Nama : Noorhamidah
Nim : 041255189
Semestar : 4
Totur : RUSANDRY
Jawab :
1. -Pengertian MSDM :
MSDM adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan seluruh
kegiatan pengadaan tenaga kerja, pengembangan karyawan, pemberian kompensasi,
pemeliharaan karyawan, dan pemutusan hubungan kerja berdasarkan ketentuan dan
perundangan yang berlaku untuk mencapai sasaran dan tujuan individu karyawan, perusahaan
dan masyarakat.
-Fungsi MSDM :
1. Perencanaan sumber daya manusia
2. Pengangkatan dan pemberhentian karyawan
3. Pengupahan dan pemberian tunjangan
4. Penilaian kinerja, penghargaan dan pengembangan karir
5. Pelatihan dan pengembangan
6. Keselamatan dan kesehatan kerja, kepemimpinan dan produktivitas
Contoh : ada waktu perusahaan Whirlpool berusaha memperluas pangsa pasar global, strategi
SDM-nya adalah memodifikasi praktek-praktek pengangkatan dan jalur karier untuk memastikan
kompetensi internasionalnya.
Perubahan nomenklatur suatu seksi dalam bidang keberatan dan banding di sebuah kantor
pajak. Pada awalnya bernama Seksi Evaluasi menjad Seksi Keberatan dan Banding IV. Fungsi
Evaluasi melebur ke setiap seksi.
3. Reposisi manajemen adalah bahwa fungsi manajemen tidak hanya melakukan tugas administatif
tetapi fungsi MSDM harus diarahkan kepada bagaimana membuat organisasi lebih kompetetif
dan efektif. Perubahan lingkungan bisnis telah membawa dampak yang tidak sedikit bagi
organisasi perusahaan. SDM pun mengalami perubahan dari yang bersifat parsial kepada sesuatu
yang bersifat terintregasi dan bersifat srategik. Devisi SDM akan diarahkan untuk memainkan
peran yang lebih penting dalam tim manajemen. Hal ini disebabkan adanya perubahan
lingkungan yang akan menghadapkan organisasi pada isu karyawan yang memiliki sifat sifat
penting dan ketidakpastian yang besar. Perusahan perlu melakukan reposisi fungsi manajemen
karna:
Aspek legal MSDM bisa dikatakan sebagai hukum ketenagakerjaan. Bicara mengenai hukum
ketenagakerjaan berarti merujuk kepada peraturan ketenagakerjaan yang dalam hal ini adalah
Undang-Undang No 13 Tahun 2003. Dalam manajemen SDM saat ini sangat perlu adanya
kepastian hukum. Aspek legal timbul akibat tuntutan bagi pekerja untu kondisi yang lebih baik,
hak untuk mengatur dan serentak permintaan pengusaha untuk membatasi kekuasaan banyak
organisasi pekerja dan untuk menjaga biaya tenaga kerja rendah.