Laporan Akhir Agroklimatologi Syahadatan Jordan
Laporan Akhir Agroklimatologi Syahadatan Jordan
AGROKLIMATOLOGI
OLEH :
2. ISRIDA (1510231023)
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya lah saya dapat melaksanakan Praktikum Agroklimatologi
dan menyelesaikan Laporan Akhir Praktikum ini dengan dengan baik.
Demikian laporan praktikum yang telah saya buat ini, mungkin dalam
penulisan laporan praktikum ini masih sangat jauh dari kata sempurna maka dari
itu saya mohon maaf apabila masih ada banyak kekurangan. Semoga laporan
praktikum yang telah saya susun ini bermanfaat bagi kita semua.
SYAHADATAN JORDAN
(1710231019)
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................vii
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.............................................................................1
B. TUJUAN..................................................................................................
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. STASIUN IKLIM...................................................................................
B. CURAH HUJAN...................................................................................
C. PERKOLASI..........................................................................................
D. PENGARUH KETERSEDIAAN O2......................................................
E. TRANSPIRASI.......................................................................................
F. RESPIRASI............................................................................................
G. RESPON CAHAYA TERHADAP TANAMAN..................................
BAB III. PELAKSANAAN...................................................................................
3.1. LAPANGAN.......................................................................................
A. WAKTU DAN TEMPAT.................................................................
B. TUJUAN...........................................................................................
C. CARA KERJA...................................................................................
3.2. LABORATORIUM.............................................................................
A. WAKTU DAN TEMPAT.................................................................
B. ALAT DAN BAHAN.......................................................................
C. TUJUAN...........................................................................................
D. CARA KERJA..................................................................................
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................
A. STASIUN IKLIM...................................................................................
B. CURAH HUJAN...................................................................................
C. PERKOLASI..........................................................................................
D. PENGARUH KETERSEDIAAN O2....................................................
E. TRANSPIRASI......................................................................................
F. RESPIRASI...........................................................................................
G. RESPON CAHAYA TERHADAP TANAMAN.................................
BAB V. PENUTUP...............................................................................................
A. KESIMPULAN....................................................................................
B. SARAN................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................
DAFTAR TABEL
TABELPERKOLASI............................................................................................
TABEL TRANSPIRASI.......................................................................................
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR RESPIRASI.........................................................................................
DOKUMENTASI KONDENSASI.....................................................................
DOKUMENTASI PERKOLASI..........................................................................
DOKUMENTASI RESPIRASI...........................................................................
DOKUMENTASI TRANSPIRASI....................................................................
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agroklimatologi berasal dari kata Agro: tanaman dan Klimatologi: ilmu
iklim. Agroklimatologi adalah ilmu iklim yang mempelajari tentang hubungan
antara unsur-unsur iklim dengan proses kehidupan tanaman. Yang dipelajari
dalam agroklimatologi adalah bagaimana unsur-unsur iklim itu berperan di dalam
kehidupan tanaman. Kita akan mempelajari bagaimana agar fotosintesis bisa
tinggi, respirasi optimal, transpirasi normal, sehingga hasil bisa tinggi. Arah dari
ilmu ini adalah bagaimana fotosintesis bisa lebih tinggi dari Respirasi yang
dipengaruhi unsur udara dan air.
B. Tujuan
A. Stasiun Iklim
B. Proses Kondensasi
Proses masuknya air dari atas (surface) kedalam tanah disebut infiltrasi.
Sedangkan laju infiltrasi (ft) adalah daya infiltrasi maksimum yang ditentukan
oleh kondisi permukaan termasuk lapisan atas dari tanah. Perkolasi merupakan
proses kelanjutan perjalanan air tersebut ke tanah yang lebih dalam. Dengan kata
lain, infiltrasi adalah perjalanan air ke dalam tanah sebagai akibat gaya kapiler
(gerakan air ke arah lateral) dan gravitasi (gerakan air ke arah vertikal). Setelah
keadaan jenuh pada lapisan tanah bagian atas terlampaui, sebagian dari air
tersebut mengalir ke tanah yang lebih dalam sebagai akibat gaya gravitasi bumi
dan dikenal sebagai proses perkolasi. Besarnya laju infiltrasi atau perkolasi
dinyatakan dalam mm/jam atau mm/hari.
D. Pengaruh Ketersediaan O2
E. Respirasi
Ada banyak langkah dimana perpindahan air dan banyak faktor yang
mempengaruhi pergerakannya. Besarnya uap air yang ditranspirasikan
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: (1) Faktor dari dalam tumbuhan
(jumlah daun, luas daun, dan jumlah stomata); (2) Faktor luar (suhu, cahaya,
kelembaban, dan angin) (Salisbury, 1992)
Jumlah difusi keluarnya uap air dari stomata tergantung pada tingkat
kecuraman gradien konsentrasi uap air. Lapisan pembatas yang tebal memiliki
gradien yang lebih rendah, dan lapisan pembatas yang tipis memiliki gradien yang
lebih curam. Oleh karena itu, transpirasi melalui lapis pembatas yang tebal lebih
lambat dari pada yang tipis. Angin membawa udara dekat ke daun dan membuta
pembatas lebih tipis. Hal ini menunjukkan mengapa laju transpirasi pada
tumbuhan lebih tinggi pada udara yang banyak hembusan angin (Khairunnisa,
2000).
Beberapa penggantian air berasal dari dalam sel daun melalui membran
plasma. Ketika air meninggalkan daun, molekul air menjadi lebih kecil. Hal ini
akan mengurangi tekanan turgor. Jika banyak air yang dipindahkan, tekanan
turgor akan menjadi nol. Oleh karena itu, sel menjadi lunak dan kehilangan
kemampuan untuk mendukung daun. Hal ini dapat terlihat ketika tanaman layu.
Untuk mengetahui tingkat efisiensi tumbuhan dalam memanfaatkan air, sering
dilakukan pengukuran terhadap laju transpirasi. Tumbuhan yang efisien akan
menguapakan air dalam jumlah yang lebih sedikit untuk membentuk struktur
tubuhnya (bahan keringnya) dibandingkan dengan tumbuhan yang kurang efisien
dalam memanfaatkan air (Anonimous, 2005).
Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan air dalam bentuk uap
dari jaringan tumbuhan melalui stomata (Lakitan, 1993). Kemungkinan
kehilangan air dari jaringan lain dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangan tersebut
sangat kecil dibandingkan dengan yang hilang melalui stomata. Oleh sebab itu,
dalam perhitungan besarnya jumlah air yang hilang dari jaringan tanaman
umumnya difokuskan pada air yang hilang melalui stomata (Loveless,1991).
III. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Stasiun Iklim
A. Waktu dan Tempat
Praktikum lapangan kali ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 3 Maret
2018 di Stasiun Klimatologi Padang Pariaman dan Stasiun Geofisika
Padang Panjang.
B. Tujuan
Mengetahui alat-alat yang berhubungan dengan iklim dan gempa
bumi.
C. Cara Kerja
Disiapkan alat tulis kemudian diamati dan dicatat informasi yang
diberikan oleh narasumber mengenai alat-alat yang ada dilapangan.
2. Kondensasi
A. Waktu dan Tempat
Praktikum kali ini dilaksanakan pada hari Selasa, 6 Maret 2018
pukul 11.10 WIB di Laboratorium Tanah, Fakultas Pertanian,
Universitas Aandalas.
B. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum proses kondensasi yaitu
loyang yang telah dilubangi, kipas angin, pemanas listrik, panci.
Sedangkan bahan yang digunakan yaitu es batu dan air.
C. Tujuan
Tujuan dari pratikum ini yaitu untuk mengamati proses
terbentuknya hujan dan pengaruh angin terhadap pembentukan hujan.
D. Cara Kerja
Es batu dipecahkan dengan ukuran yang relatif sama, kemudian
dimasukkan kedalam loyang yang di bawahnya telah dilubangi,
dibawah loyang terdapat air dalam panci yang dipanaskan diatas
pemanas listrik, disamping panci diletakkan kipas angin. Sebagai
kontrol dilakukan langkah yang sama pada loyang tanpa diberi kipas
angin. Kemudian diamati titik-titik air yang keluar dari bawah loyang.
3. Perkolasi
A. Waktu dan Tempat
Praktikum kali ini dilaksanakan pada hari Selasa, 27 Februari 2018
pukul 11.10 di Laboratorium Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas
Aandalas.
B. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum perkolasi yaitu loyang yang
telah dilubangi, penyiram bunga, wadah penampung. Sedangkan bahan
yang digunakan yaitu tanah tanpa rumput, dan tanah berumput
berukuran 50 cm x 50 cm.
C. Tujuan
Pengaruh kemiringan dan penutup tanah terhadap air perkolasi.
D. Cara Kerja
Tanah tanpa rumput dan tanah berumput di masukkan ke dalam
loyang terpisah, diletakkan ditempat yang datar, kemudian dibawah
loyang diletakkan wadah penampung air, kedua tanah tersebut disiram
dengan air kemudian diamati air yang keluar melalui loyang.
Perlakuan yang sama dilakukan pada kedua tanah, tetapi pada kondisi
loyang dimiringkan, kemudian diamati air yang keluar dari loyang.
C. Tujuan
Mengetahui pengaruh oksigen terhadap pembakaran.
D. Cara Kerja
Tiga buah lilin yang telah dihidupkan ditutup dengan gelas yang
berbeda ukuran dan sebagai kontrol satu lilin yang telah dihidupkan
dibiarkan di udara terbuka. Setelah itu diamati yang terjadi dan dicatat
waktu yang dibutuhkan sampai lilin padam.
5. Respirasi
A. Waktu dan Tempat
Praktikum kali ini dilaksanakan pada hari Selasa, 9 April 2018
pukul 11.10 WIB di Laboratorium Tanah, Fakultas Pertanian,
Universitas Aandalas.
B. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum respirasi yaitu plastik bening,
tali. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu daun-daun tanaman yang
berbeda jenis dengan kriteria tipis, tebal, lebar, kecil, dan bewarna
selain hijau.
C. Tujuan
Tujuan dari pratikum ini yaitu untuk mengamati ada atau tidaknya
uap air pada tanaman yang melakukan respirasi.
D. Cara Kerja
Disangkup daun yang jenisnya berbeda-beda dan kemudian diikat
dengan tali sampai tidak ada udara yang masuk ataupun keluar. Setelah
itu, didiamkan selama 2 jam dan diamati uap air yang ada di dinding
plastik.
7. Transpirasi
A. Waktu dan Tempat
Praktikum kali ini dilaksanakan pada hari Selasa, 6 Maret 2018
pukul 11.10 WIB di Laboratorium Tanah, Fakultas Pertanian,
Universitas Andalas.
B. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu solatip benting, hvs,
timbangan,gunting. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu daun-
daun tanaman yang memiliki warna, ketebalan, dan ukuran yang
berbeda.
C. Tujuan
Melihat pengaruh warna ,ketebalan, dan ukuran daun terhadap
transpirasi tumbuhan
D. Cara Kerja
Ditimbang berat awal daun yang jenisnya sama ukuran berbeda
sebanyak 4 helai, kemudian disusun diatas kertas hvs mulai dari
ukuran terkecil. Ditimbang lagi berat awal daun dengan ketebalan
berbeda, ukuran relatif sama sebanyak 4 helai, setelah itu disusun
diatas kertas hvs mulai dari yang tipis. Ditimbang daun dengan ukuran
sama, ketebalan sama, warna berbeda, kemudian disusun diatas kertas
hvs mulai dari warna yang pucat. Didiamkan selama 2 minggu
kemudian ditimbang berat keringnya. Dan dihitung kehilangan air
dengan rumus :
BB−BK
Kehilangan air = × 100 %
BB
Keterangan :
BB : Berat Basah
BK : Berat Kering
A.. Hasil
1. Stasiun Iklim
1.1 Stasiun Klimatologi Padang Pariaman
Stasiun geofisika berkaitan dengan gempa bumi. Hasil data gempa bumi yang
tercatat paling lambat 5 menit sudah harus di infokan kepada masyarakat. Tugas
umum stasiun geofisika yaitu melakukan pengamatan, meliputi :
2. Kondensasi
3. Perkolasi
1. Pengaruh penutup tanah terhadap air perkolasi
Tabel 1. Pengaruh penutup tanah terhadap air perkolasi
7. Transpirasi
Warna BB BK Kehilangan
air
daun
Merah 0,85 g 0,09 g 89,41 %
Maroon 0,67 g 0,14 g 79,1 %
Hijau bercak 1,75 g 0,13 g 92,57 %
Hijau tua 1,25 g 0,44 g 64,8 %
C. Perkolasi
Awalnya tanah yang tak bervegetasi kering dan tanah berumput lembab.
Pada saat air disiramkan pada tanah tersebut, air lebih cepat menetes dari tanah
gundul. hal ini disebabkan karna pada tanah gundul yang tidak memiliki tanaman
di atasnya, pori-porinya lebih banyak untuk dapat mengeluarkan air karna tidak
ada perakaran didalamnya. Sedangkan pada tanah yang berumput, tanah tersebut
sebagian besar porinya terdapat akar sehingga air yang keluar sedikit.
D. Pengaruh Ketersediaan O2
Gejala ini disebabkan karena adanya gaya adhesi atau kohesi antara zat
cair dan dinding celah tersebut. Kohesi adalah gaya di antara molekul – molekul
dengan jenis yang sama dan adhesi adalah gaya antar molekul yang jenisnya
berbeda (Giancoli, 2001). Panas api menyebabkan cairan wax menguap dan
selanjutnya akan bercampur dengan oksigen sehingga terjadi proses pembakaran.
Dari perbedaan massa lilin sebelum dan sesudah di bakar dapat kita
ketahui bahwa paraffin padat yang terbakar juga mengalami penguapan. Proses
pebakaran lilin akan mengahasilkan cahaya dan energi panas. Pembakaran ini juga
menghasilkan gas dan asap yang terbang keudara. Gas yang dihasilkan adalah gas
karbon dioksida (CO2).
Oksigen ditemukan di sekitar kita. Ini adalah salah satu elemen yang
paling penting di planet bumi. Oksigen membentuk sekitar 21% dari atmosfer
bumi dan 50% dari massa kerak bumi. Oksigen merupakan salah satu atom yang
membentuk air (H2O).
E. Respirasi
Jenis daun yang digunakan pada praktikum ini adalah daun yang lebar,
daun kecil, daun tebal, daun tipis, dan daun berwarna selain hijau. hasil yang di
dapat setelah praktikum selesai yaitu dimana daun lebar, daun tipis, daun tebal,
daun kecil dan daun berwarna selain hujau terdapat uap air.
Pengaruh cahaya juga berada pada setiap jenis tanaman. Tanaman C4, C3,
dan CAM memiliki reaksi fisiologi yang berada terhadap pengaruh itensitas
cahaya matahari. Selain itu, setiap jenis tanaman memiliki sifat yang berbeda
dalam hal fotoperiodisme, yaitu lamanya penyinaran dalam satu hari yang
diterima tanaman. Perbedaan respon tumbuhan terhadap itensitas cahaya matahari
juga berpengaruh terhadap kondisi fisik tumbuhan (Onrizal, 2009).
Mayer dan anderson (1952) dalam Indah Riadi Putri (2009) menyatakan
bahwa tanaman yang tumbuh dengan itensitas cahaya nol persen akan
mengakibatkan pengaruh yang berlawanan yaitu suhu rendah, kelembaban tinggi,
evaporasi, dantransportasi yang rendah. Tanaman cukup mengambil air, tetapi
proses fotosintesis tidak dapat berlangsung tanpa cahaya matahari.
G. Transpirasi Tanaman
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini dapat di simpulkan bahwa iklim di suatu wilayah
tertentu dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu radiasi surya, tekanan udara,
suhu, kelembaban, curah hujan, angin, evapotranspirasi, dan awan. Dari kedelapan
faktor tersebut dinamakan unsur-unsur cuaca. Unsur unsur cuaca tersebut
memiliki pengaruh yang besar terutama terhadap dunia pertanian. Oleh sebab itu
pengetahuan mengenai pengamatan iklim sangat dibutuhkan. Selain itu cara untuk
mengetahui cuaca dan iklim pada suatu daerah menggunakan alat yang berbeda
beda baik fungsi, bentuk dan cara kerjanya. Keakuratan data yang dihasilkan pun
berbanding lurus dengan tingkat keseriusan pengamat, apabila pengamat
membuat data dengan teliti maka kemungkinan besar data akan akurat
Curah hujan yang diukur berdasarkan jangka waktu satu hari (24 jam).
Hujan kumulatif merupakan jumlah kumpulan hujan dalam suatu periode tertentu
seperti mingguan, 10 harian, dan bulanan, serta tahunan. Curah hujan rata-rata
tahunan sangat bervariasi menurut tahun.
Pada perkolasi, disimpulkan bahwa mulanya pori-pori tanah pada tanah
kering kosong sementara pada rumbut berisi. Sehingga tanah mengisi pori-pori
terlebih dahulu, mengakibatkan rumput lembab lebih dulu mengeluarkan air dari
tanah kering. Akan tetapi, setelah kedua objek menjadi jenuh air, setelah diberi air
lagi maka tanah kering tadi akan lebih cepat meneteskan air atau terjadi perkolasi
dibanding dengan rumput tadi. Disebabkan pori-pori tanah yang tadinya kosong
telah terisi.
Pengaruh oksigen dari data tersebut dapat dihasilkan, pada saat lilin yang
masih hidup apinya yang ditutup dengan suatu gelas, maka oksigen disekitar lilin
tersebut berkurang. Semakin kecil volume gelas tersebut, maka semakin kecil atau
semakin sedikit pula oksigen yang ada tertinggal (tersedia) disekeliling lilin
tersebut begitupun sebaliknya, semakin besar volume gelas maka semakin banyak
oksigen yang tersedia. Dapat disimpulkan, bahwa oksigen sangat berpengaruh
pada pembakaran.
Respirasi itu sendiri adalah proses mengaupnya air dari tanaman. Akibat
panas yang dihasilkan oleh sinar lampu tersebut, mengakibatkan tanaman
mengalami respirasi atau penguapan. Perbedaan pada daun mempengaruhi proses
respirasi dari daun tersebut. Seperti perbedaan dari segi ketebalan daun. Semakin
tipis dain tersebut maka akan semakin cepat proses respirasi yang terjadi pada
daun tersebut. Sebaliknya semakin tebal daun, maka semakin lama proses
respirasi terjadi pada daun tersebut.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
B. PROSES KONDENSASI
C. PERKOLASI
Praktikum perkolasi
dilakukan pada tanah kering
dan tanah lembab atau yang
memiliki vegetasi.
D. PENGARUH KETERSEDIAAN O2
Gaambar pengaruh ketersedian oksigen
G. TRANSPIRASI
Perlakuan pada tanaman dengan
daun tipis.