Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN JUST IN TIME PADA ROMANSA KOPI

MANAJEMEN BIAYA

Disusun Oleh :

Abdul Rahman (1705160512)

Bayu Aga Wardana (1705160246)

Hendri (1705160333)

Kevin Tri Wahyu (1705160463)

Rexyan Frima Oku (1705160429)

Yudha Prastian (1705160231)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


BAB I

LATAR BELAKANG MASALAH

A. Latar Belakang
Suatu perusahaan akan menjadi unggul dari para pesaingnya apabila memperhatikan
faktor-faktor penentu diantaranya waktu, mutu, biaya, dan sumber daya manusia. Salah satu
faktor penentu, yaitu waktu, yang dimana waktu ini menjadi faktor penting yang
mempengaruhi keunggulan daya saing. Perusahaan yang ingin unggul dari faktor waktu
maka harus dapat melayani permintaan konsumennya dengan tepat waktu, mengurangi waktu
untuk aktivitas yang tidak bernilai tambah dan mengefisienkan waktu untuk aktivitas bernilai
tambah. Salah satu alat agar perusahaan mempunyai keunggulan dari segi faktor waktu
adalah dengan mengembangkan dan menerapkan konsep - konsep Just In Time (JIT).

Just In Time (JIT) dapat dikembangkan dan diterapkan pada semua aktivitas perusahaan
dalam rangkaian penciptaan nilai yaitu dengan cara desain dan pengembangan, pengadaan,
pemanufakturan, pemasaran, distribusi, dan pelayanan konsumen. Namun, dalam praktiknya,
JIT banyak diterapkan untuk pengadaan (pembelian) dan pemanufakturan. Strategi ini harus
fleksibel, waktu pakai produknya singkat, serta mampu memperkecil waktu produksi
(manufacturing lead time) dan distribusi (ordering lead time).

JIT dalam hal ini, memerlukan tambahan pelatihan yang lebih banyak bila dibandingkan
dengan sistem tradisional. Karyawan diberi pelatihan mengenai bagaimana menghadapi
perubahan yang dilakukan dari sistem tradisional. Bagaimana cara kerja JIT. Apa yang
diharapkan oleh JIT dan alat-alat statistik apa yang seharusnya diberikan. Tujuan JIT adalah
untuk meningkatkan laba dan posisi persaingan perusahaan yang dicapai melalui usaha
pengendalian biaya, peningkatan kualitas, serta memperbaiki kerja pengiriman. Tetapi ada
satu hal yang perlu selalu di ingat yaitu peningkatan daya saing tidak menjamin perusahaan
akan survive, tetapi tidak memiliki daya saing menjamin dengan pasti terjadinya bencana.

Romansa Kopi dan Rumah Baca merupakan usaha kopi yang menyediakan minuman
berbahan dasar kopi dengan berbagai macam cara pembuatan dan juga menyediakan buku-
buku untuk dibaca oleh pengunjung. Tidak hanya kopi, Romansa Kopi juga menyediakan
minuman lain yang tidak berbahan dasar kopi dan banyak cemilan seperti kentang goreng,
tempe goreng, mie kuah, mie goreng dan lainnya. Romansa Kopi berdiri sejak 3 Agustus
2018 yang didirikan oleh Hafizul Husni dan Fachrudin Simatupang dan masih bertahan
sampai sekarang. Romansa Kopi berada di Jl. Marelan V Gg. Damai, Rengas Pulau
Kecamatan Medan Marelan. Jam operasional mulai dari jam 15.00-24.00 dan buka setiap
hari kecuali hari senin.
Saat masuk ke Romansa Kopi, konsumen akan langsung merasakan lingkungan yang
tenang, dengan lampu pijarnya yang berwarna kuning. Tempatnya juga yang berbentuk
rumah, berbeda dari warung kopi dari biasanya, disini konsumen akan merasakan seperti
sedang berada di rumah dan bukan sedang nongkrong. Konsumen akan langsung diberikan
daftar menu ketika duduk atau bisa langsung memesan ke bar. Disini juga diputar lagu yang
santai sehingga membuat konsumen betah berlama-lama. Romansa Kopi diolah sendiri oleh
pemiliknya dan ditambah dengan satu pegawai, terkadang juga keponakan dari pemilik ikut
membantu dalam menjalankan usaha ini.

Bagi konsumen yang datang sendiri, biasanya akan langsung ditemani oleh pemilik
maupun karyawan disini sembari mengantar pesanan yang dipesan oleh konsumen. Biasanya
pemilik akan bercerita sedikit kepada konsumen tentang apapun yang bisa dibahas agar
konsumen merasa dekat dan nyaman dengan pemilik. Untuk pesanan sendiri tergantung dari
kondisi ramai atau tidaknya pengunjung pada saat berkunjung kesana. Jika sedang sepi
biasanya hanya membutuhkan waktu 10-15 menit untuk menyiapkan pesanan konsumen.
Tetapi ketika sedang ramai mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak dari biasanya.
Untuk pembagian kerja sendiri, 2 orang berada di bar untuk membuat minuman dan
mengantar makanan kepada konsumen dan 1 orang berada didapur untuk memasak, namun
ketika sedang banyak orderan di bar dan sedikit orderan di dapur, maka karyawan yang
betugas di dapur akan membantu pekerjaan yang ada di bar. Ketika sedang tidak ada orderan,
maka biasanya karyawan maupun pemilik bergabung dengan konsumen untuk bertukar
pikiran. Di Romansa Kopi juga tidak hanya anak muda yang nongkrong disini, terkadang ada
juga orang yang sudah berumah tangga bahkan membawa keluarganya, ada juga beberapa
komunitas motor yang sering duduk disini. Semua perlengkapan dan mesin yang diperlukan
untuk melakukan proses produksi diletakkan berdekatan baik di bar maupun di dapur yang
akan mempermudah proses produksi.

Ketika bahan baku mulai menipis, barulah dilakukan pembelian bahan baku. Romansa
kopi memiliki supplier biji kopinya sendiri yaitu lapak kopi, dan pemilik romansa kopi
maupun lapak kopi merupakan teman sejak lama. Biji kopi sendiri disimpan didalam toples
kaca dengan tulisan ditutupnya yang merupakan jenis kopi yang ada didalam toples tersebut.
Ada juga wine yang terbuat dari kopi yang disimpan didalam kulkas kecil. Romansa kopi
juga menyediakan air putih gratis untuk konsumennya sebagai penetralisir lidah setelah
menikmati kopi, disini juga tersedia jajanan seperti kacang-kacangan. Untuk air putih sendiri,
konsumen dapat mengambilnya sendiri dengan gelas yang sudah disediakan, bahkan jika ada
konsumen ingin membuat kopi nya sendiri bisa dilakukan disini. Pemilik Romansa Kopi juga
tidak akan segan untuk mengajari konsumen yang ingin belajar tentang kopi dan bagaimana
cara membuatnya. Untuk harga menunya sendiri berkisar antara Rp. 10.000 – Rp. 20.000.

Jika konsumen sudah selesai. Maka konsumen tinggal membayar pesanannya ke bar, di
bar akan ditanya menu apa saja yang dipesan oleh konsumen. Proses transaksinya juga tidak
meggunakan bantuan mesin, hanya menggunakan kalkulator dari smartphone pemilik.
Setelah membayar akan ada ucapan “terimakasih” dan juga “hati-hati dijalan” baik dari
pemilik maupun karyawan disini.

B. Identifikasi Masalah
a. Suatu perusahaan akan menjadi unggul dari pesaingnya apabila memperhatikan faktor-
faktor penentu diantaranya waktu, mutu, biaya dan sumber daya manusia.
b. Waktu merupakan faktor penting yang mempengaruhi keunggulan daya saing
c. Salah satu alat agar perusahaan mempunyai keunggulan dari segi faktor waktu adalah
dengan konsep Just In Time (JIT).
d. Just In Time memerlukan tambahan pelatihan yang lebih banyak dibandngkan dengan
sistem tradisional

C. Batasan Masalah
Dalam penulisan makalah ini, penulis akan membatasi masalah agar pembahasan menjadi
tidak terlalu luas. Penulis membatasi masalah pada faktor penerapan konsep just in time pada
Romansa coffee.

D. Rumusan masalah
Apakah Romansa Coffee sudah menerapkan Just In Time (JIT)?

E. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu
Irma Christiana S.E., M.M. selaku dosen mata kuliah manajemen biaya.

F. Manfaat
Manfaat makalah ini adalah untuk menginformasikan kepada pemilik Romansa Kopi
tentang konsep Just In Time dan bagaimana penerapannya dalam usaha yang sedang
dijalankan. Dan juga membuat mahasiswa mampu melihat bagaimana penerapan konsep Just
In Time dalam dunia usaha.

BAB II
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
1. Apa itu Just In Time (JIT)?
Just In Time adalah suatu sistem produksi yang pada prinsipnya hanya memproduksi
jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat yang dibutuhkan oleh
konsumen.

2. Aspek Pokok JIT


 Menghilangkan aktivitas yang tidak bernilai tambah
 Komitmen kualitas prima
 Meningkatkan efisiensi kegiatan
 Penyederhanaan aktivitas

3. Tujuan Utama JIT


 Zero Defect (tidak ada barang yang rusak)
 Zero Set-up (tidak ada waktu set-up)
 Zero Lot Exceses (tidak ada kelebihan lot)
 Zero Handling (tidak ada penanganan)
 Zero Queues (tidak ada antrian)
 Zero Breaksdown (tidak ada kerusakan)
 Zero Lead Time (tidak ada waktu tunggu).

4. Penerapan JIT
JIT dapat diterapkan dalam berbagai bidang fungsional perusahaan diantaranya adalah
pembelian dan produksi. Pembelian JIT adalah sistem penjadwalan pengadaan barang
dengan cara sedemikian rupa sehingga dapat dilakukan penyerahan segera untuk
memenuhi permintaan atau penggunaan. Pembelian JIT dapat mengurangi biaya yang
berhubungan dengan aktivitas pembelian.
Produksi JIT adalah sistem penjadwalan produksi komponen atau produk tepat waktu,
mutu, dan jumlahnya sesuai dengan yang diperlukan oleh tahap produksi berikutnya atau
sesuai dengan permintaan pelanggan. Manfaat produksi JIT dapat mengurangi waktu dan
biaya produksi.

5. Elemen JIT
 Flexible Resources : karyawan menguasai lebih dari satu bidang
 Cellular Layout : penyusunan tata letak mesin yang memiliki nilai tambah
 Pull System : memproduksi sesuai dengan permintaan konsumen
 Quick Set-up : pengurangan waktu set-up
 Small Lot Production : mengurangi persediaan
 Quality At The Sources : produksi tanpa cacat
 Supplier Network : hubungan yang harmonis dengan pemasok.

6. Peranan JIT
 Meningkatkan laba
 Meningkatkan posisi keuangan perusahaan.

B. Pembahasan
Berdasarkan latar belakang diatas, Romansa kopi menerapkan konsep Just In Time
dibeberapa aspek, seperti memproduksi sesuai jenis dan banyak produk yang diinginkan
konsumen, hal ini dikarenakan Romansa kopi hanya memproduksi atau membuat
minuman dan makanan sesuai dengan apa yang dipesan oleh konsumen. Dalam
pembelian bahan baku Romansa kopi tidak menerapkan konsep JIT, karena romansa kopi
mengadakan persediaan berupa biji kopi yang ditempatkan dalam beberapa toples dan
ada juga yang ditempatkan didalam kulkas kecil, tetapi untuk bahan baku memasak,
Romansa kopi hanya melakukan pembelian bahan baku ketika sesusai dengan kebutuhan
produksinya.
Romansa kopi juga memiliki beberapa elemen JIT, seperti karyawan menguasai lebih
dari satu bidang, karena di Romansa kopi karyawannya mampu membantu tugas yang
sedang dilakukan karyawan lainnya ketika dibar sedang sibuk dan didapur sedang tidak
sibuk (Flexible Resources). Elemen lainnya adalah hubungan yang harmonis dengan
pemasok yang merupakan teman dari pemilik Romansa kopi (Supplier Network), lalu
memproduksi sesuai dengan permintaan konsumen (Pull System), dan juga tata letak
mesin dan perlengkapan yang diatur berdekatan agar mempermudah proses produksi
(Cellular Layout).
Namun Romansa kopi tidak memenuhi beberapa poin dalam tujuan utama JIT, yaitu
adanya waktu tunggu (Lead Time), dan juga adanya antrian (Queues) yang terjadi ketika
sedang ramai pesanan pada satu waktu.
Untuk rasa kopi, makanan dan juga minuman selain kopi juga terbilang enak dan juga
romansa kopi selalu menjaga kesegaran bahan bakunya. Untuk biji kopi yang tidak
terjual lebih dari satu bulan biasanya akan dibuang dan digantikan oleh biji kopi yang
baru karena jika lebih dari sebulan biasanya biji kopi akan menghasilkan rasa yang lebih
asam dan tidak baik untuk tubuh.
Dengan duduk bersama konsumen, memberikan ucapan “terimakasih” dan “hati-hati
dijalan” akan membuat konsumen nyaman untuk datang ke Romansa kopi karena
konsumen akan merasa dekat dengan pemilik dan karyawan yang akan menimbulkan
loyalitas dari konsumen yang akan membuat konsumen datang lagi ke Romansa kopi.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Romansa kopi menerapkan beberapa elemen JIT seperti Flexible Resources, Cellular
Layout, Pull System, dan Supplier Network. Tetapi Romansa kopi tidak memenuhi tujuan
utama dari konsep Just In Time seperti Zero Queues (tidak ada antrian) dan Zero Lead
Time (tidak ada waktu tunggu)

B. Saran
Untuk kedepannya diusahakan agar Romansa Kopi dapat mengetahui dan menerapkan
aspek-aspek apa saja dalam konsep Just In Time yang dapat diterapkan dalam kegiatan
usahanya agar dapat meningkatkan laba dan meningkatkan posisi keuangan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai