Genetika Dan Evolusi
Genetika Dan Evolusi
Evolusi
Oleh :
Victoria Henuhili, MSi
Jurdik Biologi
victoria@uny.ac.id
A. GENETIKA
Hukum Mendel I : (Hukum Segregasi) pada waktu pembelahan meiosis, anggota dari
pasangan gen akan memisah, sehingga setiap gamet hanya akan membawa 1 gen (alel) saja
Kodominan : Kenampakan fenotip yang berasal dari sepasang alel dalam keadaan
heterosigot, yang bersama-sama diekspresikan & kemudian memberikan karakter tersendiri.
Misal : golongan darah AB
Alel Ganda : Beberapa alel (lebih dari 2) yang menempati lokus yang sama pada sebuah
kromosom. Misal : golongan darah ABO, ditentukan oleh interaksi alel-alel I A, I B dan i
ii O
I A I A atau I A i A
I B I B atau I B i B
I AI B AB
2
1
Disampaikan pada Bimbingan Persiapan Olimpiade Biologi Siswa SMA, di SMAN 1 Jetis Bantul
Yogyakarta, tgl 4 April 2008
Faktor Rhesus : Manusia dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu yang mempunyai Rh+,
dimana kalau dilakukan test dengan zat yang mengandung anti-Rh, akan terjadi peng-
gumpalan eritrosit, karena orang tersebut mempunyai antigen-Rh. Kelompok yang lain, tidak
mengalami penggumpalan setelah setelah dilakukan test tersebut, karena tidak mempunyai
antigen-Rh. Orang ini disebut memiliki Rh-
Orang dengan Rh+ mempunyai genotip R R atau R r, sedang orang dengan Rh-, mempunyai
genotip r r
Pautan (Terangkai, Terkait atau Linkage) : Suatu peristiwa dimana gen-gen terletak pada
kromosom yang sama.
A B
──○──●──●──────
a b
──○──●──●──────
Gen A berpaut dengan gen B pada kromosom yang sama. Sedangkan alelnya, gen a dan gen
b, berpautan pada kromosom homolognya.
Epistasi Dominan : Peristiwa dimana suatu gen dominan mengalahkan pengaruh gen
dominan lainnya yang bukan alelnya 12 : 3 : 1
Epistasi Resesif : Peristiwa dimana gen resesif mengalahkan pengaruh gen dominan yang
bukan alelnya 9 : 3 : 4
3
Gen komplementer : Gen-gen dominan yang berlainan tetapi bila terdapat bersama-sama
dalam genotip akan saling membantu dalam menentukan fenotip 9 : 7
Persilangan Monohibrid
Persilangan P1
Genotip T T x t t
Fenotip Tinggi Pendek
gamet T T
F1 (generasi F1)
Genotip T t
Fenotip Tinggi
Persilangan F1
T t X T t
Gamet F1 T dan t T dan t
F2 (generasi F2)
Gamet F1 T t x T t
Fertilisasi
acak
Genotip F2 T T T t T t t t
Fenotip F2 tinggi tinggi tinggi pendek
4
Persilangan Dihibrid
Persilangan P1
H H K K x h h k k H H k k x h h K K
kuning, bulat hijau, keriput kuning, keriput Hijau, bulat
H dan K h dan k Gamet H dan k h dan K
H h K k H h K k
F1 kuning, bulat F1 kuning, bulat
Gamet F1 : HK, Hk, hK, hk Gamet F1 : HK, Hk, hK, hk
Persilangan F1 x F1
♂ H K H k h K h k
♀
H K H H K K H H K k H h K K H h K k
kuning, bulat kuning, bulat kuning, bulat kuning, bulat
H k H H K k H H k k H h K k H h k k
kuning, bulat Kuning, keriput kuning, bulat kuning, keriput
h K H h K K H h K k h h K K h h K k
kuning, bulat kuning, bulat hijau, bulat hijau, bulat
h k H h K k H h k k h h K k h h kk
kuning, bulat kuning, keriput hijau, bulat hijau, keriput
5
B. EVOLUSI
Beberapa pengertian tentang Evolusi :
Perubahan dari spesies, organisme atau organ dari bentuknya yang orisinil / primitif
menjadi bentuknya / keadaannya yang sekarang atau menjadi bentuk khusus yang
terlihat sekarang
Evolusi dalam skala kecil atau mikroevolusi dapat didefinisikan sebagai suatu perubahan
dalam susunan genetik suatu populasi.
Evolusi Modern, menggabungkan konsep seleksi Darwin dengan konsep pewarisan Mendel.
Evolusi modern dipelajari dalam genetika populasi, yang menekankan bahwa variasi di dalam
populasi disebabkan oleh faktor genetik, yang disebabkan oleh adanya alel ganda pada lokus
gen pada kromosom
Suatu teori evolusi yang dikenal dengan sintesis modern (awal th 1940) memadukan
penemuan-penemuan dan ide baru dari berbagai bidang yang berbeda seperti : palentologi,
taksonomi, biogeografi dan genetika populasi
Sintesis Modern lebih menekankan populasi sebagai bagian dari evolusi dan gradualisme
sebagai suatu perubahan yang dapat terjadi karena akumulasi perubahan kecil yang terjadi
selama periode waktu yang sangat panjang
Spesies : Kelompok populasi yang tiap individunya mempunyai potensi untuk berinteraksi
secara seksual, menghasilkan keturunan yang fertil. Masing-masing spesies memiliki
wilayah geografis dimana individu-individu tersebar secara tidak merata, melainkan
terlokalisir pada tempat-tempat tertentu
Gen pool : Kumpulan gen dalam suatu populasi pada suatu periode tertentu. Kumpulan gen
ini terdiri dari atassemua alel pada semua lokus gen yang terdapat pada semua individu
yang terdapat dalam populasi tersebut.
6
Hukum Hardy – Weinberg
Menjelaskan bahwa populasi tidak mengalami evolusi. frekuensi alel dan genotip dalam
gen pool tidak mengalami perubahan selama beberapa generasi
Hukum Hardy – Weinberg hanya dapat terjadi apabila :
1. Populasi sangat besar pada populasi yang sangat besar terjadinya genetic drift
tidak menyebabkan perubahan frekuensi gen di dalam genpool. Tetapi dalam populasi
yang kecil, penyimpangan genetik bisa merubah frekuensi gen
2. Terisolasi dari populasi lain terpisah dengan populasi yang lain sehingga
kemungkinan terjadinya gen flow (aliran gen) karena perkawinan antar populasi tidak
terjadi
3. Tidak terjadi mutasi perubahan satu alel menjadi bentuk alel lain akan merubah
gen pool
4. Perkawinan Acak di dalam suatu populasi setiap anggota di dalam populasi
mempunyai kemungkinan yang sama untuk saling melakukan perkawinan. Kalau ada
faktor keinginan untuk memilih pasangan kawin, maka hukum H-W tidak akan terjadi
5. Tidak ada seleksi alam apabila semua individu mempunyai kemampuan hidup,
tidak ada persaingan dalam mempertahankan hidup, maka dunia akan penuh dengan
makhluk hidup yang beraneka macam jenisnya. Kenyataannya populasi makhluk
hidup relatif stabil berarti ada yang mati karena tidak dapat mempertahankan hidup
atau populasinya makin menurun karena menurunnya kemampuan memperbanyak diri
Nilai keseimbangan frekuensi alel dan genotip pada beberapa generasi dapat mengukur
apakah terjadi evolusi di dalam suatu populasi
Evolusi pada tingkat populasi perubahan frekuensi alel atau genotip di dalam suatu
populasi dari generasi ke generasi. Perubahan ini merupakan perubahan dalam skala
terkecil yang seringkali tidak nampak, maka sering disebut sebagai mikroevolusi
Mikroevolusi tetap berlangsung sekalipun frekuensi alel berubah hanya untuk lokus genetik
tunggal, sedang beberapa lokus gen lainnya dalam keadaan keseimbangan sementara.
populasi ini dikatakan sedang berevolusi
7
b. Efek pendiri (founder effect) Suatu kelompok kecil individu yang menempati
habitat baru yang terpencil yang tidak berpenghuni, tidak akan mewakili
keanekaragaman genetik dari populasi asal yang ditinggalkan. Keanekaragaman
yang dibawa oleh kelompok kecil tersebut akan menentukan komposisi genetik
populasi yang terbentuk, sehingga sering dikatakan bahwa pada daerah-daerah
tersebut terdapat spesies yang endemik (hanya terdapat di daerah tersebut).
4. Perkawinan tidak acak. Perkawinan acak sangat jarang terjadi dan banyak faktor
yang menjadi penyebabnya.
a. Inkompatibilitas : tdk dpt terjadi fertilisasi walau masing2 mempunyai alel yang sama
b. Umur organ reproduksi tidak sama
c. Adanya musim kawin yang menyebabkan persaingan untuk memperoleh pasangan
d. Letak organ reproduksi yang menyebabkan kesulitan terjadinya fertilisasi
e. Adanya naluri untuk memilih pasangan sesuai dengan keinginannya
8
Dari ke 5 penyebab evolusi mikro yang dapat mengubah frekuensi gen pool hanya seleksi
alam yang kemungkinan besar merupakan proses kemampuan adaptasi dari populasi terhadap
lingkungan. Seleksi alam akan mempertahankan genotip yang baik di dalam populasi.
Apabila lingkungan berubah respons terhadap seleksi dapat dilakukan oleh individu yang
mempunyai genotip tertentu
Selekasi Alam
Darwin dalam bukunya The Origin of Species menyatakan bahwa :
1. Spesies itu tidak diciptakan sesuai dengan keadaannya / bentuknya yang sekarang, tetapi
mengalami evolusi dari spesies yang telah ada pada jaman dulu
2. Mekanisme evolusi menurut konsep Darwin ialah karena adanya seleksi alam. Menurut
Darwin, dalam populasi suatu organisme ada individu-individu yang mempunyai sifat
tertentu, yang sifatnya diwariskan dan dapat bertahan hidup. Organisme lainnya tidak
mempunyai sifat tersebut sehingga populasinya semakin menurun.
Pada proses spesies, terjadi tahapan-tahapan yang pada akhirnya akan membentuk spesies
atau jenis yang sama. Dua individu dari satu spesies dapat melakukan perkawinan satu sama
lain sehingga menghasilkan keturunan yang fertil. Untuk menghindari terjadinya
interbreeding antar spesies yang berbeda dari nenek moyangnya, harus ada isolasi. Isolasi
yang paling mengena adalah isolasi geografi dimana kelompok atau populasi terhalang oleh
keadaan fisik lingkungan, seperti laut, gunung, gurun pasir, sungai dan bukit. Isolasi genetik
yang disebabkan oleh satu atau lebih mutasi hanya dapat timbul sesudah terjadinya isolasi
geologi dalam waktu yang lama. Isolasi ini menghasilka perbedaan nyata antara dua
9
kelompok populasi. Isolasi ekologi terjadi apabila dua kelompok binatang hidup di daerah
geografi yang sama, tetapi menempati variabel yang berbeda.
Individu yang awalnya satu spesies karena adanya perubahan-perubahan dalam waktu
yang lama, dari generasi kegenerasi dapat berubah menjadi spesies yang baru. Perubahan dari
suatu spesies menjadi spesies baru dinamakan spesiasi.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya spesiasi adalah isolasi reproduksi, mutasi,
hibridisasi, domestikasi.
Dua spesies seringkali tidak bisa kawin atau tidak dapat menghasilkan keturunan yang
dapat hidup dan fertil. Keadaan ini disebut isolasi reproduksi. Faktor yang menyebabkan
terjadinya isolasi reproduksi atau tidak terjadinya reproduksi adalah sebagai berikut :.
a. Spesiasi alopatrik : Spesies baru yang terbentuk karena isolasi geografik. Contoh :
Peristiwa-peristiwa geologi, seperti terbentuknya gunung/bukit, pergeseran glasier dsb,
yang dapat memisahkan organisme secara bertahap. Kekuatan hambatan geografik
tergantung bagaimana kemampuan mobilitas organisme tersebut sehingga memungkinkan
terjadinya perkawinan atau tidak. .
b. Spesiasi Simpatrik : Spesies baru yang muncul di dalam lingkungan populasi tetua, yang
terjadi karena isolasi genetik. Misal, karena terjadinya perubahan struktur dan jumlah
kromosom.
Apabila dua populasi yang berbeda beradaptasi pada lingkungan yang berbeda, maka
masing-masing populasi akan mengakumulasi perbedaan-perbedaan yang terjadi dalam
kumpulan gen (perbedaan frekuensi alel dan genotip). Dalam rangkaian perbedaan adaptif
gradual dari dua kumpulan gen, hambatan reproduktif di antara ke dua populasi itu bisa
berevolusi secara kebetulan, sehingga membedakan populasi itu menjadi dua spesies.
10
Daftar Pustaka
BSCS, 2006, Biology, A Molecular Approach, ninth edition, Mc Graw Hill, Glencoe,
New York
Campbell, N. A., J. B. Reece dan L.G. Mitchell, 1999, Biology, Fifth Edition, Addison
Wesley Longman, Inc. New York
Futuyma, D. J., 2005, Evolution, Sinauer associates, Inc. Publishers Sunderland,
Massachusetts USA
Gardner, E. J. and D. P. Snustad, 1984, Principle of Genetics, John Wiley and Sons,
New York
Suryo, 1984, Genetka, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
_____, 1989, Genetika Manusia, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta
11