Anda di halaman 1dari 32

ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

A. Pengertian dan Fungsi Sistem Pencernaan pada Manusia


Pencernaan makanan merupakan proses mengubah makan
dari ukuran besar menjadi lebih kecil dan halus, serta memecah
makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana. Sistem
pencernaan adalah sistem organ dalam tubuh manusia yang
menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta
mengeluarkan sisa proses tersebut melalui anus. Pada dasarnya
sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia terjadi di
sepanjang saluran pencernaan dan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu
proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga
lambung. Selanjutnya adalah proses penyerapan sari-sari makanan
yang terjadi di dalam usus. Kemudian proses pengeluaran sisa-sisa
makanan melalui anus.
Sistem pencernaan dari mulut sampai anus berfungsi untuk:
a. menerima makanan;
b. memecah makanan menjadi zat zat gizi;
c. menyerap zat zat gizi ke dalam aliran darah;
d. membuang bagian makanan yang tidak dapat di cerna oleh tubuh.
B. Struktur dan Mekanisme Proses Pencernaan pada Manusia
1. Struktur Umum Saluran Pencernaan
Secara umum, struktur organ pencernaan manusia seperti
yang terlihat pada Gambar 67 dengan dinding yang tersusun oleh
lapisan jaringan. Lapisan jaringan organ pencernaan jika diurutkan
dari bagian terdalam sampai bagian terluar dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Mucosa
Lapisan mukosa terdiri dari tiga lapisan, yaitu epithelium,
lamina propia dan muscularis mucosae.

121
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

1) Epithelium. Jaringan epitel pada saluran pencernaan umumnya


adalah kolumnar sederhana, namun pada rongga mulut sampai
esofagus jaringan epitelnya berbentuk pipih berlapis.
2) Lamina propria, berupa jaringan ikat longgar.
3) Muscularis mucosae.
Lapisan ini membuat mukosa menjadi tegang, membentuk alur
dan daerah yang meningkatkan luas permukaan dan kontak
dengan makanan. Lapisan ini juga mampu meningkatkan efisiensi
proses pencernaan dan absorpsi nutrisi.
Mukosa merupakan lapisan yang memiliki limfosit yang berlimpah
dan nodus limfatik atau yang disebut dengan mucosa-associated
lymphatic tissue (MALT).

b. Submucosa
Submukosa merupakan lapisan jaringan ikat longgar yang lebih tebal
dan mengandung pembuluh darah dan limfa, serta sebuah sarah
plexus. Pada beberapa tempat, kelenjar yang mengeluarkan cairan
mukus ke dalam lumen. MALT dapat diperluas ke lapisan submukosa
pada beberapa saluran gastrointestinal (GI).

c. Muscularis externa
Muscularis externa biasanya terdiri dari dua lapisan otot yang dekat
dengan permukaan saluran. Sel yang berada pada lapisan dalam
(inner circular layer) mengelilingi saluran saat sel-sel yang berada di
lapisan luarnya (outer longitudinal layer) menjadi berubah secara
longitudinal (membujur) yang mengatur perjalanan makanan yang
masuk ke dalam saluran. Muscularis externa bertanggung jawab
dalam motilitas saat mendorong makanan dan sisa makanan di dalam
saluran pencernaan.

122
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

d. Serosa
Serosa terdiri dari satu lapisan tipis jaringan ikat areolar yang berada
di atas jaringan ikat biasa, yaitu mesothelium. Serosa diawali dari
esofagus sekitaar 3-4 cm dan berakhir tepat sebelum rektum. Faring
dan rektum tidak memiliki serosa namun dikelilingi oleh jaringan ikat
rawan yang disebut adventitia. Adventitia merupakan campuran dari
jaringan ikat yang berdekatan dengan organ lainnya.

Gambar 67. Struktur Umum Saluran Pencernaan


(Salladin, 2012: 956)

123
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

2. Mekanisme Proses Pencernaan Manusia


Proses pencernaan makanan meliputi pencernaan mekanik dan
pencernaan kimiawi.
a. Pencernaan Mekanik
Pencernaan mekanik yaitu proses mengubah makanan dari
ukuran besar menjadi lebih kecil dengan bantuan alat-alat
pencernaan secara fisik. Alat yang membantu pencernaan mekanik
seperti gigi, lambung, usus. Gerakan gigi seri memotong makanan, gigi
taring merobek makanan, gigi geraham mengunyah makanan serta
lambung dan usus melakukan gerakan meremas makanan. Pada
pencernaan mekanik umumnya tidak mengubah susunan molekul
bahan makanan yang dicerna. Pencernaan mekanik menjadi lebih
mudah karena adanyasaliva (air ludah) dan getah lambung.
Pencernaan mekanik dibantu oleh gerakan saluran pencernaan
seperti gerakan peristaltik, gerak segmentasi dan gerak ayun
(pendular). Gerakan-gerakan ini memungkinkan makanan di dorong,
kemudian diremas dan dicampur dengan enzim pencernaan
(pengadukan).
b. Pencernaan kimiawi
Pencernaan kimiawi merupakan proses pemecahan bahan
makanan dari molekul kompleks menjadi molekul sederhana dengan
bantuan getah pencernaan (enzim) yang dihasilkan oleh kelenjar
pencernaan.

Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada dalam


mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Ada
enam proses pencernaan makanan, yaitu:
1. Ingesti merupakan pemasukan makanan kedalam tubuh melalui
mulut.

124
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

2. Sekresi. Sel yang berada di dalam dinding saluran pencernaan dan


organ pencernaan tambahan mengeluarkan sekitar 7 liter air, asam,
penyangga dan enzim ke lapisan lumen saluran pencernaan.
3. Mixing & propulsion merupakan proses pencampuran makanan
dengan hasil sekresi dinding saluran pencernaan dan mendorongnya
menuju anus.
4. Digesti merupakan proses pengubahan makanan menjadi molekul
yang lebih sederhana secara mekanik dan kimiawi
5. Absorbsi merupakan proses penyerapan,terjadi diusus halus.
6. Defekasi merupakan proses pengeluaran sisa makan yang sudah tak
berguna untuk tubuh melalui anus.

C. Organ-organ dan Fungsinya pada Sistem Pencernaan


Secara berurutan, sistem pencernaan tersusun dari rongga mulut,
esofagus, lambung, duodenum, jejenum, ileum, colon, rektum dan anus.
Secara umum, sistem pencernaan dapat dilihat pada Gambar 68!

125
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

Gambar 68. Sistem Pencernaan Manusia


(Salladin, 2012: 955)
Organ-organ yang terlibat dalam proses pencernaan dijelaskan
sebagai berikut.
1. Rongga Mulut
Struktur rongga mulut dapat dilihat pada Gambar 69!

126
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

Gambar 69. Struktur Rongga Mulut dan Organ Lainnya


(Salladin, 2012: 958)

Bagian luar mulut terdapat bibir yang terdiri dari bibir atas
dan bibir bawah. Bibir berguna untuk membantu bicara dan
menghisap sesuatu, seperti bayi yang sedang menyusui. Celah yang
memisahkan antara bibir dan gigi disebut dengan vestibula. Celah ini
berguna agar bibir, gusi dan gigi tidak berbenturan saat makan atau
menggosok gigi. Di dalam rongga mulut juga terdapat organ lainnya,
yaitu:
a. Lidah
Permukaan lidah ditutupi oleh jaringan epitel pipih berlapis yang
tidak mengeras dan terdapat tonjolan yang disebut lingual papillae.

127
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

Lingual papillae merupakan daerah yang banyak mengandung saraf


perasa. Secara umum, bentuk lidah dapat dilihat pada Gambar 70!

Gambar 70. Struktur Lidah


(Salladin, 2012: 959)
Fungsi lidah adalah:
1) sebagai alat bicara;
2) sebagai alat indera pengecap;
3) sebagai alat untuk membantu membolak-balikkan makanan;
4) sebagai alat untuk mendorong makanan ke esofagus.

b. Gigi
Struktur umum gigi dapat dilihat pada Gambar 71!

128
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

Gambar 71. Struktur Gigi


(Salladin, 2012: 960)

Setiap gigi memiliki rongga yang disebut dengan alveolus,


membentuk sendi yang disebut gomphosis di antara gigi dan tulang.
Alveolus dibatasi oleh ligamen periodontal, sebuah modifikasi dari
periosteum yang masuk dari satu sisi ke sisi lain pada gigi. Walaupun
terdapat ligamen, namun pergerakannya sangat sedikit pada saat
mengunyah. Gusi (gingiva) yang menutupi jaringan tulang alveolar.

129
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

Daerah gigi dibagi berdasarkan hubungannya dengan gusi, yaitu


bagian mahkota (crown) yang berada di atas gusi, bagian akar (root)
yang berada di bawah gusi serta leher (neck) yang membatasi daerah
mahkota dan akar gigi. Rongga yang berada di antara gigi dan gusi
disebut dengan gingival sulcus. Bagian sulcus ini menentukan bagi
kesehatan gigi.
Kebanyakan gigi terdiri dari jaringan padat yang berwarna
kekuningan yang disebut dentin, yang ditutupi oleh enamel pada
mahkota dan cementum pada akar gigi. Dentin dan cementum
memiliki sel yang aktif dalam proses kalsifikasi matriks. Enamel
bukanlah jaringan, tetapi sebuah sel. Kerusakan dentin dan cementum
dapat diganti, namun jika enamel yang mengalami kerusakan sangat
sulit untuk diperbaiki secara buatan.
Di bagian dalam gigi terdapat rongga daging di dalam
mahkota dan saluran akar yang sempit di bagian bawah. Rongga ini
berisi jaringan ikat, pembuluh darah dan limfa serta saraf. Saraf dan
pembuluh ini masuk ke dalam suatu pori yang disebut foramen apical
pada bagian basal setiap saluran akar.
Gigi berfungsi untuk memotong, mengoyak dan mengunyah
makanan yang masuk ke dalam mulut. Berdasarkan bentuknya, gigi
pada manusia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu gigi seri (incicivus),
gigi taring (caninus) dan gigi geraham (molare). Jumlah gigi pada
anak-anak dan orang dewasa berbeda. Pada anak-anak berjumlah 20
buah sedangkan pada saat dewasa menjadi 32 buah. Gigi mengalami
proses dentition, yaitu pergantian gigi susu (decidual) pada saat
anak-anak menjadi gigi tetap (permanen). Pada Gambar 72
diperlihatkan perbedaan jumlah gigi anak-anak dan dewasa.

130
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

Gambar 72. a) Gigi Susu dan b) Gigi Tetap


(Tortora & Derrickson, 2009: 933)

c. Kelenjar Ludah
Ludah dihasilkan oleh kelenjar ludah. Ludah merupakan larutan
hipotonik yang mengandung 97% - 99,5% air, pH 6,8-7,0, dan
mengandung beberapa larutan seperti:
1) Mukus, yang berfungsi mengikat dan melumasi bolus makanan
2) Elektrolit, berupa garam dari ion Na+, K+, Cl-, fosfat dan bikarbonat
3) Lisozim, enzim yang berguna untuk membunuh bakteri
4) Immunoglobulin A (IgA), sebagai antibodi antibakterial
5) Enzim amilase yang mengawali digesti amilum di dalam mulut, dan
6) Lingual lipase, enzim yang memulai proses digesti lemak di dalam
mulut (terutama setelah makanan ditelan)

131
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

Ada dua tipe kelenjar ludah, yaitu


1) Kelenjar ludah intrinsik memiliki kelenjar yang berukuran kecil, yaitu
kelenjar lingual yang berada di bawah lidah, kelenjar labial yang
berada di dalam bibir dan kelenjar buccal yang berada di dalam pipi.
Ketiganya mengeluarkan saliva secara konstan saat makan atau
tidak, namun dalah jumlah yang kecil. Saliva dari ketiga kelenjar ini
mengandung lingual lipase dan lisozim.
2) Kelenjar ludah ekstrinsik terdiri dari tiga pasang kelenjar yang
berukuran lebih besar, memiliki ciri tersendiri sebagai organ yang
terletak di luar mukosa oral. Ada tiga jenis kelenjar ludah ekstrinsik,
yaitu kelenjar parotis, kelenjar submandibularis dan kelenjar
sublingualis. Perhatiakan Gambar 73!

Gambar 73. Kelenjar Ludah


(Salladin, 2012: 962)

132
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

2. Pharynx (Faring)

Gambar 74. Faring


(Salladin, 2012: 858)

Faring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut


dengan kerongkongan (esofagus). Di dalam lengkung faring terdapat
tonsil (amandel), yaitu kumpulan kelenjar limfe yang banyak
mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi.
Disini terletak persimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan,
letaknya di belakang rongga mulut dan rongga hidung, di depan ruas
tulang belakang.
Bagian superior disebut nasofaring. Pada nasofaring bermuara
saluran yang menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga.
Bagian tengah disebut orofaring. bagian ini berbatas ke depan
sampai di akar lidah bagian superior disebut faring, yaitu pangkal
lidah yang menghubungkan tekak dengan tcnggorokkan (trakea).

133
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

Proses menelan makanan (deglutisi) dapat dilihat pada


Gambar 75!

Gambar 75. Proses Menelan Makanan


(Salladin, 2012: 964)

134
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

3. Esophagus
Proses penelanan makanan terdiri dari 5 tahapan, yaitu:
a. Lidah memadatkan makanan dengan arah yang berlawanan dengan
langit-langit untuk membentuk bolus
b. Bolus masuk ke dalam faring. Arah yang berlawanan dari bolus ini
dicegah oleh lidah dengan menutupi rongga mulut, langit-langit halus
(soft palate) menutupi rongga hidung, dan epiglotis menutupi laring.
c. Bagian atas sfingter esofagus mengerut dan bolus bergerak ke bawah
d. Proses peristalsis mengarahkan bolus ke bawah di dalam esofagus.
Esofagus mengerut di bagian atas bolus dan melebar/memendek di
bawahnya
e. Bagian bawah sfingter esofagus berelaksasi untuk memasukkan
bolus ke dalam lambung.

4. Lambung
Struktur lambung dapat dilihat pada Gambar 76!

Gambar 76. Struktur Lambung


(Salladin, 2012: 966)

135
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

Lambung dibagi manjadi empat daerah, yaitu:


1) Daerah cardia, yaitu daerah yang kecil berukuran sekitar 3 cm dari
lubang lambung
2) Daerah fundus, suatu lengkungan di bagian superior dari esofagus
3) Daerah corpus, bagian terbesar dari lambung di bagian distal dari
lubang lambung
4) Daerah pylorus, sebuah saluran yang agak sempit di bagian ujung
lambung. Daerah ini dibagi lagi menjadi antrum (saluran yang
berbentuk corong), saluran pilorik (pyloric canal) yang bentuknya
lebih sempit, pylorus yang dikelilingi oleh cincin otot polos yang
tebal, dan sfingter gastroduodenal yang mengatur chymus masuk ke
dalam usus halus.

Lapisam mukosa lambung dipenuhi oleh suatu celah yang disebut


dengan lubang gastrik (gastric pits). Dua dari tiga kelenjar tubular
terbuka ke bagian atas dari setiap lubang dan menjangkau lapisan
lamina propia. Pada daerah cardiac dan pyloric disebut juga kelenjar
kardiak dan kelenjar pilorik, sedangkan yang lainnya disebut kelenjar
gastrik. Ketiga kelenjar ini memiliki komposisi selular yang berbeda,
tetapi secara bersama ketiganya memiliki tipe sel berikut ini:
Tabel 1. Sel Sekretori pada Mukosa Lambung
Sel Sekretori Hasil Sekresi Fungsi
Sel mucous mukus melindungi mukosa dari hcl dan
neck enzim
Sel Parietal HCl mengaktifkan pepsin dan lingual
lipase, membantu melarutkan
makanan, mengurangi penggunaan
zat besi, menghancurkan patogen
yang tercerna
faktor memungkinkan usus halus untuk
intrinsik menyerap vitamin b12
Sel Kepala pepsinogen mengubah pepsin, yang akan

136
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

Sel Sekretori Hasil Sekresi Fungsi


(chief) mencerna protein
gastric mencerna lemak
lipase
Sel gastrin merangsang kelenjar lambung untuk
Enteroendokrin mengeluarkan hcl dan enzim,
merangsang motilitas usus,
merelaksasi katup ileocecal
serotonin merangsang motilitas lambung
histamin merangsang sekresi hcl
somatostatin mencegah lambung untuk sekresi
dan motilitas, memperlambat
kekosongan perut, memperlambat
sirkulasi darah dan penyerapan
nutrisi di dalam usus halus
peptida gut- bervariasi dalam jangka pendek, dan
brain jangka panjangnya berguna
mengatur nafsu makan dan
keseimbangan energi

Perhatikan Gambar 77 untuk melihat letak sel sekretori pada


lambung!

137
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

Gambar 77. Gastric Pits dan Sel Sekretori pada Lambung


(Tortora & Derrickson, 2009: 940)

5. Usus Halus
Usus halus dibagi menjadi tiga daerah, yaitu:
a. Duodenum
Bagian ini diawali dari katup pilorik, lengkungan yang berada di
sekitar kepala pankreas dan berbelok ke arah kiri, dan berakhir pada
bagian yang menonjol di ujungnya yang disebut lengkung
duodenojejunal. Di bagian distal terdapat katup yang disebut mayor
dan minor duodenal papillae yang berguna untuk
menghubungkannya dengan saluran pankreas dan saluran
asesorisnya. Duodenum menerima chymus yang berasal dari
lambung, cairan pankreas dan empedu sekaligus. Asam lambung
dinetralkan di bagian ini, lemak diemulsikan oleh cairan empedu,

138
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

pepsin menjadi inaktif akibat naiknya pH, dan enzim pankreas


mengambil alih proses pencernaan untuk selanjutnya.
b. Jejunum
Jejunum terletak di daerah umbilical. Berukuran 1-1,7 m pada orang
dewasa. Jejunum memiliki dinding yang tebal dan berotot. Proses
digesti dan absorpsi nutrisi terjadi di sini.
c. Ileum
Ileum terletak di daerah hypogastric dan merupakan bagian dari
celah pelvis. Dindingnya lebih tipis dan sedikit berotot. Di bagian
ujung ileum terdapat ileocecal junction dimana ileum berhubungan
dengan cecum dari usus besar. Di bagian ujungnya juga memiliki otot
yang lebih tebal membentuk sfingter yang disebut ileocecal valve
(Gambar 78). Katup (valve) ini berguna untuk mencegah feces
kembali masuk ke dalam ileum. Pada usus ileum inilah terjadi proses
digesti dan absorpsi nutrisi (karbohidrat, protein, dan lipid) yang
lebih tinggi dibandingkan kedua daerah usus halus lainnya.

6. Usus Besar (Kolon)


Struktur usus besar dapat dilihat pada Gambar 78.

139
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

Gambar 78. Anatomi Usus Besar


(Salladin, 2012: 991)

Usus besar memiliki panjang 1,5 m dan diameter 6,5 cm. Usus
besar melekat pada dinding perut posterior oleh mesokolon.
Mesokolon merupakan lapisan ganda peritoneum. Secara struktural,
ada empat daerah utama usus besar yaitu sekum, kolon, rektum, dan
anus.
Lubang dari ileum ke dalam usus besar dijaga oleh lipatan
membran mukosa disebut sfingter ileocecal (valve), yang
memungkinkan bahan-bahan dari usus kecil masuk ke dalam usus
besar. Bagian yang menggantung lebih rendah daripada katup

140
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

ileocecal adalah sekum, sebuah kantong kecil yang memiliki panjang


sekitar 6 cm. Sekum memilki sebuah struktur yang memutar
berukuran sekitar 8 cm yang disebut usus buntu atau umbai cacing
(appendix). Appendix berisi leukosit yang berguna sebagai alat
pertahanan tubuh.
Bagian ujung yang terbuka pada sekum menyatu dengan
tabung panjang yang disebut kolon. Kolon terbagi menjadi daerah
kolon asendens (naik), transversus (mendatar), descendens (menurun),
dan bagian sigmoid. Kolon transversum memiliki panjang sekitar 38
cm, membujur dan kolon asendens sampai ke kolon desendens berada
di bawah abdomen. Kolon descendens memiliki panjang ±25 cm,
terletak di bawah abdomen bagian kiri yang membujur dari atas ke
bawah sampai ke depan ileum kiri, dan berhubungan dengan kolon
sigmoid. Kolon sigmoid merupakan lanjutan dari kolon desendens
yang terletak agak miring dalam rongga pelvis sebelah kiri,
bentuknya menyerupai huruf S. Bagian ujung bawahnya
berhubungan dengan rektum.
Rektum berada pada jarak 20 cm terakhir dari saluran
pencernaan. Rektum terletak di depan (anterior) dari sakrum dan
tulang ekor. Bagian ujung (terminal) sekitar 2-3 cm disebut anus.
Selaput lendir dari lubang anus diatur di dalam lipatan memanjang
yang disebut anal colon yang mengandung jaringan arteri dan vena.
Lubang anus dijaga oleh sfingter anal internal yang disusun oleh otot
polos dan sfingter anal eksternal yang disusun oleh otot lurik.
Biasanya sfingter ini dapat menjaga anus ditutup kecuali selama
pembuangan kotoran. Perhatikan Gambar 79!

141
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

Gambar 79. Struktur Rektum dan Anus


(Salladin, 2012: 991)
D. Kelenjar Pencernaan
Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan bahwa kelenjar
pencernaan ikut terlibat dalam proses pencernaan adalah kelenjar
ludah. Selain itu, ada organ (kelenjar) lain yang juga terlibat dalam
proses pencernaan makanan, yaitu:
1. Hati dan Kantung Empedu
Hati adalah kelenjar terberat di dalam tubuh manusia dengan
berat rata-rata sekitar 1,4 kg pada orang dewasa. Dari semua organ
tubuh, hati adalah yang kedua terbesar setelah kulit dalam hal
ukuran. Hati berada pada posisi yang lebih rendah dari diafragma
dan menempati sebagian besar daerah hypochondriac kanan dan
bagian dari daerah epigastrium rongga abdominopelvic. Kandung
empedu adalah kantung yang berbentuk buah pir terletak di agak ke

142
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

dalam dari permukaan posterior hati. Kantung ini memiliki panjang


sekitar 7-10 cm dan biasanya tergantung dari tepi anterior hati.
Perhatikan Gambar 80!

Gambar 80. a) Letak Hati di dalam Tubuh; b) Bagian Anterior dan


c) Inferior dari Hati
(Salladin, 2012: 975)

Hati memiliki empat lobus, yaitu lobus kanan, lobus kiri, lobus
quadratus dan lobus caudatus. Dari bagian anterior, hanya akan
terlihat lobus kanan dan lobus kiri yang dipisahkan oleh ligamen
falciformis. Ligamen teres/ round ligament juga terlihat dari bagian
anterior yang mengandung vena umbilicalis yang berfungsi
mengalirkan darah pada bayi.
Dari bagian inferior, dapat dilihat lobus quadratus dan
caudatus. Kemudian, kantung empedu yang berbentuk seperti ekor

143
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

berada di bagian posteriornya. Bagian yang terbuka di antara lobus


ini terdapat porta hepatis yang merupakan jalur bagi vena dan arteri
hepatika serta sebagai jalur keluar saluran empedu (bile duct).
Empedu adalah cairan berwarna hijau yang mengandung
mineral, kolesterol, lemak netral, fosfolipid, pigmen empedu, dan asam
empedu. Pigmen utamanya adalah bilirubin yang berasal dari
dekomposisi hemoglobin. Bakteri usus besar memetabolisme bilirubin
menjadi urobilinogen, yang bertanggung jawab pada warna feses
yang menjadi coklat. Dengan tidak adanya sekresi empedu, tinja akan
berwarna putih keabu-abuan dan ditandai dengan garis-garis lemak
yang tercerna (tinja acholic). Asam empedu (garam empedu)
merupakan steroid yang disintesis dari kolesterol. Asam empedu dan
lesitin membantu pencernaan dan penyerapan lemak. Semua
komponen lain dari empedu adalah limbah yang ditujukan untuk
ekskresi dalam feses. Ketika produk-produk limbah menjadi terlalu
terkonsentrasi, mereka dapat membentuk batu empedu.
Empedu masuk ke kantung empedu dengan terlebih dahulu
mengisi saluran empedu, lalu meluap ke kantung empedu. Hati
mengeluarkan sekitar 500 sampai 1.000 ml empedu per hari.
Sekitar 80% dari asam empedu yang diserap di ileum kembali
ke hati, di mana hepatosit menyerap dan di sekresi kembali. Proses
ini disebut sirkulasi enterohepatik, dimana proses ini menggunakan
kembali asam empedu dua kali atau lebih selama pencernaan
makanan rata-rata. 20% dari empedu yang tidak diserap diekskresi
ke dalam feses. Ini adalah satu-satunya cara tubuh untuk
menghilangkan kelebihan kolesterol. Hati mensintesis asam empedu
yang baru dari kolesterol untuk menggantikan jumlah yang hilang di
dalam feses.
Fungsi hati adalah:

144
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

a) Memetabolisme Karbohidrat
Hati sangat penting dalam menjaga kadar glukosa darah. Ketika
glukosa darah rendah, hati dapat memecah glikogen menjadi glukosa
dan melepaskan glukosa ke dalam aliran darah. Hati juga dapat
mengkonversi asam amino tertentu dan asam laktat menjadi glukosa,
dan dapat mengkonversi gula lain, seperti fruktosa dan galaktosa,
menjadi glukosa. Ketika glukosa darah tinggi, seperti yang terjadi
hanya setelah makan makan, hati mengubah glukosa menjadi
glikogen dan trigliserida sebagai cadangan.
b) Memetabolisme Lipid
Hepatosit menyimpan beberapa trigliserida; memecah asam lemak
untuk menghasilkan ATP; mensintesis lipoprotein yang akan
membawa asam lemak, trigliserida, dan kolesterol ke dan dari sel-sel
tubuh; mensintesis kolesterol; dan menggunakan kolesterol untuk
membuat garam empedu.
c) Memetabolisme Protein
Hepatosit dapat melakukan deaminasi (menghapus grup amino, NH 2)
dari asam amino sehingga asam amino dapat digunakan untuk
produksi ATP atau dikonversi ke karbohidrat atau lemak. Amonia
beracun yang dihasilkan (NH3) kemudian diubah menjadi urea yang
lebih sedikit kandungan racunnya, yang akan diekskresikan dalam
urin. Hepatosit juga mensintesis protein plasma yang paling penting
seperti alpha dan beta globulin, albumin, protrombin, dan fibrinogen.
d) Memproses Obat dan Hormon
Hati dapat mendetoksifikasi zat-zat seperti alkohol dan obat-obatan
yang mengeluarkan zat seperti penisilin, eritromisin, dan sulfonamid
ke dalam empedu. Hati juga dapat mengubah atau mengeluarkan
hormon tiroid dan hormon steroid seperti estrogen dan aldosteron
secara kimiawi.

145
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

e) Eksresi Bilirubin
Bilirubin berasal dari heme sel darah merah tua, diserap oleh hati
dari darah dan disekresi ke empedu. Sebagian besar bilirubin dalam
empedu dimetabolisme di dalam usus halus oleh bakteri dan dibuang
bersama dengan tinja.
f) Sintesis Garam Empedu
Garam empedu digunakan di dalam usus halus untuk emulsifikasi dan
penyerapan lipid.
g) Penyimpanan
Selain glikogen, hati adalah merupakan tempat penyimpanan utama
untuk vitamin tertentu (A, B12, D, E, dan K) dan mineral (zat besi dan
tembaga), yang dilepaskan dari hati bila diperlukan di tempat lain di
dalam tubuh.
h) Fagositosis
Sel Kupffer di dalam hati memfagosit eritrosit atau leukosit yang
sudah tua dan beberapa bakteri.
i) Mengaktifkan vitamin D. Kulit, hati, dan ginjal berperan dalam
sintesis vitamin D yang aktif

2. Kelenjar Pankreas
Pankreas merupakan kelenjar retroperitoneal yang memiliki
panjang sekitar 12-15 cm dan ketebalan sekitar 2,5 cm. Pankreas
terletak posterior ke lengkungan yang lebih besar dari perut.
Pankreas terdiri dari kepala, badan, dan ekor dan biasanya terhubung
ke duodenum oleh dua saluran. Kepala adalah bagian yang diperluas
dari organ yang dekat dengan lekukan duodenum di bagian superior
dan di sebelah kiri kepala adalah badan pusat dan ekor yang
meruncing.

146
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

Cairan pankreas disekresikan oleh sel-sel eksokrin ke saluran


kecil yang pada akhirnya bersatu untuk membentuk dua saluran
yang lebih besar, yaitu saluran pankreas dan saluran aksesori.
Keduanya saling bergiliran untuk mengeluarkan sekresi ke dalam
usus halus. Saluran pankreas (duktus Wirsung) adalah saluran yang
lebih besar dari dua saluran itu. Pada kebanyakan orang, saluran
pankreas bergabung dengan saluran empedu yang umum dari hati
dan kantung empedu dan masuk ke dalam duodenum sebagai saluran
umum yang melebar disebut dengan ampula hepatopancreatic
(ampula Vater). Ampula ini terbuka pada mukosa duodenum dikenal
sebagai mayor papilla duodenum, yang terletak sekitar 10 cm di
bagian inferior dari sfingter pilorus lambung. Bagian cairan pankreas
dan empedu melalui ampula hepatopancreatic ke dalam usus halus
diatur oleh kumpulan otot polos yang dikenal sebagai sfingter
ampula hepatopancreatic (sfingter Oddi). Saluran utama lainnya dari
pankreas, yaitu saluran aksesori (duktus Santorini), mengarah dari
pankreas dan bermuara di duodenum sekitar 2,5 cm pada bagian
superior dari ampula hepatopancreatic. Perhatikan Gambar 81!

147
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

Gambar 81. Struktur Pankreas dari arah a) Anterior dan b) Detail Ampulla
Hepatopankreatik
(Tortora & Derrickson, 2009: 944)

Zat-zat yang terkandung di dalam cairan pankreas dapat


dijelaskan pada Tabel 2.
Tabel 2. Kandungan Zat Hasil Sekresi Cairan Pankreas dan Fungsinya
Kandungan Zat Fungsi
Natrium bikarbonat menetralisir HCl
Zimogen mengubah enzim pencernaan menjadi aktif
setelah disekresikan
Tripsinogen mengubah tripsin yang akan mencerna protein
Kimotripsinogen mengubah kimotripsin yang akan mencerna
protein
Prokarboksipeptidase mengubah karboksipeptidase yang akan
menghidrolisis ujung asam amino dari gugus
karboksil (-COOH) pada peptida yang kecil
Pankreas Amilase mencerna amilum
Pankreas Lipase mencerna lemak
Ribonuklease mencerna RNA
Deoksiribonuklease mencerna DNA

148
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

E. Enzim Pencernaan
Enzim adalah suatu zat yang dapat mengubah suatu substrat
menjadi suatu produk. Di dalam proses pencernaan, banyak terdapat
enzim yang dihasilkan mulai dari awal hingga tahap akhir proses
pencernaan. Pada Tabel 3 disajikan ringkasan proses pencernaan
secara kimiawi yang melibatkan enzim, sumber enzim beserta
fungsinya masing-masing.
Tabel 3. Ringkasan Proses Pencernaan Secara Kimiawi
Zat yang Mengandung Sumber Substrat Produk
Enzim
SALIVA:
Saliva Amilase kelenjar pati maltosa (disakarida), maltotriosa, (trisaccharide),
ludah (polisakarida) dan α-dextrin.
Lingual Lipase kelenjar trigliserida asam lemak dan digliserida
lingualis di (lemak dan
bawah lidah minyak) serta
senyawa lipid
lainnya.
CAIRAN LAMBUNG:
Pepsin (yang diaktifkan dari chief cells protein peptida
pepsinogen menjadi pepsin lambung
dan HCl)
Lipase Lambung chief cells trigliserida asam lemak dan monogliserida
lambung
CAIRAN PANKREAS:
Amilase Pankreas pancreatic pati maltosa (disakarida), maltotriosa, (trisaccharide),
acinar cells. (polisakarida) dan α-dextrin.
Tripsin (yang diaktifkan dari pancreatic protein peptida
tripsinogen oleh acinar cells.
enterokinase)
Elastase (yang diaktifkan pancreatic protein peptida
dari proelastase oleh tripsin) acinar cells.
Karboksipeptidase pancreatic protein peptida
(diaktifkan dari acinar cells.
prokarboksipeptidase oleh
tripsin)
Lipase Pankreas pancreatic trigliserida asam lemak dan monogliserida
acinar cells. (lemak dan
minyak) yang
telah diemulsikan
oleh garam
empedu)

149
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

Zat yang Mengandung Sumber Substrat Produk


Enzim
Nuclease:
Ribonuklease pancreatic asam ribonukleat nukleotida
acinar cells.
Deoxyribonuklease pancreatic asam nukleotida
acinar cells. deoksiribonukleat
Cairan Usus Halus
(Brush-Border Enzymes):
α -Dextrinase usus halus α -dextrin glukosa
Maltase usus halus maltosa glukosa
Sucrase usus halus sukrosa glukosa dan fruktosa
Lactase usus halus laktosa glukosa dan galaktosa
Enterokinase usus halus tripsinogen tripsin
Peptidases:
Aminopeptidase usus halus asam amino pada asam amino dan peptida
bagian ujung
peptida
Dipeptidase usus halus dipeptida asam amino
Nucleosidase dan usus halus nukleotida basa nitrogen, pentosa dan fosfat
phosphatase

150
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com
ANATOMI DAN FISIOLOGI MANUSIA Pertemuan 5 (Sistem Pencernaan 1)

DAFTAR PUSTAKA
Salladin, K. 2012. Anatomy & Physiology, Unity of Form and Function 6th
Edition. USA: The McGraw-Hill Companies, Inc.
Tortora, Gerard. J & Derrickson, Bryan. 2009. Principles of Anatomy and
Physiology 12th Edition. USA: John Wiley & Sons, Inc.

151
Adam Fernando Email: adamf3rnandinho@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai