Anda di halaman 1dari 16

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BOJONEGORO


Jalan Pattimura Nomor 7 Bojonegoro 62115
Telepon (0353) 881322 Faksimili (0353) 881322 Email madrasahbojonegoro@gmail.com

Nomor : B-838/Kk.13.16.2/PP.00/04/2021 20 April 2021


Sifat : Penting
Lampiran : 1 (satu) bendel
Hal : Pemberkasan Guru Penerima Tunjangan
Insentif GBPNS (TIG) Tahun Anggaran 2021

Yth.
1. Kepala RA/MI/MTs/MA Negeri/Swasta
2. Guru Non PNS Penerima Insentif GBPNS
Se- Kabupaten Bojonegoro
Di
Bojonegoro.

Menindaklanjuti Surat Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Nomor B-


1987/Kw.13.2.4/HM.00/04/2021 tanggal 14 April 2021 hal sosialisasi petunjuk teknis dan kuota tunjangan
insentiff tahun 2021, maka bersama ini kami sampaikan teknis pemberkasan pencairan Tunjangan
Insentif GBPNS (TIG) tahun anggaran 2021 sebagai berikut:
1. Pemberian tunjangan Insentif GBPNS berpedoman pada Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan
Islam Nomor 7242 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Penberian Tunjangan Insentif Bagi Guru
Bukan Pegawai Negeri Sipil pada Raudlatul Athfal dan Madrasah Tahun 2021 (terlampir).
2. Kepala RA/Madrasah membuat surat usulan kepada Kepala Kankemenag Kab. Bojonegoro
(format surat usulan terlampir atau unduh di http://bit.ly/ContohTIG2021), dengan melampirkan
dokumen guru yang layak menerima TIG sebagai berikut :
a. SK Layak Tunjangan Insentif GBPNS dari SIMPATIKA (S39a);
Bagi guru yang pernah mengajukan S39a pada tahun 2020 cukup melakukan cetak ulang S39a,
dan bagi guru yang belum pernah mengajukan S39a maka dapat menggunakan rekening yang
dimiliki dengan syarat menggunakan bank nasional, rekening memiliki saldo minimal Rp 100.000
dan status rekening aktif.
b. Foto kopi rekening Bank;
c. Kartu PTK yang tercetak secara digital melalui SIMPATIKA;
d. SK sebagai guru tetap dari Ketua Yayasan (yang berlaku saat ini);
e. Surat Pernyataan Kinerja (format terlampir);
3. Guru Calon Penerima TIG Wajib melakukan pemberkasan secara daring dan luring, dengan
ketentuan :
a. Pemberkasan daring
Berkas sebagaimana dimaksud pada poin 2 (a) s.d. (e) discan dalam 1 (satu) file PDF maksimal
10 MB dengan nama file NPK_NAMA GURU_NAMA LEMBAGA dan diupload paling akhir
tanggal 23 April 2021 melalui http://bit.ly/TIG2021.
Daftar Guru yang telah mengirim berkas daring dapat dilihat pada laman
http://bit.ly/ProgresTIG2021.
b. Pemberkasan luring
Kepala RA/Madrasah membuat surat usulan kepada Kepala Kankemenag Kab. Bojonegoro
(format surat usulan terlampir atau unduh di http://bit.ly/ContohTIG2021 ) dan dilampiri berkas
sebagaimana dimaksud pada poin 2 (a) s.d. (e), diajukan secara kolektif melalui KKM masing-
masing, dijilid per-KKM (harus dijilid, bukan dalam map snell), dan dikumpulkan ke Seksi Pendma
paling akhir 30 April 2021;
4. Dimohon untuk mensosialisasikan Petunjuk teknis Tunjangan Insentif bagi Guru Non PNS tahun
anggaran 2021 kepada seluruh guru di wilayah kerja masing-masing.
5. Mempelajari, memahami dan memedomani Petunjuk Teknis Pemberian Tunjangan Insentif bagi Guru
Non PNS Tahun 2021.
6. Pencairan TIG melalui DIPA Ditjen Pendis, maka sehubungan dengan terbatasnya pagu
anggaran, sehingga tidak semua guru yang diajukan dapat menerima TIG, akan tetapi
berdasarkan hasil verifikasi dan validasi data SIMPATIKA.
7. Keterlambatan pengajuan TIG yang menyebabkan guru tidak menerima TIG menjadi resiko
masing-masing guru.
Demikian, untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya dan terima kasih.

a.n. Kepala Kantor


Kasi Pendidikan Madrasah

Abdul Wahid

Tembusan :
1. Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Bojonegoro
2. Pengawas Madrasah
Logo RA/  NAMA DAN ALAMAT RA / MADRASAH
Madrasah 

Nomor : ……………………. Bojonegoro, 20 April 2021


Lampiran : 1 (satu) bendel
Perihal : Usulan Calon Penerima Tunjangan Insentif
Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil Pada RA/Madrasah
Tahun 2021

Yth.
Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Bojonegoro
Di Bojonegoro

Assalamu’alaikum Wr. Wb.


Menindaklanjuti Surat Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bojonegoro
nomor B-838/Kk.13.16.2/PP.00/04/2021 tanggal 20 April 2021 hal Pemberkasan Guru
Penerima Tunjangan Insentif GBPNS (TIG) Tahun Anggaran 2021, maka kami
mengajukan usulan untuk sejumlah ……… (……………) guru tetap yang bertugas
pada RA/ Madrasah kami sebagaimana daftar usulan terlampir. Dengan ini kami juga
menyatakan bahwa daftar guru yang kami usulkan adalah benar-benar guru tetap
kami.
Demikian, atas perhatian Bapak kami sampaikan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Mengetahui,
Pengawas Madrasah Kepala RA/Madrasah……..

............................................... ……………………..
NIP. (nama dan tandatangan)
DAFTAR USULAN CALON PENERIMA TUNJANGAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN PNS PADA RAUDLATUL ATHFAL / MADRASAH
TAHUN 2021

Nomor dan Tanggal SK


Mengajar Pada Bidang Studi Beban Kerja
No Nama (Lengkap dengan Gelar) Tempat/ Tgl Lahir NPK L/P Pengangkatan sabagai
Satminkal Yang Diampu Keseluruhan
Guru Tetap

Bojonegoro, 20 April 2021


Mengetahui, Kepala RA/ Madrasah
Pengawas Madrasah ……………………………………………………

.......................................... ……………………………………………………
NIP.
SURAT PERNYATAAN KINERJA

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama lengkap :
Tempat/Tanggal Lahir :
NPK/PEG ID :
Satminkal Madrasah :
Alamat Madrasah :
Nomor HP/WA :

menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa saya :


1. Bahwa sampai saat ini saya masih aktif sebagai Guru Non PNS pada Madrasah /
RA ……………………………………………………………………………………………….
2. Telah mengabdi sebagai Guru Madrasah / RA …………………………….selama ……… ( … ) tahun, dan
melaksanakan tugas pembelajaran/pendidikan sejak ………… sampai dengan ……………….;
3. Dengan menerima tunjangan Insentif ini, akan meningkatkan kinerja dan atau layanan, khususnya kepada
peserta didik untuk meningkatkan kualitas hasil belajar atau prestasi belajar mereka.
4. Akan mengembalikan dana subsidi tunjangan Insentif sejumlah yang pernah saya terima ke Kas Negara
jika ternyata saya tidak memenuhi salah satu kriteria / persyaratan sebagai penerima subsidi tunjangan
Insentif sebagaimana yang diatur dalam Juknis yang di keluarkan oleh Kementerian Agama;
5. Tidak akan menuntut kepada Pemerintah / Kementerian Agama untuk diangkat sebagai CPNS/PNS .
6. Tidak sedang menerima bantuan sejenis yang dananya bersumber dari DIPA Kementerian Agama.
7. Bukan PNS/CPNS/PPPK/Pensiunan pada Kementerian Agama atau instansi lain.
8. Tidak merangkap jabatan di lembaga eksekutif, yudikatif atau legislatif.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sadar, sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. Jika di
kemudian hari ternyata saya tidak memenuhi pernyataan yang saya buat ini, maka saya bersedia menerima
sanksi yang diberikan oleh Kementerian Agama sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau dituntut sesuai
dengan hukum yang berlaku.

Mengetahui, Bojonegoro, 20 April 2021


Kepala Madrasah Yang membuat pernyataan

………………………………. ………………………………..
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WLAYAH KEMENTERIAN AGAMA
PROVINSIJAWA TIMUR
Jalan Raya Bandara Juanda Nomor 26 Sidoarjo 61253
Telepon (031 ) 868601 4; PTSP Center O81 1301 81 1 3
Website'. www.iatim. kemenaq.qo. idi E-mail'. kanwil.igllrn@le!0eneqggjd

Nomor B- 198? /Kw. 1 3.2.4/HM.ooto4t2o21 14 April2021


Sifat Sangat Segera
Lampiran 1 (satu) lembar
Hal Sosialisasi Petunjuk Teknis dan Kuota
Tunjangan lnsentif Tahun 2021

Yth. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota


u.p. Kepala Seksi Pendidikan Madrasah
Se Jawa Timur
Menindaklanjuti surat Direktur Jenderal Pendidikan lslam nomor B-
S53/DJ.l/Dt.l.ll/HM.0010312021 tanggal 23 Januari 2021 perihal sebagaimana pokok
surat, dalam rangka pelaksanaan program pemberian tunjangan insentif bagiguru
non pegawai negeri sipil tahun anggaran 2021,agar Saudara melaksanakan beberapa
hal sebagai berikut:
1. Mensosialisasikan Petunjuk Teknis Pemberian Tunjangan lnsentif bagi Guru Non
PNS tahun anggaran 2021 kepada seluruh Satuan Kerja di wilayah masing-
masing.
2. Mempelajari, memahami, dan memedomani Petunjuk Teknis Pemberian
Tunjangan lnsentif bagi Guru Non PNS Tahun 2021.
3. Melakukan verifikasi dan validasi data guru non PNS penerima tunjangan
insentif (Kuota Terlampir)
Demikian atas perhatian dan kerjasama Saudara disampaikan terima kasih.

a.n. Kepala Kantor layah


\Afi
a Bidang Pendidikan Madrasah

msuy'

Tembusan
Kepala Kantor \Mlayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur
Lampiran Surat Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur
Hal Sosialisasi Petunjuk Teknis dan Kuota Tunjangan lnsentif Tahun2O21
Nomor B- lgq Kw.13.2.4tlu.ooto4t2o21
Tanggal 14 April2O21

Kuota Tu lnsentif Provinsi Jawa Timur


No Kabkota Kuota Anggaran
1
Kab. Bangkalan 1.388 4.164.000.000
2 Kab. Banyuwangi 1.285 3.855.000.000
3 Kab. Blitar 1.098 3.294.000.000
4 Kab. Bojonegoro 1 703 5.109.000.000
5 Kab. Bondowoso 1.578 4.734.000.000
6 Kab. Gresik 1.850 5.550.000.000
7 Kab. Jember 2.864 8.592,000.000
I Kab. Jombang 2.358 7.074.000.000
I Kab. Kediri 1.744 5.112.000.000
10 Kab. Lamongan 2.329 6.987.000.000
11 Kab. Lumajang 1.475 4.425.000.000
12 Kab. Madiun 653 1.959.000.000
13 Kab. Magetan 859 2.577.000.000
14 Kab. Malang 1.925 5.775.000.000
15 Kab. Mojokerto 1.269 3.807.000.000
16 Kab. Nganjuk 1.1 87 3.561.000.000
17 Kab. Ngawi 824 2.472.000.000
18 Kab. Pacitan 742 2.226.000.000
19 Kab. Pamekasan 3.160 9.480.000.000
20 Kab. Pasuruan 2.305 6.915.000.000
21 Kab. Ponorogo 1.334 4.002.000.000
22 Kab. Probolinggo 2.285 6.855.000.000
23 Kab. Sampang 2.869 8.607.000.000
24 Kab. Sidoarjo 1.698 5.094.000.000
25 Kab. Situbondo 1.290 3.870.000.000
26 Kab. Sumenep 3.652 10.956.000.000
27 Kab. Trenggalek 674 2.022.000.000
28 Kab. Tuban 1.499 4.497.000.000
29 Kab. Tulungagung 900 2.700.000.000
30 Kota Batu 154 462.000.000
31 Kota Blitar 145 435.000.000
32 Kota Kediri 215 645.000.000
33 Kota Madiun 162 486.000.000
34 Kota Malang 426 1.278.000.000
35 Kota Mojokerto 103 309.000.000
36 Kota Pasuruan 173 5't 9.000.000
37 Kota Probolinggo 221 663.000.000
No Kabkota Kuota Anggaran
38 Kota Surabaya 1.030 3.090.000.000
Jumlah s1.386 154.158.000.000

Kantor Wilayah
Bidang Pendidikan Madrasah
Ke

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM


NOMOR 7242 TAHUN 2020

TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN TUNJANGAN INSENTIF
BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA RAUDLATUL ATHFAL DAN
MADRASAH TAHUN 2021

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM,

Menimbang: a. bahwa dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran


pada Raudtatul Athfal dan Madrasah, perlu pemberian
tunjangan insentif bagi guru bukan pegawai negeri sipil
untuk meningkatkan motivasi, kinerja dan
kesejahteraannya;
b. bahwa agar pemberian tunjangan yang diberikan tepat
sasaran, tepat jumlah dan tepat waktu, perlu diterbitkan
Petunjuk Teknis Pemberian Tunjangan Insentif bagi Guru
Bukan Pegawai Negeri Sipil pada Raudlatul Athfal
Madrasah tahun 2021;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan
Direktur Jenderal Pendidikan Islam tentang Petunjuk
Teknis Pemberian Tunjangan Insentif bagi Guru Bukan
Pegawai Negeri Sipil pada Raudlatul Athfal dan Madrasah
Tahun 2021.

Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia 4355);
4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4586);
5. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2019 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
Kasubdit Bina Guru dan Tenaga Kependidikan RA
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah
Sekretaris 198, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6410);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
194, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4941) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang
Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6058);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5105) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5157);
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012
tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
9. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Agama Nomor 66 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua
Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah;
10. Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014 tentang
Pejabat Perbendaharaan Negara Pada Kementerian Agama
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Agama Nomor 63 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014 tentang
Pejabat Perbendaharaan Negara Pada Kementerian Agama;
11. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentag
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama;
12. Peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tahun 2019 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian
Agama;
13. Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2018 tentang
Insentif Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil Pada
Kementerian Agama;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM


TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN TUNJANGAN
INSENTIF BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
PADA RAUDLATUL ATHFAL DAN MADRASAH TAHUN
2021.

KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Pemberian Tunjangan


Intensif bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil Pada
Raudlatul Athfal Madrasah Tahun 2021 sebagaimana
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA : Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU merupakan acuan dalam pelaksanaan Pemberian
Tunjangan Insentif Bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil
pada Raudlatul Athfal dan Madrasah Tahun 2021.
KETIGA : Keputusan ini berlaku pada Tahun Anggaran 2021.

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 23 Desember 2020

DIREKTUR JENDERAL

ttd.

MUHAMMAD ALI RAMDHANI


LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
NOMOR 7242 TAHUN 2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN TUNJANGAN INSENTIF BAGI GURU BUKAN
PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA RAUDLATUL ATHFAL DAN MADRASAH TAHUN
2021

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PEMBERIAN TUNJANGAN INSENTIF


BAGI GURU BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA RAUDLATUL ATHFAL
DAN MADRASAH TAHUN 2021

A. Latar Belakang
Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2017 tentang Perubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru terdapat
ketentuan yang menghapus pembayaran tunjangan fungsional guru bukan
pegawai negeri sipil, namun Kementerian Agama tetap mempertahankan
tunjangan ini, hanya saja berganti nama menjadi insentif. Istilah baru itu
muncul dalam Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 1 Tahun 2018.
Fungsi utama dari tunjangan insentif adalah untuk memberikan
tanggungjawab dan dorongan kepada guru bukan pegawai negeri sipil.
Tunjangan Insentif untuk menjamin bahwa guru bukan pegawai negeri sipil
akan mengarahkan dirinya dapat memotivasi dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Sedangkan tujuan utama pemberian insentif adalah untuk
meningkatkan kinerja guru bukan pegawai negeri sipil dalam
meningkatkan mutu pendidikan. Insentif diberikan kepada guru bukan
pegawai negeri sipil untuk meningkatkan kinerjanya dalam proses belajar
mengajar. Guru merupakan sumber daya manusia utama dalam proses
pendidikan agar dapat mengimplementasikan disiplin ilmu yang mereka
miliki maka harus diperhatikan kesejahteraannya bukan hanya
kewajibannya saja dengan berbagai macam beban pekerjaan. Dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan guru bukan pegawai negeri sipil maka perlu
diberikan tunjangan insentif untuk memotivasi dan meningkatkan
kinerjanya. Kementerian Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga
Kependidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam mulai tahun
2018 memberikan tunjangan insentif kepada guru bukan pegawai negeri
sipil.

B. Pengertian
1. Tunjangan Insentif adalah tunjangan yang diberikan kepada guru bukan
pegawai negeri sipil yang bertugas pada RA dan Madrasah;
2. Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat GBPNS
adalah guru bukan pegawai negeri sipil pada RA dan Madrasah yang
diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
4. Madrasah adalah madrasah formal dalam binaan Menteri Agama yang
menyelenggarakan pendidikan umum dan kejuruan dengan kekhasan
agama Islam yang mencakup Raudhatul Athfal, Madrasah Ibtidaiyah,
Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, dan Madrasah Aliyah
Kejuruan.
5. Satminkal adalah satuan administrasi pangkal/tempat tugas
induk/instansi induk guru melaksanakan tugasnya sebagai basis data
NPK/NUPTK.
6. Guru Tetap yang selanjutnya disebut GTBPNS adalah guru Bukan
Pegawai Negeri Sipil yang diangkat oleh Pemerintah/Pemerintah Daerah,
Kepala Madrasah Negeri dan/atau pimpinan penyelenggara pendidikan
yang diselenggarakan oleh masyarakat untuk jangka waktu paling
singkat 2 (dua) tahun secara terus menerus, dan tercatat pada satuan
administrasi pangkal di madrasah yang memiliki izin pendirian dari
Kementerian Agama serta melaksanakan tugas pokok sebagai Guru.
7. Guru Tetap Yayasan yang selanjutnya disebut GTY adalah guru Bukan
Pegawai Negeri Sipil yang diangkat oleh penyelenggara pendidikan dan
diketahui oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota,
melaksanakan tugasnya pada madrasah swasta untuk jangka waktu
paling singkat 2 (dua) tahun secara terus-menerus, dan tercatat pada
satuan administrasi pangkal di madrasah yang memiliki izin pendirian
dari Kementerian Agama serta melaksanakantugas pokok sebagai guru.
8. Guru Tidak Tetap Yayasan yang selanjutnya disebut GTTY adalah guru
Bukan Pegawai Negeri Sipil yang diangkat oleh penyelenggara
pendidikan dan diketahui oleh Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota.

C. Tujuan
Pemberian Tunjangan Insentif bagi Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil pada
RA dan Madrasah bertujuan untuk meningkatkan:
1. Kualitas proses belajar-mengajar dan prestasi belajar peserta didik di RA
dan Madrasah;
2. Motivasi dan kinerja guru dalam melaksanakan tugasnya; dan
3. Kesejahteraan Guru RA dan Madrasah bukan bukan pegawai negeri sipil.

D. Sasaran dan Kriteria


Sasaran atau penerima tunjangan insentif guru dengan kriteria atau
persyaratan sebagai berikut:
1. Sasaran
a. Berstatus sebagai guru RA dan Madrasah.
b. Bukan PNS, bukan CPNS dan/atau PPPK pada Kementerian Agama
atau instansi lain.
2. Kriteria
Kriteria guru RA dan Madrasah penerima tunjangan insentif sebagai
berikut:
1. Aktif mengajar di RA, MI, MTs atau MA/MAK dan terdaftar di
program SIMPATIKA (Sistem Informasi Manajemen Pendidik dan
Tenaga Kependidikan Kementerian Agama);
2. Belum lulus Sertifikasi;
3. Memiliki Nomor PTK Kementerian Agama (NPK) dan/atau Nomor Unik
Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK);
4. Guru yang mengajar pada satuan administrasi pangkal binaan
Kementerian Agama;
5. Berstatus sebagai Guru Tetap Madrasah, yaitu guru Bukan Pegawai
Negeri Sipil yang diangkat oleh Pemerintah/Pemerintah Daerah,
Kepala Madrasah Negeri dan/atau pimpinan penyelenggara
pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat untuk jangka
waktu paling singkat 2 (dua) tahun secara terus menerus, dan
tercatat pada satuan administrasi pangkal di madrasah yang
memiliki izin pendirian dari Kementerian Agama serta melaksanakan
tugas pokok sebagai Guru. Diprioritaskan bagi guru yang masa
pengabdiannya lebih lama (dibuktikan dengan Surat Keterangan
Lama Mengabdi);
6. Memenuhi Kualifikasi Akademik S-1 atau D-IV;
7. Memenuhi beban kerja minimal 6 jam tatap muka di satminkalnya;
8. Bukan penerima bantuan sejenis yang dananya bersumber dari DIPA
Kementerian Agama.
9. Belum usia pensiun (60 Tahun). Diprioritaskan bagi guru yang
usianya lebih tua.
10. Tidak beralih status dari guru RA dan Madrasah.
11. Tidak terikat sebagai tenaga tetap pada instansi selain
RA/Madrasah.
12. Tidak merangkap jabatan di lembaga eksekutif, yudikatif, atau
legislatif.
13. Tunjangan Insentif dibayarkan kepada guru yang dinyatakan layak
bayar oleh Simpatika (dibuktikan dengan Surat Keterangan Layak
Bayar).

E. Sumber Dana
Pemberian tunjangan insentif ini dibebankan anggarannya pada DIPA
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik
Indonesia.

F. Mekanisme Pelaksanaan
1. Penetapan Penerima
Penetapan penerima dilakukan dalam bentuk penerbitan Surat
Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam berdasarkan hasil
verifikasi dan validasi data Simpatika.
2. Penyaluran Tunjangan Insentif
a. Tunjangan Insentif bagi guru bukan PNS pada RA/Madrasah
disalurkan kepada guru yang berhak menerimanya secara langsung
ke rekening guru yang bersangkutan.
b. Penyaluran tunjangan insentif dilakukan setiap semester.
3. Nominal Tunjangan Insentif
a. Besar tunjangan insentif adalah Rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh
ribu rupiah) per orang per bulan, dan berlaku untuk 12 (dua belas)
bulan (terhitung mulai bulan Januari – Desember 2021), sehingga
total penerimaan untuk 1 (satu) tahun adalah Rp 3.000.000,- (tiga
juta rupiah). Jumlah itu diberikan kepada guru secara penuh dan
tidak dibenarkan adanya pengurangan, pemotongan atau pungutan
dengan alasan apapun, dalam bentuk apapun, dan oleh pihak
manapun, kecuali pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
b. Tiap guru yang memenuhi kriteria dan persyaratan sebagaimana
diatur dalam petunjuk teknis ini, menerima Tunjangan Insentif (Rp.
250.000,- per bulan atau Rp. 3.000.000,- dalam setahun), meskipun
mengajar pada 2 (dua) RA dan Madrasah atau lebih.
4. Kewajiban Penerima Tunjangan Insentif
a. Melaksanakan pembelajaran dan/atau bimbingan kepada peserta
didik minimal 1 (satu) tahun pelajaran, sesuai jadwal di RA dan
Madrasah yang menjadi tempat tugasnya.
b. Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh pimpinan RA dan
Madrasah termasuk administrasi pembelajaran sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
c. Setiap Guru RA dan Madrasah yang menjadi penerima tunjangan
insentif wajib mengisi dan menandatangani Surat Pernyataan
Kinerja.
5. Penghentian Pemberian Tunjangan Insentif Tunjangan Insentif
dihentikan pemberiannya apabila guru yang bersangkutan:
a. Meninggal dunia;
b. Berusia 60 (enam puluh) tahun;
c. Tidak lagi menjalankan tugas sebagai Guru RA dan Madrasah;
d. Diangkat menjadi CPNS, baik sebagai guru atau lainnya, di
Kementerian Agama atau di instansi lainnya;
e. Berhalangan tetap sehingga tidak dapat menjalankan tugas sebagai
guru pada RA dan Madrasah, atau
f. Tidak lagi memenuhi kriteria dan persyaratan yang diatur dalam
petunjuk teknis ini.

G. Pemantauan dan Evaluasi


Pemantauan dan evaluasi secara berkala dan menyeluruh dilaksanakan
agar pemberian Tunjangan Insentif ini terlaksana secara tepat sasaran,
tepat jumlah, dan tepat waktu. Pemantauan dan evaluasi dilakukan kepada
pihak terkait oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi, dan Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota secara berjenjang sesuai kewenangan masing-masing.
Pengaduan terkait pelaksanaan pemberian tunjangan insentif tahun 2021
dapat disampaikan ke alamat:
Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah Gedung
Kementerian Agama RI Lantai VIII Jln. Lapangan Banteng Barat
Nomor 3-4 Jakarta 10710 Email : gtkmadrasah@kemenag.go.id

H. Pelaporan
Laporan pelaksanaan pemberian tunjangan insentif dibuat secara
elektronik melalui Simpatika berupa tersampaikannya bantuan insentif ke
penerima bantuan.

I. Penutup
Pemberian tunjangan insentif ini merupakan salah satu upaya yang
dilakukan Kementerian Agama untuk meningkatkan kesejahteraan guru RA
dan Madrasah bukan pegawai negeri sipil. Pelaksanaan dan pengelolaan
tunjangan insentif harus dilakukan secara transparan, akuntabel, tepat
sasaran, serta dengan komitmen yang tinggi agar tujuan dan target
kegiatan ini dapat dicapai secara optimal.

DIREKTUR JENDERAL

ttd.

MUHAMMAD ALI RAMDHANI

Anda mungkin juga menyukai