Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PROBLEM SOLVING

NURSING CARE
INKONTINENSIA
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Blok Urinary
Dosen Pembimbing: Ns. Ayut Merdikawati, Skep,MKep

Disusun oleh:
Kelompok 1 Reguler 2

Risa Damayanti 135070218113024


Nurva Prastya Ningrum 165070200111014
Destasya Hayyu Qorirah .P 165070200111016
Delfira Arizda 165070200111020
Hirni Adiriani 165070200111022
Marisa Devina Agustin 165070207111012
Ade Ajeng Aulia 165070207111016
Styradixa Widhi Trymitha 165070207111018
Shifa Resti Sahara 165070201111014
Ratna Dilla Fitrianti 165070207111020

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
NURSING CARE INKONTINENSIA

TRIGGER

Ny. A, usia 50 tahun, datang ke Puskesmas karena keluhan tidak mampu


mengontrol kencingnya sejak 1 bulan yang lalu. Klien memiliki 5 orang anak.
Dua tahun yang lalu klien penah didiagnosa tumor kandung kemih dan telah
dilakukan operasi. Klien merasakan keluhan ini terutama ketika tertawa, sehingga
klien sering mengompol karena tidak bisa menahan kencingnya sebelum sampai
ke toilet. Keluhan ini sangat mengganggu klien dan menyebabkan klien menjadi
malu, sering di rumah dan tidak pernah mengikuti pengajian ibu-ibu di lingkungan
rumahnya. Saat ini perawat sedang memberikan konsultasi dan merencanakan
intervensi selanjutnya untuk mengatasi masalah kesehatan Ny. A.

ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Identitas pasien
a. Nama pasien : Ny. A
b. Usia : 50 tahun
c. Jenis kelamin : perempuan

2. Status kesehatan saat ini


a. Keluhan utama:
Pasien datang ke puskesmas dengan keluhan tidak mampu
mengontrol kencingnya sejak 1 bulan yang lalu.
b. Faktor pemberat : tertawa
c. Riwayat kesehatan saat ini :
Ny. A, usia 50 tahun, datang ke Puskesmas karena keluhan
tidak mampu mengontrol kencingnya sejak 1 bulan yang lalu.
Klien memiliki 5 orang anak. Klien merasakan keluhan ini
terutama ketika tertawa, sehingga klien sering mengompol karena
tidak bisa menahan kencingnya sebelum sampai ke toilet. Keluhan
ini sangat mengganggu klien dan menyebabkan klien menjadi
malu, sering di rumah dan tidak pernah mengikuti pengajian ibu-
ibu di lingkungan rumahnya.

d. Riwayat kesehatan terdahulu :


Dua tahun yang lalu klien penah didiagnosa tumor kandung
kemih dan telah dilakukan operasi.
B. ANALISA DATA

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN
1. DS:
- Usia 50 tahun Riwayat memiliki 5 orang Inkontinensia Urine
anak dan Usia 50 tahun Stres
- Pasien mengeluh
tidak mampu
mengontrol Peregangan otot
kencingnya sejak 1 jaringan/robekan jalan lahir

bulan yang lalu


- Klien memiliki 5
orang anak Melemahnya otot dasar
panggul
- Klien merasakan
keluhan ini
terutama ketika
tertawa. Tidak dapat menahan
kencing

DO:-
Inkontinensia Urin

Inkontinensia Urine Stres

2. Ds :
- Klien mengeluh Pernah operasi karena Gangguan Rasa
didiagnosa tumor kandung Nyaman
tidak mampu
kemih
mengontrol
kencingnya sejak 1
Perubahan otot urinary
bulan lalu
- Klien sering
Gangguan control
mengompol saat berkemih
tertawa Karena
tidak bisa menahan Tekanan dalam kandung
kencingnya kemih meningkat
sebelum sampai ke
toilet Inkontinensia stress
Klien mengatakan
bahwa keluhannya Tekanan kandung kemih >
tekanan urethra
ini mengganggu.

Tekanan pada rongga perut


DO : -
meningkat

Kandung kemih bocor

Tertawa

Rembesan urin

Klien merasa terganggu

Gangguan rasa nyaman

3. DS :
Harga Diri Rendah :
1. Klien sering Inkontinensia Urin Situasional
mengompol
karena tidak bisa
Tidak bisa menahan
menahan kencing
kencingny
sebelum sampai
ke toilet dan Sering mengompol

sangat
mengganggu dan Rasa Malu
menyebabkan
klien menjadi
malu sering di rumah dan tidak
pernah mengikuti pengajian
2. Klien sering di ibu-ibu di lingkungan
rumah dan tidak rumahnya

pernah mengikuti
pengajian ibu-ibu Harga diri rendah :
di lingkungan Situasional
rumahnya

DO : -

3. PRIORITAS DIAGNOSA

a. Inkontinensia Urine Stress b.d ketidakmampuan mengontol buang air


kecil pada saat terjadi peningkatan tekanan pada abdomen (tertawa)
b. Gangguan Rasa Nyaman b.d pasien yang tidak dapat mengontrol
kencingnya terutama ketika tertawa
c. Harga Diri Rendah : Situasional b.d perasaan malu pasien terhadap
penerimaan dilingkungan sekitar pasien

4. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Dx: Inkontinensia Urine Stress b.d ketidakmampuan mengontol buang air
kecil pada saat terjadi peningkatan tekanan pada abdomen (tertawa)

Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan klien dapat mengontrol


berkemihnya

Kriteria Hasil : sesuai dengan indikator NOC

NOC -> Kontinensia Urin

No. Indikator 1 2 3 4 5
1. Mengenali keinginan
untuk berkemih
2. Respon berkemih sudah
tepat waktu
3. Menjaga pola berkemih
yang teratur
4. Memulai dan
menghentikan aliran urin
5. Berkemih pada tempat
yang tepat

Keterangan :

1.Tidak pernah menunjukkan

2. Jarang menunjukkan

3. Kadang-kadang menunjukkan

4. Sering menunjukkan

5. Secara konsisten menunjukkan

No.o. Indikator 1 2 3 4 5
1. Urin merembes
dengan peningkatan
tekanan pada
abdomen (misalnya
,bersin,tertawa,
mengangkat barang)
2. Urin merembes saat
berkemih

Keterangan :

1. Secara konsisten menunjukkan

2. Sering menunjukkan

3. Kadang-kadang menunjukkan

4. Jarang menunjukkan
5. Tidak pernah menunjukkan

NIC: Latihan Otot Pelvis

1. Kaji kemampuan urgensi berkemih pasien

2. Instruksikan pasien untuk menahan otot-otot sekitar uretra dan


anus,kemudian relaksasi,seolah-olah ingin menahan buang air kecil atau
buang air besar

3. Instruksikan pasien untuk tidak mengkontaksikan perut,pangkal paha


dan pinggul; menahan nafas atau mengejan selama latihan

4. Yakinkan bahwa pasien mampu membedakan ontraksi menahan dan


relaksasi yang bebeda antara keinginan untuk mninggikan dan
memasukan kontraksi otot dan usaha yang tidak diinginkan untuk
menurunkan

5. Informasikan pasien bahwa latihan ini akan efektif jika dilakukan 6-12
minggu

6. Berikan umpan balik positif selama latihan dilakukan

7. Ajarkan pasien untuk memonitor keefektifan latihan dengan mencoba


menahan BAK 1 kali dalam seminggu

8. Instruksikan pasien untuk dapat mencatat inkontinensia yang terjadi


setiap harinya untuk melihat perkembangannya

NIC: Perawatan Inkontinensia Urin

1. Identifikasi apa saja penyebab inkontinensia pada pasien (misalnya,urin


output,pola berkemih,fungsi kognitif,masalah perkemihan,residu paska
bekemih,dan obat-obatan.)

2. Jelaskan penyebab tejadinya inkontinensia dan rasionalisasi setiap


tindakan yang dilakukan
3. Diskusikan bersama pasien mengenai prosedur tindakan dan target yang
diharapkan

4. Bantu untuk meningkatkan atau mempertahankan harapan pasien

5. Bantu pasien untuk emilih diapers atau popok kain yang sesuai untuk
penanganan sementara selama terapi pengobatan sedang dilakukan

6. Sediakan popok kain yang nyaman dan melindungi

7. Berikan umpan balik positif jika inkontinensia membaik

2. Dx : Gangguan Rasa Nyaman b.d pasien yang tidak dapat mengontrol


kencingnya terutama ketika tertawa

Tujuan : setelah dilakukan perawatan dalam waktu 2 x 24 jam, rasa

nyaman pasien meningkat.

Kriteria hasil : sesuai dengan indikator NOC

NOC : Status Kenyamanan: Fisik

No Indikator 1 2 3 4 5

1. Kontrol terhadap gejala

2. Kesejahteraan fisik

3. Inkontinensi urin

Keterangan No. 1 dan 2: Keterangan No. 3 :


1.Sangat terganggu 1.Berat
2.Banyak terganggu 2.Cukup berat
3.Cukup terganggu 3.Sedang
4.Sedikit terganggu 4.Ringan
5.Tidak terganggu 5.Tidak ada
NIC : Peningkatan Sistem Dukungan

1. Identifikasi respon psikologis terhadap situasi dan ketersediaan sistem


dukungan.
2. Identifikasi tingkat dukungan keluarga, dukungan keuangan, dan
sumber daya lainnya.
3. Anjurkan pasien untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan
masyarakat.
4. Sediakan layanan dan sikap peduli dan mendukung
5. Libatkan keluarga, orang terdekat dan teman-teman dalam perawatan
dan perencanaan.

NIC: Pemberian Obat

1. Resepkan atau rekomendasikan obat yang sesuai berdasarkan


kewenangan untuk meresepkan.
2. Monitor kemungkinan alergi terhadap obat, interaksi dan
kontraindikasi, termasuk obat obatan diluar konter dan obat-obatan
herbal
3. Monitor tanda-tanda vital dan nilai laboratorium sebelum pemberian
obat-obatan secara tepat.
4. Instruksikan klien dan keluarga mengenai efek yang diharapkan dan
efek lanjut obat.
5. Monitor klien terhadap efek terapeutik untuk semua obat-obatan
6. Monitor klien terhadap efek lanjut, toksisitas dan interaksi pemberian
obat.

3. Dx : Harga diri rendah situasional b.d perasaan malu pasien terhadap


penerimaan dilingkungan sekitar pasien

Tujuan : Setelah dilakukan perawatan 3x 24 jam pasien dapat


memiliki persepsi positif tentang makna diri sebagai
respons terhadap situasi saat ini.

Kriteria Hasil : sesuai dengan NOC


NOC -> Harga diri

No. Indikator 1 2 3 4 5 Keterangan


1. Verbalisasi penerimaan diri
1= Tidak pernah
2. Tingkat kepercayaan diri
positif
2 = Jarang positif
3. Keinginan untuk berhadapan
3 = Kadang-kadang
muka dengan orang lain
positif
4. Perasaan tentang nilai diri
4 = Sering positif
5 = Konsisten positif
5. Respon yang diharapkann dari
orang lain

NOC -> Tingkat kecemasan sosial

No. Indikator 1 2 3 4 5 Keterangan


1. Menghindari situasi sosial

2. Menghindari keluar rumah

3. Antisipasi cemas pada situasi


sosial
1 = Berat
4. Persepsi diri yang negatif 2 = Cukup berat
terhadap penerimaan oleh 3 = Sedang
orang lain 4 = Ringan
5 = Tidak ada
5. Tidak nyaman selama
menghadapi sosial

6. Gangguan dengan hubungan

7. Ganguan dengan fungsi peran

NIC : Peningkatan harga diri

1. Memonitor pernyataan pasien mengenai harga diri.

2. Menentukan kepercayaan diri pasien dalam hal penilaian diri.

3. Membantu pasien menemukan penerimaan diri.


4. Menguatkan kekuatan pribadi yang diidentifikasi pasien.

5. Mendukung pasien untuk terlibat dalam memberikan afirmasi positif


melalui pembicaraan pada diri sendiri dan secara verbal terhadap diri
setiap hari.

6. Membantu pasien untuk mengindentifikasi respon positif dari orang lain.

7. Memonitor tingkat harga diri dari waktu ke waktu dengan tepat.

8. Membuat pernyataan positif mengenai pasien.

NIC : Konseling

1. Membangun hubungan terapeutik yang didasarkan pada rasa saling peraya


dan saling menghormati.

2. Menunjukkan empati , kehangatan, ketulusan.

3. Menentapkan lama hubungan konseling.

4. Menetapkan tujuan-tujuan.

5. Menyediakan informasi aktual yang tepat dan sesuai kebutuhan.

6. Mengidentifikasi adanya perbedaan antara pandangan pasien terhadap


sirtuasi dengan oandangan dari tim tenaga kesehatan.

7. Menentukan bagaimana perilaku keluaraga mempengaruhi pasien.


DAFTAR PUSTAKA

Bulecheck. M Gloria dkk. 2013. Nursing Intervention Classification . Elsevier

Herdinan. T , Heather dan Shigemi, Kamitsuru. 2015. Nursing Diagnosis :


Definition and Classification. EGC

Moorhead , Sue dkk. 2013. Nursing Outcome Classification . Elsevier

Anda mungkin juga menyukai