 2010). menghasilkan sifat alir granul yang baik
(Parikh, 2005).
b. SudutDiam
Selain konsentrasi pengikat dan
Sudut diam adalah sudut maksimum ukuran partikel, sudut diam juga dapat
yang dibentuk permukaan serbuk granul
dipengaruhi oleh diameter corong yang
dengan bidang horizontal. Seperti halnya
digunakan dan jarak antara corong ke
evaluasi kecepatan alir, evaluasi sudut
permukaan. Dalam mengevaluasi sudut
diam juga berkaitan dengan sifat alir
diam ketiga formula, jarak antara
granul yang akan dihasilkan. Menurut
corongke permukaan tidak sama, hal ini
Lachman (1994), bila sudut diam lebih
yang membuat tinggi dan diameter
kecil atau sama dengan 30° biasanya
timbunan granul antar formula berbeda.
menunjukkan bahwa bahan dapat
Semakin kecil sudut diam dapat
mengalir bebas,bilasudutnya lebih besar
menggambarkan granul yang baik karena
atau sama dengan 40° biasanya sifat mempunyai kohesifitas kecil, sehingga
alirnya kurang baik. Data sudutdiam yang kemampuan alir granul menjadi baik.
didapat dari formula I, formula IIdan
Suatu granul dengan sifat alir yang baik
formula III masing-masing 23,260,21,800, akan lebih mudah dicetak dan
dan 19,800. Berdasarkan tabel hubungan menghasilkan kompresibilitas tablet yang
sudut diam dan sifat alirgranul Aulton baik.
(2002) semua granul pada ketiga formula
ekstrak daun nangka memenuhi syarat, c. Kompresibilitas
menghasilkan sudutdiam<25° sehingga Dari hasil penelitian didapat
sifat alir yang dihasilkan sangat baik. kompresibilitas granul formula I, II dan III
Hasil yang sama juga ditunjukkan oleh berturut-turut 6,81%, 6,97% dan 8,88%.
penelitian Susilowati dan Christanto Berdasarkan standar menurut Aulton
yang baik apabila diameter tablet tidak pencetakan tablet dan konsentrasi pengikat
lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 11/3 (Ansel, 2008). Semakin kuat tekanan saat
kali tebal tablet. Dari evaluasi keseragaman pencetakan tablet, maka akan dihasilkan
ukuran, didapatkan perbandingan rata-rata tablet yang semakin keras. Bahan pengikat
antara diameter dan ketebalan tablet pada yang digunakan pada formulasi adalah
formula I, II dan III masing-masing 2,91, PVP 2%, 3% dan 4%. Secara teori,
2,92 dan 2,89. Hasil tersebutmenunjukkan kekerasan tablet akan semakin besar
bahwa seluruh formula telah memenuhi apabila konse nt ra si dari bahan
syarat dalam hal keseragaman ukuran, pengika t ditingkatkan. Hal tersebut bisa
dimana ukuran tablet tidak lebih dari 3kali dilihat dari hasil evaluasi kekerasan pada
dan tidak kurang dari 11/3 kali tebal tablet. formula III yang menggunakan konsentrasi
Pada pe ne l i t i a n yang di l a kukan pengikat paling besar menghasilkan
Suryaningsih (2011) juga menghasilkan rata-rata kekerasan tablet paling besar
tablet yang memenuhi syarat keseragaman diantara dua formula lainnya, bahkan
ukuran dengan menggunakan pengikat beberapa tablet kekerasannya lebih dari
PVP. Namun dari evaluasi keseragaman 8kg. Dalam hal ini formula III memiliki
ukuran tablet, didapatkan ketebalan tablet nilai kecepatan alir dan sudut diam yang
yang berbeda-beda, hal ini dipengaruhi paling baik sehingga
oleh jumlah bahan yang diisikan ke dalam kompresibilitasnyapun baik yang membuat
cetakan, tekanan yang tidak konstan, dan granul tidak perlu dicetak dengankekuatan
jumlah penekanan pada saat pencetakan yang ekstra. Akan tetapi karena pada saat
(Ansel, 2008). Se dangkan untuk mencetak tablet terlalu kuat menekan
pengukuran diameter tablet didapatkan punch, jadi tablet yang dihasilkan juga
hasil yang sama dikarenakan tablet dicetak keras. Kekerasan tablet berhubungan
dengan alat pencetak tablet yang sama. langsung dengan kerapuhan dan waktu
hancur, apabila kekerasannya besar maka
c. Kekerasan tablet memiliki nilai kerapuhan yang kecil
Hasil yang diperoleh menunjukkan dengan waktu hancur yang lama
bahwa kekerasan rata-rata tablet pada (Susilowati,2010).
formula I, II dan III berturut turut 6,45,
6,95 dan 7,85. Sedangkan pada penelitian d. Kerapuhan
Susilowati dan Christanto (2010) didapat Evaluasi kerapuhan tablet
kekerasan tablet dengan pengikat PVP 3% menunjukkan ketahanan permukaan tablet
sebesar 7,82 kg. Menurut Ansel (2008) terhadap gesekan saat pengemasan dan
kekerasan tablet yang diperbolehkan 4-8 pengiriman. Hasil evaluasi kerapuhan
Kg, dari data tersebut dapat dikatakan tablet menunjukkan bahwa formula I, II
bahwa kekerasan tablet dari setiap formula dan III masing-masing 0,25%, 0,17% dan
telah memenuhi standar yang ditetapkan. 0,08%. Sedangkan pada penelitian yang
Faktor yang dapat mempengaruhi dilakukan Susilowati dan Christanto
kekerasan tablet adalah tekanan pada saat (2010) didapatkan kerapuhan tablet
0,12%. Persentase ini telah memenuhi (1979), syarat waktu hancur yang baik
syarat be rda sarka n ket eta pan adalah kurang dari 15 menit.Setelah
La c hma n, Lieberman dan Kanig dilakukan evaluasi, hanya formula I dan II
(1994) yaitu kehilangan berat kurang yang memenuhi standar, sedangkan
dari 1% masih dapat dibenarkan. Dari formula III tidak memenuhi syarat
data yangdiperoleh menunjukkan bahwa walaupun memiliki sifat alir yang baik
kerapuhan tablet dipengaruhi oleh dilihat dari hasil evaluasi sudut diam dan
konsentrasi pengikat, terlihat tablet kecepatan alir. Hal ini dikarenakan pada
dengan konsentrasi pengikat yang besar saat pencetakan tablet terlalu kuat menekan
memiliki tingkat kerapuhan yang kecil, punch sehingga tablet yang dihasilkan
begitupun sebaliknya tablet dengan keras dan memiliki waktu hancur yang
konsentrasi pengikat yang rendah akan lama pula.
memiliki kerapuhan yang lebihbesar. Pada Perbedaan waktu hancur dari setiap
formula I yang menggunakan PVP 2% formula terlihat jelas, semakin tinggi
menghasilkan nilai kerapuhan yang paling konsent rasi bahan pengikat PVP
besar, hal ini dikarenakan tablet formula I menghasilkan tablet dengan waktu hancur
memiliki kekerasan yang paling kecil yang lebih lama dibandingkan dengan
dibandingkan dengan kedua formula. Hal konsentrasi PVP yang rendah. Hal ini
ini sesuai dengan teori bahwa kerapuhan diakibatkan karena terjadi ikatan granul
dipengaruhi juga oleh kekerasan tablet yang lebih kuat untuk mempertahankan
dan ikatan antar partikel tablet, dimana tablet agar tidak mudah hancur dalam
tablet dengan kekerasan yang tinggi air.Apabila dikaitkan dengan mekanisme
memiliki ikatan kuat antar partikelnya pengikatan dari PVP adalah ketika
sehingga akan dihasilkan kerapuhan yang bercampur dengan air akan
kecil dan begitu pula sebaliknya. mengakibatkan PVP menjadi berbentuk
gel. Gel tersebut menghambat masuknya
e. Waktu hancur air kedalam tablet dan juga dengan
Data yang didapat dari evaluas waktu menghasilkan tablet dengan bentuk yang
hancur menunjukkan bahwa formula I, II lebih kompak dan porositas yang kecil
dan III memiliki waktu hancur 10, 88, 12, sehingga menghambat penetrasi air
27 dan 21,38 menit. Pada penelitian kedalam tablet dan akhirnya
Suryaningsih (2011), tablet dengan memperlama waktu hancur tablet
pengikat PVP 2% waktu hancurnya 10,44 (Herawatidkk, 2014).
menit, sedangkan tablet yang Pada penelitian ini menggunakan
menggunakan pengikat PVP 6% dan 8% formulasi yang sama dengan penelitian
waktu hancurnya tidak memenuhi syarat. terdahulu sehingga peneliti tidak
Pada penelitian ini, evaluasi dilakukan m e l a kuka n uji form ul a kont rol .
dengan menggunakan enam tablet setiap Berdasarkan hasil evaluasi sifat fisik
formulanya. tablet didapatkan hasil bahwa ekstrak
Berdasarkan standar Depkes RI daun nangka (Artocarpusheterophyllus
L.) dapat diformulasikan menjadi sediaan Insanu, 2004. Efek Ekstrak Daun
tablet yang memenuhi syarat secara fisik
yang paling baik yaitu pada formula I Jambu Biji Daging Buah Putih dan
dengan konsentrasi pengikat PVP 2%. Merah Sebagai Antidiare.
Tablet pada formula ini memiliki Departemen Farmasi. Institut
keseragaman bobot, keseragaman Teknologi Bandung, Bandung.
ukuran, kekerasan dan kerapuhan yang
AnasY.,Devi.,Aristya.,danKsatria,2016.
sesuai standar, dan waktu hancur yang
Aktivitas Antidiare Ekstrak Etanol
paling singkat dibandingkan kedua
Daun N a n gk a (A r t o c a r p u s
formula lainnya.
heterophyllus Lam.) dan Daun
Angsana (Pterocarpus indicus
KESIMPULAN
Ekstrak daun nangka (Artocarpus Wild.) Pada Mencit Jantan Galur
heterophyllus L.) dengan penambahan PVP B al b/ C. Fakultas Farmasi
2% dapat diformulasikan menjadi tablet Universitas Wahid Hasyim,
yang memenuhi syarat sifat fisik tablet Semarang.
yang paling baik. Keseragaman bobot
Ansel, H.C, 2008. Pengantar Bentuk
tablet ekstrak daun nangka (Artocarpus
Sediaan Farmasi edisi IV.
heterophyllus L.) memenuhi syarat fisik
Terjemahan oleh: F.Ibrahim.
paling baik dengan penambahan PVP 4%.
University Indonesia Press, Jakarta,
Keseragaman ukuran tablet ekstrak daun
Indonesia, halaman 244-272, 605-
nangka (Artocarpus heterophyllus L.)
memenuhi syarat fisik paling baik dengan 609.
penambahan PVP 4%. Kekerasan tablet
ekstrak daun nangka ( A rt oc arpus Aulton, M.E, 2002. Pharmaceutical the
he t e rophy ll us L.) memenuhi syarat Science of Dosage Form Design
fisik paling baik dengan penambahan PVP Second Edition, London : Churchili
2%. Kerapuhan tablet ekstrak daun nangka Livingstone, halaman 200-210.
(Artocarpus heterophyllus L.) memenuhi
Baha M.K, 2015. Pengaruh Pemberian
syarat fisik paling baik dengan
Ekstrak Etanol Daun Nangka
penambahan PVP 4%.Waktu hancur tablet
(Artocarpus heterophyllus) Terhadap
ekstrak daun nangka (Artocarpus
Penurunan Kadar Glukosa Darah
heterophyllus L.) memenuhi syarat fisik
Tikus Wistar Yang Diinduksi Aloksan.
paling baik dengan penambahan PVP2%.
Skripsi. Fakultas Farmasi. Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.