Anda di halaman 1dari 13

PAPER

KESEHATAN PEREMPUAN DAN PERENCANAAN KELUARGA


KONSEP KESEHATAN REPRODUKSI PRAKONSEPSI

DISUSUN OLEH :
Ainul Latifa Fausia (1930701026)

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
2021

1
PENDAHULUAN
A. Pengertian
Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang
nyata dari seorang wanita atau kelompok wanita. Dengan kata lain
fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Fertilitas
mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk. Istilah fertilitas
adalah sama dengan kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi
dari rahim seorang perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan
misalnya berteriak, bernafas, jantung berdenyut, dan sebagainya.
Sedangkan infertilitas menurut dunia medis adalah istilah yang digunakan
untuk menyebut pasangan yang belum mempunyai anak walaupun sudah
berhubungan intim secara teratur tanpa alat kontrasepsi dalam kurun
waktu satu tahun. Hampir setiap pasangan di dunia menginginkan
seorang anak, namun sayangnya tidak setiap perkawinan dianugerahi
keturunan. Ada 10-5% pasangan mengalami infertilitas, keadaan tersebut
dimulai saat wanita tidak mampu untuk menjadi hamil atau kehamilan
sampai melahirkan, meskipun telah melakukan hubungan seksual secara
teratur tanpa menggunakan alat kontrasepsi selama setahun atau lebih
(infertilitas). Infertilitas adalah masalah yang dialami pria dan wanita
dimanapun didunia. Walaupun diperkiraan angka kejadiannya tidak terlalu
cermat dan bervariasi dari satu daerah ke daerah lain, sekitar 8%
pasangan mengalami masalah infertilitas selama masa reproduksinya,ini
berarti bahwa antara 50 sampai 80 juta orang mempunyai masalah
fertilitas, ini merupakan suatu keadaan yang dapat menimbulkan masalah
pribadi dan gangguan kehidupan keluarga. Maka dari itu dibutuhkan
persiapan dan perencanaan kehamilan, skrining prakonsepsi berupa
darah rutin, urine rutin, Torch, hepatitis, HIV-Aids, TBC, sifilis dan malaria.
Diperlukan juga pemeriksaan tambahan fertilitas, kajian psikologis
perempuan dan keluarga dalam perencanaan kehamilan sehat.
TUJUAN
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan menganalisis konsep
fertilitas maupun infertilitas serta persiapan perencanaan kehamilan,
skrining prakonsepsi, pemeriksaan tambahan fertilitas serta kajian
psikologis perempuan dan keluarga dalam perencanaan kehamilan sehat.
2
PEMBAHASAN
KONSEP
Dalam analisis fertilitas dikenal beberapa konsep tentang kelahiran, yaitu lahir
hidup, lahir mati, dan abortus. Berikut ini definisi menurut Perserikatan Bangsa –
bangsa (PBB) atau united nations dan organisasi kesehatan dunia (world Health
Organization - WHO).
1. Live birth
Lahir hidup (live birth) adalah kelahiran seorang bayi tanpa
memperhitungkan lamanya di dalam kandungan dimana sibayi menunjukkan
tanda – tanda kehidupan pada saat dilahirkan. Misalnya, pada si bayi ada
napas (bernapas), ada denyut jantung, ada denyut tali pusat, atau gerakan –
gerakan otot.
2. Still birth
Lahir Mati (Still Birth) adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang
sudah berumur paling sedikit 28 minggu tanpa menunjukan tanda – tanda
kehidupan pada saat dilahirkan.
3. Abortus
Aborsi adalah peristiwa kematian bayi dalam kandungan dengan umur
kehamilan kurang dari 28 minggu. Ada dua macam aborsi, yaitu sebagai
berikut.
a. Aborsi disengaja (induced abortion) adalah peristiwa pengguran
kandungan karena alasan kesehatan atau karena alasan non kesehatan
lainnya, seperti malu dan tidak menginginkan janin anak yang dikandung.
b.Aborsi tidak disengaja atau secara spontan (spontaneus abortion) adalah
peristiwa pengguguran kandungan karena janin tidak dapat dipertahankan
lagi dalam kandungan.
4. Konsep Masa Reproduksi (Childbering age)
Masa usia reproduksi adalah usia di mana seorang perempuan mampu
untuk melahirkan (subur), yakni kurun waktu sejak mendapat haid pertama
(menarche) dan berkhir pada saat berhenti haid (menopause). Dalam analisis
fertilitas, pada umumnya umur 15 – 49 tahun dijadikan rujukan sebagai masa
subur (reproduksi) seorang wanita.
Menurut Davis dan Blake, setiap variabel diatas terdapat pada semua
masyarakat.Sebab masing-masing variabel memiliki pengaruh (nilai) positif
3
dan negatifnya sendiri-sendiri terhadap fertilitas. Misalnya, jika pengguguran
tidak dipraktekan maka variabel nomor 11 tersebut bernilai positif terhadap
fertilitas. Artinya, fertilitas dapat meningkat karena tidak ada pengguguran.
Dengan demikian ketidak-adaan variabel tersebut juga suatu masyarakat
masing-masing variabel bernilai negatif atau positif maka angka kelahiran
yang sebenarnya tergantung kepada neraca netto dari nilai semua variabel.
Pentingnya norma-norma yang dianut oleh masyarakat yaitu norma
tentang besarnya keluarga. Selanjutnya norma-norma tentang besarnya
keluarga di pengaruhi oleh struktur sosial ekonomi. (Freedman, 1962).
2. Teori Ekonomi Fertilitas
Teori perilaku konsumen (theory of consumer behaviour)
mengasumsikan bahwa anak dianggap sebagai suatu jenis barang konsumsi
dimana anak dianggap sebagai aset atau investasi untuk menggarap lahan
sebagai sandaran hidup dan atau tabungan hari tua (Todaro dan Smith,
2003: 313)
Menurut Leibenstein anak dilihat dari dua aspek yaitu aspek
kegunaannya (utility) dan aspek biaya (cost). Kegunaannya adalah
memberikan kepuasaan, dapat memberikan balas jasa ekonomi atau
membantu dalam kegiatan berproduksi serta merupakan sumber yang dapat
menghidupi orang tua di masa depan. Sedangkan pengeluaran untuk
membesarkan anak adalah biaya dari mempunyai anak tersebut. Biaya
memiliki tambahan seoarang anak dapat dibedakan atas biaya langsung dan
biaya tidak langsung. Yang dimaksud biaya langsung adalah biaya yang
dikeluarkan dalam memelihara anak seperti memenuhi kebutuhan sandang
dan pangan anak sampai ia dapat berdiri sendiri. Yang dimaksud biaya tidak
langsung adalah kesempatan yang hilang karena adanya tambahan seoarang
anak. Misalnya, seoarang ibu tidak dapat bekerja lagi karena harus merawat
anak, kehilangan penghasilan selama masa hamil, atau berkurangnya
mobilitas orang tua yang mempunyai tanggungan keluarga besar
(Leibenstein, 1958).
Menurut Leibenstein, apabila ada kenaikan pendapatan maka aspirasi
orang tua akan berubah. Orang tua menginginkan anak dengan kualitas yang
baik. Ini berarti biayanya naik. Pengembangan lebih lanjut tentang ekonomi

4
fertiitas dilakukan oleh Gary S. Becker dengan artikelnya yang cukup terkenal
yaitu “An Economic Analysis of Fertility”.
Menurut Becker anak dari sisi ekonomi pada dasarnya dapat dianggap
sebagai barang konsumsi (a consumption good, consumer’s durable) yang
memberikan suatu kepuasan (utility) tertentu bagi orang tua. Bagi banyak
orang tua, anak merupakan sumber pendapatan dan kepuasan (satisfaction).
Secara ekonomi fertilitas dipengaruhi oleh pendapatan keluarga, biaya
memiliki anak dan selera. Meningkatnya pendapatan (income) dapat
meningkatkan permintaan terhadap anak.
Di dalam setiap kasus, semua pendekatan ekonomi melihat fertilitas
sebagai hasil dari suatu keputusan rasional yang didasarkan atas usaha
untuk memaksimalkan fungsi utility ekonomis yang cukup rumit yang
tergantung pada biaya langsung dan tidak langsung, keterbatasan
sumberdaya, selera. Topik-topik yang dibahas dalam ekonomi fertilitas antara
lain berkaitan dengan pilihan-pilihan ekonomi seseorang dalam menentukan
fertilitas (jumlah dan kualitas anak). Pertimbangan ekonomi dalam
menentukan fertilitas terkait dengan income, biaya (langsung maupun tidak
langsung), selera, modernisasi dan sebagainya.
Sejalan dengan apa yang telah dikemukakan Becker, Bulato menulis
tentang konsep demand for children and supply of children. Konsep demand
for children dan supply of children dikemukakan dalam kaitan menganalisis
economic determinan factors dari fertilitas. Bulato mengartikan konsep
demand for children sebagai jumlah anak yang dinginkan. Termasuk dalam
pengertian jumlah adalah jenis kelamin anak, kualitas, waktu memliki anak
dan sebagainya.

Dalam analisis Infertilitas dikenal beberapa konsep tentang


ketidaksuburan. Berikut ini definisi menurut Djuwanto, dkk., (2008)
mengemukakan bahwa medis, infertilitas dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
a. Infertilitas primer
berarti pasangan suami istri belum mampu dan belum pernah memiliki
anak setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali per
minggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun.
b. Infetilitas sekunder

5
berarti pasangan suami-istri telah atau pernah memiliki anak
sebelumnya, tetapi saat ini belum mampu memiliki anak lagi setelah 1 tahun
berhubungan seksual sebanyak 2-3 kali per minggu tanpa menggunakan alat
atau metode kontrasepsi dalam bentuk apapun.
Persiapan dan perencanaan kehamilan
Konsep dasar persiapan dan perencanaan perencanaan kehamilan
perencanaan kehamilan adalah hal yang penting untuk dilakukan setiap
pasangan suami-istri.baik itu secara psikolog/mental, fisik dan finansial.
Menurut buku KIA Perencanaan kehamilan adalah upaya untuk mengatur
jarak, mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, menjaga dan
meningkatkan kesehatan ibu, agar ibu memiliki waktu dan perhatian yang
cukup untuk dirinya sendiri, anak dan keluarga.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam merencanakan
kehamilan yaitu:
1. mengetahui kondisi kesehatan dirinya
2. menentukan kapan waktu yang tepat untuk hamil
Umur reproduksi sehat adalah pada umur 20-35 tahun dimana umur
tersebut merupakan periode yang paling baik untuk hamil, melahirkan
Dan menyusui
3. merencanakan berapa lama jarak waktu antara kehamilan yang
diinginkan dan berapa jumlah anak yang diinginkan. Jarak kehamilan
yang dianjurkan agar tidak terlalu rapat adalah minimal 2 tahun setelah
melahirkan
4. memeriksakan diri dan suami untuk mendeteksi adanya penyakit atau
kondisi lain yang dapat beresiko bagi ibu dan calon janin
5. menghindari diri dari berbagai kebiasaan yang dapat merugikan calon
ibu dan janin seperti merokok, minum alkohol.
Persiapan kehamilan
Berikut persiapan kehamilan yang sehat:
 Pemeriksaan kesehatan
Yang bertujuan untuk mempersiapkan calon ibu dalam menjalani
kehamilan dan persalinan yang sehat dan selamat serta

6
memperoleh bayi yang sehat. Pemeriksaan kesehatan dapat
dilakukan di puskesmas atau rumah sakit.
 Menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh
Dapat dilakukan dengan cara olahraga yang teratur, aktivitas
fisik/olahraga tidak perlu dilakukan selama berjam- jam. Cukup 3 kali
dalam seminggu selama ½ jam, dan lakukan secara rutin.

 Menghentikan kebiasaan buruk seperti merokok, minum alkohol.


 Mengkatkan asupan makanan bergizi
 Membatasi kafein

Skrining prakonsepsi

1. Darah rutin
Meliputi pemeriksaan homglobin pemeriksaan homglobin
untuk mengetahui status anemia seseorang. Pemeriksaan
golongan darah meliputi rhesus, gula darah

2. Urine rutin
Urinalisis atau tes urin rutin digunakan untuk mengetahui
fungsi ginjal dan mengetahui adanya infeksi pada ginjal atau
saluran kemih.

3. Torch
Pemeriksaan torch kasus yang paling banyak terjadi pada
calon ibu khususnya diindonesia dari hasil analisa data medis
Adalah terjangkitnya parasit tokoplasma. Jenis protozoaini
biasanya disebabkan seringnya mengkonsumsi daging yang
kurang matang atau tersebar melalui kotoran atau bulu
binatang peliharaan. Oleh karena itu diperlukan pemeriksaan
tokoplasma.

4. Hepatitis

7
Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
infeksi virus hepatitis. Jika salah satu pasangan terkena
hepatitis B maka pasangan yang tidak terkena harus
divaksinasi terlebih dahulu. Vaksin dapat mencegah
pasangan terkena dari infeksi. Vaksin biasanya diberikan
sebanyak 3 hingga 4 kali suntik dalam jangka waktu 6 bulan.

5. HIV-AIDS
HIVb adalah virus yang menyerang dan melemahkan sistem
pertahanan tubuh untuk melawan infeksi sehingga tubuh
mudah tertular berbagai pernyakit. AIDS adalah sekumpulan
gejala dan tanda penyakit akibat menurunnya kekebalan
tubuh yang disebabkan oleh HIV. Tes HIV adalah salah satu
upaya yang paling efektif untuk mencegah terjadi penularan
HIV dalam lingkup keluarga.

6. TBC
TBC adalah infeksi bakteri serius, infeksi ini dapat menyerang
paru-paru tapi juga dapat terjadi pada bagian lain tubuh.
Misalnya otak tulang belakang, dan ginjal. Maka dari itu
diperlukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah seseorang
TBC atau tidak.

7. Sifilis (infeksi menular seksual)


Penyakit infeksi yang dapat ditularkan melalui hubungan
seksual. Sifilis atau raja singa adalah infesksi yang
disebabkan oleh bakteri bernama treponema paliidum. Maka
dari itu diperlukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah
seseorang terkena atau tidak.

8. Malaria
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh sekelompok
parasit yang disebut plasmodium yang hidup dalam sel darah
merah. Maka dari itu diperlukan tes pemeriksaan.

8
Kajian psikologis perempuan dan keluarga dalam perencanaan
kehamilan sehat.

Persiapan secara psikologis dan mental


Ibu dapat memperkaya pengetahuan seputar kehamilan yang
berhubungan dengan perencanaan, perawatan selama kehamilan,
menjelang persalinan pasca persalinan dan juga perawatan bayi dari
berbagai sumber yang terpercaya. Agar kehamilan yang akan
dijalani tidak menimbulkan ketegangan, hindari hal-hal yang akan
memberi pengaruh buruk dalam keseimbangan hormonal. Stres
dapat merusak siklus bulanan,dan mencegah proses ovulasi.
Sebuah studi membuktikan wanita dengan tingkat stres tinggi
umumnya sulit hamil. Jadi sangat baik jika calon ibu mulai belajar
mengatasi stres sehingga tidak mempengaruhi kesehatan
reproduksi. Sebaiknya ibu mulai mempersiapkan mental dalam
menghadapi perubahan yang akan terjadi pada saat kehamilan. Ibu
harus mendapat dukungan selama kehamilan dari orang terdekat
seperti suami dan keluarga sehingga semakin siap untuk menjadi
ibu baru.
Perencanaan financial/keuangan
Persiapan finacial/keuangan yang matang untuk persiapan
pemeliharaan kesehatan dan persiapan menghadapi kehamilan dan
persalinan penting dilakukan karena timbulnya ketegangan psikis
serta tidak terpenuhinya kebutuhan gizi yang baik pada saat
kehamilan sebagian besar disebabkan karena ketidaksiapan
pasangan dalam hal financial/keuangan.
Adapun biaya yang perlu diperhatikan guna persiapan kehamilan ini,
diantaranya mencakup biaya kesehatan (biaya konsultasi,
pemeriksaan, obat dan melahirkan), biaya-biaya pasca melahirkan
(tempat tidur bayi, pakaian bayi,popok, selimut, dll) dan persiapkan
pula biaya untuk hal-hal yang tak terduga.

9
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang


nyata dari seorang wanita atau kelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini
menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Fertilitas mencakup peranan
kelahiran pada perubahan penduduk. Istilah fertilitas adalah sama dengan
kelahiran hidup (live birth), yaitu terlepasnya bayi dari rahim seorang
perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan misalnya berteriak, bernafas,
jantung berdenyut, dan sebagainya.
Sedangkan infertilitas menurut dunia medis adalah istilah yang

digunakan untuk menyebut pasangan yang belum mempunyai anak walaupun

sudah berhubungan intim secara teratur tanpa alat kontrasepsi dalam kurun

waktu satu tahun. Hampir setiap pasangan di dunia menginginkan seorang

anak, namun sayangnya tidak setiap perkawinan dianugerahi keturunan. Ada

10-5% pasangan mengalami infertilitas, keadaan tersebut dimulai saat wanita

tidak mampu untuk menjadi hamil atau kehamilan sampai melahirkan,

meskipun telah melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa

menggunakan alat kontrasepsi selama setahun atau lebih (infertilitas).

Infertilitas adalah masalah yang dialami pria dan wanita dimanapun didunia.

10
Walaupun diperkiraan angka kejadiannya tidak terlalu cermat dan bervariasi

dari satu daerah ke daerah lain, sekitar 8% pasangan mengalami masalah

infertilitas selama masa reproduksinya,ini berarti bahwa antara 50 sampai 80

juta orang mempunyai masalah fertilitas, ini merupakan suatu keadaan yang

dapat menimbulkan masalah pribadi dan gangguan kehidupan keluarga.

B. SARAN
Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan makalah ini tidak luput dari
kesalahan untuk itu kami menerima kritik dan sarannya.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://online-journal.unja.ac.id/paradigma/article/view/3933
https://link.springer.com/article/10.1007/s11113-018-9476-2
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2c5&q=journal+fertility+and+infertility&btnG=#d=gs_qabs
&u=%23p%3dukoBb5VmJScJ
https://www.fertstert.org/article/S0015-0282(08)03445-6/fulltext
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Preconception+Screening+Journal&btnG=#d=gs
_qabs&u=%23p%3DbGvLnUFBAc8J
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Preconception+Screening+Journal&btnG=#d=gs
_qabs&u=%23p%3D071PXw7KYIcJ
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=Preconception+Screening+Journal&btnG=#d=gs
_qabs&u=%23p%3DwTsSJCzft7UJ
https://online-journal.unja.ac.id/kedokteran/article/view/2702
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=infertilitas+wanita&oq=infertilitas#d=gs_qabs&u=
%23p%3DRCAYHVytAWIJ
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=infertilitas+wanita&oq=infertilitas#d=gs_qabs&u=
%23p%3D5AiZsALcYCwJ

12
13

Anda mungkin juga menyukai