Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH KOMUNIKASI KEPERAWATAN

Guru pembimbing

YULIA SETYANINGSIH, S.TR.KEB

Disusun oleh
1. AISYAH SYAFA ROMADHONI (01)
2. ALVIATUS RISMA WIDAYATI (02)
3. ANIS SETYAWATI (05)
4. CICHA SALSA BELLA (09)
5. ELFIRA ADINDA PRATIWI (15)
6. ELVON SEPTIANUS NDRAHA (28)
7. FIDINIA REVALINA RAHMATIKA(21)

SMK MUHAMMADIYAH 1

KOTA MALANG
TAHUN 2020/2021
KATA PENGANTAR

puji syukur kehadirat tuhan yang maha kuasa karena telah memberikan kesempatan pada penulis

untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayahnyalah penulis dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul [ makalah komunikasi keperawatan] tepat waktu.

Makalah judul [ komunikasi keperawatan ] disusun guna memenuhi tugas guru pada bidang study

Disekolah. Selain itu , penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi

Pembaca tentang topic makalah komunikasi keperawatan .

Penulis mengucapkan terimakasih sebesar besarnya kepada bapak/ibu selaku guru mata pelajaran.

Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang

Ditekuni penulis . penulis juga mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu

Proses penyusunan makalah ini .

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna . oleh karena itu, kritik dan saran yang

Membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini .

[ MALANG , 7 AGUSTUS 2020 ]

ALVIATUS RISMA WIDAYATI [02]


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………………………………….............. 1

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………………………....... 2

DAFTAR ISI .…………………………………………………………………………………........................ 3

BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………. I

 Latar belakang …………………………………………….... 4


 Rumusan masalah …………………………………………. 5
 Tujuan penulisan …………………………………………… 6

BAB 2 PEMBAHASAN ………………………………… II

 Pengertian komunikasi …………………………………………. 7


 Komponen komunikasi …………………………………………. 8
 Macam- macam komunikasi ………………………………….. 9
 Faktor- faktor yang mempengaruhi komunikasi ……. 10
 Jenis- jenis komunikasi ………………………………………….. 11
 Pengertian komunikasi terapeutik ………………………. 12

BAB 3 PENUTUP …………………………………. III

 Simpulan ………………………………………... 13
 Saran ……………………………………………… 14

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………………… 15


ISI

1. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Komunikasi adalah "suatu proses ketika seseorang atau beberapa
orang, kelompok,organisasi , dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar
terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi dilakukan
secara lisan, atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak
ada bahasa verbal  yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan
dengan menggunakan gerak-gerik tubuh atau menunjukkan sikap tertentu, misalnya
tersenyum, menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu.

2. KOMPONEN KOMUNIKASI

1. komunikator /sumber /pengirim pesan [communicator/source/sender]

2. pesan [message]

3. encoding

4. media atau saluran komunikasi [channel]

5. decoding

6. komunikate/penerima pesan [comunicatee/receiver]

7. umpan balik (feedback)

8. konteks (context)
9. Gangguan (noise)

10. Efek (effect)

3. macam-macam komunikasi

1. Jenis Komunikasi Menurut Penyampaiannya

2. Jenis Komunikasi Menurut Iktikad Komunikasi

3. Jenis Komunikasi yang Bersumber pada Ruang Lingkup


4. Jenis Komunikasi Menurut Aliran Informasi

4. faktor-faktor yang mempengaruhi kounikasi

1. Pengetahuan 9. Kredibilitas

2. Perkembangan 10. konteks

3. Persepsi 11. Konten

4. Peran dan hubungan 12. kejelasan

5. Lingkungan 13. Kesenimbungan dan


konsisten

6. Emosi 14. Kemampuan komunikan

7. Kondisi fisik 15. Saluran distribusi

8. Jenis kelamin

5. jenis-jenis komunikasi

1. Komunikasi lisan dan tertulis

2. Komunikasi verbal dan nonverbal

3. Komunikasi ke bawah, ke atas, dan ke samping

4. Komunikasi Formal dan Informal

5. Komunikasi satu arah dan dua arah

6.pengertian komunikasi terapeutik

 Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yg direncanakan secara sadar, bertujuan


dan dipusatkan untuk kesembuhan pasien. Komunikasi terapeutik mengarah pada
bentuk komunikasi interpersonal.
 Northouse (1998: 12), komunikasi terapeutik adalah kemampuan atau keterampilan
bidan untuk membantu pasien beradaptasi terhadap stres, mengatasi gangguan
psikologis, dan belajar bagaimana berhubungan dengan orang lain.
 Stuart G.W. (1998), komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpesonal
antara bidan dengan pasien, dalam hubungan ini bidan dan pasien memperoleh
pengalaman belajar bersama dalam rangka memperbaiki pengalaman emosional
pasien.

 
13
BAB IIITINJAUAN KASUSA.
 
PENGKAJIAN
Pengkajian pada pasien dilakukan pada tanggal 14 Juli 2014 pukul 09.00 Wita, di RuangTeratai RSUD
Karangasem dengan metode observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, dandokumentasi (rekam medis).
1.
 
PENGUMPULAN DATA
a.Identitas Pasien
Pasien penanggung pasien

Nama : ELVON SEPTINUS NDRAHA AISYAH SYAFA ROMADHONI

Umur : 15 THN 16 THN

Jenis kelamin : Laki-laki perempuan

Bangsa : Indonesia Indonesia

Agama : khatolik islam

Pendidikan : SMK SMK

Alamat : Tanjung Tanjung

PEMBAHASAN

Kesenjangan antara tinjauan teori dengan tinjauan kasus ( pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi).Pada tinjauan teori di perencanaan keperawatan terdapat kesenjangan dengan tinjauankasus.
Pada perencanaan di tinjauan teori terdapat rencana untuk mengkaji intake dan output,otot dan
observasi frekuensi defekasi, karakteristik, jumlah dan faktor pencetus tetapi padatinjauan kasus tidak
terdapat rencana untuk mengkaji intake dan output, otot dan observasifrekuensi defekasi,
karaktreristik, jumlah dan faktor pencetus
 
Diare merupakan keadaan ketika individu mengalami atau berisiko mengalami
defekasi berupa feses cair atau feses tidak berbentuk dalam frekuensi yang sering (Lynda Juall,2012).Dia
re adalah pasase feses yang lunak dan tidak berbentuk (NANDA, 2012).Dari kedua pengertian diatas
dapat disimpulkan bahwa diare merupakan situasi dimanaseorang individu mengalami sensasi rasa sakit
perut seperti melilit atau mulas kemudiandefekasi berupa feses yang encer atau lunak dan tidak
berbentuk serta dikeluarkan secaraterus- menerus dengan frekuensi lebih dari 3 kali.Pada kasus Tn. H
pasien mengalami diare karena infeksi bakteri, setelah diberikan asuhankeperawatan 1x24 jam
diadapatkan :S : pasien mengatakan sudah tidak lemas lagi, pasien mengatakan BAB 2x sehari, baukhas
feses warna kuning, konsistensi lembek.O : bising usus pasien 10x/ menit.A : tujuan no 1, 2, 3, 4, 5, 6
tercapai, masalah diare teratasi.P : pertahankan kondisi pasien
B.
 
SARAN
Kami harap laporan ini dapat berguna untuk semua yang membacanya, untuk pasien yangmengalami
diare diharapkan untuk banyak minum sebagai pengganti cairan elektrolitseperti oralit dan norit.

Anda mungkin juga menyukai