Anda di halaman 1dari 4

2.3.

Pemeriksaan Bakteri
a. Pemeriksaan Langsung
Pemeriksaan langsung digunakan untuk mengamati pergerakan, dan pembelahan secara biner,
mengamati bentuk dan ukuran sel yang alami, yang pada saat mengalami fixasi panas serta selama
proses pewarnaan mengakibatkan beberapa perubahan. Cara yang paling baik adalah dengan
membuat sediaan tetesan gantung. Preparat tetes gantung atau preparat basah memungkinkan
pemeriksaan organisme hidup yang tersuspensi dalam zat cair. Preparat basah diperoleh dengan
menaruh setetes zat yang mengandung organisme pada kaca objek (object glass) dan menutupnya
dengan kaca yang sangat tipis yang dinamakan tutup kaca (cover glass). Untuk mengurangi laju
penguapan dan meniadakan aliran udara, tetesan itu biasanya dilingkari dengan Vaseline sehingga
antara objek gelas cekung dan cover gelas tertutup rapat.

b. Pewarnaan
Teknik pewarnaan dikelompokkan menjadi beberapa tipe, berdasarkan respon sel bakteri terhadap zat
pewarna dan sistem pewarnaan yang digunakan.
a). Untuk pemisahan kelompok bakteri digunakan pewarnaan Gram, dan pewarnaan acid- fast /tahan
asam untuk Mycobacterium..
a). Untuk melihat struktur digunakan pewarnaan flagel, pewarnaan kapsul, pewarnaan spora, dan
pewarnaan nukleus. Pewarnaan Neisser atau Albert digunakan untuk melihat granula metakromatik
(volutin bodies) pada Corynebacterium diphtheriae.

c. Langkah pemeriksaan
1) Penyiapan bahan pemeriksaan
a) Makanan padat :
• Spesimen yang dihancurkan dengan menggunakan blender
• Masukan 10 gram bahan tersebut ke dalam labu erlenmayer berskala
• Tuangkan 90 ml air garam phisiologis atau aquadest steril atau garam buffer
phospate
• Kocok sebanyak 25 kali sampai homogeny
• Bahan dengan pengenceran tersebut siap dipergunakan untuk pemeriksaan angka
kuman, MPN, dan pemeriksaan biakan.
2) Pemeriksaan angka kuman cara pemeriksaan :
a. Siapkan 6 tabung reaksi, susun pada rak tabung masing-masing tabung
secara berurutan di berti tanda sebagai kode pengenceran dan tanggal
pemeriksaan
b. Siapkan 7 petri dish steril. Pada 6 petri dish diberi tanda sesuai kode pengenceran
dan satu petri dijadikan control
c. Pada tabung ke dua sampai ke enam diisi dengan 9 ml air garam phisiologis.
d. Kocok bahan specimen diatas dalam labu erlenmayer sebanyak 25 kali
sampai homogen. Ambil 10 ml masukan ke tabung ke satu
e. Pindahkan 1 ml bahan dari tabung ke satu ke dalam tabung ke dua dengan
pipet, cairan dibuat sampai homogeny.

f. Dari masing-masing tabung diatas diambil 1 ml dimasukan ke dalam masing-masing


petri dish steril
g. Kemudian ke dalam petri dish dituangkan plate count agar cair yang telah
dipanaskan dalam water bath 450 C sebanyak 15-20 ml. Masing-masing petri dish di
goyang perlahan-lahan hingga tercampur merata dan biarkan hingga dingin dan
membeku.
h. Masukan dalam incubator 370C selama 2 x 24 jam dalam keadaan terbalik.
i. Control di buat dari cairan air garam phisiologis atau aquadest.
j. Pembacaan dilakukan setelah 2 x 24 jam dengan cara menghitung jumlah koloni
yang tumbuh pada tiap petri dish.

3) Pemeriksaan MPN dilakukan terhadap bahan pemeriksaan yang telah disiapkan dengan
menggunakan metode tabung ganda. Pemeriksaan tabung ganda terdiri dari : test perkiraan
(presumptive test) dan test penegasan (confirmative test).

Test perkiraan (presumptive test) dengan media lactose Broth Cara pemeriksaan :
a. Siapkan 7 tabung reaksi yang masing-masing berisi media lactose broth sebanyak 10
ml. Tabung disusun pada rak tabung reaksi dan diberi tanda
b. Dengan pipet steril ambil bahan pemeriksaan masukan ke dalam tabung 1 sd 5
sebanyak 20ml tabung ke 6 sebanyak 1 ml dan ke 7 sebanyak 0,1 ml kemudian
digoyang agar tercampur merata.
c. Inkubasikan pada suhu 35-370C selama 24 jam. Setelah 24 jam diperiksa ada
tidaknya pembentukan gas dalam tabung durham. Pembentukan gas pada
tabung dilanjutkan pada test penegasan.

Test penegasan (confirmative test)


media yang dipergunakan : Briliant green lactose bile broth 2%. Tesi ini untuk menegaskan
hasil positif dari test perkiraan.
Cara pemeriksaan :
a. Dari tiap-tiap tabung presumptive positif dipindahkan 1-2 ose ke dalam tabung
konfirmative yang berisi 10 ml BGLB 2%
b. Satu seri tabung BGLB 2% diinkubasikan pada suhu 35-370C selama 24-48 jam
(untuk memastikan adanya coliform) dan satu seri yang lain diinkubasikan pada
suhu 440C selama 24 jam (untuk memastikan adanya coli tinja)
c. Pembacaan dilakukan setelah 24-48 jam dengan melihat tabung BGLB 2% yang
menunjukan positif gas.

4) Pemeriksaan biakan
Dilakukan untuk pemeriksaan kuman pathogen meliputi :
1. E. Coli
2. Salmonella
3. Shigella
4. Vibrio Cholera
5. Staphylococcus aureus

Cara pemeriksaan :
1. Siapkan peralatan kerja dan bersihkan semua tempat kerja dengan disinfektan
2. Ambil bahan specimen pengenceran 10-1 dalam abu erlenmayer dengan pipet steril 10
ml masukan ke dalam enrichment media.
3. Inkubasikan pada suhu 350C-370C selama 24 jam kecuali :
- Untuk Vibrio cholera dalam alkalis pepton di inkubasikan pada suhu 370C selama 6-8
jam
- Untuk E. Coli dalam BHI broth (brain hearth infusion broth) di inkubasikan
pada suhu 440C selama 20 jam
2. Siapkan media selektif yang akan dipergunakan. Apabila media tersebut sebelumnya
disimpan pada lemari es sebelum digunakan harus dikeringkan sebentar pada
incubator untuk menghilangkan uap air pada media.

3. Dengan menggunakan ose steril, ambil 1 ose specimen dari masing-masing broth ditanam
pada media selected yang sesuai.
4. Inkubasikan pada suhu 370C selama 24 jam
5. Amati kloni yang tumbuh pada masing-masing media isolasi.

Selanjutnya koloni yang tumbuh dilakukan pemeriksaan biokimia.

Anda mungkin juga menyukai