Anda di halaman 1dari 5

Contoh Diagnosa Terkait Eliminasi dalam Pemberian Asuhan Keperawatan BAK

1. Pengkajian
a. pengumpulan data
aktivitas / Istrahat
Tanda : Klien nampak lemah
Makanan dan Cairan
Gejala : Klien mengatakan nafsu makannya berkurang
Tanda : Porsi makan tidak dihabiskan
Eliminasi
Gejala : Klien mengeluh tidak dapat mengontrol buang air
kecil, klien mengatakan kencingnya keluar sendiri
Tanda : Haluaran urin tidak terkontrol, haluaran urin terus-
menerus.
Integritas Ego
Gejala : Klien mengatakan stress pada penyakitnya
Tanda : Klien nampak ketakutan
Keamanan
Tanda : Dekubitus.
Nyeri/Kenyamanan
Gejala : Klien mengeluh nyeri pada daerah abdomen bagian
bawah
Tanda : Nyeri tekan pada abdomen
Penyuluhan dan Pembelajaran
Gejala : Klien mengatakan kurang pengetahuan dan informasi
tentang penyakitnya
Tanda : Pasien tampak bertanya kepada perawat dan dokter
akan penyakitnya

b. Pengelompokan Data
Data Subjektif
 Klien mengatakan nafsu makannya berkurang
 Klien mengeluh tidak dapat mengontrol buang air kecil
 Klien mengatakan kencingnya keluar sendiri
 Klien mengatakan stress pada penyakitnya
 Klien mengeluh nyeri pada daerah abdomen bagian bawah
 Klien mengatakan kurang pengetahuan dan informasi tentang
penyakitnya

Data Objektif

 Klien nampak lemah


 Porsi makan tidak dihabiskan
 Haluaran urin tidak terkontrol
 Haluaran urin terus-menerus.
 Klien nampak ketakutan
 Nyeri tekan pada abdomen
 Pasien tampak bertanya kepada perawat dan dokter akan
penyakitnya

c. Analisa data
Data Penyebab Masalah
Ds : Adanya infeksi pada dinding Nyeri
kandung kemih
 Klien mengeluh nyeri
pada daerah abdomen ↓
bagian bawah
iritasi lapisan mukosa kandung
Do :
kemih
 Nyeri tekan pada

abdomen
sakit pada saat BAK


Gangguan rasa nyaman nyeri
Ds : Inkontinensia urin Resiko tinggi
kekurangan nutrisi
 Klien mengeluh nafsu ↓
makan kurang
Bau pesing
Do :

 Porsi makan tidak
dihabiskan Anoreksi

Intake nutrisi yang kurang


adekuat

Resiko tinggi perubahan nutrisi


Do : Inkontenensia urin Resiko tinggi deficit
volume cairan
 Haluaran urin tidak ↓
dapat terkontrol
Haluaran urin yang terus menerus
 Haluaran urin terus
menerus ↓

Pembatasan intake cairan

Ketidakseimbangan intake output


cairan dan elektrolit

Resiko tinggi defisit volume


cairan
Ds : Adanya faktor penyebab Perubahan pola
inkontinensia urin eliminasi
 Klien mengeluh tidak
dapat mengontrol buang ↓
air kecil Kelemahan pada sfingter externa
 Klien mengatakan

kencingnya keluar
sendiri Inkontenensia

Gangguan pola eliminasi

Do :

 Haluaran urin tidak


terkontrol
 Haluaran urin terus-
menerus.
Ds : Kurang pengetahuan tentang Kecemasan
penyakitnya
 Klien mengatakan stress
pada penyakitnya ↓
 Klien mengatakan
Ketidakmampuan pasien
kurang pengetahuan dan
menggunakan mekanisme koping
informasi tentang
penyakitnya ↓

Do : Berdampak pada kesehatan

 Pasien tampak bertanya fisiknya


kepada perawat
dan ↓
dokter akan penyakitnya
Pasien merasa terancam
 Klien nampak ketakutan

cemas

d. Prioritas Masalah
1) Nyeri
2) Perubahan pola eliminasi
3) Kecemasan
4) Resiko tinggi deficit volume cairan
5) Resiko tinggi kekurangan nutrisi

2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan iritasi pada mukosa dinding kandung
kemih yang ditandai dengan :
Ds :  Klien mengeluh nyeri pada daerah abdomen bagian
bawah
Do :  Nyeri tekan pada abdomen
b. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan kelemahan pada
sfingter externa yang ditadai dengan :
Ds :  Klien mengeluh tidak dapat mengontrol buang air kecil
 Klien mengatakan kencingnya keluar sendiri
Do :  Haluaran urin tidak terkontrol
 Haluaran urin terus-menerus.
c. Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan kurang pengetahuan
tentang penyakitnya yang ditandai dengan :
Ds :  Klien mengatakan stress pada penyakitnya
 Klien mengatakan kurang pengetahuan dan informasi
tentang penyakitnya
Do :  Pasien tampak bertanya kepada perawat dan dokter akan
penyakitnya
 Klien nampak ketakutan
d. Resiko tinggi kekurangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake nutrisi yang kurang adekuat yang ditadai
dengan :
Do :  Haluaran urin tidak dapat terkontrol
 Haluaran urin terus menerus
e. Resiko tinggi defisit volume cairan berhubungan dengan
ketidakseimbangan intake output cairan yang ditandai dengan :
Ds :  Klien mengeluh nafsu makan kurang
Do :  Porsi makan tidak dihabiskan

Anda mungkin juga menyukai