PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
TUJUAN PROGRAM
KEGUNAAN PROGRAM
Bagi industri :
Aspek Ekonomi : Memperoleh aplikasi Teknologi KERS yang
efektif, dan dapat dipergunakan untuk kendaraan
roda dua yang bisa dijangkau oleh seluruh
masyarakat.
Aspek IPTEK : Diperoleh sistem perancangan dan manufaktur
teknologi KERS sehingga lebih mudah
beradaptasi dengan teknologi baru.
Menguasai teknologi terbaru dalam bidang
penyimpanan energi melalui teknologi KERS.
RUMUSAN GAGASAN
4 3
3
1 2
Keterangan :
1. Input Disc.
2. Variator Roller.
3. Output Disc.
4. Ratio Change.
Technical data :
Duty cycle = max 30%
DA = 110 mm
Lp = 100 mm
Inertia = 3000 kg mm2
Weight < 6 kg
Flywheel
Gambar 10.. Blok diagram ECU pada sistem KERS dari Flybrid.
Sementara itu, untuk menghubungkan poros roda dengan sistem KERS
digunakan kopling yaitu suatu mekanisme yang dirancang mampu
menghubungkan dan melepaskan/memutuskan perpindahan tenaga dari suatu
benda yang berputar ke benda lainnya. Pada bidang otomotif, kopling (clutch)
yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan poros engkol dengan poros roda
gigi transmisi. Fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke
transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai dengan yang
diinginkan. Dalam
am keadaan normal, dimana fungsi kopling bekerja dengan baik,
begitu pengemudi menekan pedal kopling, tenaga mesin akan di putuskan.
Serentak roda gigi akan berhenti dari pengaruh putaran mesin. Kondisi inilah yang
mempermudah roda gigi pada transmisi. Pengemudi Pengemudi dapat dengan mudah
memindahkan tuas transmisi.
Cara kerja kopling adalah apabila mesin berputar, dengan sendirinya roda
gila ikut berputar, sedangkan pada roda gaya ini dipasangkan tutup kopling yang
tentunya juga ikut berputar. Dalam hal ini poros roda gigi atau poros utama
persneling belum dapat berputar, demikian juga dengan plat kopling yang
dipasang dengan perantaraan suatu alur pada poros tersebut yang
memungkinkannya bergerak sepanjang poros persneling. Selanjutnya, apabila kita
ingin menggerakkan
akkan roda, hal ini dapat dilakukan dengan mengoperasikan pedal,
dimana pada waktu pedal di angkat pegaspegas-pegas
pegas kopling akan menekan plat tekan
pada roda gila. Hal ini yang menyebabkan plat kopling tersebut terjepit diantara
roda gila dengna plat tekan. Plat
Plat ini mulanya akan slip, dan bergesekan dengan
roda gila maupun plat tekan akan tetapi selanjutnya secara bertahap akan ikut
terbawa berputar dan selanjutnya akan memutar poros utama persneling.
Untuk mentransmisikan daya dari poros CVT ke poros roda pada
teknologi KERS sepeda motor digunakan roda gigi yang mempunyai keuntungan,
diantaranya tidak terjadi slip yang menyebabkan speed ratio tetap, tetapi sering
adanya slip jugaa menguntungkan, misalnya
misalny pada ban mesin (belt)) , karena slip
merupakan pengaman agar motor penggerak tidak rusak. Apabila putaran
keluaran (output)) lebih rendah dari masukan (input)
( ) maka transmisi disebut
reduksi (reduction
reduction gear
gear), tetapi apabila keluaran lebih cepat dari pada ma
masukan
maka disebut inkrisi (increaser
increaser gear).
gear
Studi Literatur
Pada tahap awal dilakukan studi literatur yang berkaitan dengan Teknologi
KERS pada bus, sepeda dan sistem yang telah diterapkan pada Formula
One. Dikaji juga secara lebih detail literatur yang terkait dengan komponen-
komponen utama yang digunakan pada teknologi KERS dari Formula One,
termasuk didalamnya cara kerja dan fungsi masing-masing komponen
tersebut. Disamping itu dilakukan pencarian data melalui kajian literatur dan
penelusuran internet. Dari kegiatan ini diperoleh teori tentang KERS, serta
metode pengujian performance sepeda motor yang mencakup torsi, daya,
dan konsumsi bahan bakar.
Observasi
Tahap ini dilakukan pengamatan karakteristik mencakup metode
penyimpanan energi, transmisi daya, pengendalian sistem elektrik,
pengendalian kopling, desain serta dimensi dari sepeda motor hybrid yang
bisa diterapkan untuk teknologi KERS. Dan kami mengamati tentang cara
kerja dari masing-masing komponen KERS full-mekanis untuk diterapkan
pada sepeda motor dengan penambahan kontrol kopling pada flywheel agar
kerja yang di hasilkan saat digunakan tidak terlalu membebani kerja mesin.
Berdasarkan kondisi tersebut maka sangat dimungkinkan dan merupakan
suatu kontribusi baru untuk mengembangkan teknologi KERS pada sepeda
motor dengan sistem yang lebih kompak.
1
2
3
4 7
5 8
6 9
Keterangan:
1. Engine 6. Gear Flywheel
2. Driver Pulley 7. Roda Belakang
3. V-Belt 8. Poros Roda Belakang
4. Driven Pulley 9. Flywheel
5. Reducer Gear
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDIDIKAN
1. 1996 – 2002 : SDN Ganungkidul 1 Nganjuk
2. 2002 – 2005 : SLTP Negeri 1 Nganjuk
3. 2005 – 2008 : SMA Negeri 2 Nganjuk
4. 2008 – Sekarang : D-3 Teknik Mesin ITS Surabaya
PENDIDIKAN
1. 1993 – 1999 : SDN Jelakombo 1
2. 1999 – 2002 : SMPN 1 Jombang
3. 2002 – 2005 : SMKN 3 Jombang
4. 2007 – Sekarang : D-3 Teknik Mesin ITS Surabaya
PENDIDIKAN
1. 1997 – 2003 : SDN Kolor Sumenep
2. 2003 – 2006 : SLTP Negeri 1 Sumenep
3. 2006 – 2009 : SMA Negeri 1 Sumenep
4. 2009 – Sekarang : D-3 Teknik Mesin ITS Surabaya
DATA PRIBADI
RIWAYAT PENDIDIKAN
RIWAYAT PEKERJAAN
PENGALAMAN RISET
sebagai ketua.
Rancang Bangun CDI Dengan Anti Curi Dan Fuel
4. Cut Off Deceleration, Vucer Multi Tahun Dirjen Dikti, 2006
sebagai anggota.
Pengembangan Prototipe Sequential Distributorless
5. Digital Ignition Multi Purpose, DIPA ITS sebagai 2007
ketua.
Uji Komponen Kritis CDI Produk Lokal, DIPA ITS
6. 2007
sebagai anggota.
Pengembangan dan Implementasi Prototipe Strategi
Sistem Kontrol Prediktif Non Linier Berbasis
7. Jaringan Syaraf Tiruan Pada Proses Multi input 2007/2008
Multi Output, Hibah Bersaing Dirjen Dikti, sebagai
anggota.
Pengembangan CDI Digital Multispark dan
8. Multipurpose Guna Meningkatkan Daya Saing UKM 2008
Otomotif , Dipa ITS sebagai ketua.
Rancang Bangun Kendaraan Berbahan Bakar Gas
9. dengan Sistem Kendali Terintegrasi, Hibah 2008/2010
Kompetensi Dirjen Dikti sebagai anggota.
PUBLIKASI ILMIAH