Anda di halaman 1dari 12

1.

Metode identifikasi parasit


 Pemeriksaan Feses
 Pengawetan feses baiknya dilemari pendingin.
 Metode native dan Sedimen
a. Feses segar atau yg sudah diawetkan diambil sedikit dengan pipet
b. Ditaruh di objek glass, ditutup dengan cover glass. Ini metode
Native

c. Keuntungan: Cepat dan mudah


Kelemahannya tidak bisa terlihat dengan jelas di mikroskop.
Biasanya bisa untuk mendeteksi infeksi parasite yg berat.
Air yang digunakan untuk mengencerkan bisa dengan akuades
steril (untuk menghidari artefak), kemudian disaring. Ini yg
dinamakan pemeriksaan Sedimen
d. Campuran hasil saringan feses, di sentrifuge, dibuang air nya,
disisakan endapannya.

Kelemahan metode sedimentasi: infeksi ringan bisa terdeteksi


dengan mudah
e. Mac Master untuk menghitung infeksi parasite didalam feses.
Caranya:
 Feses ditimbang dulu, diambil 2 gram
 Ditambahkan dengan air (yg terukur ml yg digunakan)
 Disentrifuge
 Satuannya Egg per Gram (Epg)

Alat Mac Master

 Setelah disentrifuge, cairannya dimasukkan ke chamber


nya yg isinya kemungkinan 2 ml masing-masing chamber.
Kemudian dihitung
Diamati dibawah mikroskop

 Untuk pengencerannya jangan asal dikalikan 10, dilihat


dulu apakah pengencerannya sudah sesuai. Terus tingkat
keparahan masing-masing jumlah jenis telur yg
teridentifikasi itu beda-beda, belum tentu dengan jumlah
yg sama, hewan mengalami keparahan yg sama apabila
telur parasite yg teridentifikasi berbeda jenis.
 Perhitungan dilakukan semua lapang pada 1 chamber,
tidak hanya 1 lapang pandang.
Seperti ini alur perhitungan di chambernya
 Metode Apung
Bahan yg bisa mengapung kan bahan tersebut: Garam jenuh, Gula jenuh.
Metode pemeriksaannya:
Pertama diambil feses dan dicairkan dulu dengan air. Kemudian di
sentrifuge, disisakan endapannya:

Kemudian diisi garam jenuh, diisi sampai penuh, disentrifuge 10 menit,


tetapi jangan dibuang airnya.
Sampai bagian atas nya itu cembung. Kemudian ditempelkan bagian atas
nya dengan Objek Glass dan diamati di mikroskop
Metode ini kita bisa mendapatkan telur parasite nya dalam infeksi rendah
atau berat. Lapang pandang juga lebih bersih.
 Protozoa kita mengamati mikroskop perbesaran 1000x, kalau cacing cukup
40x. Parasit  Ookista/gram, Parasit  Egg/gram.
 Jenis telur parasite yang paling besar: Trematoda
 Hasil pemeriksaan Sedimen

Jenis telur Fasciola. Bentuk oval, dindingnya tebal.


 Sebelum dilakukan pemeriksaan, ketika ditransportasi, harus di berikan cairan
pengawet supaya telur tidak berkembang ke fase selanjutnya.
2. Identifikasi Protozoa Darah
 Digunakan darah yang segar atau yang diawetkan.
 Diberikan EDTA untuk mencegah penggumpalan

Diberikan Label

Difiksasi dengan
menggunakan Metanol sebelum
pewarnaan
Diberikan Pewarnaan HE kalau disini
 Pengamatan pada parasite darah Eimiria di Usus Sapi (scraping) itu nanti
hasilnya hanya bulatan gitu. Kalau di feses, dia sudah sporulasi, sudah
lama dilingkungan. Kalau dipercepat bisa dengan kalium diklormat.

 Toxoplasma didalam jaringan itu bentuknya stadium bradizoid (fase


dorman) bisa di otak, atau di muskulus. Stadium takizoid, toxo bersifat
aktif.
3. Pemeriksaan Cacing
Sampelnya itu biasanya bisa di feses, setelah dikeluarkan dari dalam tubuh.
Tujuannya itu untuk melakukan pencegaham, karena setiap cacing fase hidup
nya berbeda-beda
Jenis nya cacing Cestoda (Railietina) tipis.

Kalau cacing nya terlalu tebal, cacing diapit dengan 2 objek glass, kemudian dikaretkan

Pengamatan pada mikroskop, fokuskan pada bagian-bagian yg khas. Misal pada contoh,
railitina dia ciri khas nya dikepalanya. Untuk mengetahui jantan dan betina ada dibagian
posteriornya (Kecuali Trematoda, dia Hemaprodit). Pada bagian posterior ada operculum
nya, atau speculum nya. pewarnaan nya bisa pake Karmin
TUGAS
TUGAS MANDIRI
Hanya dikumpulkan ke Pembimbing Kelompok masing-masing. Tugasnya:

Bisa jadi 1 kelompok dapat kasus yang sama. Kasusnya nanti dibagikan dan dijawab pertanyaan
yg ada didalam kasus terssebut, dikumpulkan hari selasa.

Anda mungkin juga menyukai