( MAKALAH )
OLEH
PRODI : AKUNTANSI
NPM : 12162201200038
2021
Halaman 1 dari 15
BAB I
PENDAHULUAN
Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, integrasi nasional
adalah proses penyesuaian dan penyatuan unsur-unsur kebudayaan Indonesia yang beragam
hingga terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Integrasi nasional adalah bersatunya suatu bangsa yang menempati wilayah tertentu dalam
sebuah negara yang berdaulat.
Secara umum integrasi nasional mencerminkan proses persatuan orang-orang dari berbagai
wilayah yang berbeda atau memiliki perbedaan.
Perbedaan itu antara lain etnis, sosial budaya, maupun latar belakang ekonomi, menjadi satu
Bangsa (nation) terutama karena pengalaman sejarah dan politik yang relatif sama.
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk (plural society) dengan corak
masyarakat Bhinneka Tunggal Ika.
Kondisi masyarakat plural di satu sisi adalah rahmat tetapi di sisi lain juga dapat menjadi
ancaman.
Bhineka Tunggal Ika sebagai semangat pluralisme Indonesia yang harus terus ditanam di
setiap individu warga negara di tengah diferensiasi sosial di berbagai lapisan masyarakat.
Halaman 2 dari 15
Meski semangat Bhinneka Tunggal Ika telah ditanam kepada kita sejak lahir, tetapi masih ada
saja individu yang mengabaikan atau bahkan menolak individu atau kelompok masyarakat
lain yang memiliki pandangan atau prinsip yang berbeda dengan kita. Pluralisme di Indonesia
masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat Indonesia sendiri, di mana masih terjadi
keributan-keributan antar etnis atau antar agama di beberapa daerah di Indonesia. Hal
tersebut merupakan bukti nyata bahwa masyarakat Indonesia belom memahami makna dari
pluralisme itu sendiri.
Bagi manusia-manusia Indonesia yang mengasingkan manusia lain yang menolak pluralisme,
bahwa sebenarnya mereka sendiri juga menolak pluralisme itu sendiri, karena perbedaan
pandangan atau kaca mata seseorang dalam menyikapi pluralisme juga disebut pluralisme.
Menurut pakar studi pluralisme dari Harvard, Profesor Diana Eck, pluralisme tidak sekedar
toleransi, melainkan sebuah proses pencarian pemahaman secara aktif menembus batas-batas
perbedaan.
Pluralisme terjadi karena adanya perbedaan pendapat antara satu pihak dengan pihak
lainnya. Bangsa Indonesia boleh terdiri dari berbagi suku, ras, agama, maupun adat istiadat,
tetapi semangat Bhinneka-lah yang kita pegang teguh untuk saling menghargai dan
menghormati keberagaman tersebut.
Pengertian Pluralitas
Apa Pentingnya Integrasi Nasional di tengah Keberagaman / Plural
Faktor – Faktor yang mempengaruhi Pluralitas di Indonesia
Faktor – Faktor yang mendorong dan Menghambat Integrasi Nasional
Bagaimana Cara mewujudkan Integrasi Nasional sebagai Solusi atas keberagaman
atau Plural di Indonesia
Contoh Sikap Pluralisme demi mewujudkan Integrasi nasional Indonesia di tengah
keberagaman
Halaman 3 dari 15
1.3.TUJUAN PENULISAN
Halaman 4 dari 15
1.4. TINJAUAN PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3 2. SARAN...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Halaman 5 dari 15
BAB II
PEMBAHASAN
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia pluralitas atau pluralisme adalah keadaan
masyarakat yang majemuk (bersangkutan dalam sistem sosial dan politiknya), berbagai
kebudayaan yang berbeda-beda dalam
Berdasarkan Webster’s Revised Unabridged Dictionar, pluralitas adalah
hasil atau keadaan menjadi plural.
keadaan seorang pluralis; memiliki lebih dari satu tentang keyakinan.
Halaman 6 dari 15
2.2. Pentingnya Integrasi Nasional
Integrasi nasional merupakan salah satu cara untuk menyatukan berbagai macam perbedaan
yang ada di Indonesia,dimana salah satu contohnya yaitu antara pemerintah dengan
wilayahnya. Integrasi itu sendiri dapat dikatakan sebagai suatu langkah yang baik untuk
menyatukan sesuatu yang semula terpisah menjadi suatu keutuhan yang baik bagi bangsa
Indonesia, misal menyatukan berbagai macam suku dan budaya yang ada serta menyatukan
berbagai macam agama di Indonesia.
Masyarakat yang terintegrasi dengan baik adalah harapan bagi setiap negara, salah satunya
Indonesia. Sebab masyarakat yang terintegrasi dapat mencapai tujuan yang ada di Indonesia.
Integrasi masyarakat tidak sepenuhnya dapat diwujudkan, karena setiap masyarakat dapat
melakukan suatu tindakan atau konflik bagi negaranya. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan
belum terupaya dengan baik untuk mengintegrasikan masyarakat. Seperti halnya pada era
reformasi tahun 1998, berbagai macam perbedaan suku , budaya dan agama bahkan
kepentingan pribadi membuat Indonesia tidak dapat mencapai tujuannya sehingga dengan
adanya integrasi usaha untuk menyatukan berbagai macam perbedaan dapat dilakukan.
Indonesia sangat dikenal dengan keanekaragaman suku, budaya dan agama. Oleh sebab itu,
adanya pengaruh globalisasi yang masuk ke Indonesia membuat masyarakat Indonesia lebih
memilih untuk suatu yang tren walaupun hal tersebut membuat upaya integrasi tidak
terwujud. Masyarakat Indonesia belum sadar akan pengaruh globalilasi yang ternyata tidak
baik bagi masyarakat Indonesia. Selain pengaruh globalisasi, masyarakat Indonesia bertindak
atas wewenang sendiri maupun kelompok sehingga konflik terjadi dimana-mana seperti
pertengkaran antar suku, pembakaran tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya. Konflik
tersebutlah yang membuat integrasi nasional susah diwujudkan. Upaya integrasi terus
dilakukan agar Indonesia menjadi satu kesatuan yang mana disebutkan dalam semboyan
Bhineka tunggal ika.
Adanya upaya mengintegrasikan Indonesia, perbedaan-perbedaan yang ada tetap harus diakui
dan dihargai sehingga Indonesia menjadi negara yang dapat mencapai tujuannya. Selain
menghargai dan mengakui berbagai macam perbedaan di Indonesia, masyarakat Indonesia
Halaman 7 dari 15
harus memiliki rasa toleransi terhadap sesama sehingga tidak terjadi konflik yang
berkepanjangan yang dapat merugikan Indonesia.
Faktor Sejarah
Sejarah menyatakan bahwa bangsa Indonesia merupakan kaum pendatang dari Yunan
Selatan. Saat itu bangsa Yunan Selatan mulai berkembang dan mengembangkan kebudayaan
mereka di Indonesia. Bangsa Yunan Selatan datang secara bergelombang ke
Indonesia. Gelombang pertama disebut Proto Melayu yang tinggal di sejumlah wilayah di
Indonesia lalu mereka melahirkan suku Batak dan Toraja. Sedangkan gelombang kedua
disebut Deutero Melayu atau Neo Melayu, bangsa asing yang datang ke Indonesia seperti
India, Arab, Belanda, dan Cina kemudian berbaur dengan suku asli di Indonesia.
Faktor Geografi
Indonesia adalah negara kepulauan yang luas dengan lautan. Selain itu, Indonesia adalah
negara vulkanis yang memiliki banyak pegunungan. Kedua faktor tersebut menyebabkan
terjadinya isolasi geografi atau batas daerah dengan daerah lain di Indonesia.
Akibat adanya isolasi geografi laut, hubungan antar pulau terhambat. Sehingga setiap pulau
berkembang sesuai kondisi alam yang tersedia dan menyebabkan kebudayaan yang dimiliki
setiap pulau berbeda.
Akibat adanya isolasi geografi gunung, hubungan antar satu daerah terhambat. Meski budaya
di daerah tersebut tetap sama, namun dalam satu pulau bisa terjadi perbedaan suku bangsa.
Halaman 8 dari 15
Faktor Iklim
Secara umum, Indonesia memiliki iklim tropis yang panas. Jika setiap daerah memiliki iklim
yang berbeda maka itu disebut dengan iklim setempat. Perbedaan akibat akibat iklim
setempat menimbulkan tata cara hidup dan juga pola perilaku masyarakat yang berbeda.
Faktor Letak
Letak Indonesia sangat strategis karena berada di jalur pelayaran dunia. Secara geografis,
Indonesia diapit oleh dua benua, yakni Asia dan Australia serta diapit dua samudra, yakni
Pasifik dan Hindia. Dengan posisinya, Indonesia menjadi negara terbuka yang sangat mudah
berbaur dengan budaya bangsa asing.
Faktor Agama
Perbedaan kebudayaan suku bangsa juga diambil dari faktor agama. Dahulu sebelum agama
masuk ke Indonesia, bangsa Indonesia telah mengenal kepercayaan seperti animisme dan
dinamisme. Dalam perkembangan nya , sebagian masyarakat ada membaurkan kepercayaan
lokal dengan agama.
Sebenarnya salah satu faktor pendukung integrasi nasional yang paling utama yaitu ada
perasaan senasib dan seperjuangan. Sebagai contoh, rasa tersebut dahulu muncul ketika masa
penjajahan, di mana warga Indonesia seluruhnya bersatu untuk merdeka. Keinginan tersebut
karena dilandasi sebuah yang sama, dan tidak peduli dengan suku, agama, ras, serta
golongan.
Halaman 9 dari 15
Salah satu faktor yang memengaruhi integrasi nasional bisa dikarenakan adanya rasa cinta
tanah air di kalangan Bangsa Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan ketika masa perjuangan
untuk merebut, menegakkan, serta mengisi kemerdekaan Republik Indonesia hingga masa
kini.
3. Ingin bersatu
Satu di antara banyak peristiwa yang menunjukan sebuah keinginan masyarakat Indonesia
untuk Bersatu yaitu Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Seluruh rakyat Indonesia ingin
bersatu di dalam semangat perjuangan yang sama, tentunya sesuai cita-cita nasional.
Integrasi nasional tidak kalah penting untuk antisipasi adanya ancaman dari asing. Ada
berbagai bentuk ancaman dari pihak asing tersebut, seperti upaya pengambilan wilayah atau
pulau paling luar di Indonesia.
Selain itu, integrasi nasional dapat timbul karena adanya budaya gotong royong. Budaya
gotong royong sendiri adalah ciri khas kepribadian bangsa Indonesia yang secara turun
temurun tetap dijaga dan dipertahankan hingga saat ini.
Kemudian, integrasi nasional juga sebagai wujud ideologi nasional yang sudah disepakati
bersama. Melalui ideologi Pancasila, Indonesia memiliki banyak perbedaan serta keragaman
agar dapat tetap bersatu. Ini karena nilai-nilai Pancasila yang diterapkan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, serta bernegara.
Salah satu faktor penghambat integrasi nasional yang pertama yaitu beragamnya masyarakat
Indonesia, mulai dari beragamnya suku, agama, ras, serta golongan lainnya. Bahkan di
Halaman 10 dari 15
Indonesia terdapat ribuan suku bangsa yang tentunya membuat integrasi nasional menjadi
terhambat karena banyak perbedaan yang ada.
Paham ini maksudnya, sebuah sikap fanatik sebuah suku bangsa yang memersepsikan
kebudayaan mereka lebih baik dibandingkan kebudayaan lain. Hal tersebut pada akhirnya
bisa menjadi ancaman integrasi nasional.
Luasnya wilayah negara Indonesia juga menghambat integrasi nasional. Indonesia sendiri
merupakan negara kepulauan yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau dan dipisahkan lautan
luas.
Mulai tergerusnya budaya asli Indonesia bisa menjadi faktor penghambat integrasi nasional.
Nilai-nilai budaya bangsa yang lemah, dapat terjadi akibat pengaruh budaya asing yang kuat
namun tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Lalu, faktor penghambat integrasi nasional selanjutnya karena pembangunan yang tidak
merata. Hal ini sebenarnya merupakan akibat karena wilayah negara Indonesia yang begitu
luas. Sehingga tantangan untuk melakukan integrasi nasional terdapat ketimpangan
pembangunan.
Sebagai contoh, di pulau Jawa dan Indonesia bagian barat cenderung lebih maju dari segi
pembangunan jika dibandingkan wilayah Indonesia timur. Bahkan, karena adanya
pembangunan yang tidak merata ini membuat timbulnya rasa tidak puas pada beberapa
masyarakat.
Halaman 11 dari 15
2.5. Mewujudkan Integrasi Nasional
Adapun kebijakan yang diperlukan guna mewujudkan upaya integrasi nasional adalah
sebagai berikut :
Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa sebangsa dan setanah air dan rasa
persaudaraan, agar tercipta kekuatan dan kebersamaan di kalangan rakyat Indonesia.
Dalam upaya untuk mencapai integrasi nasional dengan cara menjaga keselarasan
antarbudaya. Hal itu dapat terwujud jika ada peran serta pemerintah dan partisipasi
masyarakat dalam proses integrasi nasional.
a. Peran Pemerintah
1) Pemerintah harus mampu melaksanakan sebuah sistem politik nasional yang dapat
mengakomodasikan aspirasi masyarakat yang memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.
2) Kemampuan desentralisasi pemerintah yang diwujudkan dalam agenda otonomi daerah.
3) Keterbukaan dan demokratisasi yang bertumpu pada kesamaan hak dan kewajiban warga
negara.
b. Peran Masyarakat
1) Meminimalkan perbedaan dan berpijak pada kesamaan-kesamaan yang dimiliki oleh setiap
budaya daerah.
2) Meminimalkan setiap potensi konflik yang ada.
Halaman 12 dari 15
2.6. Contoh Sikap Pluralisme
Halaman 13 dari 15
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Integrasi nasional merupakan salah satu cara untuk menyatukan berbagai macam perbedaan
yang ada di Indonesia, sepeti pemerintah dengan wilayahnya. Integrasi itu sendiri dapat
dikatakan sebagai suatu langkah yang baik untuk menyatukan sesuatu yang semula terpisah
menjadi suatu keutuhan yang baik bagi bangsa Indonesia, misal menyatukan berbagai macam
suku dan budaya yang ada serta menyatukan berbagai macam agama di Indonesia. Indonesia
sangat dikenal dengan keanekaragaman suku, budaya dan agama. Oleh sebab itu, karena
Banyak tantangan yang ada yaitu masyarakat Indonesia bertindak atas wewenang sendiri
maupun kelompok sehingga konflik terjadi dimana-mana seperti pertengkaran antar suku,
pembakaran tempat-tempat ibadah dan lain sebagainya. Namun sikap pluralisme harus selalu
di terapkan demi mewujudkan integrasi Nasional sebagai solusi di tengah tantangan
keberagaman yang ada di Indonesia .
3.2. SARAN
Banyak Konflik terjadi di Indonesia membuat integrasi nasional susah diwujudkan. Untuk itu
sebagai warga negara Upaya integrasi harus terus dilakukan agar Indonesia menjadi satu
kesatuan yang mana disebutkan dalam semboyan Bhineka tunggal Ika .
Halaman 14 dari 15
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/25/153317369/integrasi-nasional-
pengertian-faktor-pembentuk-dan-penghambat?page=all#page2
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/riyantotimi/integrasi-dan-
pluralisme-kebudayaan-nasional_5528a14bf17e61bd6d8b456f
https://www.google.com/amp/s/www.kompasiana.com/amp/andreas28/pluralisme-
indonesia_589eb6de737a614a063c7d9d
https://dosensosiologi.com/pengertian-pluralisme/
Halaman 15 dari 15