Anda di halaman 1dari 36

Farmasi Fisika 1

Erindyah R. Wikantyasning, FF UMS


LAPISAN TUNGGAL PADA PERMUKAAN CAIR

Bahan yang diadsorpsi : adsorbent


Lapisan tunggal larut (mis : amil alkohol)
Film tidak larut ( mis : setil alkohol)
Penerapan :
 Emulsi distabilkan oleh lapisan antarmuka antara fase
minyak dan air. Pengetahuan tentang area yang
ditempati tiap molekul penting untuk stabilitas.
 Efisiensi wetting agent dan detergen tergantung pada
konsentrasi zat yang diadsorpsi.
 Monolayers dari amfifil yang teradsorpsi digunakan
sbg model in vitro utk membran biologis.
 Bisa mengetahui dimensi molekul dari area yg
ditempati tiap molekul.
2
Penambahan amfifil ke dalam suatu cairan
akan menurunkan tegangan permukaan
karena molekul2 atau ion2 yang teradsorpsi
sebagai monolayer.
Suatu penurunan  per satuan perubahan
dalam konsentrasi amfifil memberikan harga
 positif, yang berarti bahwa zat yang
berlebih terpusat pada antarmuka cair udara.
 (gamma) = surface excess or surface
concentration
3
c d
 
RT dc
Persamaan adsorpsi GIBBS :
 = konsentrasi berlebih di permukaan per unit
area (mol/cm2)
c = konsentrasi amfifil dalam bulk cairan (mol)
R = konstanta gas (8,31X107 ergs/deg mol)
T = temperatur absolut (K)
 = tegangan muka (dyne/cm)
dγ/dc = perubahan tegangan permukaan
dengan perubahan konsentrasi
surfaktan (dyne/cm) 4
5
Contoh soal :
Dari gambar 1 di bawah, diketahui tegangan permukaan air pada 250C (0) = 72,0 dyne/cm
turun menjadi 58,5 dyne/cm (C), jika ditambahkan amfifil rantai lurus dengan konsentrasi
(c) = 3x10-3 mol/liter. Hitunglah :
a. Konsentrasi berlebih di permukaan dari amfifil pada konsentrasi bulk ini!
b. Luas yang ditempati oleh tiap molekul pada antarmuka tersebut!
Diket R=8,3x107 ergs/deg mol

Gb.1 .Menurunnya tegangan permukaan air bila suatu konsentrasi, c = 3x10-3 g


molekul/liter, dari suatu amfifil rantai lurus ditambahkan pada 250C.
6
Sejarah :
 1757/1765 : Benjamin Franklin
 1899 : Lord Rayleigh
 1883 : Agnes Pockels
 1910 : Langmuir, Adam, Harkins (neraca film)

7
Contoh soal :
Benjamin F. menaruh 1 sendok teh (~5 cm3) minyak asam lemak ke
atas kolam dengan luas 2x107 cm2. Diketahui BM asam = 300 dan  =
0,9 g/cm3. Asam lemak tersebut persis membentuk film molekul
tunggal. Berapa panjang dan luas penampang melintang dari
molekul asam lemak tersebut?

Luas penampang /molekul = M .S


V. .N
Dimana :
M = bobot molekul
S = Luas permukaan yang tertutup film
V = volume cairan yang menyebar
 = kerapatan cairan
N = bilangan Avogadro (6,02 X 1023 molekul/mol) 8
Prinsip kerja :
 Surfaktan dilarutkan dalam solven yang mudah menguap (mis :
heksana), diteteskan pada bak, kemudian batas yang dapat
berpindah ditarik hingga dalam bak terbentuk satu lapis
molekul yang tersusun rapat.

9
10
Dicari hubungan antara luas bak dan tegangan permukaannya, dan diperoleh kurva

 = (0 - )
dimana :
 = tekanan film/tekanan permukaan yang
menentang tegangan permukaan
0 = tegangan permukaan substrat murni
γ = tegangan permukaan dengan film menyebar di atasnya

Kegunaan neraca film :


 mengetahui BM protein
 mengkaji hubungan suatu protein dan aktivitas biologisnya
 mengetahui ukuran dan bentuk molekul steroid, hormon, enzim dan interaksinya
dengan obat pada antarmuka
11
12
Untuk suatu gas ideal : P V = n R T
Untuk suatu lapisan tunggal :  A = n R T

13
Guna :
 penghilangan bau dari ruang atau makanan
 adsorpsi toksin-toksin
 Pengukuran partikel serbuk
 proses penghilangan warna
 kerja amfifil sebagai wetting agent
 kromatografi adsorpsi
 Detergensi, wetting.
14
 Faktor-faktor yang mempengaruhi :
 Luas permukaan adsorben
 suhu
 tekanan

 Proses adsorpsi:
 fisika : adanya ikatan Van der Waals (reversibel)
 kimia : kemosorpsi (irreversibel)

desorpsi : dengan menaikkan temperatur atau menurunkan tekanan.


Adsorben - adsorbat

15
ISOTERM ADSORPSI

16
 ISOTERM FREUNDLICH :

17
ISOTERM LANGMUIR
 Molekul/atom gas diadsorpsi pada tempat-tempat aktif dari
padatan membentuk monolayer (lapisan tunggal)
Persamaan Langmuir tentang adsorpsi gas pada zat padat = isoterm
tipe 1 = isoterm Langmuir

Dikembangkan oleh BET (Brunauer, Emmet dan Teller)


Persamaan BET :
p = 1 + b–1 . p
y(p0-p) ym.b ym.b p0
p = tekanan adsorbat dalam mm Hg
y = massa adsorben
p0 = tekanan uap saat adsorben jenuh oleh adsorbat
ym = banyak uap yang diadsorpsi per satuan massa adsorben bila permukaan ditutup
lapisan molekul tunggal
b = konstanta yang sebanding dengan perbedaan antara panas adsorpsi gas dalam
lapisan 1 dan panas laten terkondensasi dari lapisan-lapisan berikutnya
18
Kelok histeresis:
Adanya adsorbat yang
terjebak/ terkondensasi
saat resorpsi

19
 Tipe II: gas diadsorpsi oleh zat padat tak berpori membentuk multilayer
 Tipe II mengikuti persamaan BET

 Tipe IV: adsorpsi pada zat padat berpori


 Tipe III & V: jarang terjadi, di mana panas adsorpsi gas pada lapisan 1 < panas
laten kondensasi pada lapisan selanjutnya.
 Guna : menentukan Lperm total zat padat (tipe I, II dan IV) di mana pembentukan
lapisan molekul tunggal dapat terdeteksi.

 Luas permukaan total zat padat 


jumlah molekul total dalam volume gas yang diadsorpsi X Luas penampang
melintang tiap molekul  mempengaruhi laju disolusi

20
Persamaan Langmuir

Contoh :
adsorpsi larutan strichnin, atropin, quinin
oleh berbagai tanah liat (clay mineral).

Senyawa amonium kuartener (antibakteri),


inaktif bila diadsorpsi zat lain
21
 Setilpiridinium klorida dan benzalkonium klorida, diadsorpsi
oleh kaolin dan talk
 Adsorpsi arang (karbon)/alumina terhadap : zat warna,
alkaloid, asam lemak, asam/basa anorganik
 Kromatografi adsorpsi
 Kromatografi pertukaran ion
 Efek wetting agent

22
Wetting agent
Prinsip : surfaktan akan menurunkan sudut kontak antara zat padat
dengan zat cair, membantu memindahkan udara dan menggantinya
dengan fase cair.

Contoh :
 Dispersi obat-obat dalam air : sulfur, arang, vioform
 Pemindahan udara dari kapas/perban
 Detergen
 Aplikasi lotion/spray obat pada permukaan kulit dan selaput lendir

Surfaktan yang digunakan: HLB 6-9

23
Sudut kontak dari 0-1800

24
25
26
Muatan-muatan partikel dalam media cair, terjadi karena :
 Adsorpsi selektif terhadap ion tertentu dalam larutan
 Ionisasi gugus-gugus pada permukaan partikel
 Perbedaan konstanta dielektrik antara partikel dan medium dispers

27
28
Lapisan listrik ganda:
antara aa’ dan cc’

Nernst potential: aa;


Zeta potential: bb’

Suspensi/emulsi yang
stabil biasanya
mempunyai harga
zeta potential > +30
mAv atau > -30 mAv

29
Potensial elektrotermodinamik (Nernst), E :
 Perbedaan dalam potensial antara permukaan yang sebenarnya dan
daerah netral listrik dari larutan tersebut. (pada aa’)
Potensial elektrokinetik / potensial zeta,  :
 Perbedaan potensial antara permukaan dan lapisan yang terikat dengan
erat (bidang iris) dan daerah netral listrik dari larutan tersebut (pada
bb’).
Penerapan : kestabilan suspensi/emulsi
 Jika potensial zeta turun, gaya tarik-menarik > tolak-menolak, sehingga
terjadi flokulasi.
Pengaruh elektrolit : potensial zeta turun lebih cepat.

30
1. Bila 1x10-4 cm3 asam stearat, yg dilarutkan dalam benzen ditaruh di atas
permukaan air dalam suatu bak, asam stearat menyebar ke atas perm. dan
benzen hilang menguap. Lapisan molekul tunggal dr asam yg terbentuk
menutupi daerah seluas 400 cm2. Hitung panjang molekul asam stearat dalam
Angstrom!

2. Asam sterat memp. BM 284,3 dan Bj 0,85 g/cm3. Dengan menggunakan data pd
soal 1, hitung luas penampang melintang molekul asam tersebut dalam
Angstrom kuadrat!

3. Hitung tegangan permukaan dari suatu cairan yg memp. kerapatan 1,008 g/cm3
dan naik setinggi 6,60 cm pada pipa kapiler yg memp. jari-jari dalam 0,02 cm!

4. Tegangan permukaan dari suatu cairan organik adl 25 erg/cm2; teg. permukaan
air adl 72,8 erg/cm2 pada 200C. Berapakah kerja kohesi dari cairan organik tsb;
kerja adhesi antara cairan organik dan air; dan koefisien sebar mula-mula dari
cairan tersebut di atas perm. air pada 200C?

31
5. Dengan analogi film molekul tunggal pada gas dua dimensi, BM suatu zat padat diperoleh
dengan neraca film menggunakan persamaan :

w
A    R T
M

Dengan memplot hasil kali tekanan film  dan luas A terhadap  dan mengekstrapolasikan ke
=0, suatu harga  A/w = 2,4 x 106 erg/g pada 292 K diperoleh untuk w gram suatu
gom sintetik. Hitung BM (M) gom tersebut! (R = 8,31 x 107 erg/g molekul derajat)

6. Tegangan permukaan para-toluidin diukur pada berbagai konsentrasi pada 250C (298 K) dan
hasilnya diplot. Kemiringan d/dc dari garis pada C = 5x10-3 g/cm3 didapati –32,800
cm3/dt2. Dengan menggunakan persamaan adsorpsi Gibbs, hitung konsentrasi berlebih di
permukaan dalam mol/cm2 dan dalam g/cm2 !
BM p-toluidin adalah 107,15.

32
RHLB
7. R/ Beeswax 10 9
Lanolin 5 12
Parafin wax 2 10
Cetil alkohol 5 15
Emulsifier 3
Aqua ad 100

 Berapa RHLB total ?


 Jika digunakan tween 80 (HLB=15) dan span 80 (HLB=4,3)
sebagai emulgator, berapa masing-masing yang harus ditimbang?
33
8. Tegangan muka asam aminobutirat dalam air (250C) sebagai
fungsi konsentrasi (% berat) diketahui sbb:
% berat w/w  (dyne/cm)

4,96 71,91

9,34 71,67
13,43 71,40

a. Plot data tsb dan hitung slopenya (d/dC) dengan analisis regresi. (C  % berat)
b. Hitung konsentrasi berlebih di permukaan () untuk masing-masing konsentrasi.
c. Berapa luas yang ditempati oleh masing-masing molekul di permukaan air?

34
9. Data berikut merupakan adsorpsi timolol (suatu
antihipertensi) dari larutan berair oleh kaolin (370C)
x/m c
(mg /g) (mg/100 ml)

3,1 20
2,8 17
1,8 9
0,84 3,0

a. Hitung harga n dan k dengan persamaan isotherm Freundlich (di sini p-tekanan
digantikan dengan c-konsentrasi)
b. Plotkan c/(x/m) pada sumbu y dan c pada sumbu x sesuai dengan plot Langmuir.
Hitung b dan ym.

35
1. Apa yang dimaksud dengan foaming agents? Bagaimana mekanisme
terbentuknya foaming? Sebutkan beberapa contoh foaming agent!
2. Bagaimana mekanisme kerja detergen?
3. Apa yang disebut wetting agents? Bagaimana mekanisme wetting agents?
Sebutkan beberapa contoh aplikasi wetting agent!
4. Apa kegunaan arang aktif? Bagaimana mekanisme kerjanya? Faktor apa yang
sangat mempengaruhi daya adsorpsinya?
6. Bagaimana prinsip kerja pengukuran tegangan permukaan dengan metode
kenaikan kapiler?
7. Bagaimana prinsip kerja pengukuran tegangan antarmuka dengan cincin du
Nuoy?
8. Jelaskan aplikasi koefisien sebar pada formulasi sediaan salep.
9. Apa perbedaan adsorpsi positif dan adsorpsi negatif? Sebutkan contohnya
masing2!
10. Mengapa surfaktan bisa menurunkan tegangan antar muka? Gambarkan
grafik penurunan tegangan permukaan oleh surfaktan!
36

Anda mungkin juga menyukai