Anda di halaman 1dari 31

BAB 4

ANALISIS SWOT

4.1 Analisis SWOT


Tabel 4.1 Analisis SWOT
NO ANALISA SWOT BOBOT X
BOBOT RANTING
RANTING
1 Sumber Daya Manusia Manusia(Man)
A. Internal Faktor (IFAS)
Strength.
1. Adanya sistem pengembangan staf berupa pelatihan sebanyak 96% perawat 0,04 4 0,16
telah mengikuti pelatihan dalam (misalnya PKRS, LSH, Manajemen, Audit , CI) S-W =
2. Jenis ketenagaan: -0,58
a. Ners : 2 0,02 3 0,06
b. D3 : 10
c. Dr : 1
d. Farmasi : 2
e. Gizi : 2
f. Administrasi :5
g. CS : 2
3. Masa kerja lebih 15 tahun sebanyak 1 orang, 5-15 tahun sebanyak 3 orang
sedangkan kurang 1-5 tahun sebanyak 14 orang.
4. Adanya pelatihan perawat.
0,03 3 0,09

92
Weakness 0,12 3 0,36
1. Beban kerja perawat di ruangan cukup tinggi
2. MAKP yang ada di ruang rawat inap puskesmas silo 2 tidak sesuai dengan teori 0,21 0,67
yang ada
3. Adanya administrasi yang menjadi asisten perawat
4. Kurangnya kesejahteraan perawat 0,4 2 0,4
0,15 1 0,15
0 1 0
0,24 1 0,24
TOTAL
0,79 0,79
b. Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity. 1
1. Adanya program pelatihan/seminar khusus tentang manajemen keperawatan dari
diklat.
2. Adanya kesempatan melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
3. Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa fakultas keperawatan dengan 0,31 3 0,93
perawat klinik.
4. Adanya program akreditasi Puskesmas dari pemerintah dimana MAKP 0,1 3 0,03
merupakan salah satu penilaian. 0,04 3 0,12

0,05 4 0,2
Trearthened
1. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk pelayanan yang lebih profesional. 0,4 0,28
2. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan
3. Persaingan antar puskesmas yang semakin kuat
4. Terbatasnya kuota tenaga keperawatan yang melanjutkan pendidikan tiap tahun. 0,02 2 0,04
0,03 2 0,06

93
0,07 3 0,18
0,48 1 0,48
TOTAL
0,6 1,66

1
2 Sarana Dan Prasarana (M2)
a. Internal Faktor (IFAS)
Streangth.
1. Puskesmas silo 2 teakreditasi 0,02 4 0,08
2. Terdapat administrasi penunjang (misal : buku injeksi, buku TT, buku SOP, dan
lain-lain) yang memadai 0,02 2 0,04
3. Jumlah ruangan yang sudah tercukupi 0,26 4 1,04
4. Tersedianya nurse station. 0,2 4 0,8
5. Mempunyai taman bermain
0,5 0,20

Weakness. 0,01 1 0,01


1. Alat-alat yang digunakan untuk menunjang tindakan keperawatan belum cukup
memadai 0,09 1 0,09
0,37 2 0,74
0,05 2 0,1
0,02 1 0,02

0,5 0,96

TOTAL 1

94
b. Eksternal Faktor (EFAS)
Opportunity.
4 0,96
1. Adanya pengadaan sarana dan prasarana yang rusak dari bagian pengadaan
0,24 2 0,38
barang (AC, Sring Pum).
2. Adanya program pelatihan atau seminar khusus tentang pengoperasian alat. 0,19 1,30

0,43 2 0,08
Treathened
1 0,23
1. Kesenjangan antara jumlah pasien dengan alat kesehatan yang ada 0,04 1 0,3
0,23
2. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. 0,3 0,61
3. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat untuk melengkapi sarana dan prasarana
0,57

TOTAL

95
3. M3 (Metode)
1. MAKP
a. internal faktor (IFAS)
strength
1. RS memiliki visi, misi dan motto sebagai acuan melaksanakan kegiatan 0,24 4 0,2
pelayanan.
0,14 4 0,2
2. Ada kemauan perawat untuk berubah. 0,04 2 0,2
0,03 2 0,09
3. Mempunyai standart asuhan keperawatan.
0,04 3 0,2
4. Mempunyai protap setiap tindakan. 0,04 3 0.09
5. Terlaksananya komunikasi yang adekuat : perawat dan tim kesehantan lain.
0,49 0,98
6. Ketenagaan keperawatan sudah memenuhi syarat untuk MAKP
(S1Keperawatan 2 orang)
0,01 1 0,01

0,16 1 0,16
Weakness. 0,2 2 0,4
1. Belum adanya pelaksanaan model MAKP dikarenakan kurangnya tenaga 0,14 1 0,14
perawat.
2. MAKP tidak sesuai dengan teori yang ada 0,51 0,71
3. Ada perawat yang kurang puas dengan penerapan metode yang diterapkan.
4. Belum dilakukannya supervise, pre-post conference, DRK, Discarge 1
Planning yang kurang maksimal, semua itu dikarenakan kurangnya tenaga
perawat

TOTAL

96
3 0,12
4 0,16
b. Eksternal Faktor (EFAS) 0,04 3 0,06
Opportunity. 0,4
1. Adanya mahasiswa S-1 Keperawatan praktik managemenkeperawatan. 0,02 0,34
2. Ada kebijakan pemerintah tentang profesionalisasiperawat.
3. Adanya kebijakan RS tentang pelaksanaan MPKP. 0,46
3 0,42
2 0,08
0,14
Trearthened 0,04 1 0,2
1. Persaingan dengan rumah sakit swasta yang semakin ketat. 1 0,16
2. Adanya tuntutan masyarakat yang semakin tinggi terhadap peningkatan 0,2
pelayanan keperawatan yang lebih profesonal. 0,16 0,86
3. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan hukum.
4. Bebasnya pers yang dapat langsung menyebarkan informasi dengan cepat. 0,64

TOTAL
4 Sentralisasi obat
a. internal faktor (IFAS)
strength
1. Kepala ruangan mendukung kegiatan sentralisasi obat. 0,21 3 0,63
2. Adanya kemauan perawat untuk melakukan sentralisasi obat 0,21 3 0,63
3. Adanya buku injeksi dan obat oral bekerja sama dengn depo farmasi. 0,31 3 0,93
4. Adanya lembar pendokumentasian obat yang diterima disetiap status pasien. 0,10 3 0,3

97
0,83 2,49
Weakness
1. Pelakasanaan obat di Pavilliun Melati masih menggunakan One Day 0,01 2 0,02
Dose(ODD).
2. Petugas farmasi hanya mengisi dokumentasi dan pendataan obat dari dokter 0,16 2 0,32

0,17 0,34

TOTAL 1

b.eksternal faktor (EFAS)


opportunity
1. Adanya mahasiswa S1 keperawatan yang praktek manajemen keperawatan. 0,04 3 0,12
2. Kerjasama yang baik antara mahasiswa S1 keperawatan dengan tenaga 0,13 4 0,52
kesehatan.
3. Adanya kepercayaan perawat pada pasien untuk menangani pasien 0,4 2 0,8

0,57 1,44

Threatened
1. Adanya tuntutan pasien untuk mendapatkan pelayanan yang profesional. 0,3 2 0,6
2. Makin tinggi kesadaran masyarakat akan hukum. 0,03 2 0,06
3. Makin banyaknya keluarga pasien yang kritisi tentang obat. 0,1 1 0,1

0,43 0,76

98
TOTAL
1
5 Supervisi
a. internal faktor (IFAS)
Strength
1. Telah ada program sosialisasi tentang supervisi. 0,13 4 0,52
2. Kepala ruangan mendukung dan melaksanakan supervisi. 0,34 4 1,36

0,47 1,88

Weakness
1. Belum dilakukan supervise, karena kekurangan tenaga. 0,02 2 0.04
2. Belum mempunyai format yang baku dalam pelaksanaan superfisi 0,21 1 0.21
3. Supervisi belum terstruktur dan tidak ada formulir penlaian yang tepat. 0,1 1 0,1
4. Belum adanya dokumentasi supervisi yang jelas. 0,2 1 0,2

0,53 0,55

TOTAL 1
b.eksternal faktor (EFAS)
opportunity
1. Adanya mahasiswa S1 keperawatan yang praktek manajemen keperawatan. 0,04 3 0,12
2. Adanya reward dalam bentuk pelatihan, sekolah, maupun jasa yang 0,32 4 1,28
melaksanakan pekerjaan dengan baik.
3. Adanyateguran dari kepala ruangan bagi perawat yang tidak melaksanakan 0,13 2 0,26
tugas dengan baik.
4. Hasil supervisi dapat dilakukan sebagai pedoman untuk daftar penilaian 0,02 3 0,06
prestasi pegawai (DP3).

99
1,72
0,51
Threatened
1. Tuntutan pasien sebagai konsumen untuk mendapatkan pelayanan yang 2 0,52
0,26
profesional.
2. Masyarakat menuntut pemberihan asuhan yang baik 2 0,46
0,23
0,98
0,49
TOTAL
1
6 Timbang terima
a. Internal Faktor (IFAS)
Strenght
1. Adanya laporan jaga setiap shift 0,24 4 0,96
2. Timbang terima sudah merupakan kegiatan rutin yang telah dilaksanakan 0,04 4 0,16
3. Adanya kemauan perawat untuk melakukan timbang terima 0,4 4 1,6
4. Adanya buku khusus untuk pelaporan timbang terima 0,03 3 0,09
5. Sudah ada SOP timbang terima diruangan
0,71 2,81

Weakness
1. Timbang terima sudah dilakukan dengan baik (PP melaporkan identitas 0,12 3 0,36
pasien, keluhan utama, DS, DO, MK, dan intervensi) tetapi intervensi
masih bersifat umum tidak berdasarkan MK dan Evaluasi tidak lengkap.
2. Pelaksanaan timbang terimaa masih belum optimal, khususnya dari shift 0,13 3 0,39
sore ke malam

100
3. Kepala ruangan terkadang tidak memimpin kegiatan timbang terima 2 0,08
0,04
setiap pagi
0,83
0,29
TOTAL
1

b. Eksternal faktor (EFAS)


Opportunity
1. Adanya SOP tentang timbang terima 4 0,32
0,08
2. Adanyanya kerja sama yang baik antara mahasiswa S1 Keperawatan 3 0,39
0,13
yang praktek dengan perawat ruangan
3. Kebijakan RS (bidang keperawatan) tentang timbang terima 4 0,96
0,24
1,67
0,45
Treathened
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan 2 0,44
0,22
pelayanan keperawatan yang profesional
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tanggung jawab dan 1 0,21
0,21
tanggung gugat perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan
3. Format timbang terima belum mencakup nama dan paraf perawat pada 1 0,12
0,12
kedua shift.
0,77
0,55
TOTAL
1
7 Discharge planning

101
a. Internal faktor (IFAS)
Strenght
1. Tersedianya sarana dan prasarana discharge planning diruangan uintuk 0,14 4 0,56
pasien pulang (format/kartu DP)
2. Adanya kartu kontrol berobat 0,34 4 1,36

0,78 1,92

Weakness
1. Keterbatasan waktu dan tenaga perawat 0,13 1 0,13
2. Perawat belum memberikan pendidikan kesehatan secara informal 0,23 2 0,46
kepada pasien atau keluarga selama dirawat / pulang
3. Kurangnya kemauan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada 0,04 2 0,08
pasien atau keluarga
4. Pendidikan kesehatan belum terdokumentasi 0,02 2 0,04
5. Tidak ada format discharge planning yang tepat 0,1 1 0,1

0,22 0,81

TOTAL 1

b. Eksternal faktor (EFAS)


Opportunity
1. Adanya mahasiswa S1 Keperawatan yang melakukan praktek 0,04 4 0,16
manajemen keperawatan
2. Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa S1 Keperawatan dengan 0,03 3 0,09
perawat klinik
3. Sudah tersedianya leaflet untuk pasien 0,2 4 0,8

102
4. Discharge Planning bisa dilakukan oleh ketua tim. 4 1.6
0,4
2,65
0,67
Threatened
1. Adanya tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan keperawatan 2 0,08
0,04
yang profesional
2. Makin tingginya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan 1 0,14
0,14
3. Persaingan antar RS yang semakin ketat 2 0,06
0,03
4. Sudah tersedia leaflet untuk pasien pulang, tetapi tidak diberikan 1 0,12
0,12
discharge planning.
0,4
0,43
TOTAL
1
8 Ronde keperawatan
a. Internal faktor (IFAS)
Strength
1. Ada beberapa kasus yang memerlukan perhatian khusus 0,01 3 0,03
2. SDM banyak mempunyai pengalaman dalam bidang keperawatan 0,07 4 0,28
3. Adanya kasus langka yang ada di ruang melati dan butuh penanganan 0,1 4 0,4
yang lebih spesifik
0,18 0,71

Weakness
1. Ronde keperawatan adalah kegiatan yang belum dilaksanakan di 0,12 1 0,12
Pavilliun Melati

103
2. Sertifikasi perawat kurang sesuai keahliannya 0,13 1 0,13
3. Karakteristik tenaga yang memenuhi klasifikasi belum rata 0,16 3 0,48
4. Jumlah tenaga yang tidak seimbang dengan jumlah tingkat 0,11 2 0,22
ketergantungan pasien
5. Kekurangan jumlah tenaga kerja perawat 0,3 1 0,3

0,82 1,25

TOTAL 1
b. Eksternal faktor (EFAS)
Opportunity
1. Adanya pelatihan dan seminar tentang manajemen keperawatan 0,11 4 0,44
2. Adanya kesempatan dari kepala ruangan untuk mengadakan ronde
keperawatan pada perawat dan mahasiswa praktek. 0,23 4 0,92
3. Ada beberapa kasus langka yang ada di ruangan. 0,28 4 1,12

0,62 2,48

Threatned
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan 0,25 1 0,25
pelayanan yang profesional
2. Persaingan antar ruang semakin kuat dalam pemberian pelayanan. 0,02 1 0,02
3. Makin tingginya perkembangan penyakit dan munculnya penyakit yang 0,01 2 0,02
langka dan beberapa belum menemukan obat.
0,38 0,29

TOTAL 1

104
9 Dokumentasi keperawatan
a. Internal factor (IFAS)
Strength
1. Tersedianya sarana dan prasarana dokumentasi untuk tenaga kesehatan 0,34 4 1,36
(sarana administrasi penunjang)
2. Format asuhan keperawatan sudah ada 0,36 3 1,08
3. Adanya kesadaran perawat tentang tanggung jawab dan tanggung gugat 0,24 4 0,96

0,94 3,4
Weakness
1. Dari observasi status pasien pengisian dokumentasi tidak lengkap: 0,03 2 0,06
respon pasien pasca tindakan kurang terpantau
2. SAK dan SOP belum meksimal digunakan 0,02 1 0,02
3. Pengawasan terhadap sistematika pendokumentasian belum 0,01 1 0,01
dilaksanakan secara optimal
0,06 0,09

TOTAL 1

b. Eksternal factor (EFAS)


Opportunity
1. Peluang perawat untuk meningkatkan pendidikan (pengembangan SDM) 0,34 4 1,36
2. Mahasiswa S-1 keperawatan praktik manajemen untuk mengembangkan 0,13 3 0,39
system dokumentasi yang lebih baik
3. Kerja sama yang baik antar mahasiswa dan perawat 0,03 4 0,12
4. System MPKP yang diterapkan mahasiswa S-1 Keperawatan 0,13 3 0,39

105
2,26
0,63
Threatened
1. Tingkat kesadaran masyarakat (pasien dan keluarga) dan tanggung jawab 1 0,03
0,03
dan tanggung gugat
2. Persaingan RS dalam memberikan pelayanan keperawatan 1 0,31
0,31
3. Pemikiran yang kritis tentang tindakan yang akan didapatkan oleh pasien 2 0,24
0,12
4. Banyaknya pasien bisa membuat lengah dalam pendokumentasian 1 0,01
0,01
0,59
0,37
TOTAL
1
10 Diskusi Refleksi Kasus (DRK)
a. Internal Factor (IFAS)
Strenght
1. Banyak tenaga professional di ruangan 0,22 4 0,88
2. Adanya beberapa kasus yang butuh pembahasan yang lebih 0,19 3 0,57
3. Kepala ruangan yang mau menerima informasi baru dari luar 0,4 3 1,2

0,71 2,65

Weakness
1. DRK belum dilaksanakan secara maksimal 0,07 1 0,07
2. Kekurangan jumlah perawat di ruangan 0,08 2 0,16
3. Kurangnya ruangan untuk diskusi 0,14 1 0,14

0,29 0,37

106
TOTAL 1

b. Eksternal Factor (EFAS)


Opportunity
1. Adanya mahasiswa praktik Ners S-1 Keperawatan 0,25 2 0,5
2. Peluang perawat untuk meningkatkan pendidikan yang ada di ruangan 0,19 1 0,19
3. Kasus yang langka dan jarang ditemukan bagus untuk dilakukan diskusi 0.04 1 0,04

0,48 0,73

Treated
1. Belum dilakukan dengan maksimal 0,03 1 0,03
2. Persaingan RS yang semakin ketat 0,24 1 0,24
3. Makin tinggi masyarakan tentang hokum 0,25 2 0,5
0,52 0,77

TOTAL 1

11 Keuanganan (M4)
a. internal factor (IFAS)
Strenght
1. Ada pendapatan dari jasa medic, untuk untuk pasien dengan biaya ASTEK, 0,34 4 1,36
ASKES, JAMSOSTEK dan BPJS yang dapat diklaim setelah perawatan
2. Ada pendapatan dari jasa pelayanan IRNA medis 0,24 3 0,72

0,58 2,08

107
Weaknes
1. Jasa intensif untuk pelayanan dan jasa medic yang diberikan sama untuk 0,02 1 0,02
semua perawat
2. System administrasi belum terpusat 0,4 1 0,4

0,42 0,42

TOTAL 1

Opportunity
1. Pengeluaran dibiayai oleh rumah Sakit 0,04 3 0,12
2. Adanya kesempatan untuk menggunakan instrument dengan reuse sehingga 0,36 3 1.08
menghemat pengeluaran
3. Ada kesempatan menambah untuk menambah penghasilan ruangan untuk 0,18 3 0,54
menambah koperasi

0,58 1,74

Threatened
1. Adanya tuntutan yang lebih tinggi dari masyarakat untu mendapatkan 0,42 2 0,84
pelayanan kesehatan yang lebih professional sehingga membutuhkan
pendanaan yang lebih besar untuk mendanai sarana dan prasarana

0,42 0,84

TOTAL 1

12 M5 (mutu)

108
Internal factor (IFAS )
Strenght
1. Kepuasan pasien terhadap pelayana kesehatan di rumah sakit 0,04 4 0,16
2. Rata rata bor cukup baik 0,14 3 0,42
3. Adanya prelasi karakteristik dari pasien(UMUM,ASKES, ASTEK dan
BPJS) Sebagai tempat praktek mahasiswa keperawatan D3 maupun S-1 0,43 3 1,29
keperawatan

0,62 1,87

Weakness
1. LOS yang memanjang karena perawatan yang lama 0,18 2 0,36
2. Ada beberapa yang kurang puas dengan kinerja pasien 0,2 1 0,2

0,38 0,56

TOTAL 1

Ekternal factor (EFAS)


Opartunity
1. Mahasiswa S-1 keperawatan praktek menjemen keperawatan 0,23 4 0,92
2. Kerja sama yang baik antar perawat dan mahasiswa 0,47 3 1,41

0,7 2,33

Threatened

109
1. Adanya peningkatan standart masyarakat yang harus dipenuhi 0,24 2 0,48
2. Persaingan pelayana rumah sakit dalam memberikan pelayana keperawatan 0,06 1 0,06

0,30 0,54

TOTAL 1

4.2 Diagram Layang


S–W = 7,02 – 4,98
= 2,04

O – T = 6,5 – 5,7
= 0,8

110
111
Gambar 3.1 Diagram Analisis SWOT
Berdasarkan diagram diatas, di Ruang rawat inap puskesmas silo 2 berada pada kuadran I agresif. Hal tersebut bisa dikatakan di Ruang
rawat inap puskesmas silo 2 berada pada situasi yang sangat menguntungkan. Rumah sakit ini memiliki peluang dan kekuatan sehingga
dapat memanfaatkan peluang yang ada.

112
BAB 5
PRIORITAS MASALAH (CARL)
5.1 Daftar Masalah
Tabel 5.1 Daftar masalah manajemen di Ruang rawat Inap Puskesmas Silo 2
PERNYATAAN MASALAH
KETENAGAAN (MAN)
1. Jumlah perawat di Ruang rawat Inap ada 12 orang perawat
SARANA DAN PRASARANA (MATERIAL)
1.Belum adanya pembaharuan alur penerimaan pasien baru di Ruang rawat Inap
Puskesmas Silo 2

METHODE
1. Belum adanya pelaksanaan pre conference dan post conference dikarenakan
belum SPO di Ruang rawat Inap Puskesmas Silo 2

2. Belum adanya pelaksanaan supervisi di Ruang rawat Inap Puskesmas Silo 2


Belum optimalnya pelaksanaan Discharge planning dikarenakan format belum
baku di Ruang rawat Inap Puskesmas Silo 2
3. Belum optimalnya penerimaan pasien baru dikarenakan tidak adanya struktur
alur penerimaan pasien baru
4. MAKP belum sesuai dengan standart

MONEY
1. Dari kuesioner yang telah dibagikan kepada 12 perawat ruangan Ruang rawat
Inap Puskesmas Silo 2 untuk pengukuran tingkat kepuasan gaji perawat
didapatkan hasil, 18% perawat merasa tidak puas dengan gaji yang didapatkan,
46% perawat merasa cukup puas dengan gaji yang didapatkan dan 36% perawat
merasa puas dengan gaji yang didapatkan.

MUTU (QUALITY)
1. Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 12 orang perawat yang ada di Ruang
rawat Inap Puskesmas Silo 2 di dapatkan hasil bahwa perawat cukup puas
dengan kinerja teman sejawat, tetapi perawat kurang puas dengan fasilitas yang
ada di Rumah Sakit.
2. Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 20 pasien di paviliun melati rata-rata
pasien mengatakan puas dengan pelayanan yang ada di Ruang rawat Inap
Puskesmas Silo 2

113
5.2 Prioritas Masalah
Berdasarkan berbagai permasalahan yang telah ditemukan untuk
menyusun prioritas masalah adalah dengan memperhatikan bebrapa aspek ,
yang meliputi :
Capabilyt (C) : Kemampuan ruangam dalam mengatasi ruagan
Acessible (A) : Kemudahan masalah untuk di atasi
Readliness (R) : Kesiapan ruangan dalam mengatasi masalah
Levirage (L) : Daya pendorong dalam mengatasi masalah
Masalah adapun skor penilaian yang digunakan adalah :
1 : Tidak Mampu
4 : Kurang Mampu
5 : Cukup Mampu
6 : Mampu
7 : Sangat Mampu
Tabel 5.2 Rumusan Prioritas Masalah
No. Rumusan Masalah Skore Prioritas
C A R L Jumlah
1. Masih adanya perawat dengan 2 3 2 2 9 10
pendidikan terkhir SPK di
Ruang rawat Inap Puskesmas
Silo 2
2 Jumlah perawat di Ruang rawat 3 2 3 2 10 9
Inap Puskesmas Silo 2
22 orang perawat
3. Belum adanya taman bermain di 4 2 3 3 12 6
Ruang rawat Inap Puskesmas
Silo 2
4. Ruang isolasi yang belum sesuai 3 3 3 3 11 7
standart
5. Belum adanya pembaharuan alur 2 2 3 2 9 8
penerimaan pasien baru di
6. Ruang rawat Inap Puskesmas 4 4 4 4 16 2
Silo 2
7. Belum adanya pelaksaan 4 4 4 3 15 3
supervisi di Ruang rawat Inap

114
Puskesmas Silo 2
8. Belum adanya pelaksanaan DRK 4 3 3 4 14 4
( Diskusi Refleksi Kasus ) di
Ruang rawat Inap Puskesmas
Silo 2
9. Belum optimalnya pelaksanaan 4 4 6 3 13 5
Discharge planning dikarenakan
format belum baku di Ruang
rawat Inap Puskesmas Silo 2
10. MAKP belum sesuai standart 4 4 5 4 17 1
11. Dari kuesioner yang telah 3 2 2 2 9 11
dibagikan kepada 12 perawat
ruangan di Ruang rawat Inap
Puskesmas Silo 2 untuk
pengukuran tingkat kepuasan
gaji perawat didapatkan hasil,
18% perawat merasa tidak puas
dengan gaji yang didapatkan,
46% perawat merasa cukup puas
dengan gaji yang didapatkan dan
36% perawat merasa puas
dengan gaji yang didapatkan
12. Berdasarkan hasil kuesioner 2 2 2 2 8 12
yang dibagikan kepada 12 orang
perawat yang ada di Ruang
rawat Inap Puskesmas Silo 2 di
dapatkan hasil bahwa perawat
cukup puas dengan kinerja
teman sejawat, tetapi perawat
kurang puas dengan fasilitas
yang ada di Rumah Sakit.

13. Berdasarkan hasil kuesioner 2 2 2 2 8 13


yang dibagikan kepada 20

115
pasien di Ruang rawat Inap
Puskesmas Silo 2 rata-rata
pasien mengatakan puas dengan
pelayanan yang ada di Ruang
rawat Inap Puskesmas Silo 2

116
BAB 6
PLAN OF ACTION (POA)

Tabel 6.1 Planning Of Action


No. Masalah Rencana Kegiatan Kriteria Hasil Penanggung Jawab Waktu
1. MAKP belum 1. Menentukan penanggung 1. Mampu menentukan
sesuai standart jawab MAKP penanggung jawab MAKP
2. Menyusun format MAKP 2. Perawat mampu menyusun
3. Menyusun SOP MAKP format MAKP
4. Menentukan jadwal MAKP 3. Perawat mampu
5. Dilaksanankan pada setiap melakukan MAKP sesuai
pergantian shift dengan SOP
6. Dipimpin oleh ketua tim atau 4. Perawat mampu
penanggung jawab tim menentukan MAKP
7. Diikuti perawat, mahasiswa 5. Perawat mampu
yang berdinas atau akan yang melakukan MAKP setiap
berdinas pergantian shift
8. Melaksanakan MAKP 6. Katim memimpin MAKP
Perawat dan mahasiswa

117
mengikuti kegiatan MAKP
Perawat mampu
melaksanakan MAKP
2. Belum adanya 1. Menentukan penanggung 1. Mampu menentukan
pelaksanaan pre jawab pre conference dan penanggung jawab pre
conference dan post conference conference dan post
post conference di 2. Menyusun format pre conference
Ruang rawat Inap conference dan post 2. Perawat mampu menyusun
Puskesmas Silo 2 conference format pre conference dan
3. Menyusun SOP pre post conference
conference dan post 3. Perawat mampu
conference melakukan pre conference
4. Menentukan jadwal pre dan post conference sesuai
conference dan post dengan SOP
conference 4. Perawat mampu
5. Dilaksanankan pada setiap menentukan pre
pergantian shift conference dan post
6. Dipimpin oleh ketua tim atau conference
penanggung jawab tim

118
7. Diikutiperawat, mahasiswa 5. Perawat mampu
yang berdinas satauakan melakukan pre conference
yang berdinas dan post conference setiap
8. Melaksanakan pre conference pergantian shift
dan post conference 6. Katim memimpin pre
keperawatan conference dan post
conference
7. Perawat dan mahasiswa
mengikuti kegiatan pre
conference dan post
conference
8. Perawat mampu
melaksanakan pre
converence dan post
conference
3. Belum adanya 1. Menentukan penanggung 1. Mampu menentukan
pelaksanaan jawab supervisi penanggung jawab
Supervisi di Ruang 2. Menentukan format penilaian supervisi
rawat Inap supervisi 2. Mengetahui format

119
Puskesmas Silo 2 3. Membuat SOP Supervisi supervisi
4. Menentukan jadwal supervisi 3. Mengetahui supervisi
5. Melaksanakan supervisi sesuai dengan SOP
atautidak
4. Mengetahui kapan
supervisi dilaksanakan
5. Mampu untuk melakukan
supervise
5. Belum optimalnya 1. membuat format dischart 1. memperemudah perawat dalam
pelaksanaan planning melakukan dischart planning
Discharge planning 2. mengkonsultasikan kepada kepala
dikarenakan format ruang
belum baku di
Ruang rawat Inap
Puskesmas Silo 2
6. Belum adanya 1. Mengkonsultasikan alur 1. Mengetahui alur
pembaharuan penerimaan pasien baru penerimaan pasien baru
struktur alur kepada kepala ruangan
penerimaan pasien 2. Membuat alur penerimaan
baru pasien baru dan menen

120
7. Belum adanya 1. Mengkonsultasikan struktur 1. Mengetahui struktur
pembaharuan organisasi ruangan kepada organisasi ruangan rawat
struktur organisasi kepala ruangan inap puskesmas silo 2
ruangan 2. Membuat struktur organisasi
ruangan dan menen

121
DAFTAR PUSTAKA

Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawtan. Yogyakarta: Nuha Medika
Nursalam. 2017. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
Potter, A.P. & Perry, A.G. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep,
Proses dan Praktik. Edisi Keempat. Jakarta: EGC.
Rakhmawati, W. 2009. Pengawasan dan Pengendalian dalam Pelayanan Keperawatan
(Supervisi, Mnajemen Mutu & Resiko). Pelatihan Manajemen Keperawatan:
Kuningan Jawa Barat.
Simamora, R. H. (2012). Buku ajar manajemen keperawatan. Jakarta: EGC.
Siswanto, H. B. (2009). Pengantar manajemen. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Suarli, S dan Bahtiar. (2012). Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktis.
Jakarta: Erlangga.
Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Samba. Suharyati. 2000. Pengantar Kepemimpinan
dan Manajemen Keperawatan, Untuk Perawat Klinis. Jakarta: EGC.
Widyaningtyas, K. S. (2007). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan
perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan.

123

Anda mungkin juga menyukai