Anda di halaman 1dari 3

Sejarah Akuntansi di Indonesia dan Dunia

By M Zahy Agustus 18, 2018

Sejarah Akuntansi

Akuntansi merupakan ilmu yang mempelajari proses pencatatan, pengelompokan hingga penyajian
informasi laporan keuangan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan. Akuntansi bisa juga disebut sebagai bahasa bisnis. Dengan memahami akuntansi, maka
pelaku usaha akan memahami kinerja usaha nya. Kinerja perusahaan bisa dilihat dari laporan keuangan
perusahaan tersebut. Pada postingan sebelum nya, saya membahas mengenai pengertian akuntansi
menurut beberapa ahli, kali ini kita akan membahas sejarah ilmu akuntansi.

Sejarah Akuntansi di Dunia

Menurut pendapat para ahli ekonomi, akuntansi sudah ada sejak dahulu. Ketika manusia melakukan
transaksi menggunakan mata uang sebagai alat pembayaran. Pada tahun 1494, Luca Pacioli
mempublikasikan sebuah buku yang berjudul Summa de Aritmatica, Geometrica Proortioni et
Propotionallia. Dalam buku tersebut, terdapat sub bab yang berjudul Tractus de Computies et Scriptoris.
Sub bab tersebut membahas mengenai sistem pembukuan berpasangan atau sering disebut juga dengan
sistem kontinental. Sub judul tersebut yang menjadi cikal bakal muncul nya ilmu akuntansi.

Sistem pembukuan berpasangan berarti sistem pencatatan semua transaksi ke dalam dua bagian yaitu
debit dan kredit. Debit dan kredit ini diatur sedemikian rupa supaya selalu seimbang. Dari sistem ini
menghasilkan pembukuan transaksi yang sistematis yang bisa menggambarkan mengenai laba dan rugi,
kekayaan, dan hak milik perusahaan. Setahun setelah buku tersebut dipublikasikan, akuntansi mulai
diterapkan di Italia. Buku karya Lucas Paciolo ini menyebar hingga ke Eropa Barat dan dikembangkan
oleh pengarang-pengarang baru. Sehingga muncul nama-nama akuntansi yang baru sesuai dengan orang
yang mengembangkan ilmu akuntansi ini. Misal nya, di Amerika Serikat dikenal dengan nama Anglo
Saxon. Di Belanda, dikenal dengan istilah sistem belanda (sistem kontinental).

Seiring dengan berjalannya waktu, ilmu akuntansi diakui sebagai disiplin ilmu tersendiri. Pengaruh
akuntansi semakin terasa di dunia barat setelah Perang Dunia II. Pada abad sekarang, sistem Anglo
Saxon merupakan sistem yang paling banyak digunakan karena dapat mencatat berbagai macam
transaksi. Dibandingkan dengan sistem lain yang cukup sulit digunakan karena memisahkan antara
pembukuan dengan akuntansi. Pada sistem Anglo Saxon, pembukuan merupakan bagian dari akuntansi.
Akuntansi berbeda dengan pembukuan. Pembukuan adalah seni pencatatan, pengelompokan, dan
pengikhtisaran. Sedangkan akuntansi, cakupan nya lebih luas dari pada pembukuan. Pembukuan
merupakan bagian dari akuntansi. Hal-hal yang berkaitan dengan akuntansi diantaranya, yaitu
pembukuan, penganalisaan laporan keuangan, penelitian transaksi keuangan, perencanaan sistem
akuntansi, pemeriksaan akuntansi, dan lain sebagai nya.

Sejarah Akuntansi di Indonesia

Akuntansi di Indonesia bermula pada zaman penjajahan Belanda. Pada tahun 1747, ditemukan praktik
pembukuan yang dijalankan oleh Amphioen Societeit yang berpusat di Jakarta. Perusahaan di Indonesia
menerapkan sistem kontinental yang digagas oleh Luca Pacioli. Pada tahun 1907, diperkenalkan sistem
pemeriksaan (auditing). Sistem ini berfungsi untuk menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan,
namun sistem auditing ini belum bisa diimplementasikan sampai masa penjajahan berakhir.

Awalnya di Indonesia menerapkan sistem yang digagas oleh Lucas Pacioli yaitu sistem kontinental yang
dipakai di Belanda. Sistem kontinental ini tidak sama dengan akuntansi. Meskipun sama-sama berasal
dari pembukuan berpasangan, sistem kontinental ini berbeda dengan akuntansi. Sistem kontinental atau
yang dikenal sebagai pembukuan merupakan bagian dari proses akuntansi. Seiring dengan berjalan nya
waktu, sistem kontinental ini mulai ditinggalkan. Setelah tahun 1960, akuntansi dengan sistem Anglo
Saxon mulai diperkenalkan di Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa kondisi :

1. Terjadi nya peristiwa konfrontasi Irian Barat yang melibatkan negara Indonesia dan Belanda. Hal ini
mengakibatkan seluruh pelajar yang menempuh pendidikan di Belanda ditarik dan dapat melanjutkan
studi nya diberbagai negara, termasuk Amerika Serikat. Peristiwa konfrontasi ini terjadi pada tahun
1957.

2. Perkembangan akuntansi di Indonesia, banyak dipengaruhi oleh orang-orang yang menempuh


pendidikan akuntansi di Amerika Serikat. Sehingga, para pelajar ini membawa sistem Anglo Saxon untuk
diterapkan di Indonesia.

3. Penanaman Modal Asing yang memberikan dampak positif terhadap perkembangan akuntansi,
khusus nya akuntansi dengan sistem Anglo Saxon.

Seiring dengan berjalan nya waktu, akuntansi di Indonesia menerapkan PSAK (Pedoman Standar
Akuntansi Keuangan). Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menyesuaikan terhadap kondisi global,
peningkatan transparansi laporan keuangan, dan peningkatan laporan keuangan di Indonesia. Pada saat
ini, akuntansi sudah sangat berkembang pesat. Segala keputusan yang bersumber dari informasi
akuntansi akan menjadi hal yang penting dalam mendapatkan interpretasi dan pemahaman yang tepat
dalam komunikasi bisnis.

Itulah ulasan singkat mengenai sejarah akuntansi di dunia dan Indonesia. Ada dua sistem akuntansi yang
populer, yaitu sistem Anglo Saxon dan sistem Continental. Kedua sistem itu pernah diterapkan di
Indonesia. Awal nya, Indonesia menerapkan sistem kontinental yang berasal dari Belanda. Hal ini
berlangsung di era penjajahan belanda. Pada akhir nya, Indonesia menerapkan sistem Anglo Saxon yang
berasal dari Amerika serikat dengan beberapa hal yang melatarbelakangi nya.

Anda mungkin juga menyukai