Anda di halaman 1dari 4

8 Desember 2020

Narasumber : dr. Arief Cahyadi, Sp. An (Anastesi)


Dr. Lili Widjaya (PPDS OBGYN)

Dr Lili
Saat ini sedang PPDS obgyn di FKUI RSCM. Pernah intership tahun 2016 di provinsi
Gorontalo. 3T : Terpencil, 5 jam dari kota Gorontalo. Situasi bukan seperti Indonesia,
pedesaan tidak ada mall atau mart.

Alasan : Ingin beljar banyak. Cukup memfasilitasi untuk sangat siap dan siap untuk ke
lapangan.

Dokter spesialisnya sangat terbatas, conoth dokter anaknya, memegang 2kab 1x


seminggu itupun hari sabtu.
Tantangan : HARUS BISA menangani semua pasien yang dating. Dokter umum
merangkap spesialis. Awalnya memang sempat agak takut, cuman sebelum intership
sudah mempersiapkan. Seperti karna tahu internet dan telfon sulit, persiapkan
sebelum intership satu koper isinya buku semua untuk mengetahui kondisi pasien
nanti.
Menangani pasien bukan lagi seperti koas tidak ada yang mendampingi, dari
anamnesis hingga pengobatan kita yang memutuskan
Kepemimpinan, decide, dan memutuskan pasien harus diapakan. Di IGD ada 3 stase,
igd poli ruangan.
Saat jaga di ruangan berasa seperti spesilis, visit ke setiap tempat. Ilmu yang kita
dapatkan selama sekolah. Sebelum intership baca dulu 10 penyakit tersering kira2
penyakit ini terapinya apa.

Masalah bahasa, sebagian besar sudah bias bahasa Indonesia. 60t keatas bahasanya
bahasa gorontalo gabis bindo. Makanya berhubuungan baik dengan perawat2 poli
mintol untuk perawat diterjemahkan. Kadang pasien dianter sama keluarganya yang
bias bahasa Indonesia. Komunikasi efektif hubungan baik dengan petugas dan
dokter di sana.

Lokasi daerah yang sangat terpencil listrik suka mati tidak ada air gaada sinyal.
Sebelum intership cari pengetahuan tentang medan dan tempat tinggal di sana dari
senior2nya. Disediakan oleh rumah dinas dan kendaraan dinas sehingga terasa dokter
umum. Harus bias masak sendiri ke pasar masak sendiri. Intinya mandiri.
Agama agamis suka kumpul2 masyarakatnya jadi harus bias bergaul dan dating
setiap acaranya. Dokternya sangat dihargai di sana dan tidak ditolak disana.

Ketika memutuskan ke daerah terpencil : siap akan segala kemungkinan dari kasus
sulit, mau konsul gaaada sinyal, harus kuat mental. Apa yang harus dilakukan??
Pertama kali belum pernah dapat, itulah guna buku yang di bawa. Keuntungan
intership di daerah ;
Benar2 menghadapi medan perang yang dilepas semua tindakan harus bias dilakukan.
Suatu pengalaman; pasien dating kehilangan kesaddaran akhirnya intubasi sendiri.
Pasien gagal nafas gagal jantung RJP sendiri. Mulai pasien kecelakaan dijahit sendiri.
Sangat menguntungkan mempersiapkan diri untuk siap dalam kondisi apapun.

Pengalaman: pasien asma PPOK gawat darurat IGD, kepemimpinan menjadi kapten.
Bias sekaligus 3 pasien. Kepemimpinan untuk diapakan pasien a b c dikasih ini bilang
juga ke perawatnya. Kesulitan : masyarakat diantar segambreng dan sekeluarga
mengantarnya cara berbicaranya tinggi tapi ga marah. Jangan merasa pasien marah,
tapi emang budayany. Jadi harus mengerti budaya.

Disana dokternya kan minim, dokter penyakit bedah dan penyakit dalam gak aa.
Pasien kecelakaan motor, pendarahan intracranial. Merujuk sekitar 2 jam, d rumah
sakit paling dekat gaada bedahnya, jadi harus ke kota. GCS sedang di bawah 8. Di
tahan di situ gaada dokter bedah saraf, jadi harus menentukan.

Ada tidak keluarga yang menuntut? Tidak ada. Karena tindakan di edukasikan
informed concent gaada. Tapi pernah mendengar internship sebelum dr lili, semoat
keluarga pasien dan dokter ada kejadian dipukul di rumah sakit yang sama.
Puskesmas (30 menit dari rumah sakit) dan Poli

Hubungan dengan rekan kerja, biasa di rumah sakit di kota serba ada, SDM nya
berbeda. Kondisi berbeda dari alat. Ketika ada miscom, pernah pasien asma kasih
intruksi dilebuh? Pada perawat tidak dilakukan, di Tanya ke perawatnya kenapa ga
dilakukan? Encourage rekan kerja bias mengikuti intruksi tanpa ada masalah
komunikasi.
Logat dan bahasa yang berbeda. Sekilas mendengar tidakmengerti dengan perawat
sehingga mengetahui istilah yang digunakan. Sehingga tidak menjadi hambatan.

Dr Arief
Lulus 2005 belum ada istilah intership, jadi lulusnya 6 tahun langsung dokter. Sekolah
spesialis cari uang dahulu. PTT di papua barat. 3 tahun sampe jadi PNS dan mendapat
beasiswa dari kementrian kesehatan.
Kita harus bias mendekati orang-orang sekitar. Saya menganggap diri saya paling
muda dan paling tidak tahu. Kebiasaan bukan memerintah atau menyuruh, kita harus
menganggap perawat sebagai mitra, sehingga instruksi bukan sebagai perintah.
Masih menggunakan peraturan infasif, pernah apendektomi karena belum ada
peraturan rujuk. Tapi harus dilakukan dengan yang kompeten. Kalau tidak kompeten
jangan dilakukan. Terdapat istilah menolong, kita harus memiliki pertimbangan.
Kalau merujuk harus ad akses yang tidak selalu ada. Waktu itu ada peritonitis jadi
gamungkin pake pesawat dan kalau ga dirujuk ya gabisa, akhirnya konsultasi dan
banding ke pada orang-orang yang berwenang seperti direktur atau komite medis di
rumah sakit tersebut. Kalau kita tak lakukan ini bahaya bagi pasien, sedangkan
dilakukan bukan kompetensi.
Stake holder harus selalu berkomunikasi. Harus bias memahami batasan kompetensi
yang punya. TIDAK YAKIN, JANGAN LAKUKAN.

Kompetensi budaya, budaya daerah timur sangat berbeda sekali dengan daerah barat.
Kalau barat ada akes informasi dan teknologi lebih terbuka. Kalau timur lebihbudaya
kental. Sehingga sopan santun harus dipelihara. Kita akan menemukan jenis pasien
berbeda, seperti ga ngerti bahasa Indonesia, juga ada anggota dewan atau kepala dinas
seperti yang memiliki jabatan. Pendekatannya berbeda. Kita harus mengenal pasien
kita. Dengan mengenal, akan mudah memberikan terapi dan membangun
kepercayaan. Kepercayaan harus dibangun denga pasien dan juga rekan kerja.

Terdapat berbagai teman yang PTT yang kampusnya berbeda dengan skill yang
berbeda. Sempat menjadi kepala puskesmas, area yang dilayani beda lagi karena
mulai memikirkan puskesmas, pegawai malas-rajin, dll. Bisa diatasi dengan SOPAN
SANTUN. Kemana pun dima bumi dipijak disitu langik di junjuang dimana pun kita
membawa diri kita bisa di tempat kerja.

Anda mungkin juga menyukai