Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGRAAN

( MAKALAH )

( PENTINGNYA INTEGRASI NASIONAL DALAM MENJAGA KEBERAGAMAN DI


INDONESIA)

OLEH

NAMA : PETRESIA KAKISINA

PRODI : AKUNTANSI

NPM : 12162201200038

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA MALUKU

2021

Halaman 1 dari 15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, integrasi nasional
adalah proses penyesuaian dan penyatuan unsur-unsur kebudayaan Indonesia yang beragam
hingga terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa.

Adanya integrasi nasional penting untuk terciptanya keselarasan bangsa di tengah-tengah


keadaan masyarakat yang berbeda-beda dan wilayah yang luas.

Integrasi nasional adalah bersatunya suatu bangsa yang menempati wilayah tertentu dalam
sebuah negara yang berdaulat.

Realitanya, integrasi nasional dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu:

 Aspek politik (integrasi politik)


 Aspek ekonomi (integrasi ekonomi yaitu saling ketergantungan ekonomi antardaerah
yang bekerja sama secara sinergis)
 Aspek sosial budaya (integrasi sosial budaya, hubungan antarsuku, antar lapisan dan
antargolongan)

Secara umum integrasi nasional mencerminkan proses persatuan orang-orang dari berbagai
wilayah yang berbeda atau memiliki perbedaan.

Perbedaan itu antara lain etnis, sosial budaya, maupun latar belakang ekonomi, menjadi satu
Bangsa (nation) terutama karena pengalaman sejarah dan politik yang relatif sama.

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk (plural society) dengan corak
masyarakat Bhinneka Tunggal Ika.

Kondisi masyarakat plural di satu sisi adalah rahmat tetapi di sisi lain juga dapat menjadi
ancaman.

Bhineka Tunggal Ika sebagai semangat pluralisme Indonesia yang harus terus ditanam di
setiap individu warga negara di tengah diferensiasi sosial di berbagai lapisan masyarakat.

Halaman 2 dari 15
Meski semangat Bhinneka Tunggal Ika telah ditanam kepada kita sejak lahir, tetapi masih ada
saja individu yang mengabaikan atau bahkan menolak individu atau kelompok masyarakat
lain yang memiliki pandangan atau prinsip yang berbeda dengan kita. Pluralisme di Indonesia
masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat Indonesia sendiri, di mana masih terjadi
keributan-keributan antar etnis atau antar agama di beberapa daerah di Indonesia. Hal
tersebut merupakan bukti nyata bahwa masyarakat Indonesia belom memahami makna dari
pluralisme itu sendiri.

Bagi manusia-manusia Indonesia yang mengasingkan manusia lain yang menolak pluralisme,
bahwa sebenarnya mereka sendiri juga menolak pluralisme itu sendiri, karena perbedaan
pandangan atau kaca mata seseorang dalam menyikapi pluralisme juga disebut pluralisme.
Menurut pakar studi pluralisme dari Harvard, Profesor Diana Eck, pluralisme tidak sekedar
toleransi, melainkan sebuah proses pencarian pemahaman secara aktif menembus batas-batas
perbedaan.

Pluralisme terjadi karena adanya perbedaan pendapat antara satu pihak dengan pihak
lainnya. Bangsa Indonesia boleh terdiri dari berbagi suku, ras, agama, maupun adat istiadat,
tetapi semangat Bhinneka-lah yang kita pegang teguh untuk saling menghargai dan
menghormati keberagaman tersebut.

1.2 . RUMUSAN MASALAH

 Pengertian Pluralitas
 Apa Pentingnya Integrasi Nasional di tengah Keberagaman / Plural
 Faktor – Faktor yang mempengaruhi Pluralitas di Indonesia
 Faktor – Faktor yang mendorong dan Menghambat Integrasi Nasional
 Bagaimana Cara mewujudkan Integrasi Nasional sebagai Solusi atas keberagaman
atau Plural di Indonesia
 Contoh Sikap Pluralisme demi mewujudkan Integrasi nasional Indonesia di tengah
keberagaman

Halaman 3 dari 15
1.3.TUJUAN PENULISAN

 Mengetahui Pengertian Pluralitas


 Mengetahui Pentingnya Integrasi Nasional di tengah Keberagaman / Plural
 Mengetahui Faktor – Faktor yang mempengaruhi Pluralitas di Indonesia
 Mengetahui Faktor – Faktor yang mendorong dan Menghambat Integrasi Nasional
 Mengetahui Bagaimana Cara mewujudkan Integrasi Nasional sebagai Solusi atas
keberagaman atau Plural di Indonesia
 Mengetahui Sikap Pluralisme sebagai dampak dari Sikap persatuan demi mewujudkan
Integrasi nasional Indonesia di tengah keberagaman

Halaman 4 dari 15
1.4. TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG ..........................................................................................


1.2. RUMUSAN MASALAH .......................................................................................
1.3. TUJUAN PENULISAN .........................................................................................
1.4. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pluralitas


2.2. Apa Pentingnya Integrasi Nasional di tengah Keberagaman / Pluralitas
2.3. Faktor – Faktor yang mempengaruhi Pluralitas di Indonesia
2.4. Faktor – Faktor yang mendorong dan Menghambat Integrasi Nasional
2.5. Apa pentingnya Sikap Pluralisme
2.6. Bagaimana Cara mewujudkan Integrasi Nasional sebagai Solusi atas
keberagaman atau Pluralitas di Indonesia

BAB III PENUTUP

3.1. KESIMPULAN .................................................................................................

3 2. SARAN...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Halaman 5 dari 15
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 . Pengertian Pluralitas

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia pluralitas atau pluralisme adalah keadaan
masyarakat yang majemuk (bersangkutan dalam sistem sosial dan politiknya), berbagai
kebudayaan yang berbeda-beda dalam
Berdasarkan Webster’s Revised Unabridged Dictionar, pluralitas adalah
 hasil atau keadaan menjadi plural.
 keadaan seorang pluralis; memiliki lebih dari satu tentang keyakinan.

Pluralisme menurut para ahli


Berikut beberapa ahli yang menyumbangkan pandangannya terkait pengertian pluralisme
atau pluralitas.
 Mohammad Shofan
Pluralisme adalah upaya untuk membangun kesadaran normatif teologis dan
kesadaran sosial.
 SyamsulMaa’arif
Menurut Syamsul Maa’rif, pluralisme merupakan suatu sikap saling memahami, dan
menghormati adanya perbedaan demi tercapainyakerukunan antar umat beragama.
 Webster
Pluralisme adalah keadaan sosial yang hadir dalam beragam etnis, agama, ras dan
etnis yang mempertahankan tradisi berpartisipasi dalam masyarakat. Keadaan seperti
ini kemudian menciptakan sebuah pola masyarakat yang hidup saling berdampingan
dalam keberagaman yang ada.
 AntonM.Moeliono
Pluralisme merupakan suatu hal yang memberikan makna jamak dari segi kebudayaan
yang berbeda-beda dalam suatu masyarakat. Rasa hormat akan nilai kebudayaan
lainnya dan sikap saling menghargai merupakan dasar landasan terciptanya
plurarisme.
 Santrock
Santrock menyatakan bahwa Santrock adalah penerimaan tiap individu yang
berpendapat bahwa perbedaan budaya haruslah dipertahankan dan dihargai
keberadaannya.

Halaman 6 dari 15
2.2. Pentingnya Integrasi Nasional

Integrasi nasional merupakan salah satu cara untuk menyatukan berbagai macam perbedaan
yang ada di Indonesia,dimana salah satu contohnya yaitu antara pemerintah dengan
wilayahnya. Integrasi itu sendiri dapat dikatakan sebagai suatu langkah yang baik untuk
menyatukan sesuatu yang semula terpisah menjadi suatu keutuhan yang baik bagi bangsa
Indonesia, misal menyatukan berbagai macam suku dan budaya yang ada serta menyatukan
berbagai macam agama di Indonesia.

Masyarakat yang terintegrasi dengan baik adalah harapan bagi setiap negara, salah satunya
Indonesia. Sebab masyarakat yang terintegrasi dapat mencapai tujuan yang ada di Indonesia.
Integrasi masyarakat tidak sepenuhnya dapat diwujudkan, karena setiap masyarakat dapat
melakukan suatu tindakan atau konflik bagi negaranya. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan
belum terupaya dengan baik untuk mengintegrasikan masyarakat. Seperti halnya pada era
reformasi tahun 1998, berbagai macam perbedaan suku , budaya dan agama bahkan
kepentingan pribadi membuat Indonesia tidak dapat mencapai tujuannya sehingga dengan
adanya integrasi usaha untuk menyatukan berbagai macam perbedaan dapat dilakukan.

Indonesia sangat dikenal dengan keanekaragaman suku, budaya dan agama. Oleh sebab itu,
adanya pengaruh globalisasi yang masuk ke Indonesia membuat masyarakat Indonesia lebih
memilih untuk suatu yang tren walaupun hal tersebut membuat upaya integrasi tidak
terwujud. Masyarakat Indonesia belum sadar akan pengaruh globalilasi yang ternyata tidak
baik bagi masyarakat Indonesia. Selain pengaruh globalisasi, masyarakat Indonesia bertindak
atas wewenang sendiri maupun kelompok sehingga konflik terjadi dimana-mana seperti
pertengkaran antar suku, pembakaran tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya. Konflik
tersebutlah yang membuat integrasi nasional susah diwujudkan. Upaya integrasi terus
dilakukan agar Indonesia menjadi satu kesatuan yang mana disebutkan dalam semboyan
Bhineka tunggal ika.

Adanya upaya mengintegrasikan Indonesia, perbedaan-perbedaan yang ada tetap harus diakui
dan dihargai sehingga Indonesia menjadi negara yang dapat mencapai tujuannya. Selain
menghargai dan mengakui berbagai macam perbedaan di Indonesia, masyarakat Indonesia

Halaman 7 dari 15
harus memiliki rasa toleransi terhadap sesama sehingga tidak terjadi konflik yang
berkepanjangan yang dapat merugikan Indonesia.

Integrasi nasional penting untuk diwujudkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia


dikarenakan Indonesia merupakan negara yang masih berkembang atau dapat dikatakan
negara yang masih mencari jati diri. Selain itu, integrasi nasional sangat penting untuk
diwujudkan karena integrasi nasional merupakan suatu cara yang dapat menyatukan berbagai
macam perbedaan yang ada di Indonesia.

2.3. Faktor – Faktor Pluralitas di Indonesia

Faktor Sejarah

Sejarah menyatakan bahwa bangsa Indonesia merupakan kaum pendatang dari Yunan
Selatan. Saat itu bangsa Yunan Selatan mulai berkembang dan mengembangkan kebudayaan
mereka di Indonesia. Bangsa Yunan Selatan datang secara bergelombang ke
Indonesia. Gelombang pertama disebut Proto Melayu yang tinggal di sejumlah wilayah di
Indonesia lalu mereka melahirkan suku Batak dan Toraja. Sedangkan gelombang kedua
disebut Deutero Melayu atau Neo Melayu, bangsa asing yang datang ke Indonesia seperti
India, Arab, Belanda, dan Cina kemudian berbaur dengan suku asli di Indonesia.

Faktor Geografi

Indonesia adalah negara kepulauan yang luas dengan lautan. Selain itu, Indonesia adalah
negara vulkanis yang memiliki banyak pegunungan. Kedua faktor tersebut menyebabkan
terjadinya isolasi geografi atau batas daerah dengan daerah lain di Indonesia.

Akibat adanya isolasi geografi laut, hubungan antar pulau terhambat. Sehingga setiap pulau
berkembang sesuai kondisi alam yang tersedia dan menyebabkan kebudayaan yang dimiliki
setiap pulau berbeda.

Akibat adanya isolasi geografi gunung, hubungan antar satu daerah terhambat. Meski budaya
di daerah tersebut tetap sama, namun dalam satu pulau bisa terjadi perbedaan suku bangsa.

Halaman 8 dari 15
Faktor Iklim

Secara umum, Indonesia memiliki iklim tropis yang panas. Jika setiap daerah memiliki iklim
yang berbeda maka itu disebut dengan iklim setempat. Perbedaan akibat akibat iklim
setempat menimbulkan tata cara hidup dan juga pola perilaku masyarakat yang berbeda.

Faktor Letak

Letak Indonesia sangat strategis karena berada di jalur pelayaran dunia. Secara geografis,
Indonesia diapit oleh dua benua, yakni Asia dan Australia serta diapit dua samudra, yakni
Pasifik dan Hindia. Dengan posisinya, Indonesia menjadi negara terbuka yang sangat mudah
berbaur dengan budaya bangsa asing.

Faktor Agama

Perbedaan kebudayaan suku bangsa juga diambil dari faktor agama. Dahulu sebelum agama
masuk ke Indonesia, bangsa Indonesia telah mengenal kepercayaan seperti animisme dan
dinamisme. Dalam perkembangan nya , sebagian masyarakat ada membaurkan kepercayaan
lokal dengan agama.

2.4. Faktor – Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional

 Faktor – Faktor Pendorong

1. Rasa senasib dan seperjuangan

Sebenarnya salah satu faktor pendukung integrasi nasional yang paling utama yaitu ada
perasaan senasib dan seperjuangan. Sebagai contoh, rasa tersebut dahulu muncul ketika masa
penjajahan, di mana warga Indonesia seluruhnya bersatu untuk merdeka. Keinginan tersebut
karena dilandasi sebuah yang sama, dan tidak peduli dengan suku, agama, ras, serta
golongan.

2. Rasa cinta Tanah Air

Halaman 9 dari 15
Salah satu faktor yang memengaruhi integrasi nasional bisa dikarenakan adanya rasa cinta
tanah air di kalangan Bangsa Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan ketika masa perjuangan
untuk merebut, menegakkan, serta mengisi kemerdekaan Republik Indonesia hingga masa
kini.

3. Ingin bersatu

Satu di antara banyak peristiwa yang menunjukan sebuah keinginan masyarakat Indonesia
untuk Bersatu yaitu Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Seluruh rakyat Indonesia ingin
bersatu di dalam semangat perjuangan yang sama, tentunya sesuai cita-cita nasional.

4. Antisipasi dari ancaman asing

Integrasi nasional tidak kalah penting untuk antisipasi adanya ancaman dari asing. Ada
berbagai bentuk ancaman dari pihak asing tersebut, seperti upaya pengambilan wilayah atau
pulau paling luar di Indonesia.

5. Budaya gotong royong

Selain itu, integrasi nasional dapat timbul karena adanya budaya gotong royong. Budaya
gotong royong sendiri adalah ciri khas kepribadian bangsa Indonesia yang secara turun
temurun tetap dijaga dan dipertahankan hingga saat ini.

6. Sebagai wujud ideologi nasional

Kemudian, integrasi nasional juga sebagai wujud ideologi nasional yang sudah disepakati
bersama. Melalui ideologi Pancasila, Indonesia memiliki banyak perbedaan serta keragaman
agar dapat tetap bersatu. Ini karena nilai-nilai Pancasila yang diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, serta bernegara.

 Faktor – Faktor Penghambat

1. Beragamnya masyarakat Indonesia

Salah satu faktor penghambat integrasi nasional yang pertama yaitu beragamnya masyarakat
Indonesia, mulai dari beragamnya suku, agama, ras, serta golongan lainnya. Bahkan di

Halaman 10 dari 15
Indonesia terdapat ribuan suku bangsa yang tentunya membuat integrasi nasional menjadi
terhambat karena banyak perbedaan yang ada.

2. Paham etnosentrisme yang kuat

Paham ini maksudnya, sebuah sikap fanatik sebuah suku bangsa yang memersepsikan
kebudayaan mereka lebih baik dibandingkan kebudayaan lain. Hal tersebut pada akhirnya
bisa menjadi ancaman integrasi nasional.

3. Luasnya wilayah Indonesia

Luasnya wilayah negara Indonesia juga menghambat integrasi nasional. Indonesia sendiri
merupakan negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau dan dipisahkan lautan
luas.

4. Tergerusnya budaya asli

Mulai tergerusnya budaya asli Indonesia bisa menjadi faktor penghambat integrasi nasional.
Nilai-nilai budaya bangsa yang lemah, dapat terjadi akibat pengaruh budaya asing yang kuat
namun tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.

5. Pembangunan tidak meratanya

Lalu, faktor penghambat integrasi nasional selanjutnya karena pembangunan yang tidak
merata. Hal ini sebenarnya merupakan akibat karena wilayah negara Indonesia yang begitu
luas. Sehingga tantangan untuk melakukan integrasi nasional terdapat ketimpangan
pembangunan.

Sebagai contoh, di pulau Jawa dan Indonesia bagian barat cenderung lebih maju dari segi
pembangunan jika dibandingkan wilayah Indonesia timur. Bahkan, karena adanya
pembangunan yang tidak merata ini membuat timbulnya rasa tidak puas pada beberapa
masyarakat.

Halaman 11 dari 15
2.5. Mewujudkan Integrasi Nasional

Adapun kebijakan yang diperlukan guna mewujudkan upaya integrasi nasional adalah
sebagai berikut :

 Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa
persaudaraan, agar tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia.

 Menghilangkan kesempatan untuk berkembangnya tindakan KKN.


 Meningkatkan ketahanan rakyat dalam menghadapi usaha-usaha pemecah belahan
dari ancaman luar.
 Penyebaran dan pemasyarakatan wawasan kebangsaan dan implementasi butir-butir
Pancasila, dalam rangka melestarikan dan menanamkan kesetiaan kepada ideologi
bangsa.
 Menumpas setiap gerakan separatis secara tegas dan tidak kenal kompromi.
 Membentuk satuan sukarela yang terdiri dari unsur masyarakat, TNI dan Polri dalam
memerangi separatis.

Peran Pemerintah dan Masyarakat dalam Mewujudkan Integrasi Nasional

Dalam upaya untuk mencapai integrasi nasional dengan cara menjaga keselarasan
antarbudaya. Hal itu dapat terwujud jika ada peran serta pemerintah dan partisipasi
masyarakat dalam proses integrasi nasional.
a. Peran Pemerintah
1) Pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang dapat
mengakomodasikan aspirasi masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.
2) Kemampuan desentralisasi pemerintah yang diwujudkan dalam agenda otonomi daerah.
3) Keterbukaan dan demokratisasi yang bertumpu pada kesamaan hak dan kewajiban warga
negara.
b. Peran Masyarakat
1) Meminimalkan perbedaan dan berpijak pada kesamaan-kesamaan yang dimiliki oleh setiap
budaya daerah.
2) Meminimalkan setiap potensi konflik yang ada.

Halaman 12 dari 15
2.6. Contoh Sikap Pluralisme

 Kebersamaan dalam kegiatan gotong royong membersihkan lingkungan sekitar.


 Tidak memaksakan kehendak orang lain untuk menerima keyakinan yang kita miliki.
 Tidak memaksakan kehendak orang lain untuk memeluk agama yang kita peluk.
 Membantu dalam melaksanakan pembangunan fasilitas umum.
 Membantu orang lain saat mengalami kecelakaan maupun menjadi korban bencana
alam.
 Saling menghormati hak dan kewajiban agama masing-masing.
 Menghormati adat istiadat dalam bermasyarakat.
 Terbuka dalam menerima perbedaan pandangan dan pendapat.
 Masyarakat bali yang mayoritas beragama Hindu dapat hidup berdampingan dengan
masyarakat pendatang yang hidup di Bali yang notabene beragama di luar Hindu.
 Ikut serta dalam membangun persatuan dalam mencapai pembangunan negara.
 Tidak melakukan keonaran dalam lingkungan masyarakat.
 Saling menghormati dalam menyikapi perbedaan dalam keyakinan.

Halaman 13 dari 15
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Integrasi nasional merupakan salah satu cara untuk menyatukan berbagai macam perbedaan
yang ada di Indonesia, sepeti pemerintah dengan wilayahnya. Integrasi itu sendiri dapat
dikatakan sebagai suatu langkah yang baik untuk menyatukan sesuatu yang semula terpisah
menjadi suatu keutuhan yang baik bagi bangsa Indonesia, misal menyatukan berbagai macam
suku dan budaya yang ada serta menyatukan berbagai macam agama di Indonesia. Indonesia
sangat dikenal dengan keanekaragaman suku, budaya dan agama. Oleh sebab itu, karena
Banyak tantangan yang ada yaitu masyarakat Indonesia bertindak atas wewenang sendiri
maupun kelompok sehingga konflik terjadi dimana-mana seperti pertengkaran antar suku,
pembakaran tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya. Namun sikap pluralisme harus selalu
di terapkan demi mewujudkan integrasi Nasional sebagai solusi di tengah tantangan
keberagaman yang ada di Indonesia .

3.2. SARAN

Banyak Konflik terjadi di Indonesia membuat integrasi nasional susah diwujudkan. Untuk itu
sebagai warga negara Upaya integrasi harus terus dilakukan agar Indonesia menjadi satu
kesatuan yang mana disebutkan dalam semboyan Bhineka tunggal Ika .

Halaman 14 dari 15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/25/153317369/integrasi-nasional-
pengertian-faktor-pembentuk-dan-penghambat?page=all#page2

https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/riyantotimi/integrasi-dan-
pluralisme-kebudayaan-nasional_5528a14bf17e61bd6d8b456f

https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/andreas28/pluralisme-
indonesia_589eb6de737a614a063c7d9d

https://dosensosiologi.com/pengertian-pluralisme/

Halaman 15 dari 15

Anda mungkin juga menyukai