Math EKBIS 11 Fungsi Turunan (Diferensial) Parsial-Lanjutan

Creating the great business leaders
Perkuliahan ke-11
Fungsi Turunan (Diferensial) Parsial

• Utilitas Konsumen
• Optimasi dan Alokasi Sumberdaya
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
School Economics and Business
Utilitas Konsumen
2 Creating the great business leaders

School Economics and Business Utilitas Konsumen
Bentuk Umum fungsi utilitas konsumen adalah:
U = U(x1,x2,……………………..xn)
Dimana, x1,x2, …………………..xn merupakan jumlah barang-barang
konsumsi yang berbeda
Teori ekonomi modern mengasumsikan bahwa utilitas adalah 'konsep

ordinal', yang berarti bahwa kombinasi barang yang berbeda dapat
diurutkan berdasarkan preferensi tetapi utilitas itu sendiri tidak dapat diukur
dengan cara apa pun. Namun, ekonom juga bekerja dengan konsep utilitas
'kardinal' di mana diasumsikan bahwa, setidaknya secara hipotetis, setiap
individu dapat mengukur dan membandingkan berbagai tingkat utilitas
mereka sendiri. Konsep utilitas utama inilah yang digunakan di sini.

Jika kita berasumsi hanya ada dua barang yang dikonsumsi, maka fungsi
utilitas konsumen menjadi
U = U(A,B)
Utilitas marjinal didefinisikan sebagai:
Tingkat perubahan utilitas total sehubungan dengan peningkatan konsumsi
satu barang.
Oleh karena itu, fungsi utilitas marjinal untuk barang A dan B masing-
masing adalah:
dan

Tiga prinsip penting dari teori utilitas adalah:
i. Hukum utilitas marjinal yang semakin berkurang (the law of diminishing
marginal utility) mengatakan bahwa jika, ceteris paribus, kuantitas yang
dikonsumsi dari suatu barang ditingkatkan, maka pada akhirnya utilitas
marjinalnya akan menurun.
ii. Seorang konsumen akan mengkonsumsi suatu barang sampai pada titik
dimana utilitas marjinalnya adalah nol jika itu adalah barang gratis, atau
jika pembayaran tetap dilakukan terlepas dari kuantitas yang dikonsumsi,
mis. tarif air.
iii.Konsumen memaksimalkan kepuasan ketika setiap barang dikonsumsi
sampai titik di mana satu rupiah (Rp.1) ekstra yang dibelanjakan untuk
satu barang akan mendapatkan kegunaan yang sama seperti rupiah ekstra
yang dibelanjakan untuk barang lain.

School Economics and Business Contoh Soal
Dalam fungsi utilitas berikut, apakah hukum utilitas marjinal yang semakin
berkurang berlaku untuk barang A dan B :
1. U = A0.6B0.8
2. U = 85AB − 1.6A2B2
3. U = 0.2A−1B−1 + 5AB

School Economics and Business Jawaban
1. Untuk fungsi utilitas U = A0.6B0.8 diferensiasi parsial menghasilkan fungsi

utilitas marjinal
dan
MUA turun saat A meningkat (saat B dipertahankan konstan) dan MUB turun
saat B meningkat (saat A dipertahankan konstan). Karena kedua fungsi
utilitas marjinal menurun, hukum utilitas marjinal yang semakin berkurang
(the law of diminishing marginal utility) berlaku.

2. Untuk fungsi utilitas U = 85AB - 1.6A2B2, fungsi utilitas marginal nya adalah
Baik MUA maupun MUB akan menjadi garis lurus miring ke bawah mengingat
jumlah barang lainnya tetap konstan. Oleh karena itu, hukum utilitas
marjinal yang semakin berkurang (the law of diminishing marginal utility)
berlaku.

3. Jika U = 0.2A−1B−1 + 5AB, maka
Ketika A meningkat, suku 0,2A− 2B− 1 semakin kecil. Karena suku ini
dikurangi dari 5B, yang akan menjadi konstan karena B tetap tidak
berubah, ini berarti MUA naik. Demikian pula, MUB akan meningkat
dengan meningkatnya B. Oleh karena itu, hukum utilitas marjinal yang
semakin berkurang (the law of diminishing marginal utility) tidak
berlaku untuk fungsi ini.

School Economics and Business Latihan Soal



Constrained optimization and

resource allocation

School Economics and Business Constrained optimization and resource allocation
Dalam ilmu ekonomi sering dijumpai masalah alokasi sumber daya yang
melibatkan optimasi beberapa variabel yang menghadapi batasan (constraint)
tertentu.
Misalnya, perusahaan mungkin mencoba untuk memaksimalkan output tapi
menghadapi batasan anggaran belanja input, atau mungkin ingin meminimalkan
biaya yang tergantung pada output tertentu yang diproduksi. Oleh karena itu
masalah optimasi ini menjadi penting namun rumit
Penyelesaian masalah optimasi:

a. Didalam fungsi linier, optimasi dibatasi dengan batasan linier dan fungsi
tujuan. Sehingga permasalahan optimasi bisa diselesaikan dengan
menggunakan pemrograman linier (linear programming)
b. Masalah optimasi yang dibatasi oleh fungsi non-linier dapat diberikan
solusinya dengan menggunakan diferensial parsial.

Ada dua metode terkait optimasi dan alokasi sumberdaya:
(i) optimasi yang dibatasi oleh substitusi, dan
(ii) metode pengganda Lagrange (Lagrange Multiplier)
Metode substitusi terutama cocok untuk masalah di mana fungsi dengan hanya
dua variabel dimaksimalkan atau diminimalkan tunduk pada satu batasan
(Constraint).
Metode pengganda Lagrange (Lagrange Multiplier) dapat digunakan untuk
sebagian besar jenis masalah pengoptimalan terbatas.
Kami akan mempertimbangkan metode substitusi yang lebih sederhana ini
terlebih dahulu.

1. Metode substitusi
Perhatikan contoh perusahaan yang ingin memaksimalkan output Q = f (K,L),
dengan anggaran tetap M untuk membeli input K dan L dengan harga yang
ditetapkan PK dan PL. Masalah ini diilustrasikan pada Gambar dibawah ini.
Perusahaan perlu menemukan kombinasi K dan L
yang memungkinkannya untuk mencapai titik
optimal X yang berada pada isokuan tertinggi
dalam batasan anggaran dengan penyadapan M/PK
dan M/PL.
Untuk menentukan solusi untuk jenis masalah

alokasi sumber daya ekonomi ini, kita harus
merumuskannya kembali sebagai masalah optimasi
terbatas matematis. Contoh berikut menyarankan
cara untuk melakukannya.

Constrained optimization and resource allocation
Sebuah perusahaan menghadapi fungsi produksi Q = 12K0.4L0.4 dan dapat
membeli input K dan L dengan harga per unit masing-masing Rp.40 dan Rp 5.
Jika anggarannya Rp 800, kombinasi K dan L manakah yang harus digunakan
untuk menghasilkan keluaran semaksimal mungkin?
Solusi:
Masalahnya adalah untuk memaksimalkan fungsi Q = 12K0.4L0.4 terikat pada
batasan anggaran, yaitu 40K + 5L = 800 ………………………………………………. (1)
Teori perusahaan mengatakan kepada kita bahwa perusahaan
mengalokasikan anggaran tetap secara optimal jika Rp 1 terakhir yang
dihabiskan untuk setiap input menambahkan jumlah yang sama ke output,
yaitu produk marjinal atas harga harus sama untuk semua input. Kondisi
pengoptimalan ini dapat ditulis sebagai

Produk Marginal Dapat ditentukan dengan Diferensial Parsial
Substitusikan persamaan (3) dan (4) dan masukkan harga PK dan PL

kedalam persamaan (2)
Kedua sisi di bagi dengan 4.8 dan kalikan dengan 40:

Kalikan kedua sisi dengan K0.6L0.6 diperoleh:

L = 8K
Substitusikan persamaan (5) kedalam batasan anggaran (1)
Nilai optimal dari K = 10
Dan dari persamaan (5) diperoleh nilai optimal L=80

Meskipun metode ini memungkinkan kita untuk mendapatkan nilai K dan L

optimal yang memenuhi kondisi (2) di atas, metode ini tidak memberikan
pengecekan apakah ini merupakan solusi unik, yaitu tidak ada cek kondisi
orde kedua. Namun, dapat diasumsikan bahwa dalam semua masalah di
bagian ini fungsi tujuan dimaksimalkan (atau diminimalkan tergantung
pada persoalannya) selama kaidah ekonomi dasar untuk yang optimal
terpenuhi.

2. Metode Pengganda Lagrange: maksimisasi terbatas dengan dua variabel
Cara terbaik untuk menjelaskan cara menggunakan pengganda Lagrange
adalah dengan contoh sbb:
Perusahaan mencoba untuk memaksimalkan output Q = 12K0.4L0.4 tunduk pada batasan
anggaran 40K + 5L = 800. Langkah pertama adalah mengatur ulang batasan anggaran
sehingga nol muncul di satu sisi dari tanda persamaan. Karena itu
0 = 800 - 40K - 5L ………………………………………..………………… (1)
Kemudian 'Persamaan Lagrange' atau 'Lagrangian' dapat di bentuk sbb:

G = (fungsi yang akan dioptimalkan) + λ (batasan)
dimana G merupakan nilai dari fungsi Lagrangian dan λ dikenal sebagai 'pengganda
Lagrange'.
Dalam hal ini Fungsi Lagrange dapat dirumuskan sbb:
G = 12K0.4L0.4 + λ(800 − 40K − 5L) ……………….............… (2)

Selanjutnya, turunkan turunan parsial G sehubungan dengan K, L dan λ dan setel dengan
nol, yaitu temukan titik stasioner G yang memenuhi kondisi orde pertama untuk
maksimum.
Diperoleh bahwa persamaan (5) sama dengan batasan anggaran (1).

Sekarang kita memiliki himpunan tiga persamaan simultan linier dalam

tiga variabel yang tidak diketahui untuk diselesaikan untuk K dan L.
Pengganda Lagrange λ dapat dihilangkan.
Dari Persamaan (3)
Dan dari persamaan (4)
Oleh karena itu:

Kalikan kedua sisi dengan K0.6L0.6
Substitusikan (6) kedalam (5)
Substitusikan kembali ke persamaan (5)

Nilai K dan L ini sama dengan yang diperoleh dengan metode substitusi.
Dengan demikian, nilai K dan L yang memenuhi kondisi orde pertama untuk
nilai maksimum fungsi Lagrangian G adalah nilai yang akan memaksimalkan
keluaran sesuai dengan batasan anggaran yang diberikan.
Sebenarnya sekarang kita harus memeriksa kondisi urutan kedua dalam
masalah di atas untuk memastikan bahwa kita benar-benar memiliki maksimum
daripada minimum. Ini, bagaimanapun, agak rumit, melibatkan pemeriksaan
fungsi di dan dekat titik-titik stasioner yang ditemukan, dan dibahas pada
bagian selanjutnya. Untuk saat ini Anda dapat mengasumsikan bahwa setelah
titik stasioner dari fungsi Lagrangian telah ditemukan, kondisi orde dua untuk
maksimum secara otomatis akan terpenuhi.

Untuk memperdalam pemahaman tentang Utilitas Konsumen dan Optimasi

Alokasi Sumberdaya:
• Baca Mike Rosser Chapter 10 dan 11
• Kerjakan latihan soal-soal yg ada sebanyak-banyaknya.

Selesai

Math EKBIS 11 Fungsi Turunan (Diferensial) Parsial-Lanjutan

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Math EKBIS 11 Fungsi Turunan (Diferensial) Parsial-Lanjutan

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Creating the great business leaders

Fungsi Turunan (Diferensial) Parsial

2 Creating the great business leaders

Teori ekonomi modern mengasumsikan bahwa utilitas adalah 'konsep

3 Creating the great business leaders

4 Creating the great business leaders

5 Creating the great business leaders

6 Creating the great business leaders

1. Untuk fungsi utilitas U = A0.6B0.8 diferensiasi parsial menghasilkan fungsi

7 Creating the great business leaders

8 Creating the great business leaders

3. Jika U = 0.2A−1B−1 + 5AB, maka

9 Creating the great business leaders

10 Creating the great business leaders

11 Creating the great business leaders

12 Creating the great business leaders

Constrained optimization and

13 Creating the great business leaders

Penyelesaian masalah optimasi:

15 Creating the great business leaders

16 Creating the great business leaders

Untuk menentukan solusi untuk jenis masalah

17 Creating the great business leaders

18 Creating the great business leaders

Substitusikan persamaan (3) dan (4) dan masukkan harga PK dan PL

Kedua sisi di bagi dengan 4.8 dan kalikan dengan 40:

19 Creating the great business leaders

Kalikan kedua sisi dengan K0.6L0.6 diperoleh:

Nilai optimal dari K = 10

Dan dari persamaan (5) diperoleh nilai optimal L=80

20 Creating the great business leaders

Meskipun metode ini memungkinkan kita untuk mendapatkan nilai K dan L

21 Creating the great business leaders

Kemudian 'Persamaan Lagrange' atau 'Lagrangian' dapat di bentuk sbb:

22 Creating the great business leaders

Diperoleh bahwa persamaan (5) sama dengan batasan anggaran (1).

23 Creating the great business leaders

Sekarang kita memiliki himpunan tiga persamaan simultan linier dalam

Dan dari persamaan (4)

Oleh karena itu:

24 Creating the great business leaders

Kalikan kedua sisi dengan K0.6L0.6

Substitusikan (6) kedalam (5)

Substitusikan kembali ke persamaan (5)

25 Creating the great business leaders

26 Creating the great business leaders

Untuk memperdalam pemahaman tentang Utilitas Konsumen dan Optimasi

27 Creating the great business leaders

28 Creating the great business leaders

Anda mungkin juga menyukai