“Pengaruh filsafat Islam ke dalam berbagai bidang studi keislaman”
Pengaruh filsafat Islam terhadap tafsir
Al-kindi Bapak filsuf muslim berpendapat bahwa untuk memahami Alquran dengan benar, isinya harus ditafsirkan secara rasional, bukan filosofis. Al-kindi berpendapat bahwa Alquran mengandung ayat-ayat yang mengajak manusia untuk merenungkan peristiwa-peristiwa alam dan menyingkap makna yang lebih dalam dibalik tebir tenggelamnya matahari, berkembang menyusutnya bulan, pasang surutnya air laut, dll. Sebagai landasan teori yurisprudensi Islam, kaidah-kaidah Ushul fiqih akan selalu relevan di berbagai zaman bila dikembangkan dengan pemikiran filosofis dan diharapkan bisa melunakkan dominasi fiqih yang terkadang terkesan kaku dan anti perubahan. Diantara penulis-penulis Islam seperti Ibnu Khaldun, melihat bahwa disiplin ilmu keislaman antara ilmu kalam dan filsafat Islam mempunyai hubungan yang erat dan masalah-masalah yang bercampur sehingga sulit untuk dibedakan. Terdapat tokoh-tokoh yang menolak filsafat, diantaranya: Ibnu Taimiyah, Ibnu Qayyim, dan Muhammad bin Abdul Wahab. Namun Ibnu Rusyd sebagai pembela filsafat beranggapan filsafat itu perlu. Ia bertolak dari pendapat umum mengenai bolehnya menakwilkan ayat- ayat mutasyabih oleh ulama Fiqih dan kalam, maka para ulama filsuf filsuf Islam tidak ada salahnya untuk melakukannya bahkan lebih berhak karena mereka yang lebih banyak menekuni bidang pemikiran.