Anda di halaman 1dari 10

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN SMA

Julfahnur1), Mustika Ratu M.2), St. Diana3), Idham Khalik4)


1,2,3,4)
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Sastra, Universitas Muslim Indonesia
Email: julfahnurnur@gmail.com

Abstrak: Kurikulum 2013 merupakan pengembangan atas kurikulum sebelumnya yaitu


Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Penerapan kurikulum 2013 di sekolah
diharapkan lebih dapat memaksimalkan kemampuan dan mencoba menekan kelemahan
bagi diri sendiri maupun lembaganya, sehingga dapat mengoptimalkan pemanfaatan
sumber daya yang tersedia. Dalam melaksanakan program kurikulum 2013 yang lebih
memfokuskan pada semua mata pelajaran yang harus didukung oleh semua kompetensi
baik dalam sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Implementasi kurikulum 2013 sangat
menonjolkan pendekatan saintifik dengan pembelajaran yang hanya terpusat pada siswa.
Pendekatan Saintifik adalah proses pembelajaran yang di rancang sedemikian rupa agar
peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum dan prinsip melalui tahapan
mengamati (untuk mengidentifikasi atau menemukan masalah, merumuskan masalah,
mengajukan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik , menganalisis data,
menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan konsep, hukum maupun prinsip yang
ditemukan). Pendekatan ini juga dimaksudkan memberikan pemahaman kepada peserta
didik dalam mengenal dan memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah,
bahwa informasi dapat diperoleh dari mana saja tidak harus bergantung pada informasi
dari guru. Pada tahun 2013, Pemerintah telah menetapkan beberapa sekolah untuk
menggunakan kurikulum 2013 dan mengimplementasikan dalam proses pembelajaran
sesuai dengan standar proses yang berlaku, menjadikan konsep kurikulum dimaksudkan
untuk dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan kegiatan pembelajaran
secara keseluruhan.

Kata kunci: implementasi, kurikulum 2013, SMA

PENDAHULUAN Dengan adanya kurikulum proses


Kurikulum 2013 adalah kurikulum belajar dan pembelajaran akan berjalan
berbasis kompetensi, pengembangan secara terstruktur dan tersistem demi
kurikulum 2013 diarahkan pada pencapaian mencapai tujuan pembelajaran yang
kompetensi yang dirumuskan dalam diinginkan. Pengembangan kurikulum
Standar Kompetensi Lulusan (SKL). menjadi sangat penting sejalan dengan
Penyususnan kurikulum 2013 dimulai kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni
dengan menetapkan standar kompetensi budaya, dan perubahan pada masyarakat.
lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik Kurikulum 2013 merupakan
dan tujuan pendidikan nasional. Kurikulum penyempurnaan dari Kurikulum Tingkat
2013 menjadi alat penyelenggara Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum
pendidikan pertama kali pada tahun 2013 pada dasarnya adalah perubahan pola
2013/2014. Sebagai konsep kurikulum pikir dan budaya mengajar dari kemampuan
baru, kurikulum ini tidak dapat diterapkan mengajar tenaga pendidik dalam
secara universal dan cepat, sehingga masih melaksanakan proses belajar mengajar.
sedikit sekolah yang menerapkan Dalam pelaksanaan kurikulum 2013 ini
kurikulum 2013. peranan guru sangat penting selaku aktor
dalam proses pembelajaran, baik buruknya
keterlaksanaan kurikulum dapat peserta didik; keragaman potensi daerah
dipengaruhi oleh guru dalam dan lingkungan; tuntutan pembangunan
mengimplementasikannya. daerah dan nasional; tuntutan dunia kerja;
Permendikbud No. 69 tahun 2013, perkembangan ilmu pengetahuan,
menyatakan bahwa kurikulum 2013 teknologi, dan seni; agama; dinamika
bertujuan untuk mempersiapkan manusia perkembangan global; dan persatuan
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
sebagai pribadi dan warga negara yang Penerapan kurikulum 2013
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan menimbulkan kendala yang dihadapi oleh
afektif serta mampu berkontribusi pada sekolah, guru dan peserta didik.
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, Penambahan jam pelajaran per-minggu
bernegara, dan peradaban dunia. Hal ini akan menyulitkan pihak sekolah dalam
dimaksudkan agar pengetahuan peserta pengembangan kurikulum. Pada sekolah-
didik di Indonesia dalam mempelajari suatu sekolah swasta, kurikulum baru jelas
materi dapat tersusun secara utuh dari menimbulkan beban baru bagi yayasan.
berbagai sisi disiplin ilmu. Karena harus memfasilitasi peningkatan
Proses pembelajaran sepenuhnya kualitas guru lewat pelatihan, pengadaan
diarahkan pada pengembangan ketiga ranah perpustakaan yang lengkap, dan pendidikan
(kognitif, afektif, psikomotor) tersebut tambahan agar guru dapat
secara utuh, penilaian pembelajaran mengimplementasikan kurikulum 2013
berdasarkan kurikulum 2013 memakai dengan baik, dengan biaya yang di
berbagai macam teknik penilaian dalam tanggung sendiri pihak yayasan. Pemilihan
setiap aspek, guru yang belum menguasai minat dan jurusan yang dimulai peserta
teknik penilaian akan mengalami kesulitan didik sejak kelas X membuat bingung
penerapan penilaian memakai instrumen peserta didik baru karena mereka langsung
kurikulum 2013. dihadapkan dengan program IPA atau IPS.
Dalam perencanaan proses
pembelajaran ini ada beberapa aspek yang PEMBAHASAN
perlu diperhatikan yaitu: desain Kurikulum 2013
pembelajaran, rencana pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah kurikulum
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, terbaru yang diluncurkan oleh Departemen
dan penilaian hasil dan proses Pendidikan Nasional pada tahun 2013
pembelajaran. Kurikulum disusun dengan sebagai bentuk pengembangan dari
maksud menjadi acuan dan pegangan kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum
lembaga pendidikan dalam merencanakan, 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
mempersiapkan dan melaksanakan Pendidikan yang mencangkup kompetensi
program-programnya. sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Acuan dan prinsip penyusunan secara terpadu. Hal ini senada dengan apa
kurikulum 2013 mengacu pada pasal 36 yag ditegaskan dalam pasal 1 ayat 29
Undang-Undang No. 20 tahun 2003, yang Undang-Undang no. 20 tahun 2003 bahwa
menyatakan bahwa penyusunan kurikulum kurikulum merupakan pengaturan mengenai
harus memperhatikan peningkatan iman dan tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
takwa; peningkatan akhlak mulia; yang digunakan sebagai pedoman
peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat
penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk seperangkat rencana mengenai tujuan isi
mencapai tujuan pendidikan tertentu. dan bahan pelajaran yang disusun secara
Pengertian kurikulum menurut ahli: terstruktur untuk suatu bidang studi yang
1. Dr. H. Nana Sudjana Tahun (2005). perlu dipelajari untuk menentukan tingkat
Kurikulum merupakan niat dan harapan pencapaian kemampuan peserta didik dalam
yang dituangkan kedalam bentuk mengembangkan potensi dirinya.
rencana maupun program pendidikan Menurut Wina Sanjaya (2013:46)
yang dilaksanakan oleh para pendidik di menyatakan bahwa sistem kurikulum
sekolah. Kurikulum sebagai niat dan terbentuk oleh empat komponen yaitu:
rencana, sedangkan pelaksaannya komponen tujuan, isi kurikulum, metode
adalah proses belajar mengajar. Yang atau pencapaian tujuan, komponen evaluasi,
terlibat didalam proses tersebut yaitu dan setiap komponen harus berkaitan satu
pendidik dan peserta didik. sama lain.
2. Prof. Drs. H. Darkir, menyatakan bahwa 1. Komponen Tujuan
kurikulum merupakan alat dalam Menurut Wina Sanjaya dan Dian
mencapai tujuan pendidikan. Andayani (2013:46) menyatakan bahwa
Jadi, kurikulum ialah program komponen tujuan kurikulum berhubungan
pendidikan dan bukan program dengan arah atau hasil yang diharapkan.
pengajaran, sehingga program itu Dalam skala makro, tujuan kurikulum
direncanakan dan dirancang sebagai berkaitan dengan filsafat atau nilai yang
bahan ajar dan juga pengalaman belajar. dianut masyarakat. Sedangkan dalam skala
3. Kerr, J.F (1968). Kurikulum merupakan mikro, tujuan kurikulum berhubungan
seluruh pembelajaran yang dirancang dengan visi dan misi sekolah serta tujuan-
dan dilakukakan secara individu tujuan yang lebih sempit, seperti tujuan
maupun kelompok, baik didalam mata pelajaran dan tujuan proses
sekolah maupun diluar sekolah. pembelajaran.
4. Inlow (1966). Kurikulum merupakan 2. Komponen Isi/Materi Pembelajaran
suatu usaha menyeluruh yang dirancang Isi kurikulum merupakan komponen
secara khusus guna untuk membimbing yang berhubungan dengan pengalaman
peserta didik dalam memperoleh hasil belajar yang harus dimiliki siswa. Isi
belajar dari pembelajaran yang sudah kurikulum itu menyangkut semua aspek
ditetapkan. baik yang berhubungan dengan
5. Daniel Tanner dan Laurel Tanner. pengetahuan atau materi pelajaran yang
Mereka mengemukakan pengertian biasanya tergambarkan pada isi setiap mata
kurikulum sebagai suatu pengalaman pelajaran yang diberikan maupun aktifitas
pembelajaran yang terarah, terencana itu seluruhnya diarahkan untuk mencapai
secara sistematis juga tersusun melalui tujuan yang ditentukan
proses rekonstruksi pengetahuan dan 3. Komponen Metode/Pencapaian Tujuan
pengalaman serta berada dibawah Metode merupakan komponen yang
pengawasan lembaga pendidikan memilki peran yang sangat penting sebab
sehingga para peserta didik memiliki berhubungan dengan implementasi
motivasi dan minat belajar yang tinggi. kurikulum. Metode meliputi rencana,
Dari uraian di atas dapat strategi dan perangkat kegiatan yang
disimpulkan bahwa kurikulum adalah
direncanakan untuk mencapai tujuan menentukan kesuksesan dalam kehidupan
tertentu secara optimal. selanjutnya.
4. Komponen Evaluasi Kurikulum 2013 dikembangkan
Melalui evaluasi dapat ditentukan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
nilai dan arti kurikulum, sehingga dapat a. Tantangan Internal, antara lain terkait
dijadikan bahan pertimbangan apakah suatu dengan kondisi pendidikan dikaitkan
kurikulum perlu dipertahankan atu tidak, dengan tuntutan pendidikan yang
dan bagian mana yang harus mengacu kepada 8 (delapan) Standar
disempurnakan. Evaluasi merupakan Nasional Pendidikan yang meliputi
komponen untuk melihat efektivitas standar isi, standar proses, standar
pencapaian tujuan. kompetensi lulusan, standar pendidik
Kurikulum sebagaimana yang dan tenaga kependidikan, standar sarana
ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) UU dan prasarana, standar pengelolaan,
Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat standar pembiayaan, dan standar
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, penilaian pendidikan.
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang b. Tantangan Eksternal, antara lain terkait
digunakan sebagai pedoman dengan arus globalisasi dan berbagai isu
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang terkait dengan masalah lingkungan
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. hidup, kemajuan teknologi dan
Kurikulum 2013 merupakan informasi, kebangkitan industri kreatif
kurikulum baru yang mulai diterapkan pada dan budaya, dan perkembangan
tahun pelajaran 2013/2014. Dengan pendidikan di tingkat internasional.
demikian, dapat dipahami bahwa kurikulum Arus globalisasi akan menggeser pola
2013 adalah sebuah kurikulum yang hidup masyarakat dari agraris dan
dikembangkan untuk meningkatkan dan perniagaan tradisional menjadi
menyeimbangkan kemampuan soft skills masyarakat industri dan perdagangan
dan hard skill yang berupa sikap, modern. Tantangan eksternal juga
keterampilan, dan pengetahuan. terkait dengan pergeseran kekuatan
Dalam konteks ini kurikulum 2013 ekonomi dunia, pengaruh dan imbas
berusaha untuk lebih menanamkan nilai- teknosains serta mutu, investasi, dan
nilai yang tercermin pada sikap dapat transformasi bidang pendidikan.
berbanding lurus dengan keterampilan yang
diperoleh peserta didik melalui pengetahuan Perencanaan Pembelajaran Kurikulum
dibangku sekolah. Dengan kata lain soft 2013
skill dan hard skill dapat tertanam secara Secara terminologi rencana
seimbang , berdampingan, dan mampu pembelajaran terbagi menjadi dua kata
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. yaitu perencanaan dan pembelajaran.
Dengan adanya kurikulum 2013 harapan Perencanaan berasal dari kata rencana yaitu
peserta didik dapat memiliki kompetensi pengambilan keputusan untuk mencapai
sikap, keterampilan, pengetahuan yang suatu tujuan tertentu. Dengan demikian
meningkat dan berkembang sesuai dengan proses perencanaan harus dimulai dengan
jenjang pendidikan yang telah ditempunya penetapan tujuan yang hendak dicapai,
sehingga akan dapat berpengaruh dan analisis kebutuhan serta dokumen yang
lengkap, kemudian menetapkan langkah-
langkah untuk mencapai tujuan secara tercapai. Dalam hal ini memusatkan
efektif dan efesien. pembahasan kepada cara menyusun
Terdapat empat unsur perencanaan perencanaan atau persiapan mengajar yang
minimal yang harus dimiliki: lebih dikenal dengan Rencana Pelaksanaan
1. Adanya tujuan yang harus dicapai. Pembelajaran (RPP).
Tujuan merupakan arah yang harus
dicapai. Disusun secara jelas dan Implementasi Rencana Pelaksanaan
sistematis. Pembelajaran Kurikulum 2013
2. Adanya strategi yang digunakan untuk Usman (2002:70) dalam bukunya,
mencapai tujuan yang diingingkan. Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum
Strategi berkaitan dengan penetapan mengemukakan bahwa implementasi adalah
keputusan yang diambil. Misalnya bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan,
keputusan tentang waktu pelaksanaan, atau adanya mekanisme suatu sistem.
jumlah waktu, pembagian setiap tugas Implementasi bukan sekedar aktivitas,
dan wewenan, langkah-langkah yang tetapi suatu kegiatan yang terencana dan
harus dikerjakan serta penetapan kriteria untuk mencapai tujuan kegiatan.
keberhasilan. Kurikulum 2013 yang
3. Terdapat sumber daya yang dapat implementasinya dilakukan secara serentak
mendukung. Sumber daya yang dapat tahun 2014 pada seluruh sekolah
mendukung, didalamnya meliputi dilinkungan pendidikan dasar dan
penetapan sarana dan prasarana, menengah, memosisikan guru tetap
anggaran biaya, dan sumber daya memegang perang penting terutama dalam
lainnya seperti pemanfaatan waktu yang merealisasikan pembelajaran. Kendati
dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang demikian dalam kurikulum baru ini terjadi
telah dirumuskan sebelumnya. pengurangan peran dan fungsi guru,
4. Implementasi setiap keputusan yang sekaligus mengurangi beban kerjanya,
diambil. Implementasi adalah khususnya pekerjaan-pekarjaan yang
pelaksanaan dari strategi dan penetapan sifatnya administratif.
sumber daya. Artinya sebuah tujuan Implementasi kurikulum 2013 yang
akan berarti apabila diterapkan atau berbaris kararkter dan kompetensi,
dilakukan di dunia nyata. memerankan guru sebagai pembentuk
Pembelajaran dapat diartikan karakter dan kompetensi peserta didik, yang
sebagai proses kerja sama antara guru dan harus kreatif dalam memilih dan memilah,
siswa dalam memanfaatkan segala potensi serta mengembangkan metode dan materi
dan sumber yang ada baik potensi yang pelajaran. Guru harus profesional dalam
bersumber dalan diri seperti minat, bakat membentuk karakter dan kompetensi
dan kemampuan dasar termaksud gaya peserta didik sesuai dengan karakteristik
belajar maupun potensi diluar diri seperti individual masing-masing dan harus tampil
lingkungan, sarana dan sumber belajar. menyenangkan dihadapan peserta didik
Perencanaan pembelajaran yang dalam kondisi dan suasana bagaimanapun.
terkait dengan bahan atau isi pembelajaran Peraturan Menteri Pendidikan dan
berfungsi untuk mengukur seberapa jauh Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
tujuan itu telah tercapai dan tindakan apa Standar Proses Pendidikan Dasar dan
yang harus dilakukan apabila tujuan belum Menengah menuliskan bahwa, “sesuai
dengan Standar Kompetensi Lulusan, depan kelas untuk menemukan berbagai
sasaran pembelajaran mencakup konsep, hasil penyelesaian masalah, aturan
pengembangan ranah sikap, pengetahuan, serta prinsip yang ditemukan melalui proses
dan keterampilan yang dielaborasi untuk pembelajaran. Pembelajaran tidak hanya
setiap satuan pendidikan.” Ketiga ranah ditekankan pada satu aspek saja tetapi
kompetensi tersebut memiliki lintasan keseimbangan pada aspek afektif, aspek
perolehan (proses psikologis) yang berbeda. psikomotorik, dan aspek kognitif.
Karaktersitik kompetensi beserta Tabel 1. Rincian Gradasi Sikap, Pengetahuan,
perbedaan lintasan perolehan turut serta dan Keterampilan
mempengaruhi karakteristik standar proses. Sikap Pengetahuan Keterampilan
Untuk memperkuat pendekatan ilmiah Menerima Mengingat Mengamati
(scientific), tematik terpadu (tematik Menjalankan Menghayati Menanya
antarmata pelajaran), dan tematik (dalam Menghargai Menerapkan Mencoba
suatu mata pelajaran) perlu diterapkan Menghayati Menganalisis Menalar
pembelajaran berbasis penyingkapan/ Mengamalkan Mengevaluasi Menyajikan
penelitian (discovery/inquiry learning). Mengacu pada ketiga kompetensi
Untuk mendorong kemampuan peserta tersebut, dalam pelaksanaan pembelajaran
didik untuk menghasilkan karya pun harus disetting sedemikian rupa
kontekstual, baik individual maupun sehingga apa yang menjadi tujuan utama
kelompok maka sangat disarankan pembelajaran dapat tercapai. Berkenaan
menggunakan pendekatan pembelajaran dengan hal ini ada beberapa prinsip yang
yang menghasilkan karya berbasis harus diperhatikan bersama 0leh para guru
pemecahan masalah (project based dalam melaksanakan pembelajaran
learning). Rincian gradasi sikap, diantaranya: (1) berpusat pada peserta
pengetahuan, dan keterampilan. didik, (2), mengembangkan kreatifitas
Pardomuan Nauli Josip Mario peserta didik; (3), menciptakan kondisi
Sinambela (2013) menulis “Kurikulum menyenangkan dan menantang; (4)
2013 dan implementasinya dalam bermuatan nilai, etika, dan kinestetika; (5)
Pembelajaran.” Hasil penelitian menyediakan pengalam belajar yang
menunjukkan bahwa K-13 menuntut agar beragam melalui penerapan berbagai
dalam pelaksanaan pembelajaran siswa strategi dan metode pembelajaran yang
diberi kebebasan berpikir memahami menyenangkan, kontekstual efektif, efisien
masalah, membangun strategi penyelesaian dan bermakna.
masalah, mengajukan ide-ide secara bebas Berlangsungnya proses pembel-
dan terbuka. Kegiatan guru dalam ajaran tidak terlepas dari komponen-
pembelajaran adalah melatih dan komponen yang ada di dalamnya,
membimbing siswa berpikir kritis dan komponen-komponen proses pembelajaran
kreatif dalam menyelesaikan masalah. adalah “peserta didik, guru, tujuan
Guru harus berupaya untuk pembelajaran, materi/isi, metode, media,
mengorganisasikan kerjasama dalam dan evaluasi.”
kelompok belajar, melatih siswa
berkomunikasi menggunakan grafik, Mengimplementasikan Kurikulum 2013
diagram, skema, dan variabel. Diharapkan Pada penerapan (implementasi
seluruh hasil kerja selalu dipresentasikan di Kurikulum 2013) di lapangan (baca:
sekolah), guru salah satunya harus Selanjutnya, langkah-langkah pem-
menggunakan pendekatan ilmiah belajaran pada pendekatan scientific
(scientific), karena pendekatan ini lebih (pendekatan ilmiah) dijelaskan pada gambar
efektif hasilnya dibandingkan pendekatan berikut.
tradisional.
Kriteria Pendekatan Scientific (Ilmiah)
Lalu bagaimanakah kriteria sebuah
pendekatan pembelajaran sehingga dapat
dikatakan sebagai pendekatan ilmiah atau
pendekatan scientific? Berikut ini tujuah (7)
kriteria sebuah pendekatan pembelajaran
dapat dikatakan sebagai pembelajaran Proses pembelajaran yanag
scientific, yaitu: mengimplementasikan pendekatan
1) Materi pembelajaran berbasis pada fakta scientific akan menyentuh tiga ranah, yaitu:
atau fenomena yang dapat dijelaskan sikap (afektif), pengetahuan (kognitif), dan
dengan logika atau penalaran tertentu; keterampilan (psikomotor). Dengan proses
bukan sebatas kira-kira, khayalan, pembelajaran yang demikian maka
legenda, atau dongeng semata. diharapkan hasil belajar melahirkan peserta
2) Penjelasan guru, respon siswa, dan didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan
interaksi edukatif guru-siswa terbebas afektif melalui penguatan sikap,
dari prasangka yang serta-merta, keterampilan, dan pengetahuan yang
pemikiran subjektif, atau penalaran terintegrasi. Perhatikan diagram berikut.
yang menyimpang dari alur berpikir Adapun penjelasan dari diagram
logis. pendekatan pembelajaran scientific
3) Mendorong dan menginspirasi siswa (pendekatan ilmiah) dengan menyentuh
berpikir secara kritis, analistis, dan tepat ketiga ranah tersebut dapat dijelaskan
dalam mengidentifikasi, memahami, sebagai berikut:
memecahkan masalah, dan a. Ranah sikap menggamit transformasi
mengaplikasikan materi pembelajaran. substansi atau materi ajar agar peserta
4) Mendorong dan menginspirasi siswa didik “tahu mengapa.”
mampu berpikir hipotetik dalam melihat b. Ranah keterampilan menggamit
perbedaan, kesamaan, dan tautan satu transformasi substansi atau materi ajar
sama lain dari materi pembelajaran. agar peserta didik “tahu bagaimana”.
5) Mendorong dan menginspirasi siswa c. Ranah pengetahuan menggamit
mampu memahami, menerapkan, dan transformasi substansi atau materi ajar
mengembangkan pola berpikir yang agar peserta didik “tahu apa.”
rasional dan objektif dalam merespon d. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan
materi pembelajaran. keseimbangan antara kemampuan untuk
6) Berbasis pada konsep, teori, dan fakta menjadi manusia yang baik (soft skills)
empiris yang dapat dan manusia yang memiliki kecakapan
dipertanggungjawabkan. dan pengetahuan untuk hidup secara
7) Tujuan pembelajaran dirumuskan secara layak (hard skills) dari peserta didik
sederhana dan jelas, namun menarik yang meliputi aspek kompetensi sikap,
sistem penyajiannya. pengetahuan, dan keterampilan.
e. Kurikulum 2013 menekankan pada yang jelas dan tidak boleh dipengaruhi
dimensi pedagogik modern dalam oleh subjektivitas penilai (guru).
pembelajaran, yaitu menggunakan c. Adil adalah suatu penilaian yang tidak
pendekatan ilmiah. menguntungkan atau merugikan siswa
f. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) hanya karena mereka (bisa jadi)
dalam pembelajaran sebagaimana kebutuhan khusus serta memiliki
dimaksud meliputi mengamati, perbedaan latar belakang agama,
menanya, menalar, mencoba, budaya, adat istidat, status sosial,
membentuk jejaring untuk semua mata ekonomi, dan gender.
pelajaran. d. Terpadu adalah penilaian dikatakan
Adapun langkah-langkah pembelajaran memenuhi prinsip apabila guru yang
scientific meliputi: merupakan salah satu komponen yang
tidak terpisahkan dalam pembelajaran.
Networking
Observing
(mengamati)
Questioning
(menanya)
Associoting
(menalar)
Experimenting
(mencoba)
(membentuk
jejaring)
e. Transparan A, adalah dimana kriteria
penilaian dan dasar pengambilan
keputusan yang digunakan diketahui
Mengevaluasi Pembelajaran pada oleh semua pihak yang berkepentingan.
Kurikulum 2013 f. Menyeluruh dan berkesinambungan
Secara harfiah, kata evaluasi berasal adalah mencakup segala aspek
dari bahasa Inggris evaluation; dalam kompetensi dengan menggunakan
bahasaArab: al-Taqdir; dalam bahasa berbagai teknik yang sesuai. Dengan
Indonesia berarti: penilaian. Akar katanya demikian akan dapat memantau
adalah value; dalam bahasa Arab: al- perkembangan kemampuan siswa.
Qimah; dalam bahasa Indonesia berarti; g. Sistematis adalah penialaian yang
nilai. Dengan demikian secara hafiah, dilakukan oleh guru harus terencana dan
evaluasi pendidikan dapat diartikan sebagai: dilakukan secara bertahap dengan
penilaian dalam (bidang) pendidikan atau mengikuti langkah-langkah yang baku.
penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan h. Akuntabel adalah penialaian yang
dengan kegiatan pendidikan. Dari segi proses dan hasilnya dapat
istilah, evaluasi pendidikan adalah kegiatan dipertanggungjawabkan baik dari segi
atau proses penentuan nilai pendidikan, teknik, prosedur maupun hasilnya.
sehingga dapat diketahui mutu/hasilnya. i. Edukatif adalah penilaian dilakukan
Prinsip-prinsip yang harus untuk kepentingan dan kemajuan
diperhatikan oleh guru pada saat pendidikan siswa.
melaksanakan penilaian untuk Ada tiga istilah yang sering
implementasi kurikulum 2013 sebagai digunakan dalam evaluasi, yaitu tes,
berikut: pengukuran, dan penilaian.
a. Sahih adalah penilaian yang didasarkan 1. Tes merupakan salah satu cara menaksir
pada data yang memang besarnya kemampuan seseorang secara
mencermingkan kemampuan yang ingin tidak langsung, yaitu melalui respons
diukur. seseorang terhdap stimulus atau
b. Objektif adalah penilaian yang pertanyaan.Pengukuran dinyatakan
didasarkan pada prosedur dan kriteria sebagai proses penetapan angka
terhadap individu atau karakteristinya 4. Ulangan merupakan proses yang
menurut aturan tertentu. dilakukan untuk mengukur pencapaian
2. Pengukuran adalah suatu proses atau kompetensi peserta didik secara
kegiatan untuk menentukan kuantitas berkelanjutan dalam proses
sesuatu. Kata “sesuatu” bisa berarti pembelajaran, untuk memantau
peserta didik, guru, gedung sekolah, kemajuan dan perbaikan hasil belajar
meja belajar, white board, dan peserta didik.
sebagainya. 5. Ulangan harian merupakan kegiatan
3. Assessment atau penilaian sebagai yang dilakukan secara periodik untuk
kegiatan mengumpulkan data hasil menilai kompetensi peserta didik
pengukuran berdasarkan kriteria dan setelah menyelesaikan satu sub-tema.
aturan-aturan yang sudah ditentukan Ulangan harian terintegrasi dengan
sehingga menjadi sebuah kesimpulan proses pembelajaran lebih untuk
akhir atau bisa juga dikatakan penilaian mengukur aspek pengetahuan, dalam
adalah sebuah jalan untuk mentafsirkan bentuk tes tulis, tes lisan, dan
data yang sudah ditemukan. penugasan.
Penilaian pendidikan sebagai 6. Ulangan tengah semester merupakan
proses pengumpulan dan pengolahan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
informasi untuk mengukur pencapaian hasil untuk mengukur pencapaian kompetensi
belajar peserta didik mencakup penilaian peserta didik setelah melaksanakan 8–9
otentik, penilaian diri, penilaian berbasis minggu kegiatan pembelajaran.
portofolio, ulangan, ulangan harian, 7. Ulangan akhir semester merupakan
ulangan tengah semester, dan ulangan akhir kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
semester yang diuraikan sebagai berikut. untuk mengukur pencapaian kompetensi
1. Penilaian otentik merupakan penilaian peserta didik di akhir semester.
yang dilakukan secara komprehensif Selain penilaian di atas, ada
untuk menilai aspek sikap, beberapa jenis penilaian antara lain: (1)
pengetahuan, keterampilan mulai dari Ujian Tingkat Kompetensi (UTK)
masukan (input), proses, sampai merupakan kegiatan pengukuran yang
keluaran (output) pembelajaran. dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
Penilaian otentik bersifat alami, apa mengetahui pencapaian tingkat kompetensi.
adanya, tidak dalam suasana tertekan. Cakupan UTK meliputi sejumlah
2. Penilaian diri merupakan penilaian yang kompetensi dasar yang merepresentasikan
dilakukan sendiri oleh peserta didik Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi
secara reflektif untuk membandingkan tersebut; dan (2) Ujian Mutu Tingkat
posisi relatifnya dengan kriteria yang Kompetensi (UMTK) merupakan kegiatan
telah ditetapkan. pengukuran yang dilakukan oleh
3. Penilaian berbasis portofolio merupakan pemerintah untuk mengetahui pencapaian
penilaian yang dilaksanakan untuk tingkat kompetensi. Cakupan UMTK
menilai keseluruhan entitas proses meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang
belajar peserta didik termasuk merepresentasikan Kompetensi Inti pada
penugasan perseorangan dan/atau tingkat kompetensi tersebut.
kelompok di dalam dan/atau di luar
kelas dalam kurung waktu tertentu.
KESIMPULAN demokratis dan bertanggung jawab. Dengan
Kurikulum 2013 adalah bentuk demikian untuk mewujudkan itu semua
pengembangan dari kurikulum sebelumnya maka guru dituntut untuk secara profesional
yaitu kurikulum KTSP, yang merancang Strategi pembelajaran afektif
implementasinya dimulai pada Tahun 2013. dan bermakna, mengorganisasikan
Kurikulum 2013 ini lebih menekankan pembelajaran, memilih pendekatan
kepada kompetensi dan karakter pada pembelajaran yang tepat, menentukan
peserta didik. Dimana tujuannya untuk prosedur pembelajaran dan pembentukan
menjadikan manusia yang mampu kompetensi secara efektif, serta menetapkan
menghadapi tantangan zaman, manusia kriteria keberhasilan. kurikulum pendidikan
terdidik yang beriman dan bertaqwa memberikan ruang dan pemahaman kepada
kepada Allah Yang Maha Esa, berakhlak pembelajar dalam menciptakan konsepnya
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, sendiri sebagai bagian dari dunia.
mandiri, dan menjadi warga Negara yang

DAFTAR PUSTAKA
Arief, Muhammad Miftah. 2015. Konsep Dasar dalam Evaluasi Kurikulum 2013. (Online,
https://artikelmiftaharief.blogspot.com/2017/04/konsep-dasar-evaluasi-dalam-kurikulum.
html, Diakses 23 Desember 2018).
Baiq Emilia, Susdiana Nurachman Hanafi & Sudirman. 2018. Implementasi Kurikulum 2013
Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA Lombok Tengah. Lingua, 15(2), 208-210.
Kumpulan Makalah. 2018. Evaluasi dan Penilaian Dalam Kurikulum 2013. (Online, Alifyz.
blogspot.com/2018/01/evaluasi-dan-penilaian-dalam-kurikulum-2013.htm1, Diakses 23
Desember 2018).
Kurinasih, Imas & Berlin Sani. 2014. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013:
Memahami Berbagai Aspek dalam Kurikulum 2013. Surabaya: Kata Pena.
Kurniaman, Otang & Noviana, Eddy. 2017. Penerapan Kurikulum 2013 dalam Meningkatkan
Keterampilan, Sikap, dan Pengetahuan. Jurnal Primary, 6(1), 390.
Mansyur, Umar. 2013. Evaluasi Kompetensi Pedagogik Guru Bahasa Indonesia SMP Peserta
MGMP dan yang Bukan Peserta MGMP di Kabupaten Pinrang. Thesis. Makassar:
Universitas Negeri Makassar.
Mansyur, Umar. 2018. Sistem Pendidikan Nasional: Mencerdaskan atau Menindas?
https://doi.org/10.31227/osf.io/kfvb5
Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Musfiqon, Nurdyansyah. 2015. Pendekatan Pembelajaran Saintifik. Sidoarjo: Nizamia
Learning Center.
Sitti Hardianti. 2017. Implementasi Kurikulum 2013 pada Proses Pembelajaran oleh Guru
Mata Pelajaran Fisika Tingkat SMAN Kabupaten Bone. Skripsi. Makassar: Univeritas
Islam Negeri Alaudin.

Anda mungkin juga menyukai