Anda di halaman 1dari 1

5.

3 Kewaspadaan Berdasarkan Penularan/Transmisi

Kewaspadaan terhadap penularan/transmisi di peruntukan bagi pasien yang menunjukan gejala atau
dicurigai terinfeksi atau mengalami kolonis dengan kuman yang sangat mudah menular atau sangat
phantogen di mana perlu upaya pencegahan tambahan selain kewaspadaan standar untuk memutus
rantai penyebaran infeksi. Kewaspadaan Berdasarkan Transmisi perlu dilakukan sebagai tambahan
Kewaspadaan Standar. Berikut ini 3 jenis kewaspadaanberdasarkan penularan/transmisi: 1.
Kewaspadaan penularan melalui kontak Kewaspadaan ini dirancang untuk mengurangi risiko transmisi
organisme patogen melalui kontak langsung atau tidak langsung. Transmisi kontak langsung dapat
terjadi pada kontak kulit dengan kulit dan berpindahnya organisme selama kegiatan perawatan
pasien.Transmisi kontak langsung juga dapat terjadi antar dua pasien. Transmisi kontak tidak langsung
dapat terjadi apabila ada kontak seseorang yang rentan dengan objek tercemar yang berada di
lingkungan pasien. Pasien dengan infeksi kulit atau mata yang dapat menular misalnya herpes
zooster,impetigo, konjugtivitis, kutu atau infeksi luka lainya memerlukan penerapan tindakan
penyerapan kontak. 2. Kewaspadaan penularan melalui percikan (droplet) Kewaspadaan penularan
melalui droplet dirancang untuk mengurangi risiko penularan melalui percikan bahan
infeksius.TransmisiModul Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi 23 droplet terjadi melalui
kontak dengan konjugtiva membrane mukosa hidung atau mulut individu yang rentan oleh percikan
partikel besar (> 5 um) yang mengandung mikroorganisme. Berbicara, batuk, bersin dan tindakan seperti
pengisapan lendir dan bronkoskopi dapat menyebarkan mikroorganisme. 3. Kewaspadaan penularan
melalui udara (airborne) Kewaspadaan penularan melalui udara di rancang untuk mengurangi risiko
penularan melalui penyebaran partikel kecil (12 tahun ) sampai 7 hari bebas demam.Modul Pelatihan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi 24 b. Anak-anak ( usia < 12 tahun ) sampai 21 hari sejak onset
penyakit. 2. Apabila ini tidak mungkin dilakukan misalnya karena kekurangan sumber daya setempat,
keluarga harus diberi pendidikan mengenai cara menjaga kebersihan pribadi dan cara pencegahan
infeksi. Sebagai contoh selalu cuci tangan dan gunakan masker kertas atau masker bedah pada anak
yang sedang batuk

Anda mungkin juga menyukai