C
SASARAN D
Produk biasanya berbentuk barang atau jasa yang dipertukarkan atau di-
perjualbelikan. Namun dalam perkembangan pasca-industri, nilai-nilai
(values) menjadi sesuatu yang lebih penting melampaui barang atau jasa
dalam proses jual-beli. Konsumen yang berbeda motivasinya akan ber-
implIkasi pada permintaan yang berbeda. Dengan adanya permintaan
yang berbeda –karena perbedaan motivasi– tersebut akan berdampak
membutuhkan produk yang berbeda-beda pula.
Content: Interpretasi. Nilai-nilai atau signifikansi warisan Context: Perencanaan Destinasi. Dalam implementasi-
budaya di banyak kasus sering tidak mudah terlihat. Hal nya, baik produk wisata berbasis budaya maupun inter-
ter- sebut harus dijelaskan dengan melalui interpretasi. pretasi dari nilai ata u s ignifik ansi warisan budaya tidak
Interpre- tasi mengk omunikas ikan berbagai ha l yang bisa dilepaskan dengan konteks tempat a tau destinas i
penting tentang suatu tempat atau destinasi ( w isata. Hubungan kontekstual antara pola pergerakan
interpretation of places). Inter- pretasi menjelaskan bahwa dengan lingkungan alami dan pengaturan lansekap perlu
suatu tempat mungkin memiliki berbagai nilai dan makna dicermati, seperti hubungan a ntara muatan interpretasi
bagi orang-orang yang berbeda. dan orang atau media penyampai interpretasi dengan
elemen fisik yang menjadi bagian dari je jak warisan
Interpretasi disampaikan dalam bentuk tuturan cerita (s
budaya (heritage trail) ataupun jalur budaya (culture route).
tory- telling) dan a lur cerita (story-line) . Penyampaian
interpretasi atas nilai atau signifikansi warisan budaya Perencanaan destinasi ata u destination p lanning menjadi
dilakuk an melalui penutur interpretasi, seperti: pemandu penting karena selain mendudukkan produk w isata
wisatawan (tourist guide) atau indiv idu yang mempunyai budaya dalam konteks tempat serta menguatkan dan
kapabilitas sebagai penutur cerita (story-teller); serta juga mengem- bangkan aspek tempat ata u destinasi secara
panel interpretasi yang berupa beberapa panel yang terencana untuk mendukung keberadaan produk wisata
memuat uraian interpre- tasi dalam bentuk tu turan cerita budaya. Perencanaan destinasi adalah rencana
yang disus un pada a lur cerita terntentu. Baik pemandu komprehensif untuk memfasilitasi pergerakan wisatawan
wisatawan dan panel inter- pretasi tersebut tidak bisa pada suatu destinasi berupa perencanaan zonasi dan
dilepaskan dari pola pergerakan wisatawan pada suatu aksesibilitas, penguatan daya tarik, penyediaaan
destinasi yang biasanya d iwujudkan dalam bentuk jejak akomodasi dan amenitas wisata.
3
6
PRODUK WISATA BERBASIS KAWASAN PERTANIAN
DI KABUPATEN TAPANULI UTARA
Berdasarkan batasan potensi kawasan di Kabupaten Tapanuli Utara produk wisata berbasis
kawasan pertanian, meliputi :
A. Siborong-borong
Siborong-borong merupakan sentra tanaman hortikultura (aneka cabai, bawang, dan sayuran),
dan perkebunan (kopi).
B. Sipahutar
Sipahutar merupakan sentra tanaman nenas, yang sudah menjadi icon bagi Tapanuli Utara.
Produksi nenas Sipahutar sudah tidak diragukan lagi kualitasnya, mempunyai nilai jual jika
dipadukan dengan produk wisata. Melihat dan merasakan langsung sensasi memetik nanas pun
dapat dilakukan. Selain itu, juga dapat menikmati nanas super manis.
C. Muara
Desa Wisata Huta Ginjang di Tapanuli Utara memiliki potensi wisata seperti panorama keindahan
danau dari ketinggian 1.637 mdpl dengan kontur bukit menghijau, olahraga paralayang, gantole
dan motorlayang, wisata religi sekaligus kawasan outbond, produsen kopi di Sumatera Utara dan
budaya sejarah Raja Parbaringin dan situs-situs budaya Desa Huta Ginjang.
Dinas Pertanian Kabupaten Tapanuli Utara telah menyalurkan bibit mangga ± 6000 batang
sepanjang Tahun 2019-2020, dengan target berproduksi pada Tahun 2022 untuk mendukung
Pengembangan Agrowisata di Kecamatan Muara.
D. PAHAE
Kecamatan Pahae merupakan salah satu daerah penghasil komoditi Kakao di Kabupaten Tapanuli
Utara
Dengan mengusung konsep wisata kebun kakao serta pengolahan kakao menjadi berbagai souvenir
seperti coklat batang, bubuk, atau bahkan produk perawatan tubuh berbahan dasar coklat. Hal ini dapat
menjadi sarana ampuh dalam promosi serta pengenalan kepada publik
E. SIATAS BARITA
Kawasan Hutan Pinus ke depannya memiliki potensi pengembangan kawasan wisata, Karena di kawasan ini
terdapat sebuah destinasi unik yang memadukan konsep wisata serta konservasi alam. Layaknya Orchid Forest,
tempat ini menggabungkan antara hutan pinus dengan penangkaran bunga anggrek. Inilah mengapa konsep
Orchid Forest memiliki tema wisata edukasi.
PENUTUP
- HORAS -