Anda di halaman 1dari 3

STUDI KASUS

STASE KEPERAWATAN JIWA


PROFESI NERS

Petunjuk :
1. Bacalah kasus di bawah ini dengan seksama.
2. Masukkan data–data dari kasus ini ke dalam format pengkajian asuhan
keperawatan jiwa
3. Lakukan analisa data
4. Tegakkan Diagnosa Keperawatan
5. Tetapkan Nursing Outcame dan Nursing Intervension
6. Buat SPTK dari setiap intervensi yang dilakukan
7. Laporan dikerjakan secara individu, diketik dalam format A4, times new roman
12 dan dikonsulkan dengan pembimbing akademik Keperawatan jiwa yang telah
ditetapkan
8. Buat 1 proposal TAK dengan tema disesuaikan dengan kasus
9. State keperawatan jiwa dilakukan dari tanggal 03 sd 16 Juni 2020 yaitu:
a. Pembagian kasus : 03 Juni 2020
b. Pengkajian & Penegakan diagnosa : 04 sd 06 Juni 2020
c. Intervensi keperawatan berikut SPTK, Proposal TAK : 08 sd 10 Juni 2020
d. Bimbingan dengan pembimbing akademik : 10 sd 13 Juni 2020
e. Ujian OSCE dan komunikasi terapeutik : 15 Juni 2020
f. Pengumpulan askep lengkap dalam bentuk hardcopy dan softcopy (askep
masalah psikososial, askep ODGJ, video kreatif) setelah dikonsulkan dengan
pembimbing akademik : 16 Juni 2020

KASUS A2

Tn. D. laki – laki. 32 tahun. Anak terakhir dari 5 orang bersaudara. Menikah dengan dua
orang anak laki-laki. Tidak memiliki pekerjaan yang tetap. Kakak kedua dan kakak ke 3
adalah perempuan. Kakak yang 3 Lainnya semuanya laki – laki. Tn. D saat ini tinggal
bersama Istrinya dan ke dua anaknya yang masih balita dirumah mertuanya, di Desa
Anyar Kecamatan Mawar. Semua saudara yang lain sudah memiliki rumah sendiri –
sendiri.

Tn. D Masuk RS tanggal 30 Mei 2020 ndengan riwayat 5 HSMRS Tn D kadang bicara
sendiri. Bicara ngelantur. Selalu minta maaf kepada siapapun. Berulang kali salaman
dengan siapun yang ditemuinya seraya minta maaf. Sholat, dzikir dan mengaji tidak
kenal waktu. Melamun. Tidak bisa tidur, selalu keluar rumah dan keluyuran. Menurut
keluarga sdr T suka keluar masuk rumah tetangga tanpa alasan.

Tidak ada anggota keluarga yang menderita gangguan jiwa, tidak ada riwayat trauma,
tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya.

Menurut keluarga 7 bulan yang lalu Tn. D di PHK dari PT ASTR tempat Tn.D bekerja.
Untuk menutupi kebutuhan keluarga Tn.D gali lubang tutup lubang pinjam uang ke
saudara dan tetangga. Karena kebutuhan keluarga terus bertambah akhirnya Tn.D
terjerat utang seorang rentenir.
Menurut keluarga T.D sejak kecil adalah seorang pendiam. Tidak suka bercerita tentang
masalah pribadi. Perokok berat. Jika marah Tn.D diam. Tidak suka ngobrol banyak.

Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan data sebagai berikut : T 110/70 mmHg, HR 84
x/mnt. S 36 derajat C, RR 20 x / mnt. BB 50 Kg. TB 161 cm. Tidak ada keluhan fisik.
Kesadaran Compus Menthis, Tidak ada disorientasi waktu – tempat – orang. Tidak
terdapat gangguan daya ingat.

Pasien beragama islam. Di Rumah Taat beribadah. Di RS tampak sering duduk dzikir.
Sholat. Menggunakan baju koko dan berpeci. Penampilan tidak rapi. Tampak lesu.
Berbicara lambat. Bicara pelan – pelan. Sering terhenti tiba – tiba pada saat berbicara.
Mampu menjawab setiap pertanyaan dengan tepat . Saat berinteraksi tidak menatap
mata lawan bicara, menunduk, tampak murung dan sedih. Afek datar.

Klien mengatakan orang yang paling berarti adalah anak - anaknya. Tidak suka bergaul.
Merasa minder jika bertemu dengan tetangga – tetangganya. Karena tidak punya
pekerjaan. Kasus PHK nya menjadi pembicaraan hangat tetangga – tetangganya.

Klien berkata ”Saya berdosa. Saya berdosa.”.


Klien berkata ”Saya telah menyengsarakan anak istri”

Klien berkata ”Saya ingin membahagiakan keluarga saya” Klien berkata ”Saya laki –
laki. Tulen. Normal” ”Saya suka semua bagian tubuh saya” ”Saya sebagai ayah
yang tak bertanggung jawab” ”Saya malu”

Klien berkata ”Saya sering mendengar suara bisik – bisik ditelinga”.


Klien berkata ”Suaranya jelas.”
Klien berkata ”Suara itu menyuruh saya dzikir, sholat dan banyak beribadah.”
Klien berkata ”Suara itu sekarang tidak ada tadi pagi ada”

Klien mengatakan bahwa ia senang dengan suara – suara itu. Suara itu akan hilang jika
ia ada orang lain yang mengajaknya ngobrol. Ia mengatakan bahwa tidak tahu itu suara
apa.

Klien berkata ”Saya tidak sakit. Saya beribadah apa dosa. Apa salah.Yang salah justru
yang tidak sholat ”

Klien mampu makan, minum, berpakaian tanpa bantuan. Makan sehari 3 X bahkan
lebih. Kegiatan perawatan diri tanpa bantuan. Minum obat mandiri. Selama di RS klien
lebih banyak tidur.
Di RS Tn.D di tunggu oleh istri dan kakak – kakaknya. Menurut istri mereka jarang
bertengkar. Menurut istri keluarga mereka adalah keluarga yang harmonis walaupun
hidup dalam kesederhanaan. Mereka hidup di lingkungan pedesaan yang guyub.

Menurut Istri, Tn.D dibesarkan oleh kakak – kakak nya. Tn.D berpindah pindah dari
kakak satu ke yang lainnya setelah kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan
pada saat ia SD

Diagnose medis skizofrenia tak terinci. Terapi : CPZ 3 x 100 mg, Haloperidol 3 x 2 mg.
THP 3 x 1 tab.

Selamat Mengerjakan

Anda mungkin juga menyukai