Anda di halaman 1dari 6

Nama : Laurensius Adrian Wahyu Setiaji

NIM : 1402204311
Mata Kuliah : Pendidikan Agama Katolik
Topik : Makna Sakramen Baptis Bagi Orang Katolik

Saya mengerjakan ujian ini dengan jujur dan mandiri. Jika saya melakukan pelanggaran, maka
saya bersedia menerima sanksi

1. Laporan situasi
Pada kesempatan kali ini saya akan menjelaskan situasi ketika presentasi. Pada saat itu kelompok saya
mendapat tema “Makna Sakramen Baptis bagi Orang Katolik”. Kebetulan pada waktu itu saya berkesempatan
sebagai pembicara. Semi webminar tersebut diadakan pada tanggal 30 November 2020. Waktu
diselenggarakannya pada pukul 19.00 WIB. Diadakan pada jam tersebut karena agar tidak menganggu mata
kuliah yang lain pada pagi hingga sore hari tersebut.

Kurang lebih kelompok kami diberi waktu satu jam untuk melakukan presentasi. Dimulai dari 15 menit
pertama pengkondisian peserta agar acara terlaksana secara kondusif. Dibuka dengan doa pembuka. Setelah
semua peserta kondusif, baru pembicara pertama yaitu saya sendiri diberi waktu 15 menit untuk melakukan
presentasi. Pada saat saya presentasi yang terlampir hanyalah bagian inti-intinya saja. Hal itu saya lakukan agar
peserta lebih mendengar pembicara daripada sekadar membaca slide power point yang telah disediakan. Ada 2
pokok pembahasan yang saya presentasikan pada kesempatan kali ini. Setiap pokok pembahasan ada point-
point inti yang tertulis di slide power point. Dari inti point tersebut saya jabarkan agar para peserta paham
maksud pokok pembahasan tersebut. Setelah 15 menit saya melakukan presentasi bagian saya, 5 menit
selanjutnya istirahat sejenak untuk menyegarkan otak yang telah mendengar materi yang cukup berat untuk
diterima. 15 menit berikutnya diisi presentasi dari teman saya dengan bagian yang telah dibagi dari kelompok
kami. Ada tiga pokok pembahasan yang dibahas oleh teman saya. Setiap selesai presentasi kami sebagai
pembicara diberi pertanyaan dari moderator seputar sakramen baptis. Mulai dari nama santo apa yang dipilih,
masuk katolik dulu baptis dewasa atau bayi, dan makna santo dari pembaptisan yang dipilih tersebut. Dasar dari
pemilihan pertanyaan itu bukan tanpa sebab, pertanyaan tersebut mewakilkan pertanyaan peserta tentang
kredibilitas pembicara akan menguasai materi atau tema yang dipilih. Kelompok kami beripikir pertanyaan
tersebut sudah bisa mewakilkan kelayakan pembicara untuk berbicara akan tema yang dibahas. Setelah selesai
pertanyaan, peserta diberi 5 menit waktu untuk istirahat sejenak sebelum melakukan kuis berhadiah menarik.
Lalu kelompok kami mengadakan kuis bagi 3 orang pemenang. Soal dibuat oleh kelompok kami. Pertanyaan
pertama dimulai, tidak menduga bahwa peserta sangat tertarik akan kuis berhadiah ini. Hadiah kuis tersebut
berupa saldo LinkAja Rp20.000,00 bagi tiap pemenang. Walaupun tidak banyak, bagi kami bukan tentang
berapa yang akan diberikan tetapi tentang apa makna yang akan kamu berikan dari hadiah tersebut. Ketika
pertanyaan pertama ditanyakan, para peserta langsung ingin menjawab. Tapi sayangnya, penjawab pertama
untuk pertanyaan pertama gagal menjawab pertanyaan tersebut. Lalu akhirnya pertanyaan tersebut dilempar ke
penjawab kedua. Puji Tuhan penjawab kedua berhasil menjawab dengan baik dan benar. Tanpa diduga ketika
pertanyaan ketiga, penjawab yang gagal menjawab tadi langsung ingin menjawab pertanyaan tersebut. Tanpa
menunggu lama penjawab tersebut menjawab dengan lantang dan tegas. Tidak ada keraguan didalam hatinya
sedikitpun. Puji Tuhan jawaban tersebut benar dan semua pemenang mendapatkan hadiah sesuai ketentuan
yang disebutkan tadi. Lalu lanjut sesi selanjutnya yaitu sesi Tanya jawab. Pada sesi ini hanya ada satu
pertanyaan yang ditanyakan peserta karena mengingat waktu yang sudah mendekati satu jam. Pertanyaan
tersebut baru saya dengar pertama kali, jadi setelah adanya pertanyaan tersebut diperlukan waktu 5 menit bagi
saya sebagai pembicara menjawab pertanyaan tersebut. Setelah sesi tersebut dilanjut sesi foto bersama dan doa
penutup
2. ISI
Pemilihan tema sakramen baptis bagi saya sendiri tentu sangat berat. Tidak dibekali dengan ilmu yang
cukup dan kecakapan berbicara di depan umum yang sangat kurang, dengan tekad yang bulat saya dipilih
sebagai pembicara tentang materi tersebut. Sebenarnya agak terpaksa, namun disatu sisi saya berpikir itu bisa
jadi titik balik saya dan pembuktian bahwa saya bisa melakukan hal yang bersifat publik. Pada awalnya tema
yang dipilih adalah makna sakramen tobat bagi umat katolik. Namun, kelompok kami kurang beruntung atau
ini sudah jalan dari Tuhan bahwa kelompok lain sudah terlebih dahulu memilih tema tersebut. Kelompok kami
baru diberi tahu seminggu setelahnya dan dalam kondisi seluruh tema sudah dipakai oleh kelompok lain. Pada
hari itu juga kelompok kami memikirkan tema yang akan dipilih mengingat waktu tinggal seminggu mendekati
presentasi. Setelah melalui perdebatan yang panjang, pada akhirnya kami memilih tema sakramen baptis
sebagai tema kami untuk sebagai bahan webminar kelompok kami. Sakramen baptis punya dipilih buka tanpa
dasar. Yang pertama dipilih karena kelompok kami sudah menerimakan sakramen baptis baik secara bayi
maupun dewasa. Yang kedua materi ini luas dan tidak batasan-batasan untuk berbicara. Dan terakhir sakramen
baptis merupakan jalan pertama memulai dan memikul jalan salib Yesus. Saya secara pribadi memerlukan
waktu yang lebih untuk mempersiapkan materi tersebut. Karena ini pertama kalinya saya berbicara didepan
umum dihadapan saudara seiman dan berbicara mengenai hal yang tentunya mayoritas mereka sudah jalani.
Skramen baptis ini bagi saya adalah jalan untuk memikul dan mengikuti jalan salib Yesus. Walaupun saya
dibaptis bayi saya diajarkan dari kecil untuk berbuat baik. Hal unik ketika pemilihan nama saya ketika lahir.
Pada saat saya lahir, orang tua bingung akan menamai saya dengan nama apa. Pada saat itu orang tua saya
tinggal di kontrakan, lalu yang punya kontrakan dating dan menawarkan nama yang bagus untuk saya ketika
lahir. Dipilihlah juga nama baptisnya juga. Dari kecil saya bertanya kepada orang tua saya akan arti nama saya.
Tapi mereka selalau bilang tidak tahu. Pada saat itu saya jengkel dan kesal karena sebagai orang tua yang
melahirkan dari darah daging mereka sendiri, mereka tidak tahu arti nama anak mereka apa. Semakin dewasa
saya semakin sadar kenapa orang tua saya tidak tahu arti dari nama anak mereka sendiri. Laurensius merupakan
nama baptis yang ada diriku.

Santo Laurensius adalah salah satu dari tujuh diakon yang menjadi martir bersama Paus Santo Sixtus
II pada masa penganiayaan kaisar Valerianus. Ia diperkirakan lahir di kota Huesca Spanyol, sebuah kota di
wilayah Aragon dekat kaki Pegunungan Pyrenees. Sebagai seorang pemuda ia dikirim ke kota Zaragoza untuk
menyelesaikan studi humanistik dan teologinya. Di sini ia bertemu dengan gurunya, yang dikemudian hari
diangkat menjadi Paus Sixtus II. Pada saat itu ia ditangkap dan dipanggang hidup-hidup di atas terali besi yang
panas membara. Laurensius tidak gentar sedikitpun menghadapi hukuman ini. Setelah separuh badannya bagian
bawah hangus terbakar, ia meminta supaya badannya dibalik sehingga seluruhnya bisa hangus terbakar.
Laurensius akhirnya menghembuskan nafasnya di atas pemanggangan itu sebagai sekorang ksatria Kristus.

Dari latar belakang tersebut sebetulnya membawa berkah bagi saya tersendiri. Karena diberi nama
baptis tersebut menjadikan diri saya untuk terus berbuat baik dan mewartakan kerajaan Allah. Menjadi
kekuatan bagi saya bahwa perjuangan saya tidak sebanding dengan sejarah santo Laurensius yang begitu taat
dan suka berbagi kepada rakyat miskin.
Pada saat presentasi ada beberapa hal yang membuat hati saya tersentuh untuk terus mewartakan
kerajaan Allah bagaimanapun kondisinya. Ketika ditunjuk menjadi pembicara, pada awalnya saya merasa
keberatan untuk menjadi pembicara karena kecakapan saya berbicara di depan umum dan pengetahuan akan
ilmu materi yang akan disampaikan kurang bagi saya. Setelah berpikir selama satu hari kia-kira lamanya, saya
menerima dan siap mengemban tugas sebagai pembicara. Ada hal yang membuat saya termotivasi ketika siap
mengemban tugas tersebut. Dengan menjadi pembicara saya bisa lebih memperdalam iman kekatolikan saya.
Hal itu bisa terjadi karena saya mencari materi dan memahaminya sebelum melakukan presentasi. Mulai
mencari dari alkitab,dokumen gereja dan web site yang berisi tentang katolik. Secara tidak langsung dengan
mencari materi tersebut saya telah memperdalam iman dan melaksanakannya. Begitu banyak ilmu dan manfaat
dari materi ini. Dengan mencari materi dan mengetahui ajaran gereja katolik, membuat saya tersadar akan
kebesaran kuasa Tuhan. Saya sungguh beruntung menjadi bagian dari umatnya.

Ketika saya berbagi pengalaman sebagai pemateri, ada rasa senang,bangga, dan terharu. Bagi saya ilmu
akan semakin bertambah ketika kita membagikan ilmu yang akan kita punya. Ketika berbagi ilmu, ilmu tidak
akan berkurang tetapi justru bertambah. Kenapa demikian, karena ilmu tadi disalurkan bagi orang lain dan
menjadi manfaat. Bagi saya ketika sebagai pemateri, itu juga ladang ibadah. Ibadah dalam arti bisa memberikan
kebaikan bagi orang lain. Arti dari sakramen baptis sendiri yaitu menenggelamkan sesuatu dalam air,
menenggelamkan dan arti yang lain mencelupkan. Berasal dari bahasa Yunani yaitu babtizo. Sakramen baptis
merupakan sakramen pertama yang diterima oleh seseorang yang hendak menjadi anggota Gereja katolik. Lalu
ada kata pembaptisan yang berarti membebaskan penerimanya dari dosa asal serta semua dosa pribadi. Akibbat
dari hokum dosa-dosa tersebut membuat orang yang dibaptis itu mengambil baggian dalam kehidupan
tritunggal Allah Mahakudus melalui rahmat yang menguduskan. Pembaptisan juga membuat penerimanya
mengambil bagian dalam imamat Kristus dan merupakan landasan komuinio antar semua orang Kristen. Yang
boleh dibaptis adalah semua anak yang belum dibaptis da nada jaminan dari orang tua akan dididik secara
katolik. Dan semua orang dewasa yang beriman, minimal satu tahun sebagai katekumen, dan aktif mengikuti
kegiatan gereja.

3 hal menurut saya kenapa harus menerimakan sakramen baptis. Yang pertama sebagai tanda iman
kepada Tuhan Allah. Deagan dibaptis berarti percaya kepada kristus yang juga berarti hidup sesuai dengan
ajaran kristus dalam kehidupan sehari-hari. Dibaptis merupakan suatu hal yang unik, setelah dibaptis kita
memilih nama orang kudus untuk dijadikan tanda bahwa kita sudah dibaptis. Yang kedua sebagai awal
perjuangan mengikuti jalan salib Yesus. Dengan bersedia dibaptis, berarti bersedia mengikuti jalan salib
Yesus. Jalan salib Yesus tentu tidaklah mudah perlu pengorbanan lebioh untuk bisa mengikuti jalan tersebut.
Mewartakan kerajaan Allah merupakan salah satu bagian dari mengikuti jalan salib Yesus. Yang ketiga
merupakan tanda keselamatan. Sakramen baptis secara historis dipertintahkan dan dilakukan Yesus sebagai
tanda keselamatan juga janji Alla. Dibaptis berarti menjadi satu dengan Tubuh Kristus. Siapapun yang berharap
penuh dan berserah kepada Allah maka akan memperoleh keselamatan. Bagi saya materi “Makna Sakramen
baptis bagi umat Katolik” merupakan suatu anugerah karena bisa berdiskusi dan memperdalam iman saya
bersama saudara seiman.

Anda mungkin juga menyukai